Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
A. Zakat
Secara bahasa, kata “zakat” memiliki banyak arti. Zakat diartikan sebagai
tuhru). Secara sederhana zakat diartikan sebagai sesuatu yang memberikan kesucian
dan keberkahan, yang tumbuh dan yang berkembang. Sedangkan secara Istilah zakat
itu adalah sebagian dari harta tertentu dengan persyaratan tertentu yang diwajibkan
oleh Allah SWT untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat
tertentu melalui amil zakat.1 Walaupun beberapa ulama memberikan definisi yang
berbeda dalam redaksi kalimatnya akan tetapi memiliki substansi yang sama.
Dalam hukum Islam, perintah zakat adalah merupakan salah satu pilar
puasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat dan melaksanakan haji jika memiliki
maka ia digolongkan sebagai muslim, namun jika tidak dilakukan/ ditinggalkan maka
1
Didin hafiduddin, Fiqih zakat Indonesia (Badan Amil Zakat Nasional, Jakarta:2015) h,8
10
11
khalifah Abu Bakar ra mengenai orang yang tidak mau mengeluarkan zakat.
Sebagaimana dikisahkan:
khalifah, dan sebagian orang Arab keluar (menjadi kafir), sehingga Abu Bakar
bertekad akan memerangi mereka. Lalu Umar ra berkata, “mengapa engkau akan
memerangi manusia kecuali mereka mengucapkan Laa ila ha Illallah. Maka siapapun
yang mengucapkannya, maka darah, jiwa dan hartanya dijaga kecuali menurut
haknya, dan perhitungannya adalah hak Allah”. Lalu Abu bakr menjawab,” demi
Allah, aku akan perangi orang yang membedakan antara sholat dan zakat, karena
zakat adalah hak harta. Demi Allah, jika mereka enggan mengeluarkan harta
sebagaimana yang telah mereka bayarkan kepada Rasulullah, maka aku akan
memeranginya karena ke engganan tersebut. Lalu Umar berkata, “Demi Allah, yang
telah melapangkan hati Abu bakar, dan aku tahu bahwa itulah yang benar.2
2
Kementerian Agama Ri,Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan
Zakat,Membangun Peradaban Zakat Nasional,( Jakarta, 2015),h.33
12
1. QS. Al Bayyinah:5
2. QS. Attaubah: 71
3. QS.Fushilat : 7
3
Depertemen Agama RI,Alqur`an Terjemahan (Jakarta : Diponegoro,2005)
4
Depertemen Agama RI,Alqur`an Terjemahan (Jakarta : Diponegoro,2005)
13
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra. Ketika Rasulullah SAW
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasanya aku adalah utusan Allah, jika
mereka mengetahui hal itu, maka ajaklah mereka melaksanakan sholat lima waktu
sehari semalam, jika mereka mengetahui hal itu, maka ajaklah mereka mengeluarkan
zakat dari harta mereka. Diambil dari yang kaya untuk diberikan kepada yang fakir,
jika mereka mengetahui hal itu maka jagalah kemuliaan harta mereka dan takutlah
akan doa orang yang dizolimi, karena tidak ada hijab antara mereka dengan Allah.”
(HR. Bukhari).
pengelolaan zakat, pada BAB 1 pasal 1 dikatakan, zakat adalah harta yang wajib
5
ibid
14
dikeluarkan oleh seorang Muslim atau badan usaha yang diberikan kepada yang
sangat penting, baik sebagai pelaksanaan Ibadah Fardhiyyah yang diwajibkan bagi
tujuh) ayat yang mensejajarkan antara perintah Sholat dan Zakat. 7 Berbagai ancaman
dan pujian pun banyak diceritakan dalam Alqur`an yang berkenaan dengan urusan
zakat.
