Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Palopo merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi rumput

laut yang sangat besar di Provinsi Sulawesi Selatan. Sebagian besar wilayah

Kota Palopo didominasi oleh pesisir sehingga budidaya rumput laut merupakan

mata pencaharian terbesar di wilayah Palopo. Saat ini, budidaya rumput laut

tidak hanya dilakukan di perairan pantai (laut) tetapi juga sudah mulai digalakkan

pengembangannya di perairan payau (tambak) (Priono, 2016).

Rumput laut (Eucheuma cottonii) merupakan salah satu komoditas

perikanan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama

masyarakat pesisir. Teknologi yang digunakan dalam kegiatan budidaya rumput

laut masih menggunakan teknologi yang sederhana, biaya murah, dan

membutukan tenaga kerja yang tidak banyak serta menghasilkan keuntungan

yang cukup besar. Selain itu, komoditas rumput laut (Eucheuma cottonii) adalah

komoditas ekspor andalan Indonesia yang permintaannya tinggi di pasar dunia

(KKP, 2018).

Rumput laut (Eucheuma cottonii) mengandung air, mineral, protein,

keragenan dan vitamin C serta kandungan zat lainnya yang baik untuk tubuh.

Senyawa-senyawa antioksidan yang berasal dari rumput laut merupakan

senyawa yang penting dalam melindungi sel terhadap radikal bebas. Dalam

industri kosmetik, penggunaan rumput laut memiliki fungsi yakni sebagai

antioksidan untuk melindungi kulit dari radikal bebas akibat UV, sebagai anti

penuaan, perlindungan sel tubuh dan pemutih (Hermanus dan Arwan 2014).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Rumput Laut (Eucheuma cottonii)

2.1.1 Klasifikasi rumput laut (Eucheuma cottonii)

Klasifikasi rumput laut jenis (Eucheuma cottonii) menurut Anggadireja

(2011), adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Solieriaceae

Genus : Eucheuma

Spesies : Eucheuma cottonii

Gambar 2.1 Rumput laut (Eucheuma cottonii)


(Sumber: Dokumentasi pribadi 2023)

2.1.2 Morfologi rumput laut (Eucheuma cottonii)

Rumput laut (Eucheuma cottonii) adalah jenis ganggang yang berukuran

besar (macroalgae) yang termasuk tanaman tingkat rendah dan termasuk divisi
2.2 Biologi Daun Mangrove (Sonneratia alba)

2.2.1 Klasifikasi dau mangrove ( Sonneratia alba ) menurut Backer and

Brink (1965) sebagai berikut:

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Myrtales

Famili: Sonneratiaceae

Genus: Sonneratia

Spesies: Sonneratia alba J.E.Smith

Gambar 2.2 Daun Mangrove (Sonneratia alba)


(Sumber: Dian Fathona 2014)

2.2.2 Morfologi daun mangrove (Sonneratia alba)

(Sonneratia alba) termasuk dalam jenis pionir, tidak toleran terhadap air

tawar dalam periode yang lama. Sering ditemukan di lokasi pesisir yang

terlindung dari hempasan gelombang, juga di muara dan sekitar pulau-pulau

lepas pantai. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Bunga hidup tidak terlalu
DAFTAR PUSTAKA

Anggadiredja JT. 2011. Laporan Forum Rumput Laut. Pusat Riset Pengolahan
Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.Jakarta.

Akbar, S., Kurnia, B., dan Istiqomah. 2001. Teknologi Budidaya Rumput Laut
(Kappaphicus alvarezii). Lampung: Departemen Kelautan dan Perikanan
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Balai Budidaya Laut.

Aslan, M.L. 2008. Rumput Laut. Cetakan VII. KANISIUS. Yogyakarta

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT. 2011. Manfaat dan


Pengolahan Rumput Laut. Jurnal Pangan dan Agro Industri. 2 (3): 1-7.

Effendi, I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.

Francis, ; Kerem, ; Makkar, ; Becker, K., 2002. The biological action of saponins
in animal systems: a review. Br. J. Nutr., 88: 587-605.

Hermanus dan Arwan. (2015). Riset Kesehatan. Yogyakarta: Ombak


Khasanah, U. 2013. Analisis Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya
Rumput Laut Eucheuma cottonii di Perairan Kecamatan Sajoanging
Kabupaten Wajo. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar. 76 hlm.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. [KKP] 2018. Produktivitas perikanan


Indonesia. Jakarta [Internet]. [diunduh 2023 Mei 15]. Tersedia pada:
https://kkp.go.id/wpcontent/uploads/2018/01/KKPDirjen-PDSPKP-FMB-
Kominfo-19- Januari-2018.pdf

Latief M, Nazarudin, Nelson. 2015. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun dan Buah
Prepat (Sonneratia alba) Asal Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. In:
Prosiding SEMIRATA Bidang MIPA BKS-PTN Barat, Universitas Tanjung
Pura. : 112-117.

Meiyana, M., Evalawati dan Prihaningrum, A.,(2001). Biologi Rumput Laut. Balai
Budidaya Laut, Lampung

Noor, dkk. 2006. “Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia”. Bogor: Wetland


International Indonesia Programme dan Ditjen PHKA.

Poonam Gawali, 2016 Comparative studies on antioxidant and anti-inflammatory


activities of ethanolic extracts of true Mangrove and mangrove
associate located in Bhatye beach areas of Maharashtra, India. Int.
Res. J. Pharm. ;8(12):124-130 http://dx.doi.org/10.7897/2230-
8407.0812259

Priono B, 2016. Budidaya Rumput Laut dalam Upaya Peningkatan Industri


Perikanan, Jurnal Media Akuakultur Vol. 8, No. 1,

Anda mungkin juga menyukai