Anda di halaman 1dari 33

Laporan praktikum

Elektronika Fisis I

PENGISIAN DAN PENGOSONGAN KAPASITOR

DISUSUN OLEH

NAMA : NABIL TAMAM


NIM : H021221003
KELOMPOK : IV (EMPAT)
TANGGAL PRAKTIKUM : 3 OKTOBER 2023
ASISTEN : VADYA RAHMAH ISNAIN

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Praktikum merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah. Praktikum jugadapat
melatih pemikiran untuk berpikir ilmiah dan memecahkan masalah melalui
metode ilmiah. Dengan melakukan suatu praktikum dapat menurunkan
miskonsepsi terhadap suatu materi. Melalui praktikum diperoleh ilmu dan
pemahaman baru serta dapat meningkatkan kemampuan menyimpulkan dan
mengkomunikasikan. Oleh karena itu, teori yang telah dipelajari semestinya
dipraktekkan melalui kegiatan praktikum [1].
Pengukuran adalah hal yang tidak dapat dihindarkan dalam mengikuti
praktikum fisika. Salah satu praktikum di jurusan fisika adalah praktikum
Elektronika. Salah satu alat ukur yang digunakan dalam melaksanakan praktikum
Elektronika adalah multimeter. Multimeter sendiri adalah gabungan dari tiga alat
ukur, antara lain Volt meter sebagai alat ukur tegangan atau beda potensial,
Ampere meter sebagai alat ukur kuat arus listrik, dan Ohm meter sebagai alat ukur
hambatan listrik. Pada praktikum kali ini akan banyak digunakan alat ukur listrik
seperti yang telah disebutkan diatas. Karena kita akan belajar mengenai
bagaimana alat ukur tersebut bekerja dan bagaimana mencari besar nilai dari
komponen-komponen elektronika. Alat ukur dalam analog memerlukan
keterampilan membaca alat. Kesalahan pengukuran yang dilakukan akan
mempengaruhi kegiatan praktikum dan kesimpulan yang diperoleh. Kesalahan
pengukuran bahkan dapat mengakibatkan praktikum tidak dapat dilanjutkan [1].
Dalam rangka memahami prinsip pengisian dan pengosongan energi pada
kapasitor, serta menentukan tetapan waktu, mengetahui kapasitas kapasitor, dan
membuat grafik pengisian dan pengosongan kapasitor, percobaan pengisian dan
pengosongan kapasitor dilakukan. Hal ini menjadi langkah penting untuk
mendalami dasar-dasar elektronika, sehingga kita dapat menguasai konsep ini
dengan baik untuk aplikasi di masa depan.
I.2 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari percobaan ini mencakup hubungan antara arus,
hambatan, dan tegangan pada saat dilakukannya pengisian dan pengosongan dari
suatu kapasitor.

I.3 Tujuan Praktikum Tujuan


Setelah selesai melakukan praktikum dan membuat laporannya, maka
mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Mengukur arus RC pada pengisian dan pengosongan kapasitor.
2. Memahami karateristik pengisian dan pengosongan kapasitor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Komponen Listirk


II.1.1 Komponen Pasif
1. Resistor

Gambar 2.1 Resistor


Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua
kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri
tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan
sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Komponen ini juga yang paling sering
digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat
dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan
nilai hambatan yang diinginkan yaitu komponen ini terdiri dari resistor tetap dan
resistor variabel. Resistor tetap yaitu suatu komponen yang terpasang dalam [1].
2. Kapasitor

Gambar 2.2 Kapasitor


Kapasitor adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik. Sebagai akibatnya, kapasitor merupakan suatu penampang (reservoir)
dimana muatan dapat disimpan dan kemudian dilepaskan secara perlahan.
Aplikasi-aplikasinya yang meliputi kapasitor penampung dan kapasitor penghalus
(filter) yang digunakan pada catu daya, pencampuran sinyal-sinyal AC di antara tahapan-
tahapan (stage) Amplifier, dan pemisah sinyal-sinyal dalam catudaya [2].
3. Induktor

