Anda di halaman 1dari 2

Sejarah berdirinya PT INKA (Persero) berawal dari pengalihfungsian Balai Yasa Lokomotif Uap

Madiun menjadi pabrik kereta api sebagai tindak lanjut dari kebijakan yang telah digariskan dalam
berbagai Peraturan dan Keputusan. Peraturan- peraturan tersebut antara lain Peraturan

Pemerintah Nomor 1 Tahun 1981, tanggal 3 Pebruari 1981, tentang Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perusahaan (Persero) di Bidang Industri Kereta Api serta
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 195/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981, tentang
Penetapan Modal Perusahaan (Persero) PT Industri Kereta Api. Pendirian PT Industri Kereta Api
(Persero) tercatat dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH No. 51 tanggal 18 Mei 1981 berikut perubahan-
perubahannya dan yang terakhir melalui Akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 35 tanggal 27 Februari
2017.

Secara formal, PT INKA (Persero) berdiri pada 18 Mei 1981. Selanjutnya dilakukan penyerahan
operasional pabrik kereta api oleh PJKA kepada manajemen PT INKA (Persero) pada 29 Agustus 1981.
Tanggal inilah yang kemudian dicatat sebagai Hari Kelahiran PT INKA (Persero).

Pembinaan dan kepemilikan saham Perusahaan dalam perjalanannya silih berganti, dari pembinaan
teknis oleh Departemen Perhubungan dari tahun 1981 sampai 1989, pembinaan teknis beralih kepada
BPIS dari 1989 sampai 1998. Mulai tahun 1998, pembinaan teknis beralih kepada Menteri Negara
BUMN, selanjutnya dengan adanya perubahan status Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) menjadi
holding company bernama PT Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero), PT INKA (Persero) yang
menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara yang masuk dalam kategori industry

strategis mengalami perubahan status dari PT (Persero) Industri Kereta Api menjadi Perusahaan terbatas
PT Industri Kereta Api atau disingkat PT INKA Perubahan status ini dituangkan di dalam akta Notaris
Toety Juniarto, SH No. 76 tanggal 17 September 1998 dan pada 1998 saham beserta pembinaan teknis
beralih dari Menteri Keuangan ke PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS). Kemudian PT BPIS
dibubarkan pada 2002, PT INKA (Persero) berada dalam pengelolaan Kementerian BUMN hingga
sekarang.

Pengelolaan PT INKA (Persero) oleh Kementerian BUMN ini tertera dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 52 Tahun 2002 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam
Modal Saham PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT PINDAD, PT DAHANA, PT Krakatau Steel, PT
Barata Indonesia. PT Boma Bisma Indra, PT Industri Kereta Api. PT Industri Telekomunikasi Indonesia
dan PT LEN Industri dan Pembubaran Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Prakarya Industri
Strategis Dengan dibubarkannya PT BPIS maka status PT INKA kembali menjadi Persero, yang ditetapkan
melalui Akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No 3 tanggal 4 November 2002. Dengan berlakunya Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perusahaan Terbatas, maka dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dituangkan dalam
akta Akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 26 tanggal 25 Juni 2008. Selanjutnya berdasarkan Akta
Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 08 tanggal 22 Februari 2010, modal dasar Perusahaan ditetapkan Rp
800 miliar dan modal disetor sebesar Rp251,84 miliar dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta
Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 17 tanggal 12 April 2017, modal dasar Perusahaan ditetapkan Rp5
triliun dan modal disetor menjadi Rp12 triliun.
Kantor pusat PT INKA (Persero) terletak di Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur. Keberadaan kantor
pusat dan sekaligus pabrik kereta api yang dulu merupakan Balai Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api
(PJKA) di atas lahan seluas 22,5 hektar itu menjadi saksi sejarah perjalanan panjang PT INKA (Persero)
yang merupakan BUMN manufakturi sarana perkeretaapian pertama dan terbesar di kawasan Asia
Tenggara.

Selain di Madiun, untuk mendekatkan diri dengan para pemangku kepentingan dan pengambil
kebijakan, langkah PT INKA (Persero) pun ditopang oleh Kantor Perwakilan yang berada di Jakarta, agar
selalu dekat dengan pelanggan setia, yakni PJKA yang kini menjadi PT Kereta Api (Persero).

Anda mungkin juga menyukai