Anda di halaman 1dari 21

1. Bagaimana mekanisme peningkatan pH Saliva oleh Teh Merah?

Kandungan utama di dalam teh merah yang meningkatkan pH adalah :


1> Katekin
2> Aspalatin

1> Katekin memiliki 4 kandungan utama


1) Epigallocatechin 3-gallate (EGCG)
2) Epigallocatechin (EGC)
3) Epicatechin 3- gallate (ECG)
4) Epicathecin (EC)

Katekin akan menghambat aktivitas bakteri dengan 2 mekanisme :


1. Menghambat aktivitas enzim Glucosyltransferase (GTF)
Enzim GTF dikeluarkan oleh bakteri terutama S. mutans → enzim ini akan memecah Sukrosa menjadi
glukan dan fruktan (monosakarida). Glukan akan membentuk unit glikosil yang akan berikatan pada
permukaan membrane dinding sel S. mutans → sehingga glukan bisa menjadi sumber energi bagi
kehidupan S. mutans melalui proses glikolisis.
Dengan terham batnya aktintas enzim GTF Ini, maka proses metabolisme bakteri dan pembentukan
asam dapat di hambat dan tidak adanya glukan sebagai sumber kehidupan bakteri membuat
terjadinya kematian pada bakteri.
2. Memodifikasi kekakuan pada dinding sel bakteri
Katekin akan mengikat komponen dinding sel bakten dan merusak lipid bilayer (pembatas antara
lingkungan dalam sel dengan luar sel) sehingga menyebabkan kebocoran serta kematian sel bakteri
Goswami P, Kalita C, Bhuyan AC. Antibacterial Activity of Black Tea Extract Against
S.mutans, S.aureus, L.acidophilus, Klebsiella and E. coli. Journal of Evolution of Medical
and Dental Sciences. 2020;09(01):18-22
A’yun Q, et al. Gargling with Black Tea as an Effort to Increase Saliva pH in Elementary
School Students. Journal of Drug Delivery and Therapeutics. 2021 Dec 7;11(6):173-5.

2> Aspalathin
Asphalatin yang ada di dalam teh merah, Jika teroksidasi akan menjadi turunan E6CG dan E8CG.
E6CG lebih jauh akan menjadi Isoorientin dan Orientin.
Kandungan ini memiliki sifat Agonis M3R
(Agonis : akan mengsktifkan reseptor dengan berikatan pada reseptor tersebut)
(M3R = Reseptor asetilkolin muskarinik yang paling luas distribusinya terutama pada otot polos dan
kelenjar-kelenjar eksokrin)
Kandungan teh merah terutama E6CG akan mengaktifkan reseptor M3R > M3R akan mengaktifkan
fosfolipase C yang akan memobilisasi (menggerakkan) Kalsium (Ca) > Hal ini akan menyebabkan
kotraksi pada otot di kelenjar eksokrin terutama kelenjar saliva > sehingga terjadi vasodilatasi
(pelebaran) kelenjar saliva > Sehingga sekresi saliva akan meningkat > terjadi peningkatan pH saliva
akibat peningkatan sekresi saliva.
Nishimachi, Saori, et.al. Rooibos (Aspalathus linearis) extract, containing eriodictyol-6-C-β-
Dglucoside as the active component, stimulates exocrine glands via the M3 muscarinic
acetylcholine receptor. Elsevier. Journal of Functional Food. 2019,55:248-254.

2. Apa itu ECGC? EGC? EC? ECG?


Merupakan derivat (turunan) Katekin (sebagai antikariogenik /anti karies) yang memiliki fungsi
sebagai anti oksidan dan antibakteri
EGC : Epigallocatechin
ECG : Epi Cathechin 3-gallate
EC : Epicathechin
ECGC = Epigallocatechin 3-gallate
Yang Jumlahnya paling banyak dan potensial adalah ECGC terutama sebagai antioksidan dan
antibakteri
ECG > Cara kerjanya akan berikatan ke ATP DNA gyrase 6 subunit pada bakteri dan menghambat
aktivitas enzim girase sehingga metabolisme bakteri > yang menyebabkan kematian bakteri
ECGC > Cara kerjanya dengan 2 mekanisme :
1) mencegah adhesi (perlengketan) bakteri Patogen pada membrane sel Inang
2. mempengaruhi reductase di hydrofolate yang diperlukan bakteri Untuk mensintesis
(menghasilkan) purin dan pirimidin sehingga aktivitas bakteri di hambat
Jude Gopal et.al. Bactericidal activity of green tea extracts: the importance of catechin containing
nano particles. Scientific Report 2016.

