Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN PPENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN DIAGNOSA MEDIS


IHD(Ischemic Heart Disease) DI RUANGAN IVCVU RSUD dr. DORIS
SYLVANUS PALANGKA RAYA

Oleh :

TRIEKA

2020.02.14901.014

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN 8
TAHUN 2020
i

LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan ini disusun oleh :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Trieka
:
Nim 2020.02.14901-014
:
Program Profesi
: Ners
Judul Asuhan
: Keperawatan PadaNy.M Dengan Diagnosa medis
IHD(Ischemic Heart Disease) Di Ruangan IVCVU Rsud
Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Telah melaksanakan Asuhan Keperawatan sebagai persyaratan untuk


memenuhi tugas Praktek Keperawatan Dasar Profesi Pada Program Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

Takesi Arisandy, Ners., M.Kep Katarina, S.Kep., Ners

i
2

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan ini disusun oleh :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Trieka
:
Nim 2020.02.14901-014
:
Program Profesi
: Ners
Judul Asuhan
: Keperawatan Pada Ny.M Dengan Diagnosa medis
IHD(Ischemic Heart Disease) Di Ruangan IVCVU Rsud Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya

Telah melaksanakan Asuhan Keperawatan sebagai persyaratan untuk memenuhi


tugas Praktek Keperawatan Dasar Profesi Pada Program Profesi Ners Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Pembimbing Lahan, Pembimbing Klink,

Takesi Arisandy, Ners., M.Kep Katarina, S.Kep., Ners

Mengetahui,
KUP PS Profesi Ners,

Meilitha Carolina, Ners.,M.Kep

ii
3

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan penyertaanNya, sehingga penulisan Laporan Asuhan Keperawatan ini
dapat selesai dengan tepat waktu. Laporan Asuhan Keperawatan ini berjudul “Asuhan
Keperawatan pada Tn.M dengan diagnose medis IHD (Ischemic Heart Disease) Di
Ruangan IVCVU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.”.
Selama penulisan Laporan Asuhan Keperawatan Ini, penulis banyak
memperoleh masukan dan pengalaman, petunjuk-petunjuk, pengetahuan maupun
ilmu yang sangat berharga dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga Laporan Asuhan Keperawatan ini dapat diselesaikan walaupun
masih jauh dari sempurna.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
laporan ini. Oleh karena itu, penulis berharap adanya masukan dari berbagai pihak
untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat
dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.

Palangka Raya, November 2020

Penulis

iii
4

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA


1.1 Konsep dasar penyakit ....................................................................................6
1.1.1 Definisi IHD .................................................................................................6
1.1.2 Anatomi Fisiologi……………………….…………………………………..6
1.1.3 etiologi .........................................................................................................6
1.1.4 faktor resiko .................................................................................................6
1.1.5 fatofisiologi. .................................................................................................7
1.1.6 manisfestasi klinis………………………………………………………… 8
1.1.7 pemeriksaan penunjang…………………………………………………… 9
1.1.8 penatalaksanaan medik……………………………………………...…… 10
1.2 Konsep Keperawatan ......................................................................................8
1.2.1 Pengkajian primer .. .....................................................................................8
1.2.2 Pengkajian sekunder...................................................................................10
1.2.3 Diagnosa keperawatan ...............................................................................11
1.2.4 Intervensi keperawatan...............................................................................13
1.2.5 Implementasi. .............................................................................................14
1.2.6 Evaluasi………………………………………………………………...... 15
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN. ...............................................................27
2.1 Pengkajian Keperawatan. .................................................................................27
2.1.1. Identitas Pasien.............................................................................................27
2.1.2 Riwayat kesehatan sekarang.. ......................................................................27
2.1.3 Genogram………………………………………………………….…..……28
2.1.4 Pengkajian Fisik………………………………………………….…..……..29
2.1.5 Pola fungsi kesehatan …………………………………………….……..…32
2.1.6 Sosial spiritual…………………………………………………..…………..34

iv
5

2.1.7 data penunjang Radiologi,laboratorium dll……………………………….. 35


2.1.8 penatalaksanaan medis
2.2 Diagnosa Keperawatan.....................................................................................36
2.3 Intervensi Keperawatan. ...................................................................................38
2.4 Implementasi Keperawatan. .............................................................................40
2.5 Evaluasi Keperawatan.
2.6 PENUTUP. ......................................................................................................41
DAFTAR FUSTAKA
6

BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Penyakit


1.1.1.1 PengertianIschemia
Ischemia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen pada jaringan yang
bersifatsementara dan reversibel.Ischemia yang lama akan menyebabkan kematian
otot ataunekrosis. (Muttagin.2009)
Ischemia adalah suplai darah yang tidak adekuat ke suatu daerah. Jika mengalami
ischemia, jaringan tersebut akan kehilangan suplai oksigen dan zat-zat makanan
yangdibutuhkan. (Price &Wilson. 2005)
Ischemic Heart Disease (IHD)atau penyakit jantung ischemik
adalahketidakseimbangan antara kebutuhan perfusi jantung dan pasokan darah
teroksigenasidari arteri koronaria. Hasilnya bisa berupa iskemia miokard transien
(angina) atauischemia berkepanjangan yang mengakibatkan kerusakan miosit
(sindrom koroner akut).(Brashers. 2007 )

1.1.1 Anatomi dan Fisiologi


Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot jantung. Otot jantung merupakan
jaringan yang istimewa karena jika dilihat bentuk dan susunannya sama dengan otot
tentang (lurik) tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos diluar kesadaran yang
dipengaruhi susunan saraf otonom. Bentuknya menyerupai jantung pisang, bagian
atasnya tumpul (pangkal jantung) yang disebut basis cordis. Dibagian bawah agak
runcing yang disebut apeks cordis.
Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya ±250-
300 grlapisan-lapisan :
1. Endokardium
Lapisan jantung paling dalam terdiri dari jaringan endotel/selaput lendir
2. Miokardium
Lapisan ini jantung terdiri dari otot-ototjantung
3. Perikardium
4. Lapisan jantung paling luar yang merupakan lapisan pembungkus terdiri dari
lapisanya itu lapisan perieatal dan viseral.
7

Kerja jantung mempunyai 3 periode:


1. Periode konstriksi (periode sistolik) Saat ventrikel menguncup. Katup bicus
dan mikuspidal tertutup, vavula semilunaris aorta dan semilunaris arteri
pulmonal terbuka sehingga darah dapat diedarkan keseluruh tubuh.
2. Periode dilatasi (periode distolik) Saat jantung mengembang. Katup bicus dan
micuspidal membuka
3. Periode istirahat waktu antara periode konstriksi dan dilatasi dimana jantung
berhenti kia-kira 1/10detik. Pada tiap-tiap konstriksi jantung, akan
memindahkan darah sebanyak 60-70 cc.
1.1.2 Etiologi
Penyakit jantung coroner dapat disebabkan oleh beberapa hal :
1. Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria, tetapi
penyempitan bertahap akan memungkinkan berkembangnya kolateral yang cukup
sebagai pengganti.
2. Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK.
3. Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu, berbagai jenis
arteritisyang mengenai arteri coronaria, dll.
1.1.3 Faktor Resiko
1. Alkohol
2. Diabetes Militus
3. Obat obatan yang menyebabkan hipertensi misalnya: golongan
Mineralokortikoid, NSAIDs, Amfetamin, Antidepresan trisiklik, dan lain lain.
4. Hiperlipoproteinemia
5. Hipertensi
6. Obesitas
7. Merokok
1.1.4 Patofisiologi
1. Perubahan awalterjadinya penimbunan plak-plak aterosklerosis
2. Perubahan intermediate
Plak semakin besar dan terjadi obstruksi dari lumen arteri koroner epikardium.
Halini menyebabkan peningkatan sirkulasi darah sebanyak 2-3 kali lipat akibat
8

olahragatidak dapat dipenuhi. Keadaan ini disebut Iskemia dan manifestasinya


dapat berupaAngina atau nyeri pada dada akibat kerja jantung yang meningkat
3. Perubahan akhir
Terjadi ruptur pada ‘cap’ atau bagian superficial dari plak sehingga akan terjadi
suatusituasi yang tidak stabil dan bebagai macam manifestasi klinik seperti
Angina at restatau Infark Miokard. Dengan terpaparnya isi plak dengan darah,
akan memicuserangkaian proses platetel agregasi yang pada akhirnya akan
menambah obstruksidari lumen pembuluh darah tersebut
4. Iskemia miokard
Peristiwa ini akan menimbulkan serangkaian perubahan pada fungsi diastolik,
lalukemudian pada fungsi sistolik. Menyusul dengan perubahan impuls
listrik(gelombang ST-T) dan akhirnya timbullah keadaan Infark Miokard.
1) Angina stabil
(1) Bila obstruksi pada arteri koroner ≥ 75%
(2) Chest pain timbul setelah melakukan kegiatan / mengalami stress
psikis/emosi tinggi
(3) Serangan terjadi selama < 10 menit & stabil
(4) EKG segmen ST depresi,Gelombang T-Invertid/terbalik
(5) Laboratorium kadar cardiac iso enzim normal
(6) Serangan chest pain hilang bila klien beristirahat dan mendapatkan obat
nitrogliserin
2) Unstable angina
(1) Bila terjadi ruptur dari plak ateromatosa
(2) Chest pain timbul saat istirahat dan melakukan aktivitas /exercise
(3) Nyeri lebih hebat dan serangan lebih sering,berlangsung kurang lebih 30
menit
(4) Saat serangan timbul biasanya disertai tanda – tanda sesak
nafas,vomitus,dan diaphoresis
(5) Ekg ST depresi saat serangan muncul sebagian
(6) Dapat hilang bila klien mendapat therapy
nitrogliserin,narkotik(phetidin/Morpin) bed rest total dan di berikan
bantuan oksigen.
9
10

3) Angina Prinzmetal
(1) Bila terjadi vasospasme dari arteri koroner utama
(2) Chest pain timbul saat istirahat maupun melakukan aktivitas/exercise
(3) Dapat terjadi tanpa atherosklerosi coroner
(4) Kadang-kadang di sertai distrimia dan konduksi abnormal
(5) Pola EKG segmen STelevasi saat serangan dan normal saat serangan
hilang
(6) Tanda-tanda lain hamper sama dengan unstable angina
(7) Serangan chest pain hilang bila klien mendap nitrogliserin dan obat
antispasme arteri.
11

WOC IHD ( ISKEMIK HEART DISEASE )


Timbunan kolesterol lipid (ateroma plaque)
di intima arteri besar

Penonjolan lumen pembuluh darah

Gangguan penyerapan nutrisi sel-sel


endotel lapisan dinding pembuluh darah

Sel endotel nekrotik menjadi jaringan B3 (brain)


parut

Suplai darah jar.


