Anda di halaman 1dari 9

Karakterisitik Dan Keunggulan Anggur (47-55) El-Hayah Vol. 2, No.

1 September 2011

KARAKTERISITIK DAN KEUNGGULAN ANGGUR VARIETAS


“Red Pince” (Prabu Bestari) dan “Cardinal” (Probolinggo Super) di Kota Probolinggo

Amik Krismawati dan PER Prahardini

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur


Jalan Raya Karang Ploso Km 4 Malang

Abstract

In accordance wiyh the development program of horticultural by agricultural service of


East Java Provinced, then the grape culture in Probolinggo, expecially urban specific need
to be growth. The development of grape plants in Probolinggo is one of local government
efforts to get back the Probolinggo image as city of “BAYUANGGA” (Bayu means wind,
Angga means grape and mango). The width of grape yields in Probolinggo in the year of
2002 is around 1.442 ha by total amounts 110 tons, yet the level of productivity is still
lower, approximately 77.36 kuintals per ha. The potential of grape plants in Probolinggo
need to be improved considering that the condition of agoecology sufficiently supporting to
culture grape successfully. The main and dominant area of development (Subdistrict of
Kademangan, Wonoasih, and Mayangan) ia aluvial soil, located in 10 – 37 m asl, by plant
topography (< 3%), the intensity of rainfall annually ia around 4 – 5 wet month and 7
month dry. The temperature is about 30 – 32oC and the soil acidity ia about 5.5 – 6.5. The
research method was to make inventory and exploration grape plants with respect to the
information on the condition. Inventory and exploration were conducted at Probolinggo
City from Mei until September 2007. The aim of this study were to find out the varieties
which are widely developed are variety of Red Prince (Prabu Bestari) and Cardinal
(Probolinggo Super). The two varieties are amounted approximately 60 – 70% ogf total
grape seedlings in Probolinggo, whereas 30 – 40% other varieties are Belgie, Alphonso
Lavelle (Probolinggo Biru-81). Furthermore, the variety of Red Prince is favorable among
farmers for its relative high price. The price in farmers level, grape variety of Red Prince
is around Rp 10.000 to 12.500 per kg, whereas in the retailer level is around Rp 15.000 to
17.500 per kg. The grape of Red Prince and Cardinal are superior and excited by many
people for its morphological, charming red and sweet.
Key word : Vitis sp, potential, advantageous, varieties, Red Prince, Cardinal, Probolinggo
City

PENDAHULUAN Program pengembangan hortikultura di


Pengembangan komoditas buah-buahan Jawa Timur ke depan adalah penumbuhan
di dalam negeri perlu digalakkan untuk dapat sentra yang dilaksanakan melalui pendekatan
menangkal membanjirnya buah-buah impor, sistem agribisnis yang memposisikan petani
yang sekarang semakin menguasai pasaran sebagai pelaku usaha atau wiraswasta (Dinas
buah di Indonesia. Pengembangan buah – Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2003a). Oleh
buahan tersebut selain memperhatikan aspek karena itu, tujuan program pengembangan
kuantitas, juga harus memeperhatikan kualitas agribisnis di Jawa Timur adalah mendorong
produksi, sehingga dapat bersaing dengan berkembangnya usaha pertanian dengan
kualitas buah impor. Anggur (Vitis vinifera) wawasan bisnis yang mampu menghasilkan
merupakan salah satu jenis buah yang nilai produk pertanian yang berdaya saing,
imprnya lebih besar daripada nilai ekspor. Nilai meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
ekspor anggur segar pada tahun 2003 mencapai petani, sedangkan sasaran program
147.912 kg dengan nilai US$ 219.327 dan pengembangan agribisnis adalah meningkatkan
anggur kering 98.856 kg senilai US$ 56.621, produktivitas, kualitas dan produksi komoditas
sedangkan nilai impor anggur pada tahun yang hortikultura yang dapat dipasar-kan sebagai
sama mencapai 15.847.369 kg senilai US$ bahan baku industri pengolahan maupun ekspor
18.988.023 untuk anggur segar dan anggur (Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2003b).
kering sebanyak 416.409 kg senilai US$ Sejalan dengan program pengembangan
308.270 (Anonim, 2004). hortikultura oleh Dinas Pertanian Provinsi Jawa

