Anda di halaman 1dari 11

CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

https://journal.ilininstitute.com/index.php/caradde
Volume 2 | Nomor 1 | Agustus |2019
e-ISSN: 2621-7910 dan p-ISSN: 2621-7961
DOI: https://doi.org/10.31960/caradde.v2i1.240

PKM Ekonomi Produktif Melalui Technopreneurhip Bagi Guru di SMK


Bisnis Dan Teknologi
Sugeng Haryono 1,, Prasetio Ariwibowo ²,, Tjipto Djuhartono 3,

Keywords : Abstrak. Tujuan kegiatan ini akan menambah wawasan


Technopreneurship; Pendidikan Karakter Pribadi, Kewirausahaan
Kewirausahaan; (Technopreneurship), Menemukan Peluang Usaha,
Civitas akademik , Manajemen usaha, Peningkatan keterampilan, berupa
SMKS Bisnis dan Teknologi pelatihan pembuatan produk seperti kuliner, kerajinan
Bekasi tangan, Musik, Fashion, Desain Komunikasi Visual,
Aplikasi dan Game Developer, dan keahlian lainnya bagi
Corespondensi Author segenap civitas akademik khususnya guru baik secara teori
Ekonomi, Pengantar Informatika maupun aplikasi/praktik secara nyata yang akan dilakukan
dan Ilmu Komputer, Manajemen, oleh para guru sendiri maupun peserta didik nya sehingga
Kewirausahaan. Universitas diharapkan para guru dapat menambah penghasilan dan
Indraprasta PGRI Jakarta 1) 2) 3) membuka lapangan kerja bagi diri sendiri maupun orang
Email: Prasetio. lain. Khalayak sasaran kegiatan yang strategis dalam
ariwibowo@yahoo.com kegiatan ini adalah para peserta didik dan segenap civitas
akademik lainnya dalam naungan Yayasan SMKS Bisnis
History Artikel dan Teknologi Bekasi. Jumlah peserta pelatihan sebanyak
Received: Juni-2019; 30-50 orang yang terdiri dari segenap civitas akademik
Reviewed: Juli -2019 (Guru atau karyawan sekolah) baik yang berjenis kelamin
Accepted: Agustus-2019 pria dan wanita yang telah ditetapkan oleh pihak pengurus
Published: Agustus-2019 Yayasan SMKS Bisnis dan Teknologi Bekasi. Selama
proses pelatihan, tim pelaksana kegiatan pengabdian
melakukan pemantauan kepada peserta pelatihan sekaligus
melakukan wawancara terhadap materi, metode dan
instruktur dalam kegiatan ini. Secara umum, peserta
abdimas (guru) mengatakan pelatihan ini sangat baik dan
materi yang diberikan merupakan materi yang sangat
dibutuhkan dalam kegiatan berwirausaha berbasis
technopreneur sedangkan instrukturnya sangat berkompeten.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

PENDAHULUAN berkembang dengan sangat pesat dan sangat


mempengaruhi segala aspek kehidupan
Di zaman millenial ini, ketika hampir manusia. Contoh paling sederhana adalah di
semua aktivitas masyarakat menggunakan dunia pendidikan, dampaknya sudah tak
aplikasi teknologi mulai dari membuka mata terelakkan lagi, yang merevolusi dalam segala
hingga menutup mata kembali menyebabkan aspek proses pembelajaran, riset, administrasi
teknologi informasi dan komunikasi maupun pelayanannya kepada masyarakat.
113
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2 No 1. Agustus 2019

