Anda di halaman 1dari 17

PERAN PERBANKAN DALAM SISTEM KEUANGAN

Mata Kuliah : Resiko Bank dan Pemasaran Jasa Perbankan

Dosen Pengajar: Muhammad Iqbal Sanjaya, SHI, MSI

Disusun Oleh Kelompok 1:

Laila Mubarakah (2020140138)

Nordina Aspiani (2020140142)

Muhammad Baihaqi(2020140169)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AKADEMIK

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Peran Perbankan.......................................................................... 3
B. Sistem Keuangan......................................................................... 7
C. Peran Perbankan Dalam Sistem Keuangan................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................13
B. Saran ........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 14

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman,
kebudayaan manusia mengalami perkembangan pula. Termasuk
perkembangan perbankan di Indonesia yang semakin berkembang membuat
perekonomian manusia sangat membutuhkan aturan yang dapat
meningkatkan taraf hidup manusia sendiri yang telah banyak menyimpang
seiring dengan perkembangan pemikiran manusia yang semakin maju.
Bank tersebut mengalami perubahan dan terus mengalami perubahan
yang disesuaikan dengan kemajuan zaman. Demikin untuk mempermudah
kita dalam memahami perbankan yang satu dengan hukum yang lainnya,
maka patutlah kita memahami konsep, peran, dan perkembangan bank.
Lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya bidang
keuangan, melakukan penghimpunan, dan penyaluran dana kepada
masyarakat, terutama guna membiayai investasi perusahaan.1
Bank sudah merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan
keuangan mereka. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai
teransaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti, tempat mengamankan
uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan pembayaran atau
melakukan penagihan.
Disamping itu peran perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi
suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonimian suatu
negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula
dijadikan ukuran kemajuan negara yang besangkutan. Semakin maju suatu
negara, maka semakin besar peran perbankan dalam mengendalikan negara
tersebut. Artinya keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan
pemerintah dan masyarakatnya.

1
Muh Anshori, “Lembaga Keuangan Bank: Konsep, Fungsi Dan Perkembangannya Di
Indonesia,” Madani syari’ah. Vol. 1, (Januari 2019) : 91.
1
Sejauh ini masih sedikit yang mengenal bank ataupun mengenal dunia
perbankan hanya dari segi fungsinya, dari segi keamanan maupun segi
keuntungannya. 2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peran perbankan ?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem keuangan ?
3. Bagaimana peran perbankan dalam sistem keuangan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peran perbankan
2. Untuk mengetahui sistem keuangan
3. Untuk mengetahui peran perbankan dalam sistem keuangan

2
Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan (Jakarta: Referensi (Gaung Persada Press
Group), 2014), h. 1-2.
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Perbankan
Menurut Soerjono Soekanto, peran merupakan hak dan kewajiban yang
dilaksanakan oleh seseorang atau aspek dinamis dari kedudukan atau setatus
seseorang, jika pelaksanaan kewajiban dan hak nya sesuai maka dia dikatakan
telah menjalankan atau melaksanakan suatu peranan setiap orang memiliki
berbagai karakteristik dalam melaksanakan tugas atau perananya dalam suatu
organisasi, berdasarkan ketentuan kewajiban atau tanggung jawab yang telah
diberikan oleh organisasi tersebut. Peran digambarkan suatu unsur fungsi dari
prilaku atau aktivitas yang dilakukan dengan tujuan menjalankan tugas
maupun tujuan dari perjalanan proses sesuatu hal.3
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan prosesdalam
melaksanakan kegiatan usahanya.4
Bank berdasarkan Undang-undang nomor 7 tahun 1992 dan kemudian
diubah menjadi Undang-undang nomor 10 tahun 1998 adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Dalam kehidupan masyarakat modern, peran lembaga keuangan dan
perbankan tidak dapat ditinggalkan dan sangat penting di dalam suatu sistem
perekonomian. Lembaga perbankan mempunyai peran sebagai lembaga
intermediasi dan transformasi di dalam memperlancar arus pertukaran barang
dan jasa. Sebagai lembaga intermediasi, ia berperan dalam menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk tabungan maupun deposito dan

