Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

BUKU PEDOMAN TUGAS AKHIR


Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
berkat, rahmat dan Hidayah-Nya maka Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan
Tugas Akhir untuk Mahasiswa Program Studi Kedokteran FK UNTAN ini dapat
diselesaikan.
Tugas akhir atau skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana di suatu institusi pendidikan. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
FK UNTAN yang telah menempuh semua mata kuliah dan menyelesaikan tugas akhir
akan mendapat gelar sarjana kedokteran.
Buku Pedoman ini disusun untuk memberikan informasi secara ringkas dan
jelas mengenai cara penyusunan dan penulisan tugas akhir yang akan mempermudah
mahasiswa, dosen pembimbing dan dosen penguji dalam tugas akhir. Buku pedoman
ini mencakup alur permohonan pengajuan seminar, syarat-syarat untuk mendapatkan
tugas akhir, penjelasan bagian, tata cara penulisan dan lampiran contoh-contoh
formulir yang digunakan dalam tugas akhir.
Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk segenap civitas akademika
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
FAKULTAS KEDOKTERAN
Pontianak, Januari 2020
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
Tim Penyusun
TIM PENYUSUN DAFTAR ISI
BUKU PEDOMAN TUGAS AKHIR
Surat Keputusan Dekan FK Untan No. 6745/UN22.9/EP/2020
KATA PENGANTAR
Pengarah : dr. Muhammad Asroruddin, Sp.M DAFTAR ISI
Ketua : dr. Ita Armyanti, M.Pd.Ked BAB I MEKANISME PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
Sekretaris : Dr. dr. Ery Hermawati, M.Sc BAB II USULAN PENELITIAN DAN TUGAS AKHIR
Anggota : 1. Dr, Delima Fajar Liana, Sp.MK BAB III TATA CARA PENULISAN
2. dr. Arif Wicaksono, M.Biomed BAB IV PELANGGARAN DAN SANGSI
3. Dr. Agustina Arundina, S.Gz,MPH BAB V NASKAH PUBLIKASI
4. dr. Iit Fitrianingrum, M.Biomed DAFTAR PUSTAKA
5. dr. Emika Prastyan, Sp.OG LAMPIRAN
6. dr. Rangga Putra Nugraha, Sp.THT-KL, M.Sc
7. dr. Rini Andriani, Sp.A
8. dr. Sari Eka Pratiwi, M.Biomed
9. dr. Ridha Ulfah
BAB I c. Pengajuan Judul Tugas Akhir dilakukan selama periode awal hingga akhir
semester 3, namun jika belum mendapatkan persetujuan dosen PA maka
MEKANISME PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
mahasiswa yang bersangkutan tetap wajib melapor ke Laboratorium Penelitian

1.1. Pengertian Skripsi d. Melengkapi dan menyerahkan formulir berikut kepada Laboratorium Penelitian

Skripsi merupakan karya ilmiah mandiri yang disusun dan ditulis oleh 1. Lembar Isian Hasil Studi (LIHS) terakhir

mahasiswa Program Studi Kedokteran FK Untan dalam rangka memenuhi syarat 2. Topik / judul sementara untuk tugas akhir

untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked). Skripsi berisi mengenai 3. Membawa outline usulan penelitian yang terdiri dari ringkasan latar belakang,

paparan hasil penelitian yang membahas masalah kesehatan atau kedokteran dengan tujuan, dan metode penelitian yang telah ditandatangani oleh pembibing

memperhatikan kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Skripsi mempunyai bobot sebesar 2 utama

SKS untuk Seminar Proposal dan 6 SKS untuk Sidang Skripsi. e. Pengecekkan judul dan kuota dosen pembimbing oleh Laboratorium Penelitian

1.2. Persyaratan Pengajuan Tugas Akhir f. Setelah disetujui Laboratorium Penelitian, mahasiswa berkonsultasi dengan dosen

Setiap mahasiswa PS Kedokteran FK yang akan menyelesaikan studinya wajib yang bersangkutan

membuat tugas akhir berbentuk skripsi. Mahasiswa yang dapat mengajukan tugas g. Jurusan mengusulkan dosen pembimbing tugas akhir kepada Dekan, selanjutnya

akhir adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : Dekan mengeluarkan Surat Keputusan perihal pembimbingan tersebut.

a. Terdaftar sebagai mahasiswa PS Kedokteran FK UNTAN. 1.4. Ketentuan Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji

b. Telah menyelesaikan dan lulus 50 SKS 1. Dosen Pembimbing


c. Telah lulus modul riset a. Dosen pembimbing bertugas memberikan petunjuk dan bimbingan
1.3. Proses Pengajuan Judul Tugas Akhir mengenai materi, metode dan teknik penulisan ilmiah.

a. Mahasiswa melakukan konsultasi dengan dosen PA untuk membahas rencana b. Dosen pembimbing mempunyai bidang ilmu yang sesuai dengan bidang

penyusunan tugas akhir kajian skripsi mahasiswa.

b. Mahasiswa memilih pembimbing utama, kemudian pembimbing utama akan c. Dosen pembimbing merangkap sebagai dosen penguji.

merekomendasikan pembimbing pendamping untuk penyusunan tugas akhir


d. Pembimbing utama adalah dosen yang mempunyai jabatan minimal 1.5. Proses Penyusunan Tugas Akhir
asisten ahli dengan pendidikan S-2/Spesialis atau yang memiliki keahlian 1. Usulan Penelitian
sesuai dengan bidang ilmu, dengan maksimal membimbing Skripsi a. Mahasiswa mempersiapkan usulan penelitian untuk dipresentasikan
sebanyak 8 orang mahasiswa setiap semester. dalam seminar jurusan / prodi. Format penulisan usulan penelitian
e. Pembimbing pendamping adalah dosen yang mempunyai jabatan minimal mengikuti kaidah teknik penulisan tugas akhir.
asisten ahli dengan pendidikan S-2/Spesialis/Sederajat atau Lektor dengan b. Mahasiswa mengajukan rencana seminar usulan penelitian kepada
pendidikan S-1, dengan maksimal membimbing Skripsi sebanyak 8 orang Laboratorium Penelitian jika sudah melewati dan menyelesaikan minimal
mahasiswa setiap semester. 50 SKS
f. Hal – hal diluar ketentuan tersebut (1.d) diatur oleh Universitas sesuai c. Mahasiswa boleh mengajukan seminar usulan penelitian apabila sudah
hasil rapat tingkat fakultas dan di sah kan dengan surat keputusan (SK) mengikuti seminar usulan penelitian mahasiswa lain minimal 3 kali
Dekan . dibuktikan dengan presensi kehadiran seminar/skripsi.
2. Dosen Penguji Bukan Pembimbing d. Mahasiswa boleh mengajukan seminar usulan penelitian apabila sudah
a. Penentuan tim penguji Skripsi dilakukan oleh kepala Laboratorium berkonsultasi dengan dosen pembimbing I sebanyak 5 kali dan dosen
Penelitian Mahasiswa S1. pembimbing II sebanyak 5 kali dibuktikan dengan form kemajuan
b. Dosen penguji bertugas menguji materi skripsi dan memberikan penilaian penelitian tugas akhir (skripsi).
atas jawaban dan penjelasan mahasiswa yang bersangkutan. e. Kepala Laboratorium Penelitian Mahasiswa S1 menentukan nama tim
c. Dosen penguji adalah dosen yang mempunyai jabatan minimal asisten penguji setelah mahasiswa menunjukkan naskah usulan penelitian yang
ahli dengan pendidkan S-2/Sederajat atau staf dari instansi lain yang telah ditandatangani oleh pembimbing utama dan pendamping, dengan
kelilmuannya sesuai dengan bidang kajian. mencantumkan “memo” pada halaman pengesahan naskah usulan
d. Hal – hal diluar ketentuan tersebut (1.d) diatur oleh Universitas sesuai penelitian mahasiswa.
hasil rapat tingkat fakultas dan di sah kan dengan surat keputusan (SK)
Dekan .
2. Evaluasi Pelaksanaan Penyusunan Tugas Akhir tugas akhir (skripsi), SK pembimbing, dan bukti penyerahan proposal. Alur
a. Para pembimbing bertugas memberikan petunjuk dan bimbingan baik Terlampir
mengenai materi, metode dan teknik penulisan ilmiah. b. Seminar proposal dan hasil penelitian dapat dilaksanakan jika telah dihadiri
b. Jurusan / prodi bertugas memantau dan mengevaluasi proses bimbingan oleh dosen pembimbing utama, pembimbing pendamping dan 1 dosen
yang dijalankan oleh Pembimbing. penguji, jika pembimbing tidak hadir maka harus di Jadwalkan Ulang. Jika
c. Apabila menurut hasil evaluasi selama tiga (3) bulan sejak SK hanya 1 dosen penguji yang hadir maka proporsi nilai sebagai berikut: 35%,
pengangkatan dosen pembimbing akhir, ternyata proses bimbingan tidak 35%, 30%.
menunjukkan kemajuan, baik karena kelalaian mahasiswa maupun dosen c. Waktu tunggu untuk pelaksanaan seminar dari jadwal semula 30 menit tanpa
pembimbing, maka jurusan / prodi dengan memperhatikan batas waktu berita.
studi mahasiswa dapat menetapkan kebijakan sebagai berikut : d. Pada kondisi pembimbing I atau pembimbing II berhalangan untuk jangka
1) Mengusulkan pembatalan rencana penelitian dan selanjutnya waktu yang lama (misalnya dikarenakan pindah tugas ataupun tugas belajar,
mewajibkan mahasiswa untuk menyusun rencana penelitian baru. penggantian pembimbing akan diatur oleh laboratorium penelitian atas
2) Mengusulkan pembatalan penunjukkan dosen pembimbing dan rekomendasi dari pembimbing sebelumnya)
mengusulkan penunjukan dosen pembimbing lain kepada Dekan. e. Pada kondisi penguji yang dialokasikan oleh lembaga penelitian berhalangan,
d. Ketetapan yang diambil pada butir c.1 dan c.2 disahkan dengan suatu dapat meminta penguji yang lain kepada laboratorium penelitian.
surat keputusan Dekan untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang
1.7. Ujian Skripsi
berkepentingan.
1.6. Seminar Usulan Penelitian 1. Pengajuan Ujian Skripsi
a. Ujian skripsi dapat dilaksanakan apabila memenuhi syarat-syarat :
a. Pelaksanaan seminar usulan penelitian diatur oleh jurusan. Pengajuan ujian 1) Telah LULUS minimal > 75 SKS
proposal selambat-lambatnya 7 hari (kerja) dengan menyerahkan Kartu Tanda 2) IPK > 2,50
Mahasiswa (KTM), bukti kehadiran ujian proposal, data kemajuan penelitian 3) Nilai Toefl Institusional/ Tutep minimal 425.
4) Menyertakan bukti lembar revisi ujian proposal.
b. Melengkapi berkas administrasi persyaratan ujian dan menyerahkan ke bagian f. Ujian skripsi harus sudah dilaksanakan selambat-lambatnya 14 hari sesudah
riset paling lambat 7 hari kerja. Pada kondisi mahasiswa melengkapi berkas mahasiswa melengkapi persyaratan ujian.
ujian skripsi pada kondisi kurang dari 7 hari kerja, maka:
2. Pelaksanaan Ujian Skripsi
1) Bagian Riset berhak menolak memberikan surat kelengkapan berkas
untuk pengurusan surat undangan ujian. a. Pelaksanaan sidang Skripsi selambat-lambatnya 1 tahun (365 hari) dari ujian

2) Bagian Riset dapat memberikan surat kelengkapan berkas untuk seminar proposal.

pengurusan surat undangan ujian bila mahasiswa menyertakan surat b. Mahasiswa yang mengikuti ujian skripsi harus memakai pakaian kemeja

permohonan dari pembimbing/penguji bahwa ujian harus dilaksanakan putih dengan bawahan kain berwarna gelap (laki-laki celana panjang dan

pada tanggal yang diminta dan tidak ada lagi hari yang lain. Pada kondisi wanita rok panjang), jas almamater Untan.

ini, semua permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari menjadi c. Mahasiswa yang akan diuji harus sudah hadir di tempat sidang 15 menit

tanggung jawab pembimbing dan penguji serta mahasiswa yang sebelum dimulai.

bersangkutan. d. Pada saat ujian berlangsung :

c. Menyerahkan draft skripsi yang telah disetujui oleh dosen pembimbing sesuai 1) Mahasiswa harus menjawab pertanyaan dengan jelas dan tegas
sehingga dapat didengar oleh semua yang hadir.
dengan jumlah tim penguji dan telah ditandatangani oleh Ketua Jurusan 2) Dalam menjawab pertanyaan perlu memperhatikan : aspek – aspek
d. Penetapan waktu ujian ditentukan berdasarkan kesepakatan mahasiswa yang diuji, sistematik penjelasan dan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
dengan tim penguji dan disetujui oleh jurusan e. Ujian dapat dilangsungkan jika dihadiri oleh semua tim penguji. Ujian
e. Pimpinan fakultas menetapkan tim penguji atas usul ketua jurusan / prodi dipimpin oleh Pembimbing Utama, dan pembimbing pendamping bertindak
dalam bentuk surat keputusan dengan susunan sebagai berikut : sebagai moderator
• Ketua, merangkap anggota tim penguji f. Penilaian dilakukan oleh Pembimbing Utama/Ketua Penguji, Pembimbing
• Sekretaris, merangkap anggota tim penguji Pendamping/Sekretaris dan Penguji Utama serta Penguji Pendamping Penguji
• Anggota tim penguji (2 orang) dengan menggunakan rating scale/lembar penelitian yang sudah disediakan
oleh Tim Skripsi.
g. Pembimbing Utama diminta untuk mengisi lembar berita acara pelaksanaan m. Anggota tim penguji pada ujian kedua dan ketiga tidak berubah kecuali dalam
dan mengisi laporan jalannya validasi/ujian ataupun hal-hal khusus. Selain itu keadaan tertentu Dekan dapat mengubah dan atau mengganti tim penguji
juga mengumpulkan lembar nilai yang sudah diisi dan ditandatangani oleh dengan suatu surat keputusan.
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping dan Penguji Utama serta n. Ketua atau sekretaris penguji atas nama dekan mengumumkan yudisium dan
Penguji Pendamping, juga sudah ditandatangani oleh mahasiswa. Berkas predikat kelulusan kepada mahasiswa yang diuji setelah tim penguji
lembar berita acara dan lembar nilai diserahkan oleh Pembimbing menghitung Nilai Sidang Akhir mahasiswa yang bersangkutan.
Utama/Pembimbing Pendamping ke Bagian Skripsi dengan tidak dititipkan o. Mahasiswa berkewajiban mengisi Formulir Revisi yang khusus digunakan
pada mahasiswa (nilai tidak boleh dititipkan pada mahasiswa). untuk mencatat semua hal yang dianjurkan oleh para penguji dan pembimbing
h. Ujian diselenggarakan secara terbuka dan bersifat komprehensif untuk memperbaiki proposal maupun laporan akhir skripsi
(menyeluruh), yang mengutamakan materi skripsi. p. Pelaksanaan revisi naskah usulan penelitian paling lambat diselesaikan dalam
i. Waktu ujian 1 - 2 jam dengan ketentuan presentasi mahasiswa 20 menit dan waktu 30 hari terhitung dari hari H seminar proposal penelitian.
dilanjukan dengan Tanya jawab. Masing-masing penguji diberi kesempatan q. Validasi proposal penelitian dititikberatkan untuk menilai fisibilitas penelitian
menguji maksimum selama 30 menit, dengan ketentuan total waktu ujian agar penelitian dapat dilakukan tanpa kendala yang dapat menggagalkan
maksimum 120 menit. proses penelitian.
j. Seminar atau sidang hanya boleh dihadiri oleh mahasiswa Fakultas r. Ujian Akhir Penelitian dititikberatkan pada hasil penelitian, pembahasan dan
Kedokteran Untan simpulan serta saran/rekomendasi penelitian, sehingga layak tampil sebagai
k. Peserta ujian hanya diperkenankan memberikan makanan ringan dan minuman suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan
di dalam ruangan ujian. s. Pelaksanaan revisi Naskah Skripsi dan Naskah Publikasi paling lambat
l. Setiap mahasiswa berhak menempuh ujian skripsi sebanyak tiga kali. Jika diselesaikan dalam waktu 30 hari terhitung dari hari H sidang skripsi.
pada ujian pertama tidak lulus, diberi kesempatan mengikuti ujian kedua. Pada t. Lembar nilai skripsi dapat diambil oleh mahasiswa di Bagian Skripsi, dengan
ujian ketiga dihadirkan seorang pengamat yang ditunjuk rektor berdasarkan syarat mahasiswa menyerahkan laporan skripsi dalam bentuk hard cover
permohonan Dekan. beserta CD-nya, lembar bukti telah selesai distribusi hard cover, naskah
publikasi yang dicopy dalam CD , serta lembar bukti bahwa naskah publikasi 4. Penilaian Ujian
telah disetujui untuk diunggah di E-jurnal atau telah diterima/dimuat dijurnal 1. Penilaian ujian proposal diambil dari :
yang lain. Selain itu juga menyerahkan pas foto berwarna ukuran 3x4 a. Nilai tulisan skripsi dengan bobot 50%
sebanyak 1 lembar ke Bagian Skripsi. Penyerahan laporan Skripsi paling b. Nilai presentasi materi skripsi dengan bobot 50%
lambat diselesaikan dalam waktu 60 hari setelah hari H sidang skripsi. c. Penilaian akhir ditentukan dengan penjumlahan nilai dari tim penguji
dengan pembagian masing-masing pembimbing sebesar 30% dan penguji
3. Wewenang dan Tanggungjawab
20%.
1. Ketua Penguji
2. Penilaian ujian skripsi diambil dari :
a. Secara resmi membuka dan menutup ujian.
a. Nilai tulisan skripsi dengan bobot 50%
b. Memberikan penjelasan mengenai ketentuan dan tata tertib ujian.
b. Nilai presentasi materi skripsi dengan bobot 50%
c. Bertanggungjawab terhadap ujian skripsi yang sedang berlangsung.
c. Penilaian akhir ditentukan dengan penjumlahan nilai dari tim penguji
d. Dapat menghentikan ujian skripsi sewaktu-waktu jika dianggap perlu.
dengan pembagian masing-masing pembimbing sebesar 30% dan penguji
e. Menentukan dan menyampaikan hasil keputusan ujian skripsi
20%.
2. Penguji
3. Tulisan skripsi dan materi skripsi dinilai oleh seluruh anggota tim penguji
a. Mengajukan pertanyaan
4. Aspek-aspek yang dinilai dalam tulisan skripsi adalah :
b. Dalam menguji dan mengajukan pertanyaan, perlu mempertimbangkan :
a. Perumusan judul dan masalah
• Aspek yang diuji
b. Perumusan tujuan
• Waktu yang ditentukan
c. Teori-teori pendukung
c. Menilai semua jawaban dan penjelasan yang diberikan mahasiswa selama
d. Simpulan dan saran
ujian lisan (Tanya jawab) berlangsung.
e. Relevansi kepustakaan
d. Memberikan penilaian pada lembar borang penilaian.
f. Teknik penulisan
g. Kerangka berpikir dan variable penelitian (kalau ada)
h. Metode dan data-data yang dikumpulkan 9. Perbaikan skripsi atas petunjuk penguji akan diakomodir oleh Dosen
i. Analisis data (kalau ada) Pembimbing dan Dosen Penguji.
5. Aspek-aspek yang dinilai dalam mempertahankan materi skripsi adalah :
5. Susunan Acara Ujian Skripsi
a. Isi tulisan skripsi
Sidang dilangsungkan dalam tiga tahap :
b. Kemampuan mempertahankan isi skripsi yang disanggah
1. Penjelasan
c. Kemampuan melakukan penalaran, memaparkan pendapat dan relevansi
a. Pertemuan antara ketua penguji dan tim penguji dilaksanakan sebelum
jawaban dengan pertanyaan
ujian dimulai.
d. Penguasaan materi bidang studi yang berhubungan dengan isi skripsi
b. Ketua penguji memberi penjelasan mengenai tata tertib dan ketentuan
e. Kemampuan memaparkan isi skripsi secara utuh
ujian kepada Tim Penguji dan menyampaikan hal-hal lain yang dianggap
f. Relevansi masalah yang dibahas dengan disiplin ilmu dan kedalaman
perlu.
pembahasannya di dalam skripsi
2. Ujian Lisan
g. Kemampuan memaparkan kegunaan praktis isi skripsi
a. Mahasiswa diberi kesempatan untuk presentasi selama :
6. Form penilaian skripsi berupa kriteria penilaian, bobot, dan nilai dipaparkan
1. maksimal 15 menit untuk seminar proposal
pada lampiran.
2. maksimal 20 menit untuk sidang skripsi
7. Nilai ujian mahasiswa yang bersangkutan merupakan rata-rata nilai dari seluruh
b. Setiap penguji diberi kesempatan bertanya kepada mahasiswa
anggota tim penguji, yang kemudian dikonversikan dalam huruf dengan skala
3. Penyampaian Keputusan Sidang
sebagai berikut :
a. Pertemuan antara Ketua penguji dan Tim penguji dilaksanakan sesudah
a. A = ≥80
ujian lisan selesai.
b. B = 70-79
c. C = 60-69 b. Penyampaian hasil keputusan sidang kepada mahasiswa,
8. Ujian skripsi dinyatakan lulus jika nilai yang diperoleh minimal B, jika tidak
memenuhi maka diharuskan mengulang seminar/sidang.
1.8. Penyerahan Skripsi BAB II
Skripsi yang diserahkan ke FK dan Universitas Tanjungpura merupakan hasil
USULAN PENELITIAN DAN TUGAS AKHIR
