Makalah STATDAS Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PENGANTAR DAN RUANG LINGKUP STATISTIK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Dasar

Dosen Pengampu: Dra. Lusiana,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Desti Selinayanti (2022143684)


2. Ayu Lia Citra (2022143690)
3. Devi Febrianti (2022143696)
4. Multazam Nabighah Elsa’diyyah (2022143702)
5. Ayu Ramadhani (2022143708)
6. MutiyaLuwinza (2022143714)
7. Anggita Putri Safira (2022143724)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmad dan nikmat

sehingga dalam penulisan dan penyusunan makalah yang berjudul “ Pengantar dan ruang lingkup

statistik” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tujuan yang mendorong kami untuk menyusun makalah ini adalah tugas dari mata kuliah

statistika dasar untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan yang diharapkan dapat

bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca makalah yang telah kami susun ini.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih, rasa hormat , dan

penghargaan kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini terutama kepada

dosen mata kuliah Statistika Dasar, Ibu Dra. Lusiana, M.Pd.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan

saran dari pihak manapun yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini. Semoga Allah senantiasa meridhoi usaha kita.

Palembang, 21 September 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan Masalah...................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Statistika...................................................................................3

1. Pengertian Statisika.....................................................................................3

2. Elemen Statistik...........................................................................................3

3. Data Dalam Statistik....................................................................................5

B. Ruang Lingkup Statistik..................................................................................8

C.Statistik Deskriptif.............................................................................................8

1. Pengertian Statistik Deskriptif.....................................................................8

2. Jenis Data.....................................................................................................10

3. Teknik Analisis Deskriptif...........................................................................12

D. Statistik Inferensial...........................................................................................13

1. Pengertian Statistik Inferensial....................................................................13

2. Ruang Lingkup Statistik Inferensial............................................................13


iii
3. Metode Statistik Parementik........................................................................14

4. Jenis Variabel..............................................................................................16

5. Skala Pengukuran........................................................................................18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................21

B. Saran...................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan berjalan dengan seiringnya muncul

permasalahan ataupun pertanyaan ilmiah. Sebagai anggota terpelajar dengan rasa ingin tahu

yang tinggi, sudah bisa menjadi salah satu peran kita untuk bisa menjawab permasalahan

maupun pertanyaan melalui metode ilmiah, baik dengan penelitian, jurnal dan yang akan

menjadi tantangan kita adalah pembentukan skirpsi.

Menurut Sigit Nugroho(2007) pengertian statistika adalah hasil-hasil pengolahan dan

analisis data statistik dapat berupa mean, modus, median, dan sebagainya. Statistika dapat

digunakan untuk menyatakan kesimpulan data berbentuk bilangan yang disusun dalam

bentuk tabel atau diagram yang menggambarkan karakteristik data. Dengan demikian

statistika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data, dimulai dari

merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, dan mempresentasikan data numerik yang

diteliti.

Statistik adalah suatu disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis,

interpretasi, dan presentasi data. Tujuan utama statistik adalah untuk mengorganisir data

sehingga informasi yang berguna dapat diekstraksi dari mereka. Statistik digunakan dalam

berbagai bidang, termasuk ilmu sosial, ilmu alam, bisnis, kedokteran, ekonomi, dan banyak

lagi.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain:

1. Bagaimana ruang lingkup dalam statistik?

1
C. Tujuan Masalah

Tujuan pembuatan makalah ini, antara lain :

1. Mahasiswa dapat menguasai konsep dasar statistik

2. Mahasiswa mengetahui pengertian statistik

3. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup statistik

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari makalah ini dapatdijabarkan menjadi dua bagian yaitu manfaat teoritis

dan manfaat praktis, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Manfaat praktis

a. Bagi mahasiswa

Sebagai referensi dan bahan pengembangan ilmu dalam bidsng pengetahuan

metode sebagai bekal utama pengumpulan data pembentukan skripsi.

b. Bagi kelompok

Sebagai bentuk kontribusi kelompokterhadap perkembangan ilmu pengetahuan

dan pemenuhan tugas kuliah.

