Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)


NAMA : SITI NURHAYATI
KELAS : PAI.3-2-8

A. Judul Modul : AL-QUR’AN DAN METODE MEMAHAMINYA


B. Kegiatan Belajar : KB 1

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

PETA KOSEP

AL-QUR’AN

Karakterisitik:
Pengertian Fungsi
Muhkamat
Mutasyabihat

Tafsir Takwil Terjemah

Konsep (Beberapa istilah 1. Pengertian 1. Pengertian


1
dan definisi) di KB
2. Komponen 1. Pengertian 2. Jenis
Pendukung 2. Ketentuan Terjemah
Tafsir Takwil - harfiyyah
- Asbab al- - Mutasyabihat - tafsiriyyah.
Nuzul
- Makiyah dan
Madaniyah
A. Al-Qur’an
1. Pengertian dan fungsi
Al-Qur’an adalah firman Allah yang bersifat
mukjizat yang diturunkan kepada nabi dan rasul
terakhir melalui perantara malaikat Jibril, ditulis dalam
berbagai mushaf, disampaikan kepada kita secara
mutawatir, bernilai ibadah bagi pembacanya dan diawali
dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-
Nas.
Fungsinya sebagai hudan li al-muttaqin (petunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa).

2. Karakteristik Ayat-ayat Al-Quran


a. Ayat-ayat Muhkamat
Secara terminologi muhkam adalah ayat yang mudah
diketahui maksudnya, mengandung satu makna dan
dapat diketahui secara langsung tanpa memerlukan
keterangan lain.

b. Ayat-ayat Mutasyabihat
Ayat-ayat mutsyabihat adalah ayat-ayat yang maknanya
tidak atau belum jelas dan untuk memastikannya tidak
ditemukan dalil yang kuat.

B. Tafsir
1. Pengertian
Ulama Tafsir berpendapat bahwa Tafsir adalah sebuah produk
keilmuan dari tsaqofah keilmuan para Ulama, yang nantinya,
penjelasan mengenai ayat atau lafazh dalam al-Quran itu
disesuaikan dari latar belakang kelimuan seorang Mufasir.

2. Komponen Pendukung Tafsir


Di antara bagian dari Ilmu Al-Qur’an yang sangat
signifikan dalam penafsiran Al-Qur’an adalah Asbab al-
Nuzul. Asbab al-nuzul yang merupakan latar belakang
turunnya ayat menjadi salah satu komponen yang sangat
penting dalam memahami pesan Al-Qur’an.

Selain Asbab al-Nuzul, pemahaman makiyah dan


madaniyah juga patut dikuasai dalam memahami Al-
Qur’an.
Makiyah dapat dipahami sebagai ayat-ayat yang turun di
Makkah dan sekitarnya meliputi Mina, ‘Arafah dan
Hidaibiyyah atau turun sebelum hijrah. Sementara
Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di Madinah.

Selanjutnya, hal yang penting dikuasai dalam


menafsirkan Al-Qur’an adalah ilmu qiraah.

C. Takwil
1. Pengertian
Takwil berarti mengungkap makna yang tidak tampak
pada zahir lafaz Al-Qur’an.

2. Ketentuan Takwil
Tafsir pada praktiknya menjelaskan makna zahir
sementara takwil mengungkap makna batin.
Takwil lazim dilakukan terhadap ayat-ayat mutasyabihat.
Tafsir lebih banyak digunakan dalam kata dan
kosakatanya. Sedang takwil banyak digunakan dalam
makna dan susunan kalimatnya. Takwil lebih banyak
digunakan dalam Al-Qur’an, sedang tafsir tidak saja
digunakan dalam Al-Qur’an tetapi juga dalam kitab-
kitab lainnya.

D. Terjemah
1. Pengertian
Terjemah Al-Qur’an adalah memindahkan bahasa Al-
Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa Arab
kemudian mencetak terjemah ini ke beberapa naskah
agar dapat dibaca orang yang tidak mengerti bahasa
Arab. Dengan upaya ini diharapkan umat Islam yang
bukan orang Arab dapat memahami pesan dasar dari
kitab Allah SWT.

2. Jenis Terjemah
Penerjemahan dibagi menjadi dua, yaitu terjemah
harfiyyah dan terjemah tafsiriyyah.

Terjemah harfiyah (leterlek) lazimnya juga disebut dengan


terjemah lafdziyah, yaitu terjemah yang dilakukan dengan
bergantung pada susunan dan struktur bahasa asal yang
diterjemahkan. Oleh sebab itu, disebut juga dengan
terjemah leterlek. (Egi Sukma Baihaki, 2017: 50

(terjemah tafsiriyah) yaitu terjemahan yang dilakukan oleh


mutarajim (penerjemah) dengan lebih mengutamakan
maksud atau isi yang terkandung dalam bahasa asal yang
diterjemahkan.
- Hakikatnya takwil dilakukan dalam rangka
memahami ayat yang berarti juga melakukan
kegiatan tafsir. Maka, takwil pada fungsinya sebagai
tafsir yang dapat memudahkan dalam mencerna dan
mengamalkan ajaran Al-Qur’an sesuai dengan
perkembangan zaman sekarang dan akan datang,
Daftar materi pada KB
2
yang sulit dipahami juga tafsir pada praktiknya sebagai penjelas.

Kesalahpahaman terhadap pembacaan Al-Qur’an


terjemah secara umum dapat disebabkan beberapa hal,
di antaranya:
a. Tidak semua kata dalam suatu bahasa dapat
diterjemahkan secara tepat atau utuh ke dalam bahasa
lain, termasuk Al-Qur’an. Ini dikarenakan setiap bahasa
memiliki batas-batas makna masing-masing. Contoh
kata; anta dan anti (mudzakkar dan muannats) dengan
Daftar materi yang sering terjemah kamu, anda atau engkau tidak dapat mewakili
3 mengalami miskonsepsi
secara utuh makna dari teks. Demikian juga misalnya
dalam pembelajaran
kata insanun dan basyarun tidak dapat secara utuh
diwakili oleh terjemah kata manusia.
b. Keterbatasan seorang penerjemah dalam melakukan
pilihan kata yang tepat dan dalam penguasaan struktur
bahasa yang digunakan.
c. Latarbelakang budaya yang berbeda pada setiap
bangsa akan membentuk karakteristik bahasa yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai