Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Bagian Pelaporan Rumah Sakit Menggunakan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (Abk Kes)
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Bagian Pelaporan Rumah Sakit Menggunakan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (Abk Kes)
ABSTRAK
ABK Kes merupakan metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja yang
dilakukan oleh masing-masing jenis tenaga kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Adanya
pekerjaan rangkap, banyaknya data yang perlu diolah mengakibatkan laporan tidak dapat dilaporkan
dengan baik, tepat waktu dan petugas tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan uraian tugas
pokok dan fungsinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja dengan
metode analisis beban kerja kesehatan (ABK Kes) pada bagian pelaporan unit rekam medis RS
Muhammadiyah Lamongan. Subjek dalam penelitian ini adalah petugas pelaporan. Sedangkan objek
dalam penelitian ini adalah beban kerja petugas pelaporan. Metode pengumpulan data dengan wawancara
dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan, menyunting, mentabulasi dan
menyajikan data dalam bentuk deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah faskes tipe rumah sakit
umum dan tipe bagian pelaporan SDM kesehatan, WKT tersedia 1240 jam/tahun dan 74400 menit/tahun,
standar beban kerja 538.800, nilai FTP 1,91% dan nilai STP sebesar 1,13%, dan hasil perhitungan
kebutuhan tenaga kerja bagian pelaporan metode ABK Kes sebanyak 6 orang. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah bagian pelaporan kebutuhan SDM kesehatan sebanyak 6 SDM kesehatan saat ini hanya tersedia
3 SDM kesehatan. Penulis menyarankan sebaiknya menambah 3 SDM kesehatan.
ABSTRACT
ABK Kes is a method of calculating the need for health human resources based on the workload carried
out by each type of health human resource according to their main tasks and functions. There is a double
job, the amount of data that needs to be processed results in reports that cannot be reported properly, on
time and officers cannot carry out work in accordance with the description of their main tasks and
functions. The purpose of this study was to determine the needs of the workforce with the health workload
analysis method (ABK Kes) in the medical record unit reporting section at Muhammadiyah Lamongan
Hospital.The subjects in this study were reporting officers. While the object in this study is the workload
of reporting officers. Data collection methods are by interview and observation. Data processing is done
by collecting, editing, tabulating and presenting data in a qualitative descriptive form. The results of this
study are health facilities of the general hospital type and the type of health human resources reporting
section, the available WKT is 1240 hours/year and 74400 minutes/year, the workload standard is
538,800, the FTP value is 1.91% and the STP value is 1.13%, and the results of the calculation of the
labor requirements for the reporting section of the ABK Kes method were 6 people. The conclusion of this
study is that the reporting section's need for health human resources is 6 health human resources
currently only 3 health human resources are available. The author suggests that it is better to add 3
health human resources.
pengolahan data, penyajian data dan pembuatan bagian pelaporan di Rumah Sakit
laporan rumahsakit. (Gultom and Sopian, 2018). Muhammadiyah Lamongan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang METODE
dilakukan peneliti di Rumah Sakit Jenis penelitian yang digunakan dalam
Muhammadiyah Lamongan, diketahui bahwa di penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan pengambilan data; variabel yang akan diukur
jumlah tenaga unit rekam medis bagian dan analisis data. Rancangan pada penelitian ini
pelaporan sebanyak 3 petugas. Adanya double yaitu cross sectional. Subjek dalam penelitian
job pada petugas pelaporan dibagian lain, ini adalah 3 orang petugas bagian pelaporan RS
banyaknya data yang perlu diolah dan semakin Muhammadiyah Lamongan sedangkan objek
kompleksnya kebutuhan Rumah Sakit terkait dalam penelitian ini adalah beban kerja petugas
pelaporan mengakibatkan pelaporan tidak bisa bagian pelaporan RS Muhammadiyah
dilaporkan secara baik, tepat waktu dan petugas Lamongan. Penelitian ini mengamati secara
tidak bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan langsung kegiatan petugas pelaporan dalam
uraian tugas dan fungsinya. Kurangnya tenaga menjalankan tugas, mengolah data dari hasil
baik dari segi jumlah maupun professional akan wawancara dan memasukkan hasil penghitungan
berpengaruh pada produktifitas dan mutu waktu pengamatan ke dalam rumus
pelayanan. Sebaliknya, jika jumlah tenaga yang penghitungan kebutuhan tenaga kerja dengan
lebih banyak dari beban kerjaakan membuat metode ABK Kes.
pekerjaan menjadi kurang efektif. Oleh karena
itu perlu adanya perhitungan kebutuhan tenaga HASIL DAN PEMBAHASAN
kerja berdasarkan beban kerja agar didapatkan Pola ketenagaan di Bagian Rekam Medis
tenaga yang berkualitas, professional dan sesuai Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
dengan kebutuhan. merupakan salah satu bagian dari arah
Dari hasil observasi juga diketahui bahwa pengembangan SDM kesehatan di Rumah Sakit
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan akan Muhammadiyah Lamongan khususnya tenaga
melaksanakan akreditasi pada bulan November perekam medis. Pola ketenagaan ini terdiri dari
2022. Akreditasi membutuhkan pedoman kebutuhan tenaga berdasarkan standar
pengorganisasian, dan didalam pengorganisasian ketenagaan Departemen Kesehatan RI,
itu terdapat pola ketenagakerjaan. Di Rumah StandarAkreditasi RS, dan Pedoman Tindak
Sakit Muhammadiyah Lamongan pola Lanjut Program Analisis Jabatan oleh Menteri
ketenagakerjaan dalam menyusun perencanaan Penerangan yang dikompilasikan dengan
sumber daya manusia (SDM) terakhir dilakukan kemampuan RS Muhammadiyah Lamongan.
pada tahun 2013. Sehingga membutuhkan Apabila standarisasi kebutuhan tenaga dilakukan
perhitungan terbaru untuk mengetahui jumlah secara tepat, maka pola ketenagaan ini dapat
kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan tersusun dengan baik sehingga pelaksanaan
beban kerja pada saat ini. Salah satu metode kegiatan pelayanan dapat mencapai target yang
perencanaan kebutuhan tenaga adalah metode telah ditentukan. Dalam menentukan kebutuhan
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes). tenaga di Bagian Rekam Medis harus sesuai
Metode ABK Kes adalah metode dengan standart tertentu melalui proses yang
perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia sistematis serta alasan yang jelas mengenai
Kesehatan (SDMK) berdasarkan beban kerja jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan.
yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK di
setiap fasilitas pelayanan kesehatan sesuai Menetapkan Fasyankes dan Jenis SDMK
dengan tugas pokok dan fungsinya yang sesuai Menentukan fasilitas kesehatan yang akan
dengan permenkes No 53 tahun 2012 tentang dihitung kebutuhan tenaga dan jenis tenaga
Pedoman Pelaksanaan. Analisis beban Kerja di kesehatannya.
Lingkungan Kementerian Kesehatan. Kelebihan Tabel 1.
metode penghitungan kebutuhan kerja Fasyankes dan Jenis SDMK
berdasarkan metode penghitungan ABK Kes No Fasyankes
Unit/ Jenis
Jumlah
adalah difokuskan pada Perencanaan Tenaga Instalasi SDMK
Rumah Sakit
Kesehatan (SDMK). Baik itu di tingkat Rekam Pelapor
1. Muhammadiyah 3 orang
manajemen maupun tingkat layanan, Sehingga Lamongan Medis an
untuk mendapatkan informasi tentang jumlah Sumber : Observasi di RS Muhammadiyah
petugas yang dibutuhkan dapat dilihat pada Lamongan 2022
beban kerjanya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui waktu kerja tersedia, Menetapkan Waktu KerjaTersedia
komponen beban kerja dan norma waktu, Menghitung Waktu KerjaTersedia (WKT) di
standar kegiatan penunjang dan faktor tugas Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
penunjang, dan kebutuhan petugas rekam medis Waktu Kerja Tersedia (WKT) adalah waktu
yang dipergunakan oleh SDMK untuk dan normal waktu tugas penunjang dilakukan
melaksanakan tugas dan kegiatannya dalam dengan wawancara kepada informan tekait
kurun waktu 1 (satu) tahun. Berdasarkan hasil komponen beban kerja di Rumah Sakit
wawancara dengan informan di Rumah sakit Muhammadiyah Lamongan. Berdasarkan hasil
Muhammadiyah Lamongan bahwa jumlah hari wawancara tersebut di diketahui bahwa untuk
kerja perminggu adalah 6 hari keja, cuti pegawai tugas penunjang seperti briefing pagi
dalam 1 tahun adalah 12 hari, libur nasional di dilaksanakan 10 menit per harinya, rapat
tahun 2021 adalah 23 hari, dan untuk kebijakan bulanan dilaksanakan 3 jam per bulan, pelatihan/
izin sakit adalah 3 hari. seminar dilaksanakan 40 jam per tahun, dan
bimbingan mahasiswa PKL dilaksanakan 7 jam
Menetapkan Komponen Beban Kerja dan per tahunnya.
Norma Waktu
Komponen beban kerja adalah jenis tugas Menghitung Standar Beban Kerja (SBK)
dan uraian tugas yang secara nyata dilaksanakan Perhitungan Standar Beban Kerja petugas
oleh jenis SDMK tertentu sesuai dengan tugas pelaporan di RumahSakit Muhammadiyah
pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Norma Lamongan. Standar Beban Kerja (SBK) adalah
Waktu adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan volume/kuantitas pekerjaan selama 1 tahun
oleh seorang SDMK yang terdidik, terampil, untuk tiap jenis SDMK. Standar Beban Kerja
terlatih dan berdedikasi untuk melaksanakan (SBK) untuk suatu kegiatan pokok disusun
suatu kegiatan secara normal sesuai dengan berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
standar pelayanan yang berlaku di fasyankes menyelesaiakan setiap kegiatan (Rata–Rata
bersangkutan. Waktu atau Norma Waktu) dan Waktu Kerja
Berdasarkan observasi penetapan komponen Tersedia (WKT) yang sudah ditetapkan.
beban kerja sesuai dengan uraian tugas yang Berdasarkan hasil wawancara dengan
dilakukan oleh petugas pelaporan sesuai dengan informan di Rumah Sakit Muhammadiyah
tugas pokok dan fungsinya (SOP). Peneliti Lamongan untuk pengolahan data membutuhkan
melakukan wawancara ke pada tiga petugas. waktu yang lama karena harus detail dan
Petugas 1 mengerjakan pelaporan RL SIRS terperinci. Standar Beban Kerja pada kegiatan
Jatim, Permintaan data intern RS, Sensus harian rawat jalan 144000, pada
laporanpelkesdasar dan rujukan ( SIRS Online), kegiatan sensus harian rawat inap 11 paviliun
laporan BPJS, evaluasi keakuratan koding rajal, 14400, pada kegiatan Sensus harian gawat
evaluasi keakuratan koding ranap, evaluasi darurat 144000, pada kegiatan permintaan data
rujukan, dan melaksanakan beberapa tugas intern pihak RS 3600, pada kegiatan Evaluasi
penunjang seperti briefing, pelatihan , rapat keakuratan koding rawatjalan 48000, pada
bulanan beserta menjadi CI mahasiswa PKL. kegiatan Evaluasi keakuatan koding rawat inap
Petugas 2 mengerjakan pelaporan sensus harian 48000, pada kegiatan Evaluasi data demografi
rajal, sensus harian ranap, sensus harian gawat pasien 14400, pada kegiatan Evaluasi status
darurat, evaluasi status pasien pulang rajal, pulang pasien rawat inap 48000, pada kegiatan
evalasi status pasien pulang ranap, dan evaluasi Rujukan 7200, pada kegiatan
mengerjakan laporan pada pemilik RS. Petugas penyusunan laporan kementrian kesehatan (SIRS
3 mengerjakan laporan kementrian kesehatan Covid) 14400, pada kegiatan Laporan dinkes
(SIRS Covid), evaluasi data demografi pasien provinsi Jatim ( SIRS DinkesJatim) 14400, pada
(alamat baru, alamat salah, jenis kelamin, status kegiatan penyusunan Laporan penyakit dinkes
pasien, dan lain-lain). kabupaten Lamongan 7200, pada kegiatan
Penetapan komponen beban kerja dan norma Laporan pelkes dasar dan rujukan (SIRS Online)
waktu petugas unit rekam medis bagian 14400, pada kegiatan Laporan pemilik RS
pelaporan di Rumah Sakit Muhammadiyah (bupati/walikota/yayasan) 14400, dan pada
Lamongan. Komponen beban kerja dan norma kegiatanLaporan BPJS 2400.
waktu yang menunjukkan bahwa komponen
beban kerja adalah jenis tugas dan uraian tugas Menghitung Standar Tugas Penunjang (STP)
yang secara nyata dilaksanakan oleh jenis dan Faktor Tugas Penunjang (FTP)
SDMK tertentusesuai dengan tugas pokok dan Perhitungan Standar Tugas Penunjang dan
fungsi yang telah ditetapkan. Norma waktu faktor Tugas Penunjang di Rumah Sakit
adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh Muhammadiyah Lamongan pada bagian
seorang SDMK yang terdidik, terampil, terlatih pelaporan meliputi: briefing, rapat bulanan,
dan berdedikasi untuk melaksanakan suatu pelatihan/seminar/zoom meeting, dan bimbingan
kegiatan secara normal sesuai dengan standar mahasiswa PKL.
pelayanan yang berlaku di fasilitas pelayanan Standar Tugas Penunjang (STP) dan Faktor
kesehatan bersangkutan. Normal waktu tugas Tugas Penunjang (FTP) disajikan pada tabel 2
pokok dihitung dengan menggunakan stopwatch sebagai berikut :