2. Manfaat teoritis

a. Bagi dunia pendidikan

Makalah ini diharapkan dapat membantu dan bermanfaat sebagai sumber

informasi dan referensi yang berkaitan dengan pendidikan statistik serta membantu

mahasiswa dalam penelitian yang melakukan kegiatan ilmiah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Statistika

1. Pengertian Statistika

Menurut Kamus Cambridge bahwa pengertian Statistik ( Statistics) adalah angka

yang memberikan informasi tentang situasi atau peristiwa tertentu, seperti data statistik

kejahatan, ketenagakerjaan atau ekonomi ketenagakerjaan, statistik pemerintah, pasar

tenaga kerja, sensus penduduk dan lainnya. Selain itu statistik juga bisa didefinisikan

ilmu mengumpulkan dan mempelajari angka yang memberikan informasi tentang situasi

atau peristiwa tertentu. Sedangkan menurut Marguerrite F.Hall (1892) pengertian

statistika merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data,

menganalisis data dan menyimpulkan dan mengadakan penafsiran data yang berbentuk

angka.

Secara keseluruhannya, Menurut David M. Lane (2013) statistika bukan hanya

fakta dan angka, mereka adalah sesuatu yang lebih dari itu. Dalam arti luas, statistik

mengacu pada teknik dan prosedur menganalisis, menafsirkan, menampilkan, dan

membuat keputusan berdasarkan data. Sedangkan menurut Subana dan Sudrajat (2000)

definisi satistika merupakan ilmu pengetahuan mengenai cara dan aturan dalam hal

pengumpulan data, pengolahan, analisa, penarikan kesimpulan, penyajian dan publikasi

dari kata-kata yang berbentuk angka.

2. Elemen Statistik

Meskipun statistik bisa diterapkan pada hampir semua aspek kehidupan,

namun ada beberapa elemen yang biasa terdapat dalam suatu persoalan statistik, yaitu:

3
a. Populasi

Masalah dasar dari persoalan statistik adalah menentukan populasi data

secara umum populasi bisa didefinisikan sebagai kumpulan data yang

mengindikasikan suatu fenomena.populasi dalam statistik tidak hanya terbatas

pada masalah masalah manusia atau bisnis, namun dapat lebih luas cakupannya.

Seperti populasi ayam di suatu daerah, populasi bakteri "X" di suatu

laboratorium dan seterusnya, juga populasi busa sedemikian besarnya hingga

bisa dikatakan tak terbatas, seperti populasi oksigen di dunia, populasi plankton

di lautan dan sebagainya.

b.Sampel

Sampel bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang diambil atau

seleksi dari suatu populasi. Pengambilan sampel dilakukan karena dalam praktek

banyak kendala yang tidak menginginkan seluruh populasi diteliti. Kendala

tersebut bisa karena situasi, waktu, tenaga, biaya dan sebagainya. Sebagai

contoh tidak mungkin akan diteliti semua bakteri "X" yang ada di seluruh dunia;

atau akan menghabiskan banyak waktu dan biaya jika seluruh pekerja wanita di

Indonesia dijadikan objek penelitian. Oleh karena itu, pengambilan sampel

(contoh) data pada banyak kasus statistik merupakan suatu kebiasaan dan

karenanya metode pengambilan sampel menjadi bagian penting dari statistik.

c.Variabel

Dalam melakukan inferensi terhadap populasi,tidak semua ciri populasi

harus diketahui. Hanya satu atau beberapa karakteristik populasi yang perlu

diketahui , yang disebut sebagai variabel. Seperti untuk meneliti kepuasan

pekerja variabel yang dianggap relevan bisa berupa usia pekerja, gender pekerja,

penghasilan pekerja dan lainnya. Namun, variabel seperti status pekerja, asal

4
pekerja atau tempat tinggal pekerja bisa saja dianggap tidak relevan dan tidak

perlu dianalisis.

3. Data dalam Statistik

Dalam statistik berdasarkan tingkat pengukurannya ( level of measurement)

dapat dibedakan dalam empat jenis yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu data

kualitatif dan data kuantitatif:

a. Data kualitatif

Data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Datakualitatif

diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,

analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam

catatan lapangan (transkip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh

melalui pemotretan atau rekaman video.

b. Data Kuantitatif

Data yang berbentuk angka atau bilangan.sesuai dengan bentuknya data

kuantitatif dapat diolah atau di analisis menggunakan teknik perhitungan matematika

atau statistika.Sedangkan data berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi dua

yaitu:

1. Data primer

Data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber

datanya.Data primer disebut juga data asli atau data baru yang memiliki sifat uf to

date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara

langsung, teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer

antara lain observasi wawancara, diskusi, terfokus, ( focus grup discussion -FGD)

dan penyebaran kuesioner.

2. Data sekunder
5
Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah

ada ( peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai

sumber seperti Biro pusat statistik ( BPS) Buku, Laporan, Jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan data berdasarkan tipe skala pengukurannya dapat dibagi menjadi tiga,

yaitu:

a. Data nominal

Data yang diperoleh melalui pengelompokan obyek berdasarkan kategori

tertentu. Perbedaan kategori obyek hanya menunjukkan perbedaan kualitatif.

Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka

tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat

dibandingkan. Logika perbandingan ''>" dan "tidak dapat digunakan untuk

menganalisis data nominal. Operasi matematika seperti penjumlahan (+),

pengurangan (-), perkalian (×), atau pembagian (:). Juga tidak dapat diterapkan dalam

analisis data nominal. Contoh data nominal antara lain: jenis kelamin yang terdiri

dari dua kategori yaitu: (1) laki-laki (2) perempuan angka (1) untuk laki-laki dan

angka (2) untuk perempuan hanya merupakan simbol yang digunakan untuk

membedakan dua kategori jenis kelamin.Angka-angka tersebut tidak memiliki makna

kuantitatif , artinya angka (2) pada data diatas tidak berarti lebih besar dari angka (1)

kerena laki-laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan. Status pernikahan

yang terdiri dari 3 kategori yaitu: (1) belum menikah (2) Menikah (3) janda/duda.

Data tersebut memiliki sifat-sifat yang sama dengan data tentang jenis kelamin.

b. Data ordinal

Data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara

berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang

dapat diurutkan dimulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya.

Namun demikian, jarak atau rentang antar jenjang yang tidak harus sama.

Dibandingkan dengan data nominal data ordinal memiliki sifat berbeda dalamnya
6
hal urutan. Terhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi

berbeda yaitu “>” dan “.

c. Data rasio

Data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal, data

ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti

yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut (mutlak) sehingga

dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik (+-x). Sifat-sifat yang

membedakan antara data rasio dengan jenis data lainnya (nominal, ordinal, dan

interval). Contoh berikut: Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter

adalah data rasio Benda yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda

yang panjangnya 2 meter sehingga dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1

meter dan 2 meter (sifat data nominal). Ukuran panjang benda dapat diurutkan mulai

dari yang serpanjang sampai yang terpendek (sifat data ordinal). Perbedaan antara

benda yang panjangnya 1 meter dengan 2 meter memiliki jarak yang sama dengan

perbedaan antara benda yang panjangnya 2 meter dengan 3 (sifat data interval).

Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu: (1) Angka 0

meter menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada benda yang diukur, serta (2)

Benda yang panjangnya 2 meter, 2 kali lebih panjang dibandingkan dengan benda

yang panjangnya 1 meter yang menunjukkan berlakunya semua operasi matematik.

Kedua hal tersebut tidak berlaku untuk jenis data nominal, data ordinal, ataupun data

interval.

B. Ruang Lingkup Statistik


7
Statistik terbagi 2, yaitu:

1. Statistik deskriptif yaitu metode statistik yang bertujuan untuk membuat deskripsi

atau gambaran tentang suatu variabel penelitian, misalnya gambaran pengetahuan ibu

tentang diare. Hal ini dapat dilakukan melakukan pengumpulan data terhadap

variabel pengetahuan tentang diare melalui kuesioner, melakukan pengolahan data,

analisa data secara univariat atau deskripsi (berupa frekuesi dan persentase, mean,

median, modus, standar deviasi dan lain sebagainya) dan penyajian data. Namun

perlu diingat bahwa dalam statistik deskriptif tidak dilakukan uji hipotesa atau uji

statistik

2. Statistik inferensial yaitu metode staistik yang bertujuan untuk membuat ramalan,

tafsiran atau dugaan tentang adanya pengaruh atau hubungan diantara variabel yang

diteliti. Misalnya pengaruh dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri dalam

bersalin. Hal ini dapat dilakukan melakukan pengumpulan data terhadap variabel

dukungan suami dan variabel tingkat kecemasan istri dalam bersalin, selanjutknya

dilakukan pengolahan data. Kemudian akan dilakukan uji hipotesa atau dugaaan

apakah terdapat pengaruh dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri dan

tahap penyajian data.

C. Statistik Deskriptif

1. Pengertian Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-

cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis

data angka, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas mengenai

suatu gejala, peristiwa atau keadaan. Sedangkan menurut Shater & Zhang (2012) bahwa

Descriptive Statistics adalah cabang statistik yang mencakup pengorganisasian,

penampilan dna penjelasan data. Statistik deskriptif antara lain: Distribusi Frekuensi

Analisis Pemusatan Data (Central Tendency Analysis), dan Penyimpang/Standar Deviasi.