3
Meutia Handayani, dkk, “Peran Bank Indonesia Dalam Menjaga Stabilitas Sistem
Keuangan Di Tengah Pandemi Covid 19,” Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Vol. 5,
No. 2, (2021) : 173.
4
Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan.
3
menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkannya dalam bentuk
pinjaman dan kredit.
Dengan dana pinjaman dan kredit yang ada di tangan, pelaku ekonomi
terutama sektor industri dapat menggunakannya untuk kegiatan produksi dan
investasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, volume
barang dan jasa serta keuntungan usaha. Dengan demikian melalui mobilisasi
dana, alokasi dana yang efisien dan utilisasi yang optimal, lembaga keuangan
dalam hal ini bank syariah dapat membantu meningkatkan pendapatan dan
kekayaan masyarakat melalui kegiatan ekonomi di sektor riil seiring dengan
peningkatan keuntungan yang diperolehnya dan membantu meningkatkan
output masyarakat seiring dengan peningkatan produktivitas yang mereka
usahakan.5
Lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank
sebagai lembaga yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan
mempunyai peranan dalam memberikan distribusi keadilan dalam masyarakat
sehagai berikut: menghimpun dana masyarakat, menyalurkan dana
mayarakat, pengalihan aset (assets transmutation), likuiditas (liquidity),
alokasi pendapatan (income allocation), transaksi atau transaction. Adapun
perannya sebagai berikut :
a. Menghimpun dana masyarakat
Lembaga keuangan bank dapat menghimpun dana dari masyarakat
baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung
dapat dilakukan dengan simpanan dana dari masyarakat baik berupa
tabungan, giro, deposito dan secara tidak langsung dari masyarakat
misalnya dengan mengeluarkan surat atau kertas berharga, penyertaan
modal, pinjaman atau kredit lembaga keuangana lain. Sedangkan pada
lembaga keuangan bukan bank penghimpunan dana masyarakat hanya
dapat dilakukan secara tidak langsung, terutama melalui kertas atau surat

5
Ahmad Mansur, “Peran Bank Syariah Di Dalam Pembangunan Ekonomi ( Analisis
Teoritis Atas Mobilisasi , Alokasi Dan Utilisasi Sumber Daya Ekonomi ),” el-qist Vol. 01, No. 01,
(Oktober 2011): 63–64.
4
berharga dan juga dengan melakukan penyertaan , pinjaman atau kredit
dari lembaga lain.
b. Menyalurkan Dana masyarakat
Lembaga keuangan bank dapat menyalurkan dana kepada
masyarakat untuk mendapatkan distribusi keadilan dengan tujuan
memberikan modal kerja, investasi dan konsumsi baik kepada kepala
badan usaha yang biasa digunakan sebagai sarana untuk mencari
keuntungan (firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas,
perusahaan negara, perusahaan daerah, maupun koperasi) maupun
kepada para individu-individu dalam masyarakat baik jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang. Sedangkan peran lembaga keuangan
bukan bank dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dalam
mendapatkan distribusi keadilan dalam masyarakat dapat dilakukan
dengan menyalurkan dana terutama untuk tujuan investasi, yang terutama
dilakukan oleh badan usaha untuk jangka menengah dan jangka panjang.
c. Pengalihan Aset (Asset Transfer)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk
membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain
dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kehutuhan peminjam.
Dana pembiayaan asset tersebut diperoleh dari tabungan masyarakat.
Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan
atau memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu
jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan
kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan atau asset
transimutation.
d. Likuiditas (liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang
tunai pada saat dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor
usaha dan rumah tangga terutama dimaksudkan untuk tujuan likuiditas.
Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat deposito yang

