LP ASKEP TRIEKA KMB (1) - Dikonversi
LP ASKEP TRIEKA KMB (1) - Dikonversi
Oleh :
TRIEKA
2020.02.14901.014
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Trieka
:
Nim 2020.02.14901-014
:
Program Profesi
: Ners
Judul Asuhan
: Keperawatan PadaNy.M Dengan Diagnosa medis
IHD(Ischemic Heart Disease) Di Ruangan IVCVU Rsud
Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
PEMBIMBING PRAKTIK,
i
2
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Trieka
:
Nim 2020.02.14901-014
:
Program Profesi
: Ners
Judul Asuhan
: Keperawatan Pada Ny.M Dengan Diagnosa medis
IHD(Ischemic Heart Disease) Di Ruangan IVCVU Rsud Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya
Mengetahui,
KUP PS Profesi Ners,
ii
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan penyertaanNya, sehingga penulisan Laporan Asuhan Keperawatan ini
dapat selesai dengan tepat waktu. Laporan Asuhan Keperawatan ini berjudul “Asuhan
Keperawatan pada Tn.M dengan diagnose medis IHD (Ischemic Heart Disease) Di
Ruangan IVCVU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.”.
Selama penulisan Laporan Asuhan Keperawatan Ini, penulis banyak
memperoleh masukan dan pengalaman, petunjuk-petunjuk, pengetahuan maupun
ilmu yang sangat berharga dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga Laporan Asuhan Keperawatan ini dapat diselesaikan walaupun
masih jauh dari sempurna.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
laporan ini. Oleh karena itu, penulis berharap adanya masukan dari berbagai pihak
untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat
dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.
Penulis
iii
4
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
iv
5
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
3) Angina Prinzmetal
(1) Bila terjadi vasospasme dari arteri koroner utama
(2) Chest pain timbul saat istirahat maupun melakukan aktivitas/exercise
(3) Dapat terjadi tanpa atherosklerosi coroner
(4) Kadang-kadang di sertai distrimia dan konduksi abnormal
(5) Pola EKG segmen STelevasi saat serangan dan normal saat serangan
hilang
(6) Tanda-tanda lain hamper sama dengan unstable angina
(7) Serangan chest pain hilang bila klien mendap nitrogliserin dan obat
antispasme arteri.
11
Pembekuan darah
Metab.Anaerob
Penyumbatan aliran
Asidosis
darah
metabolik
Penurunan suplai o2 ke
Penurunan cardiac output dan GI berkurang
saturasi O2 jantung jantung B4 (bladder) Nyeri dada
B1(breathing)
Akut
B5 (bowel)
Peningkatan
Takikardi Peningkatam
B6 (bone) B1(breathing) tek.hidrostaltik
GangguanGastr tek.diastole vent.
ointestinal kanan
Hipotensi Dispnea
Akumulasi cairan
orthostatik
Penurunan k yang abnormal di
Ketidakefektifan Oedem paru
jaringan perifer
Kelemahan pola nafas
Mual muntah,
kembung, anoreksi Oedem Gangguan
Intoleransi pertukaran gas
aktivitas
ketidakseimbangan Kelebihan volume
nutrisi kurang dari cairan
kebutuh tubuh
erja usus
13
Nyeri Akut Gejala dan tanda mayor Tingkat Nyeri (L. 08066, hal Manajemen Nyeri (I.08238
berhubungan S: mengeluh nyeri 145) hal: 201)
denganasam O:Tampak meringis Setelah diberikan askep Observasi:
laktat oleh bersikap protektif selama 3x24 jam diharapkan - Identifikasi lokasi,
miokardium (Mis.waspada,posisi tingkat nyeri menurun. karakteristik,
(D 0077, hal: menghindari nyeri Kriteria hasil : durasi,frekuensi,
172). ,gelisah, frekuensi nadi - Keluhan nyeri menurun kualitas, intensitas nyeri
meningkat,sulit tidur. (skor 5) - Identifikasi skala nyeri
Gejala dan tanda minor - Gelisah menurun (skor 5) - Identifikasi respons nyeri
S: - Frekuensi nasi membaik non verbal
O: tekanan darah (skor 5) - Identifikasi faktor yang
meningkat,pola napas - Pola nafas membaik memperberat dan
berubah,nafsu makan (skor 5) memperingan nyeri
berubah, proses - Pola tidur membaik (skor - Identifikasi pengetahuan
berpikir 5) dan keyakinan tentang
terganggu,menarik nyeri
diri,berfokus pada diri - Identifikasi pengaruh
sendiri,diaforesisi budaya terhadaprespon
nyeri
- Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan -
Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik:
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
18
Edukasi:
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
- Kolaborasi
- pemberian analgetik,
- jika perlu
Ketidakseimb Gejala dan tanda mayor Setelah diberikan askep Observasi;
angan nutrisi S: selama 3x24 jam diharapkan Identifikasi status nutrisi
kurang dari O:BB menurun minimal tingkat nutrisi tetap Identifikasi alergi
kebutuhan 10 % dibawah rentang terpenuhi. Identifikasi makanan
tubuh ideal. Kriteria hasil : Identifikasi kebutuhan kalori
berhubungan Gejala dan tanda minor - Keluhan mual menurun Identifikasi perlunya
denganketidak S :cepat kenyang setelah (skor 5) penggunaan selang
mampuan makan ,kram/nyeri - Tidak selera makan nasogastric
mencerna abdomen,nafsu makan menurun (skor 5) Monitor asupan makanan
makanan yang menurun. - Cepat kenyang (skor 5) Monitor BB
di sebabkan O: bising usus - Nafsu makan menurun Monitor hasil pemeriksaan
oleh mual hiperaktif,otot (skor 5) laboratorium
muntah pengunyah lemah,otot Terapeutik
menelan Lakukan oral hygiene
lemah,membrane sebelum makan,jika perlu
mukosa Sajikan makanan secara
pucat,sariawan,serum menarik
albumin turun,rambut Berikan makanan yang tinggi
rontok berlebihan,diare serat
Berikan makanan yang tinggi
kalori
Berikan suplemen makanan
Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogatrikjika asupan oral
dapat di toleransi
Edukasi ;anjurkan posisi
duduk,jika mampu
Kolaborasi;
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
19
(pereda nyeri)
Kolaborasi dengan tim gizi
untuk menentukan jenis
nutrient yang di butuhkan
Kelebihan Gejala dan tanda mayor Kelebihan volume Cairan Manajemen Hipervolemia
volume cairan S:Ortopnea,Dispnea,Par (L.05020, hal 41) (I.03114, hal 181)
b.d.Hipervole oxysmal nocturnal Setelah diberikan askep Observasi:
mia (D 0022, dyspnea(PND). selama 3x24 jam diharapkan - Periksa tanda dan gejala
hal:62). O: Edema anasarka dan keseimbangan cairan hipervolemia
atau edema perifer,berat meningkat. (mis.Ortopnea, dispnea,
badan meningkat dalam Kriteria hasil : edema, JVP/CVP
waktu singkat - Asupan cairan meningkat meningkat, refleks
S: (skor 5) hepatojugular positif,
O: Distesi vena - Keluaran urin meningkat suara npas tambahan)
jugularis,terdengar suara (skor 5) - Identifikasi penyebab
nafas - Edema menurun (skor 5) hipervolemia
tambahan,Hepatomegali - Dehidrasi menurun (skor - Monitor status
,kadar Hb/Ht 5) hemodinamik (mis.
turun,oliguria,intakelebi - Tekanan darah membaik frekuensijantung,
h banyak dari (skor 5) tekanan darah, MAP,
output,kongesti paru. - Turgor kulit membaik CVP, PAP, PCWP, CO,
(skor 5) CI), jika tersedia
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor tanda
hemokonsentrasi (mis.
kadarnatrium, BUN,
hematokrit, berat jenis
urine)
- Monitor tanda
peningkatan tekanan
onkotikplasma (mis.