47
Amik Krismawati dan PER Prahardini

Timur tersebut, maka budidaya anggur di kesempatan yang cukup luas untuk dapat
Probolinggo yang spesifik perkotaan perlu meningkatkan produksi buah anggur, sehingga
ditingkatkan menjadi usaha yang berbasis diharapkan berperan dalam meningkatkan
agribisnis. pendapatan petani anggur serta mendukung
Buah anggur segar mengandung perkembangan industri olahan dan mengurangi
volatile oil, diantaranya etil alkohol sampai impor buah. Rendahnya produksi maupun
244.000 mg per ton buah, esensi volatile, mutu buah anggur di Jawa Timur, terutama
diantaranya ethanol 111 mg per ton buah, dan disebabkan petani belum melaksanakan inovasi
methanol 3 – 7 mg per ton, serta vitamin C ± teknologi produksi antara lain pemupukan,
100 ml per 100 g buah. Disamping itu, dalam pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit
buah segar dan kering terkandung pula serta penanganan pasca panen (Farida, 2007).
vitamin B sebesar ± 100 ml per 100 g buah
segar/kering (Setiadi, 2006). BAHAN DAN METODE
Pembangunan Pertanian ke depan Waktu dan Tempat
ditujukan untuk Penumbuhan dan Eksplorasi dilaksanakan mulai bulan
Pengembangan Usaha Agribisnis skala Mei sampai dengan bulan September 2007di
keluarga, dan menengah. Berdasar penentuan tiga Kecamatan yaitu Kademangan, Wonoasih,
komoditas unggulan dengan menggunakan dan Mayangan.
metode Location Quotient (Hood, 1998), maka
di Propinsi Jawa Timur mempunyai komoditi Metodologi
unggulan antara lain mangga dan anggur Eksplorasi
(Ernawanto et al., 2003) Eksplorasi dilaksanakan secara
Tanaman anggur (Vitis sp) merupakan bertahap dan mengandalkan kesahihan nara
salah satu komoditas buah-buahan yang bergizi sumber serta pemberi informasi baik langsung
dan mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dari pemberi informasi utama (key informan)
dapat dibudidayakan di daerah yan beriklim maupun data/kepustakaan (Bompard et al.,
tropis. Buah anggur dapat dikonsumsi dalam 1985; Purnomo, 1987). Keterangan dari petani
bentuk segar maupun olahan (wine, jus, sirup, sangat bermanfaat yang berupa tempat tumbuh
permen, selai dll) (Farida, 2007). tanaman yang dapat dijadikan data untuk
Anggur merupakan tanaman merambat, membuat karakterisasi dan deskripsi. Peta
digolongkan dalam famili Vitaceae, genus Vitis eksplorasi harus disertakan agar diketahui
dan species Vitis. Jenis anggur yang dapat daerah mana yang telah dilakukan eksplorasi.
dikembangkan di Indonesia terdiri dari 3 jenis Materi juga harus dilengkapi dengan data
yaitu Vitis vinifera, Vitis labrusca dan Vitis paspor
rotundufolia. Dari jenis anggur tersebut Eksplorasi yang merupakan pelacakan
terdapat beberapa varietas yang bayak atau penjelajahan dan dimaksudkan sebagai
dikembangkan di Indonesia adalah kegiatan mencari, mengumpulkan dan meneliti
Isabella/labella, Belgie, Red France, Bali, jenis plasma nutfah tertentu untuk
Probolinggo Super, Golden, Champion, White mengamankan dari kepunahannya (Kusumo et
Malaga dan Muscadine. Varietas -varietas al., 2002). Plasma nutfah yang ditemukan perlu
tersebut banyak dikembangkan di berbagai diamati sifat fisik dan asalnya.
sentra anggur di Indonesia. Langkah pertama pra eksplorasi adalah
Anggur adalah jenis buah-buahan asli mencari informasi ke dinas-dinas dan instansi
sub tropis yang telah beradaptasi pada iklim terkait lainnya untuk memperoleh informasi
tropis di Indonesia dan khususnya di Jawa tentang jenis dan habitat tumbuhnya. Informasi
Timur. Daerah sentra dan pengembangan ini kemudian dikembangkan pada saat
anggur di Jawa Timur adalah Kota Probolinggo, eksplorasi ke lokasi sasaran yang umumnya
Pasuruan, Situbondo dan Kediri dengan varietas menjadi daerah pusat asal dan penyebaran jenis
Probolinggo Super, Belgie, Red Prince dan tanaman. Cek dan ricek informasi tersebut
Kediri Kuning (Dinas Pertanian Provinsi Jawa diikuti oleh pencatatan data paspor/deskripsi
Timur, 2001). indigenous untuk memperoleh peluang
Sejalan dengan meningkatnya pengambilan contoh dan deskripsi tanaman.
penduduk dan daya beli masyarakat, kesadaran
untuk mengokonsumsi buah, khususnya buah
anggur juga meningkat. Hal ini memberi

