Anda di halaman 1dari 8

JPI/Vol.06/No.01/2023| H.

17-24

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpi

Analisis Kesulitan Guru Biologi SMAN 2 Pandeglang


dalam Mengimplementasikan Pembelajaran
Terdiferensiasi
Vini Putri Febrianti,1 Alifia Cahyani2, Selfi Cahyani3, Siti Nur Allisa4, Muhammad
Rafik5, Riri Nur Arifah6
1
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Provinsi Banten, Indonesia.
2,3,4,5,6
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Provinsi Banten, Indonesia.

DOI:

Article History Abstrak


___________________ ____________________________________________________________________
Submitted : 2023 Pembelajaran berdiferensiasi termasuk pembelajaran yang memfokuskan pada peserta
Accepted : 2023 didik sehingga tak jarang ditemukan hambatan pada proses pengimplementasiannya.
Published : 2023 Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesulitan guru biologi di SMAN 2
___________________ Pandeglang dalam mengimplementasikan pembelajaran terdiferensiasi. Metode penelitian
yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan
Keywords
wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Sampel yang digunakan adalah Guru SMAN
___________________
2 Pandeglang. Pada pengimplementasiannya, pembelajaran berdiferensiasi terdapat
Pembelajaran
kelebihan dan kekurangan. kelebihan dari pembelajaran terdiferensiasi dapat membuat
berdiferensiasi; sekolah
guru mengetahui cara yang tepat untuk mencapai capaian pembelajaran yang telah
penggerak; kurikulum.
dibuat, sedangkan kekurangan pembelajaran terdiferensiasi adalah keterbatasan waktu
___________________
yang menyebabkan guru harus lebih cermat dalam memetakan waktu baik dalam
pemetaan Asesmen Diagnostik Kognitif (ADK) ataupun pemetaan materi tiap pertemuan.

Abstract
Differentiated learning includes learning that focuses on students so that it is not
uncommon to find obstacles in the implementation process. The purpose of this study was
to analyze the difficulties of biology teachers at SMAN 2 Pandeglang in implementing
differentiated learning. The research method used is descriptive qualitative. Data collection
techniques using interviews, documentation, and literature study. The sample used is the
teacher of SMAN 2 Pandeglang. In its implementation, differentiated learning has
advantages and disadvantages. The advantages of differentiated learning can make teachers
know the right way to achieve the learning outcomes that have been made, while the
disadvantage of differentiated learning is the limited time that causes teachers to be more
careful in mapping time both in mapping the Cognitive Diagnostic Assessment (ADK) or
mapping the material for each meeting.


Corresponding author : © 2023
Alamat : Serdang, Kramatwatu, Banten
E-mail : 2224200105@untirta.ac.id