kadar protein dan
albumin meningkat)
- Monitor keceptan infus
secara ketat
- Monitor efek samping
diuretik (mis.Hipotensi
ortostatik, hipovolemia,
hipokalemia,
hiponatremia)
Terapeutik:
- Timbang berat badan
setiap hari pada
waktuyang sama
- Batasi asupan cairan dan
20
garam
- Tinggikan kepala tempat
tidur 30-40°
Edukasi:
- Anjurkan melapor jika
haluaran urin <
0,5mL/kg/jam dalam 6
jam
- Anjurkan melapor jika
BB bertambah > 1
kgdalam sehari
- Ajarkan cara mengukur
dan mencatat asupandan
haluaran cairan
- Ajarkan cara membatasi
cairan
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
diuretic
- Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat
diuretic
- Kolaborasi pemberian
continous renal
replacement therapy
(CRRT), jika perlu
Intoleransi Gejala dan tanda mayor Toleransi Aktivitas Manajemen Energi (I.05178,
aktifitas S:mengeluh lelah (L.05047, hal 149) hal 176)
berhubungan O: Frekuensi Jantung Setelah diberikan askep Observasi:
dengan , meningkat>20% dari selama 3x24 jam diharapkan - Identifikasi gangguan
ketidakseimba kondisi istirahat toleransi aktivitas fungsi tubuh yang
ngan antara meningkat. mengakibatkan kelelahan
suplai O2 Gejala dan tanda minor Kriteria hasil : - Monitor kelelahan fisik
dengan S:Dispnea saat/setelah - Frekuensi nadi dan emosional
kebutuhan (.D aktivitas meningkat (skor 5) - Monitor pola dan jam
0056 hal: 128) Merasa lemah - Keluhan lelah menurun tidur
O: Tekanan darah (skor 5) - Monitor lokasi dan
berubah>20 %dari - Dipsnea saat aktivitas ketidaknyamanan selama
kondisi istirahat menurun (skor 5) melakukan aktivitas
Gambar EKG - Dipsnesa setelah aktivitas Terapeutik:
menunjukan menurun (skor 5) - Sediakan lingkungan
aritmiasaat/setelah - Tekanan darah membaik nyaman dan rendah
aktivitas (skor 5) stimulus (mis. cahaya,
Gambaran EKG - Frekuensi napas suara, kunjungan)
menunjukan Iskemia membaik (skor 5) - Lakukan latihan rentang
Sianosis. - EKG iskemia membaik gerak pasien dan/atau
(skor 5) aktif
- Berikan aktivitas
21
distraksi yang
menenangkan
- Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi:
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukkan
aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi
perawat jika tandadan
gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
Gangguan Gejala dan tanda mayor Pertukaran Gas (L.01003 hal Manajemen
pertukaran gas S;Dispnea 94.) jalan nafas
berhubungan O:PCO2 Menurun Setelah diberikan askep (1.01012.hal
dengan meningkat,po2 selama 3x24 jam diharapkan 463)
akumulasi menurun,takikardia,pH Gangguan pertukaran Gas. Observasi:
cairan di paru arteri Kriteria hasil : - Monitor pola
paru meningkat/menurun,bun -Bunyi nafas (skor 5) nafas(Frekuensi,kedal
yi nafas tambahan. -Takikardia(skor 5) aman,usaha nafas).
Gejala dan tanda minor -Pusing (skor 5) - Monitor bunyi nafas
S:pusing,penglihatan -Penglihatan kabur (skor 5) tambahan(gurgling,m
kabur -PCO2 (skor 5) engi,wheezing,ronkhi
O:- -PO2 (skor 5) kering)
sianosis,diaphoresis,geli - Monitor
sah,nafas cuping sputum(jumlah,warna
hidung,pola nafas ,aroma)
abnormal(cepat/lambat,r Terapeutik:
eguler/ireguler,dalam/da - Pertahankan
ngkal)warna kulit kepatenan jalan nafas
abnormal(mis.pucat dengan head-tilt dan
kebiruan),kesadaran chin-lift (jaw-thrust
menurun. jika curigatrauma
servikal)
- Posisi semi fowler
- Berikan minuman
hangat
22
- Lakukan fisioterafi
dada,jika perlu
- Lakukan pengisapan
lender kurang dari 15
menit
- Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
- Berikan oksigen jika
perlu.