yang sudah diuji dan diperbaiki melalui ujian skripsi. Penyerahan skripsi ke fakultas
dalam bentuk CD (soft copy) dan hard copy, jumlah skripsi disesuaikan dengan 2.1. Pola Umum Usulan Penelitian
keperluan, disertai dengan CD (soft copy) naskah publikasi ilmiah, yang harus Usulan penelitian untuk tugas akhir terdiri atas bagian pembuka, bagian isi, dan
diselesaikan dalam waktu 60 hari setelah siding skripsi. bagian akhir, yang disusun dalam bentuk bab-bab.
A. Bagian Pembuka
Bagian pembuka terdiri atas :
1. Halaman sampul dan judul
2. Halaman pengesahan
3. Daftar isi
4. Daftar tabel
5. Daftar gambar
6. Daftar lampiran
B. Bagian Isi
Bagian isi terdiri atas :
1. Pendahuluan yang terdiri atas: latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan keaslian penelitian
2. Tinjauan pustaka, yang mencakup kerangka teori dan kerangka konsep
3. Metode penelitian
4. Rencana jadwal penelitian
C. Bagian Akhir 3. Metode penelitian
Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (kalau ada) 4. Hasil dan pembahasan
2.2. Pola Umum Skripsi 5. Simpulan
Skripsi juga terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian pembukaan, bagian isi, dan C. Bagian Akhir
bagian akhir, yang disusun dalam bentuk bab-bab. Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (kalau ada)
A. Bagian Pembukaan
Bagian pembuka terdiri atas :
1. Halaman sampul
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
4. Intisari
5. Abstrak
6. Kata pengantar
7. Daftar isi
8. Daftar tabel
9. Daftar gambar
10. Daftar lampiran
B. Bagian Isi
Bagian isi terdiri atas :
1. Pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan keaslian penelitian
2. Tinjauan pustaka
BAGIAN PEMBUKAAN Halaman Pengesahan. Halaman ini memuat judul, nama mahasiswa, nomor
induk mahasiswa, nama program studi, nama dan tanda tangan para pembimbing,
Nomor halaman pada bagian pembuka dinyatakan dengan i, ii, iii dan
nama dan tanda tangan Ketua Jurusan. Halaman pengesahan ditempatkan setelah
seterusnya. Nomor halaman itu tidak dicantuman pada halaman tersebut, namun
halaman judul.
dinyatakan dalam Daftar Isi. Halaman penyekat berupa kertas durslag yang warnanya
Intisari dan Abstract. Merupakan intisari dari skripsi dan ditulis dalam
sama dengan warna sampul luar diberikan di antara bab .
bahasa Indonesia. intisari disusun dalam satu paragraf dan panjangnya tidak lebih dari
Daftar table diperlukan bila terdapat dua atau lebih table, demikian pula
250 kata yang diketik satu spasi. intisari hanya memuat teks, tidak ada pengacuan
halnya gambar dan lampiran yang hanya perlu dibuatkan daftarnya bila terdapat dua
pada pustaka, gambar dan tabel. intisari diketik dengan spasi satu, termasuk judul.
atau lebih gambar dan lampiran dalam proposal atau skripsi.
intisari juga memuat kata kunci diletakkan di bagian paling bawah. Abstract ditulis
Halaman Sampul. Warna sampul skripsi adalah kuning keemasan. Skripsi
dalam bahasa Inggris setelah halaman intisari berbahasa Indonesia.
dibuat dengan sampul keras (hard cover). Pada sampul dicetak judul skripsi, nama
Kata Pengantar. Kata memuat uraian singkat tentang maksud pembuatan
lengkap penulis dengan nomor induk mahasiswa, logo UNTAN, nama program studi,
skripsi dan ucapan terimakasih. Panjang kata pengantar sebaiknya tidak lebih dari
fakultas, institusi, kota dan tahun lulus, bukan tahun wisuda, semuanya diketik
satu halaman.
dengan huruf kapital dan dicetak timbul.
Daftar Isi. Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman yang
Judul skripsi harus menarik, positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelas untuk
memuat daftar tabel, daftar gambar, judul bab serta sub-subbab,daftar pustaka dan
menggambarkan penelitian atau kegiatan yang dikerjakan. Judul sebaiknya tidak lebih
lampiran. Keterangan halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam
dari 14 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Setelah penelitian selesai,
daftar isi. Judul daftar isi diketik dengan huruf kapital dan diletakkan ditengah-
judul dapat diganti bila perlu.
tengah. Kata “halaman” untuk menunjukkan nomor halaman setiap bab atau sub-
Halaman Judul. Halaman judul merupakan halaman pertama diberi nomor
subbab diketik dipinggir halaman kanan yang berakhir pada batas pinggir kanan dua
“i” tetapi tidak perlu dicantumkan pada halaman tersebut. Sama halnya dengan pada
spasi di bawah kata daftar isi. Susunan daftar isi menyusul dua spasi di bawahnya.
halaman sampul dan abstrak, nama penulis harus lengkap dan jangan disingkat.
Bila daftar isi memerlukan lebih dari satu halaman, maka pengetikan diteruskan pada
Kalimat-kalimat yang ditulis pada halaman judul harus piramid terbalik, harus
halaman selanjutnya. Pengetikan antar bab dan sub-subbab diantarai dengan dua
diletakkan di tengah-tengah daerah pengetikan.
spasi. Sedangkan antara sub-subbab satu spasi (Lampiran 8). Daftar isi boleh disusun BAGIAN ISI
dengan format lain sesuai dengan isi skripsi (Lampiran 9).
PENDAHULUAN
Daftar Tabel dan Daftar Gambar. Daftar tabel dan daftar gambar diketik pada
Bab pendahuluan memuat latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat yang
halaman tersendiri dengan format seperti daftar isi. Judul tabel atau gambar dalam
merupakan subbab dari bab pendahuluan. Dalam penulisan tujuan digunakan kata
daftar tersebut harus sama dengan judul tabel atau gambar dalam teks. Di dalam teks,
kerja yang hasilnya dapat diukur atau dilihat seperti menguraikan, menerangkan,
judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi satu. Antara judul
menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan atau
tabel dan gambar diberi jarak dua spasi (Lampiran 10 dan Lampiran 11).
bahkan membuat suatu prototip.
Daftar Lampiran. Tata cara pengetikannya sama halnya dengan daftar tabel
dan daftar gambar (Lampiran 12). Lampiran dapat berupa tabel, gambar atau teks dan A. Latar Belakang Masalah
semuanya disusun dengan nomor urut sesuai dengan urutan penyebutannya dalam Dalam penulisan usulan penelitin, peneliti harus melakukan identifikasi masalah
tulisan. penelitian sebagai langkah awal. Untuk dapat mengidentifikasi masalah secara baik,
perlu dipilih topik yang menarik dan layak untuk diteliti. Fakta tentang kinerja
organisasi rumah sakit, sistem kompensasi di dinas kesehatan, dan perilaku
pencegahan penyakit di antara kelompok-kelompok masyarakat dapat melandasi
perumusan masalah yang akan diteliti. Dalam latar belkang masalah, peneliti
meyakinkan kepada pembaca bahwa penelitian yang diusulkan memang penting, dan
diperkirakan dapat memberikan kontribusi teoritik atau praktek, bagi kebijakan dan
pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit atau peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Latar belakang peneliti berisi asalan peneliti untuk melakukan suatu penelitian
dengan cara menjelaskan konteks penelitian, mendeskripsikan masalah penelitian,
dan menjelaskan bagaimana dan mengapa masalah tersebut perlu diteliti. Setelah 2. Rumusan masalah dapat berbentuk kalimt tanya, misalnya “Apakah ada hubungn
membaca latar belakang, pembaca diharapkan mempunyai gambaran mengenai : antara status kepegawian dokter di Puskesmas dengan kinerjanya?” atau kalimat
1. Konteks masalah penelitian : situasi yang melatarbelakangi masalah yang perlu pertanyaan, misalnya “Mendengarkan jenis musik tertentu mempengaruhi
diteliti. persepsi atas rasa sakit”.
2. kepentingan penelitian ini : apa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil 3. Walaupun masalah yang diteliti bersifat kompleks, rumusan masalah harus
penelitian? Siapa yang akan mendapat manfaat? Apakah manfaat tersebut cukup sedemikian jelas, sehingga tidak diafsirkan secara berbeda-beda.
berarti bagi peneliti maupun masyarakat? C. Tujuan Penelitian
3. Apa yang tidak kita ketahui, sehingga kita ingin meneliti masalah tersebut? Apa Tujuan penelitian merupakan pernyataan peneliti mengenai hasil akhir yang
yang perlu ditingkatkan, dan mengapa? akan dicapai pada akhir penelitian ini. Perumusan tujuan penelitian memberikan
B. Perumusan Masalah arahan dalam penyusunn tinjauan pustaka, perumusan hipotesis dan metode penelitian
Perumusan masalah merupakan kalimat-kalimat ringkas, yang dapat
yang dipilih. Pernyataan tujuan penelitian mempertajam sasaran yang akan dicapai
mengarahkan penelusuran atas teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian, dan
melalui penelitian, sekaligus juga membatasi lingkup penelitian agar tidak terlalu luas
bukti-bukti empirik yang mendukung atau menolak teori-teori tersebut. Berdasarkan
atau berubah-ubah selama penelitian berlangsung.
tinjauan kepustakaan, masalah penelitian harus dijabarkan menjadi lebih operasional,
Tujuan penelitian sebaiknya dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan spesifik,
