Makalah Maternitas KLMPK I
Makalah Maternitas KLMPK I
PRENATAL
DI SUSUN OLEH :
Febrianti Apita
Segala puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmat-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan Tepat Waktu. Pembuatan
makalah ini adalah bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan dari salah satu mata
kuliah kami yaitu “Keperawatan Maternitas I”, dengan dosen pengampu Ns. Thirsa Mongi,
S.Kep.,M.Kes.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat banyak sekali
kekurangan baik dalam penulisan maupun materi, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
saran dan juga kritik yang membangun dari pembaca sekalian guna untuk penyempurnaan
makalah ini.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................. i
Daftar isi ...................................................................................................................... ii
Bab I, Pendahuluan ...................................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan penulisan ............................................................................................. 2
C. Manfaat penulisan ........................................................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fase kehidupan manusia berawal dari pembuahan sel sperma dan sel telur .pada saat itu, sel
sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel
yang telah dubuahi, yang disebut zigot / zygote, yang dalam psikologi islam disebut nuthfah,
yaitu air mani yang keluar dari sulbi laki-laki lalu bersarang di rahim perempuan. Dapat
dipahami bahwa sel-sel sperma pria dan sel-sel telur wanita pada dasarnya memiliki daya
hidup atau energi kehidupan. Karena sperma dan ovum memiliki daya hidup maka ia mampu
menjalin hubungan satu sama lain, sehingga pada gilirannya menghasilkan benih manusia /
embrio.
akan selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak
masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian
lansia.Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun, banyak
dimulai pada saat anak dilahirkan. Padahal faktanya bahwa terdapat sejumlah pola
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari salah
2. Tujuan khusus
C. Manfaat Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan pranatal adalah perkembangan awal dari manusia. Dimulai dari pembuahan
yang terjadi dari pertemuan sel sperma dengan sel telur. Sel telur yang telah matang dibuahi
oleh sel sperma yang matang yang akhirnya akan menjadi sel-sel baru dan membentuk zigot.
a. Bawaan lahir
c. Jumlah anak
Menurut William Sallebach, periode pranatal atau pra lahir merupakan masa kritis bagi
perkembangan fisik, emosi, dan mental bayi. Ini adalah masa mulai terbentuknya kedekatan
antara bayi dan orang tua dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang, terutama yang
1) terjadinya pembauran sifatsifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin,
4) pertumbuhan cepat,
3
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap, yaitu geminal, embrionik dan fetal. Selama
tahapan prenatal ini, zigot yang awalnya hanya satu sel kemudian tumbuh menjadi embrio
yang kemudian menjadi janin. Sebelum dan sesudah lahir perkembangan terus berlangsung
bawah tubuh. Kepala embrio, otak, dan mata terbentuk paling awal dan berukuran besar serta
dekat dengan bagian tengah tubuh menuju keluar. Kepala dan dada embrio terbentuk sebelum
terbentuknya tungkai dan lengan serta kaki terbentuk sebelum terbentuknya jari tangan dan
a. Kelaparan. Zigot akan mati kelaparan apabila hanya sedikit kuning telur yang
mempertahankan kehidupannya sampai zigot itu dapat menempelkan diri pada uterine
b. Kurangnya persiapan uterine. Implantasi tidak dapat terjadi bila pada waktunya
kelanjar.
c. Implantasi di tempat yang salah. Kalau zigot menjadi terikat pada jaringan tiroid yang
kecil di dalam dinding uterine, atau pada dinding tuba falopi, zigot tidak mendapat
2. Periode embrio :
a. Keguguran. Jatuh, stres, kekurangan gizi, gangguan kelenjar, kekurangan vitamin, dan
Keguguran yang disebabkan karena kondisi yang kurang baik pada masa pranatal
obat-obatan, alkohol, dan tembakau yang berlebihan dan penyakit seperti diabetes dan
3. Periode Janin
a. Keguguran. Keguguran selalu mungkin terjadi sampai kehamilan bulan kelima, waktu
yang paling peka adalah periode datangnya haid secara normal. Ada dua sebab
terjadinya keguguran yaitu fisik dan psikis. Sebab fisik misalnya, kecelakan tertentu
yang dialami ibu, jatuh atau yang lainnya. Sebab psikis misalnya, tekanan batin yang
b. Prematur. Janin yang beratnya kurang dari 2 pon 3 ons mempunyai kesempatan hidup
yang lebih kecil daripada janin yang lebih berat dan mempunyai kemungkinan lebih
3) Prematur bersifat pasif, lemah, tidak banyak bergerak dan tenang saja,
alat lain.