Penyempitan lumen darah
kurang

Pembekuan darah
Metab.Anaerob

Penyumbatan aliran
Asidosis
darah
metabolik

Penurunan suplai darah Pembentukan asam


(tidak adekuat) laktat oleh miokardium

Iskemik Heart Disease Nyeri dada


12

Iskemik Heart Disease

Kontraktilitas jantung menurun Resiko tinggi penurunan curah Infark Miokard

Penurunan suplai o2 ke
Penurunan cardiac output dan GI berkurang
saturasi O2 jantung jantung B4 (bladder) Nyeri dada
B1(breathing)
Akut
B5 (bowel)
Peningkatan
Takikardi Peningkatam
B6 (bone) B1(breathing) tek.hidrostaltik
GangguanGastr tek.diastole vent.
ointestinal kanan
Hipotensi Dispnea
Akumulasi cairan
orthostatik
Penurunan k yang abnormal di
Ketidakefektifan Oedem paru
jaringan perifer
Kelemahan pola nafas
Mual muntah,
kembung, anoreksi Oedem Gangguan
Intoleransi pertukaran gas
aktivitas
ketidakseimbangan Kelebihan volume
nutrisi kurang dari cairan
kebutuh tubuh
erja usus
13

1.1.5 Manifestasi Klinis


Ada Beberapa tanda –tanda penyakit jantung iscemik
1. Nyeri dada seperti di tekan
2. Nyeri pada leher,rahang,bahu atau lengan
3. Detak jatung menjadi lebih cepat
4. Mual-mual kadang di sertai muntah
5. Muka tampak pucat
6. Mengeluarkan keringat yang banyak
7. Gerakan menjadi lamban
8. Sesak Nafas pada saat melakukan aktifitas
9. Cemas dan gelisah
10. lemas
1.1.6 Pemeriksaan Penunjang
1. EKG (Elektrokardiografi)
Adanya gelombang patologik disertai peninggian S-T segmen yang konveks
dandiikuti gelombang T yang negative dan simetrik. Kelainan Q menjadi lebar
(lebih dari0,04 sec) dan dalam (Q/R lebih dari ¼).
2. Laboratorium
1) Creatin fosfakinase (CPK). Iso enzim CKMB meningkat
2) Hal ini terjadi karena kerusakan otot, maka enzim intra sel dikeluarkan
kedalamaliran darah. Normal 0-1 mU/mL.
3) SGOT (Serum Gluramic Oxalotransaminase Test)
4) Nomal kurang dari 12 mU/mL. kadar enzim ini naik pada 12-24 jam
setelahserangan.
5) LDH (Lactic De-Hydrogenase)
6) Normal kurang dari 195 mU/mL. kadar enzim biasanya baru mulai naik
setelah 48 jam.
7) Pemeriksaan lain : Ditemukan peninggian LED, Lekositosis ringan, dan
kadangHiperglikemi ringan.
3. Kateterisasi : Angiografi koroner untuk mengetahui derajat obstruksi.
4. Radiology : Pembesaran dari jantung.
5. Treadmill.
14

1.1.7 Penatalaksanaan Medik


1. Istirahat total
2. Diet makanan lunak/saring serta rendah garam
3. Pasang infus untuk persiapan pemberian obat intravena
4. Diberikan diuretik untuk meningkatkan aliran darah ginjal
5. Diberikan nitrat untuk mengurangi aliran balik vena dan melemaskan arteri
6. Oksigen 2-4 l/menit
7. Anti koagulan.

1.2 Konsep Asuhan Keperawatan


1.2.1 Pengkajian Primer
1. Identitas : nama,umur,jenis kelamin,alamat,pendidikan,nomor
registrasi,status perkawinan,agama,pekerjaan dan identitas
penanggung jawab
2. Keluhanutamanyeri,sesak nafas,pada saat palpasi merasa denyut jantung
bergetar
3. Riwayat penyakit sekarang
1) P : provocative; kapan nyeri datang,sesak nafas,atau tidak
2) Q : qualitas bagaimana karakteristik nyeri,terbakar diremas-
remas,tertusuk,seperti tertindih benda berat.
3) R ; region lokasi nyeri apakah menyebar atau tidak
4) S ; bila nyeri menyerang apakah menganggu aktivitas sehari-hari
5) E ; kapan nyeri dirasakan,berapa lama nyeri dirasakan,berapa kali nyeri
datang dalam sehari hari
4. Riwayat penyakit dahuluapakah pernah HT,LDL meningkat,DM,Obesitas
5. Kebiasaan paisen
1.2.2 Pengkajian sekunder
Pengkajian sekunder meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis
dapat menggunakan format AMPLE (alergi, medikasi, past illness, last meal, dan
environment). Pemeriksaan fisik dimulai dari kepala hingga kaki dan dapat pula
ditambahkan pemeriksaan diagnostik yang lebih spesifik seperti foto thoraks,dll.
1. Tampilan umum (inspeksi) :
15

1) Pasien tampak pucat, diaforesis (mandi keringat), gelisah akibat aktivitas


simpatis berlebih.
2) Pasien tampak sesak/sulit bernapas.
3) Kombinasi nyeri dada substernal > 30 menit dan banyak keringat dicurigai
kuat adanya stemi.
4) Oliguri (urin < 20 mL/jam).
5) Tekanan vena sentral > 10 mmH2O
2. Denyut nadi dan tekanan darah (palpasi):
1) Sinus takikardi (> 100 x/menit) terjadi pada sepertiga pasien.
2) Adanya sinus bradikardi atau blok jantung sebagai komplikasi dari infark
3) Nadi teraba lemah dan cepat
4) Tensi turun < 80-90 mmHg.
3. Pemeriksaan jantung (auskultasi):
1) Adanya bunyi jantung S4 dan S3 Gallop, Penurunan intensitas bunyi
jantung pertama dan split paradoksikal bunyi jantung kedua.
2) Dapat ditemukan murmur mid sistolik atau late sistolik apikal bersifat
sementara.
3) Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar.
4) Indeks jantung kurang dari 2,2 L/menit/m2.

1.2.3 Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifanpola nafas berhubungan denganpenurunan COP dan saturasi
oksigen
2. Nyeri dada akut bergubungan denganasam laktat oleh miokardium
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
denganketidakmampuan mencerna makanan yang di sebabkan oleh mual
muntah
4. Kelebihan volume cairan berhubungan adanya oedem
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O2
dengan kebutuhan.
6. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi cairan di paru paru
16

1.2.4 Intervensi Keperawatan


Diagnosa
Tanda dan Gejala Tujuan Intervensi
Keperawatan
Pola napas Gejala dan tanda mayor Pola Napas (L. 01004, hal Manajemen Jalan Napas (I
tidak efektif S: Dispnea 95) 01011, hal 186)
berhubungan O:penggunaan otot Setelah diberikan askep Observasi:
dengan bantupernafasan selama 3x24 jam diharapkan - Monitor pola napas
penurunan Fase ekspirasi inspirasi dan/atau ekspirasi (frekuensi, kedalaman,
COP dan memanjang yang memberikan ventilasi usaha napas)
saturasi Pola napas adekuat. - Monitor bunyi napas
oksigen(.D.00 abnormal(mis.takipne Kriteria hasil : tambahn 9mis. Gurgling,
05 hal.26) a,bradipnea,hiperven - Ventilasi semenit mengi, wheezing, ronkhi
ntilasi,kussmaul,chey meningkat (skor 5) kering)
ne-stokes). - Dipsnea menurun (skor - Monitor sputum (jumlah,
Gejala dan tanda minor 5) warna, aroma)
S:Ortopnea - Frekuensi napas Terapeutik:
O: pernapasan pursed- membaik (skor 5) - Pertahankan kepatenan
lip,pernafasan cuping - Kedalaman napas jalan napas dengan
hidung ,diameter membaik (skor 5) head.till dan chin-lift
thoraks anterior- (jaw-thrust jika curiga
posterior trauma servikal)
meningkat,ventilasi - Posisikan semi-fowler
semenit menurun atau fowler
,kapasitas vital - Berikan minum hangat
menurun,tekanan - Lakukan fisioterapi dada,
ekspirasi jika perlu
menurun,tekanan - Lakukan penghisapan
inspirasi menurun dan lendir kurang dari
ekskursi berubah 15detik
- Lakukan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
- Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi:
- Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi:
- Kolaborasi pembeian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
17

Nyeri Akut Gejala dan tanda mayor Tingkat Nyeri (L. 08066, hal Manajemen Nyeri (I.08238
berhubungan S: mengeluh nyeri 145) hal: 201)
denganasam O:Tampak meringis Setelah diberikan askep Observasi:
laktat oleh bersikap protektif selama 3x24 jam diharapkan - Identifikasi lokasi,
miokardium (Mis.waspada,posisi tingkat nyeri menurun. karakteristik,
(D 0077, hal: menghindari nyeri Kriteria hasil : durasi,frekuensi,
172). ,gelisah, frekuensi nadi - Keluhan nyeri menurun kualitas, intensitas nyeri
meningkat,sulit tidur. (skor 5) - Identifikasi skala nyeri
Gejala dan tanda minor - Gelisah menurun (skor 5) - Identifikasi respons nyeri
S: - Frekuensi nasi membaik non verbal
O: tekanan darah (skor 5) - Identifikasi faktor yang
meningkat,pola napas - Pola nafas membaik memperberat dan
berubah,nafsu makan (skor 5) memperingan nyeri
berubah, proses - Pola tidur membaik (skor - Identifikasi pengetahuan
berpikir 5) dan keyakinan tentang
terganggu,menarik nyeri
diri,berfokus pada diri - Identifikasi pengaruh
sendiri,diaforesisi budaya terhadaprespon
nyeri
- Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan -
Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik:
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
18

Edukasi:
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
- Kolaborasi
- pemberian analgetik,
- jika perlu
Ketidakseimb Gejala dan tanda mayor Setelah diberikan askep Observasi;
angan nutrisi S: selama 3x24 jam diharapkan Identifikasi status nutrisi
kurang dari O:BB menurun minimal tingkat nutrisi tetap Identifikasi alergi
kebutuhan 10 % dibawah rentang terpenuhi. Identifikasi makanan
tubuh ideal. Kriteria hasil : Identifikasi kebutuhan kalori
berhubungan Gejala dan tanda minor - Keluhan mual menurun Identifikasi perlunya
denganketidak S :cepat kenyang setelah (skor 5) penggunaan selang
mampuan makan ,kram/nyeri - Tidak selera makan nasogastric
mencerna abdomen,nafsu makan menurun (skor 5) Monitor asupan makanan
makanan yang menurun. - Cepat kenyang (skor 5) Monitor BB
di sebabkan O: bising usus - Nafsu makan menurun Monitor hasil pemeriksaan
oleh mual hiperaktif,otot (skor 5) laboratorium
muntah pengunyah lemah,otot Terapeutik
menelan Lakukan oral hygiene
lemah,membrane sebelum makan,jika perlu
mukosa Sajikan makanan secara
pucat,sariawan,serum menarik
albumin turun,rambut Berikan makanan yang tinggi
rontok berlebihan,diare serat
Berikan makanan yang tinggi
kalori
Berikan suplemen makanan
Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogatrikjika asupan oral
dapat di toleransi
Edukasi ;anjurkan posisi
duduk,jika mampu
Kolaborasi;
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
19

(pereda nyeri)
Kolaborasi dengan tim gizi
untuk menentukan jenis
nutrient yang di butuhkan