Edukasi:
- Anjurkan asupan
cairan
2000ml/hari,jika
tidak kontraindikasi
- Ajarkan tehnik batuk
efektif
Kolaborasi:
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,ekspekt
oran,mukolitik,jika
perlu
23
1.2.5 Implementasi
Impelementasiadalahpelaksanaandarirencanaanintervensiuntuk
mencapaitujuanyangspesifik.Tahapimplementasidimulaisetelahrencana intervensi
disusun dan ditunjukkan pada nursing ordersuntuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapkan. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan
kesehatan,pencegahanpenyakit,pemulihankesehatan,danmemfasilitasi koping
(Nursalam,2011).Menurut (Kozieretal.,2011)padaproses
keperawatan,implementasiterdiriatasmelakukandanmendokumentasikan
tindakanyangmerupakantindakankhususyangdiperlukanuntuk melaksanakan
intervensi (atau program
keperawatan).Perawatmelaksanakantindakankeperawatanuntukintervensiyang
disusundalamtahapperencanaanlalumengakhiritahapimplementasi dengan
mencatat tindakan keperawatan dan respon klienterhadap tindakan
yangdiberikan.Implementasikeperawatanberdasarkanintervensiutama
yangdigunakanuntukpasien.
maksimal.
- Dengan istirah akan
mengurangi kerja
jantung sehingga
dapat mengurangi
sesak
- Pemberian oksigen
untuk membantu
mengurangi sesak
dan kerja paru2
berkurang.
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
untuk dirujuk Ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut. Kemudian pada hari Selasa 10 November 2020, pukul
12.00 WIB klien dirujuk oleh keluarga ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya, lalu masuk IGD pada pukul 03.13 WIB dan langsung dilakukan
pemeriksaan dan penanganan. Saat di IGD klien mengeluhkan badan terasa
lemas, sesak nafas, batuk dan disertai nyeri dada. Saat di periksa keadaan umum
klien tampak lemah, kesadaran CM, dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
TD: 80/50 mmHg, N: 82 x/m, S: 36,0o C, RR: 21x/m, SPO2 97 %, GCS:E 4-V 5-
M 6, di IGD klien diberikan terapi pemasangan oksigen nasal kanul 2-4
liter/menit, pemberian cairan infus NaCl 0,9 % sebanyak 16 Tpm, pemberian
terapi obat injekasi ranitidine 50 mg/IV, Arixtra 1x2,5 (SC), dan terapi obat oral
clopidogrel 75 mg 1x1, aspilets 1x1 dan simvastatin 1x10 mg. Klien di diagnosa
CHF cc IHD oleh dokter di IGD. Kemudian pada pukul 05.00 WIB klien
dianjurkan untuk rawat inap dan langsung dipindahkan keruang ICVCU untuk
mendapatkan pengobatan dan penanganan lebih lanjut.
2.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama dan tidak
pernah dirawat dirumah sakit dan di operasi
2.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit menular atau keturunan lainnya seperti jantung, DM, stroke, hipertensi,
dan lain-lain.
2.1.3 Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Tinggal 1 rumah
: Klien (Ny.M)
: meninggal dunia
jari ke jari (+), dan jari ke hidung (+), ekstremitas bawah tumit ke jempol kaki (+),
uji kestabilan tubuh (+). Tidak ada keluhan lain .
2.1.4.7 Eliminasi urine (bladder)
Pada pemeriksaan Eliminasi didapatkan klien tampak terpasang cateter
dengan produksi urine 1500 ml/24 jam, warna urine kuning jernih, bau khas
amoniak.Tidak ada masalah dalam system urinaria.