10) Pada bayi perempuan, labium minornya tampak menonjol keluar dari
c. Komplikasi pada saat melahirkan. Tekanan yang dialami ibu mempengaruhi kontraksi
d. Ketidakteraturan perkembangan. Setiap kondisi yang tidak baik selama periode embrio
Seperti bahaya fisik yang dihubungkan dengan periode prenatal, bahaya psikologis
dapat menimbulkan akibat yang tetap ada pada perkembangan individu dan dapat
mempengaruhi lingkungan sesudah dilahirkan dan perlakuan yang diterima anak dari
orangorang yang berarti selama tahun-tahun pertumbuhan awal ada tiga bahaya
pranatal, tekanan yang diterima ibu selama periode itu, dan sikapsikap yang kurang
menyenangkan kepada anak yang belum lahir dari orang-orang yang akan memegang
Sepertinya ada kepercayaan yang lebih tradisional dan merusak mengenai periode
kehidupan. Kepercayaan tradisional dapat dan memang mempengaruhi perlakuan orang tua
kepada anaknya, dan seringkali mempengaruhi sikap anak yang satu dengan anak yang
lainnya. Efek kepercayaan demikian lebih berat dari yang diduga orang. Kepercayaan yang
kurang menyenangkan pasti akan mewarnai sikap anggota keluarga dan juga prang-orang
berarti di luar keluarga.(Hurlock 1980). Bahaya psikologis penting kedua yang dihubungkan
dengan periode pranatal berupa tekanan yang dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang
meninggi selama beberapa waktu. Tekanan ibu mempengaruhi anak yang berkembang baik
sebelum atau sesudah kelahiran. Tekanan yang tidak terlalu kuat dan hanya kadang-kadang
meningkatkan kegiatan janin. Kalau peningkatan kegiatan ini hanya sedikit saja, maka
akibatnya akan baik karena janin memerlukan latihan untuk perkembangan otot yang sehat.
7
Kalau tekanan ini mengakibatkan peningkatan kegiatan janin yang berlebihan, janin akan
mengalami kekurangan berat badan dan kegelisahan sedemikian rupa sehingga penyesuaian
awal setelah melahirkan akan sangat berpengaruh (Hurlock 1980). Bahaya psikologis umum
yang ketiga selama masa perkembangan pranatal adalah sikap kurang menyenangkan dari
orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak. Dalam banyak hal, bahaya ini merupakan
efek yang paling serius dan paling mendalam, karena sekali sikap berkembang maka sikap itu
cenderung mapan dan hanya ada sedikit sekali perubahan (Hurlock 1980).
Beberapa sikap kurang menyenangkan yang umum kepada anak yang belum lahir adalah
sebagai berikut:
3) Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu Konsep anak impian
adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks,
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan. Perkembangan menyangkut porses
diferensiasi sel tubuh, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi fungsinya, termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi,
Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat progresif, terarah dan terpadu. Progresif
mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah tertentu dan cenderung
maju kedepan,tidak mundur kebelakang. Terarah dan terpadu menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang pasti antara perubahan yang terjadi pada saat ini, sebelumnya dan berikutnya
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Tahap ini mencakup adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organorgan dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga
masingmasing dapat memenuhi fungsinya. Cakupan tahap ini termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi terhadap lingkungan
(Sulistyawati, 2014) Masa Konsepsi Masa konsepsi yaitu masa pertemuan sperma dan ovum
sehingga terjadi proses pembuahan sel telur oleh sel sperma tersebut (Abas, 2015). Secara
umum masa konsepsi ialah pertemuan sel telur dan sel sperma di tuba falopi yang prosesnya
Masa Prenatal Masa pranatal merupakan masa (waktu) di mana manusia mengalami
perkembangan untuk pertama kalinya atau biasa disebut dengan awal perkembangan. Masa
ini terjadiselama dalam rahim seorang ibu, yaitu berkisar sekitar 9 bulan lebih 10 hari, ini
merupakan perkiraan rata-rata yang sering dialami oleh sebagian besar perkembangan
manusia di dalam rahim meskipun terkadang sering juga ditemukan usia janin yang kurang
dari usia tersebut yang biasa disebut dalam ilmu kedokteran sebagai janin prematur (waktu
yang semestinya bayi belum bisa dilahirkan (Jannah & Mirta, 2018).
