Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS DAN RESUME

Materi IV

Bagaimana Cara Mendapatkan Pengetahuan

Mata Kuliah : Hakikat Ilmu Pengetahuan Dan FILSAFAT

Dosen Pengampu: Dr. Heru Sriyono. MM., M.Pd.

Oleh Kelompok 2 :

AKBAR CAESAR PRASETIO ( 20237370045)

ASEP NURDIN (20237370079)

LUDI MUHAMAD NUR MAULUDIN (20237370001)

MUHAMAD IKHSAN (20237370031)

MUSLIM HANIEF (20237370034)

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
Cara Mendapatkan Pengetahuan

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari ilmu. Pengetahuan yang benar dapat

menunjang upaya-upaya perbaikan kualitas hidup manusia melalui pendayagunaan sumber daya

yang tersedia secara benar dan bertanggung jawab. Sehubungan dengan itu, hal yang paling

mendasar untuk dipahami oleh setiap mahasiswa adalah hakekat ilmu dan penelitian, termasuk

pendekatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang benar atau kebenaran. Ilmu pengetahuan

berawal dari kekaguman akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro-cosmos) maupun

alam kecil (micro-cosmos).

Manusia sebagai animal rational dibekali dengan hasrat ingin tahu. Keingintahuan manusia

telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak. Pertanyaan-pertanyaan seperti “ini apa”,

“itu apa” sering muncul dari mulut seorang anak, kemudian timbul pertanyaan-pertanyaan

“mengapa begini”, “mengapa begitu” dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan-

pertanyaan semacam “bagaimana hal itu terjadi”, “bagaimana memecahkannya”? dan sebagainya.

Bentuk-bentuk pertanyaan seperti diatas juga telah banyak anda temukan dalam kehidupan

keluarga anda sendiri. Termasuk kedalam sejarah kehidupan manusia. Manusia senantiasa

berusaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut; dan dari dorongan ingin tahu

manusia, maka mereka berusaha untuk mendapatkan pengetahuan mengenai hal yang

dipertanyakannya. Di dalam sejarah perkembangan pikir manusia, ternyata yang dikejar adalah

esensi, yakni “pengetahuan yang benar” atau secara singkat disebut dengan “kebenaran”.

Hasrat ingin tahu manusia bisa dipuaskan jika dia memperoleh pengetahuan mengenai hal

yang dipertanyakannya. Dan pengetahuan yang diinginkannya adalah pengetahuan yang benar.

Menurut Nawawi (1987), bahwa pengetahuan yang benar adalah pengakuan hubungan antara dua
sesuatu, yang ternyata memiliki persesuaian objeknya. Kebenaran seperti ini disebut juga

objektivitas (objectivity). Dengan kata lain, bahwa didalam pengetahuan yang benar atau

kebenaran (pengetahuan objektif) memang secara inheernt dapat dicapai manusai melalui paling

tidak dua pendekatan, yakni pendekatan Non-ilmiah dan pendekatan Ilmiah.

Pendekatan Ilmiah

Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah didapat melalui penelitian ilmiah,

dan dibangun diatas teori tertentu. Teori tersebut berkembang melalui penelitian ilmiah, yaitu

penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasarkan atas data empiris. Teori tersebut juga dapat

diuji (ditest) dalam hal keajegan dan kemantapan internalnya. Artinya, jika penelitian-ulang

dilakukan oang lain menurut Langkah-langkah yang serupa pada kondisi yang sama akan

diperoleh hasil yang ajeg (konsisten), yaitu hasil yang sama atau hampir sama dengan hasil

terdahulu.

Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa hampir setiap orang, karena

pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi (peneliti), bias dan perasaan. Dengan

demikian, maka penyimpulan dari hasil penelitan ilmiah bukan subjektif melainkan objektif

sifatnya, sehingga itu ilmu pengetahuan yang dihasilkan disebut pengetahuan objektif. Dengan

pendekatan ilmiah, orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar

yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh mereka yang berkompeten.


