Article

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

NIHAYATUL HIKMAH / C0821049 / KELAS B

ARTIKEL 1

STUDI KELAYAKAN SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN PADA


BANGUNAN MASJID MUHAMMAD CHENG HO KABUPATEN GOWA

Muhammad Attar, Andi Hildayanti


Jurusan Teknik Arsitektur

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Jl. Sultan
Alauddin No. 63, Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. 92113 *E-mail:
andi.hildayanti@uin-alauddin.ac.id

Abstrak: Bangunan masjid merupakan tempat ibadah umat muslim yang menuntut agar
memberikan kenyamanan semaksimal mungkin bagi jamaah hingga kenyamanan
tersebut menjadikan kita terasa lebih dekat dengan Allah SWT. Dilihat dari segi bangunan
masjid yaitu segi pencahayaan, suhu ruangan, tingkat kebisingan dan lainnya merupakan
suatu faktor yang harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kelayakan sistem pencahayaan dan penghawaan pada bangunan masjid Muhammad
Cheng Ho Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilakukan di Masjid Muhammad Cheng Ho
Kabupaten Gowa tepatnya jalan Hertasning Baru, pada bulan Desember 2021. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif yang dilakukan dengan
mengukur dan mengamati suhu dan penerangan alami ruangan yang berdampak pada
kenyamanan pengguna masjid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan
maupun penghawaan pada masjid tersebut tidak memenuhi standar kenyamanan visual
dan termal yang telah ditetapkan di Indonesia. Guna mendapatkan kenyamanan pada
bangunan diperlukan penghawaan buatan seperti AC dan kipas angin untuk
memaksimalkan penghawaan di dalam ruangan, sedangkan untuk pencahayaan juga
masih dibutuhkan lampu untuk pencahayaan buatan di malam hari.

Kata Kunci: masjid Muhammad Cheng Ho; pencahayaan; penghawaan; studi kelayakan
ARTIKEL 2

OPTIMALISASI PENGHAWAAN ALAMI


MELALUI TATA RUANG DI RUMAH SUSUN TINGKAT RENDAH

“ Pemecahan Permasalahan Ventilasi Alami pada Rumah Susun Bertingkat Rendah Blok
Apron di Kemayoran Jakarta melalui pendekatan Arsitektural”

Program Pasca Sarjana Universitas Katolik Parahyangan Magister Arsitektur

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Sandi Siregar, Ir. M. Arch

Disusun oleh :
Fuad Rizal NPM : 2004841008
ABSTRAK

Kualitas penghawaan alami di rumah-rumah susun sederhana di Jakarta cenderung


rendah. Hal tersebut tampaknya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain bentuk dan
penempatan bukaan yang kurang memadai, penempatan perabotan yang kurang tepat,
bentuk dan orientasi massa rumah susun serta minimnya perlindungan dari radiasi
matahari. Padahal penghawaan alami berperan penting dalam meningkatkan kualitas
udara di dalam ruang dan kesehatan penghuni serta membantu meningkatkan efisiensi
pemakaian listrik. Desain rumah susun yang baik dapat meningkatkan kualitas
penghawaan alami dan meningkatkan efisiensi penggunaan listrik pada unit-unit
huniannya.
Tujuan penelitian ini adalah mencoba memecahkan permasalahan penghawaan alami
yang ada di rumah susun sederhana secara arsitektural melalui pengolahan tata ruang
eksterior dan interior rumah susun sederhana yang dapat mewadahi aktifitas penghuni
berikut perlengkapan penunjangnya dengan tepat sekaligus menghadirkan penghawaan
alami yang baik sehingga penghunian rumah susun dapat berjalan secara efisien,
nyaman, sehat dan aman.
Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan studi terhadap rumah-rumah susun
yang ada di Jakarta melalui wawancara dan dokumentasi kondisi rumah susun. Studi juga
dilakukan dengan mempelajari desain-desain rumah susun melalui dokumen-dokumen
kerja dan standar-standar yang ada. Pengumpulan data-data iklim terutama kecepatan
angin juga dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi yang sedang berlangsung
dalam kurun waktu tertentu. Data-data tersebut akan diolah untuk menghasilkan acuan
pembuatan model bangunan rumah susun yang nantinya akan diuji dengan
menggunakan wind tunnel dan komputer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah penghawaan alami di rumah susun
sederhana dapat dipecahkan melalui pengolahan desain bangunan yang tepat dan
menyesuaikan diri dengan kondisi alam sekitar. Terjadi perubahan positif yang cukup
signifikan setelah dilakukan perbaikan pada desain unit hunian yang ada.
Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui penyebab terjadinya
masalah pada penghawaan alami dalam ruang serta mampu memecahkannya secara
sederhana, efisien dan tepat. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh adalah aliran
udara di dalam ruang dapat berlangsung dengan baik dan merata, frekuensi pemakaian
alat pengkondisian udara dan sejenisnya dapat berkurang, minim biaya pemeliharaan
serta dapat berfungsi sepanjang waktu.
ARTIKEL 3

PENGARUH BUKAAN TERHADAP KINERJA PENGHAWAAN ALAMI DAN BUATAN


PADA RUANG KELAS SMA NEGERI 2 CIREBON

Hendriawan Nugraha1 dan Jono Wardoyo2

1 Mahasiswa Program Sarjana Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,


Universitas Brawijaya 2 Dosen Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Brawijaya
Alamat Email penulis : hendriawannugraha.hn@gmail.com, jono_arch@ub.ac.id

ABSTRAK

Penghawaan menjadi salah satu persoalan di banyak Kota di negara beriklim tropis
seperti Indonesia, salah satunya adalah Kota Cirebon yang berada pada dataran rendah.
Persoalan tersebut memerlukan solusi yaitu diantaranya berupa pemanfaatan sistem
penghawaan di dalam ruangan. Salah satu jenis bangunan yang memerlukan adanya
sistem penghawaan adalah bangunan sekolah. Dalam menanggapi kondisi udara panas
didalam ruangan kelas biasanya diatasi dengan menggunakan sistem penghawaan alami
yaitu bukaan maupun sistem penghawaan buatan yaitu AC. SMA Negeri 2 Cirebon
adalah salah satu sekolah yang telah memanfaatkan kedua sistem penghawaan tersebut.
Penggunaan sistem penghawaan baik alami dan buatan pada ruang kelas tersebut belum
memiliki perhitungan yang jelas terkait standar dan kesesuaian dengan kebutuhan ruang
kelasnya yang memiliki karakteristik ruang yang beragam. Berdasarkan persoalan
tersebut, penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana kinerja sistem penghawaan
alami dan buatan pada beberapa ruang kelas SMA Negeri 2 Cirebon. Hasil penelitian ini
adalah berupa data pengukuran variabel lingkungan dan variabel fisikal pada tiap ruang
yang diteliti. Lalu hasil pengukuran 2 variabel tersebut dibandingkan dengan standar yang
sudah ada untuk mengetahui apakah sudah memenuhi standar yang sudah ditetapkan
atau belum.

Kata kunci: penghawaan alami dan buatan, bukaan, AC, ruang kelas

Anda mungkin juga menyukai