memungkinkan pengukuran variabel-variabel penelitian. Berdasarkan data hasil
sehingga tidak memberikan pengertian ganda (ambiguous). Pernyataan tujuan
pengukuran tersebut kemudian dilakukan pengujian atas hipotesis penelitian, yakni
penelitian dapat dirumuskan sebagai deskripsi, mengidentifikasi kuat hubungn dan
jawaban sementara atas permasalahan penelitian.
efek suatu faktor terhadap kejadian yang terkait dengan kesehatan, dan penjelasan
Ada beberapa kriteria dalam menuliskan perumusan masalah yang baik, yakni :
(explnatory) atas permasalahan penelitian.
1. Masalah sebaiknya dirumuskan dengan ringkas, akurat dan memungkinkan
D. Manfaat Penelitian
penjelasan atau pengujian secara empiris. Sebagian besar rumusan masalah
Pernyataan tentang manfaat penelitian menunjukkan secara eksplisit kontribusi
mempersoalkan hubungan atau perbedaan. Misalnya, kepemimpinan dan kinerja
hasil penelitian dalam pengembangan teori, perumusan kebijakan atau aplikasi hasil
organisasi, perbedaan strain vaksin dan kekebalan yang ditimbulkan, dukungan
penelitian untuk meningkatkan kinerja, efisiensi dan pemerataan kesehatan pada
sosial dan status kesehatan.
tingkat individu maupun organisasi. Manfaat penelitian dinyatakan untuk mendukung TINJAUAN PUSTAKA
bahwa penelitian layak dilakukan, dan merupakan justification alokasi sumber daya
Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka memuat tinjauan singkat dan jelas atas
terhadap kegiatan penelitian, manfaat penelitian secara spesifik dapat diperoleh oleh
pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian. Pustaka yang
stakeholder, misalnya individu dan masyarakat, atau organisasi dan lembaga tertentu.
digunakan sebaiknya berupa pustaka terbaru yang relevan dengan bidang yang
Kontribusi hasil penelitian terhadap pengembangan teori seringkali baru diketahui
diteliti, untuk itu pustaka primer (buku ajar tidak termasuk pustaka primer) lebih
ketika penelitian tersebut diterbitkan di jurnal ilmiah dan mendapat respons dari para
dianjurkan. Jumlah halaman tinjauan pustaka sebaiknya tidak melebihi halaman bab
peneliti lain, namun peneliti harus menempatkan hasil penelitian yang dicapainya
hasil dan pembahasan. Uraian dalam tinjauan pustaka merupakan dasar untuk
dalam konteks evolusi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
menyusun kerangka atau konsep yang digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka
E. Keaslian Penelitian
boleh terdiri atas subbab kerangka acuan, kerangka berfikir dan hipotesis.
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk menelusuri
Telaah pustaka adalah presentasi, klasifikasi dan evaluasi tentang apa yang telah
dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitiannya.
ditulis oleh peneliti-peneliti lain mengenai suatu subjek tertentu. Meskipun demikian,
Setiap penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda dengan
tinjauan pustaka bukan hanya sekedar “daftar belanja” tentang apa yang telah
penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian tersebut merupakan replikasi
dikemukakan oleh orang lain. Tinjauan pustaka disusun berdasarkan tujuan
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Pernyataan tentang keaslian penelitian
penelitian, pertanyaan penelitian, dan masalah yang akan dipecahkan. Tanpa
meliputi identifikasi perbedaan-perbedaan penelitian dengan penelitian-penelitian
memperhatikan hal-hal ini tinjauan pustaka hanya akan merupakan daftar yang tidak
terdahulu.
ada gunanya mengenai apa yang telah dikerjakan oleh peneliti lain. Bersama dengan
Perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat meliputi kerangka teori, penerapan
tujuan penelitian, tinjauan pustaka membentuk garis besar yang disusun secara hati-
teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus, atau generalisasi teori pada populasi
hati dan terfokus tentang apa yang telah dikerjakan oleh orang lain dalam bidang
yang lebih luas, rancangan penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis atau
tersebut dan dikemas sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan penelitian sendiri.
permodelan data.
Penelitian tidak akan bermanfaat kecuali jika peneliti melakukan sesuatu yang
baru atau berbeda. Melakukan sesuatu yang baru atau berbeda mensyaratkan peneliti
untuk mengetahui apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain. Dengan demikian
tinjauan pustaka ditulis untuk mengungkapkan adanya kesenjangan di dalam 4. Mengembangkan pertanyaan untuk penelitian lebih lanjut.
penelitian. Penelitian baru diangkat dari tinjauan pustaka untuk menutup kesenjangan 1) Kerangka Teori
tersebut. Ketika mulai melakukan tinjauan pustaka kita akan segera menemukan bahwa
Di dalam menulis tinjauan pustaka, peneliti perlu menunjukkan kemampuan masalah yang akan diteliti mempunyai akar dalam sejumlah teori yang telah
intelektualnya untuk mengenal informasi yang relevan, mensintesis dan dikembangkan dari perspektif yang berbeda. Informasi yang diperoleh dari
mengevaluasinya menurut hipotesis yang telah dikembangkan dan dijadikan panduan. bermacam-macam buku dan jurnal sekarang perlu dipisah-pisahkan sesuai dengan
Mereka yang membaca tinjauan pustaka menginginkan untuk mengetahui tidak hanya tema pokok dan teorinya, menyoroti kesepakatan dan ketidaksepakatan antar penulis
pustaka apa saja yang telah ada, tetapi juga evaluasinya oleh peneliti. Untuk dan mengidentifikasi pertanyaan yang belum terjawab atau kesenjangan yang masih
melakukan hal ini peneliti harus mampu menunjukkan bahwa ia dapat melakukan ada. Kita juga akan menyadari bahwa pustaka berurusan dengan sejumlah aspek yang
penelusuran kepustakaan dengan efisien, baik secara manual maupun dengan mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan topik penelitian kita.
komputer, untuk mengidentifikasi makalah dan buku yang mungkin bermanfaat dan Gunakan aspek ini sebagai dasar untuk mengembangkan kerangka teori. Tinjauan
melakukan kajian kritis (critical appraisal) atas informasi yang diperoleh yaitu pustaka harus dapat memisah-misahkan informasi tersebut dalam kerangka ini. Kalau
dengan menerapkan kaidah-kaidah analisis untuk mengidentifikasi penelitian yang tinjauan pustaka dilakukan tidak dalam kaitan dengan kerangka ini maka kita akan
tidak bias dan valid. Pembaca menginginkan tinjauan pustaka tidak hanya sekedar dapat mengembangkan fokus pada waktu melakukan tinjauan pustaka. Kerangka teori
daftar belanja makalah dan buku. memberikan panduan kepada kita pada waktu kita membaca pustaka
Tinjauan pustaka bukan hanya merupakan suatu ringkasan tetapi sintesis hasil 2) Kerangka Konsep
pencarian informasi yang disusun secara konseptual : Kerangka konsep berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada
1. Mengorganisasikan informasi dan menghubungkannya dengan pertanyaan satu bagian dari kerangka teori. Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isyu-isyu di
penelitian atau hipotesis yang dikembangkan mana penelitian kita terlibat di dalamnya sedangkan kerangka konsep
2. Mensintesis hasil menjadi ringkasan mengenai apa yang sudah dana apa yang menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan
belum diketahui dasar masalah penelitiannya. Jadi kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan
3. Mengidentifikasi beda pendapat yang ada di pustaka berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik.
Kerangka konsep lazimnya disajikan dalam bentuk bagan yang berisi suatu METODE PENELITIAN
rangkaian konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang saling berhubungan yang
Metode penelitian yang digunakan dapat berupa analisis suatu teori, metode
menyajikan pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan mencirikan
percobaan atau kombinasi keduanya. Metode terdiri atas waktu dan tempat penelitian,
hubungan antara variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi
alat dan bahan yang digunakan serta prosedur kerja. Metode yang dipakai diuraikan
fenomena tersebut.
terperinci (model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan dan
B. Hipotesis
analisis data serta cara penafsiran).
Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan dan secara umum A. Rancangan Penelitian
maupun khusus menghubungkan variabel yang satu dengan variabel lain. Jika 1. Penelitian Kuantitatif
penelitian bersifat eksploratif dan memakai prosedur penelirtian kualitatif maka Jenis dan Rancangan Penelitian Kuantitatif
tinjauan pustaka tidak akan menghasilkan hipotesis tetapi menghasilkan suatu Jenis penelitian yang sedang dilakukan ditetapkan berdasarkan tipologi
pertanyaan penelitian yang akan dijawab oleh peneliti yang direncanakan. Pada penelitian kesehatan masyarakat (yang dikembangkan dari jenis penelitian