17
Vini Putri Febriant et al | JPI/Vol.06/No.01/2023| H. 17-24

PENDAHULUAN 2022). Tak hanya demikian, mandiri juga


memiliki arti terhadap pengemasan kegiatan
Kurikulum merupakan hal yang esensial
belajar yang dilakukan oleh pendidik. Guru atau
dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya
pendidik dapat mengemas proses pembelajaran
kurikulum, pembelajaran tidak dapat
sesuai dengan kebutuhan peserta didik (Indarta,
dilaksanakan dengan baik, mengingat tidak
dkk., 2022).
adanya pedoman atau acuan dalam pelaksanaan
pembelajarannya. Seiring perkembangan waktu, Munculnya kurikulum merdeka belajar
kurikulum yang sudah berlaku dapat mengalami dalam dunia pendidikan tidak hanya dapat
perubahan dan digantikan dengan kurikulum mengatasi permasalahan yang terjadi dalam
terbaru. Dikutip dari Putri 2019, perubahan proses belajar, tetapi juga dapat mengatasi
kurikulum disebabkan oleh adanya perubahan permasalahan yang terjadi setelah seseorang
zaman sehingga tujuan dalam proses belajar mengenyam pendidikan. Dikatakan demikian
mengalami pergeseran. Perubahan kurikulum karena model pembelajaran yang diterapkan
bertujuan untuk meningkatkan keefektivitasan dalam kurikulum merdeka belajar berbeda
dan keefesienan dalam proses belajar sehingga dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya yang
tujuan pembelajaran yang belum tercapai dapat sudah pernah diterapkan. Kurikulum merdeka
dicapai sesuai target dengan menyesuaikan belajar mengubah sistem pembelajaran yang
perkembangan zaman yang berlangsung awalnya berpusat pada guru atau pendidik
(Ritonga, 2018). menjadi berpusat pada peserta didik sehingga
proses belajar berlangsung secara lebih
Indonesia sendiri sudah mengalami
menyenangkan. Dikutip dari Maghfiroh &
perubahan kurikulum hingga beberapa kali.
Sholeh 2022, pembelajaran dengan kurikulum
Perubahan tersebut dimulai sejak kurikulum
merdeka mampu memanfaatkan sumber daya
pertama kali diberlakukan di Indonesia, yaitu
manusia dengan menciptakan generasi muda
kurikulum 1947 hingga kurikulum yang baru
yang berkualitas sehingga berdampak pada
dikemukakan oleh Kementerian Pendidikan,
kemajuan suatu negara melalui pengurangan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
jumlah pengangguran yang ada pada negara
(Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia
tersebut. Dalam hal ini, negara yang dimaksud
beberapa waktu lalu, yaitu kurikulum merdeka.
adalah negara Indonesia.
Kurikulum merdeka atau dikenal juga dengan
sebutan kurikulum merdeka belajar merupakan Kurikulum merdeka belajar mampu
kurikulum yang memiliki konsep utama mengurangi jumlah pengangguran dalam suatu
merdeka dalam berpikir dan bertindak dalam negara karena pengimplementasiannya dapat
proses belajar. Kurikulum ini mampu melatih peserta didik dalam mengatasi
membantu menyelesaikan sedikit demi sedikit permasalahan negara secara global. Misalnya,
permasalahan dalam kegiatan belajar dan peserta didik dilatih untuk berpikir secara kritis
mengajar antara peserta didik dengan pendidik. dalam menjawab dan memecahkan masalah dari
Hal tersebut berdampak positif pada studi kasus yang diberikan oleh guru. Mereka
peningkatan mutu dan kualitas aspek juga dituntut untuk memecahkan masalah secara
kehidupan, khususnya aspek pendidikan kreatif dan inovatif (Manalu, dkk., 2022). Untuk
(Indarta, dkk., 2022). menyukseskan kurikulum merdeka belajar
tersebut, Kemendikbud RI mencetuskan suatu
Selain memiliki konsep utama berpikir
program yang disebut dengan sekolah penggerak
dan bertindak dalam proses belajar, kurikulum
(Syafi’i, 2021).
merdeka belajar juga menuntut peserta didik
untuk mandiri dalam kegiatan belajar. Mandiri Berdasarkan Rahayuningsih & Rijanto
dalam kegiatan belajar memiliki arti bahwa 2022, program sekolah penggerak diatur
mereka tidak dibatasi dalam untuk mengakses pedomannya dalam keputusan Menteri
ilmu dan mengimplementasikan proses Pendidikan dan Kebudayaan nomor 1177/M/2020
pembelajaran. Dengan kata lain, peserta didik yang berfokus pada pengembangan sumber daya
memiliki kebebasan untuk mengaplikasikan manusia (SDM), yakni partisipan pendidikan,
proses pembelajaran sesuai keinginan mereka mulai dari kepala sekolah, guru, dan peserta
sehingga proses belajar menjadi lebih seru didik (Dewanti, 2021). Sekolah penggerak
karena dapat meminimalisasi keterpaksaan merupakan sekolah yang menerapkan penilaian
dalam menjalani prosesnya (Manalu, dkk., hasil belajar peserta didik secara holistik dengan

