Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Rahayu

NPM : 2206105156
Tugas Sistem Transportasi Review Jurnal

Solving a Highly Constrained Multi-Level Container Loading Problem from Practice

Jonas Olsson

Jurnal ini mempertimbangkan tentang masalah pemuatan kontainer untuk menentukan


penempatan pada kontainer pengiriman karena merencanakan pemuatan kontainer
sangat sulit dilakukan karena beberapa faktor: heterogenitas paket sehubungan dengan
ukuran, berat, kemampuan susun, posisi dan orientasi; set paket sangat berbeda antara
pengiriman; sangat penting untuk menghindari kerusakan kargo.

Permasalahan pengangkutan kontainer yang dibahas pada jurnal ini adalah


penempatan posisi dan packaging dengan satu atau banyak container shipping. Box
kecil digabung ke dalam pallet sebelumnya untuk diangkut ke dalam container shipping
bersamaan dengan packaging yang besar. Penelitian tidak hanya menggunakan
bantuan software, tetapi juga diaplikasikan langsung di dunia nyata pada perusahaan
industri Atlas Copco, Texas, USA. Distribution center Atlas Copco di Allen, Texas,
memasok suku cadang dan bahan habis pakai untuk perusahaan pertambangan dan
konstruksi di seluruh dunia. Untuk beberapa pelanggan, paket dikirim dalam kontainer
laut.

PREVIOUS STUDY

Banyak literatur yang membahas tentang optimasi pemuatan pada kontainer. Bortfeldt
dan Wäscher (2013) fokus pada penelitian tentang batasan apa saja yang terdapat pada
pemuatan kontainer. Bortfeldt dan Wäscher (2013) mendefinisikan permasalahan
pemuatan kontainer menjadi tiga dimensi bagian kecil (disebut kargo) yang harus
diselesaikan dan dimasukkan ke dalam objek besar persegi panjang tiga dimensi
(disebut kontainer) dengan beberapa fungsi objektif yang dioptimalkan sehubungan
dengan kendala yang berlaku. Zhao, Bennell, Bektaş dan Dowsland (2016) fokus pada
penelitian tentang algoritma untuk memecahkan masalah pada pemuatan kontainer.
Zhao et al. (2016) memperjelas dan melengkapi penelitian yang telah dilakukan
Bortfeldt dan Wäscher (2013). Zhao et al. (2016) berpendapat bahwa menyusun kotak
di dalam kontainer, truk atau pallet adalah salah satu permasalahan problem
pengemasan yang kompleks karena adanya kendala di dunia nyata. Untuk
menyelesaikan permasalahan pengangkutan kontainer, Zhao et al. (2016)
menggunakan algoritma heuristik yang lebih umum sebagai pendekatan dibandingkan
algoritma formulasi matematika.

Terdapat juga tipe masalah berdasarkan sistem untuk klasifikasi, yaitu lima kriteria
untuk lima kemungkinan nama untuk permasalahan tiga dimensi persegi panjang. Yaitu
Single Knapsack Problem (SKP), Multiple Identical Knapsack Problem (MIKP), Multiple
Heterogeneous Knapsack Problem (MHKP), Single Bin Size Bin Packing Problem
(SBSBPP), dan Multiple Bin Size Bin Packing Problem (MBSBPP). Bortfeldt dan Wäscher
(2013) menjelaskan tentang 10 kategori batasan tentang pemuatan kontainer yang
didistribusikan menjadi 5 kategori grup. Tetapi pada penelitian ini hanya menggunakan
7 dari 10 kategori batasan yang relevan dengan kebutuhan perusahaan.

CONTRIBUTION

Penggunaan software optimasi pemuatan telah berhasil diaplikasikan secara langsung.


Manfaat yang didapat dari penggunaan software ini diantaranya yaitu:

1. Untuk meningkatkan penggunaan volume pada kontainer.


2. Mengurangi biaya.
3. Mengurangi penggunaan pekerja dengan menghilangkan proses pre-staging.
4. Mengurangi kerusakan selama pemindahan paket oleh operator, karena operator
akan lebih fokus pada mengamankan paket daripada memikirkan bagaimana seluruh
paket muat pada kontainer.
5. Meningkatkan layanan pelanggan dengan cara menampilkan visual letak seluruh
paket pada kontainer.
6. Meningkatkan keselamatan dengan cara menjaga kestabilan dan kapasitas pada
kontainer.

Penggunaan Genetic Algorithm berhasil menentukan nilai BOCP agar sesuai dengan
masalah yang sedang dihadapi.

METHOD

Bortfeldt dan Wascher (2013) juga mengakui bahwa algoritma heuristic (khususnya
metaheuristik) akan tetap menjadi metode yang paling umum untuk menyelesaikan
kasus pengisian kontainer dibandingkan metode deterministik. Zhao, dkk (2016)
menyatakan bahwa persoalan pemuatan kontainer lebih umum diselesaikan dengan
metode heuristic dibandingkan dengan metode deterministik karena alasan tingkat
kesulitan dalam merepresentasikan dalam model matematis dan kesulitan dalam
menentukan hasil optimal. Bortfeldt dan Wascher (2013) menambahkan bahwa
algoritma heuristic di masa mendatang dapat memberikan solusi dengan kualitas yang
baik dan pengerjaan yang cepat.

Penelitian ini menyajikan desain software dengan penekanan pada desain matematika
dan algoritma. Potensi penempatan paket dievaluasi berdasarkan generic algorithm
(GA) seperti pemanfaatan ruang, penyangga horizontal, dan paket yang lebih berat
ditempatkan lebih dekat dengan lantai. Software optimasi pemuatan digunakan untuk
mengurangi penggunaan tenaga kerja pada proses pengiriman, sehingga didapatkan
solusi yang lebih efektif. Dengan bantuan software, proses pemuatan akan dapat
ditentukan terlebih dahulu daripada hanya diprediksi.

Konsep batch digunakan untuk mengatur muatan dalam suatu kelompok berdasarkan
karakteristiknya ketika dilakukan proses pemuatan pada kontainer. Dalam pembuatan
software ini digunakan 4 batch, yang diberi nama sebagai berikut: batch 1, pre-check,
batch 2, dan batch 3. batch 1 merupakan kelompok muatan besar/berat yang harus
diletakan terlebih dahulu pada lantai kontainer. Pre-check merupakan proses penentuan
untuk meletakan palet gabungan. Batch 2 merupakan kelompok muatan kecil yang
diletakkan bersama pada palet gabungan. Sedangkan batch 3 merupakan peletakan
palet gabungan dan muatan lainnya ke dalam kontainer.

Nilai Box-Orientation-Container-Point (BOCP) dirancang sedemikian rupa pada software,


sehingga nilai yang lebih tinggi menunjukkan bahwa penempatan muatan pada
kontainer dianggap sebagai lebih tepat dan cerdas, begitu pula sebaliknya. Penentuan
kontainer yang digunakan menggunakan algoritma yang simpel, yaitu berdasarkan pada
minimum volume dan berat pada muatan. Sehingga didapatkan penggunaan volume
kontainer sekecil mungkin.

Genetic Algorithm (GA) merupakan algoritma untuk terus menjalankan hasil yang
berbeda dari contoh masalah yang sama. Sehingga nilai BOCP yang dihasilkan akan
berbeda dan urutan muatan yang dihasilkan juga akan berbeda. Nilai BOCP tertinggi
yang akan digunakan pada hasil simulasi software. Pada pembuatan software ini
menggunakan 20 contoh permasalahan yang berbeda ketika melakukan pemuatan
pada kontainer.
LIMITATION

Dalam jurnal ini manajemen melakukan arahan untuk mengembangkan software sendiri
daripada membeli software siap paka. Alasannya adalah software yang dijual
membutuhkan terlalu banyak penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Oleh karena itu diperlukan software yang sesuai dengan kebutuhan
sendiri dan juga dapat bersaing dengan software lainnya yang sudah tersedia di pasar.

Banyak sekali software yang sudah tersedia di pasar, tetapi sulit menemukan tentang
informasi algoritma yang digunakan pada software tersebut. Bahkan sulit untuk
menemukan penelitian akademis yang menggunakan software komersial.

CONSTRAINTS

Terdapat 3 komponen utama ketika melakukan proses pemuatan, yaitu: paket yang
akan dimuat, tipe kontainer pengiriman, dan tipe palet gabungan. Tujuan utama dari
pemilihan kontainer dan palet yaitu menggunakan kapasitas volume atau biaya
serendah mungkin. Sedangkan tujuan utama pemuatan paket yaitu memastikan seluruh
paket dapat dikirimkan dan juga menjaga kestabilan dari seluruh paket.