dasarnya penelitian eksploratif bersifat kualitatif dan mempertanyakan variabel- epidemologi) yang terdiri dari :
variabel apa saja yang terlibat. Sebaliknya penelitian eksplanatori bersifat kuantitatif 1) Penelitian Deskriptif
dan mempersoalkan hubungan antar variabel. Dugaan sementara tentang hubungan Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk memotret
ini disajikan dalam bentuk hipotesis. suatu kondisi atau fenomena yang terjadi pada suatu kelompok subjek
tertentu.
2) Penelitian Analitik
Berbeda dengan penelitian deskriptif, penelitian analitik bertujuan untuk
mengkaji kausa atau determinan dari suatu fenomena. Jadi dalam
penelitian analitik dibuat suatu kesimpulan yang sifatnya sebab akibat.
Hubungan sebab akibat seperti itu tidak selalu bersifat kausal, tetapi juga responden (perspektif emik), serta menelitinya di konteks yang sesungguhnya
bisa korelasional. (alamiah). Rancangan, proses pengumpulan data serta strategi analisis data
3) Penelitian Eksperimental dilakukan secara kualitatif.
Penelitian eksperimental adalah suatu penelitian yang penelitinya Contoh aplikasi penelitian kualitatif di program kesehatan adalah
memiliki otoritas untuk memberikan perlakuan (intervensi) kepada subjek untuk tujuan berikut ini (WHO, 1994) :
penelitian. Lazimnya digunakan dua atau lebih kelompok penelitian, dan a. Mengeksplorasi masalah kesehatan yang tidak banyak diketahui
tiap kelompok penelitian, dan tiap kelompok menerima perlakuan yang sebelumnya
berbeda. Secara teoritis peneliti akan mengacak perlakuan yang akan b. Mengidentifikasi persepsi lokal mengenai kesehatan dan prioritas
diberikan kepada kelompok-kelompok, tetapi secara praktis yang pembangunan
dilakukan oleh peneliti adalah mengalokasikan subjek secara acak ke c. Mengidentifikasi strategi intervensi dan target populasi yang relevan
dalam kelompok-kelompok tersebut. Satu kelompok akan ditetapkan d. Meneliti kelayakan, akseptabilitas, dan ketepatan suatu program kesehatan
sebagai kelompok perlakuan, dan kelompok lainnya disebut kelompok baru
pembanding (kelompok kontrol). Kelompok pembanding tidak selalu e. Mengembangkan kegiatan dan materi komunikasi, informasi dan edukasi
berarti tanpa perlakuanRancangan blok tak lengkap berimbang (balanced yang sesuai
incomplete block design) f. Mengidentifikasi masalah-masalah dalam intervensi yang sedang berjalan
2. Penelitian Kualitatif dan menyarankan pemecahan masalah yang sesuai
Penelitian kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang g. Membantu interpretasi hasil penelitian kuantitatif
banyak digunakan di bidang kesehatan masyarakat. Creswell (1988) h. Merancang instrumen penelitian kuantitatif melalui identifikasi topik
mendefinisikan penelitian ini sebagai suatu proses untuk memperoleh pertanyaan yang relevan dan penyusunan kalimatnya.
pemahaman menggunakan prinsip metodologi tertentu yang mampu
mengekplorasi masalah sosial atau manusia. Peneliti mengembangkan sesuatu
yang kompleks dan holistik, menganalisis kalimat, menceritakan pendapat
3. Penelitian Studi Kasus tersebut pada bagian ini. Kemudian lakukan penghitungan besar sampel
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian yang diterapkan dalam dengan menggunakan rumus tersebut. Bila penelitian dilakukan terhadap
ilmu-ilmu sosial. Studi kasus mempelajari pertanyaan penelitian yang seluruh anggota populasi, maka kata-kata “sampel” menjadi tidak relevan.
menanyakan “bagaimana” atau “mengapa”. sebagainya. Penelitian studi kasus 3. Cara Pengambilan Sampel
dapat dibedakan menjadi 3 jenis penelitian, yaitu penelitian studi kasus Pada bagian ini disajikan teknik pengambilan sampel yang digunakan.
eksploratori, deskriptif dan eksplanatori (kausal). Pengambilan sampel meliputi : teknik pengambilan sampel probabilistik dan
B. Subjek Penelitian teknik pengambilan sampel non-probabilitsik.
Deskripsi tentang subjek penelitian mencakup batasan populasi, besar sampel, C. Variabel Penelitian
dan cara pengambilan sampel. Bagian ini mendeskripsikan tentang variabel atau faktor yang diamati (diteliti)
1. Batasan Populasi dalam suatu peneliti. Penetapan variabel penelitian didasarkan atas kerangka konsep
Yang dimaksud dengan populasi adalah kelompok subjek yang yang telah dibangun berdasarkan tinjauan pustaka. Penetapan variabel dilakukan oleh
menjadi sasaran penelitian. Sasaran penelitian semacam itu bisa berupa peneliti secara arbitrary, dalam arti banyak atau sedikitnya variabel penelitian sangat
manusia (pada penelitian epidemiologi, penelitian perilaku, penelitian ditentukan oleh peneliti berdasarkan lingkup penelitian dan tersedianya sumber daya.
manajemen), bisa berupa binatang (pada penelitian entomologi, surveilens Makin banyak variabel yang diteliti, makin canggih penelitian tersebut.
vektor), dan dapat pula berupa benda mati (kartu rekam medik, slide D. Definisi Operasional
pemeriksaan BTA). Definisi operasional variabel adalah penjelasan tentang bagaimana suatu
2. Besar Sampel variabel akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk mengukurnya. Jadi
Bila peneliti tidak memiliki sumber daya yang cukup, atau jika suatu definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan data. Definisi
penelitian bersifat destruktif atau suatu penelitian populasinya hipotesis, maka operasional variabel bukanlah definisi teoritis. Tidak semua variabel perlu diberikan
peneliti “terpaksa” meneliti “hanya” terhadap sebagian anggota populasi saja. definisi operasionalnya; hanya variabel-variabel yang mempunyai lebih dari satu cara
Sebagian dari populasi tersebut disebut sampel. Besar sampel harus ditentukan pengukuran, atau variabel yang pengukurannya spesifik atau variabel yang belum
dengan menggunakan rumus yang sesuai. Pilih dan sajikan rumus yang sesuai memiliki alat ukur standar dan perlu dikembangkan alat ukur oleh peneliti.
E. Instrumen Penelitian mungkin mempunyai dampak secara metodologis maupun substantif. Sub bab ini
Pada sub-sub ini disajikan deskripsi alat ukur yang hendak digunakan untuk tidak dicantumkan dalam proposal penelitian.
mengukur variabel penelitian. Alat ukur penelitian bisa berupa alat ukur standar I. Jalannya Penelitian
seperti timbangan, termometer, altimeter, sphymomagnometer, pengukur volume, dan Dalam sub bab ini sajikan langkah-langkah yang dilakukan peneliti secara
lain sebagainya. Alat ukur juga bisa berupa indeks, misalnya indeks massa tubuh, kronologis dalam proses penelitian. Uraian ini penting, karena dapat digunakan untuk
indeks disabilitas, indeks karies, dan lain sebagainya. Alat ukur juga bisa berupa menilai apakah proses penelitian dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kecuali itu
kuesioner, yang terbagi menjadi kuesioner tertutup dan terbuka. disajikan pula penyimpangan dari rencana semula yang terpaksa harus dilakukan
F. Cara Analisis Data karena adanya keterbatasan-keterbatasan penelitian. Harus dijelaskan apakah
Cara analisis data menjelaskan tentang bagaimana seorang peneliti mengubah penyimpangan tersebut tidak mempengaruhi validitas penelitian. Jika hal itu
data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil mempengaruhi hasil penelitian, haruslah dijelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan
kesimpulan penelitian. Dalam sub-sub ini sajikan rumus-rumus yang digunakan (jika oleh peneliti untuk mengurangi pengaruh tersebut seminimal mungkin.
menggunakan uji statistik). Sajikan persamaan reaksi kimia (jika menggunakan
analisis kimia, atau persamaan matematik, jika menggunakan analisis matematik.
G. Etika Penelitian
Dalam sub bab ini diuraikan bahwa peneliti telah melakukan langkah-langkah
atau prosedur yang berkaitan dengan etika penelitian, terutama yang berhubungan
dengan perlindungan terhadap subjek penelitian, baik berupa manusia, hewan coba,
institusi atau sistem dalam suatu institusi.
H. Keterbatasan Penelitian
Tidak ada penelitian yang sempurna. Setiap penelitian pasti memiliki
keterbatasan. Dalam sub bab ini disajikan keterbatasan peneliti secara teknis yang
HASIL DAN PEMBAHASAN bentuk grafik tetapi yang sering digunakan adalah bentuk : grafik batang (bar graph),
diagram frekuensi, histogram, diagram garis (line diagram), diagram pencar (scatter
Hasil dan Pembahasan. Hasil dan pembahasan merupakan tempat penulis
diagram), pie diagram dan Box plot.
mengemukakan pendapat dan argumentasi secara bebas tetapi singkat dan logis.
Suatu jenis data bisa disajikan dengan berbagai alternatif teknik penyajian,
Dalam pembahsan sebaiknya tidak mencantumkan lagi teori-teori yang sudah
namun hanya satu teknik yang menghasilkan sajian yang paling bagus. Untuk
dicantumkan di Tinjauan Pustaka kecuali dianggap sangat perlu untuk penekanan.
mendapatkan ini, buatlah penyajian dengan berbagai teknik, dan mintalah orang lain