48
Karakterisitik Dan Keunggulan Anggur (47-55) El-Hayah Vol. 2, No.1 September 2011

Karakterisasi dan Evaluasi Daerah sentra dan pengembangan


Hasil dari eksplorasi tanaman anggur anggur di Jawa Timur antara lain adalah Kota
kemudian dibuat karakterisasi masing – masing Probolinggo. Jumlah tanaman anggur yang
tanaman. Karakterisasi tanaman harus berada dipanen di Kota Probolinggo pada tahun 2005
dalam kondisi lingkungan optimal, sehingga mencapai 5.505 pohon dengan produksi 95 ton
tanaman tumbuh tanpa kendala. Kegiatan dan produktivitas 17,26 kg/pohon. Anggur
karakterisasi dilakukan dengan yang diusahakan di Provinsi Jawa Timur
mengidentifikasi sifat fisik dan sifat fisiologi mampu menghasilkan buah antara 30 – 40
spesifik dari tanaman anggur. kg/pohon, walaupun tidak sebaik di daerah sub
tropis.
HASIL DAN PEMBAHASAN Peluang pengembangan anggur di Kota
Situasi Anggur di Kota Probolinggo Probolinggo cukup tinggi meningat konsumsi
Pada awalnya di daerah sentra anggur buah oleh masyarakat Indonesia baru mencapai
di dataran rendah seperti Probolinggo Biru dan 60,9% dari rekomendasi FAO (Food
Probolinggo Putih (Winarno et al., 1991), tetapi Agriculture Organization) sebesar 65,75%
pada tahun 2002 anggur merah vaietas kg/kapita/tahun. sedang impor anggur terus
Probolingo Super dan Prabu Bestari mulai meningkat sebagai upaya pemenuhan konsumsi
menyebar berkembang di daerah ini, sebagai dalam negeri. Pada tahun 2001 volume impor
tanaman pekarangan maupun ditanam pada mencapai 10.580.652 kg, pada tahun 2003
skala luas. volume impor meningkat menjadi 15.8467.368
Luas panen anggur di Probolinggo pada kg (Direktorat Tanaman Buah, 2007).
tahun 2002 mencapai 1.422 ha dengan produksi
110 ton, namun produktivitasnya masih rendah, Varietas
yaitu 77,36 kuintal per ha (Dinas Pertanian Kultivar yang banyak berkembang di
Provinsi Jawa Timur, 2003a). Walaupun tidak Kabupaten Probolinggo adalah 1). Red Prince
sebaik di daerah sub tropis, anggur yang (Prabu Bestari) atau anggur merah yang berasal
diusahakan di Jawa Timur mampu dari galur anggur Bs 89 dengan jumlah 2 – 3
menghasilkan buah 30 – 40 kg per pohon dan tros (Gambar 1), 2). Cardinal (Probolinggo
per hektar produksinya dapat mencapai 40 ton Super) yang berasal dari galur anggur Bs 85
(Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2000; dengan 2 – 3 tros (Gambar 2), 3). Red Globe
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2001). dengan 3 – 4 tros, dan 4) Seed less yang
Pengembangan anggur di Kotra Probolinggo berasal dari galur anggur BS 60. Varietas yang
merupakan upaya Pemerintah Kota berkembang adalah Red Prince dan Cardinal
mengembalikan citra Kota Probolinggo sebagai yang mencapai 60 – 70% dari pertanaman
Kota “BAYUANGGA” (Bayu = Angin, Angga anggur di Kota Probolinggo, sedangkan 30 –
= Anggur dan Mangga). 40% lainnya adalah varietas Red Globe, Belgie,
Penanaman anggur di Kota Probolinggo Alphonso lavalle (Probolinggo Biru) yang
diarahkan pada lahan-lahan pekarangan yang berasal dari galur anggur 81, Muscato, Caroline
belum termanfaatkan secara optimal, jenis Black Rose yang berasal dari galur anggur BS
yang dibudiyakan adalah anggur Red Prince 45. Varietas Red Prince (anggur merah) paling
(Prabu Bestari) dan Cardina/ (Probolinggo berkembang dan diminati oleh petani karena
Super) serta sebagian kecil jenis Probolinggo harganya cukup tinggi. Di tingkat petani harga
Biru. Tanaman ini dikembangkan oleh anggur Red Prince berkisar Rp 10.000,- sampai
kelompok di kecamatan Kademangan dengan Rp 12.500,- per kg., sedangkan di
khususnya di kelurahan Ketapang. Saat kini tingkat pedagang pengumpul mencapai Rp
tanaman anggur sudah mulai berkembang pesat 15.000,- sampai Rp 17.500,- per kg.
di 3 kecamatan, yaitu Wonoasih (kelurahan Ciri penting dari varietas BS 85 yaitu
Njrebeng Lor, dan Pakis Taji), dan kecamatan keunggulan mutu buahnya dibanding varietas
Mayangan. Populasinya sampai tahun 2006 harapan lainnya dengan warna buah kemerahan
telah mencapai 8.000 pohon, dan kelompok dan mengkilat, rasa buah manis, butir buah
terus berupaya mengembangkan lagi. Di setiap besar, daging buah tebal dan kenyal, tandan
kecamatan dibentuk Sub Kelompok hal ini buah dan tangkai buah kuat serta hampir tidak
bertujuan untuk memudahkan pengelolaannya berbiji. Selain itu anggur varietas BS 85 cukup
(Dinas Pertanian Kota Probolinggo, 2007). tahan terhadap penyakit Downy mildew yang

