Anda di halaman 1dari 7

JURNAL RISET KESEHATAN NASIONAL

P - ISSN : 2580-6173 | E – ISSN : 2548-6144


VOL. 6 NO. 2 Oktober 2022 | DOI :https://doi.org/10.37294
Available Online https://ejournal.itekes-bali.ac.id/jrkn
Publishing : LPPM ITEKES Bali

PEMBERIAN AROMATERAPI PEPPERMINT UNTUK MENGURANGI


MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

(Giving Peppermint Aromatherapy on Reducing Nausea Vomiting of the First


Trimester Pregnant Women)

I Gusti Ayu Putri Satria Aryasih1, Ni Putu Mirah Yunita Udayani2, Ni Made Risna
Sumawati3
1,2,3
Program Studi S1 Kebidanan, STIKES Bina Usada Bali
Corresponding author : Satria.aryasih@gmail.com

Received : Maret, 2022 Accepted : Oktober, 2022 Published : Oktober, 2022

Abstract
During pregnancy, pregnant women often experience several complaints such as nausea and vomiting.
Nausea and vomiting is one of the symptoms of pregnancy that often occurs in early pregnancy. The
purpose of this study was to determine the effect of peppermint aromatherapy on reducing nausea and
vomiting of the first trimester pregnant women. The design of this study was pre-experimental with a one-
group pretest-posttest research design. The number of samples was 30 pregnant women in the first
trimester who experienced mild nausea and vomiting using purposive sampling technique. Data were
analyzed using paired sample t-test to compare the results before and after the intervention. There was a
difference before and after being given peppermint aromatherapy to reduce nausea and vomiting in the
first trimester pregnant women with a p value of 0.000. There was an effect of peppermint aromatherapy
on reducing nausea and vomiting in the first trimester pregnant women in the working area of Regional
Technical Implementation Unit Tampaksiring I Public Health Centre.

Keywords: nausea and vomiting, pregnancy, aromatherapy, peppermint (

Abstrak
Pada masa kehamilan, ibu hamil sering mengalami beberapa keluhan seperti mual muntah. Mual muntah
merupakan salah satu gejala kehamilan yang sering terjadi pada awal kehamilan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi peppermint terhadap penurunan mual
muntah pada ibu hamil trimester I. Design penelitian ini adalah Pre Eksperimental dengan rancangan
penelitian one group pretest-postest design. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu hamil trimester I yang
mengalami mual muntah ringan dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan
menggunakan uji paired sample t-test untuk membandingkan hasil sebelum dan sesudah diberikan
intervensi. Ada perbedaan sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi peppermint terhadap penurunan
mual muntah pada ibu hamil trimester I dengan nilai p value sebesar 0,000. Ada pengaruh pemberian
aromaterapi peppermint terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil trimester I di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tampaksiring I.

Kata Kunci : mual muntah, hamil, aromaterapi, peppermint

1. LATAR BELAKANG dengan melakukan pemeriksaan kehamilan


Kehamilan merupakan proses alamiah secara rutin, sehingga dapat mencegah
yang perlu diperhatikan dengan baik terjadinya komplikasi pada ibu dan janin