8
Analisa Deskriptif dilakukan degan pengujian hipotesis deskriptif. Hasil

analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan atau tidak. Jika

hipotesis nol (Ho) diterima, berarti hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Analisis

deskriptif ini menggunakan satu variabel atau lebih bersifat mandiri, oleh karena itu

analisiini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan.

Statistik Deskriptif atau statistik deduktif adalah bagian dari statistik yang

mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.

Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan

keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata

statistik deskritif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.

Didasarkan pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif mencakup:

a. Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti:

1) Grafik distribusi (histogram, poligon frekuensi, dan ogif)

2) Ukuran nilai pusat (rata-rata, kuartil dna sebagainya)

3) Ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi,simpangan baku, dan

sebagainya)

4) Kemencengan dan keruncingan kurva.

b. Angka indeks

c. Times series/deret waktu atau berkala

d. Korelasi dan regresi sederhana.

Statistika Deskriptif adalah statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok

untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu sаја.

a. Ukuran lokasi: mode, mean, median, dll

b. Ukuran Variabilitas: varians, deviasi standar, range, dll

c. Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks

9
2.Jenis Data

a. Berdasarkan banyaknya data yang diambil, dibedakan menjadi

1) Data Sensus

Data sensus adalah cara pengumpulan data dengan meneliti semua anggota

secara keseluruhan sebagai objek dari riset tersebut. Cara sensus ini dibentuk

sebagai pencatatan data secara menyeluruh,tanpa terkecuali. Dalam hal ini,

semua anggota yang dijadikan objek dalam penelitian dinamakan populasi.

2)Data Sampel

Data sampel adalah cara mengumpulkan data dengan mengambil sebagian dari

semua anggota, sehingga dalam hal ini sampel adalah bagian dari populasi.

Untuk cara data sampel ini +, akan menghasilkan data perkiraan (estimate value),

yang nantinya bisa ditaksir atau diperkirakan karakteristiknya dna sifat yang

sesungguhnya dari bagian populasi yang diteliti.

B. Berdasarkan jenis cara pengumpulan nya di bedakan menjadi:

1.) Pengamatan (observasi) yaitu cara pengumpulan data dengan terjun dan

melihat langsung kelapangan terhadap objek yang diteliti populasi. Kegiatan ini

juga disebut penelitian lapangan.

2.) Penelusuran literatur , yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan

sebagian atau seluruh data yang ada. Cara ini disebut juga pengamatan tidak

langsung

3.) Pengamatan kuesioner(angket) yaitu cara pengumpulan data dengan

menggunakan daftar pertanyaan/ datar isian terhadap objek yang diteliti

(populasi)

10
4.) Wawancara ( interview) yaitu cara pengumpulan data dengan langsung

mengadakan tanya jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang

mengetahui persoalan dari objek yang diteliti

Data yang dikumpulkan ( data mentah) kemudian diolah.pengolahan data adalah suatu

proses untuk memperoleh data ringkasan dari data mentah menggunakan cara atau rumus

tertentu. Data ringkasan yang diperoleh dapat berupa jumlah total , rata rata, presentase dan

sebagainya. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk:

a. Tabel data, yaitu penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut

kategori tertentu dalam daftar. Dalam tabel, data disusun secara alfabetis, geografis,menurut

besarnya angka, historis, menurut kelas kelas yang lazim. Berdasarkan pengaturan datanya tabel

dibedakan atas beberapa jenis yaitu:

1.) Tabel frekuensi yaitu tabel yang menunjukkan atau membuat banyak kejadian

atau frekuensi suatu kejadian

2.) Tabel klasifikasi yaitu tabel yang menunjukkan atau membuat pengelompokkan

data . Jenis ini dapat dibagi menjadi dua yaitu tabel klasifikasi Tunggal dan tabel

klasifikasi ganda.

3.) Tabel kontingensi yaitu tabel yang menunjukkan atau membuat data sesuai dengan

rinciannya apabila bagian baris tabel berisikan m bagian baris dan bagian kolom n

Baris maka didapatkan tabel kontingensi berukuran m×n

4.) Tabel kolerasi yaitu tabel yang menunjukkan atau membuat adanya kolerasi

(hubungan) antara data yang disajikan.

b.. Grafik data atau diagram data yaitu penyajian data dalam bentuk gambar gambar.

