Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ILMU FAWATIH AS-SUWAL

Dosen Pembimbing :
MUHAMMAD FAISAL,S.Ag.,M.Ag.

Oleh:
Julita Mah Bengi (230206058)
Daini (230206038)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIIKAN ISLAM
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin,puja puji syukur kepada Allah SWT, kami


ucapkan atas selesainya makalah ini. Tanpa ridho, hidayah,inayah-Nya mustahil
penulisan makalah ini bisa selesai secara tepat waktu.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Muhammad Faisal,Sag.,
M.Ag yang telah membimbing dan mengajarkan Mata Kuliah Ulumul Qur’anini serta
pihak-pihak yang bersangkutan yang telah membantu,sehingga makalah ini bisa
terselesaikan.
Meskipun demikian kami menyadari makalah ini jauh dari kata
sempurna ,oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak,khususnya teman-
teman seprofesi menjadi harapan bagi kami guna perbaikan selanjutnya.
Akhirnya permohonan dan harapan semoga apa yang telah kami lakukan
mendapat ridho dan kebaikan dari Allah SWT,serta bermanfaat bagi para pembaca
sebagai jembatan ilmu pengetahuan. Aamin

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian Fawatih al Suwar.....................................................................................................5
B. Ciri-ciri Fawatih al Suwar...........................................................................................................6
C. Macam-macam Fawatih al Suwar.............................................................................................6
D. Pendapat Para Ulama tentang Fawatih al Suwar....................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Studi atas Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu,
termasuk para sahabat di zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan keahlian
yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan melakukan
eksplorasi lewat perspektif keimananm historis, bahasa dan sastra, pengkodifikasian,
kemu’jizatanm penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan artikulasi tanggung jawab seorang
Muslim untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa
lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi
dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang
melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural
maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagai diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa
macam pembukaan (fawatih al-suwar) . di antara macam pembuka surat yang tetap aktual
pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha’ah. Menurut Watt, huruf-huruf yang
terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri juga mengadung banyak
misterius, karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat menjelaskan masalah itu
secara memuaskan

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Fawatih al Suwar?
2. Apa ciri-ciri Fawatih al Suwar?
3. Bagaimana pembagian atau macam-macam Fawatih al Suwar dalam Al Quran?
4. Bagaimana pendapat para ulama tentang Fawatih al Suwar

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian Fawatih al Suwar.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Fawatih al Suwar.
3. Untuk mengetahui klasifikasi Fawatih al Suwar.
4. Untuk mengetahui pendapat para ulama tentang Fawatih al Suwar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fawatih al Suwar

Kata fawatih merupakan bentuk jamak dari kata fatihah, yang berarti pembukaan atau
permulaan atau awalan. Sedangkan kata al suwar adalah bentuk jamak dari kata al
surah yaitu sekumpulan ayat-ayat al-Quran yang mempunyai awalan dan akhiran. Fawatih al
Suwar adalah beberapa pembukaan dari surat-surat al-Quran atau beberapa macam awalan
dari surat-surat al Quran. Menurut As-Suyuthi, fawatih al suwar termasuk ke dalam golongan
ayat Mutasyabih.
Dari segi bahasa, Fawatih al Suwar berarti pembukaan-pembukaan surat, karena
posisinya yang mengawali perjalanan teks-teks pada suatu surat. Apabila dimulai dengan
huruf-huruf hijaiyah, huruf cenderung ‘menyendiri’ dan tidak bergabung membentuk suatu
kalimat secara kebahasaan. Dari segi pembacaannya pun, tidaklah berbeda dari lafazh yang
diucapkan pada huruf hijaiyah.
Istilah fawatih al suwar sering disamakan dengan al-huruful muqaththa’ah (huruf
terputus-putus yang terdapat dipermulaan surat-surat al-Quran). Ini tidak salah tetapi kurang
tepat. Perlu dipahami bahwa fawatih as suwar berbeda dengan huruful
muqaththa’ah. Fawatih al suwar hanya merupakan salah satu macam dari huruful
muqaththa’ah.
Ibnu Abi Al Asba’ menulis sebuah kitab yang secara mendalam membahas tentang bab
ini, yaitu kitab Fi Al-Khaqathir Al-Sawanih Asrar Al-Fawatih. Ia mencoba menggambarkan
tentang beberapa kategori dari pembukaan-pembukaan surat yang ada di dalam al-Quran.
Pembagian karakter pembukaannya adalah sebagai berikut:
1. Pertama, pujian terhadap Allah swt yang dinisbahkan kepada sifat-sifat kesempurnaan
Tuhan.
2. Kedua, yang menggunakan huruf-huruf hijaiyah, terdapat pada 29 surat.
3. Ketiga, dengan mempergunakan kata seru (ahrufun nida), terdapat dalam 10 surat; 5 seruan
ditujukan kepada Rasul secara khusus dan 5 yang lain ditujukan kepada umat.
4. Keempat, kalimat berita (jumlah khabariyah) terdapat dalam 23 surat.
5. Kelima, dalam bentuk sumpah (Al-Aqsam) terdapat dalam 15 surat.

