Anda di halaman 1dari 28

LOMBA MENDONGENG

GURU PAUD 2023


Tema
Museum Pembelajaran Untuk Masa Depan

Judul

Oleh :
“Punakawan
DIAN WAHYU SRI LESTARI, S.TP Dolan Museum Wayang
Pendidik/Pengelola PAUD Sendang mas”
RK WADAS KELIR
Kelurahan Karangklesem
Kec.Purwokerto Selatan

Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas


TP.PKK Kabupaten Banyumas

Museum Wayang Banyumas 08.00 s.d selesai Rabu, 26 Juli 2023


BIODATA PESERTA
T.T.Lahir
Kebumen, 8 Maret 1969

No HP / WA
0895-1490-8550
Email
ulihandayaniii@gmail.com

Alamat Rumah
Nama Lengkap
Jl. Wadas Kelir RT.07 RW.05
Dian Wahyu Tri Lestari, S.TP
Karangklesem Kecamatan
Jabatan Purwokerto Selatan
Pendidik/Pengelola Alamat Instansi
PAUD Jl. Wadas Kelir RT.07 RW.05
KB Al Kautsar Kecamatan Purwokerto Selatan
LATAR BELAKANG

Di era globalisasi saat ini, pendidikan di sekolah sedang mengalami dampak


dari pengaruh ilmu teknologi. Sehingga banyak para siswa yang
terpengaruh. Untuk itu pendidikan karakter budi pekerti harus diberikan
untuk membangun kembali karakter anak melalui kegiatan mengenal
budaya yang ada di wilayah terdekat. Salah satunya dengan mengunjungi
Museum Wayang Sendang Mas yang berada di Jl. Budi Utomo No.1,
Banyumas, Sudagaran, Kec. Banyumas, Kabupaten Banyumas.

Adapun ajakan agar anak-anak tertarik untuk mengunjungi museum dapat


dilakukan dengan metode mendongeng yang bisa disampaikan oleh guru-
guru PAUD di sekolah agar dapat menumbuhkan minat dan antusiasme anak
usia dini untuk mengenal budaya nusantara dan kearifan lokal.

Mendongeng merupakan saran yang paling mudah dan tepat bagi orang tua
maupun guru dalam menyampaikan pesan pada anaknya atau muridnya.
Dan biasanya anak-anak selalu suka mendengar dongeng secara langsung.
LATAR BELAKANG

Dalam dongeng mengandung nilai-nilai pendidikan yang sangat baik untuk


menanamkan budi pekerti luhur berbakti pada orang tua, saling menghormati
dan menyayangi dan tidak mudah putus asa. Mendongeng serasa
menyenangkan jika disampaikan dengan menarik.

Dongeng tentang pewayangan merupakan cerita tentang tokoh-tokoh dalam


pewayangan yang menggambarkan berbagai macam tabiat baik maupun buruk
yang bisa diangkat untuk memberikan gambaran kepada anak-anak tentang
sifat-sifat manusia, salah satunya adalah tokoh Punakawan yang diambil dari
wayang Purwa kisah Mahabarata dan Ramayana.

Para Punakawan ini hadir sebagai penghibur sekaligus pembawa misi, mereka
bisa sangat komunikatif, lepas dari pakem, bahkan bisa berdialog dengan
audience, mereka bisa berbicara masalah kebajikan, kebaikan atau masalah-
masalah yang sedang aktual sesuai masanya.
LATAR BELAKANG

Punakawan terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Tokoh Punakawan
dalam pewayangan merupakan pelengkap dari tokoh Pandhawa. Keempat
Punakawan tersebut merupakan simbol dari cipta, rasa, karsa dan karya.
Cipta, rasa, karsa dan karya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.

Pengenalan tokoh pewayangan Punakawan ini harus dikenalkan sejak usia


dini. Semakin awal mereka mencintai budaya sendiri, semakin cepat pula
mereka menjaga dan melestarikan budaya bangsa tersebut. Selain itu
diharapkan juga anak-anak lebih mengenal tokoh wayang kita dibandingkan
dengan tokoh kartun import.
TUJUAN

1.Menanamkan nilai budi pekerti kepada anak agar memiliki keseimbangan


dan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotornya dan membentuk
perilaku yang baik
2.Mengenalkan tokoh Punakawan melalui media cerita dengan penyampaian
yang menarik dan kreatif sehingga dapat menumbuhkan minat generasi
muda pada wayang.
3.Menumbuhkan kecintaan pada anak-anak terhadap budaya wayang
dibanding dengan budaya luar.