Jurnal Riset Kesehatan Nasional |139


(Dartiwen & Nurhayati, 2019). Pada dapat berakibat buruk bagi ibu dan janin
umumnya kehamilan berkembang secara (Zuraida & Desria, 2018). Mual dan
normal, melahirkan bayi yang sehat, cukup muntah yang berlebihan (hyperemesis
bulan melalui jalan lahir, tetapi kadang gravidarum) dapat mengakibatkan ibu
pada suatu kondisi tertentu kondisi hamil mengalami dehidrasi karena
kehamilan tidak sesuai harapan. Oleh banyaknya cairan yang keluar dan
karena itu pelayanan asuhan antenatal kurangnya pemasukan nutrisi pada saat ibu
penting dilakukan untuk memonitor hamil mengalami mual muntah. Sedangkan
kondisi kesehatan ibu hamil dan janin, dampak yang mungkin terjadi pada janin
deteksi dini adanya komplikasi yang antara lain, yaitu terhambatnya
mungkin terjadi pada kehamilan, perkembangan janin (IUGR), premature,
mempersiapkan persalinan dan masa nifas kelainan konginetal seperti hidrocepalus,
yang normal, serta mempersiapkan peran anecepal, omfalokel, dan lain sebagainya,
ibu dan keluarga dalam penerimaan bahkan sampai kematian baik didalam
kelahiran janin (Mastiningsih & Agustina, kandungan (IUFD) maupun setelah
2019). dilahirkan (Kartikasari et al., 2017)
Mual muntah (emesis gravidarum) Berdasarkan data awal yang diperoleh
merupakan salah satu gejala kehamilan dan peneliti bahwa sejak bulan Januari-Juli
sering terjadi pada kehamilan muda atau 2021. Ada 93 orang ibu hamil trimester I
pada trimester 1 kehamilan. Mual biasanya yang memeriksakan diri ke UPTD
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga Puskesmas Tampaksiring I. Dari 93 ibu
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala hamil tersebut ada 62 ibu hamil trimester I
mual ini biasanya berlangsung selama yang mengalami mual muntah atau sekita
sekitar 10 minggu dan dirasakan sekitar 6 66,7 % dan ada 31 ibu hamil trimester I
minggu setelah hari pertama haid terakhir yang tidak mengalami mual muntah atau
(Yantina et al., 2016). Mual dan muntah sekita 33,3 %. Bidan memiliki peran yang
sering terjadi, sekitar 60% - 70% sangat penting dalam memberikan asuhan
kehamilan pada trimester pertama. Mual pada ibu hamil, dalam hal ini yaitu cara
dan muntah pada masa kehamilan sering mengatasi mual muntah agar tidak
disebut dengan morning sickness karena menimbulkan kondisi yang lebih buruk.
sering terjadi pada pagi hari, namun mual Penelitian ini bertujuan untuk
dan muntah dapat terjadi setiap saat, mengetahui efektivitas pemberian
bahkan sepanjang hari (Yantina et al., aromaterapi peppermint terhadap kejadian
2016). mual muntah pada ibu hamil trimester I.
Emesis gravidarum merupakan suatu
kondisi mual yang kadang disertai muntah, METODE
tetapi frekuensi muntah tidak lebih dari 5 Desain penelitian yang digunakan
kali dalam sehari (Lestari, 2019). Menurut adalah penelitian Pre Eksperimental (one
Kesehatan RI (2013) dalam penelitian group pretest-postest design). Penelitian
Lestari (2019), disebutkan bahwa emesis ini dilakukan di wilayah kerja UPTD
gravidarum merupakan kondisi ibu hamil Puskesmas Tampaksiring 1, Jalan Prof.
trimester 1 dengan perasaan pusing, perut Dr. Ir. Soekarno, Tampaksiring,
kembung, badan terasa lemas disertai Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
muntah dengan frekuensi kurang dari 5 Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
kali sehari. Juli tahun 2021 sampai dengan Januari
Mual muntah apabila tidak ditangani tahun 2022.
dengan baik dapat menimbulkan gejala Populasi dalam penelitian ini adalah
yang lebih berat (intracable) serta ibu hamil trimester 1 di wilayah kerja
persisten yang terjadi pada awal kehamilan UPTD Puskesmas Tampaksiring 1
sehingga mengakibatkan dehidrasi, sebanyak 37 orang. Teknik sampling
gangguan elektrolit atau defisiensi nutrien yang digunakan pada penelitian ini
yang dikenal sebagai hyperemesis adalah purposive sampling. Instrument
gravidarum. Hyperemesis gravidarum

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 140


penelitian yang digunakan pada Tabel 3. Karakteristik Responden
penelitian ini adalah kuesioner Menurut Pekerjaan (n=30)
pregnancy-Unique Quantification Of Frekuen
Emesis/Nausea. Pekerjaan si Persentase
Pengolahan data dilakukan melalui (Orang) (%)
3 tahap, yaitu, editing, coding, dan IRT 12 40
tabulating. Analisis yang digunakan Karyawan
melibatkan SPSS 16.0. Dalam hal ini swasta 14 46,66
digunakan uji t sampel berpasangan Perajin 2 6,67
(paired sample t test).
Pedagang 2 6,67
Karakteristik responden berdasarkan
HASIL pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian
Karakteristik Responden Menurut besar responden bekerja sebagai karyawan
Umur swasta, yaitu sebanyak 46,66 %.