49
Amik Krismawati dan PER Prahardini

merupakan penyakit utama. Oleh karenanya hanya berkisar Rp 3.500,-/kg (Widyaningsih,


varietas BS 85 diusulkan untuk dilepas sebagai 2008).
varietas unggul dengan ciri penting keunggulan
mutu buah yang dimilikinya (Baswarsiati et al., Produksi dan Mutu
2005) Roduksi dan mutu buah anggur yang
Keunggulan Klon BS 85 dibandingkan dihasilkan dari sentra produksi Kota
klon harapan lainnya terletak pada mutu Probolinggo relatif masih rendah. Rendahnya
buahnya, sedangkan produksinya tergolong produksi dan mutu buah anggur tersebut
sedang. Mutu buah yang nampak menonjol disebabkan oleh tingginya para-para. Hal ini
dari klon ini yaitu diameter butir buah yang disebabkan pengusahaan anggur di Kota
besar dengan rata-rata 2,25 cm, panjang butir Probolinggo umumnya merupakan usaha
buah 2,55 cm, berat setiap butir buah berkisar pekarangan, maka para-para yang dibuat oleh
7,75 g dengan nisbah gula/asam 30,8, kadar petani cukup tinggi, yaitu sekitar 2,5 – 2,75 m.
vitamin C 20,72 mg, kadar asam 0,5 dan kadar Ketinggian para-para sebaiknya 1,75 m, agar
gula 19o Brix. Klon BS 85 pada umur 2 tahun petani mudah dalam pengelolaan dan
mampu menghasilkan buah sekitar 9 kg/pohon. pemeliharaann tanaman anggur. Kondisi para -
Tanaman mulai berbuah pada umur 1 tahun para yang terlalu tinggi ini menyebabkan upaya
sejak tanam di lapang, tahun pertama hasil peningkatan produksi melalui pemangkasan
buahnya masih sedikit. Dengan jarak tanam 4 maupun upaya peningkatan mutu buah melalui
m x 5 m dalam 1 ha terdapat 500 pohon, dengan penjarangan buah kurang dapat dilakukan oleh
3 kali panen setahun maka potensi produksi per petani secara optimal. Selain keragaan para-
ha mencapai 13,5 t/tahun. Klon BS 85 sebagai para yang terlalu tinggi, penyebab rendahnya
batang atas dapat disambungkan pada beberapa produksi dan mutu anggur di kota Probolinggo
klon/varietas batang bawah seperti Bali dan adalah adanya serangan Downy mildew yang
Probolinggo Biru serta klon dari spesies Vitis disebabkan oleh jamur dan bakteri yang
labrusca, dengan demikian tidak terdapat menyerang tanaman anggur terutama di musim
masalah pada teknik perbanyakannya. Potensi penghujan. Menurtu Soegito et al. (1991),