7
Yusuf Qhardhawi, Fiqih zakat(Beirut,Muassasah Risalah,1999)h,42
8
Depertemen Agama RI,Alqur`an Terjemahan (Jakarta : Diponegoro,2005)
15
9
Depertemen Agama RI,Alqur`an Terjemahan (Jakarta : Diponegoro,2005)
10
Depertemen Agama RI,Alqur`an Terjemahan (Jakarta : Diponegoro,2005)
16
Banyak sekali hikmah dan manfaat dari perintah zakat, paling tidak penulis
terdapat konpensasi bahwa dengan zakat itu Allah akan membersihkan harta
yang dimiliki dan memberikan rasa ketenangan jiwa. Disamping hal tersebut
kikir dan bakhil kepada orang lain sebagai wujud rasa syukur atas rizqi yang
2. Zakat sebagai hak “mereka” yang digolongkan sebagai mustahik yang telah
ditentukan asnafnya.
dapat berfungsi untuk menolong, untuk membantu dan untuk membina orang
lain baik yang tergolong sebagai fakir, miskin atau golongan mustahik
lainnya. Sehingga dengan fungsi ini akan tercipta peluang bagi mereka yang
lebih baik dan lebih sejahtera. Harta bagian zakat ini juga akan menghindari
sifat kufur dan rasa hasad dari orang-orang yang berkekurangan kepada orang
3. Zakat sebagai wujud kepedulian Islam tentang etos kerja dan semangat
berusaha.
yang memiliki kelebihan harta. Harta yang didapat adalah bagian dari rizqi
Allah yang diberikan kepada setiap muslim yang gigih bekerja dan berusaha
yang muncul adalah etos kerja yang pantang menyerah dan bersungguh-
sungguh. Para pekerja keras dan pantang menyerah adalah jauh lebih mulia
daripada mereka yang santai dan malas berusaha. Orang yang gigih bekerja
akan dimudahkan Allah dalam rizqinya. Spirit yang muncul adalah “tangan
yang berada di atas (pemberi) lebih baik dan lebih mulia daripada tangan
dibawah (penerima)”.
4. Zakat sebagai bentuk kongkrit dari bentuk jaminan sosial masyarakat yang
Zakat adalah perintah yang terus menerus dilakukan sesuai dengan ketentuan
perintah zakat dilaksanakan, maka sepanjang itu juga orang-orang fakir dan
18
Melalui harta zakat, maka akan menjadi jaminan sosial yang terlaksana secara
kongkrit dan terus menerus sehingga masyarakat miskin dan mereka yang
Dana zakat yang dihimpun dan dikelola secara benar, maka dapat menjadi
sumber dana yang besar dan akan selalu ada. Sehingga dengan dana zakat
tidak hanya mampu menyelasaikan masalah ekonomi ummat saja, akan tetapi
semua sumber daya yang dimiliki dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah
masyarakat
11
Hakim Rahmad, Manajemen Zakat, (Jakarta: Prenadanedia Group, 2020), h. 62
12
Kementerian Agama RI, Dirjen Bimas Islam,Direktorat pemberdayaan zakat,Kompilasi
Peraturan dan Standar Pengawasan Umum Lembaga Zakat (2015).h,12
20
Sesaat yang dimaksud adalah bantuan bersifat konsumtif (habis pakai) saja, akan
tetapi harta zakat telah dapat dimanfaatkan besifat produktif, yakni sebagai salah satu
disebabkan karena masalah lain, seperti kurangnya akses lapangan kerja, kurang
terbiasa dan telah merasa “nyaman” dengan kriteria miskin dalam masyarakat.
Harta zakat adalah bagian harta yang wajib dibagikan kepada golongan
penerima yang telah ditentukan secara Syar`i. Golongan penerima manfaat zakat ini
disebut sebagai Asnaf Zakat, yaitu 8 (delapan) golongan yang berhak menerima harta
penerima harta zakat mutlak berdasarkan syariah. Mereka layak dan berhak untuk
menerima bagian harta zakat baik mereka meminta ataupun mereka tidak meminta.
