Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KERJA

PENDAMPINGAN PERTANGGUNGJAWABAN PEMBANGUNAN DI DESA

A. Latar Belakang

Pelaporan merupakan salah satu mekanisme untuk mewujudkan dan menjamin


akuntabiltas pengelolaan keuangan Kalurahan, sebagaimana ditegaskan dalam
asas Pengelolaan Keuangan Desa (Asas Akuntabel). Hakikat dari pelaporan ini
adalah dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek: hukum, administrasi,
maupun moral. Dengan demikian, pelaporan pengelolaan keuangan Kalurahan
menjadi kewajiban Pemerintah Kalurahan sebagai bagian tak terpisahkan dari
penyelengaraan pemerintahan Kalurahan.

Laporan Pertanggungjawaban pada dasarnya adalah laporan realisasi pelaksanaan


APBKal yang disampaikan oleh Lurah kepada Bupati setelah tahun anggaran
berakhir pada 31 Desember setiap tahun. Laporan pertanggungjawaban ini harus
dilakukan oleh Lurah paling lambat pada akhir bulan Maret tahun berikutnya.

Sejalan dengan prinsip transparansi, akuntabel, dan partisipatif yang merupakan ciri
dasar tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), maka
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBKal tidak hanya disampaikan
kepada pemerintah yang berwenang, tetapi juga harus disampaikan kepada
masyarakat, baik langsung maupun tidaK langsung.
Secara langsung, pertanggungjawaban kepada masyarakat bisa disampaikan
melalui Musyawarah Kalurahan sebagai forum untuk membahas hal-hal strategis,
yang dihadiri Bamuskal dan unsur-unsur masyarakat lainnya. Sedangkan secara
tidak Langsung laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBKal
disampaikan melalui berbagai sarana komunikasi dan informasi seperti papan
Informasi Kalurahan, Banner dan website resmi Pemerintah Kalurahan.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
2. Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, mulai
dari Tahap Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran,
Penatausahaan, Pelaporan dan Pertanggungjawaban, dapat dilaksanakan secara
partisipatif, transparan, akuntabel, serta tertib dan disiplin anggaran.

C. Tujuan
Tujuan dari laporan pertanggungjawaban adalah sebagai bahan evaluasi terhadap
seluruh proses pelaksanaan kegiatan yang telah berjalan dalam periode waktu 1
tahun anggaran . Nantinya, hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan perbaikan atau peningkatan kualitas kegiatan di
masa mendatang.

D. Sasaran
Sasarannya adalah Lurah sebagai pihak yang menyampaikan laporan
pertanggungjawaban realisasi APBKal kepada Bupati/Wali Kota. Dalam hal ini
Lurah dibantu segenap Pamongnya dalam pemerintahan kalurahan.
E. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dalam kerangka acuan kerja Laporan Pertaggungjawaban
Pembangunan di Desa/Kelurahan terdiri dari :
a. Langkah pertama: Koordinasi
Lurah berkoordinasi dengan Pendamping, Pamong dan Staf berkaitan dengan
rencana kerja, sumber daya, pemecahan kendala peyusunan laporan
pertanggungjawaban pembangunan kalurahan.

b. Langkah kedua: Pelaksanaan


Pelaksanaan penyusunan LPJ yang meliputi laporan keuangan yang terdiri
dari laporan realisasi APBKal dan catatan atas laporan keuangan, laporan
realisasi kegiatan dan daftar program sektoral, program daerah dan program
lainnya yang masuk ke kalurahan. Catatan atas laporan keuangan terdiri
informasi umum, dasar penyajian laporan keuangan dan rincian pos laporan
realisasi aggaran, yang terdiri dari rekonsiliasi silpa da kas, PAD, DD, PBH,
ADD, bantuan keuangan profinsi, bantuan keuangan kabupaten, pedapatan
lain-lain, belanja dari 5 bidang, belanja desa dalam klasifikasi ekonomi,
belanja desa dalam klasifikasi sub bidang, pembiayaan, aset desa, penyertaan
modal, dst.

c. Selanjutnya dilakukan musyawarah kalurahan untuk membahas dan


menyepakati LPJ.

d. Langkah ketiga: pencatatan dan pelaporan


Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil Laporan Pertanggungjawaban
Pembangunan dengan pencatatan dan pelaporan dalam bentuk Peraturan
Kalurahan dan dilaporkan kepada Bupati/wali kota melalui Panewu.

Pendamping Lokal Desa,

Triyono

Anda mungkin juga menyukai