Anda di halaman 1dari 5

Nama : FITRI JULIANA, S.

Pd
Sekolah : SD PLUS DARUL ILMI MURNI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Modul 1
Judul Keanekaragaman Hayati
Modul
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Keanekaragaman Hayati dan
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
2. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk
Hidup dan Klasifikasi Hewan
3. Klasifikasi Tumbuhan
4. Virus, Protista dan Monera

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1 – Keanekaragaman Hayati
dipelajari dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati
1. Biogeografi Indonesia berupa persebaran
flora fauna pada lingkungan tertentu di
Indonesia
2. Garis Wallace, Garis ini memanjang melalui
selat makasar sampai antara bali dan
Lombok. Keadaan flora dan fauna pada
sebalah barat garis tersebut didominasi
yang berasal dari asia. Sedangkan yang
disebelah timur didominasi yang berasal
dari Australia.
3. Garis Weber, Garis Weber ini membatasi
dengan memisahkan Sulawesi dan papua
hingga antara timor dan Australia. Pada
sebalah barat garis weber jenis faunanya
berasal dari asia sedangkan sebelah timur
berasal dari australia.
4. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh
faktor geologis, geografis (seperti ketinggian
dan garis lintang) dan curah hujan.
5. Tumbuhan yang menutupi suatu daerah
tertentu disebut vegetasi. Vegetasi yang ada
didunia diantaranya : Tundra (padang
rumput, lumut), taiga (hutan konifer),
hutan meranggas (4 musim), Padang
rumput (vegetasi tanpa pohon), gurun
(pohon sedikit, tanah kering), Sabana
(rumput dan pepohonan), Hutan hujan
tropis (tumbuhan hijau) dan hutan bakau
(tumbuhan bakau, akar napas).
6. Keanekaragaman hayati menunjukkan
banyak variasi morfologi, anatomi dan
fenetik yang terlihat pada berbagai
tingkatan makhluk, yaitu tingkat gen, jenis,
dan ekosistem.
7. Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan
wilayah vegetasi hutan hujan tropis,
indonesia memiliki indeks biodiversitas
tinggi
8. Keanekaragaman ekosistem terdiri dari
ekosistem alami dan buatan, ekosistem
yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi
19 tipe ekosistem alami yang tersebar di
berbagai wilayah mulai dari Sumatera
sampai ke Papua.
9. Ekosistem marin merupakan
kompleks organisme lautan
10. Ekosistem limnik (rawa) suatu daerah yang
tergenang air, baik air tawar maupun
payau dengan vegetasi mangrove atau
hutan garam
11. Ekosistem hutan diklasifikasikan menurut
tipe iklimnya yaitu tropis (flora dan fauna
lebih beragam), sedang atau boreal
12. Keaneragaman Jenis menunjukkan seluruh
variasi yang terdapat pada makhluk hidup
antar jenis (interspesies) dalam satu marga.
13. Keanekaragaman genetika adalah
keanekaragaman individu di dalam suatu
jenis yang disebabkan perbedaan gen antar
individu. Perhatikan perbedaan dalam
ukuran, warna, tetapi juga dalam tujuan
14. Jumlah alel yang ada dalam suatu populasi
adalah ukuran keanekaragaman genetik.
Semakin banyak alel yang hadir, semakin
besar keragaman genetiknya. Variasi genetik
merupakan perbedaan sekuens DNA antara
individu dalam suatu populasi.
15. Konservasi keanekaragaman hayati
merupakan cara untuk menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati serta ekosistem
16. Berhasilnya upaya konservasi sumberdaya
alam hayati dan ekosistemnya, erat
kaitannya dengan tercapainya tiga sasaran
pokok konservasi yaitu : Perlindungan
Sistem Penyangga Kehidupan (menjamin
terpeliharanya proses ekologi), Pengawetan
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan
Satwa, yaitu dengan menjamin
terpelihasranya keanekaragaman sumber
genetik dan Pemanfaatan Secara Lestari
Sumberdaya Alam Hayati
17. Bentuk – bentuk konservasi keanekaragaman
hayati pada prinsipnya dapat dibagi menjadi
dua kegiatan besar yaitu, in situ (di alam
habitat alaminya) dan
ex situ (di luar habitat alaminya).
Kegiatan Belajar 2 Prinsip Dasar Klasifikasi
Makhluk Hidup dan Klasifikasi Hewan
18. Ciri-ciri makhluk hidup diantaranya –
19. Sensitivitas atau Respon terhadap
rangsangan atau peka terhadap
rangsangan
20. Reproduksi atau berkembangbiak
21. Tumbuh dan berkembang (bertambah
ukuran dan menuju dewasa)
22. sistem regulasi
23. Prinsip dasar klasifikasi makhluk hidup
yaitu berdasarkan kesamaan dan
perbedaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan
cara perkembangbiakannya yang dapat
dijumpai pada tingkat spesies, genus, dan
famili.
24. Klasifikasi adalah suatu cara
pengelompokan yang didasarkan pada ciri-
ciri tertentu makhluk hidup.
25. Sistem tatanama binomial nomenklatur
oleh bapak taksonomi Carolus linneus
26. Prinsip dan cara mengelompokkan