5
diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan likuiditas
yang tinggi, di samping tambahan pendapatan.
e. Realokasi Pendapatan (income reallocation)
Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki
penghasilan yang memadai dan menyadari bahwa di masa datang mereka
akan pensiun sehingga pendapatannya jelas akan berkurang. Untuk
menghadapi masa yang akan datang tersebut mereka menyisihkan atau
mengalokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan
datang. Untuk melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja
membeli atau menyimpan barang rnisalnya : tanah, rumah dan
sebagainya, namun pemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan
lembaga keuangan, misalnya program tabungan, deposito, program
pensiun, polis asuransi atau saham-saham adalah jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan alternatif pertama.
f. Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi
keuangan misalnya rekening giro, tabungan, (deposito dan sebagainya,
merupakan bagian dan sistem pembayaran. Giro atau rekening tabungan
tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi sebagai
dana. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit
usaha untuk mempermudah mereka melakukan penukaran barang dan
jasa. Dalam hal tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder
(misalnya giro) untuk mempermudah penyelesaian transaksi
keuangannya sehari-hari.
Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara
keuangan yang menyediakan jasa-jasa untuk mempermudah transaksi
moneter.6

Landasan hukum Perbankan di Indonesia adalah:


6
Jamal Wiwoho, “Peran Lembaga Keuangan Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat,” MMH Jilid 43, No. 1, (Januari 2014) :
93-94.
6
a. Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10
Tahun 1998 yang diundangkan pada tanggal 10 November 1998,
lembaran negara RI tahun 1998 nomor 182.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang No.3
Tahun 2004, yang diundangkan pada tanggal 15 Januari 2004, Lembaran
Negara RI tahun 2004 nomor 7.7
Beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan sebagai berikut.
1. Sebagai model investasi, berarti transaksi derivatif dapat dijadikan
salah satu model berinvestasi walaupun pada umumnya merupakan
jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
2. Sebagai cara lindung nilai, berarti transaksi derivatif dapat berfungsi
sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan
lindung nilai (hedging) atau disebut juga sebagai risk management.
3. Informasi harga, berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai
sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang
komoditas tertentu di kemudian hari (price discovery).
4. Fungsi spekulatif, berarti transaksi derivatif dapat memberikan
kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai
pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
5. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, berarti
transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen
produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan
kebutuhan pasar pada masa mendatang.8

7
H.Bachtiar Simatupang, “Peranan Perbankan Dalam Meningkatkan Perekonomian
Indonesia,” Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma (JRAM) Vol. 6, No. 2, (Desember 2019) : 141.
8
Thamrin Abdullah dan Sintha Wahjusaputri, Bank Dan Lembaga Keuangan (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2018), h. 1.
7
B. Sistem Keuangan
Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian dalam suatu negara
yang berperan melakukan aktifitas jasa keuangan yang diselenggarakan oleh
lembaga keuangan. Tugas utama sistem keuangan adalah sebagai mediator
antara pemilik dana dengan pengguna dana yang digunakan untuk membeli
barang atau jasa serta investasi. Oleh karena itu peranan sistem keuangan
sangat vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mampu
memprediksi perkembangan perekonomian dimasa yang akan datang.9
Sistem keuangan merupakan suatu sarana penting dalam peradaban
masyarakat modern. Tugas utamanya adalah menghimpun dana dari
mayarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada peminjam untuk kemudian
digunakan untuk ditanamkan pada sektor produksi atau investasi, disamping
digunakan untuk aktivitas membeli barang dan jasa-jasa sehingga aktivitas
ekonomi dapat tumbuh dan berkembang serta meningkatkan standar
kehidupan. Oleh karena itu sistem keuangan memiliki peranan yang sangat
mendasar dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat.10
Sistem Perbankan di Indonesia diatur dalam UU No.7 Tahun 1992
(diubah dengan UU No.10 Tahun 1998). Perkembangan perbankan
menunjukkan dinamika dalam kehidupan ekonomi. Sebelum sampai pada
praktik-praktik yang terjadi saat ini, ada banyak permasalahan yang terkait
dengan masalah-masalah perbankan ini.
Masalah utama yang muncul dalam praktik perbankan ini adalah
pengaturan sistem keuangan yang berkaitan dengan mekanisme penentuan
volume uang yang beredar dalam perekonomian. Sistem keuangan, yang
terdiri dari otoritas keuangan (financial authorities), sistem perbankan dan
sistem lembaga keuangan bukan bank, pada dasarnya merupakan tatanan
dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran utama dalam

