Anda di halaman 1dari 14

STUDY KELAYAKAN BISNIS DI UMKM MIE AYAM MANG HUSEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Pengantar Bisnis yang diampu oleh
Ibu Neneng Siti Suhaedah, MM

DI SUSUN OLEH :

ALDI MULYADI (1201322025)

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIBAWA KARTA RAHARJA
PURWAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Study Kelayakan Bisnis di UMKM Mie Ayam mang
Husen” makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Pengantar
Bisnis.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih ini kami berikan kepada :

1. Ibu Neneng Siti Suhaedah, MM. Selaku Dosen Pengampu.


2. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Para penulis buku dan pemilik situs web yang telah berbagi ilmu dan
wawasannya kepada kami.
Saya selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna, sehingga saya berharap dari para pembaca untuk memberi kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini sesuai dengan harapan anda.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya selaku
penyusun maupun para pembaca sekalian.

Purwakarta, 21 Februari 2023

Penyusun
Aldi Mulyadi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................2

1.3 TUJUAN......................................................................................................................2

1.4 MANFAAT.................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

2.1 KONSEP DASAR KELAYAKAN BISNIS...............................................................3

2.2 FUNGSI MANAGEMEN (POAC).............................................................................4

2.3 BALANCE SCORE CARD........................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................8

3.1 Analisis SWOT............................................................................................................8

3.2 Matriks SWOT............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kelayakan Bisnis di UMKM mang Husen adalah bukan hal yang baru lagi dalam
dunia ekonomi, banyak orang yang mulai giat ngeadakan kegiatan bisnis tersebut dengan
semakin banyaknya pelaku bisnis maka banyak pula yang harus diulas oleh para pelaku
bisnis dalam menjalankan bisnisnya.
Menurut Raymond E Glos yang dikutip oleh Umar dalam bukunya yang berjudul
“Business : its nature and environment : An Introduction” yang dikutip oleh Umar,
bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
Dunia Manajemen sebagian besar menggunakan POAC ( Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling ). Prinsip Manajemen POAC ini sangat banyak sekali digunakan
oleh organisasi kecil maupun besar yang bertujan untuk lebih mengembangkan dan
mengelola organisasi mereka.
Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju banyak industri yang
berkembang mulai dari industri manufaktur, jasa, dan distributor, maka terjadilah banyak
persaingan di dunia industri. Perkembangan tersebut tidak hanya terjadi pada sektor industri
besar tetapi juga pada sektor industri kecil. Industri kecil yang berkembang pada saat ini
adalah industri kuliner diantaranya bakso dan mie ayam. Hal ini menunjukkan bahwa usaha
yang bergerak di bidang kuliner memiliki peluang yang besar. UMKM Mie Ayam mang
Husen merupakan salah satu UMKM yang bergerak di bidang penjualan mie ayam yang
terletak di Provinsi Jawa Barat, Kab. Purwakarta. UMKM ini berlokasi di Jalan Industri
Curug Desa. Cilangkap dan mulai beroperasi sejak 05 Desember 2010. Produk yang dijual di
UMKM Mie Ayam mang Husen hanya mie ayam dengan menu mie ayam polos, dan mie
ayam ceker. Bahan baku mie ayam adalah mie mentah yang siap direbus, daging ayam segar,
dan tambahan lainnya seperti sambal, sawi hijau dan jeruk nipis.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut maka dapat ditarik sebuah rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana konsep dasar studi kelayakan bisnis ?
2. Apa yang dimaksud dengan POAC ?
3. Apa yang dimaksud dengan Balance Score Card

1.3 TUJUAN
Untuk menilai peluang proyek bisnis, apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau
tidak.

1.4 MANFAAT
Manfaat analisis Studi Kelayakan Bisnis yakni mampu membantu pengusaha
mengambil keputusan bisnis agar terhindar dari kerugian.