9
Periode pranatal atau pra lahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi dan
mental bayi. Ini adalah masa mulai terbentuknya kedekatan antara bayi dan orang tua dengan
konsekuensi yang akan berdampak panjang, terutama yang berkaitan dengan kemampuan dan
kecerdasan bayi dalam kandungan William Sallenbach, 1998 dalam (Aprilia, 2020).
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan
ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).
Antenatal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal. (Prawirohardjo. S,2006).
Antenatal Care adalah perawatan sebelum masa persalinan atau perawatan pada ibu hamil
Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksakan ibu dan
janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ASKEP
11
12
13
14
15
16
17
18
INTERVENSI KEPERAWATAN
19
20
21
22
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pemeriksaan Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan patologis.
280 hari atau 40 minggu. Setiap perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik
pula, dimana terdiri atas Bio, Psikologis, Social, yang berbeda pula, sehingga dalam
memperlakukan pasien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh
disamakan.
3. Diagnosa Kehamilan
Kehamilan ditegakkan berdasarkan: gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui
23
4. Tanda Dugaan Hamil
b. Payudara tegang
e. Hipersalivasi
f. Konstipasi
g. Pigmentasi kulit
Teraba ballotement
b. Pemeriksaan USG
a. Diet dan Pengawasan Berat Badan Wanita hamil dan menyusui harus betul-
24
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca
tersebut makan secukupnya saja. Bahan makanan tak perlu mahal, akan tetapi
kecukupan gizi ini dapat dipai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut.
b. Merokok Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik pada saat hamil
maupun tidak hamil dan baik merokok secara aktif maupun pasif.
c. Obat-obatan Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada
d. Kebersihan dan Pakaian Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan.
yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit
tinggi hendaknya jangan dipakai, oleh karena itu tempat titik berat wanita
25
e. Koitus Bila dalam anamnesa ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang,
plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada
dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk PAP, koitus
perdarahan.
f. Perawatan Gigi Pada trimester pertama wanita hamil mengalami enek dan
sebagainya.
g. Imunisasi Tiap wanita hamil yang akan berpergian keluar negeri dan di dalam
neonatorium dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu
hamil.
akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus
sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan besarnya payudara,
yang sifatnya harus menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari
mencegah putingg susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dan aerola
26
atau biocream bila putingg susu masuk kedalam perbaiki dengan cara menarik-
narik keluar.
Antenatal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
(Prawirohardjo. S,2006).
2. Tujuan Antenatal Care Saifudin A,B, 2002) Tujuan Antenatal Care (ANC)
Tujuan Antenatal Care Saifudin A,B, 2002) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah:
kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi.
27
c. Mengenali secara diri adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dengan USG, agar bila terjadi sesuatu dapat dilakukan tindakan sedini
mungkin.
perkiraan melahirkan.
selanjutnya.