9
Muh. Arafah, “Sistem Keuangan Islam: Sebuah Telaah Teoritis,” Al-Kharaj: Journal of
Islamic Economic and Business Vol. 1, No. 1, (Juni 2019) : 57.
10
Thamrin Abdullah dan Sintha Wahjusaputri, Op Cit. h. 4
8
menyediakan fasilitas jasa-jasa keuangan. Fasilitas jasa tersebut diberikan
oleh lembaga-lembaga keuangan, termasuk pasar uang dan pasar modal.11
Sistem keuangan dalam perekonomian memiliki fungsi pokok sebagai
berikut :
1. Fungsi tabungan. Sistem pasar keuangan dan lembagalembaga
menyediakan instrumen untuk tabungan. Obligasi, saham dan instrumen
utang lain diperjual-belikan dipasar uang dan pasar modal yang
menjanjikan suatu pendapatan dan dengan risiko yang rendah bagi
masyarakat penabung yang mengalir melalui pasar keuangan kemudian
digunakan untuk investasi sehingga barang-barang dan jasa dapat
diproduksi.
2. Fungsi penyimpanan kekayaan. Instrumen keuangan yang diperjual
belikan dalam pasar uang dan pasar modal menyediakan suatu cara yang
terbaik untuk menyimpan kekayaan (yaitu menahan nilai aset yang
dimilki) sampai dana tersebut dibutuhkan untuk dibelanjakan.
3. Fungsi likuiditas. Kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen
keuangan dapat dengan mudah dicairkan melalui mekanisme pasar
keuangan. Obligasi atau saham dan instumen keuangan lainnya
menjanjikan keuntungan dengan riiko yang relatif kecil. Pasar uang dan
pasar modal menyediakan suatu cara untuk mengkonversi
instrumeninstrumen tersebut menjadi uang tunai. Lembaga keuangan
deposito menyediakan berbagai alternatif instrumen simpanan yang
memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
4. Fungsi kredit. Disamping untuk menyediakan likuiditas dan
mempermudah arus tabungan menjadi investasi dalam rangka
menyimpan kekayaan, pasar keuangan menyediakan kredit untuk
membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi dalam ekonomi.

11
Hendri Jayadi, “Sistem Perbankan Dalam Negara Kesejateraan di Indonesia,” Tora Vol.
4, No. 2, (Agustus 2018) : 52.
9
5. Fungsi pembayaran. Sistem keuangan menyediakan mekanisme
pembayaran atas transaksi barang dan jasa. Instrumen pembayaran yang
tersedia antara lain seperti cek, giro bilyet, kartu kredit, dll.
6. Fungsi risiko. Pasar keuangan menawarkan kepada unit usaha dan
konsumen proteksi terhadap jiwa, kesehatan, dan risiko pendapatan atau
kerugian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjual berbagai polis
asuransi.
7. Fungsi kebijakan. Pasar keuangan telah menjadi instrumen pokok yang
dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan kebijakan guna
menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi melalui kebijakan
moneter.12