Grafik dapat dibedakan beberapa jenis yaitu:

11
1) piktogram yaitu grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dari data itu

sendiri dengan skala tertentu

2) grafik batang atau balok yaitu grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya

sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai data yang bersangkutan. Grafik

batang dapat berupa grafik tunggal , berganda atau komponen berganda.

3) grafik garis yaitu grafik data yang berupa garis diperoleh dari beberapa ruas garis

yang menghubungkan titik titik pada bilangan . Pada garis horizontal (sumbu x)

ditempatkan bilangan yang sifatnya tetap.( Seperti tahun dan ukuran ukuran) pada garis

tegak( sumbu Y) ditempatkan bilangan yang sifatnya berubah ubah .

4) grafik lingkaran yaitu grafik data yang berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi

juring juring sesuai dengan data tersebut. Bagian keseluruhan data dinyatakan dalam

persen

5) kartogram atau peta statistik yaitu grafik data berupa peta yang menunjukkan

kepadatan penduduk , curah hujan, hasil pertanian, hasil pertambangan dan lain

sebagainya.

3. Teknik Analisis Deskriptif

Analisis deksriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil

penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif ini dilakukan melalui pengujian

hipotesis deskriptif. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan

atau tidak. Jika hipotesis nol (Ho) diterima, berarti hasil penelitian dapat digeneralisasikan.

Analisis deskriptif ini menggunajan satu variabel atau lebih tapi bersifat mandiri, karena itu

analisis ini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan. Jenis tekik statistik yang digunakan

untuk menguji hipotesis deskriptif harus sesuai dengan janis data atau variabel berdasarkan skala

12
pengukirannya, yaitu nominal, ordinal, atau interval/rasio.Untuk menguji data nominal,

digunakan dua cara yaitu : Uji Bonimal dan Uji kai kuadrat satu sampel.

D. Statistik Inferensial

1. Pengertian Statistik Inferensial

Statistik inferensial atau juga dikenal dengan statistik Induktif, stat lanjut, statistik

mendalam adalah statistik yang dapat digunakan untuk mencoba menarik kesimpulan

( counclusaion) yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah tersusun dan diolah

( Amirotus sholikhak,2016) . Selain untuk penyusunan atau pembuatan ramalan (prediciton) ,

penafsiran (estimation) , dan sebagainya (Amirotus sholikhak, 2016) .

Statistik inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan pendugaan populasi dan

pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau fenomena. Dalam hal ini, statistik

inferensial berfungsi untuk mengontrol dan meramalkan keadaan atau kejadian ( Hilda M.

Janna, 2020).

Statistik inferensial merupakan kegiatan merangkum dari semua metode atau cara

yang berkaitan dengan analisis sebagian data, kemudian dapat ditarik kesimpulan ataupun

peramalan tentang keseluruhan data induk dari suatu populasi tersebut (M.Dahri, 2022).

2. Ruang lingkup statistik inferensial

Ruang lingkup statistik inferensial yaitu probabilitas, metode sample, pengujian

hipotesis, statistik parametric ( korelasi dan regrasi), dan statistik nonprametrik(M.Dahri, 2020).

Sedangkan ruang lingkup statistik inferensial menurut (Hilda M. Janna, 2020) , adalah:

a. Probabilitas atau teori kemungkinan

b. Distribusi teori tas

c. Sampling dan distribusi sampling

d. Pendugaan populasi atau teori populasi

e. Uji hipotesis

13
f. Analisis korelasi dan uji signifikasi, dan

g. Analisis regresi untuk peramalan

Hal yang berhubungan dengan statistik inferensial adalah:

a. Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang

diperoleh dari semple

b. Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datang

c. Menentukan ada tidaknya hubungan antar karakteristik

d. Menguji hipotesis

e. Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasi

3. Metode statistik Parametrik

a. Statistik parametrik

1) pengertian

Statistik parametrik adalah ilmu statistik yang digunakan untuk

mempertimbangkan apakah distribusi data atau data yang menyebar secara normal atau

tidak. Dalam hal ini, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus

memenuhi asumsi normalitas( M Dahri, 2020).

Statistik parametrik digunakan untuk menguji hipotesis dan variabel yang terukur

( Nilda M. Janna, 2020).

Statistik parametrik adalah bagian dari statistik inferensial yang

mempertimbangkan nilai dari sutu atau lebih parameter populasi, seperti rata rata hitung,

standar deviasi, dan korelasi. Karakteristik dari parametrik antara lain memperhitungkan

nilai yang ada di populasi, datanya berskala minimal interval, bentuk variabel nya

kontinu, serta datanya terdistribusi secara normal ( Bambang prasetyo, 2016).

