Anda di halaman 1dari 25

SAMPU MAKALAH

REZIM-REZIM EKONOMI POLITIK


Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Ekonomi Politik
Dosen Pengampu : Nor Ainah, S.Sos., M.E.

Oleh :
Kelompok 2
Ita : 202207568
Nelly Hayati : 202207587
Riska Atina : 202207599
Syahrida Iliani : 202207607
Winda : 202207610
Handayani

Lokal : 7D Reguler

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)


AMUNTAI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Semoga kita selalu mendapat

rahmat-Nya. Sholawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan sahabat-sahabat beliau sehingga

kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Rezim-rezim Ekonomi Politik.

Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan tentang rezim-rezim

ekonomi politik. Makalah yang khusus menguraikan definisi rezim-rezim ekonomi

politik tersebut dan hal yang bersangkutan lainnya. Makalah ini ditulis untuk

memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Politik.

Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nor Ainah, S.Sos., M.E

selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Politik. Kami menyadari makalah ini

banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam hal pengetikkan maupun

keseluruhan isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan

wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Amuntai, 02 Oktober 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Rezim Ekonomi Politik......................................................................................2
B. Penerapan Rezim Ekonomi Politik...................................................................11
C. Dampak Rezim Ekonomi Politik......................................................................13
BAB III........................................................................................................................19
PENUTUP...................................................................................................................19
A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Saran.................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rezim ekonomi adalah sebuah sistem yang mengatur tata cara produksi,

distribusi, dan konsumsi barang dan jasa dalam suatu negara atau wilayah.

Landasan rezim ekonomi menjadi bagi perkembangan ekonomi suatu negara dan

memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Dalam

konteks global, berbagai negara memiliki beragam jenis rezim ekonomi yang

mencerminkan nilai-nilai politik, sosial, dan ekonomi yang dianut.

Seiring berjalannya waktu, rezim perekonomian telah mengalami evolusi

yang signifikan. Misalnya, pada abad ke-20, dunia menyaksikan persaingan

ideologi antara kapitalisme yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan komunisme

yang dipraktikkan oleh Uni Soviet. Ideologi kedua ini memiliki pendekatan yang

berbeda terhadap kepemilikan aset produktif, distribusi kekayaan, dan peran

pemerintah dalam ekonomi.

Namun, pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, dunia menyaksikan

perubahan signifikan dalam rezim perekonomian. Banyak negara mengadopsi

model campuran ekonomi yang menggabungkan unsur-unsur kapitalisme dan

intervensi pemerintah yang bijak. Globalisasi dan perkembangan teknologi

1
2

informasi telah memungkinkan terjadinya aliran modal, perdagangan, dan

informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meski begitu, rezim ekonomi tidak hanya berkaitan dengan kebijakan

pemerintah, tetapi juga memiliki dampak sosial, lingkungan, dan politik yang

besar. Pemahaman mendalam tentang rezim ekonomi adalah kunci untuk

mengatasi tantangan ekonomi global, seperti ketidaksetaraan ekonomi, perubahan

iklim, dan ketegangan geopolitik. Berikut ini beberapa jenis rezim ekonomi

politik:

1. Kapitalisme:

a. Muncul selama Abad Pertengahan di Eropa, dengan perubahan ekonomi

dan perkembangan perdagangan.

b. Revolusi Industri di abad ke-18 dan ke-19 di Inggris mempercepat

perkembangan kapitalisme modern.

c. Prinsip-prinsip kapitalisme, seperti kepemilikan pribadi dan persaingan

pasar, dikembangkan oleh pemikir ekonomi seperti Adam Smith.

2. Sosialisme:

a. Muncul sebagai tanggapan terhadap ketidaksetaraan ekonomi dan

ketidakadilan sosial selama Revolusi Industri.

b. Teori-teori sosialis ditemukan dalam karya-karya seperti "Manifesto

Komunis" oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.

c. Sosialisme demokratis berkembang sebagai varian sosialisme yang lebih

moderat di negara-negara Eropa.