C. Peran Perbankan Dalam Sistem Keuangan


Bank diarahkan untuk berperan sebagai agen pembangunan (agent of
development), yaitu sebagai lembaga yang bertujuan mendukung pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomidan stabilitas
nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.13
Perbankan merupakan salah satu industri keuangan yang menjadi bagian
dari sistem keuangan di samping pasar modal, dana pensiun, asuransi, dan
lainnya. Saat ini perbankan Indonesia masih memiliki pengaruh yang paling
besar dalam mendukung stabilitas sistem keuangan. Hal ini terjadi karena
mayoritas masyarakat dan perusahaan non keuangan masih menginvestasikan
kelebihan dananya pada instrumen keuangan dari bank seperti tabungan,
deposito, dan giro meskipun saat ini sudah tersedia alternatif investasi
keuangan seperti saham di pasar modal, asuransi, dana pensiun, obligasi dan
lain-lain.
Demikian pula sebaliknya masyarakat atau perusahaan yang
membutuhkan dana masih mengandalkan kredit dari bank sebagai sumber
12
Nurul Ichsan Hasan, Op Cit. h.34-35.
13
Budiyono, “Peran Bank Indonesia Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Perbankan,”
Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11, Edisi Khusus (Februari 2011) : 118
10
dana meskipun sudah ada alternatif pencairan dana seperti menerbitkan
saham, obligasi di pasar modal, dan lain-lain. Hal ini menjadi dasar bahwa
perbankan masih merupakan anchor dalam sistem keuangan di Indonesia.
Guncangan pada perbankan dapat berakibat pada gagal proses penghimpunan
dana dan penyaluran dana pada sistem keuangan.
Sistem keuangan yang tidak stabil cenderung rentan terhadap berbagai
gejolak sehingga mengganggu perputaran roda perekonomian. Secara umum
dapat dikatakan bahwa ketidakstabilan sistem keuangan dapat mengakibatkan
timbulnya beberapa kondisi yang tidak menguntungkan seperti :
1. Transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal sehingga
kebijakan moneter menjadi tidak efektif
2. Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat
alokasi dana yang tidak tepat sehingga menghambat pertumbuhan
ekonomi
3. Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnya akan
diikuti dengan perilaku panik para investor untuk menarik dananya
sehingga mendorong terjadinya kesulitan likuiditas
4. Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila
terjadi krisis yang bersifat sistemik.14
Perkembangan sektor perbankan yang terlalu cepat tidak disertai
infrastruktur yang mendukungnya seperti kebijakan yang sempurna, arah
kegiatan usaha, dan ketersediaan sumber daya manusia yang professional
dapat menimbulkan masalah perbankan.15
Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat vital, antara lain sebagai
pengatur urat nadi perekonomian nasional. Lancarnya aliran uang sangat
diperlukan untuk mendukun kegiatan ekonomi. Dengan demikian, kondisi

14
H. Mohamad Nasir, Buku 2 – Perbankan Seri Literasi Keuangan (Jakarta, Juli 2019), h.
30-31.
15
Zulkifli Rusby, Manajemen Perbankan Syariah (Pekanbaru: Pusat Kajian Pendidikan
Islam FAI UIR, 2017), h. 73.
11
sektor perbankan yang sehat dan kuat penting menjadi sasaran akhir dari
kebijakan di sektor perbankan.16
Krisis keuangan dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat
terutama penabung dan investor sehingga menimbulkan “run” terhadap
perbankan maupun pasar modal. Proses intermediasi terganggu karena bank
menjadi terlalu berhati-hati. Hilangnya kepercayaan juga membuat alokasi
sumber daya ekonomi terganggu karena pemilik dana cenderung melakukan
“hoarding”. Hal-hal tersebut membuat kebijakan moneter menjadi tidak
efektif lagi karena publik dan lembaga keuangan kehilangan kepercayaan.17
Atas dasar kondisi di atas, upaya untuk menghindari atau mengurangi
risiko kemungkinan terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan sangatlah
diperlukan, terutama untuk menghindari kerugian yang begitu besar lagi.
Salah satu upaya adalah memastikan bahwa sistem perbankan di Indonesia
berjalan dengan baik dan efisien.18
Jenis lembaga intermediasi yang paling dominan dalam sistem keuangan
adalah lembaga depositori, terutama bank umum. Kegiatan utama lembaga
depositori ini adalah menarik atau menghimpun dana dari masyarakat
kemudian menyalurkannya kembali terutama dalam bentuk kredit dan
membeli surat-surat berharga. Lembaga keuangan atau lembaga depositori
sangat dibutuhkan dengan beberapa alasan :
1. Menawarkan berbagai program simpanan yang dapat memenuhi semua jenis
kebutuhan masyarakat.
2. Menyediakan kredit dengan jumlah dan jangka waktu yang beragam
3. Menanggung resiko intermediasi
4. Memenuhi kebutuhan likuiditas nasabah untuk berbagai jenis kebutuhan
5. Menyediakan jasa-jasa transaksi keuangan.19

