Jl. Raya Bagelenan, Krajan, Bagelenan, Kec. Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur 66152 Tujuan Penelitian : 1) Untuk mengetahui perbedaan rasa yang dimiliki tape terhadap lama waktu fermentasi. 2) Untuk mengetahui tekstur tape terhadap lama fermentasi. 3) Untuk mengetahui perbedaan aroma tape terhadap lama fermentasi tape.
Manfaat Penelitian : 1) Kita jadi tahu efek waktu terhadap
rasa tape. 2) Kita jadi tau efek waktu terhadap tekstur tape. 3) Kita jadi tahu efek waktu terhadap aroma tape.
Rumusan Masalah : 1) Adakah pengaruh lama waktu
fermentasi terhadap rasa tape ketan? 2) Berapa lama waktu fermentasi yg tepat untuk menghasilkan rasa tape ketan yang manis? Hipotesis : Hipotesis Nol : 1) Lama waktu fermentasi tidak berpengaruh terhadap rasa tape ketan. Hipotesis Alternatif : 1) Lama waktu fermentasi berpengaruh terhadap rasa tape ketan.
Variabel : 1) Variabel bebas : Lama waktu fermentasi tape
yang berbeda-beda (24 jam, 48 jam, 72 jam). 2) Variabel terikat : Rasa yang dihasilkan tape dari proses fermentasi (Hambar, Asam, Manis). 3) Variabel kontrol : Variabel yang dibuat sama (Jumlah ragi, Cup kecil tape, Jenis ketan, Merk ragi).
Alat dan Bahan : 1) Dandang dan Kompor
2) Baskom / Mangkok 3) Sendok / Alat Pengaduk 4) Cup Kecil 5) Beras Ketan 6) Air 7) Ragi Langkah langkah : 1) Menyiapkan alat dan bahan yg diperlukan. 2) Membersihkan ketan dengan cara mencuci ketan yg akan digunakan. 3) Memasukkan ketan kedalam kukusan (dandang) kurang lebih 20 menit. 4) Setelah ketan matang, lalu mendinginkannya selama 15 menit, dan memindahkannya ke dalam baskom atau mangkok. 5) Setelah dingin mencampurkan ragi dan ketan di dalam baskom, setelah mencampurkannya dan memasukkan ke dalam cup kecil dan ditutup rapat. Analisis Data Tape merupakan makanan selingan yang cukup populer di Indonesia dan Malaysia. Pada dasarnya ada dua tipe tape, yaitu tape ketan dan tape singkong. Tape memiliki rasa manis dan sedikit mengandung alkohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur lunak dan berair. Sebagai produk makanan, tape cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006). Dengan proses pengolahan yang baik, tape ini dapat tahan lebih dari satu minggu. Makanan ini dibuat dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis fibuligeria, Rhizopus oryzae ataupun Saccharomyces cereviciae sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, serta kayu manis. Sebelum membuat tape perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas yang bagus warnanya, rasanya manis dan strukturnya lembut. Pada proses fermentasi akan dihasilkan asam-asam yang mudah menguap, diantaranya Asam laktat, asam asetat, asam formiat, asam butirat dan asam propionat. Asam-asam tersebut dihasilkan dari perombakan glukosa dan alkohol (Desrosier, 1988). Semakin lama waktu pengukusan dan fermentasi,kadar etanol yang didapat cenderung semakin meningkat namun tidak berpengaruh nyata. Hal ini disebabkan semakin lama waktu fermentasi dapat meningkatkan aktivitas dari senyawa organik yang akan berubah menjadi sederetan reaksi yang dikatalis oleh enzim menjadi suatu bentuk lain, contohnya alkohol.
Tabel Data Hasil Penelitian :
Lama Fermentasi Aroma & Tekstur Rasa
24 Jam Beraroma khas Agak hambar,
tape, mulai tajam sedikit asam. aroma nya. Tekstur agak lunak dan kurang berair
48 Jam Beraroma khas tape Asam lebih
lebih tajam berkurang, dan aromanya. Tekstur mulai terasa manis. lunak dan mulai berair.
72 Jam Beraroma khas tape Manis dan sedikit
sangat tajam. asam. Tekstur sangat lunak dan berair Kesimpulan Penelitian Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan pembuatan tape yaitu: Pembuatan tape dilakukan dengan memanfaatkan bioteknologi konvensional dengan menggunakan ragi tape (Saccharomyces cereviceae). Proses yang terjadi pada pembuatan tape yaitu proses fermentasi. Proses fermentasi ternyata sangat berpengaruh terhadap rasa, aroma, maupun tekstur dari tape. Dan lama waktu yang pas untuk fermentasi tape agar rasanya enak, adalah sekitar 2-3 hari.