Anda di halaman 1dari 25

Assalamualaikum,

Setelah Ka Kelas menerima file jobsheet ini mk diharapkan agar :


1. Menentukan Penanggung jawab dari setiap kelompok yg ada di kelas masing2.
Penanggungjawab pada setiap kelompok berkewajiban untuk :
a. Presentasi job sheet percobaan sesuai pembagian jobsheet di masing2 kelas (lihat
poin 2).
b. Memimpin percobaan sesuai dengan pembagian jobsheet.
2. Membagi jobsheet pd setiap kelompok yang ada di setiap kelas dan setiap kelompok akan
membahas 1 judul percobaan sbb :
a. Pengujian Tahanan Isolasi
b. Pengujian Tahanan Kumparan & Pengujian Perbandingan Belitan
c. Pengujian Open Circuit
d. Pengujian Short Circuit
Terima kasih & silahkan ditanyakan jika ada yg belum dimengerti tentang tugas di atas.
e.
1 PENGUJIAN KELAYAKAN TRAFO 3 FASA
2
2.1 TUJUAN :
Menentukan kelayakan suatu trafo 3 fasa dengan melaksanakan beberapa pengujian rutin
antara lain :
1. Pengujian Tahanan Isolasi
2. Pengujian Tahanan Kumparan
3. Pengujian Perbandingan Belitan
4. Pengujian Open Circuit
5. Pengujian Short Circuit
6. Pengujian Angka Jam Trafo 3 Fasa.
7. Menentukan standar dari setiap pengujian yang dilaksanakan.

2.2 THEORI
Buat secara mandiri teori dasar dari percobaan yang akan dilaksanakan dng melihat
buku referensi maupun dari internet untuk memperlengkap teori dasar yg diberikan di setiap
pengujian di bawah.

2.3 PROSEDUR PERCOBAAN.


2.3.1 PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI
2.3.1.1 TUJUAN
Setelah percobaan dilaksanakan, mahasiswa diharapkan untuk mengetahui :
1. Kondisi isolasi trafo sebelum digunakan untuk percobaan apakah sesuai dengan standar yg
ada.
2. Kemungkinan adanya gangguan hubung singkat pada trafo dilihat dari tahanan isolasinya.
3. Kepastikan apakah transformator cukup aman untuk diberi tegangan

2.3.1.2 DASAR TEORI


Pengukuran tahanan isolasi belitan trafo ialah proses pengukuran dengan suatu alat ukur
yang disebut insulation tester. Insulation Tester digunakan untuk memperoleh hasil (nilai/besaran)
tahanan isolasi trafo tenaga antara bagian yang diberi tegangan (fasa) terhadap body maupun
antara belitan primer dan sekunder. Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pula untuk mengetahui
nilai tahanan isolasi trafo ukur seperti trafo arus dan trafo tegangan namun ada beberapa ketentuan
(batasan – batasan) yang harus dipenuhi sehingga diperoleh harga yang optimal.
Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa trafo cukup aman untuk diberi tegangan
adalah dengan mengukur tahanan isolasinya.Dengan kita mengetahui tahanan isolasi trafo maka itu
akan memberikan jaminan keamanan bagi trafo itu sendiri sehingga terhindar dari kegagalan
isolasi.

Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi oleh kebersihan permukaan
isolator bushing, suhu trafo, faktor usia dan kelembaban udara di sekitarnya.

Standart tahanan isolasi transformator sesuai rekomendasi NEMA

a. Megger

Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Salah
satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur kemungkinan
gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara
phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama, Megger digunakan
untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan menengah maupun tegangan
rendah.

Untuk menentukan sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya


tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja
(system tegangan) dari peralatan ataupun instalasi yang akan diuji isolasinya.