Namun dalam tehnis pelaksanaan nya, Undang-Undang Zakat telah mengatur bahwa
kebutuhan.
tersebut telah merata diberikan diwilayah sumber zakat tersebut. Sehingga terhindar
lain. Kewilayahan yang dimaksud adalah bagaimana harta zakat tersebut telah dapat
dinikmati oleh penerima manfaat zakat diwilayah sumber zakat tersebut. Zakat yang
ukuran pertimbangan yang dilakukan para pengelola zakat dalam rangka menentukan
22
pendistribusian zakat. Skala prioritas ini biasanya berada dalam ukuran ukuran
tertentu. Seperti mendesak, belum mendesak, belum penting ataupun lain sebagainya.
Yang pasti bahwa dengan adanya skala prioritas akan menjadi pertimbangan
–undang zakat juga mengatur selain 8 (delapan) golongan tersebut diatas, secara
khusus ada beberapa golongan masyarakat yang dimasukkan sebagai orang yang
layak untuk menerima manfaat dana zakat, berdasarkan sisi sosial kemanusiaan,
seperti :
B. Kampung Zakat
a. Pengertian
Kampung zakat itu sendiri pada awalnya merupakan agenda kegiatan yang
tahun 2018.13.
13
Sumber : https://bimasislam.kemenag.go.id/post/opini/kampung-zakat-program-
memandirikan-desa, diakses pada 2 Maret 2020, pukul 09.00 wib
24
kemanusiaan.
tersebut dilaksanakan secara terintegrasi yang dikelola secara kolektif oleh kelompok
dari kelompok kota (yang biasanya berpenghasilan rendah) yang disebut dengan desa
atau kampung14.
kesatuan wilayah yang dihuni oleh beberapa keluarga yang memiliki aturan sistem
pemerintahan sendiri. Jadi kampung zakat adalah kegiatan pemberdayaan dana zakat
yang dilakukan secara mandiri oleh anggota masyarakat itu sendiri , dalam rangka
dikatagorikan miskin berjumlah paling sedikit 100 kepala Keluarg dalam 1 (satu)
desa/ kampung. Setelah itu melihat potensi ekonomi yang memiliki peluang untuk
14
Sumber: https://kbbi.web.id/kampung
25
Peraturan Presiden Nomor 131 tahun 2015 tentang penetapan Daerah Tertinggal
Yaitu Desa Longserang Timur Kab.Lombok Barat, Desa Ciladeun Kab. Banten,
Desa Jenilu Kab. Belu NTT, Desa Sidomulyo Kab. Seluma, Desa Talaga Jaya Kab.
Halmahera, Desa Harapan Jaya Papua dan Desa Sulung Kab. Sambas Kalimantan.
Program kampung zakat adalah merupakan salah satu program yang disebut
kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berdasarkan prinsip keadilan sosial
dan saling bekerjasama. Para pelaku program pemberdayaan tersebut saling bekerja
suatu kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat dengan berpartisifasi aktif
digerakkan sendiri oleh masyarakat. Membangun dalam hal ini adalah satu usaha
15
Sumber : https://bimasislam.kemenag.go.id/post/opini/kampung-zakat-program-
memandirikan-desa, diakses pada 2 Maret 2022,pukul 09.00 wib
16
A. Supardi, Dakwah Islam Dengan Pengembangan Masyarakat Desa (Bandung:
MadarMaju, 1987),h.24
26
sadar dan terencana yang dilakukan secara terus menerus yang dilakukan oleh
pemerintah.
suatu kondisi sosial ekonomi dan kultural masyarakat dan usaha mendorong
kompetensi dan rasa tanggung jawab anggota komunitas yang teraktualisasi dalam
1. Ekspolarsi (Exploratory)
17
Totok Mardikanto, Komunikasi Pembangunan–Acuan Bagi Akademisi, Praktisi, dan
Peminat Komunikasi Pembangunan (Surakarta: UNS Press, 2010), h. 77.
18
Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006)
hlm. 79.
27
kerja yang dapat menjalin komunikasi antara anggota masyarakat dan institusi
lembaga pelaksana.
2. Organisasi (Organizational)
kegiatan berusaha menentukan media atau wadah apa yang dapat digunakan
Organisasi yang dibentuk adalah wadah bersama yang dibentuk antara warga
dikumpulkan.