A. Hasil Penelitian untuk menilai, penyajian manakah yang paling mereka sukai.

Hasil suatu penelitian dapat disajikan melalui tiga jenis penyajian, yakni : B. Pembahasan

penyajian tekstal, penyajian tabular dan penyajian grafik. Lazimnya, peneliti Esensi dari pembahasan adalah menjelaskan mengapa hasil penelitian yang

menyajikan dengan kombinasi dua teknik, yaitu tekstual dan tabular, dan/atau tekstual dilakukan seperti itu. Penjelasan harus dibuat bukan hanya jika hasil penelitian tidak

dan grafik. Maksudnya, data disajikan melalui teks secara naratif, kemudian sesuai dengan hipotesis, bahkan jika sesuaipun harus dibuat penjelasannya. Uraian

informasi yang sama juga disajikan lagi dengan menggunakan tabel atau grafik. tersebut memuat penjelasan secara teoritik, tentang mekanisme mengapa hasilnya

Dalam penyajian tekstual, peneliti diwajibkan untuk mendeskripsikan data sejelas dan seperti itu. Uraian juga harus menjelaskan posisi hasil penelitian ini dengan hasil

serinci mungkin, tetapi tidak harus menyajikan semua hal. Yang harus disajikan penelitian-penelitian terdahulu, apakah sama atau berbeda. Penjelasan mengapa hasil

secara naratif adalah hal-hal yang menonjol dari data tersebut, misalnya : persentase penelitian yang dilakukan seperti itu, dapat dilakukan dengan fokus pada aspek

(frekuensi) terbesar, persentase (frekuensi) terkecil, rerata terbesar, rerata terkecil, teoritik dan aspek metodologis. Pada aspek teoritis, perlu dijelaskan dan
atau perbedaan (selisih) terbesar, perbedaan terkecil dan perbedaan atau hubungan dibandingkan antara premis-premis yang sudah digunakan untuk membangun
yang bermakna. Informasi lain yang lebih detail bisa diperoleh oleh pembaca dari hipotesis dengn kenyataan empiris di lapangan. Bila teori yng ada masih belum

tabel atau grafik. mampu menjelaskan fenomena tersebut, maka dapat digunakan asumsi-asumsi

Adakalanya peneliti lebih menyukai penyajian grafik daripada tabel. Pada ilmiah, dan menggunakan logika, baik deduktif maupun induktif.

kenyataannya grafik memang lebih impresif (menarik minat pembaca) daripada tabel,
akan tetapi pembuatan tabel lebih mudah daripada grafik. Terdapat beberapa macam
KESIMPULAN DAN SARAN diidentifikasi variabel yang belum diamati, dapat dikembangkan menjadi topik
penelitian mendatangkn dengan hasil yang lebih baik.
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada dasarnya adalah jawaban singkat dari hipotesis (penelitian
kuantitatif) atau pertanyaan penelitian (penelitian kualitatif) yang kita ajukan.
Kesimpulan yang efektif akan memberikan informasi (bukan data) dari hasil
penelitian. Berdasarkan informasi tersebut, disusun rekomendasi spesifik yang dapat
dilakukn oleh stakeholder yang relevan dalam penelitian tersebut. Rekomendasi
tersebut berupa saran spesifik yng berasal dari kesimpulan penelitian.
Kesimpulan harus dibatasi pda hasil penelitian yang didukung oleh data-data
yang kita peroleh selama penelitian. Penggunaan bahasa yang lugas, jelas dan cermat
sangat mendukung penulisan kesimpulan yng baik. Kesimpulan yang dikemukakan
secara hati-hati dan dibatasi seperlunya dan seobjektif mungkin cenderung
memberikan kesan yang baik terhadap penelitian tersebut.
B. Saran
Saran atau rekomendaasi dari suatu penelitian, harus berdasarkan temuan dan
data yang kita dapatkan. Saran umumnya ditujukan ke : (1) stakeholder dan pihak lain
yang terkait dengan hasil penelitian tersebut untuk perbaikan kinerja orgnaisasi di
masa mendatang; (2) peneliti berikutnya yang tertarik dengan penelitian serupa,
berdasarkan pada kelemahan dalam penelitian ini dan variabel yang belum diteliti
dalam penelitian ini.
Hal yang sering dilupakan dalam penulisan saran adalah saran untuk peneliti
berikutnya. Dalam saran tersebut disinggung mengenai kelemahan penelitian ini dan
BAGIAN AKHIR BAB III
TATA CARA PENULISAN
Daftar Pustaka. Bab ini berupa suatu daftar dari semua artikel dan pustaka lain
yang diacu secara langsung di dalam tulisan. Teknik penulisan mengacu pada Sistem
Tata cara penulisan meliputi bahan dan ukuran pengetikan, warna sampul,
Nama – Tahun. Literatur yang digunakan sedapat mungkin adalah literatur yang
tulisan pada sampul, daftar dan gambar, dan penulisan nama.
terbaru dibidangnya/di topik yang ditulis, dengan jangka waktu maksimal 10 tahun.
Bahan dan Ukuran
Dalam Sistem Nama – Tahun, nama pengarang yang diacu dalam tulisan
1. Naskah
hanyalah nama keluarga atau nama akhir pengarang yang diikuti tahun publikasinya.
Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 gr berukuran 21.0 cm x 29.7 cm (A4) dan
Cara pengacuan dan penulisan daftar pustaka akan dijelaskan dalam bagian
tidak bolak-balik.
kepustakaan.
2. Sampul
Lampiran. Lampiran ditulis setelah halaman daftar pustaka. Lampiran
Sampul dibuat secara hard cover. Warna sampul Fakultas Kedokteran adalah
merupakan tempat untuk menyajikan keterangan atau angka tambahan. Di dalamnya
putih. Ukuran huruf (font) untuk penulisan judul dan nama fakultas pada sampul
dapat dihimpun cara penelitian, contoh perhitungan komputer atau bagan alirnya,
berukuran 14-16, untuk penulisan nama mahasiswa dan NIM berukuran 12-14
spektrum senyawa, diagram rangkaian alat, tabel besar dari satu set percobaan, peta
dan kata “SKRIPSI” berukuran 12-14.
dan sebagainya. Bila jumlahnya lebih dari satu lampiran perlu diberi nomor.
Pengetikan
Pada pengetikan disajikan : jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas
tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan subjudul, perincian
ke bawah.
1. Jenis Huruf
Naskah teks diketik dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 12 dan untuk
seluruh naskah harus dipakai jenis huruf yang sama. Judul bab menggunakan
huruf dengan font Times New Roman 14 sedangkan judul subbab dan sub-subbab
dengan font seperti teks. Semua judul dicetak tebal. Huruf miring untuk nama 7. Judul, Subjudul, Sub-subjudul dan lain-lain
Latin dan asing. a. Judul, harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dengan jumlah kata
2. Jarak Baris maksimal 14 kata dan diatur supaya piramid terbalik, dengan jarak 4 cm dari
Naskah diketik dengan spasi 1,5. jarak antara bab dengan subbab dibuat spasi 3, tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
antara subbab dengan naskah spasi 2. Daftar pustaka, judul tabel dan judul b. Subjudul, ditulis dari tepi kiri, semua kata dimulai dengan huruf kapital,
gambar yang lebih dari 1 baris, diketik dengan spasi 1. kecuali kata penghubung dan kata depan.
3. Alinea Baru c. Sub-subjudul, diketik mulai dari batas tepi kiri dan diberi garis bawah, tetapi
Alinea baru dimulai dengan menjorok 5 ketuk dari margin kiri. hanya huruf pertama saja yang berupa huruf kapital, tanpa diakhiri dengan
4. Batas Tepi titik.
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut : 8. Bilangan dan Satuan
a. Tepi atas : 4 cm a. Bilangan diketik dengan angka seperti 2 orang, kecuali pada permulaan
b. Tepi bawah : 3 cm kalimat, misalnya Sepuluh orang
c. Tepi kiri : 4 cm b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya
d. Tepi kanan : 3 cm sebanyak 12,5 % bukan 12.5 %.
5. Pengisian Ruangan c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya,
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh. Pengetikan harus misalnya m, g, kg, cal.
diisi penuh. Pengetikan harus dari tepi kiri sampai ke batas tepi kanan dan jangan 9. Rincian ke Bawah
sampai ada ruangan yang terbuang, kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru, Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah
persamaan, daftar, gambar, subjudul, atau hal-hal yang khusus. nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan
6. Permulaan Kalimat tanda garis penghubung (-), tanda titik (.) atau tanda bintang (*) yang ditempatkan
Permulaan kalimat yang menyatakan bilangan, lambang atau rumus kimia yang di depan rincian tidaklah dibenarkan.
memulai suatu kalimat, harus dieja.
10. Judul Gambar, Tabel dan Grafik
Judul gambar dan grafik diletakkan dibawah objek dengan penomoran Kepustakaan
disesuaikan babnya, sedangkan judul tabel diletakkan diatas objek dengan Pengacuan kepustakaan dilakukan dengan mengikuti sistem penomoran (sistem
penomoran disesuaikan dengan babnya. Jika judul lebih dari satu baris, diketik Vancouver).
spasi (Lampiran 13). 1. Pengacuan berkurung di dalam teks
Penomoran Morris (1) berpendapat bahwa…
Bagian ini terdiri atas penomoran halaman, tabel dan daftar, gambar dan persamaan. Morris [1] berpendapat bahwa…
1. Halaman Morris1 berpendapat bahwa…
a. Bagian pembukaan, diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil 2. Penulisan daftar pustaka
b. Nomor halaman bagian isi dan bagian akhir memakai angka Arab. Buku dengan satu, dua, atau tiga pengarang
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas. Nomor halaman bab 1) Jenkins PF. Making sense of the chest x-ray: a hands-on guide. New York:
ditulis di tengah bagian bawah. Oxford University Press; 2005. 194.
2. Tabel dan Daftar Tabel 2) Etre HJ, Lange DP, Morris LB. Informed decisions: the complete book of
Tabel dan daftar tabel diberi nomor urut dengan angka Arab cancer diagnosis, treatment, and recovery. 2nd ed. Atlanta: American Cancer
3. Gambar dan Daftar Gambar Society; c2002. 768.
Gambar dan daftar gambar dinomori dengan angka arab. Buku dengan lebih dari tiga pengarang
4. Persamaan 1) Wenger NK, Sivarajan Froelicher E, Smith LK, et.al. Cardiac rehabilitation.
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia dan Rockville (MD): Agency for Health Care Policy and Research (US); 1995.
lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan di dekat 202.
batas kanan tepi.
Buku tanpa nama pengarang, tetapi nama editor atau penerjemah Artikel dari bunga rampai dan prosiding
dicantumkan 1) Rojko JL, Hardy WD Jr. Feline leukemia virus and other retroviruses. Dalam:
1) Izzo JL Jr, Black HR, editor. Hypertension primer: the essentials of high Sherding RG, editor. The cat: diseases and clinical management. New York:
blood pressure. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; c2003. Churcill Livingstone; 1898. 229-332.
532. 2) Horrobin DF, Lampinskas P. The commercial development of food plants
2) Celli L, editor. The elbow: traumatic lesions. Warr A, translator. Vienna used as medicines. Dalam: Prendergast HD, Etkin NL, Harris DR, Houghton
(Austria): Springer-Verlag; c1991. 203. OJ, editors. Plants for food and medicine. Proceedings of the Joint Conferece
Buku tanpa pengarang, tetapi ditulis atas nama Lembaga of the Society for Economic Botany and the International Society dor
1) Virginia Law Foundation, Committee on Continuing Legal Education. The Ethnopharmacology; 1996 Jul 1-6; London. Kew (UK): Royal Botanic
medical and legal implications of AIDS.Charlottesville (VA): Virginia Law Gardens; 1998. 75-81.
Foundation; 1987. 148. Laporan teknis
Artikel dari jurnal ilmiah 1) Page E, Harney JM. Health hazard evaluation report. Cincinnati (OH):
1) Orchard TJ, Temprosa M, Goldberg R, Haffner S, Ratner R, Marcovina S, National Institute for Occupational Safety and Health (US); 2001 Feb. 24 p.
Fowler S. The effect of metformin and intensive lifestyle intervention on the Repot No.: HETA2000-0139-2824.
metabolic syndrome: the Diabetes Prevention Program randomized trial. Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Ann Intern Med. 2005 Apr 19; 142 (8): 611-9. 1) Jones DL. The role of Physical activity on the need for revision total knee
Artikel dari majalah dan koran tanpa nama pengarang arthroplasty in individuals with osteoarthritis of the knee [dissertation].
1) Major decline in U.S. death is recorded. New York Times (Washington Final). [Pittsburgh (PA)]: University of Pittsburgh; 2001. 436.
2006 Apr 20; Sect. A: 14 (col. 6). Tulisan bersumber dari internet
1) Complementary/ Integrative Medicine [internet]. Houston: University of
Texas, M.D. Anderson Cancer Center; c2007 [cited 2007 feb 21]. Available
from: http://www.mdanderson.org/departments/CIMER/
BAB IV BAB V
PELANGGARAN DAN SANGSI NASKAH PUBLIKASI