hasil anggur berkisar 10-20 kg/pohon untuk penyakit utama anggur yang intensitas
tanaman umur 3 tahun ke atas tergantung serangannya meningkat pada musim penghujan,
varietas, lokasi, musim dan cara budidayanya. yaitu Downy mildew, Antracnose, Powdery
Anggur Probolinggo Super mempunyai potensi mildew dan Becak daun yang menyerang daun,
hasil 9 kg/pohon/th (Baswarsiati et al, 2005). tunas, sulur serta buah merupakan masalah
Varietas BS 85 merupakan varietas anggur yang tersendiri dalam usaha peningkatan produksi
berdaya hasil tinggi, kualitas buah unggul dan dan mutu anggur di Indonesia.
dikelompokkan menjadi varietas anggur
harapan (Purnomo et al, 1991; Baswarsiati et Kondisi Agroekologi Tanaman Anggur di
al, 1995). Kota Probolinggo
Anggur merah mempunyai sejumlah Kondisi agroekologi (tanah, iklim dan
keunggulan dibandingkan jenis lain yaitu fisiografi) di Kota Probolinggo sangat
rasanya manis dengan tekstur yang keras, mendukung keberhasilan budidaya tanaman
jumlah biji relatif sedikit, dan tidak mudah anggur. Wilayah sentra dan pengembangan
busuk dalam penyimpanan. Kulit buah anggur (kec. Kademangan, Wonoasih, dan
berwarna merah mempunyai kandungan zat Mayangan) tanahnya didoninasi Aluvial,
resveratrol cukuptingi (1,5 – 5 mg/l) dan dengan ketinggian tempat berkisar 10 – 37 m
berfungsi mencegah penyakit jantung dpl, dengan topografi datar ( < 3 %), curah
(Rukmana, 1991). Manfaat dari buah anggur hujan tahunan berkisar 970 – 1410 mm,
adalah menurunkan kolesterol, membantu kerja tergolong iklim D berdasarkan klasifikasi
ginjal, membantu pembentukan sel darah dan Schmidt & Fergusson dengan 4-5 bulan basah
mencegah penggumpalan, menurunkan asam dan 7 bulan kering. Suhu udara berkisar 30 – 32
urat, mencegah sakit jantung, dan kanker serta o C dan keasaman tanah antara 5,5 – 6,5.
sebagai zat antioksidan dalam tubuh (Siniati,
2007). Selain itu jenis – jenis anggur merah Teknologi Budidaya
mempunyai harga relatif tinggi daripada jenis – Kultivar yang disarankan ditanam di
jenis anggur hijau, dengan harga pada waktu Kota Probolinggo adalah Red Prince dan
panen Rp 15.000,-/kg, sedangkan jenis lain Cardinal. Pembibitan menggunakan stek cabang