Gambar 2.3 Induktor


Setiap induktor dengan sembarang bentuk selalu mempunyai induktans,
namun umumnya harganya kecil, kecuali untuk perubahan arus dengan frekuensi
yang cukup besar. Suatu bentuk kawat yang sengaja dibuat agar mempunyai
induktans relatif besar dinamakan induktor, dan umumnya berupa kumparan
kawat yangterdiri dari beberapa lilitan [1].
4. Transfotmator

Gambar 2.4 Transformator


Pada dasarnya transformator merupakan suatu komponen pasif dengan 4
(empat) atau lebih ujung pada 2 (dua) bagian yang disebut bagian primer dan
sekunder. Transformator digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik pada
primer menjadi tegangan bolak-balik pada sekunder, dengan menggunakan prinsip
fluks magnetik. Tranformator juga digunakan untuk transformasi impedansi [3].
II.1.2 Komponen Pasif
1. Dioda
Dioda adalah salah satu komponen aktif yang dihasilkan oleh persambungan
antara bahan semikonduktor tipe –P dan tipe –N. Komponen ini memberikan
resistansi yang sangat rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi
yang sangat tinggi pada arah yang berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan
dioda digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang menuntut rangkaian untuk
memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus yang
mengalirdidalamnya [4].

Gambar 2.5 Dioda


2. Transistor

Gambar 2.6 Transistor


Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil
(stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,
transistor digunakan sebagai saklar berkecapatan tinggi [5].
3. Integrated Circuit (IC)
Integrated Circuit (IC) adalah tangkaian kompleks yang dibuat pada sebuah
irisan kecil silikon. Rangkaian terpadu dapat memuat 10 hingga lebih dari
100.000 perangkat aktif (transistor dan dioda). Bahkan beberapa aplikasi khusus
(seperti penguat level tinggi), rangkaian terpadu telah menggantikan sebagian
besar rangkaian diskrit konvensiona [5].
II.2 Alat Ukur Listrik
Alat ukur listrik adalah bagian dari alat ukur dalam Fisika yang khusus
digunakan untuk mendapatkan data mengenai besaran-besaran listrik seperti kuat
arus listrik, tegangan listrik, hambatan listrik dan sebagainya [3].
1. Ohmmeter
Ohmmeter ini khusus untuk mengukur tahahan/ hambatan listrik yang
merupakan daya untuk menahan mengalir arus listrik dalam konduktor pada
suatu rangkaian listrik. Satuan hasil pengukuran dinyatakan dalam Ohm yang
diberi simbol Ω. Alat ukur ini menggunakan galvanometer untuk mengukur
arus listrik yang melewati suatu tahanan listrik selanjutnya dikalibrasi dalam
satuan Ohm. Hasil pengukuran akan terlihat atau terbaca pada display alat ukur
tersebut [2].

Gambar 2.7 Alat Ukur Ohmmeter


2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Voltmeter sering dicirikan dengan
simbol V pada setiap rangkaian listrik. Voltmeter harus dipasang paralel dengan
ujung-ujung hambatan yang akan diukur beda potensialnya. Satuan beda potensial
listrik dalam satuan SI adalah Volt atau diberi simbol V. Voltmeter sendiri
mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya voltmeter tersebut
menyebabkan arus listrik yang melewati hambatan R sedikit berkurang [4].