Berikut adalah contoh standart pemberian tegangan pada megger pada


pengukuran tahanan isolasi transformator`:
b. Pengukuran tahanan isolasi terdiri dari :
1. Sebelum belitan dihubungkan sebagai trafo 3 fasa
a. Antara Sisi kumparan HV – Ground
b. Antar sisi HV
c. Sisi kumparan HV – sisi kumparan LV.
d. Sisi kumparan LV – Ground.
e. Antar Sisi LV
2. Setelah belitan dihubungkan sebagai trafo 3 fasa (YN-d atau YN-yn)
a. Antara Sisi kumparan HV – Ground
b. Sisi kumparan HV – sisi kumparan LV.
c. Sisi kumparan LV – Ground.

2.3.1.3 ALAT DAN BAHAN


1. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah
2. Insulation tester (megger) 1 buah
3. Kabel Banana 10 buah

Gambar 1.1. Insulation Tester (Megger)


2.3.1.4 RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 1.2. Pengukuran Sebelum Dihubungkan Menjadi Trafo 3 Fasa Antara HV-Ground

Gambar 1.3. Pengukuran Setelah Dihubungkan Menjadi Trafo 3 Fasa (YN-d atau YN-yn) Antara
HV-Ground & LV-Ground
2.3.1.5 PROSEDUR PERCOBAAN
A. Percobaan Pengukuran Tahanan Isolasi Sebelum 3 Belitan Dihubungkan Menjadi Trafo 3
Fasa.
1. Mempersiapkan alat ukur dan trafo 3 fasa
2. Memeriksa kondisi baterai pada megger dan memastikan kondisi baterai telah melewati
“good battery”. Apabila kondisi tersebut belum tercapai, baterai megger dapat diganti
terlebih dahulu.
3. Menentukan besar range alat ukur yang paling sesuai dengan kemampuan nominal dari
belitan trafo yang akan diukur tahanan isolasinya.
4. Memastikan transformator tidak terhubung dengan sumber tegangan dan trafo. Peralatan
(megger) dihubungkan sesuai dengan gambar 1.2 dan selalu terhubung secara pararel
dengan titik yang akan diukur.
5. Laksanakan pengukuran tahanan isolasi pada terminal-terminal trafo sesuai tabel 1.1.
Setiap pengukuran sebaiknya dilaksanakan minimal Laksanakan pengukuran tahanan
isolasi pada terminal-terminal trafo sesuai tabel 1.1. Setiap pengukuran sebaiknya
dilaksanakan minimal 30 detik s/d 1 menit untuk pengukuran tahanan isolasi yang lebih
optimal. Setiap hasil pengukuran pada megger dimasukkan pada tabel 1.1.
6. Gambarkan semua rangkaian percobaan (4 rangkaian) dan buat tabel hasil
percobaan sesuai dengan percobaan/pengukuran yang ada di teori dasar untuk percobaan
sebelum ketiga buah trafo dibuat menjadi trafo 3 fasa & tunjukkan ke instruktur sebelum
percobaan dilaksanakan.
7. Jika sudah di ACC oleh instruktur maka ulangi prosedur no 2 s/d 5 untuk semua rangkaian
yg dibuat pada prosedur no 5.
8. Buat analisa singkat dan kesimpulan dari hasil pengujian tahanan isolasi pada
transformator yang telah diuji tersebut sesuai dengan tujuan dari percobaan yang ada.