50
Karakterisitik Dan Keunggulan Anggur (47-55) El-Hayah Vol. 2, No.1 September 2011

dengan 2 – 3 mata tunas yang sehat dan bernas 3 th 50 225 180 225
(diameter = 1 cm; panjang = 15 – 25 cm). 4 th 50 340 270 340
Untuk merangsang pertumbuhan akar, stek > 5 th 50 600 375 450
dicelupkan ke dalam Zat Perangsan Tumbuh Tanaman anggur membutuhkan
”Rootone-F” . Lahan dipersiapkan 2 – 3 bulan pengairan yang cukup dan tidak tergenang agar
sebelum tanam. Bibit siap dipindah ke lapang dapat mengurangi kemasan buah. Pengairan
pada umur 1 -1,5 bulan dengan jumlah daun 4 – dilakukan dengan cara ”leb” setiap 3 hari sekali.
5 helai. Penanaman dilakukan pada akhir Pengairan saat satu minggu sebelum pangkas
musim hujan atau awal musim kemarau. diberikan untuk pembentukan tunas baru dan 2
Lubang tanam dibuat dengan panjang x minggu sebelum panen, dengan adanya lapisan
lebar x kedalaman = 50 cm x 50 cm x 50 cm. lilin di kulit buah, pengairan dihentikan.
Dan jarak tanam 4 m x 4 m. Lubang tanam Menurut Baswarsiati et al. (2002), pengairan
diisi pupuk kandang sebanyak 50 kg per lubang pada tanaman anggur dapat diberikan tiga hari
tanam. Menurut Baswarsiati et al., (2000), sekali sampai mencapai kondisi tanah menjadi
pupuk dasar menggunakan pupuk kandang yang lembab, biasanya tanaman di ”leb” hingga
dicampur tanah dan pasir dengan perbandingan mencapai kapasitas lapang. Bila kondisi
1: 1: 1. Pemupukan selanjutnya menggunakan temperatur tinggi, maka frekuensi pengairan
Urea, SP- 36, KCl maupun ZA sesuai dengan dapat ditingkatkan. Untuk melihat apakah
umur tanaman dan kondisi tanaman. kebutuhan air dalam tanaman sudah cukup
Pemupukan diberikan secara melingkar sebelum tanaman siap dipangkas yaitu dengan
disekitar tanaman anggur. Pemupukan memetik daun tanaman, bila dahan bekas
diberikan seminggu sebelum tanaman potongan tangkai daun tersebut meneteskan
dipangkas sesuai dengan umur tanaman seperti air (gutasi) maka kebutuhan air dalam tanamm
yang disajikan pada Tabel 1. sudah cukup.
Untuk optimalisasi lahan di sekitar Pembentukan pohon dilakukan saat
pertanaman anggur pada tahun pertama perlu tanaman mencapai para – para dengan
ditanam tanaman sela karena pada saat itu memelihara 4 mata tunas dan peretumbuhan
kanopi anggur belum rapat. Pada musim tunas diarahkan ke arah penjuru angin. Saat
kemarau tanaman sela yang ditanam adalah cabang/ranting mencapai panjang 1 m,
cabe rawit atau bawang merah, pada musim ujungnya dipotong agar tumbuh tunas baru.
hujan tanamana sela yang ditanam adalah Pangkas produksi/generatif dilakukan
kangkung darat atau sawi. Setelah tanaman bertujuan untuk memproduksi cabang dan
berumur lebih dari satu tahun, tanaman sela ranting pembuahan pada saat umur 9 bulan
yang ditanam adalah jahe atau talas. sampai dengan 1 tahun setelah tanam. Tanaman
Cara budidaya anggur adalah jarak siap dipangkas apabila salah satu daun dipetik
tanam 3 m x 3 m atau 4 m x 5 m dengan meneteskan air. Semua daun dipangkas setiap
penanaman sistem para-para. Lubang tanam 4 bulan sekali. Pemangkasan pada bulan April
dengan ukuran 50 cm x 50 cm dan kedalaman untuk panen bulan Juni – Juli. Pemangakasan
60 cm. Bibit anggur siap tanam umur 1,5-2 pada bulan Agustus untuk panen bulan
bulan dan waktu tanam pada akhir Musim Okotober - November. Pemangkasan pada
Hujan (MH) atau Musim Kemarau (MK). bulan Desember untuk panen bulan Pebruari –
Maret.
Tabel 1. Dosis Pemupukan pada Tanaman Untuk peningkatan kualitas buah
Anggur di Kota Probolinggo, digunakan Dormex 250 AS (untuk
2006 meningkatkan pertumbuhan tunas, jumlah buah
Umur Pupuk Urea SP- KCl dan mengurangi kadar asam), 10 hari sebelum
tanaman kandang (g) 36 (g) bunga mekar dicelup dengan larutan GA3 100
(kg) (g) ppm. Penjarangan buah dilakukan sebanyak
0 – 3 bln 50 7,5 - - 40 – 50%.
3 – 6 bln - 15 - - Pengendalian hama dan penyakit
6 – 9 bln 50 25 - - dilakukan secara mekanis dengan menggunakan
9 – 12 bln - 35 - - atap plastik (musim hujan). Secara kimiawi
1 th 100 100 80 100 untuk mengendalikan hama digunakan
2 th 50 150 120 150 insektisida Buldok 25 EC dan untuk

51
Amik Krismawati dan PER Prahardini

mengendalikan pernyakit digunakan fungisida Baswarsiati, S. Yuniatuti, D. Rahmawati,