3

3. Komunisme:

a. Teori komunisme muncul sebagai pandangan radikal dari Marx dan

Engels, yang menekankan penghapusan milik pribadi dan munculnya

masyarakat tanpa kelas.

b. Revolusi Bolshevik di Rusia pada tahun 1917 membawa pemerintahan

komunis pertama di dunia.

c. Berbagai rezim komunis muncul di negara-negara seperti Cina, Kuba, dan

Korea Utara pada abad ke-20.

4. Otoritarianisme dan Totalitarianisme:

a. Otoritarianisme dan totalitarianisme dapat berkembang sebagai respons

terhadap berbagai faktor, termasuk perang, ketidakstabilan politik, atau

keinginan pemerintah untuk menjaga kendali kuat.

b. Totalitarianisme umumnya muncul dengan ideologi yang sangat terpusat

seperti fasisme (contohnya Nazi Jerman) atau komunisme ketat

(contohnya Uni Soviet di bawah Stalin).

5. Demokrasi Liberal:

a. Demokrasi liberal berkembang dari gagasan pemerintahan yang

berdasarkan hak-hak individu dan keterlibatan warga dalam pengambilan

keputusan politik.

b. Konsep-konsep ini terkait dengan Pencerahan dan muncul selama

Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18.


4

6. Pasar Teratur:

a. Pasar teratur cenderung berkembang sebagai respons terhadap ideologi

ekonomi yang menekankan kebebasan pasar dan peran minimal

pemerintah dalam ekonomi.

b. Pandangan ekonomi liberal klasik yang dianut oleh Adam Smith adalah

salah satu latar belakang utama.

Setiap rezim ekonomi politik memiliki akar sejarah, teori, dan

perkembangannya sendiri. Memahami latar belakang ini membantu dalam

menganalisis peran dan dampak rezim-rezim ini dalam perkembangan sosial dan

ekonomi suatu negara atau masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari rezim-rezim ekonomi politik?

2. Bagaimana penerepan dari rezim-rezim ekonomi politik?

3. Apa dampak dari rezim-rezim ekonomi politik?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui rezim ekonomi politik

2. Mengetahui jenis-jenis Rezim Ekonomi Politik

3. Mengetahui penerapan rezim ekonomi politik

4. Mengetahui dampak rezim ekonomi politik

5. Mengetahui saran untuk rexim ekonomi politik


BAB II

PEMBAHASAN

A. Rezim Ekonomi Politik

1. Pengertian Rezim Ekonomi Politik

Rezim ekonomi politik adalah sistem atau tatanan yang mengatur

bagaimana kebijakan ekonomi dan politik suatu negara berinteraksi. Ini

mencakup aturan, norma, dan struktur kebijakan yang mempengaruhi cara

negara mengelola sumber daya ekonomi, distribusi kekayaan, dan kekuasaan

politik. Rezim ekonomi politik dapat bervariasi dari satu negara ke negara

lainnya, dan ini mencerminkan pendekatan yang diambil oleh pemerintah

dalam mengelola ekonomi dan kebijakan politiknya.

Sebagai contoh, beberapa negara mungkin memiliki rezim ekonomi

politik yang lebih liberal, di mana pasar bebas dan inisiatif swasta

mendominasi, sementara negara lain mungkin memiliki rezim yang lebih

terpusat, di mana pemerintah memiliki peran yang lebih besar dalam

mengendalikan sektor-sektor kunci ekonomi. Rezim ekonomi politik juga

dapat memengaruhi distribusi kekayaan, tingkat ketidaksetaraan, dan hak-hak

individu dalam masyarakat.

5
6

Intinya, pengertian rezim ekonomi politik adalah hubungan kompleks

antara kebijakan ekonomi dan politik suatu negara yang membentuk dasar

bagi cara negara tersebut mengatur kehidupan ekonomi dan politiknya.