B. Percobaan Pengukuran Tahanan Isolasi Setelah 3 Belitan Dihubungkan Menjadi Trafo 3


Fasa (YN-d atau YN-yn).
1. Mempersiapkan alat ukur dan trafo 3 fasa
2. Memeriksa kondisi baterai pada megger dan memastikan kondisi baterai telah melewati
“good battery”. Apabila kondisi tersebut belum tercapai, baterai megger dapat diganti
terlebih dahulu.
3. Menentukan besar range alat ukur yang paling sesuai dengan kemampuan nominal dari
belitan trafo yang akan diukur tahanan isolasinya.
4. Transformator telah dipastikan tidak terhubung dengan sumber tegangan dan trafo.
Peralatan (megger) dihubungkan sesuai dengan gambar 1.3 dan selalu terhubung secara
pararel dengan titik yang akan diukur.
5. Laksanakan pengukuran tahanan isolasi pada terminal-terminal trafo sesuai tabel 1.1.
Setiap pengukuran sebaiknya dilaksanakan minimal 30 detik s/d 1 menit untuk pengukuran
tahanan isolasi yang lebih optimal. Setiap hasil pengukuran pada megger dimasukkan pada
tabel 2.1.
6. Gambarkan semua rangkaian percobaan yang akan diuji dalam percobaan dan buat
juga tabel hasil percobaan sesuai dengan percobaan/pengukuran yang ada di teori dasar
untuk percobaan setelah ketiga buah trafo dibuat menjadi trafo 3 fasa & tunjukkan ke
instruktur sebelum percobaan dilaksanakan. Jika sudah di ACC oleh instruktur maka
ulangi prosedur no 2 s/d 5 untuk semua rangkaian yg dibuat pada prosedur no 5.
7. Buat analisa singkat dan kesimpulan dari hasil pengujian tahanan isolasi pada
transformator yang telah diuji tersebut sesuai dengan tujuan dari percobaan yang
ada.

2.3.1.6 TABEL HASIL PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI


A. Tabel Percobaan Pengukuran Tahanan Isolasi Sebelum 3 Belitan Dihubungkan
Menjadi Trafo 3 Fasa.
Tabel 1.1. Sisi HV- Ground
Range Alat Ukur Megger : ……………… Volt

Pengukuran Hasil Pengukuran


R – Ground
S – Ground
T – Ground

B. Tabel Percobaan Pengukuran Tahanan Isolasi Setelah 3 Belitan Dihubungkan


Menjadi Trafo 3 Fasa (YN-d atau YN-yn)
Tabel 2.1 Sisi HV- Ground
Range Alat Ukur Megger : ……………… Volt

Pengukuran Hasil Pengukuran


R – Ground
S – Ground
T – Ground
*** Semua tabel di atas adalah contoh untuk pembuatan tabel lainnya sesuai dengan
pengukuran yang akan dilaksanakan
2.3.2 PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN
2.3.2.1 TUJUAN
Mengetahui besarnya tahanan belitan transformator untuk :
1. Mengetahui dan memastikan sisi HV dan LV dari trafo 3 fasa
2. Mengetahui kontinuitas belitan trafo.
3. Mengetahui apakah belitan trafo dalam kondisi seimbang sesuai dengan standar
yang ada.

2.3.2.2 DASAR TEORI


Pengukuran tahanan kumparan dari trafo 3 fasa dilaksanakan sebanyak 2 kali
percobaan antara lain :
1. Pengukuran sebelum ketiga buah trafo dihubungkan menjadi sebuah trafo 3
fasa.
a. Untuk terminal HV:
- fasa R – netral R
- fasa S – netral S
- fasa T – netral T
b. Untuk terminal LV :
- fasa r – netral r
- fasa s – netral s
- fasa t – netral t
2. Pengukuran setelah ketiga buah trafo dihubungkan menjadi sebuah trafo 3
fasa (D-y).
a. Untuk terminal HV:
- fasa R – netral S
- fasa S – netral T
- fasa T – netral R
b. Untuk terminal LV :
- fasa r – netral s
- fasa s – netral t
- fasa t – netral r
1

ix
2.3.2.3 ALAT DAN BAHAN
1. Transformator 3 phasa 5 kVA : 1 buah
2. Mili Ohm-meter Instek GOM-802 : 1 buah
3. Kabel Banana : 10 buah

