Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu penyakit yang banyak
terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Riset Kesehatan Dasar
kesehatan gigi dan mulut adalah 25,9% (Kemenkes RI, 2013). Faktor yang
pola hidup sehat masyarakat khususnya mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan umum
(Notoatmodjo, 2014).
merupakan proses biologis yang fase awalnya tidak dapat ditentukan secara
patologis yang dapat diamati secara obyektif. Pada umumnya pasien tersebut
baru sadar akan adanya kelainan pada gigi setelah timbulnya rasa sakit pada
1
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2
tubuh pada umumnya (Houwink, 2000). Menurut Pedersen (2012) salah satu
contoh kelainan gigi-geligi adalah gigi impaksi. Gigi impaksi merupakan gigi
yang jalan erupsinya terhalang oleh gigi didekatnya atau jaringan patologis.
Gigi impaksi sering terjadi pada gigi molar ketiga bawah dan atas, gigi
kaninus atas dan bawah, incisivus kedua, premolar atas dan bawah. Salah satu
tindakan perawatan untuk gigi impaksi adalah dengan cara pengambilan yang
pengambilannya.
pelihara diri sebagai perawatan mandiri pasien. Tindakan pelihara diri yang
(Pedersen, 2012).
sekitarnya. Poli gigi dan mulut merupakan bagian dari Instalasi Rawat Jalan
Poltekkes Kemenkes
3
dengan dua sisi rahang serta tidak melakukan kompres dengan tepat.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut “Apakah ada hubungan antara pelihara diri kesehatan gigi dan
Yogyakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
Yogyakarta.
Poltekkes Kemenkes
4
D. Ruang Lingkup
merupakan cabang dari ilmu kedokteran gigi yang mengobati penyakit gigi
dan mulut dengan pembedahan. Penelitian ini dibatasi pada upaya pelayanan
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
F. Keaslian Penelitian
Poltekkes Kemenkes
5
Poltekkes Kemenkes