Kelebihan Gejala dan tanda mayor Kelebihan volume Cairan Manajemen Hipervolemia
volume cairan S:Ortopnea,Dispnea,Par (L.05020, hal 41) (I.03114, hal 181)
b.d.Hipervole oxysmal nocturnal Setelah diberikan askep Observasi:
mia (D 0022, dyspnea(PND). selama 3x24 jam diharapkan - Periksa tanda dan gejala
hal:62). O: Edema anasarka dan keseimbangan cairan hipervolemia
atau edema perifer,berat meningkat. (mis.Ortopnea, dispnea,
badan meningkat dalam Kriteria hasil : edema, JVP/CVP
waktu singkat - Asupan cairan meningkat meningkat, refleks
S: (skor 5) hepatojugular positif,
O: Distesi vena - Keluaran urin meningkat suara npas tambahan)
jugularis,terdengar suara (skor 5) - Identifikasi penyebab
nafas - Edema menurun (skor 5) hipervolemia
tambahan,Hepatomegali - Dehidrasi menurun (skor - Monitor status
,kadar Hb/Ht 5) hemodinamik (mis.
turun,oliguria,intakelebi - Tekanan darah membaik frekuensijantung,
h banyak dari (skor 5) tekanan darah, MAP,
output,kongesti paru. - Turgor kulit membaik CVP, PAP, PCWP, CO,
(skor 5) CI), jika tersedia
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor tanda
hemokonsentrasi (mis.
kadarnatrium, BUN,
hematokrit, berat jenis
urine)
- Monitor tanda
peningkatan tekanan
onkotikplasma (mis.
kadar protein dan
albumin meningkat)
- Monitor keceptan infus
secara ketat
- Monitor efek samping
diuretik (mis.Hipotensi
ortostatik, hipovolemia,
hipokalemia,
hiponatremia)
Terapeutik:
- Timbang berat badan
setiap hari pada
waktuyang sama
- Batasi asupan cairan dan
20

garam
- Tinggikan kepala tempat
tidur 30-40°
Edukasi:
- Anjurkan melapor jika
haluaran urin <
0,5mL/kg/jam dalam 6
jam
- Anjurkan melapor jika
BB bertambah > 1
kgdalam sehari
- Ajarkan cara mengukur
dan mencatat asupandan
haluaran cairan
- Ajarkan cara membatasi
cairan
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
diuretic
- Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat
diuretic
- Kolaborasi pemberian
continous renal
replacement therapy
(CRRT), jika perlu
Intoleransi Gejala dan tanda mayor Toleransi Aktivitas Manajemen Energi (I.05178,
aktifitas S:mengeluh lelah (L.05047, hal 149) hal 176)
berhubungan O: Frekuensi Jantung Setelah diberikan askep Observasi:
dengan , meningkat>20% dari selama 3x24 jam diharapkan - Identifikasi gangguan
ketidakseimba kondisi istirahat toleransi aktivitas fungsi tubuh yang
ngan antara meningkat. mengakibatkan kelelahan
suplai O2 Gejala dan tanda minor Kriteria hasil : - Monitor kelelahan fisik
dengan S:Dispnea saat/setelah - Frekuensi nadi dan emosional
kebutuhan (.D aktivitas meningkat (skor 5) - Monitor pola dan jam
0056 hal: 128) Merasa lemah - Keluhan lelah menurun tidur
O: Tekanan darah (skor 5) - Monitor lokasi dan
berubah>20 %dari - Dipsnea saat aktivitas ketidaknyamanan selama
kondisi istirahat menurun (skor 5) melakukan aktivitas
Gambar EKG - Dipsnesa setelah aktivitas Terapeutik:
menunjukan menurun (skor 5) - Sediakan lingkungan
aritmiasaat/setelah - Tekanan darah membaik nyaman dan rendah
aktivitas (skor 5) stimulus (mis. cahaya,
Gambaran EKG - Frekuensi napas suara, kunjungan)
menunjukan Iskemia membaik (skor 5) - Lakukan latihan rentang
Sianosis. - EKG iskemia membaik gerak pasien dan/atau
(skor 5) aktif
- Berikan aktivitas
21

distraksi yang
menenangkan
- Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi:
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukkan
aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi
perawat jika tandadan
gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

Gangguan Gejala dan tanda mayor Pertukaran Gas (L.01003 hal Manajemen
pertukaran gas S;Dispnea 94.) jalan nafas
berhubungan O:PCO2 Menurun Setelah diberikan askep (1.01012.hal
dengan meningkat,po2 selama 3x24 jam diharapkan 463)
akumulasi menurun,takikardia,pH Gangguan pertukaran Gas. Observasi:
cairan di paru arteri Kriteria hasil : - Monitor pola
paru meningkat/menurun,bun -Bunyi nafas (skor 5) nafas(Frekuensi,kedal
yi nafas tambahan. -Takikardia(skor 5) aman,usaha nafas).
Gejala dan tanda minor -Pusing (skor 5) - Monitor bunyi nafas
S:pusing,penglihatan -Penglihatan kabur (skor 5) tambahan(gurgling,m
kabur -PCO2 (skor 5) engi,wheezing,ronkhi
O:- -PO2 (skor 5) kering)
sianosis,diaphoresis,geli - Monitor
sah,nafas cuping sputum(jumlah,warna
hidung,pola nafas ,aroma)
abnormal(cepat/lambat,r Terapeutik:
eguler/ireguler,dalam/da - Pertahankan
ngkal)warna kulit kepatenan jalan nafas
abnormal(mis.pucat dengan head-tilt dan
kebiruan),kesadaran chin-lift (jaw-thrust
menurun. jika curigatrauma
servikal)
- Posisi semi fowler
- Berikan minuman
hangat
22

- Lakukan fisioterafi
dada,jika perlu
- Lakukan pengisapan
lender kurang dari 15
menit
- Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
- Berikan oksigen jika
perlu.
Edukasi:
- Anjurkan asupan
cairan
2000ml/hari,jika
tidak kontraindikasi
- Ajarkan tehnik batuk
efektif

Kolaborasi:
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,ekspekt
oran,mukolitik,jika
perlu
23

1.2.5 Implementasi
Impelementasiadalahpelaksanaandarirencanaanintervensiuntuk
mencapaitujuanyangspesifik.Tahapimplementasidimulaisetelahrencana intervensi
disusun dan ditunjukkan pada nursing ordersuntuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapkan. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan
kesehatan,pencegahanpenyakit,pemulihankesehatan,danmemfasilitasi koping
(Nursalam,2011).Menurut (Kozieretal.,2011)padaproses
keperawatan,implementasiterdiriatasmelakukandanmendokumentasikan
tindakanyangmerupakantindakankhususyangdiperlukanuntuk melaksanakan
intervensi (atau program
keperawatan).Perawatmelaksanakantindakankeperawatanuntukintervensiyang
disusundalamtahapperencanaanlalumengakhiritahapimplementasi dengan
mencatat tindakan keperawatan dan respon klienterhadap tindakan
yangdiberikan.Implementasikeperawatanberdasarkanintervensiutama
yangdigunakanuntukpasien.

Implementasi Rasional Evaluasi


Dx.1 - Untuk mengetahui - Hemodinamik klien
- Melakukan tingkat kesesakan stabil
pemeriksaan pasien - Tidak ada lagi nafas
hemodinamik terutama - Rochi dan Wheezing tambahan
RR dan Saturasi menyertai obstruksi - Pasien tidak
- Mendengarkan suara jalan nafas . mengeluh sesak
nafas - Kecepatan biasanya - Pasien dapat istirahat
- Mengkaji frekuensi mencapai kedalaman yang cukup.
kedalaman pernafasan pernafasan bervariasi
dan ekspansi dada. tergantung derajat
- Mengatur posisi gagal nafas
pasien - Suplai O2 dapat di
- Menganjurkan pasien perbaiki dengan
untuk istirahat. posisi duduk
- Menberikan oksigen tinggidan latihan
jika di perlukan nafas untuk
menurunkan kolaps
jalan nafas,tindakan
ini juga bias
meningkatkan
ekspansi paru secara
24

maksimal.
- Dengan istirah akan
mengurangi kerja
jantung sehingga
dapat mengurangi
sesak
- Pemberian oksigen
untuk membantu
mengurangi sesak
dan kerja paru2
berkurang.

Dx.2 - Dengan mengkaji - Skala nyeri normal 0


- mengkaji skla skala nyeri dan - Hemodinamik stabil
nyeri,karakteristik karakteristik nyeri - Pasien tidak
nyeri dapat mengetahui meringgis lagi
- melakukan tingkat nyeri dan - Pasien dapat istirahat
pemeriksaan lokasi nyari dengan cukup
Hemodinamik,N,TD bagaimana nyeri - Pasien tidak
- Mengajarkan pasien dating dan lama mengeluh nyeri lagi.
untuk -melakukan nyeri
teknik relaksasi - Dengan melakukan
- Menganjurkan pemeriksaan
keluarga untuk hemodinamik biasa
mendampingi pasien bila nyeri nadi
- Kolaborasi dalam meningkat dan
pemberian therafi tekanan darah juga
meningkat
- - Teknik relaksasi
mengalihkan rasa
nyeri
- Dengan dukungan
keluarga dapat
mengurangi rasa
nyeri karena psiki
kita dapat berkurang.
- Jika nyeri berlebihan
maka kita melakukan
kolaborasi untuk
mengatasi nyeri.
Dx.3
- Melakukan pengkajian - Untuk mengetahui - Nasfsu makan klien
hemodinamik keadaan umum baik
- Mengkaji nafsu makan pasien - Tidak mual lagi
dan selera makan - Untuk mengetahui - Tidak ada muntah
- Mengkaji mual dan selera makan pasien - Klien mampu
muntah - Untuk mengetahui menghabis 1 porsi
- Menganjurkan pasien kendala dalam yang di sajikan.
25

makan sedikit tapi mengatsi mual dan


sering muntah
- Menghindari rasa
kenyang yang
membuat pasien
mual atau muntah.

- Dx,4 - Untuk mengetahui - Hemodinamik stabil


- Melakukan adanyan masalah - Turgor kulit baik
pemeriksaan pada hemodinamik - Tidak adanya odem
hemodinamik,TD - Melihat apakah - Klien dapat
- Melakukan turgor kulit mengurangi cairan
pemeriksaan turgor mengalami masalah dengan minum air
atau tidak putih tidak banyak
kulit turgor kulit
- Untuk melihat lagi.
- Melakukan
terjadinya
pemeriksaan adanya pembengkakan atau
edema terjadinya
- Melakukan penumpukan cairan
pengecekanurin < 0,5 - Untuk mengetahui
mL/kg/jam dalam 6 balance cairan
jam - Dengan memberikan
- Mengajarkan klien anjuran untuk minum
untuk membatasi yang sedikit akan
cairan mengurangi
penumpukan cairan.

- Dx.5 - Untuk mengetahui - Hemodinamik stabil


- mengkaji keadaan umum - Klien tampak tidak
hemodinamik - Untuk menghindari lelah lagi saat
- meganjurkan tirah kelelahan melakukan aktivitas
baring - Mencegah agar klien ringan atau berat
- menganjurkan tidak terlalu lelah - Klien tampak mampu
melakukkan aktivitas - Supaya perawat untuk mengatasi
secara bertahap cepat membantu aktivitasnya
- menganjurkan pasien dalam
menghubungi perawat memenuhi kebutuhan
jika tanda dan gejala klien
kelelahan tidak - Agar klien dapat
berkurang mandiri dan
- mengajarkan strategi memahami dalam
26

koping untuk mengatasi kelelahan


mengurangi kelelahan
Dx 6 -Hemodinak stabil
-mengkaji hemodinamik -untuk mengetahui - Tidak terpasang oksigen
-Monitor Gas Darah keadaan umum pasien -Tidak ada otot bantu
-mengajurkan pasien - Menurunnya saturasi nafas
untuk mengatur posisi O2 atau meningkatnya -tidak ada cuping hidung
yang nyaman PCO2 menunjukan
-memberikan oksigen jika penanganan yang lebih
di perlukan adekuat atau perubahan
terapi.
-dengan posisi yang
nyaman akan memudah
sirkulasi paru paru
sehingga tidak tertekan
oleh dinding abdomen
-membantu oksigenasi

1.2.6 Evaluasi keperawatan


Evaluasi adalah tahap kelima dari proses keperawatan, pada tahap ini perawat
membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang
sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi telah teratasi
seluruhnya, teratasi sebagian, atau belum teratasi semuanya (Debora, 2013).
Mengevaluasi juga merupakan menilai atau menghargai, dalam konteks
inievaluasi dadalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan dan terarah ketika
klien dan professional kesehatan menemukan kemajuan klien menuju
pencapaian/tujuan hasil, dan keefektifan dari rencana asuhan keperawatan.
Evaluasi juga menjadi aspek penting proses keperawatan karena kesimpulan yang
ditarik dari evaluasi menentukan apakah rencana /intervensi keperawatan harus
diakhiri, dilanjutkan atau diubah (Kozier et al., 2011).
27

BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian Keperawatan


Pengkajian dilakukan pada tanggal Jumat, 20 November 2020 pukul 09.00
WIB di ruang ICVCU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

2.1.1 Identitas Pasien


Nama : Ny. M
Umur :58 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa/suku : Dayak/Indonesia
Pendidikan : Tamat SMP
Pekerjaan :IRT (Ibu Rumah Tangga)
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jalan Kurun Seberang, Kabupaten Gunung Mas
Tanggal Masuk : Selasa, 10 November 2020
Diagnosa Medis : IHD (Ischemic Heart Disease)