4.Menumbuhkan minat anak untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang


sejarah pewayangan dengan mengunjungi Museum Wayang Sendang Mas
MANFAAT

1. Memberikan rasa senang.


2. Mengembangkan imajinasi.
3. Membantu belajar bahasa dan literasi.
4. Menyampaikan pesan moral
5. Memberikan motivasi dalam berperilaku.
6. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa
7. Melestarikan budaya kearifan lokal
8. Menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri.
MEDIA YANG DIGUNAKAN

Gambar tokoh Punakawan dari kertas


yang disemat dengan lidi

Pelepah pohon pisang


sebagai tempat menancapkan gambar
NASKAH DONGENG

“Punakawan”
Dolan Museum Wayang
Sendang mas
NASKAH DONGENG

....... Nembang.......

Assalamualaikum anak-anak bunda yang penuh semangat …….. !


Salam jumpa dengan Bunda Dian.
Senang bertemu dengan kalian disini, dalam keadaan sehat wal’afiat.

Hari ini Bunda Dian akan bercerita tentang Punakawan Dan Museum
Wayang Sendang Mas

Punakawan adalah tokoh dalam wayang purwa kisah Mahabarata dan


Ramayana yang ditugaskan untuk menjaga, mendampingi, dan
melindungi 5 putra raja Pandhudewanata dari kerajaan Astinapura.
NASKAH DONGENG

Sebelumnya kita kenalan dulu yuuuk dengan Punakawan teman baru


kita yang hebat.

Mereka adalah ayah dan 3 putra yang merupakan pengawal Pandhawa


yang sangat setia, selalu siaga, siap sedia mengabdi, mengayomi
ksatria Pandhawa bersama-sama.

Bukan hanya melindungi dari marabahaya, namun juga melayani


kebutuhan ksatria Pandhawa dengan penuh kasih sayang.

Para Punakawan selalu menghibur saat ksatria Pandhawa sedang


sedih mauupun gembira.
NASKAH DONGENG

Ini adalah Abah Semar, atau biasa dipanggi


ramane oleh putra-putranya dan para ksatria
lainnya di kerajaan Astinapura

Abah Semar adalah ayah dari 3 punakawan.

Abah Semar memiliki badan yang pendek,


gemuk, dan sehat.
ABAH SEMAR
Abah Semar punya ciri-ciri kepala dan
pandangan selalu menghadap ke atas, jari
telunjuk menuding. Karena Abah Semar selalu
ingat dengan sang pencipta.

Begitu juga anak-anak bunda yang sholeh dan


sholehah harus selalu bersyukur kepada Allah
SWT yang telah menciptakan dunia dan
seisinya.
NASKAH DONGENG

Abah Semar juga memiliki sifat yang sabar, arif, dan bijaksana.
Dan selalu menganjurkan untuk melakukan hal-hal yang baik dalam
kehidupan. Seperti tolong menolong, bekerjasama, saling
menghormati.

Abah Semar sangat dihormati dan disegani semua orang,


termasuk oleh raja raja di kerajaan Astinapura.

Abah Semar memiliki pusaka Kalimasada, senjata untuk


melindungi ksatria Pandhawa sehingga mereka selalu selamat dari
mara bahaya.

Abah Semar memiliki 3 putra yang pintar dan tampan,


Siapa sajakah mereka ?

“Kita kenalan dulu yaaa.....”


NASKAH DONGENG

Putra pertama abah Semar memiliki nama


lengkap Nala Gareng namun biasa dipanggil
Gareng.

Tubuh Gareng pendek seperti ayahnya,


tetapi tidak terlalu gemuk.

Gareng selalu terlihat menunduk ketika


GARENG berjalan, kakinya yang pincang mempunyai
makna peringatan agar selalu berhati-hati
dalam bertindak.

Tangannya yang agak bengkok menyimbolkan


untuk tidak menginginkan sesuatu yang
bukan haknya.
NASKAH DONGENG

Dan matanya yang juling menandakan bahwa dia tidak mudah tergoda
pada harta dan kekayaan, hidupnya sangat sederhana.

Gareng adalah anak yang pintar namun demikian ia memiliki sifat


rendah hati dan tidak sombong,

Tentunya seperti anak-anak bunda disini. Senang belajar bersama-


sama, bergotong royong.

Selain itu, Gareng juga selalu waspada dimanapun dia berada, dan
tidak suka mengambil hak orang lain.

Sungguh mulia ya, hatinya.


NASKAH DONGENG

Putra tengah Abah Semar bernama Petruk

Berbeda dengan ayah dan kakaknya, Petruk


memiliki bentuk tubuh tinggi, tangan
panjang, dan berhidung mancung.

