Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PEDAGOGI

“LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASI DALAM


PRAKTIK PEMBELJARAN”

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pedagogi

Oleh :

Kelompok 6

Aulya Nur Farhan 20004046


Ine Setia 21002011
Nasywa Faiza Khairani 22002120
Liyana Dalila Rahma Pilica 22003110
Rafnilia Darma Sari 21002074

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya,


baik itu berupa nikmat kesehatan maupun nikmat kesehatan akal pikiran. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Fetri Yeni J, M.Pd dan Ibu Dr. Hj. Irdamurni,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pedagogi sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sosiologi
Pendidikan dengan judul “Landasan-Landasan Pendidikan dan Implikasi dalam Praktik
Pembelajaran”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Padang, 11 Oktober 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan ...................................................................3

B. Jenis-Jenis Landasan Pendidikan ...................................................................3

C. Tujuan Landasan Pendidikan .........................................................................5

D. Implikasi Landasan Pendidikan .....................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................11
B. Saran ...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting yang harus didapatkan oleh
setiap orang. Pendidikan adalah hidup, tanpa adanya pendidikan setiap orang akan
merasa ada yang kurang. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang terjadi
dalam setiap lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan sangat berpengaruh dalam
kehidupan, karena pendidikan merupakan langkah dalam meningkatkan ilmu.
Memperbaiki segala sesuatu yang dianggap tidak baik menjadi baik, mengubah
pengetahuan seseorang, meningkatkan dan dapat mengembangkan keterampilan
yang dimilki, setiap orang bisa berpikir secara rasional dengan adanya pendidikan dan
juga memperbaiki sikap atau tata krama seseorang dan bahkan orang banyak agar
menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan adalah pembelajran yang dilakukan di
suatu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Setiap orang berhak mendapatkan
pendidikan baik yang normal maupun yang memilki keterbatasan.
Tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk mencapai suatu perubahan-
perubahan yang diharapkan terjadi pada peserta didik. Yang menjadi perubahan-
perubahan itu antara lain perubahan pada sikap atau tingkah laku seseorang
(individu). Dalam pendidikan sebagaimana tujuan dari suatu pendidikan merupakan
masalah yang sangat fundamental dalam saat pelaksanaan pendidikan. Kajian ini
dikarenakan bahwasanya dari dasar pendidikan inilah yang nantinya akan
menentukan bentuk dan isi dari pendidikan itu sendiri, dan dari tujuan itu sendiri akan
menentukan kearah mana akan dibawa. Oleh karena itu pendidikan tidak bisa berdiri
sendiri tanpa adanya landasan atau dasar yang kuat, karena landasan merupakan suatu
dasar, pegangan, serta tumpuan untuk menjadi pijakan bagi suatu pendidikan.
Sebuah pendidikan tidak akan terlaksana secara efektif dan efisien jika tidak ada
landasan yang mendukung, karena tercapainya suatu tujuan pendidikan harus ada
landasan dan dasar yang kuat. Sama persisnya dalam mendirikan sebuah rumah jika
tidak ada pondasi maka sebuah rumah tidak akan berdiri begitu juga dengan
pendidikan yang sangat memerlukan sebuah landsan. Dengan adanya landasan
pendidikan untuk mewujudkannya tentu harus ada upaya dalam
pengimplemenatiannya dalam suatu pendidikan. Adanya hal tersebut tentu akan
mempermudah dalam mencapai pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
Menguasai landasan-landasan pendidikan merupakan satu dari sejumlah
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Penguasaan landasan pendidikan ini
demikian penting bagi guru sebagai jabatan profesional. Landasan pendidikan ibarat
pondasi bangunan. Ia akan menjadi prasyarat, bahkan menentukan kekuatan fisik
bangunan yang berdiri di atasnya. Bangunan akan kuat, indah, tenang, dan
menyenangkan untuk ditempati jika bertumpu pada pondasi yang kokoh. Demikian