5
B. Ciri-ciri Fawatih al Suwar

Posisinya berada di awal surat-surat dalam al-Quran, baik dalam bentuk huruf terpisah
(al-Muqhata’at), kata, maupun kalimat. Semua bentuk ini memberi pesan tertentu yang bisa
dipahami oleh mereka yang memahami tafsir al-Quran.

C. Macam-macam Fawatih al Suwar

Macam-macam fawatih al suwar telah dikemukakan oleh Imam al-Qasthalani dalam


kitab Lathaiful Isyaratin. Beliau menjelaskan 10 macam fawatih al suwar yang terdapat
dalam 114 surat al-Quran, yaitu:
1. Pembukan dengan pujian kepada Allah SWT (Al-Istiftah Bi Al-Tsana).
Ini terdapat dalam 14 surat, yaitu:

a) Diawali dengan lafal (‫)الحمد هلل‬, terdapat dalam 5 surat, yaitu al-Fatihah, al-An’am, al-
Kahfi, al-Saba‘, dan Fathir.

b) Diawali dengan lafal (‫)تبارك‬, terdapat dalam 2 surat, yaitu al-Furqon dan al-Mulk.
c) Lafal-lafal lain yang menunjukkan kesucian terdapat dalam 7 surat, yaitu al-Isra‘, al-A’la, al-
Hadid, al-Hasyr, al-Shaaffu, al-Jumu’ah, dan al-Taghabuun.
2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus (Istiftah Bi Al-Huruf Al-Muqatha’ah).
Huruf-huruf ini dilafalkan secara terpisah sesuai dengan banyaknya huruf yang berdiri
sendiri. Terdapat beberapa bentuk dalam al-Quran, diantaranya:
a) Terdiri dari satu huruf, terdapat dalam surat Shad, Qaf, dan Nun.
b) Terdiri dari dua huruf, terdapat dalam surat al-Mukmin, Fushshilat, al-Syura, adz-Dzukruf,
al-Dukhan, al-Jatsiyyah, al-Ahqaf, al-Naml, Thaha, dan Yaa Siin.
c) Terdiri dari tiga huruf, terdapat dalam surat al-Baqarah, al-Ankabut, al-Rum, Ali Imran,
Yunus, al-Sajdah, Luqman, Hud, Yusuf, Ibrahim, al-Hijr, al-Syua’ra, dan al-Qashshash.
d) Terdiri dari empat huruf, terdapat dalam surat al-A’raf dan al-Rad.
e) Terdiri dari lima huruf, terdapat dalam surat Maryam.
3. Pembukaan dengan panggilan (Al-Istiftah Bi Al-Nida).
Nida ini ada tiga macam, yaitu:
a) Nida untuk Nabi SAW terdapat dalam 5 surat, diantaranya surat ath-Thalaq, al-Ahzab, at-
Tahrimdan, al-Muzammil, dan al-Muddatsir.