Pesatnya perkembangan teknologi baik dini pada setiap insan Indonesia. Kurikulum
hardware maupun software membuat praktisi yang diterapkan harus terintegrasi karakter
pendidikan harus menyikapi dengan bijak. kewirausahaan. Sehingga anak-anak sudah
Bentuk penyikapan yang lazim adalah dengan dikenalkan pada kewirausahaan sejak dini
memilah dan memilih software manakah yang (khususnya satuan pendidikan tingkat
layak digunakan guna mendukung proses SMA/SMK/MA). Sebenarnya hal ini sudah
perkembangan kepribadian peserta didik baik dicanangkan pemerintah dengan semangat
di lingkungan internal sekolah maupun membangun semangat kewirausahaan dan
eksternal sekolah. memperbanyak wirausaha melalui Instruksi
Kewirausahaan merupakan salah satu Presiden Nomor 24 Tahun 1995 tentang
mata pelajaran yang diajarkan pada peserta Gerakan Nasional Memasyarakat dan
SMA/SMK/MA yang diajarkan pada peserta Membudayakan Kewirausahaan. Program ini
didik jurusan IPS yaitu sebagai mata mengamanatkan kepada seluruh masyarakat
pelajaran kewirausahaan dan prakarya, yang dan bangsa Indonesia untuk membangun dan
pada awalnya kewirausahaan ini masuk ke mengembangkan program-program
dalam materi ekonomi. Mata pelajaran kewirausahaan. Sehingga mendukung
kewirausahaan memiliki banyak peran yang program pemerintah melalui Instruksi
sangat penting dalam perekonomian. Dengan Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang
adanya mata pelajaran kewirausahaan ini Pengembangan Ekonomi Kreatif, yang
peserta didik dapat mengembangkan berhasil merumuskan Rencana Induk
keterampilannya dalam membuka usaha Pengembangan Ekonomi Kreatif
dengan cara seperti menciptakan produk, Indonesia tahun 2009-2025 oleh Kementerian
memasarkan produk dan lain sebagainya. Perdagangan Republik Indonesia.
Selain itu pemberian mata pelajaran tersebut Dalam Rencana Strategis ini yang
dapat menumbuhkan semangat serta dimaksud dengan (1) Kreatifitas
pengetahuan akan kewirausahaan sejak dini adalah kapasitas atau daya upaya untuk
dan merupakan langkah yang baik untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang
menyiapkan wirausahawan muda di unik dan baru serta menciptakan solusi dari
Indonesia. suatu masalah atau melakukan sesuatu
Penanaman jiwa wirausaha pada yang berbeda; (2) Ekonomi Kreatif adalah
setiap satuan pendidikan tidak harus sama, penciptaan nilai tambah yang berbasis
bisa dengan metode yang berbeda-beda sesuai kreativitas; (3) Usaha Ekonomi Kreatif adalah
karakter peserta didik masing-masing satuan entitas usaha baik yang berbadan hukum
pendidikan. Pada tingkatan SMA/SMK/MA, maupun tidak berbadan hukum yang
kewirausahaan bisa diintegrasikan dalam mentransformasikan dan memanfaatkan
seluruh kurikulum, ekstra kurikuler, kreatifitas untuk menghasilkan barang dan
pengembangan diri, muatan lokal, dan jasa serta yang diakui memiliki hak kekayaan
sebagainya. Kemudian diwujudkan dalam intelektual baik terdaftar maupun melekat.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan Dalam mewujudkan karakter
penyusunan silabus dan RPP yang terintegrasi kewirausahaan, tiap individu memiliki cara
pendidikan kewirausahaan. Kegiatan ekstra yang berbeda-beda, terdapat individu
kurikuler dan pengembangan diri memiliki menggunakan skill entrepreneurshipnya yang
peluang yang cukup besar dalam penanaman apa adanya baik yang berdasarkan bakat,
kewirausahaan, sebab sekolah sepenuhnya pengalaman pribadi, pengalaman orang tua,
bisa menentukan jenis kegiatan ekstra maupun mengikuti pelatihan-pelatihan yang
kurikuler dan pengembangan diri untuk apa adanya. Peringkat technopreneur yang
peserta didiknya dan memiliki jam tersendiri paling diminati calon startup adalah
yang lebih efektif dibandingkan penyisipan program usaha kuliner, program software
kewirausahaan dalam mata pelajaran pokok house IT, program souvenir dan lainnya
kedinasan maupun muatan lokal.
(Tutik Khotimah, 2016).
Mencetak wirausaha tentu tidak
Menurut Anwar (2004), life skill
semudah membalikkan telapak tangan. Perlu
adalah pendidikan yang dapat memberikan
sebuah sistem yang baik, dijalankan secara
bekal ketrampilan yang praktis terpakai,
konsisten, di kontrol, dan ditanamkan sejak
114
Haryono1, Ariwibowo²,, Djuhartono3,. PKM Ekonomi Produktif

terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang berkomunikasi, tetapi handphone juga
usaha dan potensi ekonomi atau industri yang merupakan alat untuk mencipta dan
ada di masyarakat. Broling (1989) dalam menghibur dengan suara, tulisan, gambar,
pedoman penyelenggaraan program dan video. Para remaja sekarang berlomba-
kecakapan hidup pendidikan non formal lomba untuk memiliki handphone karena
mengelompokkan life skill menjadi tiga handphone bukan hanya merupakan alat
kelompok, yaitu: (1) Kecakapan hidup sehari- berkomunikasi, namun juga di kalangan
hari (daily living skill), antara lain meliputi : remaja handphone sekaligus sebagai gaya
pengelolahan rumah pribadi, kesadaran hidup, tren, dan prestise. Menurut Herman
kesehatan, kesadaran keamanan, Purwono (2014), Media telepon tidak lagi
pengelolahan makanan-gizi, pengelolahan menjadi hal yang awam, tetapi sudah menjadi
pakaian, kesadaran pribadi warga negara, hal biasa digunakan berbagai kalangan tanpa
pengelolahan waktu luang, rekreasi, dan terkecuali siswa. Berdasarkan pengalaman
kesadaran lingkungan. (2) kecakapan hidup penulis selama menempuh pendidikan di
sosial/pribadi (personal/ tingkat SMA, untuk mendapatkan skor yang
social skill), antara lain meliputi ; kesadaran memuaskan banyak siswa yang bahkan
diri (minat, bakat, sikap, kecakapan), percaya membuka ponsel.
diri, komunikasi dengan orang lain, tenggang Menurut Herwin Mopangga (2017),
rasa dan kepedulian pada sesama, hubungan rendahnya daya saing produk UMK lokal
antar personal, pemahaman masalah, disebabkan oleh penguasaan teknologi yang
menemukan dan mengembangkan kebiasaan rendah. Inovasi seringkali bersifat jangka
positif, kemandirian dan kepemimpinan. (3) pendek hanya untuk pameran kewirausahaan
kecakapan hidup bekerja (vocational skill), di tingkat regional dan nasional, dan bukan
meliputi: kecakapan memilih pekerjaan, untuk peningkatan kualitas produk,
perencanaan kerja, persiapan keterampilan diversifikasi dan efisiensi produk, juga tidak
kerja, latihan keterampilan, pengusahaan untuk peningkatan keuntungan dan ekspansi
kompetensi, menjalankan suatu profesi, pasar (Herwin Mopangga, 2017).
kesadaran untuk menguasai berbagai Garrido, Fierro, dan Navarro (2008)
keterampilan, kemampuan menguasai dan juga menyebutkan kecenderungan dalam
menerapkan teknologi, merancang dan abad ini adalah informasi dan teknologi
melaksanakan proses pekerjaan, dan informasi terus mengubah cara berbisnis,
menghasilkan produk barang dan jasa. mengubah cara perusahaan bersaing dan
Awalnya, teknologi diciptakan untuk merubah perilaku konsumen. Kemajuan
mempermudah setiap kegiatan teknologi informasi sebagai sebuah pemicu
manusia.Teknologi lahir dari pemikiran pengusaha-pengusaha dalam
manusia yang berusaha untuk mempermudah mengembangkan bisnisnya, karena faktor
kegiatan-kegiatannya yang kemudian konsumen yang terbuka matanya dengan
diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi kemajuan teknologi.
telah berkembang pesat dan semakin canggih Posadas (2007), mendefinisikan istilah
seiring dengan perkembangan zaman technopreneurship dalam cakupan yang lebih
sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi luas, yakni sebagai wirausaha di bidang
yang semakin memanjakan teknologi yang mencakup teknologi
kehidupan manusia.Salah satu contoh fasilitas semikonduktor sampai ke aksesoris Komputer
canggih saat ini adalah handphone. Pribadi (PC). Sebagai contoh adalah
Di awal kemunculannya, handphone bagaimana Steven Wozniak dan Steve Job
hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang mengembangkan hobi mereka hingga mereka
benar-benar membutuhkannya demi mampu merakit dan menjual 50 komputer
kelancaran pekerjaan mereka.Namun, seiring Apple yang pertama, atau juga bagaimana
perkembangan zaman, handphone telah Larry Page dan Sergey Brin mengembangkan
dimiliki oleh semua kalangan baik yang karya mereka yang kemudian dikenal sebagai
benar-benar membutuhkan maupun yang mesin pencari Google. Mereka inilah yang
kurang membutuhkan tak terkecuali para disebut sebagai para teknopreneur dalam
remaja. definisi ini.
Kini handphone bukan lagi sekadar alat Sebelum era teknologi informasi dan
komunikasi berkembang seperti sekarang ini,
115
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2 No 1. Agustus 2019