1
sebaliknya, bangunan menjadi kropos, mudah ambruk, dan membuat cemas bagi
penghuninya manakala didirikan di atas pondasi yang rapuh. Seorang guru harus
memiliki landasan (pondasi) pendidikan yang kokoh, sehingga ia dapat
menyelenggarakan pembelajaran dengan efektif dan profesional.
Sejatinya landasan-landasan pendidikan dan pembelajaran adalah asumsi, atau
gagasan, keyakinan, dan prinsip yang dijadikan titik tolak atau pijakan dalam rangka
berpikir atau melakukan praktik pendidikan dan pembelajaran. Landasan-landasan
pendidikan yang harus dikuasai oleh seorang guru meliputi landasan-landasan:
filosofis, sosiologis, kulturan, psikologis, serta ilmiah dan teknologis. Dalam konteks
ini pendidikan dapat dimaknai berbeda-beda sesuai dengan prinsip-prinsip yang
dijiwai dari masing-masing landasan ini. Dalam lingkup yang lebih operasional, yaitu
dalam kerangka penyelenggaraan pembelajaran, seorang guru juga harus menguasai
landasan-landasan pembelajaran. Diharapkan, di atas landasan itu guru dapat
menerapkan prinsip-prinsip dan implikasi teori-teori belajar kedalam setiap proses
pembelajaran yang diselenggarakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan landasan pendidikan?
2. Apa saja jenis-jenis landasan pendidikan?
3. Apa tujuan dari landasan pendidikan tersebut?
4. Bagaimana implikasi dari landasan pendidikan tersebut?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari landasan pendidikan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis landasan pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari landasan pendidikan.
4. Untuk mengetahui implikasi dari landasan pendidikan tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan


Ditinjau dari Kamus Bahasa Indonesia landasan mempunyai arti sebagai alas,
fondasi, dasar atau tumpuan, landasan adalah suatu alas pijakan atau dasar pijakan
dari sesuatu hal, atau suatu titik tolak dari sesuatu hal atau sesuatu pondasi tempat
berdirinya sesuatu hal (Syarifudin, 2012:5). Landasan berarti tumpuan, dasar atau
alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar
pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material dapat pula bersifat
konseptual. Landasan yang bersifat koseptual identik dengan asumsi.
Sedangkan pengertian pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut
pandang, pertama dari sudut praktik sehingga kita mengenal istilah praktik
pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah studi pendidikan.
Praktik pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga
dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan.
Kegiatan bantuan dalam praktik pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan
(makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan,
pengajaran dan atau latihan).Studi pendidikanadalah kegiatan seseorang atau
sekelompok orang dalam rangka memahami pendidikan.
Landasan pendidikan adalah dasar berpijak dan arah bagi pendidikan sebagai
wahana pengembangan manusia dan masyarakat (Sulistiono, 2011:52). Walaupun
pendidikan itu universal, maupun bagi suatu masyarakat pendidikan akan
diselenggarakan filsafat atau pandangan hidup serta berlangsung dalam latar belakang
sosial budaya pada masyarakat tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka
praktik pendidikan atau studi pendidikan. Landasan ini diperlukan dalam melakukan
analisis kritis terhadap kaidah-kaidah kebijakan dan praktik pendidikan. Tanpa
landasan, praktik pendidikan tidak akan jelas arahnya dan itu akan menimbulkan
masalah serta kesenjangan pendidikan antar manusia.

B. Jenis-Jenis Landasan Pendidikan


1. Landasan filosofis
Landasan Filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna
atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti
apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang
seharusnya menjadi tujuannya, dan sebagainya. Landasan filosofis adalah
landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat. Filsafat adalah menelaah
sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-

3
kosnsepsi mengenai kehidupan dan dunia. Landasan ini berfokus pada
pengembangan karakter dan nilai-nilai moral siswa sebagai tujuan utama
pendidikan. Idealisme menganggap pengetahuan abstrak dan pemikiran sebagai
hal yang penting dalam pembelajaran.

2. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologi adalah suatu proses interaksi antar dua
individu,bahakan dua generasi dan memungkinkan generasi muda untuk
mengembangkan diri. Sehingga melahirkan cabang-cabang sosiologi antara lain
sosiologi pendidikan. Landasan ini menganggap pendidikan sebagai lembaga
sosial yang memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas sosial. Pendidikan
dipandang sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu
Landasan ini memeriksa bagaimana individu berinteraksi dalam konteks
pendidikan dan bagaimana makna sosial dibangun melalui interaksi tersebut.