28
e. Meneropong kelainan Jika dicurigai ada kelainan janin, misalnya dapat
menganalisa kromosomnya.
f. Mengetahui posisi bayi Dokter atau bidan dapat mengetahui posisi janin,
agar ibu dan bayi mendapat pertolongan yang tepat ketika saat persalinan tiba.
antara lain:
4. Sasaran Pelayanan Antenatal Sasaran pelayanan antenatal adalah jumlah semua ibu
hamil di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Angka ini dapat diperoleh dengan
berbagai cara:
b. Angka perkiraan
pengambilan angka CBR dari propinsi, atau bila ada dari kabupaten setempat
29
5. Pelaksana Antenatal Care Adapun tenaga pelaksana dalam pelayanan antenatal care
adalah:
Sakit Bersalin, tempat praktek swasta (bidan, dokter), RS pemerintah atau swasta, dan
rumah penduduk.
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui kunjungan baru ibu hamil (K1)
atau disebut juga akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat
kali dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua
kali pada triwulan ketiga (K4) untuk melihat kualitas. Pelayanan K1 adalah
pelayanan/pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar pada masa kehamilan
oleh tenaga kesehatan terampil (Dokter, Bidan, dan Perawat). Ibu hamil (K4) adalah
ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat
kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama,
satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.
Cakupan Kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal 4 kali sesuai dengan stándar di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
30
8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Antenatal Care (ANC)
ekonomi rendah keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi
ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini
ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini
RI, 2001).
9. Kunjungan Antenatal Care (ANC) Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil
dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC)
sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti
31
bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak
tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan
ibu hamil tidak memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar
a. Kunjungan ibu hamil Kl Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu
b. Kunjungan ulang Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
c. K4 K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau
lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar
Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah
tertentu
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik
32
umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar
dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri
atas:
a. Timbang berat badan Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai
III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah.
b. Ukur tekanan darah Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada
tahun/seumur hidup.
33
e. Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
pelayanan:
tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tandatanda resiko
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu toksin
kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).Ibu
hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trismester III (Dinkes Jateng,
2005)
a. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005;
Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada
tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim
2000)
c. Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan
imunisasi TT lengkap. TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana
biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes
RI, 2000)
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu.
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan
pada tempat suntikan . TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk
wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi
TT.
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak
a. Puskesmas
b. Puskesmas pembantu
c. Rumah sakit
d. Rumah bersalin
e. Polindes
f. Posyandu
36
g. Rumah sakit swasta
i. Bidan praktik
1. Pengertian Zat Besi Zat besi adalah salah satu mineral penting yang diperlukan
selama kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil. Bayi akan
menyerap dan mengunakan zat besi dengan cepat, sehingga jika ibu kekurangan
masukan zat besi selama hamil, bayi akan mengambil kebutuhanya dari tubuh ibu
2. Fungsi Zat Besi Bagi Ibu Hamil Zat besi berfungsi untuk membentuk sel darah merah,
sementara sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat – zat makanan
energi,jika asupan zat besi kedalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah
merah juga akan berkurang, tubuh pun akan kekurangan oksigen akibatnya timbullah
3. Akibat Kekurangan Zat Besi pada Ibu Hamil Zat besi bagi ibu hamil penting untuk
pembentukan dan mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan
menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat – zat gizi yang dibutuhkan ibu
hamil. Selain itu asupun zat besi sejak awal kehamilan cukup baik, maka janin akan
37
menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpan dalam
Sehingga kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat
pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu
mudah terkena infeksi dan keguguran. Selain itu juga zat besi sangat dibutuhkan
Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan
38
Kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar antara 580 hingga 1340 mg, dan 440 – 1050
mg diantarannya akan hilang dalam tubuh pada saat melahirkan (hilman, 1996).
Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil,memerlukan rata – rata 3,5 – 4 mg zat besi
perhari. Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan dalam trimester terakhir, yaitu dari
rata – rata 2,5 mg/hari pada awal kehamilan menjadi 6,6 mg/hari.
Zat besi yang tersedia dalam makanan berkisar dari 0,9 hingga 1,8 mg/hari dan ketersediaan
ini bergantung pada kecukupan dietnya. Karena itu pemenuhan kebutuhan pada kehamilan
memerlukan mobilisasi simpanan zat besi dan peningkatan absorpsi zat besi.
