PENGARUH METODE EKSTRAKSI AMPAS TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS
(L.) O. KUNTZE) DAN AKTIVITASNYA TERHADAP PROPIONIBACTERIUM
ACNES DALAM SEDIAAN KRIM TOTOL Latar Belakang Kulit merupakan organ terbesar dari tubuh manusia yang berperan untuk menjaga kondisi homeostasis. Organ ini terdiri dari beberapa lapisan dan terbuat dari berbagai jenis sel. Fungsi utamanya yakni sebagai first line defense dengan membuat batas antara dunia luar dan tubuh. Setiap saat, kulit terkena sinar matahari, agen kimia, mikroba, hingga trauma fisik. Dengan demikian tidak jarang kulit terjangkit penyakit dan kondisi patologis lainnya. Salah satu contoh tersebut berupa jerawat. Jerawat atau Akne vulgaris merupakan suatu kondisi dermatologis yang menyerang lebih dari 85% dari semua remaja (James, 2005). Suatu individu biasanya mulai mendapatkan jerawat sejak masa pubertas dan mulai menurun saat mencapai usia dua puluh. Walaupun demikian, tidak sedikit penderita yang mengalaminya hingga usia empat puluh dan lima puluh (Ayer & Burrows, 2006). Penyebab jerawat tidak terbatas pada satu faktor saja; genetik, tingkat stres, androgen, dan keringat berlebih dapat mempengaruhi kemunculan dan perkembangan jerawat. Secara umum jerawat menjangkit unit pilosebasea di kulit. Terdapat empat proses yang saling berhubungan, yakni produksi berlebih sebum, abnormalitas dalam hiperkeratinisasi folikel, adanya koloni P. acnes, dan inflamasi. Bakteri Propionibacterium acnes menghasilkan asam lemak bebas dari sebum. Hal tersebut mengakibatkan respon neutrofil dengan pengeluaran enzim perusak dinding folikel rambut. Respon tersebut berujung pada inflamasi yang nampak kemerahan pada kulit. Salah satu cara untuk menanggulangi jerawat yakni dengan mengurangi, menghambat, hingga membunuh koloni bakteri P. acnes. Cara tersebut dapat dicapai dengan mengekspos kulit, sebagai habitat P. acnes, pada antibakteri. Salah satu zat tersebut yakni teh hijau (Camellia sinensis L.). Teh hijau mengandung senyawa bersifat antibiotik, antiinflamasi, dan antioksidan bernama katekin, khususnya EGCG atau epigallocatechin gallate (Hamidah & Priatni, 2019). Herwin, Sari, dan Nuryati (2018) menyatakan bahwa pengobatan jerawat dengan ampas teh dapat dilakukan dengan dibalurkan ke wajah selama 10-15 menit lalu dibilas. Dalam proses tersebut, sifat antibakteri teh hijau bekerja melawan bakteri P. acnes yang hidup di kulit. Seiring perkembangan industri farmasi dan kosmetik, muncul sediaan krim totol untuk memudahkan pengguna. Krim tersebut dapat dioleskan pada daerah jerawat yang meradang. Dalam mengolah teh hijau menjadi sediaan krim totol, diperlukan berbagai proses produksi dan manufaktur, salah satunya proses ekstraksi senyawa penting. Terdapat beragam metode ekstraksi yang telah dikembangkan; solvent extraction, seperti maserasi, decoction, infusi, ekstraksi enzim, dan ekstraksi Soxhlet. Selain metode di atas, telah dikembangkan metode yang lebih modern, yakni ultrasound-assisted, microwave-assisted, dan microwave-assisted high pressure (Victor et al, 1999). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh metode ekstraksi dalam kinerja ampas teh hijau sebagai opsi pengobatan jerawat berupa antibakteri. Daftar Pustaka Ayer, J., & Burrows, N. (2006). Acne: more than skin deep. Postgraduate medical journal, 82(970), 500–506. https://doi.org/10.1136/pgmj.2006.045377 Hamidah, N., & Priatni, H. L. (2019). Pengaruh Pati Jagung (Amylum Maydis) Terhadap Kualitas Bedak Tabur Yang Mengandung Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis L.) Sebagai Anti Jerawat. Jurnal Farmasi Muhammadiyah Kuningan, 4(2), 1–6. Herwin, H., Sari, Z. P., & Nuryanti, S. (2018). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Dan Ampas Teh Hijau (Camellia Sinensis L. ) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium Acne Dan Staphylococcus Epidermidis ) Secara Difusi Agar. Jurnal Ilmiah As-Syifaa, 10(2), 247–254. https://doi.org/10.33096/Jifa.V10i2.448 James W. D. (2005). Clinical practice. Acne. The New England journal of medicine, 352(14), 1463–1472. https://doi.org/10.1056/NEJMcp033487 Victor, N., Mitsutoshi, N., Tong, J., Ichikawa, S., Solubility study of green tea extracts in pure solvents and edible oils. J. Food Engg. 1999; 40: 161–165.