6
b) Nida untuk kaum mukminin terdapat dalam surat al-Maidah dan al-Hujurat.
c) Nida untuk umat manusia terdapat dalam surat an-Nisa dan al-Hajj.
4. Pembukaan dengan kalimat (jumlah) khabariyyah (Al-Istiftah Bi Al-Jumal Al-Khabariyyah)

Terbagi ke dalam dua macam, yaitu:

a) Jumlah Ismiyyah yang menjadi pembukaan dalam 11 surat, contohnya:

1) Surat at-Taubah ( ‫(( )براءة من هللا ورسوله‬Inilah pernyataan) pemutusan hubungan


dari Allah dan rasul-Nya).

2) Surat al-Qadr ( ‫( )انا انزلنه في ليلة القدر‬Sungguh telah menurunkannya (Alquran)


pada malam al-Qadr).

3) Surat al-Qari’ah ( ‫( )القارعة ما القارعة‬Hari Kiamat, apakah Hari kiamat itu?).

4) Surat ar-Rahman ( ‫( )الرحمان علم القران‬Allah Yang Maha Pemurah. Yang telah
mengajarkan).

5) Surat al-Kautsar ( ‫( )انا اعطيناك الكوثر‬Sungguh kami telah memberikan kepadamu


nikmat yang banyak).

6) Surat an-Nur ( ‫ناها‬hh‫)سورة انزلناها وفرض‬ ((Ini adalah) satu surat yang Kami
nuzulkan dan kami wajibkan).

7) Surat az-Zumar ( ‫ز الحكيم‬hh‫اب من هللا العزي‬hh‫ل الكت‬hh‫( )تنزي‬Kitab Alquran ini


dinuzulkan oleh Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana).

8) Surat Muhammad ( ‫بيل هللا‬hh‫)الذين كفروا زصلوا عن س‬ (orang-orang kafir dan


menghalang-halangi (manusia), dari jalan Allah).

9) Surat al-Fath ( ‫( )ان فتحنالك فتحا مبينا‬Sungguh kami telah, memberikan keapdamu
kemenangan yang nyata).

10) Surat al- Haqqa ( ‫( )الحاقة ماالحاقة‬Kiamat, apakah hari kiamat itu?).

7
11) Surat Nuh ( ‫وم‬hh‫لنانوحا الي ق‬hh‫)ان ارس‬ (Sungguh telah mengutus Nuh kepada
kaumnya).

b) Jumlah Fi’liyah yang menjadi pembukaan dalam 12 surat, contohnya:

1) Surat al-Anfal ( ‫ال‬hh‫ئلونك عن االنف‬hh‫)يس‬ (Mereka bertanya kepadamu tentang


pendistribusian harta rampasan perang).

2) Surat al-Mukminun ( ‫( )قدافلل المئمنون‬Sungguh beruntung orang-orang yang beriman).

3) Surat al-Anbiya ( ‫( )اقتربت الساعة‬Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala
amalan mereka).

4) Surat al-Qiyamah ( ‫( )القسم بيوم القيامة‬Aku bersumpah dengan hari kiamat).

5) Surat al-Balad ( ‫( )الاقسم بهذا البالد‬Aku bersumpah dengan kota ini, Makkah).

6) Surat at-Takatsur ( ‫( )الهاكمتكاثر‬Bermegah-megahan telah melalaikan kamu).

7) Surat an-Nahl ( ‫( )اتي امرهللا فال تستعجلوه‬Telah pasti datangnya ketetapan Allah itu,
maka janganlah minta disegerakan).

8) Surat al-Qamar ( ‫( )اقترب للناس حسابهم‬Telah dekat datangnya saat itu),

9) Surat al-Ma’arij ( ‫ك‬hh‫تي تجادل‬hh‫ول ال‬hh‫مع هللا ق‬hh‫)قدس‬ (Seseorang telah meminta
kedatangan azab yang akan menimpanya).

10) Surat Abasa ( ‫( )عبس وتولي‬Dia (Muhammad) bermuka Masam dan berpaling).

11) Surat al-Bayyinah ( ‫( )لم يكن الذين كفروا من اهل الكتاب‬Dia Orang-orang kafir,
yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan
meninggalkan agamanya).

12) Surat al-Mujadalah

8
5. Pembukaan dengan sumpah (Al-Istiftah Bi Al-Qasam).

