Kompetensi Dasar • Memahami peraturan bangunan untuk menyadarkan masyarakat pentingnya peraturan desain sehingga bersedia mentaatinya
• Memecahkan masalah konstruksi interior; membuat tata
pencahayaan, pengondisian udara dan akustik Sistem Penghawaan dalam Bangunan Tujuan :
• Menyediakan indoor air quality yang dapat diterima oleh sebagian
besar orang (toleransi 10%) dan tidak memberi efek buruk pada kesehatan • Menyediakan kenyamanan thermal yang harus sesuai dengan kebutuhan tiap orang > adjusted individually Sistem Penghawaan dalam Bangunan • Prinsip: penyegaran udara > pendinginan dan pengudaraan > ventilasi • Metode: penghindaran panas pendinginan pasif pendinginan mekanis Penghindaran Panas • Pembayangan Lingkungan • Orientasi bangunan • Warna • Vegetasi • Penyekatan • Cahaya siang yang sesuai • Pengendalian sumber panas Pendinginan Pasif • Light material • Bukaan lebar dan serambi yang luas • Diangkat dari tanah > kelembaban tanah • Massa rendah dengan (significant) Roof space • Krepyak Penghawaan Alami Bergantung pada angin dan kondisi fluktuatif thermal Indikator Kompetensi Memahami dan mampu menerapkan pemahaman akan penghawaan alami yang benar dan tepat Melalui Optimalisasi pemanfaatan penghawaan alami untuk mengakomodasi fungsi ruangan dan bangunan dan mewujudkan kenyamanan thermal melalui dengan menjaga kelancaran aliran angin dengan kecepatan yang cukup sehingga mengurangi ketergantungan akan peralatan artifisial Penghawaan Alami; Syarat • Kualitas udara yang bersih • Kecepatan angin yang cukup • Temperatur luar yang tidak berbeda secara signifikan • Tidak ada gangguan horisontal penghalang aliran angin • Faktor kebisingan dari luar Penghawaan Alami; Konsep Dasar A. Pencegahan peningkatan panas > pendinginan
B. Pergerakan udara dalam bangunan > ventilasi
A. Pendinginan; Prinsip • Perlindungan komponen pembentuk ruang • Pengendalian aktivitas dan peralatan • Pendinginan alami dari ventilasi B. Ventilasi; Aspek Terpenting • Aspek pemicu; angin, kondisi thermal dan kombinasinya
• Aspek prinsip; single sided ventilation, cross ventilation atau kah stack ventilation
chimney, double facades, atria ataukah embedded ducts Ventilasi; Rules of Thumb • Desain tapak dan pengaruh iklim mikro • Penempatan inlet dan outlet • Perlindungan inlet dan outlet (matahari, hujan dll) Aplikasi Perancangan [1] • Lahan berudara sejuk dan segar • Minimalisasi bahan penyerap panas + tanaman sebagai peneduh • Orientasi bangunan • Maksimalisasi hembusan angin > bangunan di tengah site ? Aplikasi Perancangan [2] • Ventilasi 24 jam > desain bukaan • Denah sederhana • Grouping ruang penghasil panas • Ruang istirahat terhindar cahaya sore Aplikasi Perancangan [3] • Maksimalisasi bukaan vs kebisingan vs sinar matahari • Langit-langit sebagai heat buffer • Volume ruang dan kesejukan • 3 posisi ventilasi, lantai 50 cm dari tanah Prinsip Ventilasi; 1. Single-Sided Ventilation
• Jarak maksimal bukaan dengan ventilasi sisi tunggal
L keterjangkauan angin < 2 – 2,5 T ceiling
• Ventilasi paling tidak optimal dan tidak menjangkau jauh ke dalam
ruangan Prinsip Ventilasi; 2. Cross Ventilation
• Mengalirkan udara secara diagonal; horisontally dan vertically
• Jarak maksimal bukaan dengan ventilasi silang
L dari inlet ke outlet (seberang) < 5 T ceiling Prinsip Ventilasi; 3. Stack Ventilation
• Mengalirkan udara secara diagonal; horisontally dan vertically
• Jarak maksimal bukaan dengan ventilasi stack
L dari inlet ke outlet (atas) < 5 T ceiling Pertimbangan 1 • Penempatan bukaan [dan bukaan lainnya] • Arah datangnya angin terhadap bukaan • Ketinggian [antar] bukaan Pertimbangan 2 • Penempatan shading vertikal • Penempatan shading horisontal • Shading diagonal Standar Kecepatan Pergerakan Udara Kecepatan Pengaruh pada Kenyamanan Efek Angin Penyegaran < 0.25 m/s Tidak dapat dirasakan 0* C 0.25 – 0.5 m/s Paling nyaman 0.5 – 0.7* C 0.5 – 1 m/s Masih nyaman, tetapi gerakan udara dapat 1.0 – 1.2* C dirasakan 1 – 1.5 m/s Kecepatan maksimal 1.7 – 2.2* C 1.5 - 2 m/s Kurang nyaman, berangin 2.0 – 3.3* C > 2 m/s Kesehatan penghuni terpengaruh oleh 2.3 – 4.2* C kecepatan angin yang tinggi Penggabungan Sistem: Mixed Mode • Contingency design; persiapan perubahan sistem • Zoned design; penggunaan sistem yang berbeda pada masing2 zona • Complementary design; natural dan mechanical ‘bersama’