3. Apa itu M3R?


M3R merupakan Reseptor metabotropic asetilkolin yang mengikat muskarinik.
(metabotropic : Reseptor neurokimia yang mengaktifkan dari penerima dengan ligan spesifik
( reseptor spesifik) atau neurotransmitter (senyawa organic yang membawa sinyal kelistrikan antar
neuron/saraf)
Ada 5 subtipe Asetilkolin muskarinik ( M1, M2, M3 ,M4, M5 )
Reseptor M1, M3, M5 terhubung dengan protein Gq yang apabila teraktivasi akan mengaktifkan
system fosfatil inositol (fosfolipase)
Reseptr M2, M4 terhubung dengan protein Gi dan kalan ion Kalium (K) yang apabila teraktivasi akan
menghambat adenilat siklase dan mengaktifkan kanal ion K
4. Kenapa Asphalatin disebut Flavonoid unik ?
Asphalatin yang merupakan C-linked di hydrochalcone glucoside yang hanya di temukan pada teh
Rooibos (Rooibos hitam, Rooibos hijau, Rooibos merah dan berbagai jenis Rooibos lainnya)
Sedangkan Notofagin bisa ditemukan pada the lain seperti the hijau.
Asphalatin memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat untuk :
1. Peningkatan PH Saliva
2. Antioksidan dan menekan sel kanker
3. Kardio protektif dan menurunkan tekanan darah
4. Mengontrol kadar gula pada diabetes
5. Kesehatan tulang dn gigi
6. Menunda penuaan
7. Pereda Stress
Joubert, Elizabeth., Dalene de Beer. Antioxidants of Rooibos Beverages: Role of Plant Composition and
Processing. Processing and Impact on Antioxidants in Beverages: Elsevier. 2014.

5. Apa itu E6CG? Dan E8CG?


E6CG : Eriodictyol-6-Glucoside
E8CG : Eriodictyol-8-Glucoside
Adalah Komponen aktif yang merupakan derivate (turunan) Asphalatin yang teroksidasi. E6CG dan
E8CG merupakan Flavanon (antioksidan) yang mampu mengaktifkan M3R Reseptor dan
meningkatkan pH saliva melalui proses sekresi pada kelenjar eksokrin
Zirong deng et al. Pharmacological Activity of Eriodictyol: The Major Natural Polyphenolic Flavanone.
Hindawi Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine Volume 2020.

6. Apa itu Isoorientin dan orientin?


Adalah Flavone (antioksidan) yang merupakan struktur kimia seperti flavonoid dan merupakan
derivate (turunan) lebih jauh dari E6CG
Zirong deng et al. Pharmacological Activity of Eriodictyol: The Major Natural Polyphenolic Flavanone.
Hindawi Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine Volume 2020.

7. Kenapa menggunakan quasy eksperimen?


> karena jenis penelitian yg digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimental dimana
peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada dan tidak melakukan randomize assignment
(membentuk kelompok secara acak).

Penjelasan :
penelitian eksperimental adalah penelitian yang mencari hubungan sebab akibat antara variabel bebas
dengan variabel terikat, dimana variabel bebas dikontrol dan dikendalikan untuk dapat menentukan
pengaruh yang ditimbulkan pada variabel terikat

Jenis penelitian eksperimental ada 3


1. Pre eksperiment (penelitian ini hanya untuk mengetahui sebab dari suatu perlakuan, tidak ada
membandingkan sebelum atau sesudah perlakuan, hanya ada kelompok eksperimen)
2. True eksperimen (penelitian eksperimen yg memiliki validitas internal paling tinggi atau keakuratan
tinggi karena diambil dari sampel yang acak, semua variabel di kontrol sepenuhnya dan untuk
membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan)
3. Quasi eksperiment (penelitian eksperimen yg sulit dilakukan memiliki validitas internal lebih tinggi
dari pre eksperiment tapi lebih rendah dari true eksperimen,
diambil dari sampel yang sudah ada dan tidak acak, tidak semua variabel bisa di kontrol sepenuhnya
dan untuk membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan)

8. Kenapa tidak boleh makan 1 jam sebelum perlakuan ?


Keadaan asam atau basa ph dalam rongga mulut bisa tergantung dari jenis makanan yang di konsumsi
sehingga bisa menjadi bias penelitian jika tidak di kontrol, selain itu sisa makanan yang tertinggal di
mulut akan meningkatkan pembentukan enzym glikosiltransferase yang dapat mempenharuhi
metabolisme dan sumber energi bagi s. Mutans di rongga mulut sehingga jumlahnya semakin banyak
yang membuat terjadinya perubahan keadaan rongga mulut menjadi basa
Selain itu rangsangan mekanis dapat meningkatkan laju sekresi saliva sehingga membuat keadaan ph di
rongga mulut menjadi lebih basa, hal ini dapat mempengaruhi hasil penelitian
Kenapa 1 jam setelah makan, karena 30-60 menit adalah waktu yang dibutuhkan rongga mulut untuk
mencapai ph normal di rongga mulut

9. Kenapa diabetes gak boleh? Kenapa minum obat-obatan gk boleh?


Hal ini di dukung oleh teori yang menyebutkan lama menderita DM berkaitan dengan terjadinya
xerostomia, karena adanya perubahan atropi pada kelenjar saliva sesuai dengan pertambahan umur
yang akan menurunkan produksi saliva dan mengubah komposisinya.