Tugas Ilmu dan Penelitian

Tujuan utama penelitian, pada umumnya adalah mengumpulkan informasi bagi (a)

perencanaan kegiatan sosial; dan (b) mengembangkan substansi ilmu itu sendiri. Memang dewasa

ini, kepaduan antara ilmu dan penelitian sudah sedimikian erat, sehingga tidak mungkin orang

memisahkannya. Ilmu dan penelitian dapat diibaratkan dengan dua sisi dari mata uang yang sama.

Oleh karena itu, tugas ilmu dan penelitian dapat dikatakan identik.

Adapun tugas-tugas ilmu dan penelitian, secara singkat dapat disajikan sebagai berikut :

1. Tugas menyandera atau mengadakan deskripsi (memberikan). Ilmu dan penelitian

bertugas menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan;

2. Tugas menerangkan (eksplanasi) : Ilmu dan penelitian bertugas menerangkan kondisi-

kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa;

3. Tugas menyusun teori : Ilmu dan penelitian bertugas mencari dan merumuskan hukum-

hukum atau tata-cara mengenai hubungan antara kondisi yang satu dengan kondisi

lainnya atau hubungan antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya;

4. Tugas prediksi : Ilmu dan penelitian bertugas membuat prediksi (ramalam), estimasi dan

proyeksi mengenai peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul;

5. Tugas pengendalian : Ilmu dan penelitian juga bertugas melakukan tindakantindakan

guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala.

Secara keseluruhan, ilmu dan penelitian mengemban kelima tugas yang disebutkan diatas itu

sekaligus. Karena itu, kelima hal tersebut juga digunakan sebagai kriteria untuk menentukan bobot

suatu karya keilmuan. Lebih jauh, keterpaduan Ilmu dan penelitian dapat dikatakan bahwa,

penelitian merupakan suatu Way of Thingking, yaitu : cara bagaimana menilai suatu fenomena
problematik dengan menggunakan teori yang ada, sehingga teridentifikasi dan terumuskan

permasalahan utama yang dihadapi peneliti; bagaimana hipotesis yang tergayut (relevan)

dikembangkan dan dirumuskan dalam rangka menjawab permasalahan tersebut; dan bagaimana

suatu model rancangan penelitian dipilih dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis; dan

mencari jawaban yang akurat bagi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, dan untuk dapat

memahami metodologi penelitian sebagai Way of Thingking, maka seorang peneliti tidak cukup

hanya menguasai substansi ilmu yang akan diteliti serta kemampuan mengeksplorasi data saja.

Penguasaan metodologi merupakan suatu bentuk alur berpikir tertentu seseorang dalam

merespon permasalahan yang ia hadapi. Kemampuan metodologi seorang peneliti tidak mungkin

dicapai hanya dengan mempelajari buku-buku metodologik saja. Praktek menyusun perencanaan

penelitian, melaksanakan serta mengevaluasinya yang didasari pemahaman metodologi yang

adekuat, merupakan jalan yang paling tepat bagi kemampuan diatas. Makin banyak siklus

penelitian harus disertai dasar pemahaman metodologi yang adekuat. Adekuasitas ini dapat dicapai

dengan dua hal :

(a) penguasan pokok-pokok metode keilmuan, dan

(b) pemahaman alur penelitian.

Penguasaan metode keilmuan yang dimaksud ialah mampu berfikir secara ilmiah yang biasanya

digambarkan dengan sifat-sifat : kritis, objektif, logis, analitis dan sistematis.

Penguasaan metode keilmuan memang merupakan inti dari kemampuan peneliti dari

kemampuan penelitian seseorang. Hal ini dapat dipahami karena pada hakekatnya metodologi

penelitian merupakan bagian dari metode keilmuan memang merupakan inti dari kemampuan

penelitian sesorang. Hal ini dapat dipahami karena pada hakekatnya metodelogi penelitian
merupakan bagian dari metode keilmuan itu sendiri. Mempelajari filsafat ilmu pengetahuan, dalam

banyak hal akan membantu sekali usaha calon peneliti untuk dapat menguasai metode keilmuan

secara lebih mendalam. Terutama bertujuan untuk dapat memahami hakekat ilmu itu sendiri.

Metode Ilmiah Sebagai Solusi untuk Mendapatkan Pengetahuan

Salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dari sudut pandang filsafat

adalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah proses sistematis dan rasional

untuk menguji hipotesis atau dugaan tentang fenomena alam dengan menggunakan pengamatan,

eksperimen, analisis data, dan kesimpulan. Metode ilmiah menggabungkan cara berpikir deduktif

dan induktif. Cara berpikir deduktif adalah proses menurunkan kesimpulan dari premis atau asumsi

yang umum. Cara berpikir induktif adalah proses menyusun generalisasi dari kasus-kasus khusus

yang diamati.

Metode ilmiah merupakan salah satu aliran filsafat yang disebut empirisme. Empirisme

adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa pengalaman indera adalah sumber utama

pengetahuan dan kebenaran. Empirisme menolak adanya pengetahuan bawaan (innate ideas) atau

pengetahuan a priori (sebelum pengalaman). Empirisme menganggap bahwa semua pengetahuan

berasal dari pengalaman a posteriori (sesudah pengalaman) atau observasi empiris. Selain

empirisme, ada juga aliran filsafat lain yang berbeda dalam pandangan tentang sumber

pengetahuan dan kebenaran. Beberapa contoh aliran filsafat tersebut adalah:

• Rasionalisme: aliran filsafat yang menyatakan bahwa akal budi atau rasio adalah sumber

utama pengetahuan dan kebenaran. Rasionalisme mengakui adanya pengetahuan bawaan

atau pengetahuan a priori yang tidak bergantung pada pengalaman indera. Rasionalisme
menganggap bahwa prinsip-prinsip logika, matematika, dan metafisika dapat diketahui

secara rasional tanpa perlu observasi empiris.

• Intuisionisme: aliran filsafat yang menyatakan bahwa intuisi, naluri, atau perasaan adalah

sumber pengetahuan dan kebenaran. Intuisionisme menganggap bahwa ada sesuatu yang

lebih tinggi dan lebih dalam daripada akal budi atau pengalaman indera yang dapat

memberikan pengetahuan dan kebenaran yang langsung dan pasti. Intuisionisme

menekankan pada aspek-aspek spiritual, moral, dan estetis dari pengetahuan.

• Fenomenalisme: aliran filsafat yang beranggapan bahwa fenomena atau gejala adalah

sumber pengetahuan dan kebenaran. Fenomenalisme menganggap bahwa kita tidak dapat

mengetahui esensi atau hakikat dari sesuatu, tetapi hanya dapat mengetahui apa yang

muncul di kesadaran kita sebagai hasil dari pengalaman indera. Fenomenalisme menolak

adanya realitas objektif yang independen dari kesadaran subjektif.

Struktur pengetahuan ilmiah adalah susunan hierarkis dari elemen-elemen pengetahuan yang

saling berkaitan dan membentuk suatu bidang ilmu. Beberapa elemen pengetahuan ilmiah adalah:

• Fakta: pernyataan sederhana yang dapat diverifikasi dengan pengamatan atau eksperimen.

Contoh: Air mendidih pada suhu 100°C.

• Konsep: gagasan abstrak yang menggambarkan kategori atau kelompok objek, fenomena,

atau atribut yang memiliki karakteristik bersama. Contoh: Massa adalah ukuran jumlah

materi dalam suatu objek.

• Prinsip: aturan dasar atau hukum yang menghubungkan dua atau lebih konsep. Contoh:

Hukum gravitasi universal Newton menyatakan bahwa gaya tarik antara dua benda
berbanding lurus dengan massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak

antara kedua benda.

• Teori: sistem konsep, prinsip, dan fakta yang saling terkait dan menjelaskan sejumlah

fenomena alam. Contoh: Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa makhluk hidup

berevolusi melalui seleksi alam dari variasi genetik yang menguntungkan.

• Hukum: pernyataan umum dan universal yang menyatakan hubungan sebab-akibat antara

fenomena alam. Contoh: Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat

diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk.

Cara untuk mendapatkan pengetahuan melalui metode ilmiah, kita perlu mengikuti langkah-

langkah berikut:

1. Merumuskan masalah. Ini adalah langkah pertama yang menentukan tujuan dan ruang

lingkup penelitian. Masalah harus dirumuskan secara jelas, spesifik, dan dapat diuji

2. Mengumpulkan keterangan. Ini adalah langkah kedua yang melibatkan pengumpulan data

atau informasi yang relevan dengan masalah. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber,

seperti buku, jurnal, internet, observasi, wawancara, angket, atau eksperimen.