2.1.2 Riwayat Kesehatan Sekarang


2.1.2.1 Keluhan Utama
Klien mengatakan “ sesak nafas disertai batuk ”
2.1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan 3 hari sebelum masuk kerumah sakit klien sering
mengeluhkan seluruh badan terasa lemas, sering merasakan sesak nafas dan nyeri
pada dada sebelah kiri, P (Nyeri saat melakukan aktivitas maupun saat istirahat) Q
(Nyeri seperti ditusuk-tusuk), R (Nyeri dada kadang menyebar kebahu dan tembus
kebelakang) S ( Skala Nyeri 4 (Sedang)) T (Berlangsung 20-30 menit dan bisa 1-
2 kali dalam sehari). Kemudian pada hari sabtu tanggal 07 November 2020 pukul
12.30 WIB keluarga membawa klien ke RSUD Kuala Kurun untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut, setelah dua hari dilakukan perawatan klien dianjurkan
28

untuk dirujuk Ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut. Kemudian pada hari Selasa 10 November 2020, pukul
12.00 WIB klien dirujuk oleh keluarga ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya, lalu masuk IGD pada pukul 03.13 WIB dan langsung dilakukan
pemeriksaan dan penanganan. Saat di IGD klien mengeluhkan badan terasa
lemas, sesak nafas, batuk dan disertai nyeri dada. Saat di periksa keadaan umum
klien tampak lemah, kesadaran CM, dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
TD: 80/50 mmHg, N: 82 x/m, S: 36,0o C, RR: 21x/m, SPO2 97 %, GCS:E 4-V 5-
M 6, di IGD klien diberikan terapi pemasangan oksigen nasal kanul 2-4
liter/menit, pemberian cairan infus NaCl 0,9 % sebanyak 16 Tpm, pemberian
terapi obat injekasi ranitidine 50 mg/IV, Arixtra 1x2,5 (SC), dan terapi obat oral
clopidogrel 75 mg 1x1, aspilets 1x1 dan simvastatin 1x10 mg. Klien di diagnosa
CHF cc IHD oleh dokter di IGD. Kemudian pada pukul 05.00 WIB klien
dianjurkan untuk rawat inap dan langsung dipindahkan keruang ICVCU untuk
mendapatkan pengobatan dan penanganan lebih lanjut.
2.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama dan tidak
pernah dirawat dirumah sakit dan di operasi
2.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit menular atau keturunan lainnya seperti jantung, DM, stroke, hipertensi,
dan lain-lain.
2.1.3 Genogram

Bagan 2.1 Genogram Keluarga Ny. M


Keterangan :
29

: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Tinggal 1 rumah
: Klien (Ny.M)
: meninggal dunia

2.1.4 Pengkajian Fisik


2.1.4.1 Keadaan Umum
Klien tampak sesak nafas dan disertai batuk,berkeringat dingin dengan
posisi semi fowler, dengan kesadaran compos menthis didapatkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 150/100 mmHg, N: 61 x/m, S: 36,5o C, RR:
28x/m, SPO2 97 %, GCS:E 4-V 5-M 6 tampak terpasang cateter, dan terpasang
O2 nasal kanul 3 lpm, tampak terpasang infus Nacl 0,9% sebanyak 16 Tpm di
tangan sebelah kiri, terpasang alat monitor vital sign (BSM), penampilan klien
cukup rapi, dan ADL klien di bantu keluarga dan perawat,reaksi cahaya 2+kanan
dan 2+ kiri.tidak ada odem pada extremitas dan tidak ada asites.
2.1.4.2 Status Mental
Pada pemeriksaan tingkat kesadaran klien compos mentis, ekspresi wajah
datar, bentuk badan mesomorph, cara berbaring semifowler dan cara bergerak
bebas, berbicara kurang jelas, suasana hati sedih dan gelisah, penampilan cukup
rapi, dalam fungsi kognitif di dapatkan hasil klien mengetahui waktu antara pagi,
sore dan malam, klien dapat membedakan keluarga perawat dan petugas
kesehatan lainnya, klien dan mengetahui bahwa dirinya sedang dirawat di Rumah
Sakit. klien tidak memiliki halusinasi dengan/akustic dll, insight baik, dan
mekanisme pertahanan baik. Klien tidak mempunyai keluhan lainnya dalam status
mental.
2.1.4.3 Tanda-tanda Vital
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital saat pengkajian didapatkan hasil Suhu
: 36,50C (axila), Nadi :61 x/menit, Respirasi : 28 x/menit, Tekanan darah :
150/100 mmHg, SPO2 : 97 %.
2.1.4.4 Pernapasan (Breathing)
30

Dalam pemeriksaan breathing didapatkan hasil bentuk dada simetris,


pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, ada batuk, tidak terdapat batuk darah (-
), tidak ada sianosis (-), terdapat nyeri dada. Pasien mengalami sesak napas pada
saat aktivitas dan saat istirahat, tipe pernapasan dada dan perut, irama napas tidak
teratur, suara napas abnormal, suara napas tambahan berbunyi rochi. Hasil
pengkajian lain adalah klien terpasang oksigen nasal kanul 3 Lpm.
Masalah Keperawatan : Pola Nafas Tidak Efektif
2.1.4.5 Kardiovaskular (Blood)
Hasil dari pemeriksaan kardiovaskular didapatkan adanya nyeri dada (-),
kram kaki (-), pusing (-), clubing finger (-), sianosis (-), sakit kepala (-), CRT <2
detik, akral teraba dingin lembab, ictus cordis tidak terlihat, vena jugularis
meningkat, suara jantung ada kelainan (S3 gallop) irama jantung regular, nadi
teraba lambat. Pada pemeriksaan tambahan yaitu pemeriksaan EKG di didapatkan
hasil frekuensi jantung (Heart Rate/R) adalah 61 dengan irama sinus rythem
(NSR), dan didapatkan nilai CTR Ny.M adalah 66%.
Masalah Keperawatan : Resiko kelebihan volume cairan
2.1.4.6 Persyarafan (brain)
Pada pemeriksaan persyarafan didapatkan hasil GCS E4 : klien dapat
membuka mata saat diajak bicara/ dipanggil, V 5 , M 6 : klien dapat mengikuti
perintah dengan menunjuk area tempat nyeri dengan total, Pupil isokor, refleks
cahaya kanan 2 +/Kiri 2+, klien tampak gelisah, tidak adanya nyeri (-), tremor (-),
vertigo (-) dan kejang (-).Pada pemeriksaan uji saraf kranial didapat kan hasil :
Nervus kranial I (Olfaktorius) klien dapat membedakan bau minyak kayu putih
dan bau balsem, Nervus kranial II (OptikusI klien dapat melihat dengan baik,
Nervus kranial III ( Okulomotorius) klien dapat menggerakan bola mata ke arah
kiri dan kanan, Nervus kranial IV(Trokhlearis) pupil isokor, Nervus kranial V
(Trigeminus) klien dapat merasakan sentuhan panas dan dingin pada kulitnya dan
klien dapat mengunyah dengan baik, Nervus kranial VI (Abdusens) klien dapat
menggerakan bola mata ke arah kanan, kiri, atas dan bawah, Nervus Kranial VII
(Fasialis) klien dapat membedakan rasa manis dan asin, Nervus kranial VIII
(Akustikus) klien dapat mendengar dengan baik. Uji koordinasi ekstremitas atas
31

jari ke jari (+), dan jari ke hidung (+), ekstremitas bawah tumit ke jempol kaki (+),
uji kestabilan tubuh (+). Tidak ada keluhan lain .
2.1.4.7 Eliminasi urine (bladder)
Pada pemeriksaan Eliminasi didapatkan klien tampak terpasang cateter
dengan produksi urine 1500 ml/24 jam, warna urine kuning jernih, bau khas
amoniak.Tidak ada masalah dalam system urinaria.
2.1.4.8 Eliminasi Alvi (bowel)
Pada pemeriksaan bibir tampak cukup lembab dan tidak ada perlukaan,
Gigi lengkap, tidak terpasang gigi palsu atau kawat gigi, tidak terdapat karang
gigi, dan tidak ada perlukaan serta perdarahan. Gusi tidak ada ada peradangan,
perdarahan atau perlukaan. Mukosa mulut kering, tidak ada tonsil dan haemoroid.
BAB 1-2 x/hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek, tidak ada masalah
seperti diare (-), konstipasi (-), kembung (-), feces berdarah (-), melena(-), Bising
usus (+) 12 x/menit, tidak ada nyeri tekan dan benjolan. Tidak ada keluhan
lainnya dan tidak ditemukan masalah keperawatan.
2.1.4.9 Tulang, Otot dan integumen (Bone)
Kemampuan pergerakan sendi terbatas, tidak ditemukan parese (-),
paralise (-), hemiparese (-), krepitasi (-), nyeri (-), bengkak(-), kekukan otot (-),
flasiditas (-), spastisitas (-). Uji kekuatan otot ekstremitas atas 5|5, ekstremitas
bawah 5|5, tidak ada deformitas tulang (-), peradangan (-), perlukaan (-), dan
patah tulang (-) dan Tulang belakang normal.
2.1.4.10 Kulit-kulit Rambut
Klien tidak memiliki alergi obat, makan, kosmetik dan lain-lain. Suhu
kulit hangat, warna kulit normal, turgor kulit cukup, tekstur halus, tidak ada
jaringan parut, tekstur rambut kasar dan tumbuh merata, bentuk kuku simetris.
Tidak ada masalah keperawatan.
2.1.4.11 Sistem Pengindraan
Pada pemeriksaan mata/penglihatan didapatkan hasil fungsi penglihatan
berkurang kabur, gerakan bola mata bergerak normal, sklera normal/putih,
konjungtiva merah muda, kornea bening, tidak menggunakan alat bantu
(kacamata/lensa kontak), tidak ada nyeri dan tidak ada keluhan lainnya.Pada
pemeriksaan telinga/pencengaran didapatkan hasil fungsi pendengaran baik.Pada
32

pemeriksaan hidung/penciuman didapatkan hasil bentuk simetris, tidak ada lesi (-


), patensi (-), obstruksi (-), nyeri tekan sinus (-), transluminasi (-), polip (-). Tidak
ada masalah keperawatan.
2.1.4.12 Leher Dan Kelenjar Limfe
Tidak ada massa pada leher, tidak ada jaringan parut, kelenjar limfe tidak
teraba, kelenjar tiroid tidak teraba, mobilitas leher bebas.
2.1.4.13 Sistem Reproduksi
Pada pemeriksaan sistem reproduksi tidak dilakukan pengkajian. Klien
tidak ada keluhan lainnya dan tidak ditemukan masalah keperawatan.

2.1.5 Pola Fungsi Kesehatan


2.1.5.1 Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit
Klien menganggap penyakit yang dideritanya diakibatkan karena
kurangnya dalam menjaga kesehatan,diet tidak tepat seperti makanan yang
berlemak,,goreng-gorengan. Klien dan keluarga juga dapat menerima keadaan
yang di alami klien saat ini tetap berpikir positif bahwa klien dapat sembuh
melalui pengobatan yang diberikan dan berdoa.
2.1.5.2 Nutrisi dan Metabolisme
Pada pemeriksaan nutrisidan metabolisme di dapatkan TB = 155 cm, BB
sekarang = 56Kg, BB sebelum sakit 56 Kg. Klien dianjurkan diet biasa dan diet
TKTP, klien tidak ada mual (-) dan muntah (-), tidak ada kesukaran menelan (-).