Obat-obatan antihipertensi dapat mempengaruhi aliran saliva secara langsung dan tidak langsung. Bila
secara langsung akan mempengaruhi aliran saliva dengan meniru aksi sistem syaraf autonom atau
dengan bereaksi pada proses seluler yang diperlukan untuk saliva. Stimulasi saraf parasimpatis
menyebabkan sekresi yang lebih cair, sedangkan saraf simpatis memproduksi saliva yang lebih sedikit
dan kental. Sedangkan secara tidak langsung akan mempengaruhi saliva dengan mengubah
keseimbangan cairan dan elektrolit atau dengan mempengaruhi aliran darah ke kelenjar. (Hadyanto
2009)

Xerostomia bukanlah suatu diagnosis, namun merupakan suatu gejala yang kemungkinan dapat terjadi
dengan berbagai penyebab, seperti efek samping obat-obatan, demam, diare, diabetes, gagal ginjal,
berolahraga, stres, bernafas melalui mulut, kelainan syaraf, usia, radiasi pada daerah leher dan kepala,
dan gangguan lokal pada kelenjar saliva.

Xerostomia adalah keluhan berupa adanya rasa kering dalam rongga mulutnya akibat adanya penurunan
produksi saliva (hiposalivasi) atau perubahan komposisi saliva.
Jenis obat yang dapat menyebabkan xerostomia antara lain seperti antihipertensi, antihistamin,
antidepresan, antikolinergik, anorexiants, antipsikotik, agen anti-Parkinson, diuretik dan obat penenang.

10. Proses fermentasi teh merah? Fermentasi heaps dan bruised? Oksidasi ekstensif?
Pemrosesan dilakukan di luar dan melibatkan langkah-langkah berikut: pucuk tanaman dipotong kecil-
kecil
(≤5 mm), bahan tanaman yang diparut ditempatkan di tumpukan 'fermentasi' dengan kedalaman sekitar
15–30 cm; tumpukan memar dengan menggulingkan benda berat di atasnya dan terhidrasi (10 L per 35
kg bahan tanaman) untuk memulai fermentasi; fermentasi berlanjut selama 12-14 jam pada suhu antara
38-42°C (Joubert dan De Villiers,1997). Waktu fermentasi dapat bervariasi tergantung pada keberadaan
pertumbuhan muda, usia semak dan daerah budidaya (Joubert, 1994). Aerasi tumpukan fermentasi,
dengan membalik, penting seperti beberapa di antaranya bahan tanaman mungkin tidak teroksidasi
dengan baik dan produk berkualitas rendah dapat dihasilkan (Joubert et al., 1998). Itu tahap fermentasi
selesai setelah bahan tanaman memperoleh warna yang baik dan aroma yang manis; kemudian teh
disebar dan dijemur hingga kadar air <10%. Pengeringan matahari harus dilakukan
segera setelah fermentasi selesai untuk menghentikan perubahan kimia lebih lanjut.
Fermentasi heaps itu dtumpuk, bruise itu diteken atau di tumbuk atau di pencet pake roll gitu dek, kayak
kalau kita rolling buat adonan mie dari tepung

Oksidasiekstensif?
oksidasi ekstensif itu maksudnya teh merah memerulakan proses oksidasi oleh udara lebiih banyak
sehingga produk fermentasi yg dihasilkan l;eih maksimal, sehingga kandungan e6cgnya banyak dan bisa
meningkatkan ph saliva
pada proses fermentasi heaps kan dilakukan penumpukan teh merh dengan kedalaman sekitar 15-30 cm
lalu digulinggkan benda diatasnya dan dilakukan hidrasi (10 L air per 35kg teh merah) selama 12-14 jam
dengan suhu antara 38-42 celcius, nah pada proses fermentasi heapsdan bruised ini tumpukan sering di
bolak balik sehingga teh merah yg bawah juga mendapatkan oksidasi yg cukup

11. Mekanisme bikarbonat, fosfat dan protein meningkatkan pH saliva?


Bikarbonat (HCO3–) : Berikatan dengan ion Hidrogen (H+) pada kondisi asam berlebih. > menghasilkan
asam karbonat (H2CO3) yang akan berubah menjadi air (H2O) dan gas (CO2), sehingga pH saliva akan
menjadi netral
Fosfat : Mengikat hidrogen (H+) dan membentuk asam fosfat (H3PO4) > meningkatkan alkalinitas dalam
pH saliva yang asam sehingga pH saliva naik.
Protein : Produk katabolisme asam amino dan protein adalah Urea > Urea diuraikan menjadi ammonia
(NH3) dan karbondioksida (CO2) oleh Streptococcus Salivarius > menetralkan asam pada rongga mulut.