Antracol 70 WP dan Pruvit PR 10/56 WP. Yuniarti, E. Retnaningtyas, W. Istuti,
Pengendalian hama dan penyakit juga dapat dan Indriana. 2001. Pengkajian Sistem
dikendalikan dengan penggunaan bubuk biji Usahatani Anggur Mendukung
mimba. Pengembangan Sentra Produksi.
Panen pada buah anggur ditandai Prosiding Seminar dan Ekspose
adanya perubahan warna kulit buah dari hijau Teknologi Balai Pengkajian
menjadi merah yang diikuti keluarnya lapisan Teknologi Pertanian Jawa Timur. Pusat
lilin (jangan dibersihkan agar buah tetap segar Penelitian dan Pengembangan Sosial
dan terhindar dari serangan hama & penyakit). Ekonomi Pertanian. Bogor. hlm 363
Panen biasanya dilakukan pada umur 100 – – 376.
105 hari setelah pangkas. Baswarsiati, Moenir, L., dan B. Tegopati. 2002.
Varietas Ungul Anggur Probolinggo
KESIMPULAN Super. Petunjuk Teknis Rakitan
1. Varietas anggur yang banyak berkembang di Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian
Kabupaten Probolinggo adalah jenis Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa
anggur merah yaitu Red Prince (Prabu Timur. Hal 19-28.
Bestari) atau anggur merah yang berasal Bompard, J. M. and A.J.G.H. Kostermans.
dari galur anggur Bs 89 dengan 1985. Wild Mangifera Species in
jumlah 2 – 3 tros dan Cardinal Kalimantan, Indonesia. In Mehra, K. L.
(Probolinggo Super) yang berasal dari and S. Sastrapadja (Eds). Proceedings
galur anggur Bs 85 dengan 2 – 3 tros. of the International Symposium on
2. Keunggulan varietas Red Prince (anggur South East Asian Plant Genetic
merah) dan Cardinal paling berkembang Resources. Lembaga Biologi Nasional,
dan diminati oleh petani karena harganya Bogor. p. 172-174.
cukup tinggi. Di tingkat petani harga Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 2000.
anggur Red Prince berkisar Rp 10.000,- Laporan Tahunan 2000. Dinas
sampai dengan Rp 12.500,- per kg., Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
sedangkan di tingkat pedagang Jawa Timur. Surabaya.
pengumpul mencapai Rp 15.000,- Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 2001.
sampai Rp 17.500,- per kg. Keunggulan Produk Hortikultura Jawa Timur.
mutu buahnya dibanding varietas harapan
Surabaya
lainnya dengan warna buah kemerahan dan
mengkilat, rasa buah manis, butir buah Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 2003a.
besar, daging buah tebal dan kenyal, Program Dinas Pertanian Provinsi Jawa
tandan buah dan tangkai buah kuat serta Timur. Makalah pada Sewindu BPTP
hampir tidak berbiji, tahan terhadap Jatim. BPTP Jatim. Malang, 4 - 6 Juni
penyakit Downy mildew yang merupakan 2003.
penyakit utama. Klon BS 85 pada umur 2 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 2003b.
tahun mampu menghasilkan buah sekitar 9 Laporan tahunan 2002. Surabaya.
kg/pohon. Anggur Probolinggo Super Dinas Pertanian Kota Probolinggo. 2007.
mempunyai potensi hasil 9 kg/pohon/th. Makalah disampaikan pada Temu
Potensi Investasi Anggur di Kota
DAFTAR PUSTAKA Probolinggo, 13 Desember 2007.
Anonim, 2004. Vademekum Anggur. Direktorat Direktorat Tanaman Buah. 2007. Makalah
Tanaman Buah. Direktorat Jenderal disampaikan pada Temu Potensi
Bina Produksi Hortikultura. Investasi Anggur di Kota Probolinggo,
Departemen Pertanian. 13 Desember 2007.
Baswarsiati, N. I. Sidik, dan L. Moenir. 1995. Ernawanto, Q.D., Suyamto, G. Kartono, B.
Kesesuaian beberapa varietas anggur Irianto, Baswarsiati, R. Asnita dan L.Y.
sebagai batang atas pada “top working Krisnadi. 2003. Penentuan Komoditas
anggur”. Prosiding Seminar Hasil Unggulan Wilayah Kabupaten di
Penelitian Buah-buahan. Sub Provinsi Jawa Timur. Makalah
Balaihorti Malang. Sewindu BPTP Jatim. Malang, 4 - 6
Juni 2003.