penjualan sebuah produk hanya melalui membutuhkan waktu 38 tahun untuk


sistem tatap muka antara penjual dengan mencapai 50 juta pengguna. Sedangkan, PC
pembeli. Dan tak jarang kita temui (Personal Computer) membutuhkan waktu 16
kebanyakan perusahaan hanya tahun lebih cepat, Televisi membutuhkan
memanfaatkan teknologi sebagai sebuah waktu 13 tahun agar penggunanya mencapai
pendukung (enabler) dalam menjalankan 50 juta, berbeda dengan internet yang hanya
bisnisnya. Dewasa ini teknologi sudah membutuhkan waktu 4 tahun agar
berkembang dengan pesat dimana teknologi penggunanya mencapai 50 juta. Internet telah
bukan lagi sebagai pendukung atau enabler, berkembang dengan pesat, sehingga
tetapi juga berkembang sebagai sebuah bagian perusahaan-perusahaan yang bergerakdalam
paling penting dalam bisnis yang berjalan. bidang barang maupun jasa berlomba-lomba
Cassidy (2002) menyatakan bahwa internet dalam mendapatkan pasar dari dunia maya
telah diadopsi jauh lebih cepat daripada tersebut.
teknologi-teknologi sebelumnya seperti, Pada umumnya, e-bisnis sendiri
Televisi, PC (PersonalComputer), dan Radio. berbeda dengan e-commerce dan internet,
Hal tersebut menandai bahwa penggunaan internet merupakan sebuah sarana atau
internet meningkat jauh lebih cepat dengan fasilitas, sedangkan e-commerce merupakan
jangka waktu paling singkat dibandingkan transaksi jual beli yang menggunakan internet
teknologi-teknologi lain. Dengan sebagai sarana atau teknologi elektronik lain.
berkembangnya internet, masyarakat dapat Menurut Cassidy (2002) yang membedakan e-
dengan mudah mengakses situs jual beli bisnis dengan e-commerce ialah, e-bisnis
online dan mendaftar sebagai komunitas merupakan penggabungan antara orang-
seluruh forum. Hal ini membuat sebuah orang, proses dan teknologi dalam
pangsa pasar baru yang kemudian menghasilkan sebuah bisnis. Dengan
dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha menggunakan teknologi untuk membangun
muda yang baru saja memulai bisnisnya bisnis proses secara keseluruhan, hubungan
dengan mendapatkan massa lebih banyak. atau relationships, dan perdagangan. E-bisnis
bukan hanya mengenai website semata,tetapi
mengenai keseluruhan bisnis model sebuah
perusahaan yang menyangkut karyawan,
pelanggan, dan pemasok. Berbeda dengan
bisnis secara tradisional, e-bisnis dengan
memanfaatkan teknologi yang digunakan
seperti internet pada khususnya, membuat
perusahaan dapat memperluas jaringan
pasarnya sehingga keuntungan yang diperoleh
dapat semakin besar.
Menurut Pavlou dan Gefen (2004),
online marketplaces atau yang biasa disebut
sebagai e-marketplaces adalah komunitas-
komunitas yang tergabung antara pembeli
dan penjual, dimana mereka saling bertukar
informasi, berkoordinasi, dan bertransaksi
menggunakan teknologi internet.
Onlinemarketplaces dapat dibedakan menjadi
dua kategori: business-to-business (B2B)
Gambar 1. Perkembangan Teknologi marketplaces, yang memfasilitasi antar
dalam Mencapai 50 Juta organisasi atau perusahaan, Business-to-
Pengguna (Sumber: Cassidy, Consumer (B2C) atau Consumer-to-Consumer
2002)
(C2C) marketplaces yangmemfasilitasi antar
konsumen. Baik B2B maupun B2C atau C2C,
Cassidy (2002) juga mengungkapkan
kepercayaan adalah suatu faktor utama dalam
bahwa untuk mencapai 50 juta penggunaan
mendukung jalannya bisnis, karena didalam
teknologi yang dipakai, teknologi Radio
online marketplace pembeli dan penjual tidak
116
Haryono1, Ariwibowo²,, Djuhartono3,. PKM Ekonomi Produktif

bertatap muka. Biasanya perusahaan yang Dalam memulai bisnis secara online,
bergerak dalam online marketplace diperlukan juga pengetahuan dalam
memperhatikan hubunganantara pembeli dan meningkatkan brand perusahaan bisnis yang
penjual dengan memfasilitasi mereka dalam akan dibangun demi memenangkan
membangun kepercayaan satu sama lain. persaingan. Sebuah brand atau merek
Becker (2002) mengasumsikan haruslah mengundang pengguna untuk
bahwa penggunaan website terdiri dari menggunakan produk tersebut. Harris dan
beberapa komponen penting, salah satunya Dennis (2002), mengemukakan bahwa sebuah
ialah tujuan strategis sebuah organisasi merek atau brand dapat memberikan 4
setelah menggunakan website. Website saat ini tingkatan makna: (1) Attributes, sebuah merek
bukan lagi berisi informasi sebuah perusahaan yang kuat akan dapat selalu diingat oleh
dan profil perusahaan. Website saat ini terus konsumen, dengan penambahan atribut
berkembang menjadi sebuah media yang seperti tagline dan kata-kata lain yang
sangat kuat untuk menjadi sarana komunitas menyimpan sebuah kalimat pendek tetapi
dalam berkumpul canda dan bertukar menggambarkan makna yang tinggi; (2)
informasi antar anggota (member). Benefits, dalam hal ini konsumen tidak
Perkembangan website didominasi akan membeli atribut yang terpampangdiproduk
kebutuhan pasar yang membuat para developer yang ingin dijual, melainkan mereka membeli
mengkostumisasi website mereka agar dapat benefit atau keuntungan yang mereka peroleh;
memiliki fitur-fitur yang berbeda, sehingga (3) Values, sebuah merek tentu harus memiliki
para pengguna website tersebut dapat sering nilai yang dapat dibanggakanatau membuat
mengunjungi website tersebut. Selain itu, konsumen ingin membeli produk tersebut
keamanan atau sekuritas pada sebuah website daripada produk yang lain; (4) Personality,
merupakan kunci utama sebuah website dalam sebuah merek harus mempunyai karakter
menjalankan transaksi baik itu transaksi jual yang kuat, apakahkarakter itu cocok untuk
beli maupun transaksi pertukaran data. target konsumen berjiwa muda atau untuk
Chander, Kush, dan Sharmila (2012) ibu-ibu hamil dan mungkin cocok untuk
menyatakan dengan berkembangnya situs dan semua kalangan masyarakat
web secara exponensial, keamanan menjadi Pembentukan merek secara online
masalah utama. Semakin banyaknya layanan dengan bantuan media internet memang
yang online maka semakin tinggi resiko bersifat global dan dapat digunakan secara
kehilangan informasi sejalan dengan internasional, namun sebuah culture yang ada
munculnya berbagai kekhawatiran mengenai dilingkungan dimana perusahaan tersebut
keamanan. Perkembangan website saat ini berada juga sangat mempengaruhi
sudah bisa menutupi hampir semua fungsi produktivitas perusahaan. Perusahaan harus
layanan yang diberikan kepada masyarakat. bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar
Hasley dan Greg (2010) menjelaskan terlebih dahulu karena strategi marketing
bahwa Internet pada dasarnya media (marketingmix) yang digunakan disesuaikan
informasi, dan kebanyakan bisnis beroperasi dengan kondisi sekitar dengan menekankan
secara online menyediakan informasi yang 4tingkatan dari attributes, benefits, values dan
dirancang untuk meningkatkan kemampuan personality.
pengunjung dalam membuat keputusan. Di zaman now, menggunakan
Dengan peningkatan fitur website yang sudah teknologi komunikasi, seperti handphone dan
semakin berkembang dan lengkap, internet sebagai alat multifungsi karena
penggunaan website tidak lagi sebagai media multifungsinya tersebut para remaja dapat
informasi semata, tetapi juga dilengkapi menggunakan teknologi ini secara positif
dengan alat bantu atau decision maker dalam ataupun negatif tergantung setiap individu.
memilih barang atau jasa yang akan dibeli Contoh positif dari penggunaan teknologi
oleh pengguna. Pengguna tidak lagi harus komunikasi adalah memanfaatkan teknologi
bertanya dengan penjaga toko online tersebut ini untuk membantu mereka dalam proses
ataupun menelpon penjual dalam perkembangan karakter/kepribadian peserta
menanyakan barang ataupun jasa yang akan didik (khususnya technopreneurship soul).
dibeli. Namun, ada beberapa hal yang perlu
dikhawatirkan dalam pemanfaatan teknologi

117
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2 No 1. Agustus 2019

komunikasi oleh para remaja seperti dapat diproteksi oleh HKI. Contohnya adalah
penggunaan tidak sesuai kondisi, meng- penyanyi, bintang film, pencipta lagu, atau
gunakan handphone dalam proses periset mikro biologi yang sedang meneliti
perkembangan karakter peserta didik di masa farietas unggul padi yang belum pernah
yang akan atang misalnya. diciptakan sebelumnya (Anggraini, 2008).
Menurut Cassidy (2002), terdapat Di Indonesia terdapat berbagai
pengaruh positif dari perkembangan macam sektor, salah satunya sektor industri.
teknologi, yaitu: Dalam menjalankan kegiatan perindustrian,
1. Dengan adanya internet para remaja dapat terdapat beberapa kendala dan keberhasilan
berkomunikasi dengan pengguna lainnya yang dicapai oleh industri kreatif yaitu
dari seluruh dunia. sebagai berikut:
2. Dengan adanya internet sebagai media 1. Kendala Industri Kreatif
pertukaran data, dengan menggunakan
a. Masih kurangnya sumber daya manusia
email user dapat saling bertukar informasi
yang mengembangkan industri kreatif.
dengan cepat dan murah.
3. Mempermudah proses pembelajaran bagi b. Industri kreatif mengalami kesulitan
user khususnya dibidang pendidikan. dalam distribusi dan pemasanan produk.
4. Mempermudah komunikasi untuk c. Peraturan pemerintah yang berkaitan
menyambung silaturrahmi antar user satu dengan industri kreatif masih kurang
dengan lainnya. tegas dan jelas Pemberian bantuan dan
5. Memudahkan user untuk bertransaksi dan proses pendanaan untuk memperoleh
berbisnis dalam bidang perdagangan modal dan pinjaman bagi pelaku industri
sehingga tidak perlu pergi ke tempat kreatif masih sangat kurang.
penawaran atau penjualan. 2. Keberhasilan Industri Kreatif
6. User tidak gagap teknologi, remaja dapat
mengikuti perkembangan Era a. Ada perubahan cara berfikir dan strategi
Teknologisasi Dunia sehingga user lebih dalam pengembangan industri kecil.
produktif. b. Ada ketersediaan sarana dan prasarana
Berikut beberapa dampak negatif dari melakukan kegiatan kreatif.
perkembangan teknologi bagi remaja c. Ada peraturan pemerintah yang
(Cassidy, 2002) : mengatur dan menata industri kreatif.
1. User akan sering mengunjungi situs-situs d. Ada saling interaksi yang dilakukan
yang berbau pornografi. antara pemerintah, lembaga, akademisi,
2. Dengan adanya internet, akan dijadikan dan pelaku industri kreatif.
ajang perjudian online dikalangan user. e. Ada pembuatan roadmap industri kreatif
3. Terjadinya banyak penipuan dikalangan yang merencanakan pola, strategi dan
remaja khususnya dibidang transaksi jual konsep pengembangan usaha dalam
beli online. jangka pendek, jangka menengah dan
4. Menimbulkan banyaknya kejahatan yang jangka panjang
terjadi seperti penculikan, pemerkosan dll. Pelatihan keterampilan pada
kegiatan ini termasuk dalam kategori
Istilah Ekonomi Kreatif pertama pendidikan luar sekolah (PLS). Seperti yang
kali diperkenalkan oleh tokoh bernama John dikatakan Harbinson (Saleh, 2010 : 104)
Howkins, penulis buku "Creative Economy, bahwa pendidikan luar sekolah dapat
How People Make Money from Ideas". Jhon diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1.
Howkins adalah seorang yang multi profesi. kegiatan yang berorientasi pada
Menurut definisi Howkins, Ekonomi Kreatif pengembangan pengetahuan, keterampilan,
adalah kegiatan ekonomi dimana input dan dan sikap para pekerja; 2. kegiatan untuk
outputnya adalah Gagasan. Benar juga, esensi mempersiapkan generasi muda untuk bekerja;
dari kreatifitas adalah gagasan. Bayangkan dan 3. kegiatan yang dirancang untuk
hanya dengan modal gagasan, seseorang yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan
kreatif dapat memperoleh penghasilan yang dan sikap orang terlepas dari dunia kerja.
sangat layak. Gagasan seperti apakah yang Adapun salah satu tujuan dari
dimaksud? Yaitu gagasan yang orisinil dan program pendidikan luar sekolah adalah
118
Haryono1, Ariwibowo²,, Djuhartono3,. PKM Ekonomi Produktif