5
BAB II
KAJIAN TEORI/PUSTAKA

1.5 KONSEP DASAR KELAYAKAN BISNIS


A. Definisi Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya suatu
proyek dilakukan dengan berhasil (menguntungkan). Pengertian menguntungkan berhasil
atau layak ada yang menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian arti
sempit, biasanya pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu
investasi. Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit
disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.

B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang
kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa
diperoleh hasil laporan studi kelayakan bisnis ini bisa digunakan sebagai pedoman/alat
untuk mengetahui sampai sejauh mana kegiatan investasi telah dilakukan Pada intinya
laporan SKB ini bisa untuk alat pengawasan.

C. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Suatu proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan
mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang karenanya perlu diadakan suatu studi
atau penelitian dan penilaian sebelumnya. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu
proyek ternyata kemudian tidak menguntungkan/gagal. Sebab itu bisa berwujud
kesalahan perencanaan, kesalahan analisa pasar, kesalahan dalam memprediksi bahan
baku, kesalahan merekrut tenaga kerja. Disamping itu juga karena kesalahan dalam
analisa lingkungan.
Untuk itulah studi tentang kelayakan minimal ekonomis menjadi sangat penting. Dengan
ringkas kita bisa mengatakan bahwa tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang
ternyata tidak menguntungkan.

6
1.6 FUNGSI MANAGEMEN (POAC)
Prinsip Manajemen POAC ini sangat banyak sekali digunakan oleh organisasi kecil
maupun besar yang bertujan untuk lebih mengembangkan dan mengelola organisasi mereka.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai POAC :
1. Planning
Planning adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja dalam sebuah
organisasi. Perencanaan merupakan proses yang penting dari segala bentuk fungsi
Manajemen, karena tanpa adanya perencanaan semua fungsi-fungsi lainnya tidak akan
dapat berjalan.
Dalam perencanaan, Terdapat beberapa faktor dalam Planning yang patut untuk
dipertimbangkan, yaitu :
 Specific, yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa maksud dan tujuanya
beserta ruang lingkupnya.
 Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur dari
program kerja dan rencana yang dibuat.
 Achievable, yaitu sesuatu tersebut bisa tercapai dan diwujudkan, bukan hanya
sekedar fiktif dan khayalan belaka.
 Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang
ada, harus seimbang tetapi tetap ada tantangan didalamnya.
 Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan dievaluasi.

2. Organizing
Pengorganisasian ( Organizing ) adalah fungsi kedua dalam Manajemen. Organizing
adalah proses kegiatan dalam menyusun struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sumber-sumber dan lingkungannya. Dengan demikian, hasil dari pengorganisasian itu
berupa struktur organisasi.
Setiap tujuan disebuah organisasi pasti ingin dicapai, dan untuk meraih hal tersebut,
pengorganisasian sangat berperan penting. Dalam sebuah perusahaan, pengorganisasian
biasanya disusun dalam bentuk badan organisasi atau struktur organisasi, setelah itu baru
dipecah menjadi beberapa jabatan. Disinilah letak salah satu prinsip Manajemen yang

7
membagi setiap tugas dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan yang dibebankan
pada semua anggota organisasi menurut skill dan kemampuan masing-masing individu.

3. Actuating
Actuating ( Pelaksanaan ) adalah suatu tindakan yang mengusahakan agar semua
perencanaan dan tujuan perusahaan bisa terwujud dengan baik dan seperti yang
diharapkan. Jadi, pelaksanaan merupakan suatu upaya yang menggerakkan orang-orang
untuk mau bekerja dengan sendirinya dan dengan kesadaran yang besar demi
mengabulkan seluruh cita-cita perusahaan dengan dan secara efektif.
Perencanaan dan pengorganisasian akan berjalan kurang baik jika tidak disertai
dengan pelaksanaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sekali bentuk nyata dari kerja
keras, kerjasama dan kerja nyata didalamnya. Pengoptimalan seluruh sumber daya
manusia yang ada juga sangat penting, terutama ditujukan untuk mencapai visi, misi dan
Planning yang telah diterapkan.
Dalam poin ini, semua sumber daya manusia yang ada harus bekerja sesuai dengan
tugas yang dibebankan, fungsi serta peran dan kompetensi dari masing-masing untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut.