12. Kenapa ngumpulin salivanya 10 ml?


Karena tinggi gelas ukur 10ml adalah 3cm dan tinggi yang dibutuhkan untuk meletakkan pH meter agar
sampai ke batas rendaman pH meter adalah 3 cm sehingga dibutuhkan sekitar 10ml saliva yang di taruh
di gelas ukur 10ml.

13. Kenapa suhunya 70-75 °C?


Penelitian menunjukkan suhu optimal untuk memperoleh kandungan antioksidan berupa katekin adalah
pada suhu 70C, sedangkan penelitian lain (Imran dkk., 2013; Shannon dkk., 2017) menyatakan bahwa
suhu yang diperlukan agar kandunngan katekin banyak di dalam the adalah 69-95C
Chadijah, S. (2021). Optimalisasi Suhu dan Waktu Penyeduhan Daun Teh Hijau
(Camellia sinensis L.) P+3 terhadap Kandungan Antioksidan Kafein, Katekin dan
Tanin. BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY , 1(1), 59–65.
https://doi.org/10.33369/bjp.v1i1.15596

14. Kenapa tidak memakai stimulus?


mengapa tidak memakai stimulus, menurut berkovitz oral biology Laju aliran saliva seluruh rongga mulut
saat istirahat dengan rata-rata 0,3 ± 0,22 ml/menit. Saat dirangsang, aliran saliva seluruh mulut akan
mengalami peningkatan menjadi rata-rata 1,7 ± 2,1 ml/menit.
hal ini akan meningkatkan kadar bikarbonat, fosfat dan protein didalam rongga mulut yang dapat
meningkatkan nilai pH saliva, dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek teh merah
terhadap peningkatan ph Saliva maka saya tidak memakai stimulus karena dapat menyebabkan bias
dalam penelitian ini

15. Kenapa sempel tidak disurh memberaihakan gigi terlebih dahulu?


Peningkatan pH saliva dipengaruhi oleh proses menyikat gigi. Adanya gerakan mekanis yaitu menyikat
gigi dan berkumur dapat merangsang sekresi saliva. Meningkatnya sekresi saliva juga akan
meningkatkan nilai pH saliva. Peningkatan pH saliva sebelum dilakukan penelitian akan membuat bias
pad penelitian, sehingga peneliti tidak menginstruksikan sampel membersihkan gigi sebelum
pemeriksaan.
Ligtenberg AJM, Brand HS, Bots CP, Amerongen AVN. The effect of tooth brushing on secretion rate, pH
and buffering capacity of saliva. Int J Dent Hygiene. 2006. p. 104-5

16. Cara pembuatan teh gimana?


Teh Rooibos dengan fermentasi
• Pucuk tanaman dipotong kecil-kecil (≤5 mm), bahan Serpihan teh lalu ditempatkan di tumpukan
'fermentasi' dengan kedalaman sekitar 15–30 cm lalu tumpukan di tindih dengan
menggulingkan benda berat di atasnya dan diberikan air agar terhidrasi (10 L per 35 kg bahan
tanaman) untuk memulai fermentasi;
• Tumpukan fermentasi ini dibalik agar semua teh teroksidasi secara ekstensif.
• Fermentasi berlanjut selama 12-14 jam pada suhu antara 38-42°C
• Dijemur dibawah sinar matahari sepanjang hari
Lalu Peneliti mempersiapkan teh merah kemasan celup, dengan menyeduhnya dalam air panas
70-75 °C sebanyak 240 ml, aduk hingga homogen dan mencapai suhu ruang.

17. Kenapa dalam penelitian harus mencantumkan kretria eksklusi dan inklusi?
Kriteria sampel berupa kriteria inklusi dan eksklusi diperlukan dalam suatu penelitian agar mengurangi
hasil yang bias dari suatu penelitian. Kriteria ini juga bertujuan agar peneliti dapat mencari sampel
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
Kriteria inklusi adalah subjek penelitian yang dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat
sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).
Kriteria eksklusi adalah subjek yang tidak dapat menggantikan sampel dikarenakan tidak memenuhi
syarat yang sudah ditentukan (Notoatmodjo, 2012).
18. Peran Igg,IGA, IGM sebagai antibakteri pada saliva itu gimana?
IgA : Ada berbagai jenis imunoglobulin (IgA, G, dan M) dimana IgA ini adalah yang paling
khusus dan dominan pada saliva(60% dari semua imunoglobulin adalah IgA) IgA memberikan kekebalan
melalui penghambatan adhesi, pengurangan hidrofobisitas dan ekskresi toksin IgA saliva dapat berperan
sinergis dengan lisozim saliva dan melawan mikroba rongga mulut. IgA menghambat kolonisasi bakteri
dan bekerja sama dengan musin dalam menghambat pertumbuhan bakteri -fisiologi dan patologi saliva-
Haeri-Araghi H, et al. Evaluating the between dental caries number and salivary level of IgA in adults. J
Clint Exp Dent 2018. doi: 10.4317/jced.54271. PMID: 29670718: PMCID: PMC5899804.