1) Disamping penulisan skripsi, hasil karya mahasiswa juga harus dituangkan


Bentuk pelanggaran skripsi dapat berupa pelanggaran Administratif dan pelanggaran
dalam berkas naskah publikasi, yang diharapkan akan benar-benar diterbitkan
Akademik
dalam jurnal penelitian (bukan sekedar persyaratan ujian skripsi). Apabila
A. Pelanggaran Administratif dapat berupa:
naskah telah diterbitkan, maka hal ini merupakan penghargaan yang
(1) Keterlambatan penyelesaian skripsi dari jadwal yang telah ditentukan.
sesungguhnya bagi pembimbing skripsi.
(2) Melanggar ketentuan yang telah diatur dalam butir-butir Buku Panduan Skripsi
2) Secara umum format naskah publikasi dapat disesuaikan dengan jurnal yang
ini.
direncanakan untuk memuat naskah tersebut idealnya sebelum naskah
B. Pelanggaran Akademik dapat berupa;
publikasi disusun, telah diambil kesepakatan antara dosen pembimbing dan
(1) Plagiat atau pelanggaran terhadap HAKI
mahasiswa mengenai jurnal yang diikuti formatnya.
(2) Pelanggaran etika penelitian kedokteran dan hukum kedokteran
3) Naskah publikasi ini bukan merupakan ringkasan dari tesis oleh karena:
C. Sanksi dapat berupa:
a) Naskah publikasi dapat ditulis dengan memfokuskan pada bagian tertentu
Penundaan atau pembatalan nilai, pembatalan kegiatan skripsi terakhir (seminar
dari penelitian;
Proposal atau Sidang Akhir), hingga pemberian skorsing akademik oleh
b) Naskah publikasi harus dapat dipahami oleh pembaca, tanpa membaca
Laboratorium Riset yang disetujui oleh Jurusan.
naskah lengkap skripsi
c) Tujuan membuat naskah publikasi adalah agar menjangkau sasaran
pembaca yang lebih luas yang relevan dengan topik penelitian.
4) Struktur naskah publikasi dapat merujuk ke jurnal yang akan memuat
naskah tersebut. Secara umum, strukturnya terdiri dari abstrak
(abstract), pendahuluan (introduction], metode penelitian (methods,
hasil dan pembahasan (result anddisyission), kesimpulan (conclusion),
dan daftar pustaka (reference). Panjang naskah publikasi lebih kurang DAFTAR PUSTAKA
3000 kata.
1. Tim Penyusun, 2005, Pedoman Penyusunan Tesis, UGM, Yogyakarta.

2. Tim Penyusun, 2005, Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir FMIPA UNTAN,


FMIPA, Pontianak

3. Notoadmodjo, 2006, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarata

4. Tim Penyusun, 2005, Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah, UII, Yogyakarta.
5. Lamsudin, R, 2005, Research Methodology, UII, Yogyakarta
6. Shoim D, M, Yusuf AR, M Arif TQ, 2008, Buku Panduan Penyusunan Skripsi
FK UMS, UMS, Surakarta
7. Tim Penyusun, 2017, Pedoman Penulisan Skripsi PSPD FK ULM, ULM,
Banjarmasin
8. Tim e-Learning publishing (e-LIPs). Pedoman Penerbitan Buku LIPI press. LIPI
Press; 2018. 90-91.
LAMPIRAN
Contoh halaman sampul luar skripsi
Contoh halaman sampul usulan penelitian
SKRIPSI
USULAN PENELITIAN 2 spasi
2 spasi HUBUNGAN USIA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI
DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA SAAT
POLA DISTRIBUSI HEMOPTISIS PERTAMA KALI DATANG BEROBAT
DI POLIKLINIK PARU RSUD DR.SOEDARSO DI RSUD DR.SOEDARSO
3 spasi

3 spasi

Ukuran 3,5 cm Ukuran 3,5 cm

3 spasi
3 spasi
ANDAR JIMMY P
MISHERMALIYANI
I11105041
I11105026
3 spasi
3 spasi

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK PONTIANAK
2009 2009
Contoh halaman judul skripsi (Final) Contoh halaman pengesahan proposal

HUBUNGAN ANTARA PENINGKATAN LAJU ENDAP DARAH UJI EFEK KOMBINASI MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa)
DAN TUBERCULOSIS PARU KOMERSIAL DAN MADU PADA KADAR MALONDIALDEHID
JARINGAN GINJAL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI
PAJANAN CISPLATIN
3 spasi 1 spasi
Tanggung Jawab Yuridis Material Pada
RITA NOVIANA
I10111161028
Ukuran 3,5 cm 2 spasi

Disetujui oleh :
1 spasi
3 spasi Pembimbing I Pembimbing II
2 spasi
INDRA PERMANA
I11105013 dr. M. In’am Ilmiawan, M. Biomed dr. Mitra Handini, M. Biomed
2 spasi NIP. 197910182006041002 NIP. 198509082009122005

Skripsi 2 spasi
disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Mengetahui,
Ketua Jurusan Kedokteran
3 spasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
2 spasi
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN Dr. dr. Ery Hermawati, M.Sc
NIP. 198101082006042002
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2009
Contoh halaman pengesahan sidang skripsi Contoh halaman pengesahan skripsi akhir