Secara umum, menurut ( singgah santoso, 2019) statistik parametrik digunakan

untuk:

a. Data dalam jumlah besar biasanya diatas 30


14
b. Distribusi data adalah normal atau dianggap normal

C. Data bertipe interval atau rasio

Jika salah satu diatas tidak terpenuhi, seperti jika data tidak cukup banyak, namun

tidak bisa ber distribusi normal, atau tipe data adalah nominal atau ordinal

Digunakan,contoh dari statistik parametric antara lain:uji-t,uji-z,serta korelasi Pearson.

2). keunggulan dan kelemahan data statistik parametric, menurut (M.Dahri,2020)

Keunggulan

a) syarat-syarat parameter dari suatu populasi yang menjadi simpel biasanya tidak diuji

dan di anggap memenuhi syarat, pengukuran terhadap data dilakukan dengan kuat

b) observasi bebas satu sama lain dan ditarik dari populasi yang berdistribusi normal

serta memilki varian yang homogeny.

Kelemahan

a) populasi harus memilki varian yang sama

b) variabel-variabel yang diteliti harus dapat diukur setidaknya dalam skala interval

c) dalam analisis varian ditambahkan persyaratan rata-rata dari populasi harus normal

dan bervarian aama,dan harus merupakan kombinasi linear dari efek-efek yang

ditimbulkan.

b.statistik non parametrik

1). pengertian

Statistik non-parametrik yaitu bagian dari statistika infrensia yang tidak

memperhatikan nilai dari satu atau lebih parameter populasi.karakteristik dari non-

parametrik antara laindatanya bersekala ukur nominal atau ordinal,variabelnya

diskret,dan biasanya untuk menguji sampel yang relative(kurang dari 30).contoh dari

statistik non-parametrik antara lain chi square,wiloxon, uji tanda( sign test),fisher

probability exact test, serta uji spearman(Bambang Prasetyo,2016)

Keunggulan
15
a)tidak membutuhkan asumsi normalitis

b)tidak membutuhkan perhitungan matematik yang rumit.

c)statistik non-parametrik dapat digantikan data numeric(nominal)dengan

jenjang(ordinal)

d) Pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada

pengamatan yang nyata

Kelemahan

a)Hasil statistik non-parametrik tidak dapat diekstrapolasikan ke populasi studi seperti

pada statistik pramatik,hal ini karena statistik non-parametrik mendekati eksperimen

dengan sampel kecil dan umurnya membandingkan dua kelompok tertentu

4. Jenis variabel

a. Variabel diskrit (discreet variabel)

Variabel diskrit adalah variabel yang berupa data pengkategorian atau

mengelompokkan jenis tertentu.data jenis ini disebut data nominal aatau

dikotomik.misalnya:data dikotomik 1 untuk kategori benar dan 0 dan untuk kategori

salah.data dikotomi ini seringkali digunakan mahasiswa untuk mengkategorikan jawaban

benar sans alah dari tes-tes jenis objek semisal pilihan ganda ( multiple hoicce Question

(MCQ). contoh lainnya adalah simbol 1 untuk pria dan simbol 2 untuk wanita.angka 1

p,atau 1 2 hanya merupakan label untuk penanda kategori.jadi bukan berarti bahwa angka

2 lebih tinggi nilainya dari 1 dan 0.data tersebut bersifat tetap(setara)dan tentu tidak

dapat digunakan dalam operasi hitung.

Selain itu,data yang termasuk dalam variabel diskrit (data distrit) adalah data

bilangan bulat.bilangan bulat adalah bila bilagan yang tidaj dalam bentuk

pecahan/decimal.misaknya jumlah penjual mobil tahun 2016 adalah 300 buah .daata

tersebut selalu bukat.jadi tidak ada 2,5 mobil.

16
b. Variabel kontinu (continuous variable)

Data yang digunakan untuk operasi hitung.data kontinu adalah data yang

diperoleh daru hasil perhitungan atau pengurangan,sehingga data tidak hanya berupa

bilangan bulat,tetapi bisa dalam bentuk decimal, misalnya 2,5

Data kontinu juga bisa dalam bentuk bilangan bulat,namun kelompok data

tersebut memungkinkan variasinya kedalam bentuk pecahan. Contoh dari data untuk

variabel adalah jumlah benar atau salah dalam suatu tes skor nilai,rangking tinggi badan,

berat badan, panjang jarak data tersebut dapat berubah-ubah atau bervariasi.