Antibodi IgG, IgM, dan IgA yang diarahkan melawan berbagai mikroorganisme oral telah terdeteksi
dalam plasma dan cairan sulkus bahkan pada individu sehat. Antibodi ini dapat mempengaruhi
mikrobiota oral dengan mengganggu kepatuhan atau dengan menghambat metabolisme bakteri.
Selanjutnya, antibodi IgG dapat meningkatkan fagositosis dan membunuh mikroorganisme oral melalui
aktivitas komponen dan opsinisasi

Marcotte H, Lavoie MC. Oral microbial ecology and the role of salivary Immunoglobulin A. Microbiol Mol
Biol Rev. 1998 Mar:62(1):7 1-109. doi: https://doi.org/10.1128%2Fmmbr.62.1.71-109.1998

IgA: Ditemukan dalam air liur, air mata, lendir, ASI, dan cairan USUS, IgA melindungi dari patogen yang
tertelan dan terhirup
IgG: adalah antibodi yang paling umum, membentuk sekitar 70% sampai 75% darisemua imunoglobulin
dalam tubuh. Ini ditemukan terutama dalam darah dan cairan jaringan. Antibodi IgG membantu
melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri
IgM : ditemukan dalam system darah dan getah bening. Bertindak sebagai garis pertahanan pertama
melawan infeksi. Mereka juga memiliki peranan besar dalam regulasi kekebalan tubuh.

19. Penelitaian ini kuanti àpa kualitatif, penjelaaany?


Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif
Metode penelitian kualitatif berfokus pada informasi yang sifatnya non numerik (bukan angka). Metode
ini lebih menekankan secara konseptual suatu permasalahan penelitian.Menurut Creswell dalam
buku Research Design, metode kualitatif terdiri atas lima macam, yaitu phenomenological research,
grounded theory, ethnography, case study, dan narrative research.
Dalam metode ini, proses dan makna penelitian lebih banyak ditonjolkan dengan menggunakan
landasan teori berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Landasan teori juga berperan untuk memberikan
gambaran secara umum mengenai latar penelitian sekaligus pembahasan dari hasil penelitian.
Penelitian kualitatif memiliki objek penelitian yang cukup terbatas dan membutuhkan analisis mendalam
dari peneliti. Itulah sebabnya, peneliti harus ikut serta dalam kondisi atau peristiwa yang diteliti.
Umumnya, penelitian kualitatif memperoleh data utama dari wawancara dan observasi. Setelah itu,
peneliti akan menganalisis data yang didapat, sehingga kemungkinan akan melahirkan konsep atau teori
baru (jika hasil penelitian yang dilakukan bertentangan dengan teori yang digunakan di dalam
penelitian).
Berbeda dengan kualitatif, metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berfokus pada numerik
atau angka dalam sebuah penelitian. Teknik ini menggunakan data statistik, data hasil survei responden,
dan lain sebagainya untuk mengolah data.
Penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk mengembangkan teori hipotesis yang memiliki kaitan
dengan fenomena-fenomena alam melalui pengukuran. Oleh sebab itu, pengukuran menjadi pusat
dalam penelitian ini
Daniel Rusyad dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Approach memaparkan,
desain penelitian kuantitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu studi deskriptif dan studi eksperimental.
Penelitian studi deskriptif adalah penelitian yang hanya melakukan uji hubungan antarvariabel sebanyak
satu kali (memilih di antara sebelum atau sesudah penelitian).
Sementara itu, studi eksperimen dilakukan jika peneliti ingin mengukur variabel yang dilakukan sebelum
dan sesudah penelitian. Pengukuran yang dilakukan sebelum dan sesudah ini dilakukan untuk
mengetahui adanya hubungan sebab dan akibat.