Sumpah Allah yang dipakai dalam al-Quran ada 3 macam dan terdapat dalam 15 surat,
contohnya:

a) Sumpah dengan benda-benda angkasa, misalnya:

1) Surat al-Shaffat ( ‫( )والصفات‬Demi rombongan yang bersaf-saf).

2) Surat al-Najm ( ‫( )والنجم‬Demi bintang).

3) Surat al-Nai’at ( ‫( )زالمرسالت‬Demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa).

4) Surat al-Buruj ( ‫( )والسماء ذات البروج‬Demi lagit yang memiliki gugusan bintang).

5) Surat at-Thariq ( ‫( )والسماء و الطارق‬Demi langit dan yang datang pada malam
harinya).

6) Surat al-Fajr ( ‫( )والفجروليال عشر‬Demi fajar dan malam yang sepuluh).

7) Surat as-Syams ( ‫)والشمس والضحها‬ (Demi matahari dan cahanyanya di waktu


dhuha).

b) Sumpah dengan benda-benda bawah, misalnya:

1) Surat adz-Dzariyat ( ‫( )والذاريات ذروا‬Demi angin yang menerbangkan debu dengan


sekuat-keuatnya).

2) Surat al-Thur ( ‫( )والطور‬Demi bukit Thur).

3) Surat at-Tin ( ‫( )والتين‬Demi buah Tin).

4) Surat al-Adiyat ( ‫( )والعاديت‬Demi kuda perang yang berlari kencang).


c) Sumpah dengan waktu, misalnya:

9
1) Surat al-Layl ( ‫( )واليل‬Demi malam).

2) Surat ad-Dhuha ( ‫( )والضحي‬Demi waktu dhuha).

3) Surat al-Ashr ( ‫( )والعصر‬Demi waktu).


6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftah Bi Al-Syarth).
Syarat yang digunakan Allah sebagai pembukaan surat al-Quran ada 2 macam dan
digunakan dalam 7 surat, yaitu:
a) Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surat diantaranya:

1) Surat at Takwir ( ‫( )اذالشمس كورت‬Apabila matahari digulung).


2) Surat al-Infithar ( ‫( )اذالشماء انفطرت‬Apabila langit terbelah).
3) Surat al-Insyiqaq ( ‫( )اذالشماء انشقت‬Apabila langit terbelah).
b) Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surat, diantaranya:

1) Surat al-Waqi‘ah ( ‫( )اذا واقعت الواقعة‬Apabila terjadi hari kiamat).


2) Surat al-Munafiqun ( ‫افقون‬hh‫)اذاجاءك المن‬ (Apabila orang-orang munafik datang
kepedamu).

3) Surat al-Zalzalah ( ‫( )اذا زلزلت االرض زلزالها‬Apabila bumi digoncangkan dengan


goncangan yang dahsyat).

4) Surat an-Nashr ( ‫( )اذاجاءنصرهللا والفتح‬Apabila telah datang pertolongan Allah dan


kemenangan).
7. Pembukaan dengan kata kerja perintah (Al-Istiftah Bi Al-Amr)

a) Dengan ( ‫ )اقرأ‬bacalah, yang hanya terdapat dalam surat al-Alaq.


b) Dengan ( ‫ )قل‬katakanlah, yang terdapat dalam surat al-Jin, surat al-Kafirun, surat al-Falaq,
dan surat an-Nas.
8. Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftah Bi Al-Istifham)
Bentuk pertanyaan ini ada dua macam, yaitu:

10
a) Pertanyaan positif yang pertanyaan dengan menggunakan kalimat positif. Pertanyaan ini
digunakan dalam 4 pendahuluan surat al Quran, yaitu:

1) Surat al-Dahr ( ‫( )هل اتي علي االنسان حين من الدهر‬Bukankah telah datang atas
manusia satu waktu dari masa).

2) Surat an-Naba ( ‫ عن البإالعجيم‬. ‫( )عم يتساءلون‬Tentang apakah mereka saling


bertanya tentang berita yang besar).

3) Surat al-Ghasyiyah ( ‫( )هل اتاك حديث الغاشية‬Sudah datangkah kepadamu berita


tentang hari pembalasan?).