Siapa disini yang hidungnya mancung ?

Petruk adalah anak yang suka bercanda,


PETRUK
terlihat dari ucapan maupun tingkah lakunya
yang suka usil, sangat lucu dan menghibur.

Sifat Petruk suka berbagi dan berderma,


inilah sebabnya, Petruk sering disebut
kanthong bolong, hihiii....sakunya bolong
yaaa...
NASKAH DONGENG

Dia tidak pelit, gemar berbagi dan memberi apa yang dia punya, dan
suka bersedekah untuk membantu orang-orang yang tidak mampu.

Anak-anak bunda harus meniru sifat baik Petruk yaa,

Harus mau berbagi makanan ke teman kalian yang tidak membawa


bekal di sekolah maupun saat bermain di rumah.

Tidak boleh berebut mainan, harus bergantian.

Petruk juga seorang pendengar yang baik, serta selalu membawa


kebaikan kepada orang lain. Dia mau mendengarkan nasehat yang
disampaikan orang tua dan guru di sekolah, patuh dan tidak suka
membantah.

Petruk adalah anak yang selalu menjaga kebenaran.


NASKAH DONGENG

Putra Abah Semar yang ketiga atau biasa


disebut si bungsu bernama Bagong..

Bagong bertubuh lebih gemuk dan lebih


pendek dari ayahnya....., kedua matanya
bulat, dengan mulut yang lebar dan bibir
yang tebal.

Bagong memiliki sifat jujur, lucu, suka


BAGONG
menghibur, namun ia suka tergesa-gesa
ketika berjalan, makan, maupun ketika
melakukan kegiatan lainnya.

Ia juga jarang berbicara, tetapi sekali ia


berbicara bisa membuat orang tertawa.
NASKAH DONGENG

Nah, anak-anak kita sudah berkenalan dengan teman-teman


Punakawan. Kalian bisa mencontoh sifat-sifat dan perilaku mereka
yang baik untuk dilakukan sehari-hari.

Pada suatu siang, para Punakawan terlihat sedang berada di taman


setelah menyelesaikan semua pekerjaan mereka.

Gareng tampak sedang tidur-tiduran di atas batang pohon tumbang


sambil menikmati sepoi angin, Petruk merapikan batu-batu yang
berserakan, sementara Bagong asyik mengunyah camilan.

Tiba-tiba terdengar suara..... Gedebug!! Lalu disusul suara tertawa


Petruk dan Bagong terpingkal-pingkal.
Gareng : Aduuuuh, asem.... malah padha ngguyu thok
Petruk : lhaaa, bisane koh tiba. Anu kepriben ?
Gareng : Genah tembe ngliyep kowh, ujug ujug gedebug!!
NASKAH DONGENG

Bagong : Jujuuuuurrr.....
Gareng : kiye maning, malah njujurna
Bagong : enggane apa inyong kon melu salto ?? Hahahha....
magane nek arep mapan turu ndeleng-ndeleng dhisit
aja andon gabruk.
Petruk : Anu ngimpi apa jane, bisa ngasi tiba
Gareng : Ngimpi numpak motor mabuuuur, gepan hiling maring
singapur. Boring kiyeh inyong neng ngumah bae.
Bagong : Gabut kuwe arane.
Petruk : Ngomong padha ora nggenah, kaya ngerti artine
Mangane be godhong pring sok sokan arep hiling.
Gareng : Maring ngendi yuh lah ben madan fresh uteke
Bagong : Gageh ngomong ramane, mumpung wonge njedhul
Gareng : Endi ramane
Bagong : lha kaee, gedhene semana koh ora weruh

Tiba-tiba abah Semar muncul dari kejauhan dengan jalannya yang


seperti keberatan beban.
NASKAH DONGENG

Petruk : Maaaa, anake padha diseng mlaku mlaku singapa


Semar : Gari ngetutna, kiye inyong lagi mlaku-mlaku
Bagong : Bukan begitu juga konsepnya, papiiiiiiih
Semar : Moooooooo........
Gareng : Malah dadi sapi
Semar : Ana apa jane tek deleng ko padha gegeran bae
Bagong : Padha butuh hiburan, Ma. Ben ora setress
Semar : Ngesuk melu inyong ndeleng wayang kulit
Petruk : Mudheng wayang be ora malah kon melu nonton
Semar : Nah kuwe, mulane padha daberi sinau nguri uri
kabudayane dhewek kareben ora punah.
Wayang kuwe wernane akeh pisan.
Ana wayang kulit, ana wayang golek, wayang Gagrak
Wayang Krucil,Wayang Prajuritan, Wayang Golek
Wayang Kidang Kencana, Wayang Suluh, Wayang Beber
Wayang Kulit Purwa, Wayang Suket Adam Marifat
lan sawernane maning.
NASKAH DONGENG

Petruk : Akeh temen, saben wayang bedane si apa ?