20. Di difinisi oprasional kenapa sekalanya interval

Sugiyono (2006, p.84), Skala Pengukuran adalah merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
 Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara skala pengukuran yang
ada. Skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang
lainnya berdasarkan nama (predikat).
 Skala Ordinalini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut dengan skala
peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain
menunjukkan pembedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut
karakteristik tertentu.
 Skala intervalmempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Skala interval
sudah memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan
kelipatan yaitu skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
 Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua
karakteristik skala nominal, ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol
yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah
meskipun menggunakan skala yang lain. Pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai
perbandingan/rasio
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &. D.Bandung : Alfabeta.
21. Apa pengertian difinisi oprasional
Menurut Sugiono definisi operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian
ditarik kesimpulannya.
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA.

22. Apa pengertian difinisi konsep


Definisi konseptual adalah batasan tentang pengertian yang diberikan peneliti terhadap variable-
variabel atau konsep yang hendak diukur, diteliti, dan digali datanya (Hamidi, 2010: 141).

23. Kenapa 240ml?


Karena air yang dibutuhkan untuk mengisi 1 cangkir teh adalah 240ml, selain itu takaran 1 the celup
optimalnya digunakan untuk 1 cangkir teh saja.

24. Kenapa normalitas menggunakan Shapiro wilk?


Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data penelitian berdistribusi normal atau
tidak. Dalam analisis statistik paramertik, data berdistribusi normal adalah suatu keharusan sekaligus
merupakan syarat mutlak yang harus terpenuhi. Adapun jika di dapati data tidak berdistribusi normal,
maka pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis statistik non
parametrik.
Uji Shapiro wilk digunakan pada sampel <50 dan Kolmogorov smirnov pada sampel > 50
Interpretasi : Menurut Singgih Santoso (2014: 191), data dikatakan berdistribusi normal (simetris) dalam
uji shapiro wilk jika nilai Sig> 0,05.

25. Kenapa uji menggunakan paired sample t test?


Uji paired sample t test merupakan bagian dari uji hipotesis komparatif atau uji perbandingan. Data yang
digunakan dalam uji paired sample t test umumnya berupa data berskala interval atau rasio (data
kuantitatif). Uji paired sample t test bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata
dua sampel (dua kelompok) yang saling berpasangan atau berhubungan. Sementara itu, jika penelitian
yang kita lakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang tidak berpasangan,
maka pengujian hipotesis menggunakan uji independent sample t test
Uji paired sample t test merupakan bagian dari analisis statistik parametrik. Oleh karena itu,
sebagaimana aturan dasar dalam analisis statistik parametrik, maka persyaratan utamanya adalah data
penelitian haruslah berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data yang kita pakai dalam
pengujian paired sample t test ini berdistribusi normal atau tidak, tentunya kita perlu melakukan uji
normalitas terlebih dahulu. Sementara itu, jika di dapati bahwa data penelitian tidak berdistribusi
normal maka solusi alternatif yang bisa dilakukan sebagai pengganti uji paired sample t test adalah
menggunakan analisis statistik non parametrik dengan uji Wilcoxon
26. cara uji normalitas? Dan interpretasi?
Interpretasi : Menurut Singgih Santoso (2014: 191), data dikatakan berdistribusi normal (simetris) dalam
uji shapiro wilk jika nilai Sig> 0,05.
27. cara uji paired sample t test dan interpretasi?
Menurut Singgih Santoso (2014: 265), Pedoman pengambilan keputusan dalam uji paired sample t-test
berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) hasil output SPSS, adalah sebagai berikut. 1. Jika nilai Sig. (2-tailed) <
0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
2. Sebaliknya, jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

28. Struktur bakteri s.Mutans?


Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif (+) yang berbentuk bulat atau bulat telur,
anaerob fakultatif, bersifat non motil (tidak bergerak), mempunyai diameter 1-2 μm, membentuk
pasangan atau rantai selama masa pertumbuhannya dan tidak membentuk spora (Andries dkk., 2014).
Streptococcus mutans merupakan bakteri anaerob gram positif berbentuk bulat dalam klasifikasi
Streptococcus yang memiliki sifat α-hemolitik. Metabolisme genus Streptococcus secara fermentatif
menghasilkan sebagian besar laktat bukan gas serta tidak memproduksi enzim katalase. Bakteri tersebut
kebanyakan berhabitat di mulut dan jalur pernapasan bagian atas, beberapa spesies bersifat patogen
bagi manusia dan hewan Streptococcus mutans tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 18°C – 40°C.
Streptococcus mutans biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka dan menjadi bakteri
yang paling kondusif sehingga menyebabakan karies untuk email gigi. Streptococcus mutans bersifat
asidogenik yaitu menghasilkan asam, mampu tinggal pada lingkungan asam dan menghasilkan
suatu polisakarida yang dapat melekat yang disebut dextran. Hal ini menyebabkan Streptococcus
mutans bisa melekat dan mendukung bakteri lain menuju ke email gigi, sehingga pH turun dan keadaan
pH asam ini dapat melarutkan email gigi sehingga terjadi karies gigi