2. Pengertian Rezim Ekonomi Politik Menurut Para Ahli

Konsep rezim ekonomi politik telah didefinisikan dan dipahami oleh

berbagai ahli dalam berbagai konteks. Berikut beberapa pandangan dari

beberapa ahli terkenal:

a. Adam Smith

Adam Smith, seorang ekonom berkebangsaan Skotlandia yang

hidup pada abad ke-18, dikenal sebagai bapak ekonomi kapitalis dan

penulis buku “Wealth of Nations.” Smith memandang rezim ekonomi

politik yang mengandalkan pasar bebas dan persaingan sebagai cara

terbaik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat.

b. Karl Marx

Karl Marx, seorang filosof, ekonom, dan teoretikus sosialis abad

ke-19, mengembangkan teori rezim ekonomi politik yang lebih fokus pada

perubahan sosial dan ketidaksetaraan. Marx menekankan konflik antara

kelas sosial dan menggambarkan evolusi dari kapitalisme menuju

komunisme sebagai hasil dari pertempuran kelas.


7

c. Friedrich Hayek

Friedrich Hayek adalah seorang ekonom Austria yang dikenal

karena pandangannya yang vokal tentang kapitalisme dan liberalisme

ekonomi. Ia berpendapat bahwa campur tangan pemerintah dalam

ekonomi dapat menghambat kebebasan individu dan efisiensi ekonomi.

d. John Maynard Keynes

John Maynard Keynes adalah seorang ekonom Inggris yang

memberikan kontribusi besar terhadap teori ekonomi makro dan

pemahaman tentang rezim ekonomi politik. Ia mendukung peran aktif

pemerintah dalam mengatasi depresi ekonomi dan merumuskan teori

“Keynesian” yang mempengaruhi banyak kebijakan ekonomi pasca-

Perang Dunia II.

e. Amartya Sen

Amartya Sen adalah seorang ekonom India yang dikenal karena

kontribusinya pada ekonomi kesejahteraan dan pemahaman tentang

perkembangan manusia. Ia memandang rezim ekonomi politik sebagai

alat untuk mencapai perkembangan manusia yang lebih luas, bukan hanya

pertumbuhan ekonomi.

f. Joseph Stiglitz

Joseph Stiglitz adalah seorang ekonom Amerika yang

memenangkan Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi. Ia menekankan


8

pentingnya regulasi ekonomi yang bijak dan menyoroti konsekuensi

ketidaksetaraan ekonomi dalam rezim ekonomi politik.

Setiap ahli memiliki pandangan yang unik tentang rezim ekonomi

politik, dan pandangan mereka mencerminkan pendekatan dan pemahaman

teoretis yang berbeda. Memahami keragaman pandangan ini dapat membantu

dalam analisis yang lebih komprehensif tentang sistem ekonomi politik.

3. Jenis-Jenis Rezim Ekonomi Politik

Rezim Ekonomi Politik adalah kerangka atau sistem yang mengatur

hubungan antara aspek ekonomi dan politik dalam suatu negara atau

masyarakat. Ini mencakup aturan, kebijakan, dan praktik yang mempengaruhi

bagaimana sumber daya ekonomi didistribusikan, dimanfaatkan, dan diatur

oleh pemerintah atau kelompok politik. Ada beberapa jenis rezim ekonomi

politik yang umum dikenal:

a. Kapitalisme: Rezim ekonomi politik di mana sumber daya ekonomi,

seperti tanah dan modal, dimiliki dan dikendalikan oleh individu atau

perusahaan swasta. Pasar bebas dan persaingan adalah karakteristik utama

kapitalisme.

b. Sosialisme: Rezim ekonomi politik yang menekankan kepemilikan dan

kontrol pemerintah atau kolektif atas sumber daya ekonomi. Tujuannya


9

adalah mengurangi ketidaksetaraan sosial dan memastikan kesejahteraan

masyarakat.