4. Controlling
Pengawasan ( Controlling ) adalah proses pengamatan, penentuan standar yang akan
diwujudkan, menilai kinerja pelaksanaan, dan jika diperlukan mengambil tindakan
korektif, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan semaksimal mungkin dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dibutuhkan
pengontrolan yang optimal, baik itu dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi dan
audit.
Tujuan utama dari kegiatan pengawasan adalah menciptakan kegiatan-kegiatan
manajemen yang dinamis dan terwujud secara efektif dan efisien. Sesuai dengan
perannya dalam sebuah organisasi, Controlling memiliki beberapa fungsi utama :
 Mencegah terjadinya penyimpangan
 Memperbaiki kelemahan dan kesalahan, serta menindak penyalahgunaan dan
penyelewengan
 Mendinamisasikan organisasi serta kegiatan dalam manajemen

8
 Memperkuat rasa akan tanggung jawab tiap individu
 Mengambil tindakan korektif jika pelaksanaan menyimpang dari Perencanaan atau
standar yang telah ditetapkan.

1.7 BALANCE SCORE CARD


Balanced Scorecard adalah suatu konsep pengukuran kinerja bisnis yang
menyeimbangkan pengukuran atas kinerja sebuah organisasi bisnis yang selama ini dianggap
terlalu condong pada kinerja keuangan. Sebelum munculnya konsep balanced scorecard, yang
umum dipergunakan dalam perusahaan selama ini adalah pengukuran kinerja tradisional yang
hanya menitikberatkan pada sektor keuangan saja.
Pengukuran kinerja tradisional tersebut menyebabkan orientasi perusahaan hanya
pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada sektor keuangan saja
kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak (intangible assets) dan harta-harta
intelektual (sumber daya manusia) perusahaan.
bahwa pengukuran kinerja keuangan yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk
mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai, sehingga lahirlah konsep “Balanced
Scorecard.” Balanced scorecard adalah suatu konsep pengukuran kinerja bisnis yang
diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan (Guru Besar Akuntansi di Harvard Business School)
dan David P. Norton (Presiden dari Renaissance Solutions, Inc.).
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yakni kartu skor (scorecard) dan berimbang
(balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
seseorang. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur
secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka
panjang, intern dan ekstern. Dari definisi tersebut Mulyadi (2001:1) berpendapat bahwa
secara sederhana pengertian Balanced Scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk
mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan sisi keuangan dan non keuangan,
jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.
Pengertian Balanced Scorecard menurut Sukardi (2003:8-14) merupakan sistem
pengukuran kinerja yang berfokus pada aspek keuangan dan non keuangan dengan
memandang 4 perspektif balanced scorecard, yaitu keuangan, pelanggan, pembelajaran dan
pertumbuhan karyawan, serta proses bisnis internal.

9
Balanced Scorecard didefinisikan oleh Luis (2007:16) sebagai suatu alat manajemen
kinerja (performance management tool) yang dapat membantu organisasi untuk
menterjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator
finansial dan non finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.
Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah sistem
pengukuran kinerja yang berfokus pada aspek keuangan dan non keuangan dengan
memandang empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan
karyawan, serta proses bisnis internal yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan
visi dan strategi ke dalam aksi dimana semua perspektif tersebut terjalin dalam suatu
hubungan sebab akibat.
Secara umum, terdapat empat macam kinerja bisnis yang diukur dalam balanced
scorecard, yaitu:
 Perspektif keuangan
 Perspektif pelanggan atau konsumen
 Perspektif proses internal bisnis
 Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis SWOT


Dalam melakukan analisis SWOT, ada dua faktor yang diperhatikan yaitu faktor
internal dan faktor eksternal UMKM. Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya
strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang
terjadi dalam UMKM, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan UMKM. Faktor internal dari UMKM Mie Ayam mang Husen diidentifikasi
berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik UMKM Mie Ayam mang Husen. Berdasarkan
hasil wawancara, diperoleh bahwa aspek kekuatan yang dimiliki diantaranya produk bermutu,
harga terjangkau, dan bentuk pelayanan yang memuaskan. Sedangkan kelemahan yang
dimiliki diantaranya menu makanan yang terbatas, lokasi yang kurang strategis, dan area
pemasarannya sempit.

11
Gambar 1. Flowchart Metodologi Penelitian

Selain melakukan analisis terhadap faktor internal UMKM, juga dilakukan analisis
terhadap faktor eksternal UMKM. Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya
opportunities and threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi
yang terjadi di luar UMKM yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan UMKM.
Dalam mengidentifikasi lingkungan eksternal mikro UMKM Mie Ayam mang Husen
dilakukan perbandingan terhadap UMKM sejenis yaitu yang menjual mie ayam. Berdasarkan
hasil dari perbandingan, didapatkan 3 faktor peluang yang dimiliki oleh UMKM Mie Ayam
mang Husen diantaranya perubahan gaya hidup masyarakat, memiliki supplier terpercaya,
dan konsumen yang loyal. Sedangkan ancaman yang dimiliki diantaranya persaingan cukup
tinggi dan kenaikan harga bahan baku dan BBM.

3.2 Matriks SWOT


Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu
mengembangkan empat tipe strategi, yaitu strategi S-O (Strength-Opportunity), strategi W-O
(Weakness-Opportunity), strategi S-T (Strength-Threat), dan strategi W-T (Weakness-
Threat). Strategi S-O adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang
yang ada guna mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Strategi W-O merupakan strategi
yang menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh UMKM
Mie Ayam mang Husen. Strategi S-T adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki oleh UMKM Mie Ayam mang Husen untuk menghindari ancaman yang dihadapi.
Strategi W-T merupakan strategi yang berusaha untuk meminimalisasi kelemahan yang
dimiliki oleh UMKM Mie Ayam mang Husen untuk menghindari ancaman. Matriks SWOT
dapat dilihat pada tabel 1.

12
Tabel 1. Matriks SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Produk bermutu, 1. Menu makanan yang
2. Harga terjangkau, terbatas,
3. Bentuk Pelayanan yang 2. Lokasi kurang strategis,
memuaskan 3. Area pemasaran yang
sempit
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Perubahan gaya 1. Penetrasi pasar (S1, S2, 1. Menambah menu
hidup masyarakat, S3, O1, O2, O3) makanan (W1, O1, O2,
2. Memiliki supplier O3)
terpercaya,
3. Konsumen yang
Loyal.
Ancaman(T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Persaingan cukup 1. Pengembangan Produk 1. Menambah Produk Baru
tinggi, (S1, S2, S3, T1, T2) (W1, T1)
2. Kenaikan harga
bahan baku dan
BBM

Dari hasil analisis dengan menggunakan matriks SWOT, diperoleh bahwa strategi S-
O terdiri dari strategi penetrasi pasar. Strategi W-O yaitu menambah menu makanan. Strategi
yang diperoleh pada strategi S-T adalah strategi pengembangan produk. sedangkan strategi
yang diperoleh pada strategi W-T adalah dengan menambah produk baru. Selanjutnya,
strategi – strategi yang telah diperoleh diimplementasikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Helmi, S. (2006). Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis. Konten Mata Kuliah E-Learning, 33-
165.
Pengertian POAC dalam Ilmu Manajemen Lengkap. (2015, Juni). Retrieved from Hakikat
Bisnis: https://hakikatbisnis.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-poac-dalam-ilmu-manajemen-
lengkap.html
Subagyo, A. (2008). Studi Kelayakan Bisnis. In Arifin Subandi. Jakarta: PT Gramedia.
Sugyono. (2016, 10). Pengertian dan Empat Prespektif Balance Score Card. Retrieved from
Tips Serba Serbi: http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/10/pengertian-dan-4-perspektif-
balanced-scorecard.html
Umar, H. (1994). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia.

14

Anda mungkin juga menyukai