29. Metabolisme S. Mutans?


Patogenesitas :
Di dalam rongga mulut, bakteri ini merupakan flora normal, tetapi jika lingkungannya menguntungkan
dan terjadi peningkatan populasi bakteri, maka bakteri ini akan berubah menjadi bakteri pathogen
Karies gigi merupakan suatu kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan dan berkembang ke arah
dalam. Permukaan email gigi yang seluruhnya non seluler mengalami demineralisasi. Hal ini akibat dari
produk fermentasi bakteri yang bersifat asam (Brooks dkk., 2005).
Karies gigi disebabkan oleh beberapa hal yang menyebabkan bertambah parah, seperti gula, air liur dan
juga bakteri pembusuknya. Setelah makan sesuatu yang mengandung gula, terutama sukrosa dan
bahkan setelah beberapa menit penyikatan gigi dilakukan, glikoprotein yang lengket (kombinasi molekul
protein dan karbohidrat) bertahan pada gigi dan dimulailah pembentukan plak pada gigi (Nugraha,
2008). Plak pada gigi tersebut terdiri atas endapan-endapan gelatin dari glukan yang mempunyai berat
molekul tinggi yang merupakan tempat bakteri penghasil asam melekat pada email. Polimerpolimer
karbohidrat (glukan) terutama dihasilkan oleh Streptococcus (Streptococcus mutans,
peptostreptococcus) (Brooks dkk., 2005).
Streptococcus mutans mempunyai suatu enzim yang disebut glukosil transferase di atas permukaannya
yang dapat menyebabkan polimerisasi glukosa pada sukrosa dengan pelepasan dari fruktosa, sehingga
dapat mensintesa molekul glukosa yang memiliki berat molekul yang tinggi yang terdiri dari ikatan
glukosa alfa (1-6) dan alfa (1-3). Pembentukan alfa (1-3) ini tidak larut dalam air karena sangat lengket.
Hal ini dimanfaatkan oleh bakteri Streptococcus mutans untuk berkembang dan membentuk plak pada
gigi (Nugraha, 2008).
Pembentukan asam (pH < 5 atau konsentrasi asam yang tinggi) dari karbohidrat dalam jumlah besar
oleh Streptococcus dan Lactobacillus mengakibatkan demineralisasi email tempat melekat dan
menimbulkannya karies (Brooks dkk., 2005).

Keterangan gambar :
Bakteri memerlukan gula sebagai sumber energy untuk mempertahankan kehidupan bakteri, pada
keadaan mulut yang memiliki kadar gula tinggi (seperti setelah makan) Bakteri akan bereaksi dengan
mengeluarkan Enzim GTF.
Enzim GTF dikeluarkan oleh bakteri terutama S. mutans → enzim ini akan memecah Sukrosa menjadi
glukan dan fruktan (monosakarida). Glukan akan membentuk unit glikosil yang akan berikatan pada
permukaan membrane dinding sel S. mutans (biofilm/extracel polisakarida) atau yang sering kita sebut
Plak. Hasil glikolisisi ini juga akan digunakan oleh bakteri untuk menghasilkan Intracel poli sakarida
sebagai sumber energy bagi bakteri. Selain glukan, hasil glikolisis bakteri adalah asam piruvat dan asam
laktat, yang mana apabila terus dihasilkan akan membuat keadaan rongga mulut menjadi asam sehingga
nilai pH di rongga mulut mencapai nilai kritis <5,5 yang mengakibatkan terjadinya demineralisasi pada
gigi
Selain itu bakteri juga mempunyai antigen melekul berupa lipoteichoic acid (LTAs) yang akan
menyebabkan terjadinya apoptosis (bunuh diri) pada sel pulpa di gigi.

30. M3r itu letaknya dimana? Kelenjar saliva apa di saliva apa dimana?
M3R Terdapat di saraf pusat dan post-ganglion saraf parasimpatis terutama di otot polos kelenjar saliva
Jadi bukan di salivanya, tapi di kelenjar eksokrin salivanya

31. Vasodilator penjelasnya?


Vasodilatasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pelebaran dalam keliling dan radius
dari pembuluh darah sebagai hasil relaksasi lapisan otot polosnya

32. Fermentasi oleh bakteri patigen nya gimana sehingga bisa menyebabkan penurunan?
Hasil glikolisis bakteri adalah asam piruvat dan asam laktat, yang mana apabila terus dihasilkan akan
membuat keadaan rongga mulut menjadi asam sehingga nilai pH di rongga mulut mencapai nilai kritis
<5,5 yang mengakibatkan terjadinya demineralisasi pada gigi
Selain itu bakteri juga mempunyai antigen melekul berupa lipoteichoic acid (LTAs) yang akan
menyebabkan terjadinya apoptosis (bunuh diri) pada sel pulpa di gigi.