Tabel 1. Karakteristik Responden Intensitas mual muntah ibu hamil


Menurut Umur (n=30) sebelum diberikan aromaterapi
Umur peppermint
Respond Frekuen
en si Persentase
(Tahun) (Orang) (%) Tabel 4. Intensitas mual muntah ibu
hamil sebelum diberikan aromaterapi
< 21 1 3,33
peppermint
21-30 18 60
31-35 6 20 Kategori Pre-test %
>35 5 16,67 Ringan 0 0
Karakteristik responden berdasarkan Sedang 16 53,3
umur, menunjukkan bahwa kelompok Berat 14 46,7
responden terbanyak dalam penelitian ini intensitas Mual Muntah Pada Ibu
berada pada umur 21-30 tahun, yaitu Hamil Sebelum Diberikan Aromaterapi
sebanyak 60%. Peppermint menunjukkan bahwa kategori
mual muntah pada ibu hamil sebelum
Karakteristik Responden Menurut diberikan perlakuan aromaterapi
Pendidikan Terakhir peppermint sebagian besar mengalami mual
muntah dengan kategori sedang, yaitu
Tabel 2. Karakteristik Responden sebanyak 53,3 %.
Menurut Pendidikan Terakhir (n=30)
Pendidikan Frekuensi Persentase Intensitas mual muntah ibu hamil
(Orang) (%) setelah diberikan aromaterapi
SD 5 16,67 peppermint
SMP 9 30
SMA 12 40 Tabel 5. Intensitas mual muntah ibu
D1 2 6,67 hamil setelah diberikan aromaterapi
S1 2 6,67 peppermint
Karakteristik responden berdasarkan Kategori Post-test %
pendidikan menunjukkan bahwa sebagian Ringan 13 43,3
besar responden berpendidikan terakhir Sedang 17 56,7
SMA, yaitu sebesar 40%.
Berat 0 0
Intensitas mual muntah ibu hamil
Karakteristik Responden Menurut setelah diberikan aromaterapi peppermint
Pekerjaan menunjukkan bahwa kategori mual muntah

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 141


pada ibu hamil setelah diberikan perlakuan dapat mempengaruuhi seseorang
aromaterapi peppermint sebagian besar termasuk juga prilaku terhadap pola
mengalami mual muntah dengan kategori hidup dalam memotivasi untuk siap
sedang, yaitu sebanyak 56,7 %. Namun berperan serta dalam perubahan
terlihat penurunan yang signifikan pada kesehatan. Menurut analisis penelitian
kategori sedang menjadi ringan, yaitu ini, ibu hamil mengalami mual muntah
sebanyak 43,3 %. pada trimester I dengan tingkat
pendidikan rendah maupun tinggi ini
Hasil uji Paried T-test perlakuan merupakan gejala awal kehamilan yang
terhadap mual muntah Ibu hamil normal terjadi pada setiap ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian
Tabel 6. Hasil uji Paried T-test sebagian besar responden bekerja
perlakuan terhadap mual muntah Ibu menjadi karyawan swasta yaitu sebanyak
hamil 14 orang (46,66%). Ibu hamil yang
mengalami mual muntah pada masa
Variabel p-value kehamilan trimester I disebabkan oleh
hormon beta HCG yang dalam tubuh ibu
Pre-test Vs Post- hamil meningkat pada masa kehamilan.
test 0,000
Intensitas Mual Muntah Pada Ibu
Hamil Trimester I Sebelum Diberikan
Hasil uji Paried T-test perlakuan
Aromaterapi Peppermint
terhadap mual muntah Ibu hamil
Berdasarkan penelitian ini sebelum
menunjukkan perhitungan Sig. (2-tailed)
diberikan perlakuan aromaterapi
sebesar 0,000. Karena 0,000 < 0,05 maka
peppermint, sebagian besar ibu hamil
H0 ditolak. Jadi, terdapat perbedaan yang
pada penelitian ini mengalami mual
signifikan antara hasil sebelum pemberian
muntah pada kategori sedang, yaitu
perlakuan aromaterapi peppermint terhadap
sebanyak 16 orang (53,3 %), jumlah
ibu hamil dengan setelah pemberian
mual muntah pada kategori berat
perlakuan aromaterapi peppermint.
sebanyak 14 orang (46,7 %). Menurut
Mastiningsih & Agustina (2019), mual
muntah merupakan salah satu keluhan
PEMBAHASAN yang sering dialami ibu hamil terutama
Karakteristik Responden pada trimester I. Mual muntah pada ibu
Dalam penelitian ini, usia hamil disebabkan karena perubahan
responden yang mengalami mual muntah hormonal, peristaltik melambat,
sebagian besar berusia pada rentang 21- pembesaran uterus, dan psikologis. Pada
30 tahun. Pada penelitian Yantina et al., penelitian Zuraida & Desria (2018),
(2016), disebutka bahwa mual muntah disebutkan bahwa mual muntah apabila
(emesis gravidarum) merupakan salah tidak ditangani dengan baik dapat
satu gejala kehamilan dan sering terjadi menimbulkan gejala yang lebih berat
pada kehamilan trimester I. Mual serta persisten yang terjadi pada awal
Muntah pada kehamilan biasanya terjadi kehamilan sehingga mengakibatkan
pada pagi hari, namun dapat juga terjadi dehidrasi, gangguan elektrolit atau
setiap saat bahkan sepanjang hari. defisiensi nutrien.
Tingkat pendidikan pada ibu hamil
yang mengalami mual muntah dalam Intensitas Mual Muntah Pada Ibu
penelitian ini sebagian besar adalah Hamil Trimester I Setelah Diberikan
SMA. Secara umum tingkat pendidikan Aromaterapi Peppermints
mempengaruhi kemampuan seseorang Setelah diberikan perlakuan
dalam menerima dan memahami cara aromaterapi peppermint, pada penelitian
pandang dan pemilihan koping dalam ini dapat dilihat bahwa sebagian besar
menyelesaikan masalah. Pendidikan ibu hamil trimester I mengalami mual

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 142


muntah pada kategori sedang, yaitu yang digunakan untuk menilai tingkatan
sebanyak 17 orang (56,7 %). Namun mual muntah yang dialami ibu hamil
terjadi penurunan yang signifikan pada dengan menggunakan pregnancy-Unique
kategori sedang menjadi ringan, yaitu Quantification Of Emesis/Nausea
sebanyak 13 orang (43,3 %). Mual (PUQE).
muntah yang tidak tertangani dengan Menurut Ayuningtyas (2019),
baik dapat menyebakan terjadinya aromaterapi adalah teknik perawatan
hyperemesisi gravidarum. Menurut tubuh dengan menggunakan minyak
(Lestari, 2019), penanganan mual atsiri (essential oil), yang digunakan
muntah pada kehamilan dapat dilakukan dengan cara dihirup, diteteskan pada alat
secara farmakologi dan non farmakologi. kompres, dioleskan pada kulit, untuk
penanganan secara farmakologi dapan berendan ataupun pijat. Pada penelitian
dengan memberikan obat-obatan seperti Zuraida & Desria (2018), disebutkan
vitamin B6 atau Ondansentron. bahwa pemberian aromaterapi
Sedangkan penanganan secara non peppermint selama 7 hari efektif
farmakologi dapat dengan pengaturan menurunkan frekuensi mual muntah
pola makan, mengontrol stress, pada ibu hamil.
meminum air jahe hangat, dengan Aromaterapi menggunakan
akupunture, refleksiologi, yoga minyak esensial dapat meningkatkan
kehamilan, hipnoterapi dan aromaterapi. kesehatan baik fisik maupun psikologis.
Salah satu pilihan aromaterapi untuk serta mengurangi kelelahan. Pada buku
terapi mual muntah adalah aromaterapi Aprillia (2014), disebutkan bahwa
peppermint. peppermint (mentha piperita) sangat
bermanfaat untuk mengatasi mual dan
Pengaruh Pemberian Aromaterapi muntah. Peppermint mempunyai khasiat
Peppermint Untuk Mengurangi Mual untuk mengatasi mual dan muntah
Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I karena peppermint memiliki kandungan
Pada penelitian ini dapat dilihat menthol (50%) dan menthone (10%-
pengaruh dari pemberian aromaterapi 30%) yang tinggi(Zuraida & Desria,
peppermint dapat mengurangi mual 2018).
muntah pada ibu hamil trimester I. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ada KESIMPULAN DAN SARAN
perbedaan mean antara sebelum dan Kesimpulan
sesudah intervensi aromaterapi Dari penelitian yang dilakukan pada
peppermint. Frekuensi mual muntah ibu hamil trimester I yang mengalami
pada ibu hamil trimester I bervariasi mual muntah di wilayah kerja UPTD
dalam setiap harinya. Setelah dilakukan Puskesmas Tampaksiring I dapat
intervensi ada perubahan frekuensi mual disimpulkan bahwa intensitas mual
muntah pada ibu hamil trimester I. muntah pada ibu hamil trimester I di
Dengan demikian maka dapat wilayah kerja UPTD Puskesmas
disimpulkan bahwa ada pengaruh Tampaksiring I sebelum diberikan
intervensi pemberian aromaterapi aromaterapi peppermint sebagian besar
peppermint terhadap mual muntah pada mengalami mual muntah pada kategori
ibu hamil trimester I dengan nilai Sig. sedang. Intensitas mual muntah pada ibu
(2-tailed) sebesar 0,000 (Sig. (2-tailed) < hamil trimester I di wilayah kerja UPTD
0,05). Menurut analisis penelitian bahwa Puskesmas Tampaksiring I sebagian
pemberian aromaterapi pappermint dapat besar ibu hamil trimester I mengalami
menurunkan mual muntah pada ibu mual muntah pada kategori sedang.
hamil trimester I. Namun terjadi penurunan yang
Pada Irianti et al., (2014) signifikan pada kategori sedang menjadi
disebutkan bahwa mual muntah dapat ringan. Disimpulkan bahwa pemberian
dibagi menjadi 3 kategori, yaitu ringan, aromaterapi peppermint berpengaruh
sedang, dan berat. Adapun instrument