2.1.4.8 Eliminasi Alvi (bowel)
Pada pemeriksaan bibir tampak cukup lembab dan tidak ada perlukaan,
Gigi lengkap, tidak terpasang gigi palsu atau kawat gigi, tidak terdapat karang
gigi, dan tidak ada perlukaan serta perdarahan. Gusi tidak ada ada peradangan,
perdarahan atau perlukaan. Mukosa mulut kering, tidak ada tonsil dan haemoroid.
BAB 1-2 x/hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek, tidak ada masalah
seperti diare (-), konstipasi (-), kembung (-), feces berdarah (-), melena(-), Bising
usus (+) 12 x/menit, tidak ada nyeri tekan dan benjolan. Tidak ada keluhan
lainnya dan tidak ditemukan masalah keperawatan.
2.1.4.9 Tulang, Otot dan integumen (Bone)
Kemampuan pergerakan sendi terbatas, tidak ditemukan parese (-),
paralise (-), hemiparese (-), krepitasi (-), nyeri (-), bengkak(-), kekukan otot (-),
flasiditas (-), spastisitas (-). Uji kekuatan otot ekstremitas atas 5|5, ekstremitas
bawah 5|5, tidak ada deformitas tulang (-), peradangan (-), perlukaan (-), dan
patah tulang (-) dan Tulang belakang normal.
2.1.4.10 Kulit-kulit Rambut
Klien tidak memiliki alergi obat, makan, kosmetik dan lain-lain. Suhu
kulit hangat, warna kulit normal, turgor kulit cukup, tekstur halus, tidak ada
jaringan parut, tekstur rambut kasar dan tumbuh merata, bentuk kuku simetris.
Tidak ada masalah keperawatan.
2.1.4.11 Sistem Pengindraan
Pada pemeriksaan mata/penglihatan didapatkan hasil fungsi penglihatan
berkurang kabur, gerakan bola mata bergerak normal, sklera normal/putih,
konjungtiva merah muda, kornea bening, tidak menggunakan alat bantu
(kacamata/lensa kontak), tidak ada nyeri dan tidak ada keluhan lainnya.Pada
pemeriksaan telinga/pencengaran didapatkan hasil fungsi pendengaran baik.Pada
32
2.1.6 Sosial-spritual
2.1.6.1 Kemampuan berkomunikasi
Klien dapat berkomunkasi dengan baik dan kooperatif
2.1.6.2 Bahasa sehari –hari bahasa
Dayak ngaju
2.1.6.3 Hubungan dengan keluarga
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam keluarga
2.1.6.4 Hubungan dengan teman / petugas kesehatan/ orang lain
Klien mengatakan tidak masalah baik debgan teman maupun
tenaga kesehatan dan orang lain
2.1.6.5 Orang berarti terdekat
Suami dan anak-anak
2.1.6.6 Kebiasaan mengunakan waktu
Klien mengatakan kumpul bersama keluarga
2.1.6.7 Kegiatan beribadah
Klien mengatakan mengikuti pengajian ,klien orang yang aktif
dalam keagamaan.
35
menyebabkan terbentuknya
gunpalan darah dan
penyumbatan dipembuluh darah.
4. Mecobalamin 2x1 18.00- IV Mecobalamin atau
06.00 methylcobalamine adalah salah
satu bentuk vitamin B12 yang
sering digunakan untuk
mengobati neuropati perifer
5. Citicolin 500 2x1 18.00- IV Obat ini digunakan untuk
mg 06.00 mempertahankan fungsi otak
secara normal, serta mengurangi
jaringan otak yang rusak akibat
cidera.
6. Ondansentron 1x1 K/P IV Obat ini digunakan untuk
4 mg mencegah serta mengobati mual
dan muntah
7. Moxifloxacin 1x1 18.00 IV Moxifloxacin adalah antibiotic
400 mg yangdigunakan untuk
menangani infeksi bakteri
Terapi Obat Oral
1. Clopidogrel 1-0-0 07.00 Oral Obat ini digunakan untuk
mencegah trombosit atau sel
keeping darah saling menempel
dan membentuk gumpalan
darah.
2. Aspilet 0-1-0 14.00 Oral Digunakan untuk menurunkan
resiko thrombosis coroner lebih
lanjut selama fase pemulihan
dari infark miokard.