52
Karakterisitik Dan Keunggulan Anggur (47-55) El-Hayah Vol. 2, No.1 September 2011

Farida. 2007. Program Pengembangan Anggur dua tipe lahan. Jurnal Hortikultura 1 (1)
di Provinsi Jawa Timur. Dinas : 42-48.
Pertanian Provinsi Jawa Timur. Setiadi. 2006. Bertanam Anggur. PT Penebar
Hood, R. 1988. Economics Analysis : A Swadaya. Jakarta. 151 hal.
Location Quotient. Primary Principal Siniati, T. 2007. Inovasi Teknologi Produksi
Sun Region Associate, Inc. Anggur. Makalah disampaikan pada
Kusumo, S., Hasanah, M., Moeljoprawiro, S., Temu Potensi Investasi Anggur di
Thohari, M., Subandrijo., Hardjamulia, Kota Probolinggo, 13 Desember 2007.
A., Nurhadi, A., dan Kasim. 2002. Soegito dan N. I. Sidik. 1991. p. 35 - 40. Hama
Pedoman Pembentukan Komisi Daerah dan Penyakit Penting Tanaman
Plasma Nutfah. Badan Penelitian dan Anggur di Indonesia. In : Winarno, M.,
Pengemabangan Pertanian. Komisi U. H. Yudowati, S. Kusumo, N.
Nasional Plasma Nutfah. Bogor. Hal Primawati dan S. Sulianti (eds.).
18. Budidaya Anggur, Balitbu, Solok.
Purnomo, S. 1987. Eksplorasi Mangga Liar di Widyaningsih. 2008. Permasalahan Penanaman
Kalimantan. Jurnal Hortikultura 5 : Anggur Merah di Dataran Tinggi dan
1-26. Cara Mengatasinya. Iptek Hortikultura.
Purnomo, S., D.D. Widjajanto, dan Q.D. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Ernawanto. 1991. Keragaan delapan Hortikultura. Hal 39-43.
varietas harapan anggur Banjarsari pada

Deskripsi Anggur Varietas Red Princez (Prabu Bestari) dan Cardinal (Probolinggo Super)

Gambar 1. Keragaan buah anggur varietas Red Prince

Deskripsi Anggur Varietas Red Prince/Prabu Bestari (Bs. 89)

 Bentuk ujung pupus : terbuka penuh


 Tabiat batang tubuh : tegak
 Panjang sulur : sangat pendek (± 9,1 cm)
 Warna permukaan atas daun muda : kuning
 Warna permukaan atas daun tua : hijau muda
 Bentuk daun tua : penjepit
 Ukuran daun : besar (± 11,66 cm)
 Permukaan batang : bingkai payung
 Panjang buku : pendek (± 75,7 mm)
 Diameter buku : sangat kecil (± 4,53 mm)

53
Amik Krismawati dan PER Prahardini

 Kerapatan buah : sangat rapat


 Panjang tandan buah tanpa tangkai : pendek (± 14,53 cm)
 Panjang tangkai tandan buah : ± 2,65 cm
 Berat 1 tandan buah : ringan (± 216,5 gram)
 Ukuran panjang buah : medium (± 21,36 mm)
 Bentuk buah : lonjong
 Warna kulit buah : merah
 Tingkat pelepasan tangkai buah : medium
 Tingkat jusi daging buah : sangat kurang
 Rasa : manis
 Kadar gula total (Brix) : 16,81

Gambar 2. Keragaan buah anggur varietas Cardinal/Probolinggo Super

Deskripsi Anggur Varietas Cardinal/Probolinggo Super (Bs. 85)

 Bentuk ujung pupus : setengah terbuka penuh


 Tabiat batang tubuh : tegak
 Panjang sulur : pendek (± 15,03 cm)
 Warna permukaan atas daun muda : kuning berbintik perunggu
 Warna permukaan atas daun tua : hijau
 Bentuk daun tua : pentagonal
 Ukuran daun : besar (± 10,44 cm)
 Permukaan batang : halus
 Panjang buku : pendek (± 61 mm)
 Diameter buku : sangat kecil (± 4,35 mm)
 Kerapatan buah : rapat
 Panjang tandan buah tanpa tangkai : pendek (± 16,8 cm)
 Panjang tangkai tandan buah : ± 1,97 cm
 Berat 1 tandan buah : medium (± 295 gram)
 Ukuran panjang buah : medium (± 22,5 mm)
 Bentuk buah : elip memanjang
 Warna kulit buah : merah
 Diameter butir buah : 2,25 cm

54
Karakterisitik Dan Keunggulan Anggur (47-55) El-Hayah Vol. 2, No.1 September 2011

 Panjang butir buah : 2,55 cm


 Keragaman warna kulit buah : seragam
 Berat setiap butir buah : 7,75 g
 Nisbah gula /asam : 30,8
 Kadar vitamin C : 20,72 mg
 Kadar asam : 0,5
 Tingkat pelepasan tangkai buah : sangat sulit
 Tingkat jusi daging buah : sangat kurang
 Rasa : manis
 Kadar gula total (Brix) : 12,78 - 19

55

Anda mungkin juga menyukai