Gambar 2.8 Volt meter


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Waktu dan Tempat Percobaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 19 September 2023 di
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Departemen Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin.
III.2 Alat dan Bahan Beserta Fungsinya
III.2.1 Alat Beserta Fungsinya
a. Catu Daya

Gambar 3.1 Catu Daya


Catu daya berfungsi sebagai sumber arus listrik yang diukur tegangannya.
b. Papan Rangkaian

Gambar 3.2 Papan Rangkaian


Papan rangkaian berfungsi sebagai wadah untuk komponen yang akan diukur.
c. Multimeter digital

Gambar 3.3 Multimeter Digital


Multimeter digital berfungsi sebagai alat untuk mengukur kuat tegangan dan
arus bahan yang diamati.
d. kabel Jumper

Gambar 3.4 Kabel Jumper


Kabel jumper berfungsi sebagai penghubung komponen dalam rangkaian.
e. Stopwatch

Gambar 3.5 Stopwatch


Stopwatch berfungsi untuk menghitung waktu pada saat pengisian dan
pengosongan kapasitor.
III.2.2 Bahan Beserta Fungsinya
a. Resistor

Gambar 3.6 Resisitor


Resistor berfungsi sebagai pengatur arus listrik dalam rangkaian RC.
b. Kapasitor

Gambar 3.7 Kapasitor


Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan sebagai objek
percobaan yang akan dialiri muatan listrik.

III.3 Prosedur Percobaan


III.3.1 Pengisian Kapasitor

(a) (b)
Gambar 3.9 Pengisian kapasitor (a) skema pengisian kapasitor (b) rangkaian
pengisian kapasitor
1. Mengkalibrasi alat.
2. Membuat rangkaian seperti pada gambar (3.9).
3. Menghubungkan multimeter (voltmeter), multimeter (amperemeter) dan catu
daya pada rangkaian.
4. Menyalakan catu daya untuk mengalirkan muatan listrik
5. Menghitung arus dan tegangan setiap lima detik (detik ke-5, detik ke-10, detik
ke-15, detik ke-20, detik ke-25, detik ke-30).
6. Mematikan catu daya.
7. Mencatat hasil yang didapatkan ke dalam kabel data.

III.3.2 Pengosongan Kapasitor

(a) (b)
Gambar 3.10 Pengosongan kapasitor (a) skema pengosongan kapasitor (b)
rangkaian pengosongan kapasitor
1. Memutuskan rangkaian dari sumber tegangan atau catu daya.
2. Menghubungkan kapasitor dengan kabel penghantar (ground).
3. Menghitung arus dan tegangan setiap lima detik (detik ke-5, detik ke-10, detik
ke-15, detik ke-20, detik ke-25, detik ke-30).
4. Mencatat hasil yang didapatkan ke dalam tabel data
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
IV.1.1 Tabel Data
IV.1.1.1 Pengisian Kapasitor
Tabel 4.1 Hasil Pengisian Kapasitor
No Resistansi Kapasitansi Waktu (s) I (mA) Vin (V) Vout (V)
1. 15k 1000μF 5 0,26 6 1,85

2. 15k 1000μF 10 0,19 6 3,03

3. 15k 1000μF 15 0,14 6 3,74

4. 15k 1000μF 20 0.11 6 4,28

5. 15k 1000μF 25 0,8 6 4,74

6. 15k 1000μF 30 0,6 6 5,03

IV.1.1.2 Pengosongan Kapasitor


Tabel 4.2 Pengosongan Kapasitor
No Resistansi Kapasitansi Waktu (s) I (mA) Vin (V) Vout (V)

1. 15k 1000μF 5 0,20 6 4,68

2. 15k 1000μF 10 0,18 6 3,43

3. 15k 1000μF 15 0,14 6 2,59

4. 15k 1000μF 20 0,11 6 1,94

5. 15k 1000μF 25 0,8 6 1,47

6. 15k 1000μF 30 0,6 6 1,07


IV.2 Gambar
IV.2.1 Pengisian kapasitor
1. Arus
a. Pada waktu 5 detik

Gambar 4.1 Arus Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 5 Detik


b. Pada Waktu 10 Detik

Gambar 4.2 Arus Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 10 Detik


c. Pada Waktu 15 Detik

Gambar 4.3 Arus Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 15 Detik


d. Pada Waktu 20 Detik

Gambar 4.4 Arus Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 20 Detik


e. Pada Waktu 25 Detik

Gambar 4.5 Arus Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 25 Detik


f. Pada Waktu 30 Detik

Gambar 4.6 Arus Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 30 Detik


2. Tegangan
a. Pada Waktu 5 Detik

Gambar 4.7 Tegangan Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 5 Detik


b. Pada Waktu 10 Detik

Gambar 4.8 Tegangan Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 10 Detik