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 143


terhadap penurunan mual muntah pada Terhadap Penurunan Mual
ibu hamil trimester I di wilayah kerja Muntah Pasien Post Operasi
UPTD Puskesmas Tampaksiring I. Dengan General Anastesi RSUD
DR. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung Tahun 2020.
Saran Irianti, B., Halida, E. M., Duhita, F.,
Bagi Pelayanan Kebidanan Prabandari, F., Yulita, N.,
diharapkan pelayanan kebidanan mulai Yulianti, N., Hartiningtiyaswati,
menerapkan metode secara non S., & Anggraini, Y. (2014).
farmakologi, khususnya dengan Asuhan Kebidanan Berbasis Bukti
aromaterapi peppermint sebagai salah satu (F. Husin, Ed.). CV Seto Agung.
pilihan untuk penanganan pada keluhan Kartikasari, R. I., Ummah, F., &
mual muntah pada ibu hamil. Taqiiyah, L. B. (2017).
Bagi Masyarakat diharapkan kepada Aromaterapi Peppermint Untuk
masyarakat khusunya ibu hamil dapat Menurunkan Mual Dan Muntah
menggunakan aromaterapi peppermint Pada Ibu Hamil. SURYA, 09.
untuk menangani keluhan mual muntah Kementerian Kesehatan Republik
yang dialami pada masa kehamilan. Indonesia. (2018). Peraturan
Bagi Institusi Pendidikan, diharapkan Menteri Kesehatan Republik
kepada institusi pendidikan untuk Indonesia Nomor 15 Tahun 2018
menyediakan pelatihan-pelatihan terkait Tentang Penyelenggaraan
terapi komplementer, khusunya tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional
aromaterapi sehingga dapat meningkatkan Komplementer.
kualitas dari pada lulusan selanjutnya. Kementerian Kesehatan Republik
Bagi Pengembangan Ilmu Indonesia. (2020). Pedomana
Kebidanan, diharapkan dalam Pelayanan Antenatal, Persalinan,
pengembangan ilmu kebidanan dapat Nifas, Dan Bayi Baru Lahir Di
menerima ilmu-ilmu baru terutama pada Era Adaptasi Kebisaan Baru.
terapi komplementer sesuai evidence base Lestari, V. (2019). Pengaruh Terapi
sehingga dapat meningkatkan mutu Akupresure Terhadap Penurunan
pelayanan kebidanan nantinya. Frekuensi Mual Muntah Pada Ibu
Bagi Peneliti Selanjutnya, Hamil Trimester Pertama di
diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat Puskesmas Margorejo Metro
melakukan penelitian dan menganalisa Selatan Kota Metro Tahun 2019.
lebih mendalam tentang hubungan Mastiningsih P., & Agustina Y. (2019).
karakteristik responden dengan kejadian Buku Ajar Asuhan Kehamilan. In
mual muntah pada ibu hamil. Media.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan Pendekatan
KEPUSTAKAAN
Praktis. Salemba Medika.
Aprillia Y. (2014). Gentle Birth Balance.
Nuryanti, S., Program Studi, A. S.,
Mizan Pustaka.
Keperawatan STIKES Telogorejo
Ayuningtyas I. (2019). Kebidanan
Semarang, I., Program Studi, D. S.,
Komplementer Terapi Komplementer
& Jurusan Keperawatan Poltekkes
Dalam Kebidanan. Pustaka Baru
Kemenkes Semarang, D. (2016).
Press.
Efektifitas Aromaterapi Inhalasi
Dartiwen., & Nurhayati Y. (2019). Asuhan
Peppermint Dan Ingesti Lemon
Kebidanan Pada Kehamilan. Andi.
Terhadap Penurunan Mual Pada Ibu
Dewi, D. A. N. N. (2018). Modul Uji
Hamil Trimester Pertama Di BPM
Validitas Dan Reliabilitas.
Ny.Marminah Purwodadi.
Dewi, L. E. (2020). Perbedaan
Purwoastuti T., & Walyani E. (2015). Ilmu
Efektifitas Ginger Aromaterapi
Obstetri Dan Ginekologi Sosial Bagi
Dan Teknik Relaksasi Autogenik
Kebidanan. Pustaka Baru Press.

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 144


Putri, D. M. P., & Amalia, R. N. (2021).
Terapi Komplementer Konsep
Dan Aplikasi Dalam
Keperawatan. Pustaka Baru.
Rahayuningsih, Tutik. (2020). Efektifitas
Pemberian Aromatyerapi
Peppermint Dfengan Masalah
Mual Dan Muntah Pada Ibu
Hamil Trimester I Di Kelurahan
Sukoharjo.
Sani K, F. (2018). Metodologi
Penelitian Farmasi Komunitas
Dan Eksperimental. Deepublish.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar
Metodologi Penelitian (Ayup, Ed.;
Vol.1). Literasi Media Publishing.
Sumantri H. (2011). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Kencana Prenada Media
Group.
Yantina, Y., Susilawati, & Yuviska, I. A.
(2016). Pengaruh Pemberian
Essential Oil Peppermint Terhadap
Intensitas Mual Dan Muntah Pada
Ibu Hamil Trimester I Di Desa Way
Harong Timur Kecamatan Way Lima
Kabupaten Pesawaran Tahun 2016.
In Jurnal Kebidanan (Vol. 2, Issue
4).Zuraida, E., & Desria, S. (2018).
Perbedaan Efektivitas Pemberian
Essensial Oil Peppermint dan Aroma
Terapi Lavender terhadap Intensitas
Mual dan Muntah pada Ibu Hamil
Trimester I di Puskesmas Baso
Kabupaten Agam Tahun 2017 (The
Differences Effectiveness of Essential
Oil Peppermint and Lavender
Aromatherapy Efforts on the
Intensity of Nausea and Vomiting in
Pregnant Trimester I at Baso District
Health Center Agam Year 2017).
XII(4).

Jurnal Riset Kesehatan Nasional | 145

Anda mungkin juga menyukai