Berikut jenis-jenis data dalam variabel kontinu:

1) Data Ordinal

Data ordinal merupakan data peringkat misalnya juara 1, juara 2, dan juara 3. Angka

tersebut mempunyai makna, lebih dari sekedar label seperti pada data nominal diatas, juara 1

tentu lebih pintar dari juara 2 dan seterusnya.

2) Data interval (Rintangan)

Data interval merupakan data jenis rintangan yang sudah dapat digunakan dalam operasi

hitung, selain itu data,data interval mempunyai adanya jarak yang jeas diantaranya masing-

masing data.

Misalnya MK 1 bernilai 1 SKS diberikan waktu 50 menit, MK ll bernilai ll SKS diberikan

waktu 100 menit, dan MK lll bernilai

lll SKS diberikan waktu 150 menit. Disederhanakan menjadi 50-100-150. Maka terlihat bahwa

masing-masing data mempunyai rentangan sebesar 50. Contoh lainya beberapa kali anda pergi

pulang kampung halaman dalam satu tahun? a. 1 kali, b. 2 kali, c. 3 kali, d. 4 kali, angka-angka

tersebut menggunakan interval 1.

3) Data Rasio

Data rasio merupakan data pengukuran yang paling kompleks dan tentu dapat digunakan

dalam operasi hitung angka dalam data rasio merupakan angka yang sesungguhnya, bukan

hanya sebagai simbol. Apabila ada angka 0 berarti memang angka 0 yang sebenarnya
17
mutlak.contoh dari data ini adalah data hasil pengukuran/ perhitungan massa, panjang dan

waktu.misalnya,data berat badan, berat a mempunyai berat 45 kg, B mempunyai betat 90

kg,jika dilihat menggunakan skala rasio berat badan a a adalah setengah dari berat badan B.

5. Skala pengukuran

1) Skala nominal

skala nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara skala

Pengukuran yang ada. skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu

dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Skala pengukuran nominal digunakan untuk

mengklasifikasi objek, individu atau kelompok dalam bentuk kategori.

Pemberian angka atau simbol pada skala nominal tidak memiliki maksud kuantitatif

hanya menunjukkan ada atau tidak adanya atribut atau karakteristik pada objek yang diukur.

misalnya, jenis kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan. Angka ini

hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai intrinsik dan tidak memiliki arti

Apapun. Kita tidak bisa mengatakan perempuan dua kali dari laki-laki. Kita bisa saja mengkode

laki-laki menjadi 2 dan perempuan dengan kode 1, atau bilangan apapun yang kodenya berbeda

antara laki-laki dan perempuan.

Karena tidak memiliki nilai intrinsik, maka angka-angka (kode-kode) yang kita berikan tersebut

tidak memiliki sifat sebagaimana bilangan pada umumnya. Oleh karenanya, pada variabel

dengan skala nominal tidak dapat diterapkan operasi matematika standar ( aritmatik)

pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan sebagainya. Peralatan statistik yang sesuai dengan

skala nominal adalah peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan) jumlah dan proporsi

seperti modus, distribusi, frekuensi, chi square dan beberapa peralatan statistik non-parametrik

lainnya.

18
2) Skala Ordinal

Kalau Ordinal sering juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala

Ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan perbedaan juga

menunjukkan urutan atau tingkat objek yang diukur menurut karakteristik tertentu. Misalnya

tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat

puas,4=puas,3=kurang puas,2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas

Dalam skala Ordinal, tidak seperti skala nominal, ketika kita ingin mengganti angka-angkanya,

harus dilakukan secara berurut dari besar ke atau dari kecil ke besar. Maka,1=sangat

puas,2=tidak puas,3=puas dstnya. Yang boleh adalah 1=sangat puas, 2=puas,3=kurang puas dan

seterusnya tidak di perbolehkan.

Selain itu, angka perlu diperhatikan dari kata karakteristik skala ordinal adalah meskipun

nilainya sudah memiliki batas yang jelas tetapi belum memiliki jarak (selisih). Kita tidak tahu

berapa jarak kepuasan dari tidak puas ke kurang puas. Dengan kata lain juga, walaupun sangat

puas kita beri angka 5 dan sangat tidak puas kita beri angka 1, kita tidak bisa mengatakan

bahwa kepuasan yang sangat puas lima kali lebih tinggi Dibanding kan yang sangat tidak puas.