c. Komunisme: Sebuah bentuk ekstrem dari sosialisme di mana sumber daya

ekonomi sepenuhnya dimiliki oleh masyarakat, dan distribusi kekayaan

didasarkan pada kebutuhan individu.

d. Pasar Teratur: Rezim ekonomi politik di mana pemerintah memainkan

peran yang terbatas dalam ekonomi dan mengizinkan pasar untuk

beroperasi dengan sedikit intervensi.

e. Pasar Teratur dengan Campur Tangan: Di sini, pemerintah membiarkan

pasar beroperasi, tetapi juga campur tangan dalam beberapa aspek

ekonomi, seperti regulasi lingkungan atau perlindungan konsumen.

f. Totalitarianisme: Rezim di mana pemerintah memiliki kontrol yang kuat

atas semua aspek ekonomi dan politik. Pilihan individu terbatas, dan

oposisi politik ditekan.

g. Otoritarianisme: Meskipun ada sejumlah kebebasan ekonomi, pemerintah

memiliki kontrol yang kuat dalam hal politik, sering kali dengan kendali

ketat atas partai politik dan media.

h. Demokrasi Liberal: Di sini, ekonomi dan politik berjalan bersama-sama

dalam kerangka demokrasi, dengan hak individu dan pasar yang

dihormati.
10

4. Rezim Ekonomi Politik di berbagai Negara

Berikut adalah beberapa contoh rezim ekonomi politik di berbagai

negara:

a. Amerika Serikat: Amerika Serikat adalah contoh rezim ekonomi politik

kapitalisme. Di sini, ekonomi diatur oleh sektor swasta, dengan sedikit

campur tangan pemerintah dalam ekonomi. Sistem politiknya adalah

demokrasi liberal.

b. Swedia: Swedia mewakili contoh rezim ekonomi politik sosialisme.

Pemerintah memiliki peran yang kuat dalam ekonomi, dengan sektor

kesejahteraan yang besar dan tingkat pajak yang tinggi. Sistem politiknya

adalah demokrasi sosial.

c. Republik Rakyat Tiongkok: Tiongkok adalah contoh rezim ekonomi

politik dengan campuran sosialisme dan kapitalisme. Meskipun masih ada

kepemilikan pemerintah atas banyak perusahaan, Tiongkok juga telah

membuka diri terhadap investasi asing dan memiliki sektor swasta yang

berkembang pesat. Sistem politiknya adalah otoritarianisme dengan Partai

Komunis sebagai pemerintah yang dominan.

d. Norwegia: Norwegia adalah contoh rezim ekonomi politik yang kuat

dalam hal sosialisme demokratis. Pemerintah memiliki kendali atas sektor

energi dan sumber daya alam, sementara masyarakat menikmati berbagai

layanan kesejahteraan. Sistem politiknya adalah demokrasi liberal.


11

e. Korea Utara: Korea Utara adalah contoh rezim ekonomi politik

totalitarianisme. Pemerintah memiliki kendali penuh atas seluruh aspek

ekonomi dan politik negara, dan oposisi politik ditekan. Partai Pekerja

Korea adalah partai penguasa.

f. Singapura: Singapura adalah contoh rezim ekonomi politik otoritarianisme

dengan campuran pasar teratur. Pemerintah memiliki kendali yang kuat

dalam politik dan ekonomi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi

melalui investasi asing. Pemerintahan dipimpin oleh Partai Tindakan

Rakyat.

B. Penerapan Rezim Ekonomi Politik

Penerapan rezim ekonomi politik dapat bervariasi tergantung pada negara

dan situasi tertentu. Ini adalah beberapa langkah umum dalam menerapkan rezim

ekonomi politik:

1. Perancangan Kebijakan.

Pemerintah merancang kebijakan ekonomi yang mencerminkan

ideologi dan tujuan politik mereka. Ini dapat mencakup kebijakan fiskal

(pajak dan pengeluaran), kebijakan moneter (pengaturan suku bunga dan

uang beredar), dan regulasi ekonomi.