3. Menyusun hipotesis. Ini adalah langkah ketiga yang mengajukan dugaan sementara atau

jawaban atas masalah. Hipotesis harus bersifat rasional, logis, dan dapat diuji.

4. Menguji hipotesis. Ini adalah langkah keempat yang melakukan pengujian terhadap

hipotesis dengan menggunakan metode yang sesuai. Metode dapat berupa eksperimen,

survei, studi kasus, atau analisis statistik.


5. Menarik kesimpulan. Ini adalah langkah kelima yang menganalisis hasil pengujian

hipotesis dan menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak.

6. Melaporkan hasil. Ini adalah langkah keenam yang menyajikan hasil penelitian secara

tertulis atau lisan dengan menggunakan format yang baku. Laporan hasil harus mencakup

semua langkah sebelumnya dan memberikan rekomendasi atau saran untuk penelitian

selanjutnya.

Peran Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan adalah tempat dimana proses pembelajaran berlangsung. Lembaga

pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk sumber daya manusia yang

unggul dan memiliki pengetahuan dan moral yang menyeluruh. Beberapa peran lembaga

pendidikan dalam hal ini adalah:

• Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran.

Sarana dan prasarana meliputi gedung, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, fasilitas

internet, alat peraga, buku, dan lain-lain. Sarana dan prasarana yang memadai dapat

meningkatkan kenyamanan, kesehatan, dan keamanan peserta didik dan tenaga pendidik.

• Menyusun kurikulum yang sesuai dengan standar nasional dan kebutuhan zaman.

Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, materi, metode, media,

evaluasi, dan sumber belajar. Kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik, serta relevansi dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan nilai-nilai luhur.


• Mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan inovatif. Metode pembelajaran

adalah cara atau teknik yang digunakan oleh tenaga pendidik untuk menyampaikan materi

pembelajaran kepada peserta didik. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kondisi

lingkungan. Metode pembelajaran harus dapat menstimulasi minat, motivasi, partisipasi,

interaksi, kreativitas, dan pemecahan masalah peserta didik.

• Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan. Tenaga pendidik adalah orang

yang bertugas sebagai guru, dosen, instruktur, atau fasilitator dalam proses pembelajaran.

Tenaga kependidikan adalah orang yang bertugas sebagai staf administrasi, teknisi,

laboran, perpustakaan, atau lainnya yang mendukung proses pembelajaran. Kualitas tenaga

pendidik dan kependidikan harus ditingkatkan melalui pendidikan formal, pelatihan

profesional, sertifikasi kompetensi, pengembangan karir, supervisi akademik, penelitian,

pengabdian masyarakat, dan kesejahteraan.

• Melaksanakan evaluasi dan akreditasi secara berkala. Evaluasi adalah proses pengumpulan

dan pengolahan data untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran. Akreditasi adalah

proses penilaian mutu lembaga pendidikan oleh lembaga independen yang berwenang.

Evaluasi dan akreditasi dilakukan secara berkala untuk mengukur kinerja lembaga

pendidikan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan lembaga pendidikan, serta

memberikan umpan balik dan rekomendasi untuk perbaikan.

Dengan melaksanakan peran-peran tersebut secara optimal, lembaga pendidikan dapat

mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki pengetahuan dan moral yang

menyeluruh. Sumber daya manusia yang unggul adalah sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan intelektual (Kognitif), emosional (Afektif), sosial (Konatif), spiritual (Psikomotorik),

serta keterampilan profesional (skill) yang tinggi. Sumber daya manusia yang memiliki

pengetahuan dan moral yang menyeluruh adalah sumber daya manusia yang memiliki wawasan

luas tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan dan seni budaya (knowledge), serta memiliki sikap

etis yang baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, lingkungan hidup, dan Tuhan Yang Maha

Esa (attitude). Sumber daya manusia yang unggul dan memiliki pengetahuan dan moral yang

menyeluruh adalah aset yang sangat berharga bagi bangsa dan negara.

