Anda di halaman 1dari 3

kacar-kucur

kacar kucur adalah ritual dalam pernikahan adat masyarakat Jawa,kacar kucur merupakan upacara
yang menggambarkan pengantin pria sebagai pihak pemberi nafkah (rizki).

Biasanya, ritual adat kacar-kucur dilakukan setelah sindur binayang dan sebelum menjemput besan

upacara kacar-kucur menjadi simbol bahwa suami akan menyerahkan segala penghasilannya kepada
istri untuk kesejahteraan keluarga.

kacar-kucur membutuhkan beberapa perlengkapan, antara lain:

Klasa bangka atau tikar pandan;

Beras kuning;

Uang logam receh, dari nilai paling kecil hingga paling besar;

Berbagai jenis biji-bijian;

Kacang-kacangan, misalnya kedelai, kacang hijau, dan lainnya;

Bumbu dapur atau empon-empon;

Kembang telon, yaitu mawar, kenanga, melati;

Kain sindur.
Dalam pelaksanaan upacara kacar-kucur, mempelai pria akan menuangkan uang recehan logam yang
sudah dicampur beras kuning, kacang-kacangan, serta bumbu dapur yang dibungkus dalam kantung
dari anyaman klasa bangka.

Uang logam tersebut dituangkan ke pangkuan mempelai wanita yang sudah dialasi oleh kain sindur.
Selanjutnya, mempelai wanita harus menjaga dengan hati-hati agar kucuran dari sang suami tidak
tercecer.

Setelah itu, mempelai wanita akan membungkus logam yang sudah dituang menggunakan kain
sindur dan menitipkan bungkusan kain tersebut kepada ibu pengantin wanita.

Bungkusan kain berisi logam ini menjadi bukti kesungguhan pengantin pria untuk menafkahi
keluarga. Kain ini juga menjadi bentuk kesiapan istri untuk menggunakan hasil nafkah sang suami
dengan sebaik mungkin guna mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Dhadhar kembul

Dalam bahasa Jawa dhahar artinya makan, sementara kembul artinya bersama.

Hidangan yang biasa disajikan saat dahar kembul terdiri dari sayuran gudangan, nasi, dan lauk. Lauk
ini diantaranya telur dadar, kedelai goreng, rempeyek, kerupuk, tempe goreng, ayam goreng, abon,
dan pindang antep atau hati ayam kampung yang dipindang.

Pengantin laki-laki yang mendapat giliran pertama untuk menyuapi. Pada pelaksanaannya,
pengantin pria menyuapkan nasi dan lauk menggunakan tangan kosong. Kemudian dilanjutkan
dengan pengantin perempuan. Namun, kini sendok lebih sering digunakan untuk ritual dhahar
kembul.

Nah, makna dari interaksi ini adalah harapan bahwa pasangan tersebut akan menikmati hidup
bahagia bersama. Selain itu, pasangan pengantin diharapkan mampu bekerja sama dalam membina
rumah tangga.

Hidangan yang disajikan tidak hanya asal pilih,Masing-masing memiliki makna untuk pernikahan.
Kacang panjang jadi simbol panjangnya kasih sayang pengantin. Harapan akan rezeki dan makanan
yang melimpah disimbolkan oleh lauk pauk dan sayur yang beragam. Lauk pindang hati memiliki
makna kemantapan hati pengantin dalam memilih pasangan dan berumah tangga.

Bukan hanya untuk prosesi pernikahan, dhahar kembul juga diterapkan dalam kegiatan makan
sehari-hari. Untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan keakraban, kembulan dilakukan bersama
keluarga atau teman. Komunikasi jadi lebih intim dengan posisi duduk yang rapat.

Anda mungkin juga menyukai