12

2. Legislasi.

Pemerintah mengesahkan undang-undang dan peraturan yang

diperlukan untuk mengatur sektor ekonomi, seperti undang-undang tentang

kepemilikan aset, investasi asing, atau peraturan lingkungan.

3. Pengawasan.

Pemerintah biasanya memiliki lembaga pengawas atau regulator yang

bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan kebijakan ekonomi. Contohnya,

bank sentral mengawasi kebijakan moneter, sementara badan regulasi

ekonomi mengawasi sektor-sektor tertentu seperti perbankan atau energi.

4. Pengaruh pada Pasar.

Pemerintah dapat memengaruhi pasar melalui berbagai cara, seperti

intervensi dalam pasar valuta asing, memberikan insentif pajak untuk sektor-

sektor tertentu, atau memberikan subsidi kepada industri tertentu.

5. Hubungan Internasional.

Dalam konteks global, negara juga dapat menerapkan rezim ekonomi

politik dengan berpartisipasi dalam perjanjian perdagangan internasional,

mengikuti aturan organisasi seperti WTO, atau mengembangkan aliansi

ekonomi regional.
13

6. Dampak Sosial dan Politik.

Penerapan rezim ekonomi politik dapat memiliki dampak sosial dan

politik yang signifikan. Ini dapat mencakup distribusi kekayaan, kesenjangan

ekonomi, dan dukungan politik dari berbagai kelompok masyarakat.

7. Evaluasi dan Perubahan.

Seiring berjalannya waktu, pemerintah dapat mengevaluasi kebijakan

ekonomi mereka dan membuat perubahan sesuai dengan perubahan dalam

situasi ekonomi atau politik.

Perlu dicatat bahwa penerapan rezim ekonomi politik bisa sangat

kompleks dan melibatkan berbagai pertimbangan. Berbagai negara memiliki

pendekatan yang berbeda sesuai dengan ideologi politik, sumber daya, dan tujuan

ekonomi mereka.

C. Dampak Rezim Ekonomi Politik

Rezim ekonomi politik memiliki dampak yang kompleks dan dapat

beragam tergantung pada implementasi dan kondisi spesifik dalam suatu negara.

Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi:

1. Dampak Positif Rezim Ekonomi Politik

a. Pertumbuhan Ekonomi

Rezim kapitalisme yang didasarkan pada pasar bebas sering kali

mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat dan inovasi karena persaingan.


14

a. Kesejahteraan Sosial.

Rezim sosialis dan demokrasi sosial dapat memberikan layanan

kesejahteraan yang lebih luas, termasuk akses yang lebih baik ke

pendidikan, perawatan kesehatan, dan dukungan sosial.

b. Stabilitas Politik.

Beberapa rezim otoriter atau totaliter dapat memberikan stabilitas

politik dan ekonomi dalam jangka pendek.

c. Pengurangan Ketidaksetaraan.

Rezim yang mengadopsi kebijakan redistribusi dapat membantu

mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dalam masyarakat.

2. Dampak Negatif Rezim Ekonomi Politik

a. Ketidaksetaraan Ekonomi.

Kapitalisme yang tidak diatur dapat meningkatkan ketidaksetaraan

ekonomi, dengan sedikit manfaat bagi mereka yang kurang mampu.

b. Pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Rezim otoriter dan totaliter sering melibatkan pelanggaran hak

asasi manusia, termasuk pembatasan kebebasan berbicara dan penindasan

politik.
15

c. Krisis Ekonomi.

Ketidakstabilan ekonomi dapat terjadi dalam sistem ekonomi

politik tertentu, seperti yang terjadi selama krisis finansial global.

d. Ketidakseimbangan Lingkungan.