3. Landasan Kultural
Landasan kultural merupakan sebuah kebudayaan sebagai gagasan dan
karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu terkait dengan
pendidikan. Landasan kultural merujuk pada faktor-faktor budaya yang
memengaruhi dan membentuk perilaku, norma, nilai, dan tindakan individu atau
kelompok dalam suatu masyarakat. Ini mencakup berbagai aspek budaya, seperti
bahasa, agama, tradisi, nilai-nilai, norma sosial, sistem pendidikan, seni, dan
sebagainya, yang secara kolektif membentuk kerangka acuan bagi individu atau
kelompok dalam masyarakat. Landasan kultural memainkan peran penting dalam
membentuk cara orang berinteraksi, berkomunikasi, berpikir, dan membuat
keputusan. Hal ini juga dapat mempengaruhi bagaimana individu atau kelompok
memandang dunia, menghormati otoritas, memahami konsep waktu, dan banyak
aspek lain dari kehidupan sehari-hari.

4. Landasan psikologis
Landasan psikologis merupakan pemahaman peserta didik utamanya
yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, merupakan faktor keberhasilan
untuk pendidikan. Dalam maksud itu, Psikologi menyediakan sejumlah
informasi/kebutuhan tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya
serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi. Landasan psikologis
mengacu pada dasar-dasar atau prinsip-prinsip dalam bidang psikologi yang
digunakan untuk memahami perilaku, proses mental, dan interaksi manusia. Ini
mencakup konsep-konsep, teori-teori, dan prinsip-prinsip psikologis yang
digunakan untuk menganalisis, menjelaskan, dan memprediksi tingkah laku
manusia serta proses-proses kognitif dan emosional yang terkait.

5. Landasan ilmiah dan teknologis

4
Landasan ilmiah dan teknologis merujuk pada dasar-dasar pengetahuan
dan perkembangan teknologi yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kedua landasan ini sangat penting dalam mendorong
kemajuan dalam berbagai disiplin ilmu dan pengembangan teknologi baru.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang keduanya. Pengertian tentang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terdapat beberapa istilah yang perlu
dikaji agar jelas makna dan kedudukan masing-masing yakni pengetahuan,
ilmu pengetahuan, teknologi. Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu
yang diperoleh melalui berbagai cara pengindraan terhadap fakta, penalaran
(rasio), intuisi, dan wahyu. Perkembangan Iptek sebagai Landasan Ilmiah. Iptek
merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik, yang telah dimulai pada permulaan kehidupan manusia.

C. Tujuan Landasan Pendidikan


Tujuan dari landasan pendidikan adalah memberikan kerangka kerja yang kokoh
dan prinsip-prinsip yang mendukung pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi
sistem pendidikan. Dengan adanya landasan pendidikan yang baik, tujuan-tujuan
berikut dapat dicapai:
a. Mengarahkan Pendidikan
Landasan pendidikan membantu mengarahkan dan menjelaskan tujuan-
tujuan pendidikan. Ini membantu dalam merumuskan visi dan misi sistem
pendidikan, serta memberikan panduan bagi pembuat kebijakan, pendidik, dan
siswa.
b. Kualitas Pendidikan
Landasan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dengan menekankan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif dan efisien. Ini
mencakup pemilihan kurikulum yang relevan, metode pengajaran yang baik, dan
penilaian yang akurat.
c. Keadilan Pendidikan
Landasan pendidikan mempromosikan prinsip-prinsip keadilan dan
kesetaraan dalam pendidikan. Ini mencakup upaya untuk memastikan bahwa
semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan
berkualitas tanpa diskriminasi.
d. Kemajuan Pendidikan
Dengan landasan pendidikan yang kuat, sistem pendidikan dapat terus
berkembang dan beradaptasi dengan perubahan dalam kebutuhan dan tuntutan
masyarakat serta kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Pengembangan Karakter dan Nilai
Landasan pendidikan membantu dalam pengembangan karakter siswa dan
nilai-nilai moral yang penting dalam membentuk warga negara yang bertanggung
jawab dan etis.
f. Pemahaman Kultural

5
Dalam konteks global yang semakin terhubung, landasan pendidikan juga
mencakup pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman budaya dan nilai-
nilai yang berbeda.
g. Peningkatan Profesionalisme Guru
Landasan pendidikan dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum
pelatihan dan pengembangan profesional guru yang memastikan bahwa mereka
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan
pendidikan berkualitas.
h. Evaluasi dan Perbaikan
Landasan pendidikan memungkinkan evaluasi berkelanjutan terhadap
efektivitas sistem pendidikan dan memungkinkan perbaikan berkelanjutan
berdasarkan data dan bukti.
i. Pengembangan Inovasi Pendidikan
Dengan landasan pendidikan yang jelas, sistem pendidikan dapat lebih
mudah menciptakan dan menerapkan inovasi-inovasi dalam metode pengajaran
dan pembelajaran.
j. Persiapan untuk Masa Depan
Landasan pendidikan harus mencakup persiapan siswa untuk menghadapi
tantangan masa depan, termasuk perubahan dalam ekonomi, teknologi, dan
masyarakat.

D. Implikasi Landasan Pendidikan


a. Implikasi Filosofis
Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara
mendalam samapai akar-akarnya mengenai pendidikan (Pidarta,2001). Landasan
filosofi pendidikan adalah seperangkat filosofi yang dijadikan titik tolak dalam
pendidikan. Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu sistem
gagasan tentang pendidikan dan dedukasi atau dijabarkan dari suatu sistem
gagasan filsafat umum yang diajurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu. Terdapat
hubungan implikasi antara gagasan-gagasan dalam cabang-cabang filsafat umum
tehadap gagasan-agasan pendidikan. Landasan filosofis pendidikan tidak berisi
konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya, melainkan berisi tentang konsep-
konsep pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-citakan.
Dalam landasan filosofis pendidikan juga terdapat berbagai aliran
pemikiran. Hal ini muncul sebagai implikasi dari aliran-aliran yang terdapat
dalam filsafat. Sehingga dalam landasan filosofi pendidikan pun dikenal adanya
landasan filosofis pendidikan Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme.

b. Implikasi Sosiologis
Sosial yang sangat cepat, maju dan memperlihatkan gejala desintegrastif.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tentu saja mempengaruhi pendidikan,
baik sebagai ilmu maupun aktivitas. Itulah sebabnya John Dewey (1859-1952)

6
menganggap bahwa begitu esensialnya hubungan lembaga pendidikan dengan
masyarakat. Dewey beranggapan bahwa pendidikan tumbuh di masyarakat dan
masyarakat tumbuh karena adanya pendidikan. Antara keduanya terdapat
hubungan yang bersifat mutual benefit, artinya saling menguntungkan bahkan
merupakan suatu ikatan yang secara aksiomatik sulit dan mustahil untuk
dipisahkan.
1) Konsep-konsep sosiologi tentang manusia menjadi dasar penyelenggaraan
pendidikan.
2) Masyarakat sebagai ekologi pendidikan atau sebagai lingkungan tempat
berlangsungnya pendidikan.
3) Pendidikan merupakan sosialisasi atau proses menjadi anggota masyarakat
yang diharapkan.
4) Implikasi sosilogi dalam pengembangan Teori pendidikan
5) Mendorong lahir dan berkembangnya sosiologi pendidikan
6) Mendorong lahir dan berkembangnya ilmu pendidikan kependudukan.
7) Mendorong lahir dan berkembangnya aliran sosiologisme pendidikan
Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat mengalami perubahan

c. Implikasi Kultural
Kurikulum harus disusun berdasarkan kondisi sosial kulturil dari
masyarakat. Kurikulum disusun bukan saja harus berdasarkan pada nila-nilai ,
adat istiadat, cita-cita dari masyarakat, akan tetapi kurikulum harus berlandaskan
pada semua dimensi kebudayaan kehidupan keluarga., ekonomi, politik
pendidikan. Memperhatikan unsur fleksibel dan bersifat dinamis sehingga
kurikulum tersebut senantiasa mengandung relevansi yang tepat dengan
masyarakat Konsekuensi logis adalah bahwa kurikulum pada waktunya perlu
diadakan perubahan dan revisi sesuai dengan perkembangan dan perubahan. Dan
revisi sesuai dengan perkembangan dan perubahan social kulturil yang ada pada
masa itu.
Program kurikulum harus disusun dan mengandung materi sosial budaya
dalam masyarakat. bukan saja dengan maksud untuk membudayakan anak didik
akan tetapi sejalan dengan usaha mengawetkan kebudayaan itu sendiri. Kemajuan
dalam bidang teknologi akan memberikan bahan yang memadai dalam rangka
penyampaian tehnologi baru kepada para siswa yang sekaligus mempersiapkan
para siswa agar mampu hidup dalam tehnologi itu. Dengan demikian sekolah
betul-betul dapat mengemban peranan dan fungsinnya sebagai lembaga
modernisasi.
Kurikulum di sekolah-sekolah harus disusun berdasarkan pada
kebudayaan nasional yang berlandaskan pada falsafah Pancasila,dimana
perkembangaan kebudayaan daerah telah tercakup didalamnya. Integritas
kebudayaan nasional akan tercermin dalam isi dan organisasi kurikulum, karena

7
system pendidikan kita bermaksud membudayakan anak didik ita berdasarkn
kebudayaan masyarakat dan bangsa kita.

d. Implikasi Psikologis
Kajian psikologi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan
kurikulum pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek
perilaku dalam konteks belajar mengajar. Terlepas dari berbagai aliran psikologi
yang mewarnai pendidikan, pada intinya kajian psikologis ini memberikan
perhatian terhadap bagaimana in put, proses dan out put pendidikan dapat berjalan
dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta didik.Secara
psikologis, manusia merupakan individu yang unik. Dengan demikian, kajian
psikologis dalam pengembangan kurikulum seyogyanya memperhatikan
keunikan yang dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari segi tingkat
kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta karakterisktik-
karakteristik individulainnya.
Kurikulum pendidikan seyogyanya mampu menyediakan kesempatan
kepada setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya. Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang
mendasari sistem pembelajaran. Melalui kajian psikologis dapat memahami
perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu.
Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata
dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik,
terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur
tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Pemahaman
kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran
psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan
individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai
perkembangan individu yang optimal.

e. Implikasi Ilmiah Dan Teknologis


Pembangunan didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka mempercepat terwujudnya ketangguhan dan keunggulan
bangsa. Dukungan IPTEK terhadap pembangunan dimaksudkan untuk memacu
pembangunan menuju terwujudnya masyarakat yang mandiri, maju, dan
sejahtera. Di sisi lain, perkembangan IPTEK itu sendiri berlangsung semakin
cepat, bersamaan dengan persaingan antar bangsa semakin meluas, sehingga
diperlukan penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan IPTEK, yang pada
gilirannya mengandung implikasi tertentu terhadap pengembangan sumber daya
manusia (SDM), supaya memiliki kemampuan dalam penguasaan dan
pemanfaatan serta pengembangan dalam bidang IPTEK. Dalam hal ini, implikasi
IPTEK dalam pengembangan kurikulum, antara lain:

8
1) Pengembangan kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan berpikir peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan
teknologi baru sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik
masyarakat Indonesia.
2) Pengembangan kurikulum harus difokuskan pada kemampuan peserta didik
untuk mengenali dan merevitalisasi produk teknologi yang telah lama
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi itu sendiri.
3) Perkembangan IPTEK berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang
di dalamnya mencakup pengembangan isi atau materi pendidikan,
penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem
evaluasi. Ini secara tidak langsung menuntut dunia pendidikan untuk dapat
membekali peserta didik agar memiliki kemampuan memecahkan masalah
yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah alat untuk membantu seseorang agar tetap hidup
bermasyarakat dengan baik. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap
diri seseorang dalam usaha pendewasaan diri yang dilakukan oleh usaha sadar dan
tujuan yang jelas. Landasan pendidikan adalah dasar berpijak dan arah bagi
pendidikan sebagai Wahana pengembangan manusia dan masyarakat. Asas
pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir,
baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan. Dengan kata lain
landasan pendidikan ialah dasar berpijak atau tolak ukur dalam rangka praktik
pendidikan atau studi pendidikan. Adapun landasan pendidikan itu sendiri diantranya
landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan psikologis, serta
landasan ilmiah dan teknologis. Tujuan dari landasan pendidikan ini adalah untuk
mengarahkan pendidikan, kualitas pendidikan, keadilan pendidikan, pengembangkan
karakter dan nilai, kemajuan pendidikan, pemahaman kultural, peningkatan
profesionalisme guru, evaluasi dan perbaikan, pengembangan inovasi pendidikan,
serta persiapan untuk masa depan.

B. Saran
Penulis berharap dengan pembahasan mengenai landasan-landasan pendidikan ini
dapat diimplementasikan dalam setiap kegiatan pendidikan. Diharapkan juga kepada
para pendidik untuk memahami landasan-landasan pendidikan tersebut sehingga
dapat melakukan pendidikan secara jelas sesuai dengan arah tujuan yang diyakini
berdasarkan pandangan landasan pendidikan yang diputuskan untuk dipilih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Edisi Revisi 5. Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada.

Rasid,A .2018. Implikasi Landasan-Landasan Pendidikan.Vol.1.No.1.

Tirtarahardja, Umar, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.

11

Anda mungkin juga menyukai