4) Surat al-Maun ( ‫دين‬hh‫ذب بال‬hh‫ذي يك‬hh‫( )ارايت ال‬Tahukah kamu orang-orang yang
mendustakan agama?).
b) Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan dengan menggunakan kalimat; negatif, yang hanya
terdapat dalam dua surat, yakni:

1) Surat al-Insyirah ( ‫( )الم نشرح لك صدرك‬Bukankah kami telah melapangkan dadamu


untukmu).

2) Surat al-Fil ( ‫ل‬hh‫حب الفي‬hh‫ك بأص‬hh‫ل رب‬hh‫ف فع‬hh‫( )الم تركي‬Apakah kamu tidak
memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah).
9. Pembukaan dengan doa (Al-Istiftah Bi Al-Du’a).

Terdapat dalam surat al-Lahab ( ‫وتب‬ ‫( )تبت يدا ابي لهب‬Binasalah tangan Abu Lahab
dan sungguh dia akan binasa).
10. Pembukaan dengan alasan (Al-Istiftah Bi Al-Ta’lil)

Pembukan dengan alasan ini hanya terdapat dalam surat al-Quraisy ( ‫ف‬hh‫إليل‬
‫( )قريش‬Karena kebiasaan orang-orang Quraisy).

D. Pendapat Para Ulama tentang Fawatih al Suwar

Para ulama yang membicarakan masalah ini ada yang berani menafsirkannya, di mana
huruf-huruf itu merupakan rahasia yang hanya Allah sendiri yang mengetahui-Nya.
1. Az-Zamakhsari berkata dalam tafsirya Al-Qasysyaf huruf-huruf ini ada beberapa pendapat
yaitu:
a. Merupakan nama surat.

11
b. Sumpah Allah.
c. Supaya menarik perhatian orang yang mendengarnya.
d. Huruf yang dipakai adalah sebanyak separuh dari keseluruhan huruf-huruf hijaiyah.
2. As-Suyuti menukilkan pendapat Ibn Abbas tentang huruf tersebut sebagai berikut:

Adh Dhahak berpendapat bahwa

a. ( ‫ )الر‬ialah: ( ‫)اناهللا اعلم وارفع‬


b. ( ‫ )الم‬berarti (‫)انا هللا اعلم‬.
c. ( ‫ )المص‬berarti (‫)انا هللا اعلم و افصل‬.
d. ( ‫ )الر‬berarti (‫)انا هللا اري‬.
e. ( ‫ )كهيعص‬diambil dari (‫ صادق‬- ‫ )كريم – هاد – حكيم – عليم‬juga berarti (‫كان‬
‫ صادق‬- ‫)– هاد – تمين – عالم‬.
Dikatakan pendapat hanyalah dugaan belaka. Kemudian As-Suyuti menerangkan bahwa hal
itu merupakan rahasia yang hanya Allah sendiri yang mengetahuinya.
3. Al-Quwaibi mengatakan bahwasanya kalimat itu merupakan tanbih bagi Nabi, mungkin pada
suatu saat Nabi dalam keadaan sibuk, maka Allah menyuruh Jibril untuk memberikan
perhatian terhadap apa yang disampaikan kepadanya.
4. As-Sayid Rasyid Ridha tidak membenarkan Al-Quwaibi di atas, karena Nabi sanantiasa
dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu. Rasyid Ridha berpendapat
sesuai dengan Ar-Razi, bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang musyrik
Mekkah dan Ahli Kitab Madinah. Karena orang-orang kafir apabila Nabi membacakan Al-
Quran mereka satu sama lain menganjurkan untuk tidak mendengarkannya.
Disebut dalam surat Fusilat ayat 26:

‫وقال اَّلذيَن كفروا اَل تسمعو اِلَه َذ ا اْل قراِن والَغ ْو افيِه لعَّلكْم تغلبون‬
Artinya: “Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan
sungguh-sungguh akan Al Quran Ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu
dapat mengalahkan mereka". (QS. Fusilat: 26)