Beberapa rezim yang mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa

batasan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

e. Keterbatasan Inovasi Politik.

Rezim otoriter atau totaliter sering kali membatasi kebebasan

berpendapat, yang dapat menghambat inovasi politik dan perkembangan

masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa dampak rezim ekonomi politik tidak selalu

hitam atau putih, dan banyak negara mungkin menggabungkan elemen dari

berbagai jenis rezim. Faktor-faktor seperti tindakan pemerintah, kebijakan

ekonomi, dan budaya politik juga berperan dalam menentukan dampaknya.

Analisis yang komprehensif harus mempertimbangkan konteks spesifik negara

atau masyarakat yang bersangkutan.

Mengatasi dampak negatif dari rezim ekonomi politik memerlukan

tindakan yang beragam tergantung pada jenis rezim dan masalah yang dihadapi.

Berikut adalah beberapa solusi umum yang dapat diterapkan untuk mengatasi

dampak negatif:
16

a. Reformasi Regulasi dan Kebijakan

Perubahan dalam regulasi ekonomi dan kebijakan pemerintah dapat

membantu mengurangi dampak negatif. Misalnya, dalam rezim kapitalis,

pemerintah dapat memperkenalkan peraturan untuk mengendalikan monopoli

atau menerapkan pajak yang lebih adil untuk mengurangi ketidaksetaraan.

b. Peningkatan Transparansi

Memastikan bahwa keputusan ekonomi dan politik diambil secara

transparan dan akuntabel dapat mengurangi peluang untuk korupsi dan

penyalahgunaan kekuasaan.

c. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan pendidikan masyarakat tentang isu-isu ekonomi politik

dapat membantu mereka lebih baik memahami implikasi kebijakan dan

memberikan tekanan untuk perubahan yang positif.

d. Partisipasi Politik

Mendorong partisipasi politik yang aktif dapat memungkinkan warga

negara untuk memengaruhi kebijakan pemerintah dan memilih pemimpin

yang mewakili kepentingan mereka.

e. Sistem Perlindungan Sosial

Rezim sosial dapat memperkuat sistem perlindungan sosial untuk

memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, mengurangi

ketidaksetaraan ekonomi, dan memberikan perlindungan dalam situasi krisis.


17

f. Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan

Memperkenalkan kebijakan yang mempromosikan pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat membantu

mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan.

g. Peningkatan Hak Asasi Manusia

Perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan sipil harus diutamakan

dalam semua jenis rezim ekonomi politik untuk mencegah pelanggaran dan

penindasan.

h. Kontrol Pemerintah yang Bijak

Rezim otoriter harus berfokus pada kontrol pemerintah yang bijak

yang membatasi tindakan represif dan memastikan keterbukaan dalam sistem

hukum.

i. Kolaborasi Internasional

Dalam situasi di mana rezim ekonomi politik memiliki dampak global,

kolaborasi internasional adalah kunci untuk mengatasi masalah ini, seperti

perdagangan internasional yang adil atau perubahan iklim.

j. Mengadopsi Model Campuran

Banyak negara memilih untuk mengadopsi model campuran yang

menggabungkan elemen-elemen dari berbagai jenis rezim untuk mencapai

keseimbangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.


18

Penting untuk mencatat bahwa solusi-solusi ini tidak selalu berlaku dalam

semua konteks. Solusi yang efektif akan sangat bergantung pada situasi yang

dihadapi, budaya politik, dan tujuan yang ingin dicapai. Upaya kolaboratif yang

melibatkan berbagai pihak dalam masyarakat seringkali merupakan pendekatan

yang efektif untuk mengatasi dampak negatif dari rezim ekonomi


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pengertian, jenis, penerapan, dan dampak rezim ekonomi politik yang

telah dibahas, dapat disimpulkan beberapa poin kunci:

1. Pengertian Rezim Ekonomi Politik

Rezim ekonomi politik mengacu pada kerangka atau sistem yang

mengatur hubungan antara aspek ekonomi dan politik dalam suatu negara atau

masyarakat. Ini mencakup aturan, kebijakan, dan praktik yang memengaruhi

cara sumber daya ekonomi didistribusikan, dimanfaatkan, dan diatur oleh

pemerintah atau kelompok politik.

