Anda di halaman 1dari 4
BUPATI MANGGARAI BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR INSTRUKSI BUPATI MANGGARAI BARAT. TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT SERTA MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 BUPATI MANGGARAI BARAT, Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 tahun 2021 tentang pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 3, level 2, dan level 1 serta mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 serta untuk lebih mengoptimalkan Pos Komando untuk pengendalian Covid-19 maka Bupati Manggarai Barat mengeluarkan Instruksi tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di wilayah dengan kriteria Level 3 (tiga), Level 2 (dua) dan Level 1 (satu) situasi pandemi berdasarkan assesmen oleh Kementerian Kesehatan serta lebih mengoptimalkan Pos Komando (Posko) Penanganan COVID-19 di tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19, berkenaan dengan hal tersebut diinstruksikan Kepada: 1. Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai Barat; Pimpinan BUMN, BUMD di Kabupaten Manggarai Barat; Pimpinan Instansi Vertikal di Kabupaten Manggarai Barat; Para Camat, Lurah/Kepala Desa se-Kabupaten Manggarai Barat; Masyarakat se-Kabupaten Manggarai Barat. AWN Untuk KBSATU . Sehubungan dengan ditetapkannya Kabupaten Manggrai Barat dengan kategori level 3 sesuai hasil asesesment oleh Kementerian Kesehatan RI, maka dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : a, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi, Tempat Pendidikan/Pelatihan) dilakukan secara daring/online; b. pelaksanaan kegiatan di tempat __ kerja/perkantoran diberlakukan 50% (lima puluh persen) Work From Home (WFH) dan 50% (lima puluh persen) Work From Office (WFO) an secara lebih ketat dengan penerapan protokol kesehats c. pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar,utilitas publik, proyek vital nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan Kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko dan supermarket) tetap dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol Kesehatan secara lebih ketat; d. pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut,laundry, pedagang asongan, pasar loak, pasar basah, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanit e. pelaksanaan kegiatan makan/minum ditempat umum untuk jenis usaha: 1) warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan _protokol Kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan, hand sanitizer, 2) rumah makan dan kafe dengan skala kecil yang berada pada lokasi sendiri dapat melayani ~makan ditempat/dinein dengan 25% (dua puluh lima persen) dan menerima makan dibawa pulang/delivery/takeaway dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; 3) restoran/rumah makan, kafe dengan skala sedang dan besar hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan ditempat (dine-in); {, pelaksanaan kegiatan pada point d dan e tersebut di atas diatur dengan ketentuan sebagai berikut: 1) pembatasan jam operasional sampai dengan Pukul 22.00 waktu setempat; dan 2) pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 25% (dua puluh lima puluh persen) dengan penerapan protokol Kesehatan secara lebih ketat, g. pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempatkonstruksi dan lokasi proyek|dapat_--beroperasi 100% —_(seratus persenjdengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; h. tempat ibadah (Masjid, Musholla, Gereja, Pura, serta tempat lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) dapat mengadakan kegiatan _ peribadatan/keagamaan berjamaah dengan pengaturan _kapasitas maksimal & KEDUA KETIGA -3. 25% (dua puluh lima _ persen| q pelaksanaan ibadah di rumah dengan eres _ Pengaturan teknis dari Kementerian Agama; ” i pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan _ social kemasyarakatan (lokasi seni, budaya dan social yang dapat = menimbulkan —keramaian dan kerumunan) ditutup untuk —sementara_ waktu, sampai dengan keadaan dinyatakan aman; k. kegiatan —olahraga/pertandingan —olahraga dapat. dilaksanakan _sepanjang tidak melibatkan penonton atau supporter dengan _penerapan protokol keschatan yang ketat; 1. untuk kegiatan resepsi pernikahan dan —_hajatan (kemasyarakatan) ditiadakan. :Melarang setiap bentuk —_aktivitas/kegiatan —_sosial kemasyarakatan yang mengumpulkan orang seperti pesta, kumpul keluarga, wagal, pesta sekolah dan lain-lain. : Melaksanakan pengetatan aktivitas dan edukasi pada wilayah kerja dengan prinsip sebagai berikut: a. COVID-19 paling menular pada kondisi tertutup, pertemuan-pertemuan panjang (lebih dari 15 menit), interaksi jarak dekat, keramaian, aktivitas dengan bernapas kuat misalnya bernyanyi, tertawa dan tidak memakai masker seperti pada saat makan bersama; b. Penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang harus diterapkan setiap orang; c. mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer secara berulang terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain(seperti gagang pintu atau pegangan tangga), menyentuh daerah wajah dengan tangan perlu dihindari; d. jenis masker yang lebih baik akan lebih melindungi, masker sebanyak 2 (dua) lapis merupakan setelah penggunaan pilihan yang baik. Masker sebaiknya perlu diganti digunakan (>4 (lebih dari empat) jam); protokol kesehatan dilakukan dengan interaksi, durasi, dan faktor imalisir risiko penularan ¢. penerapan mempertimbangkan jarak ventilasi udara, untuk memii dalam beraktivitas; f. melakukan pertimbangan sebagai berikut: ae 1) beraktivitas dari rumah saja, dan berinteraks! hanya dengan orang-orang yang tinggal serumah; 2) jika harus meninggalkan rumah, maka harus selalu mengupayakan jarak minimal 2 (dua) meter dalam jarak dengan penerapannya KEEMPAT 4. Mengurangi/menghindari_ kontak yang tidak tinggal serumah; dan 3) mensosialisasikan berbagai petu umum 19, & pertimbangan durasi dapat diterapkan sebagai berikut: 1) jika harus berinteraksi dengan orang lain atau menghadiri suatu kegiatan, dilakukan dengan durasi yang singkat untuk mengurangi risiko penularan; dan 2) dalam perkantoran dan situasi berkegiatan lainnya, penjadwalan dan rotasi dapat membantu. untuk mengurangi durasi interaksi, pertimbangan ventilasi dapat diterapkan sebagai berikut: 1) berkegiatan di luar ruangan memiliki risiko penularan yang jauh lebih rendah dibandingkan di dalam ruangan; dan 2) ruangan harus selalu diupayakan untuk memiliki ventilasi udara yang baik. Membuka pintu, jendela dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan. Dalam kondisi pintu atau jendela tidak dapat dibuka, maka air purifier dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter dapat digunakan di dalam ruangan. dengan orang lain : injuk visual di tempat terkait pencegahan dan penanganan COVID- Instruksi Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 26 Juli 2021 sampai dengan tanggal 8 Agustus 2021. Ditetapkan di Labuan Bajo Pada tanggal, 26 Juli 2021 / #eupati MaNGGaRAI BARAT ( Y open EDISTASIUS ENDI Tembusan disampaikan kepada Yth: NoMpene Pimpinan DPRD Kabupaten Manggarai Barat di Labuan Bajo; Kepala Kepolisian Resort Manggarai Barat di Labuan Bajo; Komandan Kodim 1612 Manggarai di Ruteng ; Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai Barat di Labuan Bajo; Perwira Penghubung Kodim 1612 Manggarai di Ruteng; Angkatan Laut di Labuan Bajo; ; BEI PKUE Katapalen Manggarai Barat beserta anggota masing-masing di Labuan Bajo. ¢,

Anda mungkin juga menyukai