18
Vini Putri Febriant et al | JPI/Vol.06/No.01/2023| H. 17-24

meningkatkan kompetensi dan karakter mereka teknik pengambilan sampel dengan teknik non-
melalui pengembangan sumber daya probability sampling. Teknik non-probability
manusianya sehingga profil belajar pancasila sampling yang digunakan yaitu purposive
dapat terwujud. Sekolah penggerak sendiri dapat sampling dimana peneliti mempunyai beberapa
diimplementasikan dengan baik melalui suatu pertimbangan di dalam pengambilan sampelnya
strategi yang berupa pembelajaran sehingga tidak memberikan peluang pada setiap
berdiferensiasi (Faiz, dkk., 2022). anggota populasi untuk dijadikan sampel
penelitian (Anggit0 & Setiawan, 2018). Sample
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan
yang menjadi sumber data adalah seorang Guru
pembelajaran yang dapat menyesuaikan
SMAN 2 Pandeglang. Teknik pengambilan data
kebutuhan peserta didik dengan cara
pada penelitian ini adalah dengan wawancara,
memfasilitasi mereka sesuai dengan kesiapan,
dokumentasi, dan studi literatur sehingga
minat, dan gaya belajar masing-masing individu.
didapatkan data primer. sedangkan data
Pada pembelajaran berdiferensiasi, perhatian
sekunder didapatkan dari hasil data primer yang
pendidik diambil alih secara sepenuhnya oleh
telah diolah oleh peneliti. Instrumen
peserta didik sehingga mereka merasa
pengambilan data pada penelitian ini dengan
diperhatikan. Pembelajaran ini juga melatih guru
menggunakan pertanyaan-pertanyaan tertulis
untuk mengetahui perbedaan respons belajar
yang telah disiapkan sebanyak 14 butir
setiap peserta didik supaya peserta didik merasa
pertanyaan, namun wawancara yang dilakukan
nyaman dalam proses pembelajaran. Hal
adalah wawancara semi terstruktur sehingga
tersebut dapat menciptakan keharmonisan
selain terpaku dengan pertanyaan yang ada,
hubungan antara pendidik dan peserta didik
peneliti juga meminta narasumber untuk
(Marlina, 2020). Strategi yang
mengemukakan pendapatnya diluar pertanyaan
diimplementasikan dalam pembelajaran
yang telah dibuat (Kusumastuti & Khoirun,
berdiferensiasi sendiri terbagi menjadi tiga. Tiga
2019).
strategi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik dalam merespons proses Prosedur analisis data dilakukan dan
pembelajaran. Adapun tiga strategi diferensiasi difokuskan pada saat berada di lapangan
yang dimaksud adalah diferensiasi proses, bersamaan dengan proses pengumpulan data.
konten, dan produk (Kemendikbud, 2020). Penelitian ini menggunakan analisis model
Miles dan Huberman dengan tahapan: reduksi
Berdasarkan penelitian yang telah
data, penyajian data, dan penarikan
dilakukan berkaitan dengan pembelajaran
kesimpulan/verifikasi. Teknik analisis data yang
berdiferensiasi, khususnya di Provinsi Banten,
digunakan adalah analisis deskriptif dengan
terdapat sekolah yang sudah
penyajian berupa teks yang bersifat naratif.
mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi, yaitu SMAN 2 Pandeglang.
Dengan demikian, artikel ini akan dibahas HASIL DAN PEMBAHASAN
mengenai SMAN 2 Pandeglang dalam
mengimplementasikan pembelajaran A. Pembelajaran Terdiferensiasi di
berdiferensiasi, termasuk kelebihan, SMAN 2 Pandeglang
kekurangan, solusi dalam mengatasi kekurangan
yang ada, serta hal-hal lainnya yang berkaitan Berdasarkan hasil wawancara, SMA 2
dengan topik. Pandeglang merupakan sekolah penggerak yang
berada di kota Pandeglang yang dimana sekolah
ini menerapkan pembelajaran terdiferensiasi
METODE namun hanya di kelas 10. Dalam sebuah
Penelitian ini menggunakan metode yang pendidikan tentunya seorang anak atau murid
bersifat deskriptif melalui pendekatan kualitatif memiliki karakteristik yang berbeda dengan
untuk mengetahui gambaran mengenai anak lainnya, maka guru seharusnya
kesulitan guru biologi dalam mengakomodasi dari semua perbedaan ini
mengimplementasikan pembelajaran (Andini, 2016).
terdiferensiasi. Penelitian dilakukan di SMAN 2 SMA 2 Pandeglang pun dalam
Pandeglang Provinsi Banten dan dilaksanakan kurikulumnya lebih memperhatikan kebutuhan
pada tahun 2022. Pada penelitian ini digunakan - kebutuhan peserta didiknya dan keberagaman

19
Vini Putri Febriant et al | JPI/Vol.06/No.01/2023| H. 17-24

dari peserta didiknya yang selalu diperhatikan.


