Tugas Resensi Buku Pengantar Ilmu Sejarah Yasrin
Tugas Resensi Buku Pengantar Ilmu Sejarah Yasrin
IlmuSejarah
DosenPengampu :
DisusunOleh :
YASRIN A. ABAS
NIM : 221422007
KELAS A
2022
SEJARAH DAN PENULISAN MASA LALU
susih menjadi pembicaraan hingga kini oleh para sejarawan dan masih ada pro
ddan kontra dimasing-masing pendukungnya. Namun terlepas daripada hal
tersebut, menurut hemat penulis, hal ini sendiri merupakan sesuatu yang lumrah
dalam setiap penelitian dari setiap keilmuan, sehingga tidak menunjukkan ciri
khusus dalam perlakuannya merujuk kepada kekhasan keilmuan tertentu. Di sisi
lain, merujuk kepada beberapa literatur-literatur daripada sejarawan terdahulu
yang membabar bahwa heuristik merupakan kegiatan pendahuluan dalam
tahapan metode penelitian sejarah, hal ini dikarenakan seringkali judul dapat
berubah seiring dengan diketemukannya sumber-sumber baru.
Penulis tidak akan membabar ketiga tahapan kemudian (heuristik, kritik, serta
interpretasi) karena sudah panjang lebar dipaparkan pada bab-bab terdahulu,
namun yang kemudian menjadi hal yang pasti ialah sejarawan harus mempunyai
minat terlebih dahulu terhadap apa yang kemudian la tulis, dalam hal ini
penulisan seorang sejarawan yang baik seharusnya memberikan sesuatu wawasan
yang lebih luas akan suatu peristiwa atau mungkin pemikiran alternatif terhadap
suatu konteks masa tertentu. Kita bisa melihat ini pada beberapa karya-karya
dari sejarawan
Pandemi corona yang belum lama ini merebak ke seantero dunia, tidak
terkecuali di Indonesia dapat menjadi contoh yang baik terkait dengan
penggambaran ini. Sejarawan, tentunya dalam perspektifnya akan masa lalu,
lebih melihat pandemi corona dengan mencoba menilik kejadian-kejadian serupa
dimasa lalu seperti fenomena black death atau wabah pes yang pernah terjadi
diwilayah nusantara, untuk kemudian melihat apa yang menjadi penyebab dan
apa yang dapat diperkirakan menjadi solusi atas permasalahan tersebut,
kalaupun bukan vaksin, namun bagaimana seharusnya penanganan yang tepat
dalam mencegah dan membendung arus dari pandemi tersebut, hal ini tentunya
dapat menjadi rekomendasi yang baik bagi pemerintah yang sedang mengampu.
Wadah yangkemudian tepat guna menyebarluaskan pendapat ataupun kajian
Tulis menulis adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh para sejarawan
ataupun para penulis dari kisah-kisah sejarah. Karena sejatinya sejarah ialah
narasi-narasi yang bersifat historis serta kronologis dari suatu peristiwa ke
peristiwa yang lain, maka tulisan merupakan hal yang tepat untuk dapat
merepresentasikan hal tersebut kemudian. Memang ada beberapa yang kemudian
mencoba menghadirkan sejarah kedalam pola- pola yang lain, yang mungkin lebih
pop atau urban, seperti menjadikannya sebagai visualisasi rupa dalam sebuah
pameran- pameran di museum atau galery, menjadikan sejarah tersebut dalam
bentuk komik-komik yang lucu dan mengocok perut, namun hal ini kemudian
tidak menjadikan tulisan-tulisan berupa catatan aksara guna mencatat sebuah
peristiwa sejarah tersebut menjadi pudar atau padam, bahkan kemudian kita
dapat melihat fenomena buku-buku sejarah yang di digitalisasi atau dijadikan
sebagai e-book sebagai jawaban ataupun respon respon atas perkembangan
zaman yang terjadi dan mau tidak mau harus dihadapi oleh setiap rawan dan
para penulis kisah sejarah.
Menulis adalah kerja-kerja yang menarik, setiap aksara yang dihasilkan dalam
lembaran tulisan tersebut tentunya akan utuh dan tetap terus ada serta berbicara
apabila terus dirawat, terlepas apabila kemudian sang penulis sudah putus umur
atau kembali kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Menulis adalah pekerjaan yang
memberikan penyadaran kepada setiap insan pembacanya, itulah mengapa
menjadi sejarawan atau seorang penulis sejarah berarti pula ikut serta dalam
pencerdasan bangsa, namun hal ini tentunya apabila dilakukan melalui metode
penelitian yang sudah dijabarkan sebelumnya, bukan kemudian berdiri diatas
asumsi yang sangat subyektif dan terkadang masih berkelindan dengan mitos-
mitos diluar nalar, hal ini sekaligus menjadi tantangan untuk kemudian
memberikan suatu bacaan yang berkualitas guna menjawab atas fenomena-
fenomena tersebut. Alhasil, sejarawan yang baik adalah sejarawan yang tetap
gelisah, yang sekiranya tidak tenang dalam melihat persoalan yang ada untuk
kemudian disolusikan melalui keahlian yang la miliki. dan sejaran yang baik lalah
mereka yang kemudian juga mempunyai rasa haus untuk terus menuntut ilmu
yang lebih dalam, karena tentunya pengetahuan pun turut bergerak begitupula
dalam keilmuan sejarah. Selalu ada hal-hal baru sesuai dengan penemuan sumber
sumber baru yang akan terus menerus hadir, disitulah kemudian menemukan
jalannya untuk dapat melakukan dan kerja-kerjanya penelitian yang ada.
Sejarawan sesuai dengan metode