Gareng : Gole ngapalnya ya puyeng
Semar : Aja digawe angel, siki wis ana fasilitas sekang pamrentah
nggo sinau kowe kabeh ben melek sejarah pewayangan
neng Banyumas.
Bagong : Ciyuuuuss ??
Semar : Arane Museum Wayang Sendhang Mas, sing panggonane
neng Jl. Budi Utomo No.1, Banyumas, Sudagaran,
Kec. Banyumas, Kab.banyumas.
Isine ora mung wayang thok
Ana samubarang Gamelan Slendro,
Calung atawa Angklung, Kaligrafi Huruf Jawa,
Wayang Suket atau, Banyumas Tempo dulu,
Saliyane kuwe ana barang Tosan Abuku
perpustakaan lan arkeologi.
NASKAH DONGENG

Petruk : Jebul barange akeh pisan ya, dadi kepengin maring


museum.
Gareng : Gageh mangkat
Semar : Mayuh pada dolan maring Museum Wayang Sendang Mas
Sinau kawruh babad pewayangan ben tambah tresna
maring kabudayan leluhur lan bangsa.
Bagong : Cuuuuuuss....

Lalu para Punakawan pun berangkat ke Museum Wayang untuk


melihat koleksi bersejarah yang ada di sana.

Anak-anak ingin kesana ?


ajak ayah bunda dan teman-teman sekolah yaa, disana tidak hanya
koleksi wayang saja melainkan juga sejumlah alat bantu pertunjukkan
wayang seperti blencong sebagai alat tata cahaya, gamelan sebagai
alat musik wayang baku, calung sebagai alat musik gagrag
Banyumasan hingga pakeliran atau layar.
NASKAH DONGENG

Koleksi Museum Wayang Sendang Mas antara lain, Gamelan Slendro,


Calung atau Angklung, Kaligrafi Huruf Jawa, Wayang Suket atau,
Banyumas Tempo dulu, dan masih banyak lagi. Selain itu
terdapat benda Tosan Aji, Buku perpustakaan dan arkeologi yang
memamerkan sejumlah peninggalan peralatan dari bahan baku batu
dan kayu.

Pokoknya asyik, menarik dan seru. Kalian bisa belajar banyak ilmu
pengetahuan agar lebih mengenal bangsa dan nusantara Indonesia
yang kaya akan tradisi dan keanekaragaman budaya dan ikut serta
melestarikannya.
NASKAH DONGENG

O iya, bunda punya tepuk agar kalian mudah mengingat nama-nama


Punakawan lhoooo...., Yuuuk kita coba bersama-sama, ikutin bunda
yaaa......

Pokoknya asyik, menarik dan seru. Kalian bisa belajar banyak ilmu
pengetahuan agar lebih mengenal bangsa dan nusantara Indonesia
yang kaya akan tradisi dan keanekaragaman budaya dan ikut serta
melestarikannya.
TEPUK PUNAKAWAN
PROK....PROK...PROK..
Di esem esem MAR
Di sigar sigar RENG
Di pepe pepe TRUK
Di bukak ciluk BAGONG
Mudah bukan ?
Kalian bisa bertepuk bersama teman-teman dan keluarga di rumah
NASKAH DONGENG

Demikian cerita bunda hari ini,


Semoga bermanfaat, sifat sifat baik Punakawan bisa menjadi
tauladan bagi anak-anak bunda semua.

Pesan bunda agar anak-anak bunda semakin hebat, selalu sehat,


semangat belajar dan menebar kebaikan untuk sesama.

Sampai ketemu di cerita berikutnya.

Wasalamualaikum wr.wb
PENUTUP

Simpulan
Mendongeng merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh
guru atau orang tua dengan cara yang menyenangkan dan mampu
mengembangkan imajinasi anak sehingga sangat baik untuk
pembentukan budi pekerti, rasa peduli, dan santun terhadap teman.

Saran

Sebagai guru PAUD, sebaiknya mampu membentuk perilaku anak


supaya berbudi pekerti luhur, disiplin, penyayang, rukun dan
beriman kepada Tuhan melalui kegiatan mendongeng

Anda mungkin juga menyukai