b. b. Ketertarikan (Minat)
Disesuaikan dengan kebutuhannya artinya Berdasarkan minat peserta didik SMA 2
menyesuaikan dengan kemampuannya karena Pandeglang bisa di lihat dari minat siswa IPA
kurikulum Merdeka ini berpusat kepada peserta atau IPS, karena dengan mengetahui minat siswa
didik, disesuaikan dengan mereka mulai dari guru bisa lebih merencanakan pembelajaran
minatnya, dari kesiapan belajarnya, dan yang menarik. Untuk mengetahui minat siswa
profilnya. tersebut dengan cara mengajukan pertanyaan
Pembelajaran terdiferensiasi berarti sebelum memulai pembelajaran baru, agar guru
mencampurkan semua perbedaan untuk dapat mengelompokkan siswa sesuai aspek
mendapatkan suatu informasi, membuat ide dan pembelajaran yang menarik, dan
mengekspresikan apa yang mereka pelajari, menghubungkan minat mereka dengan suatu
dengan kata lain pembelajaran diferensiasi yaitu topik studi.
menciptakan sebuah kelas yang beragam dengan c. c. Learning Profile (Profil Belajar)
memberikan kesempatan dalam meraih konten, SMAN 2 Pandeglang
memproses suatu ide, dan meningkatkan hasil Yang berarti guru melihat gaya belajar
setiap murid. Sehingga murid-murid akan lebih setiap individu peserta didiknya. Gaya belajar
bisa belajar dengan seefektif mungkin. merupakan cara atau jalannya bagaimana murid
tersebut bisa belajar dengan baik.(Andini, 2016).
Penjelasan mengenai tiga hal dalam
Contohnya di SMA 2 Pandeglang
Assessment di SMA 2 Pandeglang:
mempunyai tim yaitu DKP (dewan komite
a. Readiness (Kesiapan) pembelajaran), disini guru melakukan survei
Pemecah masalah yang berhubungan terhadap semua siswa. Terkait dengan gaya
dengan beragamnya karakteristik peserta didik belajar yang miliki, guru mengetahui gaya belajar
diatasi dengan menerapkan pembelajaran apa yang siswa miliki melalui aplikasi, hasil
terdiferensiasi dan bisa melihat setiap individu tersebut menentukan gaya belajarnya seperti
dilihat dari tingkat kesiapannya, ketertarikan visual, auditori, dan kinestetik
dan gaya belajar agar dapat terakumulasi Pada kelas 10 E SMAN 2 Pandeglang
sehingga berdampak adanya peningkatan menerapkan pembelajaran terdiferensiasi,
terhadap pemahaman, motivasi belajar dan adapun 3 elemen penting yang harus di lakukan
interaksi antar peserta didik di dalam kelas. Jika dalam pembelajaran terdiferensiasi yaitu:
dilihat dari kesiapan belajar, di awal 1). Conten (input) berkaitan denga napa yang
pembelajaran peserta didik harus mengikuti murid pelajari. Dalam penerapan pembelajaran
asesmen diagnostik kognitif (ADK), misalnya menggunakan content contohnya pada
seperti pretes untuk memetakan kemampuan pembelajaran keanekaragaman hayati, lalu kita
belajar peserta didik. Dengan waktu 5-10 menit, lihat peserta didik tersebut ada perkembangan
dan soal sebanyak 10 butir. Hasilnya kemudian atau tidak, atau ketika berpindah ke materi lain
dipetakan, kelompok 1 dibawah 70, 71-90 ada kelemahan tidak, hingga sampai ke
kelompok 2, dan 91-100 untuk Kelompok 3, diferensiasi produk, jika masih ada kekurangan
setelah itu guru membuat perlakuan yang akan menjadi evaluasi pendidik, dan jika siswa
berbeda dengan membuat lembar kerja yang tersebut belum bisa mengikuti atau belum
berbeda pula. Singkatnya murid yang terlihat perkembangannya, guru memberikan
mempunyai kesiapan untuk belajar suatu hal dan perhatian atau menyediakan waktu untuk
sudah memiliki pengetahuan mengenai apa yang bertanya kepada siswa. Ketika siswa sudah
akan di pelajari, memahaminya dan memiliki paham, guru mengapresiasi siswa tersebut. jadi
keterampilan yang bagus di pastikan akan tiap konten dapat menggunakan diferensiasi
berhasil dan mendapatkan nilai yang bagus pula. yang berbeda-beda (menyesuaikan).
Karena pemahaman dalam belajar akan lebih 2). Proses yaitu bagaimana murid akan
bagus jika tingkat kesulitan yang akan di berikan mendapatkan informasi dan membuat ide sesuai
sedikit lebih tinggi dari level pengetahuan, yang akan dipelajari. Karena banyaknya
pemahaman, dan keterampilan sebelumnya perbedaan gaya dan pilihan belajar yang
(Andini,2016). Seorang pendidik pula ditunjukkan siswa, maka kelas harus
memerlukan peran orang tua, untuk dimodifikasi sedemikian rupa. Agar kebutuhan
memperhatikan peserta didik dalam kesiapannya belajar yang berbeda-beda serta dapat
saat belajar dirumah. diakomodir dengan baik. Contohnya ketika anak