16
Wihelmus Renyaan, Peran Lembaga Mediasi Perbankan Dalam Penyelesaian Sengketa
Non Litigasi (Sumatera Barat, April 2022: CV Azka Pustaka), h. 20
17
Suhartono, “Peran Bank Sentral Dalam Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Dan
Implementasi Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK),” Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol.
13, No.3, (September 2009) : 520.
18
H. Mohamad Nasir, Op Cit. h. 31.
19
Nurul Ichsan Hasan, Op Cit. h. 42.
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan bukan
bank sebagai lembaga yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang
keuangan mempunyai peranan dalam memberikan distribusi keadilan
dalam masyarakat sehagai berikut: menghimpun dana masyarakat,
menyalurkan dana mayarakat, pengalihan aset (assets transmutation),
likuiditas (liquidity), alokasi pendapatan (income allocation), transaksi
atau transaction.
Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian dalam suatu
negara yang berperan melakukan aktifitas jasa keuangan yang
diselenggarakan oleh lembaga keuangan. Tugas utama sistem keuangan
adalah sebagai mediator antara pemilik dana dengan pengguna dana yang
digunakan untuk membeli barang atau jasa serta investasi.
Perbankan merupakan salah satu industri keuangan yang menjadi
bagian dari sistem keuangan di samping pasar modal, dana pensiun,
asuransi, dan lainnya. Saat ini perbankan Indonesia masih memiliki
pengaruh yang paling besar dalam mendukung stabilitas sistem keuangan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis buat. Penulis menyadari
bahwa makalah yang penulis susun ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan sran untuk menjadi perbaikan
penulis makalah. Sehingga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Muh. Lembaga Keuangan Bank: Konsep, Fungsi Dan Perkembangannya


Di Indonesia. Madani syari’ah. Vol. 1, 2019.

Budiyono, “PERAN BANK INDONESIA DALAM PENANGGULANGAN


TINDAK PIDANA PERBANKAN,” Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11,
Edisi Khusus (Februari 2011) : 118

Ichsan Hasan, Nurul. Pengantar Perbankan. Jakarta: Referensi (Gaung Persada


Press Group), 2014.

Handayani, Meutia, dkk. Peran Bank Indonesia Dalam Menjaga Stabilitas Sistem
Keuangan Di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Penelitian Ekonomi
Akuntansi (JENSI) Vol. 5, No. 2, 2021.

Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998


Tentang Perbankan.

Mansur, Ahmad. Peran Bank Syariah Di Dalam Pembangunan Ekonomi ( Analisis


Teoritis Atas Mobilisasi , Alokasi Dan Utilisasi Sumber Daya Ekonomi ).
el-qist Vol. 01, No. 01, 2011.

Wiwoho, Jamal. Peran Lembaga Keuangan Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan
Bank Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat. MMH
Jilid 43, No. 1, 2014.

Simatupang, H.Bachtiar. Peranan Perbankan Dalam Meningkatkan Perekonomian


Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma (JRAM) Vol. 6, No. 2,
2019.

Arafah, Muh. Sistem Keuangan Islam: Sebuah Telaah Teoritis. Al-Kharaj:


Journal of Islamic Economic and Business Vol. 1, No. 1, 2019.

14
Abdullah, Thamrin, Sintha Wahjusaputri, Bank Dan Lembaga Keuangan. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2018.

Jayadi, Hendri. Sistem Perbankan Dalam Negara Kesejateraan di Indonesia. Tora


Vol. 4, No. 2, 2018.

Nasir, H. Mohamad. Buku 2 – Perbankan Seri Literasi Keuangan. Jakarta: 2019.

Rusby, Zulkifli. Manajemen Perbankan Syariah. Pekanbaru: Pusat Kajian


Pendidikan Islam FAI UIR, 2017.

Renyaan, Wihelmus Peran Lembaga Mediasi Perbankan Dalam


Penyelesaian Sengketa Non Litigasi (Sumatera Barat, April 2022: CV Azka
Pustaka), h. 20

Suhartono. Peran Bank Sentral Dalam Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Dan
Implementasi Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK). Jurnal Keuangan
dan Perbankan Vol. 13, No. 3, 2009.

15

Anda mungkin juga menyukai