IMT = BB(Kg) = 56 = 56 = 23 Normal


(TB/100)2 155/100 2,40

Pola makan sehari-hari Sesudah sakit Sebelum sakit


Frekuensi/hari 3x/hari 3x/hari
Porsi 1/2 porsi 1 porsi
Nafsu makan Kurang Baik
Jenis makanan Lauk pauk, nasi, Sayur, nasi, lauk pauk,
sayuran gorengan
Jenis minuman Teh hangat, air putih Teh hangat yang tidak
33

terlalu manis, air putih


Jumlah minuman/cc/24 + 440 + 1500
jam
Kebiasaan makan Baik Baik
Keluhan/masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah

2.1.5.3 Pola istirahat dan tidur


Saat di rumah : waktu tidur klien tidur siang 1 jam namun jarang, saat
malam tidur 7-8 jam. Saat di rumah sakit : aktivitas klien dikurangi, waktu
banyak untuk istirahat. Skala aktivitas klien 2(memerlukan Bantuan dan
pengawasan)
Masalah Keperawatan : Intoleransi Aktivitas
2.1.5.4 Kognitif
Klien dapat mengerti dan memahami masalah kesehatan yang di alaminya
setelah dijelaskan oleh perawat dan dokter
2.1.5.5 Konsep Diri
Gambaran diri : klien mempunyai anggota tubuh yang lengkap, dan klien
sangat mensyukuri atas semuanya. Ideal diri : klien mengatakan ingin penyakitnya
dapat cepat sembuh sehingga dapat bekerja seperti biasa. Identitas diri : klien
adalah seorang perempuan. Harga diri : klien tidak malu dan dapat menerima
dengan penyakitnya. Peran : klien adalah seorangibu rumah tangga tangga
sekaligus seorang istri, ibu bagi anak-anaknya. Tidak ada masalah dalam konsep
diri.
2.1.5.6 Aktivitas sehari-hari
Sebelum sakit aktivitas yang dilakukan oleh klien sebagai ibu rumah
tangga adalah mengurus pekerjaan yang ada dirumah. Tetapi sejak sakit klien
dianjurkan untuk mengurangi aktivitasnya.
Masalah Keperawatan : Intoleransi aktivitas
2.1.5.7 Koping-Toleransi terhadap Stress
Klien dan keluarga dapat mentoleransi stress dan masalah yang dihadapi,
menurut Ny. M segala masalah pengobatan selalu didiskusikan bersama dengan
keluarga. Tidak ada masalah tentang koping-toleransi terhadap stress.
34

2.2.5.8 Nilai-Pola Keyakinan


Klien dan seluruh keluarga menganut agama Islam. Klien mengatakan
pengobatan yang dilakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama yang
dianutnya. Tidak ada masalah tentang nilaipola keyakinan.

2.1.6 Sosial-spritual
2.1.6.1 Kemampuan berkomunikasi
Klien dapat berkomunkasi dengan baik dan kooperatif
2.1.6.2 Bahasa sehari –hari bahasa
Dayak ngaju
2.1.6.3 Hubungan dengan keluarga
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam keluarga
2.1.6.4 Hubungan dengan teman / petugas kesehatan/ orang lain
Klien mengatakan tidak masalah baik debgan teman maupun
tenaga kesehatan dan orang lain
2.1.6.5 Orang berarti terdekat
Suami dan anak-anak
2.1.6.6 Kebiasaan mengunakan waktu
Klien mengatakan kumpul bersama keluarga
2.1.6.7 Kegiatan beribadah
Klien mengatakan mengikuti pengajian ,klien orang yang aktif
dalam keagamaan.
35

2.1.7 Data Penunjang (Radiologi,Laboratorium,Penunjang Lainnya)

Gambar 2.1 Gambaran Hasil Bacaan Pemeriksaan Rongen pada Ny.


M
36

Gambar 2.2 Gambaran pemeriksaan EKG pada Ny. M

2.1.8 Penatalaksanaa Medis


No. Jenis Obat Dosis Jam Rute Indikasi
Terapi Obat Injeksi
1. Infus NaCl 0,9 16 500cc/24 IV Digunakan untuk mengatur
% TPM jam jumlah air dalam tubuh dan
untuk mengatasi kehilangan
sodium yang disebabkan oleh
dehidrasi.
2. Ranitidine 50 2x1 18.00- IV Pengobatan jangka pendek
mg 06.00 tukak duodenum aktif, tukak
lambung aktif, mengurangi
gejala refluks esophagus.
3. Arixtra 4 gr 1x1 06.00 Obat ini digunakan untuk
mencegah dan mengobati
penyakit deep vint thrombosis
(DVT) yaitu suatu kondisi yang
37

menyebabkan terbentuknya
gunpalan darah dan
penyumbatan dipembuluh darah.
4. Mecobalamin 2x1 18.00- IV Mecobalamin atau
06.00 methylcobalamine adalah salah
satu bentuk vitamin B12 yang
sering digunakan untuk
mengobati neuropati perifer
5. Citicolin 500 2x1 18.00- IV Obat ini digunakan untuk
mg 06.00 mempertahankan fungsi otak
secara normal, serta mengurangi
jaringan otak yang rusak akibat
cidera.
6. Ondansentron 1x1 K/P IV Obat ini digunakan untuk
4 mg mencegah serta mengobati mual
dan muntah
7. Moxifloxacin 1x1 18.00 IV Moxifloxacin adalah antibiotic
400 mg yangdigunakan untuk
menangani infeksi bakteri
Terapi Obat Oral
1. Clopidogrel 1-0-0 07.00 Oral Obat ini digunakan untuk
mencegah trombosit atau sel
keeping darah saling menempel
dan membentuk gumpalan
darah.
2. Aspilet 0-1-0 14.00 Oral Digunakan untuk menurunkan
resiko thrombosis coroner lebih
lanjut selama fase pemulihan
dari infark miokard.
3 Atorvastatin 0-0-1 22.00 Oral Digunakan untuk menurunkan
20 mg kadar lemak didalam darah
4. Spironolactone 0-1-0 14.00 Oral Digunakan untuk menurunkan
tekanan darah dan untuk
pengobatan gagal jantung
hypokalemia, sirosis, dan
edema.
5. Ramipril 0-0-1 22.00 Oral Digunakan untuk mengatasi
tekanan darah tinggi yang
berkerja dengan menghambat
hormon yang merubah
angiotensin I menjadi
angiotensin II
6. Aminefron 3x1 14.00 Oral Obat ini digunakan untuk
22.00 mengobati kelainan pada fungsi
07.00 ginjal
7. Paracetamol K/P K/P Oral Digunakan untuk menurunkan
tablet demam dan pereda nyeri.
8. Concor 0-1-0 14.00 Oral Obat ini digunakan untuk untuk
38

mengobati tekanan darah tinggi,


stroke dan serangan jantung
10. Alprazolam 0-0-1 22.00 Oral Digunakn untuk pengobatan
gangguan mental seperti
gangguan kecemasan dan
serangan panik yang umumnya
disebabkan oleh depresi

2.2 ANALISA DATA

No Data subyektif dan data Kemungkinan Masalah


obyektif penyebab
1 DS : Iscemik jantung Pola nafas tidak
klien mengatakan sesak napas. efektif
DO : pembuluh darah
- klien tampak lemah arteri jantung yang
- klien tampak sesak terhambat separuh
- klien ada batuk /seluruhnya
- klien tampak pucat
- terpasang O2 NS 3Lpm gannguan irama
- posisi semi fowler jantung dan
-Cuping hidung (+) penurunan COP dan
-Tipe pernafasan Dada dan saturasi oksigen.
Perut
-Irama nafas tidak teratur
-suara nafas rochi
-Capillary refill<2 detik
- RR 28X/M
- Saturasi 97%

2. DS:
-Klien mengatakan lemas dan Curah Jantung Intoleransi
mudah cape saat melakukan aktivitas
aktivitas. Gangguan sirkulasi
DO:
-klien tampak lemas,lelah Pembuangan sampah
- ADL hampir semua di bantu katabolisme yang
oleh perawat dan keluarga tidak adekuat
- Skala aktivitas 2 kejaringan
-Waktu istirahat 7-8 jam
TTV
-150/100 mmHg Jaringan tidak dapat
39

menyedikan cukup
darah untuk
memenuhi
kebutuhan metabolic
sel yang sedikit
meningkat

Sehingga terjadi
kelemahan umum
3 DS: Jantung tidak dapat
-klien mengatakan batuk memompa darah Resiko kelebihan
-klien mengatakan keringat volume cairan
dingin
DO: ke seluruh tubuh
- Suara nafas tambahan sehingga
rochi mengakibatkan
- Suara jantung
4. gallop(S3 gallop)
- Nadi teraba lambat.
- Vena jungularis penurunan fungsi
meningkat ginjal untuk
- Nadi 61x/m mengeluarkan
- RR 28x/m kelebihan cairan
- Odem(-)
- Asites (-)

2.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS

2.3.1 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan COP dan saturasi
oksigen.

2.3.2Intoleransi aktifitas berhubungan dengan , ketidakseimbangan antara suplai


O2 dengan kebutuhan.

2.3.3 Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan Hipervolemia

RENCANA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : NY.M
RUANG RAWAT : ICVCU RSUD Doris Sylpanus Palangka
Raya
No Diagnosa Tujuan/ Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Pola napas tidak Pola Napas (L. - Pemeriksaa - Perubahan TD
efektif 01004, hal 95) n menunjukan
40

berhubungan Setelah diberikan hemodinam efek hipoksia


dengan penurunan askep selama ik sistemik pada
COP dan saturasi 3x24 jam - Dengarkan fungsi jantung.
oksigen (D.0005 diharapkan suara nafas
- Ronchi dan
hal 26) inspirasi dan/atau - Atur posisi
ekspirasi yang pasien Wheezing
memberikan - Anjurkan menyertai
ventilasi adekuat. pasien obstruksi jalan
Kriteria hasil : untuk nafas.
- Ventilasi istirahat. - Suplai O2 dapat
semenit - Berikan di perbaiki
meningkat oksigen
dengan posisi
(skor 5) jika di
- Dipsnea perlukan duduk tinggi
menurun (skor - Kaji dan latihan
5) tingkat untuk
- Frekuensi kesesakan menurunkan
napas klien kolaps jalan
membaik nafas ,tindakan
(skor 5)
ini juga bias
- Kedalaman
napas meningkatkan
membaik exspansi paru
(skor 5) secara
maksimal.
- Dengan istirah
akan
mengurangi
kerja jantung
sehingga dapat
mengurangi
sesak
- Pemberian
oksigen untuk
membantu
mengurangi
sesak dan kerja
paru2
berkurang.
2. Intoleransi Toleransi - mengkaji - untuk
aktifitas Aktivitas hemodinamik mengetahui
berhubungan (L.05047, hal - meganjurkan keadaan
dengan , 149) tirah baring umum
ketidakseimbangan Setelah diberikan - menganjurkan - Untuk
antara suplai O2 askep selama melakukkan menghindari
dengan kebutuhan 3x24 jam aktivitas secara kelelahan
41

(D.0056 ,hal 128) diharapkan bertahap - Mencegah


toleransi aktivitas - menganjurkan agar klien
meningkat. menghubungi tidak terlalu
Kriteria hasil : perawat jika lelah
- Frekuensi nadi tanda dan - Supaya
meningkat gejala perawat
(skor 5) kelelahan tidak cepat
- Keluhan lelah berkurang membantu
menurun (skor - mengajarkan pasien
5) strategi koping dalam
- Dipsnea saat untuk memenuhi
aktivitas mengurangi kebutuhan
menurun (skor kelelahan klien
5) - Agar klien
- Dipsnesa dapat
setelah mandiri dan
aktivitas memahami
menurun (skor
5) dalam
- Tekanan darah mengatasi
membaik kelelahan.
(skor 5)
- Frekuensi
napas
membaik
(skor 5)
EKG iskemia
membaik (skor 5)

3. Resiko kelebihan Kelebihan - Untuk


-Mengkaji
volume cairan b.d volume Cairan mengetahui
hemodinamik
Hipervolemia (D (L.05020, hal 41) adanya
-Mengkaji suara
002,hal :62) Setelah diberikan takikardia,di
nafas tambahan
askep selama spnea,atau
-monitor intake
3x24 jam hipotensi
dan output cairan
diharapkan dapat
-Batasi asupan
keseimbangan mengindika
cairan
cairan meningkat. sikan
-anjurkan pasien
Kriteria hasil : kekurangan
dan keluarga
- Asupan cairan volume
melaporkan jika
meningkat cairan atau
urin berlebihan
(skor 5) ketidakseim
-Ajarkan cara
- Keluaran urin bangan
mengukur dan
meningkat ektrolit
mencatat asupan
(skor 5) - Suara nafas
haluaran cairan
- Edema rochi dan
-kolaborasi dalam
menurun (skor wheezing
pemberian
5) menyertai
diuretick jika perlu
42

- Dehidrasi obstruksi
menurun (skor jalan nafas
5) - Untuk.
- Tekanan darah - memberikan
membaik informasi
(skor 5) status
- Turgor kulit keseimbang
membaik an cairan
(skor 5) untuk
menetapkan
kebutuhan
cairan
pengganti.
- Untuk
mencegah
ketidak
seimbangan
intake atau
output.
- Untuk
mengukur
jumlah urin
keluar jika
tidak
terpasang
kateter.