20
Vini Putri Febriant et al | JPI/Vol.06/No.01/2023| H. 17-24

yang tidak suka biologi karena pada biologi ada menyelesaikan permasalahannya. Hal ini
bahasa latin nya, disini fungsi guru untuk membuat para orang tua juga turut berperan
memberi tahu, jika pada bahasa latin boleh penting dalam perkembangan proses belajar
diabaikan saja, sehingga peserta didik tidak yang nantinya akan berdampak pula pada hasil
merasa tertekan. Dan ketika peserta didik ada belajar siswa.
yang belum bisa, seharusnya tidak untuk
Implementasi pembelajaran
ditertawakan namun dituntun dan diberitahu,
terdiferensiasi pada SMAN 2 Pandeglang juga
yang benarnya bagaimana.
membuat siswa menanamkan rasa kepercayaan
3). Product (output) berarti bagaimana murid
penuh kepada guru sehingga guru dapat dengan
bisa mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
leluasa bertanya dan mengekplore rasa ingin
apa yang sudah murid dapatkan. Untuk output
tahu nya kepada siswa. Hal ini juga
atau hasil dari pembelajaran diferensiasi di SMA2
menumbuhkan sikap profil pendidikan pancasila
Pandeglang, hasilnya sama saja dengan model
pada setiap siswa. Sikap profil pendidikan
pembelajaran lain. Misalnya, para peserta didik
pancasila tersebut memiliki enam dimensi yang
membuat presentasi mengenai materi yang
mendukung dan berkesinambungan satu sama
sudah mereka pelajari. Akan tetapi di SMA2
lain. Keenam dimensi tersebut yaitu ; 1) Beriman,
Pandeglang ini lebih kepada konten, dan proses.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia, 2) Berkebinekaan Global, 3)
B. Kelebihan Pembelajaran Terdiferensiasi
Mandiri, 4) Bergotong royong, 5) Bernalar Kritis
di SMAN 2 Pandeglang dan 6) Kreatif. (Syafi’i, 2021) Dari kepercayaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan penuh yang diberikan siswa kepada guru
narasumber di SMA Negeri 2 Pandeglang, tersebutlah timbul hubungan yang harmonis
implementasi pembelajaran terdiferensiasi pada antara keduanya sehingga tujuan dari
mata pelajaran biologi kelas 10 memiliki pembelajaran terdiferensiasi menurut Marlina,
kelebihan yaitu adanya pembelajaran 2020 yaitu adanya pembelajaran terdiferensiasi
terdiferensiasi membantu guru dalam mampu meningkatkan relasi yang kuat antara
mengelompokkan kemampuan atau gaya belajar guru dan siswa sehingga membuat siswa menjadi
dari setiap siswa sehingga guru lebih mengetahui semangat untuk belajar tercapai.
cara yang tepat untuk mencapai capaian C. Kesulitan Guru Biologi SMAN 2
pembelajaran yang telah dibuat dan juga Pandeglang dalam
membantu siswa untuk belajar sesuai dengan Mengimplementasikan Pembelajaran
gaya belajar yang diinginkan. Terdiferensiasi
Proses pembelajaran di SMAN 2 Berdasarkan hasil wawancara dengan
Pandeglang menjadi lebih fleksibel dan juga narasumber di SMA Negeri 2 Pandeglang,
menjadi kelebihan dari pembelajaran kesulitan guru Biologi dalam
terdiferensiasi karena siswa tidak hanya satu mengimplementasikan pembela- jaran
kelompok dengan teman dekatnya secara terus- terdiferensiasi adalah terbatas oleh waktu dalam
menerus. Hal ini juga menghilangkan labelling memetakan hasil Asesmen Diagnostik Kognitif
terhadap siswa-siswa yang memiliki kemampuan (ADK), kesulitan membuat pertanyaan secara
berbeda dengan siswa lainnya karena mendetail kepada siswa dan kesulitan dalam
pembelajaran terdiferensiasi membuat siswa memahami sikap non kognitif siswa lebih dalam.
belajar dengan teman yang memiliki Selain itu, terdapat juga miss communication
kemampuan sesuai dengan kekuatan dan antara guru Biologi SMAN di Pandeglang dalam
minatnya. Selain itu, adanya pembelajaran menerapkan pembelajaran terdiferensiasi
terdiferensiasi juga membantu guru dalam sehingga dalam menerapkan pembelajaran
mengawasi perkembangan dari setiap siswa baik tersebut hanya berbasis pada masing-masing
di sekolah dan di rumah dengan adanya bantuan kemampuan guru.
dari orang tua siswa tersebut. Pendekatan yang
dilakukan oleh guru kepada orangtua siswa bisa Dalam pembelajaran berdiferensiasi di
dilakukan dengan cara mendatangi rumah siswa SMAN 2 Pandeglang, proses pembelajaran di
dan bertanya kendala apa saja yang dialami oleh kelas diawali dengan Asesmen Diagnostik
siswa selama disekolah sehingga guru dan orang Kognitif (ADK). ADK merupakan bagian dari
tua siswa bisa berdiskusi bersama untuk diferensiasi konten dalam aspek kesiapan belajar
berupa tes yang diperuntukkan bagi siswa