c. Pada Waktu 15 Detik

Gambar 4.8 Tegangan Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 10 Detik


d. Pada Waktu 20 Detik

Gambar 4.9 Tegangan Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 20 Detik


e. Pada Waktu 25 Detik

Gambar 4.10 Tegangan Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 25 Detik


f. Pada Waktu 25 Detik

Gambar 4.11 Tegangan Pengisisan Kapasitor Pada Waktu 30 Detik


IV.2.2 Pengosongan kapasitor
1. Arus
a. Pada Waktu 5 Detik

Gambar 4.12 Arus Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 5 Detik


b. Pada Waktu 10 Detik

Gambar 4.13 Arus Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 10 Detik


c. Pada Waktu 15 Detik

Gambar 4.14 Arus Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 15 Detik


d. Pada Waktu 20 Detik

Gambar 4.15 Arus Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 20 Detik


e. Pada Waktu 25 Detik

Gambar 4.16 Arus Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 25 Detik


f. Pada Waktu 30 Detik

Gambar 4.17 Arus Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 30 Detik


2. Teganagn
a. Pada Waktu 5 Detik

Gambar 4.18 Tegangan Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 5 Detik


b. Pada Waktu 10 Detik

Gambar 4.19 Tegangan Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 10 Detik


c. Pada Waktu 15 Detik

Gambar 4.20 Tegangan Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 15 Detik


d. Pada Waktu 20 Detik

Gambar 4.21 Tegangan Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 20 Detik


e. Pada Waktu 25 Detik

Gambar 4.22 Tegangan Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 25 Detik


f. Pada Waktu 30 Detik

Gambar 4.23 Tegangan Pengosongan Kapasitor Pada Waktu 30 Detik


IV.3 Grafik
IV.3.1 Pengisian Kapasitor

Pengisian Kapasitor
6

5
Arus\Teganagn

0
1 2 3 4 5 6
Waktu

I (mA) Vout (V)

Gambar 4.24 Grafik Arus dan Tegangan yang Masuk ke Dalam


Kapasitor

IV.1.3.2 Grafik Pengosongan Kapasitor

Pengosongan Kapasitar
5

4
Arus/Tegangan

0
1 2 3 4 5 6
Waktu

I (mA) Vout (V)

