Laporan PKL
Laporan PKL
Disusun oleh :
Nama : Rafi Achmad Gifary
NIS : 202110020061
Kelas : XII TKR 2
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Menyetujui
Mengesahkan : Mengetahui :
Kepala SMK Negeri 1 Kuningan, Ketua Pokja PKL,
1. Bapak Didin Wahyudin, SP. selaku kepala sekolah SMK NEGERI 1 KUNINGAN
5. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan memberikan bantuan baik moral maupun
materil.
7. Semoga amal baik dan bantuan yang telah di berikan kepada penulis mendapat balasan
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi pelajar SMK
Negeri 1 Kuningan.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...……………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ...……………………………………………………...…… ii
DAFTAR ISI ...……………………..……………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………...………………………… 1
1.2. Tujuan ……………………………………………………...……………. 2
1.3. Pembatasan Masalah …………………………………………………..... 2
1.4. Manfaat yang diperoleh ……………………………...………………….. 2
1.5. Tujuan penulisan laporan ……………………………...………………… 3
1.6. Landasan Hukum …………………………………………………...…… 3
BAB II TINJAUAN UMUM INSTANSI PERUSAHAAN
2.1.Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................................ 4
2.2. Visi dan Misi Perusahaan .......................................................................... 5
2.3. Gambaran Lokasi Perusahaan ................................................................... 5
2.4. Sasaran Pemasaran .................................................................................... 5
2.5. Struktur Organisasi ................................................................................... 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Landasan Teori ......................................................................................... 7
3.2. Komponen Rem Cakram dan Fungsi ....................................................... 8
3.3. Perbaikan Pada Komponen Rem Cakram .............................................. 12
3.4. Faktor Pendukung dan Penghambat ....................................................... 17
3.5. Pemahaman Budaya Kerja ..................................................................... 18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan ............................................................................................ 19
4.2. Saran ...................................................................................................... 20
PENUTUP ............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendukung
pembangunan ekonomi nasional adalah kebijakan pendidikan sistem ganda (dual system).
Pendidikan Sistem Ganda yang diselenggarakan pada sekolah menengah kejuruan
merupakan salah satu implementasi kebijakan “link and match” antara dunia pendidikan
dengan dunia kerja. Bentuk penyelenggaraan pendidikan sistem ganda menekankan pada
pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dengan program keahlian yang diperoleh langsung di
perusahaan. Pendidikan sistem ganda sering disebut dengan istilah praktik lapangan kerja
atau “PKL”.
PKL adalah pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di sekolah, dipraktikkan di dunia
usaha, dunia industri (DU/DI), sehingga akan terjadi kesesuaian antara kemampuan yang
diperoleh di sekolah dengan tuntutan dunia usaha/dunia industri (DU/DI). Hal ini
merupakan wahana untuk mempersiapkan lulusan SMK yang memenuhi kualifikasi dan
kebutuhan pasar.
1.2. Tujuan
Tujuan Pelaksanaan PKL :
4. Memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti pertanggung jawaban hasil Praktek
Kerja Lapangan
Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis membatasi masalah
hanya meliputi tugas tugas yang diberikan ternyata oleh pembimbing laporan di Bengkel
Nanda Motor yaitu “Sistem rem cakram”.
3. Membentuk pola pikir siswa siswi agar terkontruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam hidup kerja.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan laporan Project Work ini adalah:
1. Menambah pengalaman dalam pembuatan karya tulis dimasa yang akan datang.
3. Sebagai salah satu syarat dalam rangka menempuh Uji Kompetensi dan Ujian Akhir
Lapangan.
BAB II
Pemilik bengkel adalah bapak Ikin Sodikin, beliau ini mempunyai sejarah
tersendiri dalam pendirian bengkel mobil, yang melatar belakangi adalah
kebutuhan setiap hari untuk makan, membeli peralatan rumah tangga, membangun
rumah, menyekolahkan anaknya, serta kebutuhan sekolah yang tidak sedikit.
Kebutuhan hidup inilah yang melatarbelakangi menciptakan lapangan pekerjaan.
Dengan berbekal keahlian dibidang otomotif serta pengalaman yang dimiliki.
Prinsip dasar dari awal membuka jasa service adalah melayani pelanggan
dengan baik, memberi kepercayaan dari kualitas pekerjaan jasa yang diberikan
ternyata tidak mudah. Tidak jarang pelanggan/konsumen yang komplain, tetapi
tidak menjadikan patah semangat dan tentu harus berifikir keras agar pelanggan
tidak kecewa.
Hasil tahun demi tahun pelanggan mulai memberikan kepercayaan penuh. Hari
hari beralalu sudah bisa merasakan jerih payah selama ini hingga merekrut tenaga
kerja dikarenakan pelanggan banyak yang mulai percaya dengan usahanya. Bahkan
bisa menerima siswa PKL dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Kuningan
Jawa Barat ini. Bahkan bengkel bapak Ikin Sodikin pun terkenal sampai ke luar
kota seperti Tegal, Subang, Jakarta, Bandung, dll.