21
Vini Putri Febriant et al | JPI/Vol.06/No.01/2023| H. 17-24

dengan tujuan mengetahui pengetahuan awal Pembelajaran berdiferen- siasi dapat


siswa mengenai materi yang akan diajarkan. berjalan dengan baik jika terdapat kolaborasi
Dalam merumuskan ADK, diperlukan yang baik pula antara siswa dan guru. Menurut
pertanyaan yang mengarah pada beragam Tomlinson et al. (2014), terdapat beberapa poin
kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga perlu penting dalam pembelajaran berdiferensiasi,
ketelitian yang tinggi. Hal inilah yang menjadi antara lain (1) perbedaan adalah hal wajar dan
kesulitan guru Biologi dalam menjadi nilai tersendiri bagi individu. Oleh
mengimplementasikan pembelajaran karena itu, guru harus merangkul dan
berdiferensiasi. Hasil tes (ADK) kemudian memahami sikap setiap individu; (2) guru harus
dipetakan berdasarkan kemampuan awal siswa memahami bahwa setiap individu memiliki
dan akan dikelompokkan berdasarkan nilai yang potensi yang harus digali; (3) kesuksesan
didapatkan. Pada bagian ini juga guru Biologi di pembelajaran berdiferensiasi yakni tercapainya
SMAN 2 Pandeglang mengalami kesulitan, tujuan pembelajaran; dan (4) guru harus percaya
terutama perihal waktu. Guru Biologi secara diri bahwa dialah pemenang bagi siswa. Untuk
cepat harus memetakan hasil dari Google Form mencapai poin penting tersebut, hal utama yang
dengan waktu yang sempit agar pemberian diperlukan guru adalah memahami sikap non
materi tidak terpotong oleh hal tersebut. kognitif tiap siswa di kelas. Hal ini menjadi
Kemudian guru juga harus segera memberikan tantangan dan kesulitan bagi guru Biologi di
stimulus berupa penayangan video atau media SMAN 2 Pandeglang untuk mengenal tiap
lain agar suasana kelas tetap terjaga karena karakteristik siswa. Guru dituntut untuk
pemetaan kelompok tersebut. menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan serta dituntut untuk menyusun
Kesulitan perihal waktu juga dirasakan
rencana pembelajaran, strategi pembelajaran,
oleh guru Biologi SMA Negeri 2 Pandeglang saat
media pembelajaran dan prosedur pelaksanaan
memberikan materi tentang klasifikasi makhluk
dengan baik yang dapat menampung semua
hidup. Pada kurikulum 2013, sudah ada
perbedaan siswa di kelas.
pembagian per sub kingdom tiap pertemuan
untuk diajarkan. Namun pada pembelajaran D. Solusi Guru Biologi SMAN 2 Pandeglang
berdiferensiasi, Biologi termasuk dalam IPA dalam Mengatasi Kesulitan Pembelajaran
terpadu sehingga dalam buku ajar terdapat BAB Terdiferensiasi
tentang Biologi, Kimia, dan Fisika. Pada buku
Berdasarkan hasil wawancara terdapat
tersebut, bisa saja BAB 1 materi Kimia, BAB 2
beberapa kesulitan atau hambatan yang dialami
Virus, padahal virus termasuk keanekaragaman
oleh guru Biologi SMAN 2 Pandeglang dalam
hayati. Maka dari itu, guru Biologi di SMAN 2
penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Adapun
Pandeglang harus loncat ke materi
solusi yang dapat mengurangi kesulitan atau
keanekaragaman hayati sehingga perlu waktu
hambatannya yaitu menyusun rencana
lagi untuk memetakan materi tiap pertemuan.
pembelajaran dengan menyusun strategi
Pembelajaran berdiferen- siasi harus pembelajaran, media pembelajaran, dan juga
bersifat komprehensif agar materi dapat prosedur pembelajaran, dengan tujuan untuk
tersampaikan dengan baik. Hal ini juga yang memaksimalkan waktu pada saat proses belajar
menjadi kesulitan bagi guru, dengan waktu yang mengajar di kelas. Menurut Paridah (2019),
telah ditentukan tidak mencukupi untuk manajemen waktu merupakan sebuah proses
mencapai sifat tersebut. Misalnya materi perencanaan, pengorganisasian, tindakan dan
klasifikasi makhluk hidup hanya mendapat jatah evaluasi. Dengan hal tersebut hal yang dijadikan
3 pertemuan, sedangkan kingdom yang diajarkan capaian akan terlaksana secara efektif dan
berjumlah 5. Karena hal tersebutlah siswa efisien.
diarahkan untuk belajar mandiri di rumah
Guru juga dituntut untuk mengenal
berdasarkan LKPD dan diarahkan sesuai target
karakteristik siswa, dengan cara melakukan
capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
Asesmen Diagnostik Kognitif dan juga Asesmen
Perihal waktu inilah, kurikulum merdeka
Diagnostik Non kognitif sebelum memulai
esensinya lebih ke arah praktik dalam kehidupan
pembelajaran di kelas. Dalam hal ini, pertanyaan
sehari-hari. Dengan begitu di setiap akhir
yang dibuat harus mengarah pada beragam
pembelajaran, guru memberikan penguatan
kemampuan yang dimiliki siswa untuk
dengan menghubungkan materi pembe- lajaran
mengetahui atau mengenal sikap dan
dengan kehidupan sehari-hari.