Semua kendala praktis yang dialami oleh operator harus dapat diselesaikan dengan
baik. Banyaknya variasi dalam ukuran, bobot, dan atribut lainnya (seperti kemampuan
untuk ditumpuk) akan menambah kompleksitas dalam menyusun kombinasi paket.

Berikut merupakan tabel tentang 10 kategori batasan pemuatan kontainer yang


didistribusikan menjadi 5 kategori grup:

No Kategori Grup No Kategori Aplikasi


1 Batasan berat Ya
1 Batasan terkait kontainer
2 Batasan distribusi berat Ya
3 Prioritas pemuatan Tidak
2 Batasan terkait barang 4 Batasan orientasi Ya
5 Batasan tumpukan Ya
6 Batasan pengiriman lengkap Tidak
3 Batasan terkait muatan
7 Batasan alokasi Tidak
4 Batasan terkait posisi 8 Batasan posisi Ya
9 Batasan kestabilan Ya
5 Batasan terkait pemuatan
10 Batasan kompleksitas Ya
Batasan berat merupakan total berat dari paket yang dimuat dalam kontainer tidak
melebihi batas. Batasan distribusi berat merupakan bagaimana muatan didistribusikan
secara merata pada kontainer. Distribusi berat yang tidak merata dapat mengakibatkan
kerusakan ataupun cedera selama penanganan ataupun transportasi. Prioritas
pemuatan merupakan bagaimana muatan dikirimkan terlebih dahulu. Batasan ini tidak
digunakan dalam pembuatan software, dikarenakan hal ini harus dilakukan secara
manual, bukan secara otomatis oleh software.

Batasan orientasi merupakan bagaimana muatan diarahkan, apakah terdapat larangan


memutar muatan terhadap sumbu vertikal atau horizontal. Batasan tumpukan
merupakan bagaimana muatan dapat ditempatkan (ditumpuk) di atas satu sama lain.
Batasan pengiriman lengkap merupakan bagaimana muatan dikirimkan terlebih dahulu,
apakah berdasarkan alamat pelanggan atau urutan administrasi. Batasan ini tidak
digunakan dalam pembuatan software, dikarenakan hal ini harus dilakukan secara
manual, bukan secara otomatis oleh software.

Batasan alokasi merupakan bagaimana muatan dapat dikirimkan secara bersamaan,


apakah terdapat larangan mengirimkan suatu muatan dengan muatan yang lain (misal
makanan dengan parfum tidak boleh bersamaan). Batasan ini tidak digunakan dalam
pembuatan software, dikarenakan hal ini harus dilakukan secara manual, bukan secara
otomatis oleh software. Batasan posisi merupakan bagaimana muatan diletakan pada
kontainer. Muatan apa yang harus diletakan di lantai dan muatan apa yang jangan
diletakan di lantai. Muatan dengan konten berbahaya harus diletakan di tempat yang
mudah diakses, yaitu di paling atas dan paling depan.

Batasan kestabilan merupakan bagaimana agar muatan tidak mengalami perubahan


posisi pada kontainer, seperti terjatuh atau bergeser. Muatan yang tidak stabil dapat
mengakibatkan kerusakan atau cedera pada pekerja yang melakukan tugas. Batasan
kompleksitas merupakan batasan akibat teknologi atau sumber daya manusia. Seperti
muatan yang diletakkan di tempat yang tidak terjangkau oleh forklift.

FUTURE RESEARCH

Perutean dan penjadwalan tidak relevan dalam penelitian software yang dibuat saat ini,
tetapi mungkin akan menarik untuk dijadikan fokus penelitian di masa mendatang.
Hanya 7 kategori batasan digunakan pada pembuatan software ini, untuk kedepannya
dapat diterapkan batasan lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang
meningkat. Perlu dilakukan evaluasi dalam menentukan parameter apa yang perlu
ditambah/diganti/dikurangi untuk mendapatkan nilai BOCP yang lebih baik dan juga
didapatkan rencana pemuatan yang lebih optimal ketika menjalankan software.

Anda mungkin juga menyukai