Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ihsan Alipasya Pohan

Nim : 1905531070

Proses pembuatan poros engkol (Crankshaft)

Dalam pembuatan poros engkol (crankshaft) ini menggunakan prinsip pemotongan


logam konvensional diantaranya miling, drilling, dan turning
1. Miling

Suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentuk bidang


datar dimana proses pengurangan material terjadi karena adanya kontak
antara pemahat yang berputar dengan material yag tercekam. Mesin miling
memiliki 3 sumbu koordinat, yaitu x,y (tempat meletakkan material), dan z
(sumbu poros tool). Kecepatan putar mata pahat miling bermaam-macam.
RPM rendah biasa digunakan pada permulaan pembentukan dan RPM tinggi
digunakan untuk sentuhan akhir (finishing) guna memperhalus benda yang
dibuat.
2. Turning

Proses permesinan yang menghasilkan bentuk silindris yang ddikerjakan


menggunakan mesin bubut. Mesin turning memiliki 2 sumbu koordinat, yaitu
x (sumbu yang tegak lurus dengan sumbu chuck/tempat tool) dan z (sumbu
chuck/tempat meletakkan material). Mesin ini memiliki tingkat kecepatan
antara 75 RPM hingga 200 RPM, tingkat kecepatan disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna. Dengan mata pahat yang bervariasi mirip dengan pisau
yang berfungsi untuk menggores material maka dapat memilih mata pahat
yang sesuai dengan desain alat.

3. Drilling

Proses drilling adalah proses pembuatan lubang menggunakan mata bor


(twist drill) dengan cara memutar mata pahat dengan kecepatan dan tekanan
tertentu dan gerak makan berupa translasi oleh pahat.

Mesin yang digunakan untuk membuat chrankshaft


- Mesin Bubut
Proses turning pada pembuatan produk ini menggunakan mesin bubut. Mesin bubut
adalah jenis mesin pemotong yang mengunakan prinsip gerak putar. Pada mesin
bubut cara kerjanya yaitu benda kerja yang berputar dan pemahat diam untuk
menyayat benda kerja. Mesin bubut digunakan unutk membuat benda kerja yang
berentuk silindris, kerucut dan lubang silindris serta alur radial.
- Mesin Frais
Proses miling pada pembuatan produk ini menggunakan mesin frais. Mesin frais
adalah jenis mesin potong yang menggunakan prinsip gerak putar. Prinsip kerjanya
yaitu pahat atau pisau potong berputar untuk menyayat benda karje. Mesin frais
terbagi menjadi 2 jenis yaitu mesin frais vertikal dan mesin ftrais horizontal. Mesin
frais digunakan untuk membuat roda-roda gigi, alur-alur atau meluangi benda kerja
dengan bentuk lubang silindris maupun tidak teratur
- Mesin Bor
Proses drilling pada pembuatan produk ini menggunakan mesin bor. Mesin bor
adalah jenis mesin potong yang menggunakan prinsip kerja gerak putar. Pahat atau
pisau pemotong berputar untuk menyayat benda kerja. Kegunaan dari mesin bor
adalah untuk membuat lubang silindris dan simetris dengan diameter terbatas
(diameter yang ditentukan dan tidak terlalu besar).

Proses Manufaktur
Pembuatan chrankshaft pada umumnya dibentuk melalui proses pengolahan
panas dan difinishing untuk mendapatkan ukurannya dengan proses pendinginan atau
turning, miling, drilling, roll forging, proses tempa, tritining, grinding. Poros yang di roll
ketika dingin lebih kuat daripada poros yang diroll ketika panas dengan tegangan
sisa lebih tinggi. Dalam video review ini pembuatan chrankshaft tidak diawali
dengan bahan baku pertama, melainkan dimulai dari proses permesinan
(pemotongan) seperti turning, miling, dan drilling.
- Chrankshaft yang telah melalui proses pembentukan dilletakkan pada bagian
tengah (dicekam)
- Dilakukan proses turning pada sisi depan dan belakang untuk mendapatkan
permukaan yang datar
- Proses miling pada pena engkol yang berhubungan dengan batang piston
- Proses pengeboran dilakukan pada bagian depan dan belakang chrankshaft
serta pada sisi kanan dan kiri yang telah ditentukan.
- Pengecekan & deep rolling chrankshaft oleh operator yang mengoperasikan alat.
- Grinding thrutface dilakukan untuk mendapatkan hasil yang halus &
mengkilap sesuai dengan desain yang telah dibuat sebelumnya.
- Proses finishing meliputi grinding flange, press flange, pencucian
chrankshaft, dan pengecekan kembali chrankshaft.

Anda mungkin juga menyukai