Gambar 4.25 Grafik Arus dan Tegangan yang Keluar Dari


Kapasitor
IV.4 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan sebelumnya mengenai
pengisian dan pengosongan kapasitor, dapat dilihat tabel data hasil pengamatan.
Dari data yang kami peroleh, pada proses pengisian kapasitor, tegangan pada
kapsitor semakin lama akan semakin meningkat. Kapasitor yang akan digunakan
untuk memperbesar pF dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian
itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat
kapasitor penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian
elektron akan ke luar darikapasitor dan mengalir masuk ke dalam rangkaian yang
memerlukannya dengan demikian pada saat itu kapasitor membangkitkan daya
reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka kapasitor
akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan electron
(Ic) berarti sama juga kapasitormenyuplai daya treaktif ke beban. Keran beban
bersifat induktif (+), sedangkan daya reaktif kapasitor (-) akibatnya daya reaktif
yang berlaku menjadi kecil.
Dimana pada metode pengisian dan pengosongan digunakan 1 resistor dan 1
kapasitor, yang resistornya bernilai 300kΩ dan kapasitor bernilai 200μF . Pada
metode pengisian dan pengosongan yang diukur adalah berapa waktu yang
dibutuhkan ketika muatan pada kapasitor harus mempunyai nilai tegangan 12 v.
Adapun perhitungan pada percobaaan pengisian kapasitor, pembaca
Voltmeter pada detik ke 5 sebesar 0,26 Volt. Pada detik ke 10 sebesar 0,19 Volt.
Pada detik ke 15 sebesar 0,14 Volt. Pada detik ke 20 sebesar 0,11 Volt dan pada
detik ke 25 sebesar 0,8 Volt sedangkan yang terakhir pada detik ke 30 0,6 Volt.
Sedangkan pada percobaan pengosongan kapasitor, pembaca Voltmeter pada detik
ke 5 sebesar 0,20 Volt. Pada detik ke 10 sebesar 0,18 Volt. Pada detik ke 15
sebesar 0,14 Volt. Pada detik ke 20 sebesar 0,11 Volt dan pada detik ke 25 sebesar
0,8 Volt dan yang terakhir pada detik ke 30 0,6 Volt.
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melaukan percobaan pengisian dan
pengosongan kapasitor adalah :
1. Pada pengukuran arus RC pada pengisian dan pengosongan kapasitor, dimana
rangkaian RC ini mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Bila saklar
(dalam kasus ini switch catu daya) ditutup maka akan mengalir arus pengisian
pada C, lama pengisian ditentukan dari nilai C. Lalu, pada pengosongan jika
saklardi- short maka mengalir arus pengosongan, arus pengosongan akan
berhenti setelah muatan C habis.
2. Dari praktikum ini kita mengetahui mengenai karakteristik pengisian dan
pengosongan kapasitor. Pada saat pengisian kapasitor berlangsung nilai
arus akan berkurang seiring berjalannya waktu, berbanding terbalik dengan
tegangan yang keluar (Vout) nilainya akan mengalami kenaikan seiring
berjalannya waktu. Kemudian untuk pengosongan kapasitor, saat kita
mematikan catu daya, arus akan mengalami lonjakan karena muatan yang
ada di dalam kapasitor, kemudian akan berkurang seiring berjalan waktu,
hal itu juga berlaku bagi tegangan keluar (Vout).

V.2 Saran
V.2.1 Saran Untuk Laboratorium
Adapun saran untuk laboratorium agar alat ataupun barang yang rusak
lebih diperhatikan lagi
V.2.2 Saran Untuk Asisten
Adapun saran untuk asisten agar mempertahankan keramahannya serta
semangatnya pada praktikannya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] G. Santoso. Elektronika Dasar. Akprind Press, Yogyakarta: 2018.

[2] I.Y. Basri dan D. Irfan. Komponen Elektronika. Sukabumi Press, Padang,
2018.
[3] E. Fitriani, N. Fithri. “Pengaruh Tegangan Panel Surya Terhadap Nilai
Tegangan InduktorSebagai Rekayasa Energi Alternatif”. Jurnal Tekno,
Vol.19, No.1:51-52, 2022.
[4] Ernidawati, dkk. "Pengaruh pelatihan Penggunaan Alat ukur Listrik
Terhadap Penilaian Kinerja Mahasiswa Pada mata Kuliah Eksperimen
Fisika Dasar 2". Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 7, No. 2: 112-113, 2019.
[5] D. S. Badaruni, dkk. "Perancangan dan Pembuatan Trainer Praktikum".
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Dasar Elektronika di Laboratorium
Elektronika dan Instrumentasi. Vol. 7, No. 2: 175-176, 2019.
[6] S. Zhao, L. Laijin, S. Jiang, C. Zhang. “Lithium-Ion Battery State-of-
Health Estimation Method Using Isobaric Energy Analysis and PSO-
LSTM”.journal of electric, Vol , 2 No 3 : 1-2, 2023.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai