Anda di halaman 1dari 4

DEVOSI 7 HARI KEPADA BUNDA MARIA

Willy Kasandra
email: willy.23111@mhs.unesa.ac.id
Transportasi, Fakultas Vokasi
23091427111

Pendahuluan
Menuju Yesus Melalui Bunda Maria “Ad Jesum per Mariam” istilah ini sering kita
dengar, namun sudahkah kita menghayati serta melaksanakan pepatah ini sebagai
semboyan hidup?. Pepatah ini berguna sebagai pemahaman kepada Bunda Maria sebab
penghormatan kita kepada Bunda Maria tidak terlepas dari penghormatan kita kepada
Yesus. Alasan saya memilih judul “DEVOSI 7 HARI KEPADA BUNDA MARIA” karena saya akan
memberikan sedikit pendapat dan keberhasilan saya setelah berdedevosi kepada bunda
maria selama 7 hari. Hal ini dapat dibuktikan bahwa dengan berdevosi kepada bunda maria
doa kita dapat tersampaikan kepada Tuhan Yesus. Hal tersebut dapat terwujud karena
Bunda maria adalah Bunda Gereja Bunda Umat beriman yang menjadikan Bunda Maria
sebagai teladan dalam kehidupan sebagai umat Katolik.

1. Berdoa Rosario Setiap Malam Selama 7 Hari


Doa Rosario berpusat pada Kristus, meskipun ada unsur-unsur penghormatan
terhadap Bunda Maria. Rosario adalah doa yang menggambarkan inti dari pesan Injil dan
sejalan dengan doa Bunda Maria, yang memuji Tuhan atas pekerjaan penyelamatan
manusia yang dimulai dengan kelahiran Kristus dalam rahimnya. Sebagai orang katolik kita
memiliki tradisi menghormati bunda maria pada bulan oktober. Namun doa rosario tidak
hanya dilakukan pada bulan oktober namun setiap saat kita bisa melakukan doa rosario.
Seperti yang pernah saya lakukan saya berdoa rosario disaat saya merasa gelisah dan
bimbang dalam suatu masalah. Saya berdoa dengan keheningan hati berserah diri berdoa
kepada bunda maria. Menurut saya berdoa Rosario dapat menenangkan hati dan pikiran
untuk dapat mengendalikan diri berpikir secara logis dan tepat.
Saya berdevosi dengan Bunda Maria dengan berdoa Rosario selama 7 hari yang biasa
saya lakukan setiap malam setiap belum tidur. Saya berdoa rosario menggunakan peristiwa
yang telah di tentukan di setiap harinya mulai dari peristiwa sedih,gembira,mulia dan
terang. Di setiap peristiwa 1-5 saya menyelipkan doa untuk kesehatan orang tua kelancaran
rezeki dan permohonan pribadi saya. Berdoa dengan sungguh sungguh dalam situasi hening
biasa saya lakukan di setiap malam. Dengan situasi tersebut saya lebih merasa nyaman dan
lebih berfokus kepada Bunda maria.
Tujuan saya berdevosi kepada Bunda Maria adalah ingin mendekatkan diri dengan
Bunda Maria dan Tuhan agar dapat menuntun mengarahkan dan dapat mengabulkan
permintaan saya untuk lolos UTBK. Saya percaya dengan devosi kepada Bunda Maria Tuhan
akan mendengar permohonan dan permintaan saya untuk lolos dan lancar dalam
pelaksanaan UTBK. Di balik doa harus di imbangi dengan usaha yaitu dengan belajar
sungguh sungguh dan sebelum mengawali belajar saya sempatkan untuk berdoa agar dapat
menangkap materi yang saya baca. Jadi tidak hanya mengandalkan devosi selama 7 hari
saya juga harus belajar materi materi yang sekiranya saya belum paham.
Namun di setiap niat pasti ada hambatan yang di alami setiap mau melakukan devosi
kepada Bunda Maria. Hambatan yang saya alami saat melakukan devosi yaitu kemalasan
dan kadang sering lupa. Namun untuk menghilangkan hambatan tersebut saya pasti selalu
teringat pada tujuan awal saya yaitu kelancaran dan lolos UTBK itu yang menjadikan
semangat saya untuk tidak melupakan devosi kepada Bunda Maria. Tidak hanya ingat pada
tujuan utama dorongan kedua orang tua untuk belajar sungguh sungguhh dan lolos di
perguruan negri adalah semangat saya untuk selalu ingat dengan Tuhan dan selalu meminta
kelancaran dan kesuksesan untuk menggapai impian saya.