Absorpsi zat besi mengalami peningkatan jika terdapat asam didalam lambung.
a. Minum tablet zat besi dengan makan daging atau ikan yang menstimulasi
b. Memberikan tablet zat besi bersama tablet asam askorbat (Vitamin C) 200 mg
atau bersama jus jerukVitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air dan
Peningatan absorpsi zat besi dapat menambah intensitas efek samping yang dialami
Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri ulu
oleh setiap preparat tergantung pada jumlah elemen zat besi yang diserap.
39
Takaran zat besi diatas 60 mg dapat menimbulkan efek samping yang tidak bisa di
terima pada ibu hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam pemakaian obat jadi
tablet zat besi dengan dosis rendah lebih cenderung ditoleransi (dan diminum) dari
pada dosis tinggi. Jika mungkin, terapi mulai dengan dosis rendah, khususnya bila ibu
gastrointestinal. Bagi banyak wanita, pemberian dengan dosis rendah sudah memadai
Pemberian tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah satu cara yang paling
cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai tahap yang di inginkan,
karena sangat efektif dimana satu tablet mengandung 60 mg Fe. Setiap tablet setara
a. Pemberian tablet zat besi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat
b. Pemberian zat besi harus dibagi serta dilakukan dengan interval sedikitnya 6 –
8 jam, dan kemudian interval ini ditingkatkan hingga 12 atau 24 jam jika
c. Muntah dan kram perut merupakan efek samping dan sekaligus tanda dini
d. Minum tablet zat besi pada saat makan atau segera sesudah makan dapat
40
8. Mengkonsumsi Zat Besi Berlebihan
Hasil akhir yang merugikan pada kehamilan lebih cenderung terjadi bila kadar
hemoglobin ibu turun sehingga berada di luar kesadaran 10,4 – 13,29/100 ml. kadar
hemoglobin yang lebih tinggi akan meningkatkan Viskositas darah dan peningkatan
Viskositas ini akan menggangu aliran darah pada plasenta serta merupakan predis
posisi untuk timbulnya koagulasi. Sekitar 12 – 13% wanita mungkin rentan terhadap
zat besi sepeti berasal dari daging hewani, buah dan sayuran hijau tidak dapat
c. Ibu hamil memerlukan zat besi yang lebih tinggi, sekitar 200 – 300% dari
janin ibu, jika peningkatan kebutuhan tidak diimbangi intake yang tidak
Aspek-aspek pelayanan:
benar.
41
c. Assurance: Tablet besi yang diberikan tidak kadaluarsa.
dianalisis.
dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu
tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus mencatat
42
data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus
selanjutnya.
secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ke tiga, untuk memastikan
transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat
43
1. Kunjungan Antenatal Care Kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan 4 kali selama
berikut: Pemeriksaan pertama kali yang ideal sedini mungkin ketika haidnya
Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal
yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan dua kali pada trimester
kehamilan >4 kali kunjungan, kurang teratur: pemeriksaan kehamilan 2-3 kali
kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan
44
3. Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
c. kelaianan fisik yang terjadi pada saat persalaman tidak dapat dideteksi secara
dini.
d. Sering pingsan
f. Sembelit
45
3) Trimester III berat badan naik tiap 1 kg gram selama 3-4 minggu
a. Sesak nafas
b. Insomnia
f. Kram betis
c. Penglihatan kabur
d. Mual muntah
h. Demam
i. Kejang
a. Pemeriksaan Berat Badan. Bila kita berkunjung ke tenaga kesehatan baik itu
dokter kebidanan dan kandungan atau pun seorang bidan pada saat hamil
maka yang pertama kali dilakukan adalah dengan pemeriksaan berat badan ini
46
peningkatan berat badan ibu hamil dalam setiap bulannya. Bila berat badannya
naik secara normal dan tidak ada peningkatan berat badan berlebihan maka itu
kehamilan adalah melihat posisi atas rahim, mengukur pertumbuhan janin, dan
mengetahui posisi janin. Karena posisi janin juga berubah sesuai dengan umur
kehamilan.
seorang dokter kandungan atau pun bidan dilakukan dengan cara yang
dinamakan tehnik doopler. Atau juga bisa dengan alat USG kehamilan.