3 Atorvastatin 0-0-1 22.00 Oral Digunakan untuk menurunkan
20 mg kadar lemak didalam darah
4. Spironolactone 0-1-0 14.00 Oral Digunakan untuk menurunkan
tekanan darah dan untuk
pengobatan gagal jantung
hypokalemia, sirosis, dan
edema.
5. Ramipril 0-0-1 22.00 Oral Digunakan untuk mengatasi
tekanan darah tinggi yang
berkerja dengan menghambat
hormon yang merubah
angiotensin I menjadi
angiotensin II
6. Aminefron 3x1 14.00 Oral Obat ini digunakan untuk
22.00 mengobati kelainan pada fungsi
07.00 ginjal
7. Paracetamol K/P K/P Oral Digunakan untuk menurunkan
tablet demam dan pereda nyeri.
8. Concor 0-1-0 14.00 Oral Obat ini digunakan untuk untuk
38
2. DS:
-Klien mengatakan lemas dan Curah Jantung Intoleransi
mudah cape saat melakukan aktivitas
aktivitas. Gangguan sirkulasi
DO:
-klien tampak lemas,lelah Pembuangan sampah
- ADL hampir semua di bantu katabolisme yang
oleh perawat dan keluarga tidak adekuat
- Skala aktivitas 2 kejaringan
-Waktu istirahat 7-8 jam
TTV
-150/100 mmHg Jaringan tidak dapat
39
menyedikan cukup
darah untuk
memenuhi
kebutuhan metabolic
sel yang sedikit
meningkat
Sehingga terjadi
kelemahan umum
3 DS: Jantung tidak dapat
-klien mengatakan batuk memompa darah Resiko kelebihan
-klien mengatakan keringat volume cairan
dingin
DO: ke seluruh tubuh
- Suara nafas tambahan sehingga
rochi mengakibatkan
- Suara jantung
4. gallop(S3 gallop)
- Nadi teraba lambat.
- Vena jungularis penurunan fungsi
meningkat ginjal untuk
- Nadi 61x/m mengeluarkan
- RR 28x/m kelebihan cairan
- Odem(-)
- Asites (-)
2.3.1 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan COP dan saturasi
oksigen.
RENCANA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : NY.M
RUANG RAWAT : ICVCU RSUD Doris Sylpanus Palangka
Raya
No Diagnosa Tujuan/ Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Pola napas tidak Pola Napas (L. - Pemeriksaa - Perubahan TD
efektif 01004, hal 95) n menunjukan
40
- Dehidrasi obstruksi
menurun (skor jalan nafas
5) - Untuk.
- Tekanan darah - memberikan
membaik informasi
(skor 5) status
- Turgor kulit keseimbang
membaik an cairan
(skor 5) untuk
menetapkan
kebutuhan
cairan
pengganti.
- Untuk
mencegah
ketidak
seimbangan
intake atau
output.
- Untuk
mengukur
jumlah urin
keluar jika
tidak
terpasang
kateter.
DAFTAR PUSTAKA
Kardiovaskuler.Jakarta:Salemba Medik
Tanda Tangan
No Hari/Tanggal/ Cacatan Pembimbing
Waktu Mahasiswa Pembimbing
1 Senin, 16 1.kontrak waktu untuk jadwal
November 2020. 2.pembagian LP kasus
15.00 WIB
Katarina,S.Kep.,Ners
Trieka
Takesi
Arisandy,Ns.,M.Kep
Trieka
47
Takesi
Arisandy,Ns.,M.Kep
3 Senin,23
November 2020 1. Data tdk sesuai
15.00 WIB *kesadaran apatis, gcs 15.. ??
*sesak napas, pernapasan
dada perut.. Tp respirasi
21x/mnt Katarina,S.Kep.,Ners
*pucat.. Hsl lab ,tdk ada
*pd analisa data skala
aktivitas 2, tp pd pengkajian
tdk ada
*px mdpt obat unk kerusakan
ginjal (aminefron), tp hsl lab
tdk ada
*px dpt obat unk lambung..