KESIMPULAN

1. Ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pengetahuan yang benar

dapat menunjang upaya-upaya perbaikan kualitas hidup manusia melalui pendayagunaan

sumber daya yang tersedia secara benar dan bertanggung jawab.

2. Untuk memperoleh pengetahuan yang benar atau “kebenaran”, lazimnya diperlukan dua

pendekatan, yakni : pendekatan non-ilmiah dan pendekatan ilmiah. Pendekatan non-ilmiah

terdiri dari : (a) akal sehat; (b) prasangka; (c) Intuisi; (d) penemuan kebetulan dan coba-coba;

(e) pendapat otoritas ilmiah; (f) pikiran kritis dan rasional. Sementara itu, pendekatan ilmiah

melalui penelitian ilmiah.


DAFTAR PUSTAKA

“Pentingnya Pendidikan Berkualitas Demi Tingkatkan SDM Yang Handal | BINUS Online.” 2020.
BINUS Online. December 28, 2020.
https://onlinelearning.binus.ac.id/2020/12/28/pentingnya-pendidikan-berkualitas-demi-
tingkatkan-sdm-yang-handal/.
Arikunto, Suharsimi. 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Dinda Nuzha. 2020. “Peran Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas SDM Dalam Kaitannya
Dengan Pembangunan Ekonomi Halaman 1 - Kompasiana.com.” KOMPASIANA.
Kompasiana.com. December 15, 2020.
https://www.kompasiana.com/dindanuzha9434/5fd8cd898ede48488b2ec8d2/peran-
pendidikan-untuk-meningkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia-dalam-kaitannya-dengan-
pembangunan-ekonomi.
Faradiba, Nadia. 2021. “Langkah-Langkah Metode Ilmiah Agar Mendapatkan Hasil Yang Akurat
Halaman All - Kompas.com.” KOMPAS.com. Kompas.com. September 10, 2021.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/10/140200523/langkah-langkah-metode-
ilmiah-agar-mendapatkan-hasil-yang-akurat?page=all.
Kiyai, B, 2015, Bahan Ajar Metode Penelitian Sosial, FISP Unsrat Manado

ksbadmin. 2020. “Manfaat Pendidikan Bagi Generasi Muda.” Kwikkiangie.ac.id. Kampus Kwik
Kian Gie. August 4, 2020. https://kwikkiangie.ac.id/home/2020/08/04/manfaat-pendidikan-
bagi-generasi-muda/.
Purwanto, E.A., dan D.R. Sulistyastuti, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi
Publik dan Masalah-Masalah Sosial, Penerbit : Gata Media, Yoghyakarta.

PUSTIKOM-UNG. 2015. “FILSAFAT KOMUNIKASI - JALALUDIN H SABI -


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.” Mahasiswa.ung.ac.id. 2015.
https://mahasiswa.ung.ac.id/291414044/home/2015/4/14/filsafat-konubik.html.
Renatha Swasty. 2023. “Pentingnya Pendidikan Untuk Mendapatkan Pengetahuan - Medcom.id.”
Medcom.id. Medcom ID. October 9, 2023. https://www.medcom.id/pendidikan/news-
pendidikan/Zkea5qAk-pentingnya-pendidikan-untuk-mendapatkan-pengetahuan.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Penerbit ALFABETA

Syafnidawaty. 2020. “METODE ILMIAH - UNIVERSITAS RAHARJA.” UNIVERSITAS


RAHARJA. October 27, 2020. https://raharja.ac.id/2020/10/27/metode-ilmiah/.
Vanya. 2023. “6 Langkah Metode Ilmiah Dan Penjelasannya Halaman All - Kompas.com.”
KOMPAS.com. Kompas.com. August 14, 2023.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/14/080000769/6-langkah-metode-ilmiah-
dan-penjelasannya?page=all.
Zia, Khalida. 2021. “Peran Dunia Pendidikan Dalam Mempersiapkan SDM Unggul Di Era Society
5.0 - Kompasiana.com.” KOMPASIANA. Kompasiana.com. November 29, 2021.
https://www.kompasiana.com/khalidazia/61a42721733c436d4a7fc392/peran-dunia-
pendidikan-dalam-mempersiapkan-sdm-unggul-di-era-society-5-0.

Anda mungkin juga menyukai