Mengetahui detak jantung janin ini juga berfungsi dan bermanfaat untuk
pernapasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan
umum ibu, status gizi,tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan.
2. Pemeriksaan Kebidanan
pada muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya
47
menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe.
Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan pigmentasi puting
susu. Pemeriksaan perut intuk menilai apakah perut membesar kedepan atau
kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba serta ada tidaknya striae
Leopold I
Leopold II
48
Leopold III
bagian bawah janin sudah masuk ke pintu atas panggul atau belum.
Caranya, tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan
Leopold IV
mendengarkan denjut jantung janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising
rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung janin dapat di dengar pada
bulan ke 3. Bunyi jantung janin dapat terdengar di kiri dan kanan di bawah
tali pusat bila presentasi kepala. Bila terdengar setinggi tali pusat, maka
49
presentasi di daerah bokong. Bila terdengar pada pihak berlawanan dengan
bagian kecil, maka janin fleksi dan bila sepihak maka defleksi.Dalam keadaan
sehat, bunyi jantung antara 120-140 kali per menit. Bunyi jantung dihitung
dengan mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per
menit atau lebih dari 140 per menit, kemungkinan janin dalam keadaan gawat
janin. Selain bunyi jantung janin, dapat di dengar kan bising tali pusat seperti
meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang frekwensinya sama seperti
denyut nadi ibu, bunyi aorta frekwensinya sama seperti denyut nadi dan bising
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
Terjadi abortus,
Terjadi perdarahan
50
Terjadi infeksi
mengonsumsi 10 persen kalori dari protein, 35 persen kalori dari lemak, dan
55 sumber kalori lainnya dari karbohidrat. Berikut jenis makanan yang baik
Serealia
Umbi – umbian
Sayuran hijau
Buah – buahan
51
Daging
kacang – kacangan
Ikan
Telur
Biji – bijian
Ragi
Produk susu
bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh
terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi
melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta),
produk olahannya.
Minggu ke – 5
Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester
1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 – 4 porsi, sayuran 4 porsi,
52
Minggu ke – 7
cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons,
custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons,
yoghurt 1 cangkir.
Minggu ke – 9
Penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati,
kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus
Minggu ke – 10
janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru.
gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan
minyak kanola.
53
Minggu ke – 12
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan dan
Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi
2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4
Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi
kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air
setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning
54
telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal
Minggu ke-24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki
bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di
luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi
Minggu ke-28
kering.
g. Kebutuhan gizi pada trimester III Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal
energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga
secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat
sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan
55
Kalori
Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar
jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan
amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia
vitamin ini.
56
Yodium
ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan
telur.
Air Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan
tapi juga dari cairan. Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga
57
Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula
jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman
H. Hiperemsis Gravidarum
1. Pengertian
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan
bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah
sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-
Zion, MD, hal: 232) Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara
Prawirohardjo, , 1999).
58
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan
20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan
badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai
2. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak
59
Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang
gastrointestinal.
3. Manifestasi Klinis
Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut Hiperemesis gravidarum
tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali
muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai
tingkatan, yaitu:
Tingkat I (ringan)
penderita
Lidah mengering
Mata cekung
Tingat II (sedang)
koma
Dehidrasi hebat
mental
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat): mengkaji usia gestasi janin
plasenta.
5. Komplikasi
a. Dehidrasi berat
b. Ikterik
c. Takikardia
d. Suhu meningkat
e. Alkalosis 6. Kelaparan
hubungan keluarga
6. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
sangat dingin.
b. Obat-obatan
c. Isolasi
d. Terapi psikologik
e. Cairan parenteral
3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin,
f. Penghentian kehamilan
oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi
dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada
organ vital.
g. Diet
Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin
berkurang.
ringan.
kecuali Kalsium.
