Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

URGENSI BERTASAWUF DI ZAMAN MODERN


Untuk Memenuhi Tugas MKDU Tasawuf

Dosen Pengampu : Drs. Birhasani, M.Ag

Disusun oleh :

Rahimah Hayati (2111102107014)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN SELATAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Urgensi Bertasawuf Di
Zaman Modern”. Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Tasawuf.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Banjarmasin, 10 Maret 2023

Penyusun

Rahimah Hayati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….……1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….…..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….……2
1. Pengertian Tasawuf………………………………………………………………..2
2. Urgensi Bertasawuf di Zaman Modern…………………………………………....2
3. Pokok-pokok Ajaran Tasawuf……………………………………………………..3
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..4
A. Kesimpulan………………………………………………………………………..4
B. Saran………………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan modern, manusia membutuhkan obat sebagai penawar atas derita
batin dan kekosongan nilai rohani manusia. Jika tasawuf menjadi inti agama Islam tentunya
tasawuf akan mampu menjadi obat dan pembebas dari ketertindasan manusia, menjadi
alternatif yang sangat dibutuhkan. Efek negatif modernisasi dapat menimbulkan pergeseran
moral secara cepat maupun lambat, keterlibatan manusia yang sebagai penggerak
mengakibatkan cara pandang yang berbeda tentang manusia itu sendiri, sehingga manusia
mulai kehilangan eksistensinya sebagai hamba Allah dan manusia cenderung mengalami
derita rohani.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tasawuf?
2. Bagaimana urgensi bertasawuf di zaman modern?
3. Apa saja pokok-pokok ajaran tasawuf?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian tasawuf


2. Mengetahui urgensi bertasawuf di zaman modern
3. Mengetahui pokok-pokok ajaran tasawuf

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tasawuf
Pengertian tasawuf pada umumnya cenderung dimaknai dengan usaha untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan dengan sedekat mungkin melalui metode penyucian rohani
maupun dengan memperbanyak amalan ibadah, metode penyucian diri dengan dzikir dan
amalan itulah yang diistilahkan dengan thoriqoh atau tarekat yang dilaksanakan oleh para
murid tasawuf dengan mengikuti bimbingan dari sang mursyid atau syekh sufi. Tasawuf lebih
menekankan spiritualitas dalam berbagai aspek oleh karena itu para ahli tasawuf, yang
disebut sufi, mempercayai keutamaan spirit ketimbang jasad, mempercayai dunia spiritual
ketimbang dunia material. Bertolak dari keyakinan ini, maka muncullah cara hidup spiritual.
Istilah tasawuf yang berasal dari kata shafa yang artinya kesucian, dengan artian mensucikan
diri dari kotoran-kotoran atau pengaruh-pengaruh jasmani dalam rangka mendekatkan diri
kepada Allah Yang Maha Suci.