2. Tujuan Devosi Kepada Bunda Maria


Devosi merupakan penyerahan diri, penghormatan, pe-ngabdian. Devosi berbicara
soal batin, soal hati yang mau menyerahkan diri kepada Tuhan, bersedia menghormati-Nya
melalui para kudus-Nya (Wellem, 2006: 69). Devosi juga merupakan bentuk penghormatan
dan ibadah, yang khasnya terfokus pada bagian tertentu dari iman Katolik, seperti
penderitaan Yesus Kristus dan kekudusan bunda maria. Devosi adalah pembaktian diri
dengan menghayati hidup sebagai wujud cinta kasih kepada bunda maria.
Julius Africanus (160-240)“Kemuliaanmu besar; sebab engkau ditinggikan di atas
semua perempuan yang terkenal, dan engkau dinyatakan sebagai ratu di atas segala ratu.”
Dalam isi artikel Julius Africanus Menyebutkan bahwa Maria adalah Bunda Allah Ratu dari
segala ratu yang sepatutnya kita sebagai orang katolik mau ikut abil bagian untuk berdevosi
kepada Bunda Allah sebagai bentuk kerelaan diri, ketaatan dan kerendahan hati untuk mau
berdevosi kepada Bunda Maria. Gereja memberikan waktu untuk devosi biasanya pada
bulan Oktober. Bulan Oktober disebuat bulan rosario pada bulan ini setiap warga
lingkungan/stasi melakukan devosi setiap malam berkumpul untuk melakukan doa Rosario.
Hal ini adalah sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria sebagai Bunda Allah yang
telah Menjadi telada umat beriman karena kesucian dan kekudusan-Nya.
Dalam artikel ‘’Merindukan Roh Kudus bersama Bunda Maria’’ disitu disebutkan
kenapa orang katolik lebih sering berdevosi kepada Bunda Maria bukan kepada Roh Kudus?.
Ketika kita berdevosi kepada Bunda Maria, kita tidak hanya memohon doanya, tetapi juga
berdoa bersama dengannya di hadapan Tuhan, dengan fokus pada Tuhan Yesus. Dengan
demikian, komitmen kita pada ibadah kepada Bunda Maria seharusnya membantu kita lebih
dekat dengan Roh Kudus. Jadi berdevosi kepada Bunda Maria tidak menjauhkan kita dari
Roh Kudus melainkan malah mendekatkan kita kepada Roh Kudus sebab Allah, dalam
persekutuan dengan Bapa dan Roh Kudus itulah yang menjadi tujuan akhir semua doa dan
devosi kita.
Setiap orang Katolik memiliki panggilan mulia yang diberikan kepada mereka. Salah
satu panggilan utama ini adalah untuk "mengikuti Kristus,". Mengikuti Kristus tidak hanya
tentang menghormati, percaya, dan menyembah Allah, tetapi juga tentang mewujudkan
dengan tindakan nyata arti kesetiaan kepada-Nya dengan mematuhi perintah dan
kehendak-Nya. Bunda Maria adalah contoh yang sempurna bagi kita dalam mewujudkan
kesetiaan ini. Ia tidak hanya memiliki iman yang kuat kepada Allah, tetapi juga hidup dengan
setia sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya, sebagaimana Maria yang dengan setia
mewujudkan arti kesetiaan di hadapan Allah, demikian pula setiap orang Kristen dipanggil
untuk bersama-sama dengan Maria dalam merespons panggilan kesetiaan ini dengan tekun
dan taat kepada Allah.
3. Dasar Kitab Suci Mengenai Devosi Kepada Bunda Maria
Kisah Para Rasul 1:14, “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa a
bersama-sama 1 , dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan
saudara-saudara Yesus.’’ disebutkan bahwa para murid-murid Yesus dan beberapa wanita
berada pada suatu ruangan dan bertekun dalam doa. Ini adalah contoh laku doa dalam
Perjanjian Baru. Ini mirip dengan laku devosional, yaitu melukiskan kebiasaan luar dan
dijiwai dengan segenap iman. Para wanitaa bertukun dalam doa adalah contoh devosi yang
di berikan injil untuk pedoman hidup umat gereja. Untuk tindakan yang dilakukan gereja
untuk menjabarkan isi injil tersebut adalah lingkungan sebagai kelompok doa yang setiap
minggu sekali melakukan doa bersama dan di bulan ini melakukan devosi berdoa rosario
setiap hari.
Markus 6:56, “Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-
kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya
mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang
menjamah-Nya menjadi sembuh.” dijelaskan secara tidak langsung bahwa dengan keimanan
yang teguh kita dapat melewati kesulitan. Diceritakan bahwa seseorang yang sakit dapat
sembuh hanya dengan menjamah jubah Tuhan Yesus. Dalam ayat tersebut, dia secara tidak
langsung menggambarkan jenis devosi, yang membantu orang percaya pada misteri karya
keselamatan Allah dalam Yesus Kristus.
Lukas 1:48-49, “Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan
menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan
besar kepadaku dan nama-Nya g adalah kudus.” yang berarti di mana menunjukkan bahwa
Bunda Maria adalah individu yang dipilih oleh Allah sendiri dan berkontribusi pada rahmat
Allah di dunia Dengan mempertimbangkan ayat-ayat Alkitab di atas, kita dapat membuat
kesimpulan bahwa kita harus mendekati Bunda Maria dengan mengikuti cara dia bertindak
karena dia ingin menerima panggilan Allah.

4. Penyalahgunaan Arti Devosi Untuk Kepentingan Pribadi


Devosi merupakan bentuk penghormatan dan ibadah. Namun arti dari devosi ini
adalah sebagai kesejahteraan sebagai keseimbang iman dalam diri kita. Kita sebagai umat
Allah tidak boleh menyelewengkan arti devosi sebagai sembah menyembah, di sebagian
tempat ziarah mungkin banyak umat yang melakukan devosi pada tengah malam. Yang
mempunyai tujuan agar doanya cepat terkabul dan di dengar oleh Allah. Devosi ini
mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positip yang ditimbulkan adalah
ketenangan hati untuk berbicara dengan Tuhan. Doa menjadi lebih terpusat kepada Allah.
Dampak negatif yang ditimbulkan adanya keperluan keperluan dan kepentingan pribadi.
Sebagai contoh berdevosi namun di tambah dengan sesajen. Ini sudah menyeleweng dari
ajaran katolik, apalagi di dalam tujuan devosi ingin meminta kekuasaan ataupun nomor. Hal
tersebut perlu adanya pengarahan dari pastor ataupun warga lingkungan karena jelas
devosi yang dilakukan menyalahi aturan gereja.

Simpulan
Devosi kepada Bunda Maria memiliki makna dan pentingan yang mendalam dalam
kehidupan seorang Katolik. Rosario yang dilakukan dengan sungguh sungguh akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Devosi kepada Bunda Maria sebagai cara untuk
mendekatkan diri kepada Roh Kudus dan untuk mengikuti contoh kesetiaan dan ketaatan
Bunda Maria terhadap kehendak Allah. Kita sebagai umat katolik diharap dapat memaknai
arti devosi untuk kedekatan diri dengan Allah. Namun harus dilakukan dengan cara yang
benar sesuai dengan ajaran gereja,

Pustaka Acuan
Arsyadi, Trisna. "Devosi Marial Kebaktian Santa Perawan Maria dalam Gereja Roma Katolik."
https://www.katolisitas.org/sekilas-ajaran-gereja-tentang-bunda-maria/comment-page-1/
#comments
Katolisitas.2018. Merindukan Roh Kudus bersama Bunda Maria.
Wellem, F. D.2006. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: Gunung Mulia54

Anda mungkin juga menyukai