Tp data ada/tdk mual at
muntah, tdk ada
*hasil lab ,tdk ada
dilampirkan
Takesi
2. Pada rwyt penyakit dahulu Arisandy,Ns.,M.Kep
,tdk ada terlihat etiologi ihd ( Trieka
alkohol, DM, penggunaan
obat2an, hipertensi, obesitas)
4. Selasa,24
Nivember 2020
Katarina,S.Kep.,Ners
Trieka
Takesi
Arisandy,Ns.,M.Kep
49
OLEH :
TRIEKA
2020.01.14901.014
1.1 TujuanInstruksionalUmum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit,
diharapkanpengetahuankeluarga klien tentang PenyakitJantungKoroner dapat
meningkat.
1.2 TujuanInstruksionalKhusus
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga klien dapat :
1.2.1 MenjelaskanapaituPenyakitJantungKoroner
1.2.2 MenjelaskancaraperawatankliendenganPenyakitJantungKoroner
1.3 Metode
Metode yang digunakan pada penyuluhankesehataniniadalah :
1.3.1 Ceramah
1.3.2 Tanya jawab
1.4 Media
1.4.1 Satuan acara penuluhan (SAP) tentangPenyakitJantungKoroner.
1.4.2 Leaflettentang PenyakitJantungKoroner.
51
1.6 Evaluasi
1.6.1 EvaluasiStruktural
1.6.1.1Tempat dan alat sesuai rencana
1.6.1.2Peran dan tugas sesuai rencana
1.6.1.3Setting tempat sesuai dengan rencana
1.6.1.4Evaluasi Proses
1.6.1.5Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
1.6.1.6Selama kegiatan semua peserta aktif
1.6.2.1 PesertadapatmengetahuitentangpengertianPenyakitJantungKoroner.
1.6.2.2 PesertadapatmengetahuitentangpenyebabpengertianPenyakitJantungKoron
er.
1.6.2.3 Pesertadapatmengetahuitentangtanda dan gejalaPenyakitJantungKoroner.
1.6.2.4 PesertadapatmengetahuitentangcarapencegahanpenyakitPenyakitJantungK
oroner.
1.6.2.5 PesertadapatmengetahuitentangcaraperawatanpenyakitPenyakitJantungKo
roner.
1.6.2.6 PesertadapatmengetahuitentangbagaimanapenatalaksanaanpenyakitPenyak
itJantungKoroner.
MATERI PENYULUHAN
53
PENDAHULUAN
Jantungandamemerlukanoksigendaridarahuntukbekerjasecarabaik.
PenyakitJantungKoroner (PJK) terjadiketikapembuluhdarah yang
mensuplaidarahkejantung (arterikoroner) menyempit dan
alirandarahkejantungmenjadiberkurang.
Jikajantungtidakmendapatkancukupsuplaioksigendaridarah, suatunyeri
yang disebut angina akandirasakan oleh penderita.
Jikasuatuarterikoronertersumbat total dan mendadak,
akanadabagiandarijantung yang tidakteraliri oleh
darahkemudianterjadilahseranganjantung.
Penyebabutamadarisuatupenyakitjantungkoroneradalahsuatu proses
atherosclerosis. Ekses lemak dan kolesteroldalamdarahterdeposit pada
dindingdaripembuluhdarah. Seiringberjalannyawaktu, deposit lemak atau
atheroma iniakanmenumpuk dan membentukplak yang
akanmenyebabkanarterimenyempit dan
mengerassehinggamenghambatalirandarah.
menitatautidakredadenganpemberianobat anti-angina,
segeralahmencaribantuantenagamedis.
DIAGNOSIS
Bilaandamengalamikeluhanseperti di atas,
segeralahmemeriksakandiriandakedokter agar
dapatsegeradilakukanpenanganan yang memadai.