2.4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari /Tanggal Diagnosa keperwatan Evaluasi Tanda


Jam (SOAP) tangan dan
nama
perawat
Jumat, 13 Diagnosa 1 : S : “Klien mengatakan masih
November 1. Mengobservasi sesak
2020 tanda-tanda vital O :
Pukul : setiap 1 jam - Klien tampak lemas
07.00-08.00 2. Memberikan - Tampak sudah
WIB terapi O2 sesuai terpasang O2 nasal
08.00-08.30 indikasi kanul 3 lpm
WIB 3. Menganjurkan - Klien minum +440
08.30-09.00 klien untuk cc Trieka
WIB membatasi - Klien tampak sudah
09.00-14.00 pemasukan cairan diberikan beberapa
WIB 4. Berkolaborasi terapi obat arixtra 4
dalam pemberian gr 1x1, clopidogrel
terapi obat: 1-0-0 (Oral), aspilet
43

1) Injeksi arixtra 4 0-1-0 (Oral),


gr 1x1 spironolactone 0-1-0
2) Clopidogrel 1- (Oral), concor 0-1-0
0-0 (Oral) (Oral) sesuai dengan
3) Aspilet 0-1-0 jam yang telah
(Oral) ditetapakan
4) Atorvastatin 20 - Tanda tanda vital :
mg 0-0-1 TD : 150/100
(Oral) mmHg
5) Spironolactone Suhu : 36,50C
0-1-0 (Oral) Nadi 61 x/menit
6) Ramipril 0-0-1 SPO2 : 97 %
(Oral) A : Masalah belum teratasi
7) Concor 0-1-0 P : Lanjutkan Intervensi,
(Oral) 1,2,3,dan 4
Jumat, 13 Diagnosa 2 : S : Klien mengatakan
November 1. Memantau tubuhnya terasa lemas dan
2020 keadaan umum merasa cepat lelah
Pukul : klien O :- Klien tampak lemah
07.00-08.00 2. Mengukur skala - ADL tampak dibantu
WIB aktivitas klien oleh keluarga
08.00-08.30 3. Memantau intake - Skala aktivitas 2 TRIEKA
WIB nutrisi yang (memerlukan bantuan
08.30-09.00 adekuat dan pengawasan)
WIB 4. Menganjurkan - Klien makan 3 kali
09.00-14.00 melakukan sehari 1 porsi penuh
WIB aktivitas secara (habis) lauk pauk, nasi,
bertahap sayuran
5. Berkolaborasi - klien tampak
dengan tim medis melakukan aktivitas
dalam memuhi yang dapat ditoleransi
ADL klien seperti miring kanan
dan miring kiri dan
mencoba menggerakan
tangan dan kaki secara
perlahan untuk
mencegah kekakuan
- Tanda tanda vital :
TD : 150/100 mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi 61 x/menit
SPO2 : 97 %
A : Masalah intoleransi belum
teratasi
P :Lanjutkan intervensi
1,2,3,4 dan 5

Jumat, 13 Diagnosa 3 DS:


44

November - Mengkaji -klien mengatakan masih


2020 hemodinamik batuk
Pukul : - Mengkaji -klien mengatakan kadang
07.00-08.00 suara nafas kadang berkeringat dingin
WIB tambahan DO:
08.00-08.30 - monitor - Suara nafas tambahan
WIB intake dan rochi
08.30-09.00 output cairan - Suara jantung
WIB - Batasi asupan gallop(S3 gallop)
09.00-14.00 cairan - Nadi teraba lambat. TRIEKA
WIB - anjurkan - Vena jungularis
pasien dan meningka
keluarga - Frekuensi Urin (+)
melaporkan 1500/24 jam
jika urin - Tidak ada odem
berlebihan - Tidak ada peningkatan
- Ajarkan cara BB
mengukur dan
mencatat A: masalah belum teratasi
asupan P:lanjutkan
haluaran intervensi,1,2,3,4,5,dan 6
cairan
- Berkolaborasi
dalam
pemberian
therafi obat
oral,Aminefro
n 3x1
45

DAFTAR PUSTAKA

Mutaqin, Arif.(2009).B.A Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan system

Kardiovaskuler.Jakarta:Salemba Medik

Mutaqin,Arif(2009).Pengantar Asuhan Keperawatan Klien denganGangguan


SistemKardiovaskuler. Jakarta:Salemba Medika

Price A.S,Wilson L.M(2005).Patofisiologi.Edisi 6.Jakarta:EGC

Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018).Buku standar intervensi keperawatan


Indonesia,edisi 1 cetakan II.Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018).Buku standar diagnosa keperawatan


Indonesia,edisi 1 cetakan III (revisi).Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018).Buku standar luaran keperawatan


Indonesia,edisi 1 cetakan II Jakarta: DPP PPNI
46

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
Jl Beliang No. 110 Palangka Raya Telp. (0536) 322770

LEMBAR KONSULTASI KEGIATAN BIMBINGAN


PRAKTIK LAPANGAN MAHASISWA

Tanda Tangan
No Hari/Tanggal/ Cacatan Pembimbing
Waktu Mahasiswa Pembimbing
1 Senin, 16 1.kontrak waktu untuk jadwal
November 2020. 2.pembagian LP kasus
15.00 WIB

Katarina,S.Kep.,Ners

Trieka

Takesi
Arisandy,Ns.,M.Kep

2. Rabu, 18 1Tambahkan WOC


November 2020 2.Tambahkan teori tentang
15.00 WIB - Stable angina
-Unstable angina
-Variant/Prinzmental angina
Katarina,S.Kep.,Ners

Trieka
47

Takesi
Arisandy,Ns.,M.Kep

3 Senin,23
November 2020 1. Data tdk sesuai
15.00 WIB *kesadaran apatis, gcs 15.. ??
*sesak napas, pernapasan
dada perut.. Tp respirasi
21x/mnt Katarina,S.Kep.,Ners
*pucat.. Hsl lab ,tdk ada
*pd analisa data skala
aktivitas 2, tp pd pengkajian
tdk ada
*px mdpt obat unk kerusakan
ginjal (aminefron), tp hsl lab
tdk ada
*px dpt obat unk lambung..
Tp data ada/tdk mual at
muntah, tdk ada
*hasil lab ,tdk ada
dilampirkan
Takesi
2. Pada rwyt penyakit dahulu Arisandy,Ns.,M.Kep
,tdk ada terlihat etiologi ihd ( Trieka
alkohol, DM, penggunaan
obat2an, hipertensi, obesitas)

3. Dx nyeri tdk bs diangkat,


karena DS, px mengatakan
tdk ada nyeri dada

4. Saran dx kprwtn, kelebihan


vol cairan, data pendukung
batuk , ronki, bunyi jtg gallop
48

4. Selasa,24
Nivember 2020

Katarina,S.Kep.,Ners

1.konsul Askep Lanjutkan

Trieka

Takesi
Arisandy,Ns.,M.Kep
49

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN KESEHATAN PADA KLIEN DAN KELUARGA


DENGAN PENYAKIT IHD ( Ischemic Heart Disease )DI RUANG ICVCU
RSUD dr. SYLVANUS PALANGKA RAYA

OLEH :

TRIEKA

2020.01.14901.014

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2020
50

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : PENYAKIT JANTUNG KORONER


Sub pokok bahasan : PenyakitJantungKoronerPada Pasien
Sasaran : Pasien, Keluarga Dan PengunjungPuskesmas
Waktu : 20Menit
Hari/tanggal : Rabu 25 November 2020
Tempat : Di Ruang ICVCU RSUD dr. Doris Sylvanus
Jam : 09.00 WIB
Penyuluh : TRIEKA

1.1 TujuanInstruksionalUmum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit,
diharapkanpengetahuankeluarga klien tentang PenyakitJantungKoroner dapat
meningkat.

1.2 TujuanInstruksionalKhusus
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga klien dapat :
1.2.1 MenjelaskanapaituPenyakitJantungKoroner
1.2.2 MenjelaskancaraperawatankliendenganPenyakitJantungKoroner

1.3 Metode
Metode yang digunakan pada penyuluhankesehataniniadalah :
1.3.1 Ceramah
1.3.2 Tanya jawab

1.4 Media
1.4.1 Satuan acara penuluhan (SAP) tentangPenyakitJantungKoroner.
1.4.2 Leaflettentang PenyakitJantungKoroner.
51

1.5 Kegiatan Penyuluhan


N Wak Kegiatan penyuluhan Metod
o tu e
1 2 Pembukaan :
menit 1) Membukakegiatandenganmengucapkansalam.
2) Memperkenalkandiri
3) Menjelaskantujuanpenyuluhan Ceram
4) Menyebutkanmateri yang akandiberikan ah
2 10 Pelaksanaan :
menit 1) MenggalipengetahuankliententangPenyakitJantungKoron
er.
2) MenjelaskanpengertiantentangPenyakitJantungKoroner.
3) MenjelaskanetiologiPenyakitJantungKoroner. Ceram
4) MenjelaskanmanifestasiklinisPenyakitJantungKoroner. ah
5) MenjelaskantentangbagaimanacarapencegahanPenyakitJa
ntungKoroner.
6) MenjelaskantentangbagaimanacaraperawatanPenyakitJant
ungKoroner.
7) Menjelaskantentangpenatalaksanaan
padaPenyakitJantungKoroner.
3 5 Evaluasi :
menit Memberi kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya Diskus
i&
Tanya
jawab
4 3 Terminasi :
menit 1. Mengucapkanterimakasihatasperansertapasien dan
pengunjung di ruang ICVCU Ceram
2. Mengucapkansalampenutup ah

1.6 Evaluasi
1.6.1 EvaluasiStruktural
1.6.1.1Tempat dan alat sesuai rencana
1.6.1.2Peran dan tugas sesuai rencana
1.6.1.3Setting tempat sesuai dengan rencana
1.6.1.4Evaluasi Proses
1.6.1.5Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
1.6.1.6Selama kegiatan semua peserta aktif

1.6.2 Evaluasi Hasil


52

1.6.2.1 PesertadapatmengetahuitentangpengertianPenyakitJantungKoroner.
1.6.2.2 PesertadapatmengetahuitentangpenyebabpengertianPenyakitJantungKoron
er.
1.6.2.3 Pesertadapatmengetahuitentangtanda dan gejalaPenyakitJantungKoroner.
1.6.2.4 PesertadapatmengetahuitentangcarapencegahanpenyakitPenyakitJantungK
oroner.
1.6.2.5 PesertadapatmengetahuitentangcaraperawatanpenyakitPenyakitJantungKo
roner.
1.6.2.6 PesertadapatmengetahuitentangbagaimanapenatalaksanaanpenyakitPenyak
itJantungKoroner.