Bersama dalam complementary design;
• Concurrent operation; bekerja bersamaan • Changeover operation; bekerja bergantian secara - seasonal changeove - night cooling - local changeover; dgn detektor Karakter Elemen Penghawaan Alami; Wind Scoops • Menangkap angin segar dan memasukkannya langsung ke dalam bangunan • Fleksible diatur mengikuti arah angin dan yang fix berdasar arah angin mayor • - tergantung pada kecepatan angin • - tergantung pada arah angin; terutama yang fix • - tidak terlindung dari hujan dan salju Karakter Elemen Penghawaan Alami; Wind Towers • Bukaan di beberapa sisi; roof crowls sebagai outlet dan venturi elements sebagai inlet • Terlindung dari salju dan hujan • Jika terlalu kecil bisa jadi tidak akan efektif Karakter Elemen Penghawaan Alami; Chimneys • Menghisap angin dengan buoyancy effect Karakter Elemen Penghawaan Alami; Double Facade • Bisa berupa a second glazed envelope Karakter Elemen Penghawaan Alami; Atriums • Space dengan atap kaca, umumnya ada di tengah bangunan yang ‘tebal/gemuk’ untuk menyediakan pencahayaan alami dan visual amenity untuk sekelilingnya • Perletakannya; envelope, intergrated, linear, attached dan core Karakter Elemen Penghawaan Alami; Embedded ducts
• Memasukkan angin dengan
melewatkannya pada ground > mendinginkan dan menghangatkan angin dengan kestabilan suhu tanah Karakter Elemen Penghawaan Alami; Bukaan pada Facade • Tidak selalu berupa jendela Tambahan • Tourquay Police Station • CH2 • Standar penghawaan; 20% dari luas dinding (Koenigsberger, 1973) • Standar bukaan minimal 10% luas permukaan (Data Arsitek) Ventilasi Vertikal • Pergerakan udara karena perbedaan suhu > Stack Effect • Rumus
w = k. A √ h . (Selisih suhu dalam dan luar)
w = gerak udara (m/s)
A =luas lubang udara (m2); dianggap sama besar h = beda ketinggian lubang udara k = indeks, biasanya diambil 1.08868 Soal Latihan Ventilasi Vertikal Sebuah ruang berukuran 10 m x 20 m memiliki 20 lubang ventilasi yang posisinya berseberangan dengan ukurang 10 cm x 20 cm dengan perbedaan ketinggian 1 m. Jika suhu dalam lebih rendah 1 C, bagaimanakah kondisi penghawaan alami ruangan tersebut? Tentukan berapa tinggi minimal ruangan tersebut?
w = k. A √ h . (Selisih suhu dalam dan luar)
Ventilasi Vertikal • Diketahui: • Jawab: Ruang 10x20 m2 a. Rumus A= 20 lubang ventlasi ukuran x w = k. A √ h . (Selisih suhu dalam dan (0,1x0,2) luar) H=1 = 1,08868 X 0,4 x1 Selisih=1 derajat = 0,435 k = indeks, biasanya diambil JADI, udara termasuk paling nyaman 1,08868 Ditanyakan: b. T= L : 5 = 20 : 5 = 4 atau 10 : 5 = 2 a. W Jadi tinggi ruang minimal 2 - 4 m b. Minimal tinggi ruang • Diketahui ruang kuliah R. 204 berukuran 7,2m x 14,4 m dengan lubang angin di sisi utara dan selatan dengan perbedaan ketinggian 1 m. Hitunglah berapa dimensi kedua lubang angin agar angin berhembus dengan cross ventilation dengan efek penyegaran suhu 1°C dibandingkan dengan udara luar! (poin 20) Bagaimana desain dan penempatan lubang-lubang angin tersebut (poin 10), dan berapakah tinggi ruangan maksimal yang diperlukan? (poin 5)
Kecepatan Pengaruh pada Kenyamanan Efek
Angin Penyegaran < 0.25 m/s Tidak dapat dirasakan 0* C 0.25 – 0.5 m/s Paling nyaman 0.5 – 0.7* C 0.5 – 1 m/s Masih nyaman, tetapi gerakan udara dapat 1.0 – 1.2* C dirasakan 1 – 1.5 m/s Kecepatan maksimal 1.7 – 2.2* C 1.5 - 2 m/s Kurang nyaman, berangin 2.0 – 3.3* C > 2 m/s Kesehatan penghuni terpengaruh oleh 2.3 – 4.2* C kecepatan angin yang tinggi