33. Apa yg nyebapin ph nya meningkat


Katekin akan menghambat aktivitas bakteri dengan 2 mekanisme :
1.Menghambat aktivitas enzim Glucosyltransferase (GTF)
Enzim GTF dikeluarkan oleh bakteri terutama S. mutans → enzim ini akan memecah Sukrosa menjadi
glukan dan fruktan (monosakarida). Glukan akan membentuk unit glikosil yang akan berikatan pada
permukaan membrane dinding sel S. mutans → sehingga glukan bisa menjadi sumber energi bagi
kehidupan S. mutans melalui proses glikolisis.
Dengan terham batnya aktintas enzim GTF Ini, maka proses metabolisme bakteri dan pembentukan
asam dapat di hambat dan tidak adanya glukan sebagai sumber kehidupan bakteri membuat terjadinya
kematian pada bakteri.
2.Memodifikasi kekakuan pada dinding sel bakteri
Katekin akan mengikat komponen dinding sel bakten dan merusak lipid bilayer (pembatas antara
lingkungan dalam sel dengan luar sel) sehingga menyebabkan kebocoran serta kematian sel bakteri

Kandungan teh merah terutama E6CG akan mengaktifkan reseptor M3R > M3R akan mengaktifkan
fosfolipase C yang akan memobilisasi (menggerakkan) Kalsium (Ca) > Hal ini akan menyebabkan kotraksi
pada otot di kelenjar eksokrin terutama kelenjar saliva > sehingga terjadi vasodilatasi (pelebaran)
kelenjar saliva > Sehingga sekresi saliva akan meningkat > terjadi peningkatan pH saliva akibat
peningkatan sekresi saliva.

Di dalam saliva terdapat kandngan bikarbonat, fosfat dan protein yang dapat meningkatkan niai pH
Bikarbonat (HCO3–) : Berikatan dengan ion Hidrogen (H+) pada kondisi asam berlebih. > menghasilkan
asam karbonat (H2CO3) yang akan berubah menjadi air (H2O) dan gas (CO2), sehingga pH saliva akan
menjadi netral
Fosfat : Mengikat hidrogen (H+) dan membentuk asam fosfat (H3PO4) > meningkatkan alkalinitas dalam
pH saliva yang asam sehingga pH saliva naik.
Protein : Produk katabolisme asam amino dan protein adalah Urea > Urea diuraikan menjadi ammonia
(NH3) dan karbondioksida (CO2) oleh Streptococcus Salivarius > menetralkan asam pada rongga mulut.

34. Hromon menstruasi ?


Empat hormon yang bertanggung jawab untuk siklus menstruasi adalah hormon estrogen, progesteron,
hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH).

Siklus menstruasi :
perkembangan folikel telur di ovarium dirangsang oleh FSH. Ketika telur matang, ia
mengeluarkan estrogen yang merangsang lapisan rahim (endometrium) untuk mempersiapkan
telur yang dibuahi dengan menjadi lebih tebal serta kaya akan darah dan nutrisi.

Kadar estrogen yang meningkat akan menekan sekresi FSH yang mencegah berkembangnya
telur selama siklus menstruasi. Ovulasi terjadi ketika lonjakan estrogen menghasilkan lonjakan
LH, yang menyebabkan folikel pecah dan melepaskan telur ke tuba falopi.

Folikel yang pecah dikenal dengan sebutan corpus luteum, akan mengeluarkan progesteron, yang
membantu mempersiapkan endometrium untuk telur yang telah dibuahi. Jika sel telur dibuahi,
estrogen, dan progesteron, kemudian dilepaskan supaya menjaga endometrium tetap utuh.

Jika telur tidak dibuahi, corpus luteum berhenti memproduksi progesteron dan kadar estrogen
dan progesteron menjadi turun. Kadar hormon-hormon yang lebih rendah ini menyebabkan
endometrium luruh dan menstruasi pun dimulai.

Siklus dimulai lagi ketika kadar FSH naik karena kadar estrogen yang rendah. Selama
perimenopause, telur menjadi kurang sensitif terhadap FSH dan mungkin tidak berkembang. Jika
telur tidak berkembang dengan baik, estrogen yang dikeluarkan akan lebih sedikit dan kadarnya
mungkin tidak cukup tinggi untuk menyebabkan lonjakan LH yang diperlukan untuk ovulasi.

Ini dikenal sebagai siklus anovulasi (siklus tanpa ovulasi). Karena folikel tidak pecah, tidak
ada corpus luteum untuk mengeluarkan progesteron. Rendahnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan menstruasi yang tidak teratur atau berat.

Anda mungkin juga menyukai