MATERI PENYULUHAN
53

PENYAKIT JANTUNG KORONER

PENDAHULUAN

Jantungandamemerlukanoksigendaridarahuntukbekerjasecarabaik.
PenyakitJantungKoroner (PJK) terjadiketikapembuluhdarah yang
mensuplaidarahkejantung (arterikoroner) menyempit dan
alirandarahkejantungmenjadiberkurang.
Jikajantungtidakmendapatkancukupsuplaioksigendaridarah, suatunyeri
yang disebut angina akandirasakan oleh penderita.
Jikasuatuarterikoronertersumbat total dan mendadak,
akanadabagiandarijantung yang tidakteraliri oleh
darahkemudianterjadilahseranganjantung.

APAKAH YANG MENYEBABKAN PENYAKIT JANTUNG


KORONER?

Penyebabutamadarisuatupenyakitjantungkoroneradalahsuatu proses
atherosclerosis. Ekses lemak dan kolesteroldalamdarahterdeposit pada
dindingdaripembuluhdarah. Seiringberjalannyawaktu, deposit lemak atau
atheroma iniakanmenumpuk dan membentukplak yang
akanmenyebabkanarterimenyempit dan
mengerassehinggamenghambatalirandarah.

Penyebab lain daripenyakitjantungkoronerantara lain


adalahadanyabekuandarah yang terlepas di
pembuluhdarahsehinggadapattersangkut pada
pembuluhdarahterutamapembuluhdarah yang sudahmenyempitakibat
proses atherosklerosis dan tekanandarah yang tinggi yang
dapatmenyebabkanbebantambahanbagijantung.
54

Resikoterjadinya proses atheroskleosismeningkat pada


seseorangdenganfaktorresikoberikutini:
- Riwayatmerokok
- Memiliki Diabetes Mellitus
- MemilikiHipertensi
- Memilikikadarkolesterol yang tinggi
- Jarangberolahraga
- Berat badan diatasbatas normal
- Memilikiriwayatkeluarga yang menderitapenyakitjantungkoroner

KELUHAN DAN GEJALA

Keluhan yang dirasakanmasing-masingpenderitadapatberbeda-


bedatergantungdariapakaharterikoronertersumbatsebagianatau total.
Arterikoroner yang
tersumbatsebagiandapatmenyebabkanandamerasakannyeri dada atau
angina. Nyeri dada inidapatberupasekedar dada yang
terasaampekatausekadar rasa tidaknyaman di dada sampai angina yang
beratdimana dada terasasepertitertekanatausepertitertimpabendaberat yang
dapatmenjalarkeleher, rahangataupunlengan. Biasanyakeluhandipicu oleh
akitivitasfisik yang beratataustres dan
biasanyanyeriberlangsungkurangdari 10
menittapidapatdiredakandenganobat anti-angina.
Sementarabilaarterikoronertersumbat total
makadapatterjadisuatuseranganjantungatausindromakoronerakut. Hal
inidapatmenyebabkansuatukerusakanpermanen pada ototjantung.
Sehinggajikaandamendugadiriandasendiriataupun orang yang
andakenalsedangmengalamiseranganjantung,
segerahubungitenagamedisatausegerabawakeRumahSakitterdekat.
Seranganjantungdapattimbulkapansaja, termasuksaatsedangberistirahat.
Bilakeluhanandaberlangsunglebihdari 10
55

menitatautidakredadenganpemberianobat anti-angina,
segeralahmencaribantuantenagamedis.

DIAGNOSIS

Bilaandamengalamikeluhanseperti di atas,
segeralahmemeriksakandiriandakedokter agar
dapatsegeradilakukanpenanganan yang memadai.
Dokterandaakanmelakukanpenilaianterhadapfaktorresikokardiovaskulardi
manaselainmencaritahuriwayatkesehatanandasebelumnya dan
riwayatpenyakitjantungdalamkeluargaanda, dokter juga
akanmelakukanpenilaianterhadapgayahidup dan
polamakansertakebiasaanandasepertimerokok, olahraga dan sebagainya.
Selainmelakukanpemeriksaanfisiksepertipemeriksaantekanandarah, dokter
juga
akanmerujukandauntukpemeriksaantambahansepertipemeriksaankadarkole
sterol dan faktorresikolainnya, pemeriksaanelektrokardiografi,
rontgenthoraks dan
biladiperlukandapatdilakukanekhokardiografimaupunangiografisesuaiindi
kasi.

TATALAKSANA

Penangananpenyakitjantungkoronermeliputikombinasiperubahangayahidu
p dan pemberianobat-obatan (medikamentosa) yang memadai.

Perubahangayahidup yang
perludilakukanadalahpenderitaharusberhentimerokok,
memulaimakanmakanan yang rendah lemak dan kaya serat,
membatasikonsumsi garam dan menghindarimakanandengankadar lemak
jenuh.
56

Pemberianmedikamentosa pada
pasiendenganpenyakitjantungkoronermeliputiberbagaijenisobat-obatan,
antara lain obatperedanyeri dada (anti angina), obat anti platelet, dan obat-
obat lain untukmengurangifaktorresikosepertiobat anti kolesterol, anti
hipertensi dan sebagainya. Konsumsiobat-
obataninidalamjangkapanjangdapatmembuatpenderitamenjadijenuhsehing
gakepatuhanminumobatberkurang,
namunpenderitaperlumenyadaripentingnyaobat-
obataniniuntukmengontrolprogresivitaspenyakitnya dan
mengurangikeluhan-keluhannya. Penghentianatauperubahanapapun pada
jenismaupundosisobatharusdengansepengetahuan dan
dalampengawasandokter yang merawat.

INFORMASI LEBIH LANJUT

Bilaandamerasabingungatauadahal yang belumdipahamidariinformasi


yang sudahandabacaatausudahdiberikan pada anda, adalahsuatuhal yang
bijaksanauntukberkonsultasidenganpenyedialayanankesehatanprofesionals
epertidokter, apotekeratauperawatuntukmendapatkaninformasi yang tepat.

TANDA DAN GEJALA PENYAKIT JANTUNG KORONER


57
58
59

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jakarta :


DIVA.

Udjianti, WajanJuni. 2010. KeperawatanKardiovaskular. Jakarta


:SalembaMedika

Pudiasti, R. D. 2013 Penyakit-Penyakit Mematikan. Yogyakarta : Nuha Medika


60

TRIEKA

2020.01.14901.014
61

LOG BOOK

MAHASISWA STIKES EKA HARAP

PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN VIII TA. 2020-2021

STASE KDP, KMB, KEPERAWATAN MATERNITAS

DAN KEPERAWATAN ANAK

Nama : Trieka

NIM : 2020.01.14901.014

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Jalan Beliang No. 110 Telp. (0536) 3227707