Dokterandaakanmelakukanpenilaianterhadapfaktorresikokardiovaskulardi
manaselainmencaritahuriwayatkesehatanandasebelumnya dan
riwayatpenyakitjantungdalamkeluargaanda, dokter juga
akanmelakukanpenilaianterhadapgayahidup dan
polamakansertakebiasaanandasepertimerokok, olahraga dan sebagainya.
Selainmelakukanpemeriksaanfisiksepertipemeriksaantekanandarah, dokter
juga
akanmerujukandauntukpemeriksaantambahansepertipemeriksaankadarkole
sterol dan faktorresikolainnya, pemeriksaanelektrokardiografi,
rontgenthoraks dan
biladiperlukandapatdilakukanekhokardiografimaupunangiografisesuaiindi
kasi.
TATALAKSANA
Penangananpenyakitjantungkoronermeliputikombinasiperubahangayahidu
p dan pemberianobat-obatan (medikamentosa) yang memadai.
Perubahangayahidup yang
perludilakukanadalahpenderitaharusberhentimerokok,
memulaimakanmakanan yang rendah lemak dan kaya serat,
membatasikonsumsi garam dan menghindarimakanandengankadar lemak
jenuh.
56
Pemberianmedikamentosa pada
pasiendenganpenyakitjantungkoronermeliputiberbagaijenisobat-obatan,
antara lain obatperedanyeri dada (anti angina), obat anti platelet, dan obat-
obat lain untukmengurangifaktorresikosepertiobat anti kolesterol, anti
hipertensi dan sebagainya. Konsumsiobat-
obataninidalamjangkapanjangdapatmembuatpenderitamenjadijenuhsehing
gakepatuhanminumobatberkurang,
namunpenderitaperlumenyadaripentingnyaobat-
obataniniuntukmengontrolprogresivitaspenyakitnya dan
mengurangikeluhan-keluhannya. Penghentianatauperubahanapapun pada
jenismaupundosisobatharusdengansepengetahuan dan
dalampengawasandokter yang merawat.
DAFTAR PUSTAKA
TRIEKA
2020.01.14901.014
61
LOG BOOK
Nama : Trieka
NIM : 2020.01.14901.014
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
62
Data Personal
NIM : 2020.01.14901.014
No handphone : 0853-8989-7742
TTD
Trieka
63
16 Memindahkan klien 5
21 Perawatan Luka 5
22 Pemberian Obat 5
24 Manajemen Nyeri 5
1) Pemeriksaan kepala 5 √
2) Pemeriksaan leher 5 √
3) Pemeriksaan thorax 5 √
4) Pemeriksaan abdomen 5 √
5) Pemeriksaan ginjal 5
6) Pemeriksaan ekstremitas √
a. Ekstremitas atas 5 √
b. Ekstremitas bawah 5 √
2) Menghitung intake 5 √
3) Menghitung output 5 √
4) Pemasangan infuse 5 √
7) Melepas infuse 5
3) Perawatan kateter 2
4) Bladder trainning 2
5) Melepas kateter 2
9) Melakukan Enema 2
67
3) Menggunakan masker 2
5) Mencuci tangan 5
7) Menggunakan celemek 2
16) Melakukan perawatan luka arterial dan venous ulcer dan bandaging
tanpa penyulit 3
1) Sampel sputum 3
2) Sampel urine 3
3) Sampel darah 3
4 Memberi Imunisasi TT 2
5 Memberikan KB oral 2
6 Memberikan KB suntik 2
13 Pemasangan Infus 2
16 Memandikan bayi 2
3) Pada akseptor KB 1
6) Pemeriksaan ptechie 5
B. Mengukur Antropometri
1) Pemeriksaan kepala 5
2) Pemeriksaan leher 5
3) Pemeriksaan thorax 5
4) Pemeriksaan abdomen 5
5) Pemeriksaan ginjal 5
6) Pemeriksaan ekstremitas
a. Ekstremitas atas 5
b. Ekstremitas bawah 5
1. Pemeriksaan antropemetri
73
6 MTBM / MTBS 1
15:00 wi-17:00wib
10:00 wib-11:30wib
10:00wib-11:30 wib
KATARINA,S.Kep.,Ners TRIEKA