Gambar 2.1. Mili Ohmmeter Instek GOM 802

2.3.2.4 RANGKAIAN PERCOBAAN

ix
Gambar 2.2. Rangkaian percobaan tahanan kumparan sebelum dihubungkan

Gambar 2.3. Rangkaian percobaan tahanan kumparan setelah dihubungkan YN-yn atau
YN-d
3

ix
2.3.2.5 PROSEDUR PERCOBAAN TAHANAN KUMPARAN
A. Percobaan Pengukuran Tahanan Kumparan Sebelum Belitan Dihubungkan
Menjadi Trafo 3 Fasa
1. Persiapkan alat ukur (Mili Ohmmeter) dan trafo 3 fasa.
2. Pengukuran dilaksanakan saat transformator dalam kondisi “dingin” karena
faktor suhu sangat mempengaruhi hasil pengukuran. Untuk kebutuhan tsb
maka trafo tidak digunakan selama 2-3 jam sebelum percobaan pengukuran
tahanan kumparan dilaksanakan.
3. Saat percobaan dilaksanakan, trafo dipastikan tidak terhubung dengan
sumber tegangan untuk menghindari kerusakan pada alat ukur dan alat
ukur yang akan digunakan wajib dikalibrasi terlebih dahulu.
4. Buat rangkaian percobaan sesuai dengan gambar 2.2 dan lengkapi gambar
rangkaian agar sesuai dengan pengukuran yg ditetapkan pada tabel 2.2.
Laksanakan pengukuran tahanan kumparan pada setiap tab tegangan dari
trafo sesuai dengan tabel 2.1. Pada setiapkan laksanakan pembacaan alat
ukur sampai 2 desimal.
5. Buatlah analisa & keseimpulan dari percobaan ini sesuai dengan tujuan
percobaan yg ada.
B. Percobaan Pengukuran Tahanan Kumparan Sesudah Belitan Dihubungkan
Menjadi Trafo 3 Fasa (YN-d atau YN-yn)
1. Persiapkan alat ukur (Mili Ohmmeter) dan trafo 3 fasa.
2. Pengukuran dilaksanakan saat transformator dalam kondisi “dingin” karena
faktor suhu sangat mempengaruhi hasil pengukuran. Untuk kebutuhan tsb
maka trafo tidak digunakan selama 2-3 jam sebelum percobaan pengukuran
tahanan kumparan dilaksanakan.
3. Saat percobaan dilaksanakan, trafo dipastikan tidak terhubung dengan
sumber tegangan untuk menghindari kerusakan pada alat ukur dan alat ukur
yang akan digunakan di kalibrasi terlebih dahulu.
4. Buat rangkaian percobaan sesuai dengan gambar 2.3 dan lengkapi gambar
rangkaian agar sesuai dengan pengukuran yg ditetapkan pada tabel 2.2.
Laksanakan pengukuran tahanan kumparan sesuai dengan tabel 2.2. Pada
4
setiapkan laksanakan pembacaan alat ukur sampai 2 desimal.

ix
5. Buatlah analisa & kesimpulan dari percobaan ini sesuai dengan tujuan
percobaan yg ada.

2.3.2.6 HASIL PENGUKURAN


A. Tabel 2.1 Pengukuran Tahanan Kumparan Trafo Sisi HV & LV
sebelum Belitan Dihubungkan Menjadi Trafo 3 Fasa
No Phasa Tap Tegangan Tahanan (Ω) No Phasa Tap Tegangan Tahanan (Ω)
199 1 r–n 127
209 220
1 R–N 220 2 s–n 127
231 220
242 3 t–n 127
199 220
209
2 S–N 220
231
242
199
209
3 T–N 220
231
242

B. Tabel 2.2 Pengukuran Tahanan Kumparan Trafo Sisi LV Setelah


Trafo Dihubungkan Menjadi Trafo 3 Fasa
Jenis Hubungan : Y-y / D-y
No Phasa Tahanan (Ω) No Phasa Tahanan (Ω)
1 R-S 1 r–s
2 S-T 2 s–t
3 T-R 3 t–r 5

ix
2.3.3 PENGUJIAN OPEN CIRCUIT
2.3.3.1 TUJUAN
Setelah percobaan dilaksanakan, mahasiswa diharapkan untuk dapat mengetahui :
1. Besar daya yang hilang (losses / rugi-rugi) pada inti besi trafo ( rugi histerisis dan
edy current ) pada tegangan nominal & membandingkan dengan standar yang ada.
2. Mengetahui parameter dari rugi inti besi trafo (Rc & Xm)

2.3.3.2 TEORI DASAR


Percobaan ini untuk mengetahui berapa daya yang hilang yang disebabkan oleh
rugi histerisis dan eddy current dari inti besi (core) pada kondisi tegangan nominal dan
juga untuk mengetahui parameter rugi-rugi inti besi dari trafo 3 fasa. Dalam percobaan
ini, trafo dihubungkan secara Step Up dimana semua alat ukur diletakkan di sisi LV &
pada sisi tersebut juga diberikan tegangan nominal sedangkan sisi lainnya (sisi HV)
dibiarkan terbuka. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Pengukuran lebih aman karena alat ukur diletakkan pada sisi LV.
2. Pengukuran lebih mudah karena :
a. Besarnya tegangan suply lebih rendah sehingga lebih mudah
menyediakannya.
b. Pengukuran arus lebih mudah karena arusnya lebih besar dibandingkan
kalau menggunakan hubungan Step Down.
Untuk penentuan parameter rugi inti (Rc & Xm) dari trafo 3 phasa, tergantung
dari jenis hubungan yang dipakai pada sisi LV nya sebagai berikut :

ix
2.3.3.3 ALAT DAN BAHAN
1. Transformator 3 phasa 5 kVA : 1 buah
2. Amperemeter : 1 buah
3. Voltmeter : 1 buah
4. Wattmeter : 2 buah
5. Power Meter : 1 buah
6. Kabel penghubung : 20 buah

2.3.3.4 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

ix
** Lengkapi gambar di atas dengan alat ukur yang dibutuhkan untuk memenuhi
perhitungan pada formula penentuan parameter rugi inti tersebut di atas sesuai dengan
hubungan 3 fasa yg dipakai

Gambar 3.1. Gambar Rangkaian Percobaan Open Circuit

2.3.3.5 PROSEDUR PENGUJIAN PENGUJIAN OPEN CIRCUIT


1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sekaligus
memeriksa kondisi alat ukur terlebih dahulu.
2. Check dan catat name plate dari trafo yang akan dipergunakan. Tentukan
besarnya tegangan input nominal dari trafo 3 fasa adalah : ...................
volt.
3. Rangkaian dibuat sesuai dengan gambar percobaan 3.1 di atas dan
melaporkan ke instruktur sebelum diberikan sumber tegangan.
4. On-kan sumber tegangan dan mengatur tegangan input yang masuk pada
sisi incoming sampai mencapai tegangan nominalnya
yaitu ...................V.
5. Laksanakan semua pengukuran pada alat ukur yang terpasang pada
rangkaian dan masukkan datanya pada tabel percobaan 3.1
6. Tentukan berapakah besarnya total rugi inti dari trafo yang diujicoba dan
apakah besarnya rugi-rugi inti masih sesuai dengan standar yang ada.
7. Tentukan besarnya angka transformasi (turn ratio) & tentukan pula
parameter rugi-rugi inti berdasarkan formula yang ada di theori dasar.

2.3.3.6 TABEL 3.1 HASIL PENGUJIAN OPEN CIRCUIT

ix
2.3.4 PENGUJIAN SHORT CIRCUIT
2.3.4.1 TUJUAN
Setelah percobaan dilaksanakan, mahasiswa diharapkan untuk mengetahui :
1. Rugi tembaga dari trafo 3 fasa saat arus/beban nominal.
2. Parameter dari rugi tembaga dari trafo 3 fasa (Z ek, Rek & X ek).
3. Tegangan Impedansi dari trafo 3 fasa.

2.3.4.2 DASAR TEORI


Salah satu tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan parameter rugi
tembaga dari trafo 3 fasa yaitu impedansi ekuivalen Zek ( Rek + Xek). Dalam kondisi
short circuit maka hanya Z ek yang membatasi arus dalam rangkaian. Harga Z ek (Rek
dan Xek) dalam rangkaian ini relatif kecil, maka harus dijaga agar tegangan yang masuk
(V input) cukup kecil sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.
Untuk melakukan percobaan short circuit digunakan trafo step down karena
faktor keamanan (safety) dan faktor kemudahan (convinience). Karena percobaan
dilaksanakan secara step down maka proses pengukuran & alat ukur banyak
dilaksanakan & diletakkan pada sisi HV dari trafo tersebut. Untuk mendapatlan
parameter dari tarfo 3 fasa pada saat percobaan short circuit maka digunakan formula
sebagai berikut :

ix
10

ix
2.3.4.3 DAFTAR PERALATAN
1. Transformator 3 phasa 5 kVA : 1 buah
2. Amperemeter : 1 buah
3. Voltmeter : 1 buah
4. Wattmeter : 2 buah
5. Power Meter : 1 buah
6. Kabel penghubung : 20 buah

2.3.4.4 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

** Lengkapi gambar di atas dengan alat ukur yang dibutuhkan untuk memenuhi
perhitungan pada formula penentuan parameter rugi tembaga tersebut di atas sesuai
dengan hubungan 3 fasa yg dipakai
Gambar 4.1. Gambar Rangkaian Percobaan Short Circuit

2.3.4.5 PROSEDUR PERCOBAAN SHORT CIRCUIT


1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sekaligus memeriksa
kondisi alat ukur terlebih dahulu. 11

ix
2. Check dan catat name plate dari trafo yang akan dipergunakan. Tentukan
besarnya arus input nominal dari trafo 3 fasa adalah : ...................A.
3. Rangkaian dibuat sesuai dengan gambar percobaan 4.1 di atas dan
laporkan ke instruktur sebelum diberikan sumber tegangan.
4. On-kan sumber tegangan dan atur tegangan input pada sisi incoming
sampai mencapai arus nominalnya.
5. Laksanakan semua pengukuran pada alat ukur yang terpasang pada
rangkaian dan masukkan datanya pada tabel percobaan 4.1
6. Tentukan berapakah besarnya total rugi tembaga dari trafo yang diujicoba
dan apakah besarnya rugi-rugi tembaga tersebut masih sesuai dengan
standar yang ada. Tentukan pula parameter rugi-rugi inti berdasarkan
formula yang ada di theori dasar.

2.3.4.6 TABEL 4.1 HASIL PENGUJIAN SHORT CIRCUIT

12

ix
2.3.5 PENGUJIAN PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR
2.3.5.1 TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan dilaksanakan, mahasiswa diharapkan untuk mengetahui
apakah perbandingan jumlah kumparan antara sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan
rendah pada trafo 3 fasa yg dipakai sesuai dengan toleransi yang ada pada standar IEEE
C57.125.1991 sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh trafo sesuai dengan yang
dikehendaki.

2.3.5.2 DASAR TEORI


Pengujian ini menggunakan trafo dalam kondisi trafo tanpa beban (No Load)
& trafo dalam hubungan step down. Untuk penentuan beasr perbandingan belitan
maka digunakan perumusan dasar dari trafo adalah : Np/Ns=Vp/Vs=Is/Ip. Metoda
pengujiannya adalah dengan memberikan tegangan variabel pada sisi input dan
kemudian dilihat besarnya tegangan yang ada pada sisi outputnya. Besarnya tegangan
output tsb dibandingkan dengan besarnya tegangan sumber sehingga dapat diketahui
besarnya ratio perbandingan dari trafo tersebut berdasarkan hasil percobaan. Hasil dari
perhitungan perbandingan belitan tersebut kemudian dibandingkan hasil perhitungan
perbandingan belitan dengan menggunakan data name plate trafo tsb. Besarnya selisih
antara hasil perhitungan perbandingan belitan dengan menggunakan data percobaan dan
name plate adalah sebesar 0,5 % ( standart IEEE C57.125.1991 ) Jika hasil pengujian
ratio test melebihi dari 0,5 % maka disarankan untuk melakukan pengujian – pegujian
lainnya untuk pengujian lebih lanjut.

2.3.5.3 DAFTAR PERALATAN


1. Transformator 3 phasa 5 kVA : 1 buah
2. Voltmeter : 1 buah
3. Power Meter : 1 buah
4. Kabel penghubung : 20 buah

13

ix
2.3.5.4 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 5.1 Rangkaian Percobaan Perbandingan Belitan Trafo 3 Fasa

2.3.5.5 PROSEDUR PERCOBAAN PERBANDINGAN BELITAN


1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sekaligus
memeriksa kondisi alat ukur terlebih dahulu.
2. Check dan catat name plate dari trafo yang akan dipergunakan. Tentukan
besarnya tegangan input nominal dari trafo 3 fasa adalah : ...................
volt.
3. Rangkaian dibuat sesuai dengan gambar percobaan 5.1 di atas dan
laporkan ke instruktur sebelum diberikan sumber tegangan.
4. On-kan sumber tegangan dan atur tegangan input pada sisi incoming
sampai mencapai tegangan nominalnya.
5. Laksanakan semua pengukuran pada alat ukur yang terpasang pada
rangkaian dan masukkan datanya pada tabel percobaan 5.1
6. Tentukan berapakah besarnya perbandingan belitan dari trafo yang
diujicoba dan tentukan apakah sesuai dengan standar yang ada.
14

ix
2.3.5.6 TABEL 5.1 HASIL PENGUJIAN PERBANDINGAN BELITAN
Hubungan Trafo : Yy / Yd

15

ix
2.3.6 PENGUJIAN ANGKA JAM TRANSFORMATOR
2.3.6.1 TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan dilaksanakan, mahasiswa diharapkan untuk mengetahui :
1. Mengetahui apakah fungsi dan aplikasi dari angka jam transformator. •
2. Mengetahui bagaimana cara menentukan angka jam transformator 3 phasa dengan
metode :
a. Pembuktian Vektor dan Gbr Rangkaian.
b. Hasil Percobaan dan Truth Table

2.3.6.2 DASAR TEORI


Lihat dasar teori dari internet atau dari materi yg diberikan oleh pengajar

2.3.6.3 DAFTAR PERALATAN


1. Transformator 3 phasa 5 kVA : 1 buah
2. Voltmeter : 1 buah
3. Kabel Penghubung : 15 buah

2.3.6.4 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 6.1 Gambar Rangkaian Percobaan Angka Jam Trafo 3 Fasa 16

ix
2.3.6.5 PROSEDUR PERCOBAAN ANGKA JAM TRAFO 3 FASA
1. Tentukan angka jam trafo 3 fasa dari rangkaian percobaan anda sendiri.
2. Semua peralatan dirangkai sesuai dengan gambar percobaan di gambar 6.1
sesuai dengan rangkaian trafo 3 fasa yang digunakan pada percobaan-percobaan
sebelumnya.
3. Hubungkan terminal A dan a sebelum dilaksanakan pengukuran
berikutnya.
4. Suplai tegangan input sesuai dengan kebutuhan dari rangkaian percobaan (100
V).
5. Ukur tegangan pada terminal C-c, B-c, Cb, dan A-B dan masukkan pada tabel
6.1.
6. Tentukan angka jam trafo 3 phasa tersebut dengan melihat truth tabel kelompok
angka jam.
7. Lepaskan hubungan terminal A dan a setelah dilaksanakan pengukuran
angkajam.

2.3.6.6 TABEL 5.1 HASIL PENGUJIAN PERBANDINGAN BELITAN

N Hubungan Trafo
Cc Bc Cb Cc AB
o 3 Fasa

1 Yy

2 Yd

17

ix

Anda mungkin juga menyukai