Visi :
Misi :
Bengkel Nanda Motor terletak di perumahan penduduk yang daya dukungnya atau
letaknya yang sangat mendukung, Lokasi di Jl. Tentara Pelajar, Ciherang – Kuningan.
2.4. Sasaran Pemasaran
Mekanik
Administrasi
Indri, Ferdi,
Ikin Sodikin
Abi
2. Prinsip Kerja Rem Cakram
Sistem rem memiliki prinsip perubahan energi dari energi gerak ke energi panas.
Perubahan energi ini dilakukan dengan menggesek bidang yang berputar dengan
bidang yang diam, hasilnya akan ada perubahan energi dari energi gerak ke energi
panas.
1. Kaliper
Kaliper rem cakram mobil merupakan bagian paling vital dari sistem
pengereman. Fungsinya untuk menghimpit kampas rem pada piringan cakram
sekaligus menopang kampas dan piston. Komponen kaliper bekerja dengan
bantuan tekanan hidrolik dari minyak rem yang masuk lewat selang rem.
Umumnya, ada dua jenis kaliper yang digunakan pada mobil, yakni floating
caliper dan fixed caliper.
2. Kaliper Bracket
Selanjutnya, ada komponen kaliper yang dinamai kaliper bracket yang
terhubung langsung dengan steeting knuckle. Adapun fungsi dari kaliper
bracket adalah menahan kaliper agar tetap pada tempatnya.
3. Piston Brake
Kaliper bekerja optimal jika adanya piston brake. Piston brake posisinya
berada di dalam kaliper yang bentuknya menyerupai tabung dengan ujung
desain groove atau lekukan untuk menyimpan karet pelindung debu.
4. Seal Piston
Selanjutnya, ada seal piston yang terbuat dari minyak rem sehingga memiliki
sifat tahan terhadap panas. Seal piston berfungsi mencegah terjadinya
kebocoran minyak rem yang bisa saja mengalir pada tuas rem saat diinjak.
Seal piston ini bisa membantu menarik piston supaya mundur saat proses
pengereman atau menahan laju mobil.
5. Selang Hidrolik
Komponen ini memiliki fungsi untuk menyalurkan minyak rem ke kaliper rem.
Adapun cara kerjanya dengan memanfaatkan tekanan hidrolik yang berasal
dari pedal rem.
Ketika mobil melaju, tekanan yang terjadi di dalam selang hidrolik sangat
fluktuatif. Supaya minyak rem tidak bocor, selang hidrolik dibuat dengan
material yang bisa menahan tekanan, seperti baja.
6. Kampas Rem
7. Piringan Cakram
Komponen selanjutnya dari rem cakram adalah piringan cakram atau disc
brake yang terhubung dengan poros roda. Piringan cakram berfungsi sebagai
media yang akan dijepit atau ditekan oleh kampas rem. Oleh karena itu,
munculah proses pengereman pada mobil. Bahan yang biasanya dipakai dalam
piringan cakram adalah besi cor.
Beberapa piringan terbuat dari komposit matriks keramik atau karbon yang
biasanya digunakan oleh mobil mewah dengan kecepatan tinggi. Bahan
komposit karbon dan keramik biasanya dapat melepaskan panas lebih cepat
dibanding besi cor.
8. Master Silinder
Cara kerja master silinder adalah mengubah gerakan mekanis dari pedal rem
menjadi tekanan hidrolik. Komponen rem cakram ini juga memiliki komponen
lain yang terhubung dengan pedal rem.
Di pasaran, ada dua tipe master silinder, yaitu tipe tandem dan tipe tunggal.
Tipe tandem adalah master silinder dengan dua outlet hose dan dua piston.
Selanjutnya ada tipe tunggal yang artinya hanya memiliki satu outlet hose dan
piston. Jadi, satu master silinder akan mengatur laju keempat roda mobil
sekaligus.
9. Minyak Rem
Komponen ini merupakan paling penting pada rem cakram. Minyak rem atau
brake fluid membuat mekanisme hidrolik bekerja karena menyalurkan tenaga
gerak dari pedal rem ke kaliper.
Ada beberapa jenis minyak rem sesuai titik didihnya. Indikator titik didih ini
dikenali melalui kode DOT (Department of Transportation) yang diikuti angka
tertentu.
Semakin besar angka tercantum tinggi pula titik didihnya. Misalnya DOT3
memiliki titik didih 205 derajat celcius dan DOT 4 titik didihnya 230 derajat
celcius.
Minyak rem yang dijelaskan sebelumnya ditampung dalam sebuah tangki atau
oil reservoir yang letaknya menyatu dengan master silinder. Komponen rem
cakram mobil ini dilengkapi sebuah sensor untuk mendeteksi volume minyak
rem.
11. Booster
Booster rem merupakan komponen rem cakram yang terbuat dari membran.
Komponen ini terhubung dengan bagian intake manifold.
Booster rem berfungsi sebagai assist atau dapat membantu meringankan tenaga
penekanan pedal rem, tanpa harus mengurangi daya pengereman. Komponen
ini bisa melipat gandakan energi pengereman.