Bila tanda gejala mual muntah ibu hamil tidak berlebihan, ada beberapa kiat
dalam mengatasi mual muntah terutama mual muntah pada pagi hari Morning
Sickness yang dirasakan pada ibu hamil pada trimester I atau trimester awal
a. Ibu hamil makan dalam porsi yang sedikit tapi sering. Karena bila
langsung makan dalam jumlah porsi yang banyak, hal ini justru akan
c. Hindari makanan berlemak dan rasa pedas yang berlebihan. Hal ini
wanita.
d. Minum konsumsi air putih yang cukup. Hal ini untuk mengatasi dan
gravidarum ini. Rasa stres (stressor) apalagi depresi ibu hamil akan
memperberat rasa mual muntah pada ibu hamil ini. Jalani kehamilan
8. Diet Hiperemesis
terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan
66
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
dimulai sejak konsepsi, yaitu ovum wanita dubuahi oleh sperma laki-laki
berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari
yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi
Dan dapat dipahami bahwa sel-sel sperma pria dan wanita pada dasrnya
memiliki daya hidup atau energi kehidupan, yang kemudian mampu menjalin
SARAN
mengembangkan ilmu yang kita dapat. Dan dengan adanya makalah ini
prenatal”. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari teman-
DAFTAR PUSTAKA
Allen, K. Eileen, dan Lynn R. Marotz. 2010. Profil Perkembangan Anak Pra
kelahiran Hingga Usia 12 Tahun. 5 ed. Jakarta: Indeks.
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Aprilia, W. (2020). Perkembangan Masa Pranatal dan Kelahiran. Jurnal PAUD
Vol 4.
Diunduh pada 26 Oktober 2022.
Pieter, H. Z., & Lubis, N. L. (2016). Pengantar Psikologi untuk Kebidanan.
Jakarta:Prenadamedia Group.
Widyastuti, N. V., Herlansyah, F. A., & Musruroh, L. (2018). Perkembangan
Masa Prenatal dan Kelahiran.
IAIN Ponorogo, Diunduh pada 26 Oktober 2022
Mziyatul, N., Fahmi, D., & Febri, A. (2020). Perkembangan Kognitif, Fisik
dan Emosi Sosial Masa Prenatal.
Jurnal PAUD Vol. 01, 22-45.
Diunduh pada 27 Oktober 2022.
Pamilu, A. (2006). Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan. Yogyakarta:
Citra Media.
Diunduh pada 28 Oktober 2022.
Hurlock, E. B. (1991). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang.
Jakarta: Erlangga.
Diunduh pada 29 Oktober 2022.
Aprilia, W. (2020). Perkembangan Masa Pranatal dan Kelahiran. Jurnal PAUD
Vol. 4.
Diunduh pada 06 November 2021.
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Diunduh pada 06 November 2021.
Hurlock, E. B. (1991). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang.
Jakarta: Erlangga.
Diunduh pada 06 November 2021.
Hurlock, E. B. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Diunduh pada 06 November 2021.
https://www.scribd.com/doc/315406114/Askep-Prenatal
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/download/6684/4246
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERSIAPAN
1. Persiapan Pasien
Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada Ibu
Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari
pemeriksaan ini
Jelaskan pemeriksaan ini kadang-kadang
menimbulkan rasa kuatir atau tidak enak tetapi
tidak akan membahayakan bayi yang ada dalam
Prosedur kandungan
Bila Ibu mengerti apa yang disampaikan
mintalah persetujuan lisan tentang pemeriksaan
yang akan dilakukan
2. Persiapan Alat
Tempat Tidur
Selimut/kain penutup
Pita centimeter/ Metline
Alat tulis
Status Ibu Hamil dan Buku KIA
Buku register / kohort Ibu
Sarana cuci tangan
PELAKSANAAN
1. Menyapa Ibudan mempersilahkan Ibu duduk
2. Memberitahukan Ibu tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
3. Mencuci tangan 7 langkah
4. Mengatur posisi ibu berbaring dan menekuk lutut
5. Menyisihkan pakaian ibu sampai seluruh bagian perut
ibu terlihat jelas
6. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
7. Melakukan Palpasi Leopold I: Untuk menentukan
Tinggi Fundus Uteri dan bagian janin yang terdapat
di fundus uteri.