E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
62

Data Personal

Nama Lengkap : Trieka

NIM : 2020.01.14901.014

Tempat, tanggal lahir : Tanjung Karitak,14 juli 1985

Alamat : jln.bukit raya 6 no.101 palangkaraya

No handphone : 0853-8989-7742

Tempat Praktik : Stase KMB

TTD

Trieka
63

1. Target Kompetensi Keperawatan Dasar Profesi

No. Kompetensi Target Capaian

1 Menunjukan sikap Caring Asuhan Keperawatan 5

2 Menerapkan tindakan unversal precaution 5

3 Menerapkan Komunikasi terapeutik dengan klien dan Keluarga 5

Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan konsep


4 diri 5

Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kecemasan (stres


5 koping) 5

6 Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan


berduka (nilai dan keyakinan) 5

Memberikan pendidikan kesehatan perencanaan pulang untuk klien


7 dan keluarga 5

8 Melakukan Pemeriksaan Fisik 5

9 Pemeriksaan Tanda-tanda Vital 5

10 Melatih nafas dalam dan batuk efektif 5

11 Melakukan Fisioterapi Dada (Oksigenasi) 5

12 Memberikan terapi Oksigen melalui nasal kanula dan masker 5

13 Melakukan pengisapan lendir (suction) 5

14 Melatih rentang pergerakan sendi (RPS) 5

15 Mengatur Posisi klien di tempat tidur 5

16 Memindahkan klien 5

17 Memandikan klien ditempat tidur 5

18 Memasang dan Melepaskan NGT 5

19 Memberikan makan melalui NGT 5


64

20 Menghitung Kebutuhan dan Kalori 5

21 Perawatan Luka 5

22 Pemberian Obat 5

23 Mengambil darah Vena 5

24 Manajemen Nyeri 5

25 Mengajarkan kesehatan reproduksi 5

26 Melaksanakan Pendidikan Kesehatan (Individu) 1

27 Melaksanakan Pendidikan Kesehatan (Kelompok) 1

2. Target Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah

No. Kompetensi Target Capaian

1 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital 5 √

2 Pemeriksaan head to toe √

1) Pemeriksaan kepala 5 √

2) Pemeriksaan leher 5 √

3) Pemeriksaan thorax 5 √

4) Pemeriksaan abdomen 5 √

5) Pemeriksaan ginjal 5

6) Pemeriksaan ekstremitas √

a. Ekstremitas atas 5 √

b. Ekstremitas bawah 5 √

7) Pemeriksaan gerakan sendi 5 √

8) Pemeriksaan reflex patela 5


65

2 Pemenuhan kebutuhan Oksigen

1) Memberikan oksigen nasal 3 √

2) Memberikan oksigen masker 3

3) Melatih batuk efektif 3 √

4) melakukan perawatan WSD 3

5) Melakukan Chest Fisioterapi 3

6) Melakukan postural drainage 3

7) Melakukan Incentive Spirometry 3

3 Mempertahankan suhu tubuh

1) Melakukan kompres hangat 5

2) Melakukan kompres dingin 5

3) Memberikan selimut hangat 5

4) Memberikan minuman hangat 5

4 Mengelola asuhan keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit

1) Menghitung kebutuhan cairan dan elektrolit 5 √

2) Menghitung intake 5 √

3) Menghitung output 5 √

4) Pemasangan infuse 5 √

5) Menghitung tetesan infus 5 √

6) Mengganti cairan infus 5

7) Melepas infuse 5

8) Melakukan perawatan infuse 5

9) Memberikan transfusi darah 5

10) Melakukan setting infuse pump 5

11) Melakukan setting syringe pump 5

5 Penatalaksanaan Pemberian Obat


66

1) Pemberian obat melalui nebulizer 3

2) Pemberian obat oral 3 √

3) Pemberian obat sublingual 3

4) Pemberian obat melalui Nasogastric 3

5) Pemberian obat melalui subkutan 3

6) Pemberian obat intravena 3

7) Pemberian obat melalui drip 3

8) Pemberian obat melalui intramuskular 3

9) Pemberian obat melalui rectal 3

10) Melakukan skintest 3

11) Pemberian Obat PatientControlled Analgesia (PCA) 3

12) Pemberian Obat Metered Dose Inhaler (MDI) dengan Inhaler 3

13) Pemberian Obat non nercotic agents 3

6 Mengelola pasien dengan nyeri

1) Melakukan manajemen nyeri 5

2) Menciptakan lingkungan yang nyaman 5

3) Mengajarkan teknik relaksasi 5

4) Mengajarkan teknik distraksi 5

7 Memenuhi Kebutuhan Eliminasi

1) Pemasangan kateter pria 2

2) Pemasangan kateter wanita 2

3) Perawatan kateter 2

4) Bladder trainning 2

5) Melepas kateter 2

6) Membersihkan dan membuang kateter yang telah dilepas 2

7) Membantu pasien BAK dengan urinal 2

8) Membantu pasien BAB 2

9) Melakukan Enema 2
67

10) Melepas Kateter Menetap 2

11) Manual Evakuasi Faeses 2

12) Melakukan Perawatan Colostomy 2

13) Melakukan Perawatan Peritoneal Dialisis 2

8 Memenuhi Kebutuhan mobilisasi/pergerakan/immobilisasi

1) Mengkaji risiko dekubitus (skala Norton/Skala Barden) 5

2) Melakukan Perawatan kulit pada klien resiko tinggi 5

3) Melaksanakan alih baring dengan five pillow 5

4) Melakukan Range Of Motion (ROM) pada kasus pathologis 5

5) Melakukan ambulasi dengan alat bantu jalan 5

6) Melakukan Perubahan Posisi dengan Metode logroll 5

7) Melatih klien berjalan dengan alat bantu: tongkat, walker 5

8) Melakukan Mobilisasi pada klien paska operasi 5

9) Melakukan perawatan klien dengan traksi, skin traksi, skeletal traksi,


hallow traksi, krotel traksi 5

10) Melakukan perawatan eksternal immobilisasi ; cast/gips 5

11) Melakukan mobilisasi klien paska amputasi 5

12) Melatih mobilisasi klien dengan gangguan jantung 5

9 Mengelola kebutuhan istirahat tidur

1) Mengidentifikasi faktor yang memengaruhi masalah tidur 5 √

2) Melakukan penilaian skala nyeri 5 √

3) Melakukan hypnoterapy, imajinasi terpimpin 5

4) Melakukan evaluasi pemberian relaksan 5

5) Melakukan Pencegahan Cidera selama klien tidur 5

6) Melakukan tindakan untuk penurunan distraksi lingkungan 5

10 Mengelola program pengendalian infeksi

1) Memasang sepatu boot 2

2) Memasang tutup kepala 2


68

3) Menggunakan masker 2

4) Memasang kaca mata pelindung 2

5) Mencuci tangan 5

6) Memasang baju lengan panjang 2

7) Menggunakan celemek 2

8) Menggunakan sarung tangan 2

9) Membuang bahan habis pakai 2

10) Mencuci peralatan setelah digunakan 2

11 Memenuhi Kebutuhan Personal Hygiene, Integumen

1) Memandikan klien dengan kondisi kritis 3

2) Melakukan perawatan mulut klien dengan penurunan kesadaran 3

3) Memonitoring dan evaluasi pencapaian pemenuhan kebutuhan


personal hygiene 3

4) Melakukan perawatan luka grade II dan III 3

5) Melakukan perawatan luka ulkus gangrene 3

6) Melakukan perawatan luka/pin external, fiksasi (lllizarov) 3

7) Melakukan perawtan luka amputasi 3

8) Melakukan perawatan area penusukan pi (pin site care) 3

9) Melakukan perawtan drain 3

10) Melakukan perawatan luka post operasi dengan dehiscene, exudatif,


infeksi, dan nyeri 3

11) Melakukan perawatan luka post operasi diameter > 5 cm 3

12) Melakukan perawatan luka kanker dewasa dan anak dengan


perdarahan, high exudatif, infeksi, bau dan nyeri 3

13) Melakukan perawatan luka simple fistula dengan high exudatif,


maserasi, eskoriasi 3

14) Melakukan perawatan luka pencetus tube: gastrostomi, neprostomi,


tracheostomi, sistomi, trans bilier dengan high exudatif, maserasi,
eskoriasi 3

15) Melakukan perawatan kaki diabetik tanpa penyulit 3


69

16) Melakukan perawatan luka arterial dan venous ulcer dan bandaging
tanpa penyulit 3

17) Melakukan perawatan luka post radiasi 3

18) Melakukan Irigasi Mata 3

19) Melakukan Irigasi Telinga 3

12 Pengambilan sampel laboratorium

1) Sampel sputum 3

2) Sampel urine 3

3) Sampel darah 3

4) Analisa Gas Darah 3

13 Memenuhi Keselamatan Klien

1) Melakukan Pengkajian ulang jatuh dengan skala morse, hamty, time


up and go 3

2) Melakukan edukasi klien yang berisiko tinggi jatuh 3

3) Melakukan tindakan pencegahan mencederai diri dengan restrain


fisik 3

4) Melakukan tindakan pencegahan mencederai diri dengan restrain


obat 3

5) Melakukan evaluasi efektifitas penggunaan matras antidekubitus 3

6) Melakukan penggatian alat tenun 3

14 Memenuhi Kebutuhan dalam Komunikasi

Melakukan Penatalaksanaan Pemulangan Klien (Edukasi, kontrol, obat


dan aktivitas) 3

15 Memenuhi Kebutuhan Spiritual 3

1) Melakukan perawatan terminal dengan pendekatan spiritual 3

2) Melakukan penatalaksanaan keperawatan pada klien kemoterapi 3

3) Melakukan tindakan pemberian kemoterapi 3

4) Membersihkan tumpahan kemoterapi dengan spill kit 3

5) Melakukan pelepasan Infus saat terjadi ekstravasasi 3

16 Melakukan Penatalaksanaan Keperawatan Radioterapi


70

1) Melakukan persiapan klien untuk tindakan radiasi internal (ablasi) 3

2) Melakukan persiapan klien untuk tindakan implantasi melakukan


pengelolaan paket alat selama tindakan brakhiterapi, ginekologi dan 3
head and neck

3) Melakukan monitoring klien selama tindakan brakhiterapi 3

4) Melakukan persiapan klien selama tindakan radiasi seluruh tubuh 3

5) Mendampingi klien selama simulasi; observasi perdarahan dan


3
aspirasi

6) Melakukan timbang terima klien ke perawat ruangan 3

7) Melakukan Observasi kesadaran 3

17 Melakukan Penatalaksanaan Keperawatan Neurodiagnostik

1) Melakukan Monitoring klien selama EMG 3

2) Melakukan persiapan pada klien yang akan dilakukan EEG 3

3) Melakukan Persiapan monitoring klien selama EEG 3

4) Melakukan persiapan pada klien yang akan dilakukan dan selama


dilakukan NO (Neuro Opthalmologi dan Otologi) 3

5) Melakukan pemeriksaan menggunakan tools ; MMSE (Mini Mental


State Exam) 3

6) Melakuka Terapi Kognitif 3

7) Melakukan Persiapan Klien paska operasi kasus bedah syaraf 3

8) Melakukan persiapan klien paska angiografi 3

18 Melaksanakan Pendidikan Kesehatan (Individu dan Kelompok) 2

3. Target Kompetensi Keperawatan Maternitas

No Keterampilan Target Capaian

1 Pemeriksaan Antenatal Care 2

2 Pemeriksaan protein urine ibu hamil 2

3 Pemeriksaan Hb ibu hamil 2


71

4 Memberi Imunisasi TT 2

5 Memberikan KB oral 2

6 Memberikan KB suntik 2

7 Membantu persiapan Ibu melahirkan normal 2

8 Membantu persiapan Ibu melahirkan operasi sesar 2

9 Melakukan perawatan ibu post partum 2

10 Melakukan Vulva Hygiene 2

11 Pendkes ibu nifas 2

12 Pendkes Ibu menyusui 2

13 Pemasangan Infus 2

14 Pemberian Tranfusi Darah 2

15 Pengambilan darah vena 2

16 Memandikan bayi 2

17 Perawatan tali pusat 2

18 Melakukan bedong bayi 2

19 Pemberian makanan melalui NGT/OFT 2

20 Memberikan minum untuk bayi 2

21 Observasi bayi lahir normal 2

22 Observasi bayi lahir patologis 2

23 Perawatan bayi dalam inkubator 2

24 Memberikan Pendidikan Kesehatan (individu) menggunakan buku KIA

1) Pada Ibu Hamil 1

2) Pada Ibu Nifas 1

3) Pada akseptor KB 1

25 Memberikan Pendidikan Kesehatan (Kelompok) 1


72

4. Target Kompetensi Keperawatan Anak

No. Kompetensi Target Capaian

1 A. Pemeriksaan TTV Anak

1) Mengukur TD (usia 10 - 14 thn) 5

2) Menghitung frekuensi nadi 5

3) Menghitung frekuensi nafas 5

4) Mengukur suhu aksila 5

5) Pemeriksaan rumple lead 5

6) Pemeriksaan ptechie 5

B. Mengukur Antropometri

1) Mengukur tinggi badan 5

2) Mengukur berat badan 5

3) Mengukur lingkar lengan atas 5

C. Pemeriksaan head to toe Pada Anak

1) Pemeriksaan kepala 5

2) Pemeriksaan leher 5

3) Pemeriksaan thorax 5

4) Pemeriksaan abdomen 5

5) Pemeriksaan ginjal 5

6) Pemeriksaan ekstremitas

a. Ekstremitas atas 5

b. Ekstremitas bawah 5

2 Mengelola asuhan keperawatan untuk menstimulasi

pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak

1. Pemeriksaan antropemetri
73

1) Menimbang berat badan 3

2) Mengukur tinggi badan 3

3) Mengukut lingkar lengan atas 3

4) Mengukur lingkar dada 3

2. Deteksi dan Simulasi Dini Tumbuh Kembang

1) Anak usia 1 - 2 tahun 2

2) Anak usia 2 - 3 tahun 2

3) Anak usia 3 - 5 tahun 2

4) Anak usia 5 - 6 tahun 2

3 Melakukan kunjungan rumah

1) Pendampingan pada ibu bayi 1

2) Pendampingan pada ibu balita 1

4 Melakukan pendidikan kesehatan (individu)

1) Penggunaan buku KIA 1

2) PMBA (Pemberian Makan Bayi Anak) 1

3) Penyuluhan sesuai kasus keloaan 1

5 Melakukan pendidikan kesehatan (kelompok)

1) Penyuluhan pada anak sekolah (PAUD/TK, SD, SMP, SMA) 1

6 MTBM / MTBS 1

7 Melakukan imunisasi (Hepatisi, DPT, BCG, Polio, IVP) 1


74

CATATAN KEGIATAN HARIAN

Tanggal : 16 November 2020-28 november 2020

Stase / Ruang : KMB (Keperawatan Medikal Bedah)

No. Waktu Kegiatan

1 Senin,16 nov 2020 1.Melakukan zoom,pertemuan bersama pembimbing dan


melakukan kontrak waktu dan masalah pembagian kasus
15:00 wib-17:00 Wib tentang keperawata medical bedah.

1.Diskusi tentang jadwal

2.pembagian Kasus yang telah di bagiakan oleh CI klinik


75

2. Selasa,17 nov 2020

10:00 wib-11 :30 wib

1.Melakukan zoom dengan CI membahasa tentang askep


individu,penkes individu.

3. Rabu,18 Nov 2020

15:00 wi-17:00wib

Melakukan zoom diskusi kelompok mengenai tentang askep


76

Melakukan zoom diskusi kelompok membahas tentang penkes


individu dan kelompok.

4. Kamis,19 Nov 2020

10:00 wib-11:30wib

Melakukan zoom diskusi kelompok membahas tentang skill lab


77

5. Jum’at,20 Nov 2020 Melakukan post conference melalui zoom meting

10:00wib-11:30 wib

Diskusi kelompok tentang revisi askep

6. Sabtu,21 Nov 2020

13:00 wib-14:00 wib

Melakukan Penkes kelompok melalui zoom meting


78

7. Senin, 23 Nov 2020

15.00 wib-17.00 wib

Melakukan penkes individu melalui zoom meting

Melakukan target kompetensi melalui zoom meting

8. Selasa, 24 Nov 2020

15.00 wib-17.00 wib


79

Melakukan seminar kelompok melalui zoom meting


9. Rabu, 25 Nov 2020

15.00 wib-17.00 wib

Melakukan Ujian melalui zoom meting

10. Kamis, 26 Nov 2020

15.00 wib-17.00 wib


80

11. Jumat, 27 Nov 2020

15.00 wib-18.00 wib


81

12. Sabtu, 28 Nov 2020

15.00 wib-17.00 wib

13. Minggu, 29 Nov 2020

15.00 wib-17.00 wib


82

Palangka Raya, 28 November 2020

Pembimbing Klinik, Mahasiswa,

KATARINA,S.Kep.,Ners TRIEKA

Anda mungkin juga menyukai