22
Vini Putri Febriant et al | JPI/Vol.06/No.01/2023| H. 17-24

kemampuan dari masing-masing siswa. untuk memaksimalkan waktu pada saat proses
Kemudian siswa akan dikelompokan belajar mengajar di kelas.
berdasarkan nilai atau hasil dari pemetaan hasil
tes (ADK) untuk memudahkan guru mengingat
karakteristik siswa tersebut. UCAPAN TERIMA KASIH
Adapun saran lain yang disampaikan oleh Terima kasih diucapkan pada Kepala
guru biologi SMAN 2 Pandeglang adalah dengan Sekolah SMAN 2 Pandeglang, Guru SMAN 2
deskripsi sikap. Sekolah sebelumnya harus Pandeglang, Dosen pengampu mata kuliah
mengisi deskripsi sikap siswa dalam rapor, telaah kurikulum pembelajaran biologi, rekan-
sehingga memudahkan guru dalam mengetahui rekan penyusun artikel, serta seluruh pihak yang
karakteristik siswa, dengan hal tersebut, siswa telah membantu penelitian dan menyusun
dapat dikelompokan sejak awal berdasarkan pembuatan artikel ini sehingga dapat selesai
karakteristiknya. Dan dalam penerapan dengan baik. Semoga hasil penelitian ini dapat
pembelajaran berdiferensiasi dapat sesuai bermanfaat bagi dunia pendidikan.
dengan tepat berdasarkan kebutuhan siswa.
Adanya miss communication antar guru
DAFTAR PUSTAKA
Biologi dalam penerapan pembelajaran
berdiferensiasi, sehingga penerapannya hanya Anggito, Albi & J. Setiawan. (2018). Metodologi
tergantung pada kemampuan masing-masing Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.
guru. Hal tersebut dapat diperbaiki dengan Dewanti. (2021). Bhirawa Opini Program Sekolah
melakukan pelatihan atau seminar, sehingga Penggerak. Arsip Publikasi Ilmiah Biro
Administrasi Akademik Universitas
para guru memiliki pengetahuan dan
Muhammadiyah Malang: 4.
pemahaman yang sama terkait pembelajaran Faiz, Aiman., Anis Pratama, & Imas Kurniawaty.
berdiferensiasi. (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam
Program Guru Penggerak pada Modul 2.1.
Jurnal Basicedu, 6(2): 2846—2853.
SIMPULAN Indarta, Yose., dkk. (2022). Relevansi Kurikulum
Berdasarkan hasil penelitian yang Merdeka Belajar dengan Model Pembelajaran
Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0.
dilakukan di SMAN 2 Pandeglang, dalam
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2): 3011—
mengimplementasikan pembelajaran 3024.
terdiferensiasi harus memperhatikan konten Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
yang akan dipelajari oleh peserta didik, proses Teknologi. (2020). Strategi Pelaksanaan
bagaimana peserta didik mempelajarinya, dan Pembelajaran Berdiferensiasi. Diakses melalui
product (output) bagaimana peserta didik https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/,
mengaplikasikan materi tersebut. Pada proses pada hari Senin, 6 Juni 2022, pk. 1.27 WIB.