2. Urgensi Bertasawuf Di Zaman Modern


Pada masa yang akan datang tampaknya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta industrialisasi akan berlangsung terus dan sangat menentukan paradaban umat
manusi. Namun demikian, masalah-masalah moral dan etika akan ikut memepengaruhi
pilihan strategi dalam mengembangkan peradaban dimasa depan. Hal ini terlihat semua tahap
perkembangan masyarakat. Untuk masyarakat yang masih terbelakang, spiritualisme harus
berfungsi sebagai pendorong untuk meningkatkan etos kerja dan bukan pelarian dari
ketidakberdayaan masyarakat untuk mengatasi tantangan hidupnya. Sedangkan bagi
masyarakat maju-industrial, spiritualisme befungsi sebagai tali penghubung dengan Tuhan.
Namun demikian, perlu diingat bahwa tasawuf tidak bisa dipisahakn dari kerangka
pengalaman agama, dan karena itu hatus selau berorientasi kepada Al- Qur’an dan Sunnah.
Inilah yang mungkin disebutkan Hamka sebagai “tasawuf modern”, yakni tasawuf yang
membawa kemajuan, bersemangat tauhid dan jauh dari kemusyrikan, bid’ah da khurafat.
Karena itu, gambaran seorang sufi yang sejati ialah Nabi kita Muhammad SAW. Spritualisme
pada generasi pertama islam dikembangkan bukan untuk spiritualisme parsial, tetapi
2
berfungsi untuk mendorong gerak sejarah ke depan dan ada saat yang sama membuat hidup
menjadi seimbang (Rofa’ah, 2016: 68-69).
Salah satu tokoh era modern yang begitu sungguh-sungguh memperjuangkan
internaslisasi nilai-nilai spiritual Islam adalah Sayyid Husein Nashr. Ia melihat datangnya
malapetaka dalam manusia modern akibat hilangnya spiritualitas yang sesungguhnya dalam
tradisI Islam. Bahkan beliau juga menyesali tindakan akomodatif dari kalangan modernis dan
reformis dunia Islam yang telah berakibat menghancurkan seni dan budaya Islam serta
menciptakan kegersangan dalam jiwa seorang muslim (Nata, 1998: 294). Tasawuf bukan
berarti mengabaikan nilai-nilai syari’at (nilai-nilai formalistik dalam Islam). Tasawuf yang
benar adalah adanya tawazun (keseimbangan) antara keduanya yaitu unsur lahir (formalistik)
dan batin (substansialistik) (Rahman, 1984: 181).
Dengan adanya bantuan tasawuf, maka ilmu pengetahuan satu dan lainnya tidak akan
betabrakan, karena ia berada dalam satu jalan dan satu tujuan. Tasawuf melatih manusia agar
memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti, sikap batin dan kehalusan budi yang
tajam ini menyebabkan ia akan selalu mengutamakan pertimbangan kemanusiaan pada setiap
masalah yang dihadapi, dengan cara demikian, ia akan terhindar dari melakukan perbuatan-
perbuatan yang tercela menurut agama (Rahman, 1984: 297).

3. Pokok-Pokok Ajaran Tasawuf


Adapun pokok-pokok ajaran tasawuf ada lima yaitu :
1. Taqwa kepada Allah di kala sepi maupun dalam keramaian.
2. Mengikuti sunnah Nabi dalam segala ucapan dan perbuatan.
3. Tidak bergantung terhadap makhluk, baik di hadapannya maupun di
belakangnya.
4. Ridha dengan segala pemberian Allah, baik itu banyak maupun sedikit.
5. Semua permasalahan dikembalikan kepada Allah SWT. Baik dalam waktu
gembira maupun ketika susah.

3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tasawuf atau sufisme diakui dalam sejarah telah berpengaruh besar atas kehidupan
moral dan spiritual Islam sepanjang ribuan tahun yang silam. Selama kurun waktu itu tasawuf
begitu lekat dengan dinamika kehidupan masyarakat luas, bahkan sebatas kelompok kecil
yang eksklusif dan terisolasi dari dunia luar. Tasawuf dapat menjadi solusi alternatif terhadap
kebutuhan spiritual dan pembinaan manusia modern.
Sehingga kehadiran tasawuf ini sangat diperlukan didunia modern saat ini, guna
membimbing manusia agar tetap merindukan Tuhannya, dan bisa juga untuk orang-orang
yang semula hidupnya glamor dan suka hura-hura menjadi orang yang estetis (zuhud pada
dunia). Disamping itu juga, tasawuf modern sebagai terapi penyembuhan bagi hati yang
merindukan tuhannya. Akhlak tasawuf adalah ilmu yang sangat berguna untuk membentuk
manusia yang humanis dengan moral yang luhur.
B. Saran
Adapun saran kami sebagai pembuat makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kami sebagai
penulis akan terbuka jika nanti ada khalayak pembaca yang kurang puas dan ingin mengkritik
makalah ini yang sifatnya membangun.

4
DAFTAR PUSTAKA
https://jatman.or.id/lima-ajaran-pokok-tasawuf/
Peran Tasawuf dalam kehidupan manusia modern/Lina Nurhasanah
Esensi Tasawuf Akhlaki di Era Modernisasi/Audah Mannan

Anda mungkin juga menyukai