makhluk hidup menurut ilmu taksonomi
adalah dengan membentuk takson. Takson
adalah kelompok makhluk hidup yang
anggotanya memiliki banyak persamaan
ciri.
27. Jenis taksonomi yaitu Taksonomi
Numeris dan Taksonomi genetik
28. Sumber bukti taksonomi dapat berupa :
morfolofi, embriologi, anatomi, sitologi,
fisiologi, dan penyebaran geografis
29. Klasifikasi sistem 5 kingdom : Monera,
Protista, Fungi, Plantae, Animalia
30. Pertelaan merupakan pemaparan atau
mendeskripsikan ciri-ciri takson
dilengkapi dengan ilustrasi/gambar.
31. Tingkatan Takson: Kingdom-Filum/Divisi-
Kelas-Ordo-Famili-Genus-Spesies
32. Karakteristik hewan yaitu : Makhluk
hidup eukariotik, tidak berdinding sel,
terdapat jaringan penghantaran impuls,
dan sebagian besar bereproduksi seksual
33. Klasifikasi Hewan terdiri dari beberapa Filum
yaitu : Porifera, Coelenterata Platyheminthes,
Nematelminthes, Annelida, molusca,
Arthropoda, Echinodermata, Chrodata.
Chordata dipisahkan dengan filum lain
berdasarkan tulang belakang pada chordata
sehingga disebut hewan Vertebrata dan filum
lainnya Avertebrata
34. Keragaman Vertebrata meliputi beberapa
kelas yaitu : Agnatha, Chondrichthyes,
Osteichthyes, Amfibi, Reptil, Aves, Mamalia
Kegiatan Belajar 3-Klasifikasi Tumbuhan
35. Sistem klasifikasi terdiri atas alami, buatan
dan filogenik. sistem filogenetik adalah
mengenai hubungan evolusi diantara
organisme atau gen dari unit takson
berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat
morfologi, anatomi dan molekuler.
36. Berdasarkan Vaskulernya tubuhan terbagi
atas: Lumut (Briophyta) tidak memiliki
pembuluh vaskuler, Paku (Pterydophyta)
memiliki vaskuler dan tubuhan biji
(spermatophyte) memiliki vaskuler
37. Tumbuhan Berbiji terbagi dua :
Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji
Terbuka) bakal biji tidak terlindungi oleh daun
buah, alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat
dalam strobilus dan Angiospermae (Tumbuhan
Biji Tertutup) dilindungi daun buah, memiliki
bunga sejati
Kegiatan Belajar 4 - Virus, Protista dan Monera
38. Virus merupakan agen infeksius yang
berukuran kecil dan komposisi sederhana
yang hanya dapat berkembang biak di sel
hewan, tumbuhan, atau bakteri (sel hidup).
39. Partikel virus terdiri dari DNA atau RNA dalam
lapisan protein pelindung yang disebut kapsid
yang dibuat dari protein yang dikodekan oleh
gen virus dalam genomnya.
40. Virus menempati posisi taksonomi khusus:
bukan tanaman, hewan, atau bakteri
prokariotik (organisme sel tunggal tanpa
nuklei yang ditentukan), dan umumnya
ditempatkan di taksonomi sendiri.
41. Bakteriofag merupakan virus yang
menginfeksi bakteri. Fag mampu
memberikan fenotip kunci pada organisme
yang ditumpanginya
42. Bentuk klasik bakteriofag memiliki bentuk
simetri kompleks. Bentuk kepalanya yang
berisi materi genetik dan memiliki bentuk
simetri ikosehedral, sedangkan pada
ekornya memiliki bentuk simetri heliks
seperti sebuah plat yang terdapat pada
bagian bawah dengan bentuk seperti
heksagonal serta memiliki beberapa serat
ekor yang keluar dari bidang plat.
43. Proses reproduksi virus dilakukan dengan
dua siklus, yaitu siklus litik dan siklus
lisogenik, perbedaan terletak pada DNA
yang aktif antara DNA FAG dan Lisis atau
pemecahan pada tahapan Litik.
44. Monera Monera terdiri atas Archaebacteria dan
Eubacteria.
45. Archaebacteria biasanya hidup di lingkungan
ekstrim
46. Eubacteria memiliki ciri-ciri uniseluler
prokariotik, dinding sel yang tersusun atas
peptidoglikan (gula dan protein), berkembang
biak dengan cara membelah diri, konjugasi,
transformasi dan transduksi (pemindahan
sebagian materi genetik melalui perantara virus).
47. Kingdom Protista adalah kingdom yang
sederhana karena hanya tersusun atas satu sel
sehingga dapat di kelompokan dalam kingdom
sendiri namun sudah memiliki membran inti sel
(eukariotik)
48. Protista dapat di kelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa),
menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan
menyerupai jamur.
2 Daftar materi yang sulit 1. Vegetasi tundra, padang rumput dan
dipahami di modul ini sabana
2. Keanekaragaman Jenis
3. Taksonomi Numerik dan Taksonomi
genetik
4. Sistem klasifikasi filogenik (hubungan
kekerabatan di antara makhluk hidup)
5. Perbedaan Protista mirip jamur dengan
kingdom fungi
3 Daftar materi yang sering 1. Ciri-ciri yang hampir sama antara vegetasi
mengalami miskonsepsi padang rumput, tundra dan sabana
2. Kelas Pisces terbagi menjadi Agntha,
Chondricthtyes dan Ostechthyes
3. Keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis
4. Reproduksi dan pertumbuhan bakteri dan
protista
5. Virus makhluk hidup atau benda mati

Anda mungkin juga menyukai