UJI EFEK KOMBINASI MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa) UJI EFEK KOMBINASI MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa)
KOMERSIAL DAN MADU PADA KADAR MALONDIALDEHID KOMERSIAL DAN MADU PADA KADAR MALONDIALDEHID
JARINGAN GINJAL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI JARINGAN GINJAL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI
PAJANAN CISPLATIN PAJANAN CISPLATIN
1 spasi 1 spasi
Tanggung Jawab Yuridis Material Pada Tanggung Jawab Yuridis Material Pada
RITA NOVIANA RITA NOVIANA
I10111161028 I10111161028 1 spasi
2 spasi
Disetujui oleh : 1 spasi
Disetujui oleh :
1 spasi Pembimbing I Pembimbing II
Pembimbing I Pembimbing II 2 spasi
2 spasi dr. M. In’am Ilmiawan, M. Biomed dr. Mitra Handini, M. Biomed
NIP. 197910182006041002 NIP. 198509082009122005
dr. M. In’am Ilmiawan, M. Biomed dr. Mitra Handini, M. Biomed
NIP. 197910182006041002 NIP. 198509082009122005 2 spasi
Penguji I Penguji II
2 spasi
2 spasi
dr. Andriani, M. Biomed dr. Mardhia, M. Biomed
Mengetahui,
NIP. 198204172008122003 NIP. 198504172010122004
Ketua Jurusan Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura 1 spasi
Mengetahui,
2 spasi Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura
Dr. dr. Ery Hermawati, M.Sc
NIP. 198101082006042002 2 spasi

dr. Muhammad Asroruddin, Sp.M


NIP. 198012312006041002
Contoh Intisari Contoh abstract

KEJADIAN GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE PADA PASIEN ASMA PERSISTEN THE PREVALENCE OF GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE IN PERSISTENT ASTHMA PATIENTS

DI RSU DR SOEDARSO PONTIANAK PERIODE 14 FEBRUARI-14 MARET 2011 AT DR SOEDARSO GENERAL HOSPITAL PONTIANAKON FEBRUARY 14 th-MARCH 14th 2011
USING GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE QUESTIONNAIRE
MENGGUNAKAN GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE QUESTIONNAIRE

Phutri Pratiwy1; Risa Febriana Musawaris,MD2; Ita Armyanti, MD3


Phutri Pratiwy1; dr. Risa Febriana Musawaris Sp. P2; dr. Ita Armyanti3

Abstract
Intisari

Background.Gastroesophageal reflux disease (GERD) symptoms are common in asthma patients. There is not
Latar Belakang. Gejala-gejala dari gastroesophageal reflux disease (GERD) sering terdapat pada pasien asma. data yet about prevalence of GERD in persistent asthma patients at dr. Soedarso general hospital Pontianak.
Belum ada data mengenai kejadian GERD pada pasien asma persisten di RSU dr. Soedarso Pontianak. Objective.This research would investigate the prevalence of GERD in persistent asthma patients at dr. Soedarso
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian GERD pada pasien asma persisten di RSU dr. general hospital Pontianak.
Soedarso Pontianak. Method. This research was a descriptive study with cross sectional approach. The study was conducted at dr.
Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian Sudarso general hospital Pontianak from February 14 th until March 14th 2011. The data was collected by
dilakukan di RSU dr. Soedarso Pontianak dari tanggal 14 Februari—14 Maret 2011. Data diambil menggunakan gastroesophageal reflux disease questionnaire GERDQ) to 70 outpatients and inpatients persistent asthma at dr.
gastroesophageal reflux disease questionnaire (GERDQ) yang diberikan kepada 70 pasien asma persisten yang Soedarso general hospital Pontianak.
berkunjung ke poliklinik dan bangsal paru RSU dr. Soedarso Pontianak. Result. Senenty subjects with persistent asthma whose fill the GERDQ, 26 subjects (37%) had GERD. The GERD
Hasil. Sebanyak 70 pasien asma persisten yang mengisi GERDQ, 26 pasien (37%) diantaranya menderita GERD. prevalence in persistent asthma patients mostly on 44-52 years old patients (10 patients) and the prevalence is
Kejadian GERD pada pasien asma persisten paling banyak terdapat pada rentang usia 44-52 tahun (10 pasien), dan balance at the women and men patients. 27 patients (39%) experienced heartburn, 33 patients (47%) experienced
kejadian GERD ini sama pada pria dan wanita. Sebanyak 27 pasien (39%) mengeluhkan adanya heartburn, 33 regurgitation, 38 patients (54%) experienced pain at the upper middle abdomen, 35 patients (50%) experienced
pasien (47%) mengeluhkan adanya regurgitasi, 38 pasien (54%) mengeluhkan adanya nyeri pada bagian tengah nausea, 22 patients (32%) experienced nocturnal awakening with reflux symptoms, and 30 patients (43%) take
perut atas, 35 pasien (50%) mengeluhkan adanya mual, 22 pasien (32%) mengeluhkan kenyamanan tidur over the counter drug.
terganggu oleh karena heartburn dan atau regurgitasi, dan 30 pasien (43%) mengkonsumsi obat maag yang dijual Conclusion.The present study shows that the prevalence of GERD in persistent asthma patients at dr. Sudarso
bebas. general hospital Pontianak is 37%.
Kesimpulan. Kejadian GERD pada pasien asma persisten di RSU dr. Soedarso Pontianak adalah 37%.
Keyword: Gastroesophageal reflux disease, Persistent asthma, Gastroesophageal reflux disease questionnaire
Kata kunci: Gastroesophageal reflux disease, asma persisten, gastroesophageal reflux disease questionnaire
1) Medical School, Faculty of Medicine, University of Tanjungpura, Pontianak, West Borneo
1) Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat 2) Departement of Pulmonology, Soedarso General Hospital Pontianak, West Kalimantan
2) Bagian Pulmonologi RSU dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat 3) Departement of Pharmacology, Medical School, Faculty of Medicine, University of Tanjungpura,
3) Departemen Farmakologi, Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak, West Kalimantan
Pontianak, Kalimantan Barat
Contoh formulir permohonan seminar proposal Contoh formulir persyaratan ujian skripsi
Yth. Dekan FK UNTAN DOKUMEN PERSYARATAN UJIAN SKRIPSI
Di Tempat Nama Mahasiswa :
NIM :
Berhubung mahasiswa tersebut di bawah ini telah menyelesaikan penulisan dan penyusunan proposal No. Jum Pemeriksaan
skripsi serta telah melengkapi syarat untuk seminar proposal penelitian, maka kami mohon untuk dapat Dokumen lah Lab. Subbag. Pendidikan
dibantu dalam pelaksanaan Seminar Proposal Penelitian atas nama : Penelitian dan Kemahasiswaan
1. Nama : …………………………………………………………………………… 1 Skripsi dan Naskah Publikasi yang sudah dijilid dan ditandatangani oleh 4
2. NIM : …………………………………………………………………………… Pembimbing I dan Pembimbing II
3. Program Studi : Kedokteran 2 Surat Keterangan Lolos Kaji Etik (fotokopi) 1
4. Judul Skripsi : …………………………………………………………………………… 3 Transkrip nilai sementara yang telah diverifikasi oleh kasubbag Pendidikan 2
…………………………………………………………………………… dan Kemahasiswaan (asli dan fotokopi)
…………………………………………………………………………… 4 Fotokopi Kartu Mahasiswa yang masih berlaku 1
5. Susunan Tim Penguji : 5 Fotokopi bukti Pembayaran kuliah terakhir/ surat Keputusan Beasiswa (Ikatan 1
Dinas), dan bukti pelunasan sumbangan sukarela bagi mahasiswa JMB
a. Ketua (merangkap anggota) / NIP : ……………………………………………………….
6 Surat Keterangan Bebas Pinjaman alat Laboratorium dan Perpustakaan di 2
b. Sekretaris (merangkap anggota) / : ……………………………………………………… Lingkungan FK Untan dan Laboratorium lainnya (bila penelitian di lakukan di
NIP luar FK Untan (asli dan fotokopi)
c. Penguji Pertama / NIP : ……………………………………………………… 7 Surat Keterangan Bebas Peminjaman Buku pada Perpustakaan Untan (asli dan 2
d. Penguji / NIP : ……………………………………………………… fotokopi)
6. Waktu Ujian : 8 Surat Keputusan Dekan FK Untan tentang Pengangkatan Dosen Pembimbing 1
a. Hari : ……………………………………………………… Tugas Akhir (Skripsi) (fotokopi)
b. Tanggal : ……………………………………………………… 9 Fotokopi LIRS dan LIHS dari semester pertama sampai akhir (fotokopi) 1
c. Jam : ……………………………………………………… 10 Sertifikat Nilai TOEFL yang dikeluarkan oleh UPT Bahasa UNTAN dengan 2
d. Ruang : ……………………………………………………… nilai memenuhi persyaratan = 425 (asli dan fotokopi) maksimal 18 bulan
terakhir dan Lembar Validasi TUTEP
11 Fotokopi Form Kemajuan bimbingan Tugas Akhir (Skripsi) yang telah diparaf 2
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
pembimbing 1 dan Pembimbing II (asli dan fotokopi)
12 Bukti kehadiran Seminar Propisal dan Sidang Akhir Minimal 3 kali (asli dan 2
Pontianak, …………………… fotokopi)
Persyaratan Ujian Proposal Ketua MRU / ……………………………………. 13 Berita Acara Seminar Outline beserta daftar hadir Peserta (fotokopi) 1
1. KTM yang masih berlaku MEU 14 Surat Permohonan Sidang Ujian Akhir yang dikeluarkan oleh Laboratorium 1
2. Proposal yang sudah Ttd. Penelitian disahkan oleh sekretaris Prodi Pendidikan Dokter
disahkan Tanggal ……… 15 Lembar Bukti Revisi Pasca Ujian Proposal/Skripsi 1
3. SK pembimbing Ka. TU FK ……………………………………. 16 Map plastik warna biru 1
4. Lembar kehadiran seminar Untan 17 Mengesahkan Laboratorium Riset TTD TGL.
5. Lembar kemajuan Ttd. Prodi :
bimbingan Tanggal ………
Pontianak,
Ka. Subbag Pendidikan
Dan Kemahasiswaan

Wahyudi, SP
NIP.197509232006041001

Anda mungkin juga menyukai