12
5. Ulama salaf berpendapat bahwa “Fawatih Suwar” telah disusun semenjak zaman azali
sedemikian rupa supaya melengkapi segala yang melemahkan manusia dari
mendatangkannya seperti Al-Quran.
Oleh karena i'tiqad bahwa huruf-huruf ini telah sedemikian dari azalinya, maka
banyaklah orang yang tidak berani mentafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan pendapat
yang tegas terhadap huruf-huruf itu. Huruf-huruf itu dipandang masuk golongan
mutasyabihat yang hanya Allah sendiri yang mengetahui tafsirnya. Huruf-huruf itu, sebagai
yang pernah ditegaskan oleh Asy-Syabi, ialah rahasia dari pada Al-Quran ini.
Dalam hal ini prof. Hasbi As-Shiddieqi menegaskan bahwa dibolehkannya
mentakwilkannya huruf-huruf tersebut asal tidak menyalahi penetapan Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Namun semua itu lebih baik kita serahkan kepada Allah.
6. Mufasir dari kalangan Syi’ah berpendapat bahwa jika huruf-huruf awalah itu dikumpulkan
setelah dihapus ulangan-ulangannya maka akan berarti : “Jalan Ali adalah kebenaran
yang kita pegang teguh”. Perwakilan itu kemudian dijawab oleh kelompok Ahlu Sunnnah,
dan jawabannya berdasarkan pengertian yang mereka peroleh dari huruf-huruf awalan itu
yang juga dihapus di ulangan-ulangannya dengan mengatakan “Benarlah jalanmu
bersama kaum Ahlu Sunnah”.

Dari pendapat para ahli tentang Fawatih al Suwar, dapat dilihat bahwa pentakwilan
sebuah ayat sangat banyak macamnya. Hal ini boleh jadi didasari oleh pendidikan dan
ilmu - ilmu yang dimilikinya serta kecenderungan mereka mengkaji Al-Qur’an secara
lebih luas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

13
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah Fawatih al Suwar
adalah pembuka-pembuka surat, karena posisinya di awal surat dalam al-Quran.
Para ulama berpendapat bahwa huruf-huruf fawatih as-suwar itu secara umum telah
sedemikian azali maka banyak ulama yang tidak berani menafsirkannya dan tidak berani
mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap makna huruf-huruf tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiharjo. 2012. Ulumul Quran. Yogyakarta: Tiara Wacana Group.


2. Hermawan, Acep. 2011. Ulumul Quran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
14
3. Mushlih, Hafidz, Ceceng Salamudin. 2014. Ulum Al Quran. Bandung.
4. Syadali, Ahmad, Ahmad Rof’i. 1997. Ulumul Quran 1. Bandung.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar Al-Quran telah
banyak dilakukan oleh para
ulama dan sarjana tempo
dulu,
termasuk para sahabat pada
zaman Rasulullah saw. Hal itu
tidak lepas dari disiplin dan
keahlian
yang dimiliki oleh mereka
masing-masing. Ada yang

15
mencoba mengelaborasi dan
melakukan
eksplorasi lewat perspektif
keimanan historis, bahasa dan
sastra, pengkodifikasian,
kemu’jizatan
penafsiran serta telaah kepada
huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan
hanya merupakan tanggung
jawab seorang Muslim untuk
memahami bahasa-bahasa
agamanya. Tetapi sudah
berkembang kepada nuansa
lain yang

16
menitikberatkan kepada
studi yang bersifat ilmiah
yang memberikan kontribusi
dalam
perkembangan pemikiran
dalam dunia Islam. Kalangan
sarjana Barat banyak yang
melibatkan
diri dalam pengkajian Al-
Quran, dengan motivasi dan
latar belakang kultural maupun
intelektual
yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagaimana
diketahui terdiri dari 114 surat,
yang di awali dengan beberapa
17
macam pembukaan
(Fawatih Al-Suwar), di
antara macam pembuka
surat yang tetap aktual
pembahasannya hingga
sekarang ini huruf muqatha’ah.
Menurut Watt, huruf-huruf
yang terdiri
dari huruf-huruf alphabet
(hijaiyah) ini, selain mandiri
juga mengadung banyak
misterius, karena
sampai saat ini belum ada
pendapat yang dapat
menjelaskan masalah itu
secara memuaskan.
18
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian
Fawatih As-Suwar?
2. Bagaimana macam-macam
Fawatih As-Suwar?

19

Anda mungkin juga menyukai