pengiplementasiannya, pembelajaran Kusumastuti, Adhi & A. M. Khoiron. (2019). Metode
terdiferensiasi ini terdapat kelebihan dan Penelitian Kualitatif. Semarang: Lembaga
Pendidikan Sukarno Pressindo.
kekurangan bagi guru. kelebihan dari
Maghfiroh, Nailyl., & Muhamad Sholeh. (2022).
pembelajaran terdiferensiasi dapat membuat Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
guru mengetahui cara yang tepat untuk Kampus Merdeka Dalam Menghadapi Era
mencapai capaian pembelajaran yang telah Disrupsi Dan Era Society 5.0. Jurnal Inspirasi
dibuat, sedangkan kekurangan pembelajaran Manajemen Pendidikan, 9(5): 1185—1196.
terdiferensiasi adalah keterbatasan waktu yang Manalu, Juliati Boang., Pernando Sitohang, & Netty H.
menyebabkan guru harus lebih cermat dalam H. T. (2022). Pengembangan Perangkat
memetakan waktu baik dalam pemetaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.
Asesmen Diagnostik Kognitif (ADK) ataupun Jurnal Mahesa Research Center, 1(1): 80—86.
Marlina. (2020). Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
pemetaan materi tiap pertemuan. Untuk
di Sekolah Inklusif. Padang: Afifa Utama.
mengatasi kesulitan yang dihadapi guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran
Paridah, Amrazi, Supriadi. (2019). Pola Pengelolaan
terdiferensiasi ini, guru diharapkan menyusun
rencana pembelajaran dengan menyusun
Waktu dan Hasil Belajar Siswa yang Sekolah
strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan
Sambil Bekerja. Artikel Penelitian. Universitas
juga prosedur pembelajaran, dengan tujuan Tanjungpura.

23
Vini Putri Febriant et al | JPI/Vol.06/No.01/2023| H. 17-24

Putri, Rahma. (2019). Pengaruh Kebijakan Perubahan


Kurikulum terhadap Pembelajaran di Sekolah.
Diakses melalui
https://osf.io/preprints/inarxiv/8xw9z/, pada
hari Sabtu, 28 Mei 2020, pk. 06.34 WIB.
Rahayuningsih, Suesthi., & Achmad Rijanto. (2022).
Upaya Peningkatan Kompetensi Kepala
Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran pada
Program Sekolah Penggerak di Nganjuk.
JAMU: Jurnal Abdi Masyarakat UMUS, 2(2):
120—126.
Ritonga, Maimuna. (2018). Politik dan Dinamika
Kebijakan Perubahan Kurikulum Pendidikan
di Indonesia Hingga Masa Reformasi. Bina
Gogik, 5(2): 88—102.
Syafi’i, Fahrian Firdaus. (2021). Merdeka Belajar:
Sekolah Penggerak. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Dasar Pascasarjana
Universitas Negeri Gorontalo “Merdeka Belajar
dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0”: 39—
49.
Tomlinson, Carol Ann, & Moon, T. (2014).
Assessment in A Differentiated Classroom.
Proven in Education: Classroom Management
and Assessment, 1–5

24

Anda mungkin juga menyukai