Fungsi dari pedal rem pada rem cakram adalah untuk membantu mengaktifkan
sistem pengereman. Umumnya dibuat dengan tuas yang panas agar
menyesuaikan dengan kebutuhan pengereman pengemudi.
Berbagai komponen rem cakram tersebut bersatu untuk membantu pengendara
mengurangi laju dan mengehentikan mobil. Berikut cara kerja rem cakram
pada mobil.
Minyak rem mobil harus diganti setiap 1 tahun atau 20.000 km, tergantung kondisi
mana yang terlebih dahulu terpenuhi. Cara menguras minyak rem yaitu pertama baung
minyak rem dari tangki cadangan atau reservoir yang ada di ruang mesin bagian depan.
Kemudian buang udara yang ada pada saluran minyak rem dari jarak terjauh dari master
silinder. Pembuangan udara dilakukan dengan cara menginjak pedal rem beberapa kali.
Untuk mengukur ketebalan sepatu rem cobalah ukur menggunakan mistar atau
penggaris
Periksa juga secara visual, pastikan bahwa tidak ada perbedaan yang sangat mencolok
antara sepatu rem yang luar dan dalam
Jika kanvas rem sudah aus dan melebih limit maka segera ganti dengan kanvas rem
yang baru
Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara visual dengan memperhatikan apakah keausan
pada piringan rem, misalnya terbakar dengan ciri permukaan piringan rem yang menjadi
lebih hitam. Selain itu, cek juga apakah ada kerusakan lain, seperti misalnya oplak,
retak, run out, atau ketebalan yang tidak sama antara bagian luar dan dalam.
4. Periksa Kaliper Rem
Saat memeriksa bagian kaliper rem, cobalah untuk melihat dengan detail apakah ada
kebocoran minyak rem di piston silinder rem. Pastikan juga bahwa sliding pin dan piston
rem tidak macet.
Ikat piringan rem menggunakan mur pada bagian bautnya untuk sementara waktu
cek freeplay bearing hub roda depan untuk mengetahui apakah masih masuk dalam
spesifikasi atau tidak
Yang perlu diperhatikan pada saat penggantian pad kit rem depan adalah tidak
melepas atau membuka selang flexible dari kaliper rem.
Pada permukaan anti squeal shims gunakanlah lithium base glycol grease
pasang kaliper
tekan pedal rem beberapa kali kemudian cek level minyak rem, pastikan harus
berada pada level garis MAX. Jika kurang maka tambahkan minyak remnya
Yang perlu diingat adalah penggantian pad kit harus disertai penggantian anti squeal
shims, serta pastikan tidak ada oli pada permukaan gesek pad kit.
Agar minyak rem tidak tumpah dari reservoir, sebaiknya piston rem ditekan lalu
kendorkan bleeder plug.
Perlengkapan keamanan kerja (safety) ialah seperangkat alat yang digunakan tenaga
kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari potensi bahaya atau
kecelakaan kerja. Pada perlengkapan ini sangat disarankan supaya digunakan menurut
prosedur dan harus memenuhi standar nasional. Berikut perlengkapan safety yang harus
dipakai dalam praktek:
1. Wear Pack
Wear pack berfungsi untuk melindungi kulit dari benda kasar dan tajam.
2. Masker
Masker berfungsi untuk mulut dan hidung dari partikel-partikel/debu/asap yang cukup
berbahaya bagi organ tubuh.
3. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari luka tersayat atau tertusuk oleh
tepi-tepi/ujung-ujung runcing pada benda keras.
4. Sepatu safety
Sepatu safety berfungsi untuk melindungi bagian kaki (ujung jari-jari kaki) dari cidera
akibat tertimpa benda berat dan menjaga pemakai agar tidak mudah terpeleset pada
tempat yang licin.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja di lapangan
sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran
mengenai kegiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa siswi
mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan
kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan karyawan yang disipli, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja lapangan ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis
melaksanakan PKL, penulis merasa bangga bisa mendapat ilmu yang belum pernah
penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain PKL adalah menambah wawasan yang luas bagi siswa dan siswi, terutama
dalam bidang yang ditempatinya. Adapula tempat yang disukai yakni diruangan
pemilahan arsip, penulisan busa belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis
dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Lapangan telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian
masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan PKL
(Praktej Kerja Lapangan) dan bersedia mendampingi penulis selama PKL
berlangsung.
4.2. Saran
1. Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut-baut dan jangan sampai
tertukar.
2. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm
keselamatan kerja.
3. Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak-plak masuk ke
lubang baut
PENUTUP
Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak yang ikut
berpartisipasi dalam penyusunan karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa penyusun karya
tulis ini masih banyak kekurangan bahkan masih jauh dari harapan, untuk itu penulis
Akhir kata penulis berharap semoga laporan atau karya tulis ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis umumnya bagi para pembaca, Amin Yarabbal Alamiin.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/316297606/Laporan-Kegiatan-Prakerin-Industri
https://laporanmagangsmkkelas12.blogspot.com/2019/02/laporan-praktek-kerja-
industri.sistem.html
https://www.coursehero.com/file/40919246/Laporan-PKLdocx/
Referensi dari Buku Pelajaran