2. Jenis Rezim Ekonomi Politik.

Terdapat berbagai jenis rezim ekonomi politik, termasuk kapitalisme,

sosialisme, komunisme, pasar teratur, otoritarianisme, totalitarianisme, dan

demokrasi liberal. Setiap jenis memiliki karakteristik dan prinsip dasar yang

berbeda dalam mengatur ekonomi dan politik.

3. Penerapan Rezim Ekonomi Politik

Penerapan rezim ekonomi politik dapat bervariasi tergantung pada

negara dan situasi tertentu. Beberapa langkah umum dalam menerapkan rezim

ekonomi politik yaitu; Perancangan Kebijakan, Legeslasi, Pengawasan,

19
20

Pengaruh pada pasar, Hubungam Internasional, Dampak Sosial dan Politik,

Evaluasi dan Perubahan.

4. Dampak Positif dan Dampak Negatif Rezim Ekonomi Politik:

a. Dampak Positif

1) Pertumbuhan Ekonomi (kapitalisme).

2) Kesejahteraan Sosial (sosialisme).

3) Stabilitas Politik (otoritarianisme).

4) Pengurangan Ketidaksetaraan (sosialisme).

b. Dampak Negatif

1) Ketidaksetaraan Ekonomi (kapitalisme).

2) Pelanggaran Hak Asasi Manusia (totalitarianisme).

3) Krisis Ekonomi (ketidakstabilan ekonomi).

4) Keterbatasan Inovasi Politik (otoritarianisme).

Rezim ekonomi politik memainkan peran sentral dalam membentuk

masyarakat dan negara. Pemahaman tentang jenis-jenis rezim ini dan dampaknya

penting dalam menganalisis bagaimana sistem ekonomi dan politik berinteraksi

dalam konteks yang lebih luas. Setiap jenis rezim memiliki konsekuensi unik

yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, stabilitas

politik, dan banyak aspek lainnya dalam suatu negara atau masyarakat.

Penting untuk dicatat bahwa dalam dunia nyata, banyak negara mungkin

mengadopsi campuran elemen-elemen dari berbagai jenis rezim ekonomi politik.


21

Oleh karena itu, analisis yang komprehensif harus mempertimbangkan konteks

spesifik negara atau masyarakat yang bersangkutan.

B. Saran

Mengenai saran untuk rezim ekonomi politik sangat bergantung pada

konteks spesifik negara atau masyarakat, tujuan yang ingin dicapai, dan nilai-nilai

dipegang. beberapa saran umum yang dapat menjadi pertimbangan yaitu;

Transparansi dan Akuntabilitas, Perlindungan Hak Asasi Manusia, Redistribusi

Adil, Perlindungan Lingkungan, Kesejahteraan Sosial, Kebebasan Ekonomi,

Demokrasi Liberal, Stabilitas Politik.

Demikianlah makalah yang kami buat, semoga bisa menambah

pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam

penulisan kata dari makaalah yang kami buat ini. Kami hanyalah manusia biasa

yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan

kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari

kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

(N.d.). diakses 30 September 2023, jam 14.26, diperoleh dari

https://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalIlmiahHubunganInternasiona/article/

view/3398/2988

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si. (n.d.). diakses 30 September 2023, jam 15.39,

diperoleh dari http://nursyam.uinsby.ac.id/?p=1096

Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik. (n.d.). diakses 29

September 2023, jam 23.36, diperoleh dari

https://www.slideshare.net/ArifRachmanPutra1/rezim-ekonomi-politik-dan-sistem-

ekonomi-politik

Anda mungkin juga menyukai