3. Diskusi (Discussion)
4. Aksi (action)
dengan kerangka rencana, rumusan masalah, skala prioritas dan schidule yang
kegiatan.
New Project adalah kegiatan atau aksi yang dilakukan secara terus menerus
berikutnya. Proyek baru bermakna bahwa setiap kegiatan awal yang telah
dilakukan akan menjadi awal bagi kegiatan berikutnya. Artinya tidak berhenti
pada satu kegiatan saja, namun berlanjut secara terus menerus disesuaikan
C. Pemberdayaan
untuk melakukan sesuatu atau bertindak sesuatu 19. Dalam makna daya: terangkum
suatu cara untuk menjadikan seseorang atau kelompok orang memiliki daya atau
kekuatan. Pemberdyaan ini juga dimaknai dengan suatu usaha atau upaya untuk
upaya yang dilakukan secara terus menerus dari mereka yang akan diberdayakan
19
Sumber: https://kbbi.web.id/daya,berdaya
20
Oneng Nurul Bariyah, Total Quality Manajemen Zakat,Prinsip dan Praktek Pemberdayaan
Ekonomi (Ciputat:Wahana Kardofa,FAI,UMJ, 2012),h.223
30
baik secara pribadi ataupun kelompok masyarakat dengan berbagai program yang
sumber daya manusia (SDM) kepada kondisi yang lebih baik secara berkelanjutan.
program pemanfaatan dana zakat untuk mendorong Mustahik untuk mampu mandiri
dan memiliki usaha sendiri. Program pemberdayaan mustahik ini tidak hanya
21
Gunawan Sumodiningrat,Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengamat Sosial
( Gramedia Pustaka, Jakarta,1999),h.29
31
berdampak secara sosial dan spiritual. Dan juga akan terbangun nya rasa
pengentasan kemiskinan akan semakin optimal jika terjadi saling menguatkan antara
masyarakat lainnya. Sinergi inilah yang harus dibangun dan dibina secara terus
menerus berkelanjutan.
D. Keagamaan
nilai-nilai agama yang merupakan realitas aktifitas manusia yang dapat dilihat dalam
individu pemeluknya.
Kata agama itu sendiri berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti “tidak
kacau”. Berasal dari 2 suku kata, yaitu “a” yang berarti tidak dan “gama” berarti
kacau22. Agama juga berarti kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian
yang berhubungan erat dengan kepercayaan itu 23. Sedangkan kata ber-agama
perbuatan tertentu.
22
Dadang Ahmad,Sosiologi Agama(Bandung:Remaja Rosdakarya,2002),h.13
23
Jalaluddin, Psikologi Agama(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,1998),h.12
32
pedoman hidup yang yang diyakini bersifat sakral dan berasal dari Zat yang maha
dilakukan dan yang seharusnya tidak dilakukan oleh pemeluknya, barang siapa taat
melakukan maka akan mendapatkan balasan kebahagiaan hidup didunia dan akhirat
dan barang siap melanggar, maka akan mendapatkan balasan didunia dan akhirat.
E. Mustahik
disebutkan bahwa Mustahik adalah orang atau etentitas yang berhak menerima
zakat25. Sementara itu secara istilah, Mustahik adalah sebutan bagi seseorang atau
sekelompok orang yang berhak menerima bagian dari harta zakat, sebagaimana yang
24
Ibid, h.12
25
Kompilasi peraturan, h.186
33
mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai ketetapan yang diwajibkan Alalh,
dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana. 26
Berdasarkan ayat diatas, bahwa golongan yang disebut dengan Mustahik, terdiri dari
8 golongan, yaitu :
1. Fakir, yaitu orang yang tidak memiliki harta dan tidak memiliki
Mustahiknya.
4. Muallaf, Yaitu orang atau sekelompok orang yang sedang atau akan
26
Depertemen Agama RI,Alqur`an Terjemahan (Jakarta : Diponegoro,2005)
34
orang banyak.
kemashlahatan umum.