Sebagaimana halnya pada skala nominal, pada skala ordinal kita juga tidak dapat

menerapkan operasi matematika standar seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian dan

lainnya peralatan statistik yang sesuai dengan skala ordinal juga adalah statistik yang

berbasiskan jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi Chi square dan beberapa

peralatan statistik non-parametrik lainnya.

3) skala interval

Skala interval memiliki karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal

dengan ditambah karakteristik lain. Yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian

skala interval sudah memiliki nilai

intrusi, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan.

Pengertian "jarak belum merupakan kelipatan" ini kadang-kadang diartikan bahwa skala
19
interval tidak memiliki nilai nol mutlak. Skala interval ini sudah benar-benar angka dan dan kita

sudah dapat menerapkan semua operasi matematika serta peralatan statistik kecuali yang

berdasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.

4) skala rasio

Skala rasio adalah skala data dengan kaulitas paling tinggi. Pada skala rasio, tersebut

semua karakteristik skala nominal, ordinal dan skala interval. Ditambah dengan sifat adanya

nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa

diubah meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala rasio, pengukuran

sudah mempunyai nilai perbandingan\rasio.

Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah pengukuran tinggi

dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30 kg, sedangkan berat benda B adalah 60 kg. Maka

dapat dikatakan bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Statistik terbagi menjadi 2, yaitu: Statistik deskriptif dan statistik

inferensialStatistik deskriptif yaitu metode statistik yang bertujuan untuk membuat

deskripsi atau gambaran tentang suatu variabel penelitian, misalnya gambaran

pengetahuan ibu tentang diare. Hal ini dapat dilakukan melakukan pengumpulan data

terhadap variabel pengetahuan tentang diare melalui kuesioner, melakukan pengolahan

data, analisa data secara univariat atau deskripsi (berupa frekuesi dan persentase, mean,

median, modas, standar deviasi dan lain sebagainya) dan penyajian data. Namun pertu

diingat bahwa dalam statistik deskriptif tidak dilakukan uji hipotesa atau uji statistik.

Statistik inferensial yaitu metode statistik yang bertujuan untuk membuat ramalan,

tafsiran atau dugaan tentang adanya pengaruh atau hubungan diantara variabel yang

diteliti. Misalnya pengaruh dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri dalam

bersalin. Hal ini dapat dilakukan melakukan pengumpulan data terhadap variabel

dukungan suami dan variabel tingkat kecemasan istri dalam bersalin, selanjutnya

dilakukan pengolahan data. Kemudian akan dilakukan uji hipotesa atau dugaaan apakah

terdapat pengaruh dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri dan tahap penyajian

data.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dengan adanya makalah ini kita

bisa mengetahui ruang lingkup statistik dan sebagai salah satu tenaga kesehatan dalam

masyarakat harus mampu menghadapi persaingan untuk bagian dari pemeliharaan

kesehatan dan memilih kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi dibidang kesehatan

dalam kumpulan metode untuk mengumpulkan, menampilkan, menganalisis, dan

21
menggambarkan kesimpulan dari data tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai budaya dalam

upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

22
DAFTAR PUSTAKA

Janna, Nilda M. (2020), Pengantar Statistika Pendidikan., DOI: 10.31219/os.io/739za

Nasution, Leni Masnidar. (2017). Statistik Deskriptif. Jurnal Hikmah, 14 (1), 49-55

Prasetyo, Bamabang (2016)., Konsep Dasar Statistika., Pengantar Statistik Social

Santoso, Singgih (2019). Mahir Statistik Parametrik, PT Elex Media Komputindo: Jakarta

Sugiarsi, Sri, SKM,M.Kes. (2019). Biostatistik untuk Manajemen Informasi Kesehatan.

Karanganyar: APTIRMIKI

Dahri, M (2020)., Jenis Variabel dan Skala Pengukuran, Perbedaan Statistik Deskriptif dan

Inferensial dan Statistik Parametrik dan Non-Parametrik., DOI: 10.31219/osf.io/durtn

Hadi, Sutarto dkk. (2018). Statistika Inferensial Teori dan Aplikasinya. Banjarmasin: Rajawali

Press.

Hartanto. Dr. Dicky & Yuliani, Dr. Sri. (2019). Statistik Riset Pendidikan Dilengkapi Analisis

SPSS. Pekanbaru: Cahaya Firdaus Publishing and Printing

23

Anda mungkin juga menyukai