kemampuan produktif, yang mana meningkatkan kesejahteraan masyarakat


kemampuan produktif ini dapat diperoleh khususnya para civitas akademik di
melalui pelatihan keterampilan. sekolah SMKS Bisnis dan Teknologi
Arkeolog (UGM), Atmosudiro, dkk, Bekasi.
memerinci bahwa seni kriya (craft) adalah 2. Menekan jumlah civitas akademik untuk
semua hasil karya manusia yang memerlukan mengakses berbagai konten negatif dan
keahlian khusus yang berkaitan dengan memberikan pengetahuan akan pentingnya
tangan, sehingga kriya sering disebut dan tata cara dalam mengakses pelbagai
kerajinan tangan. Seni kriya dihasilkan konten positif dari kemajuan teknologi di
melalui keahlian manusia dalam mengolah masa yang akan datang.
bahan mentah, menjadi produk dan ruang 3. Membekali para civitas akademik lainnya
lingkupnya dapat ditelusuri melalui bahan untuk memiliki jiwa kewirausahaan
yang dipergunakan tersebut, diantaranya terutama technopreneurship dalam
batu, tanah liat, kayu, logam, benang, tulang, mengembangkan usaha ekonomi kreatif
cangkang kerang, kulit, kaca, dedaunan, buah baik secara teori maupun praktik.
kering, plastik, serat, dll. Seni kriya juga dapat 4. Memberi pemahaman mengenai
dikelompokkan menurut tujuan kewirausahaan technopreneurship sebagai
penciptaannya dan kegunaannya menjadi modal awal dalam mengembangkan
fungsi praktis, estetis, simbolis dan religius usaha. Bentuk kegiatannya adalah
(Atmosudiro, 2001: 107-110). pelatihan motivasi berusaha dan
Sebagai salah satu lembaga technopreneurshipbaik secara teori maupun
pendidikan yang mendidik calon tenaga praktik.
edukatif dan calon entrepreneur handal yang 5. Mengembangkan usaha ekonomi produktif
peduli, mandiri, dan kreatif, tim bims perlu dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama
berperan serta dalam pembentukan karakter yang didasarkan pada potensi kelompok
internet/teknologi user, khususnya para guru dari masing-masing civitas akademik baik
di kalangan SMA/SMK/MA dalam secara teori maupun praktik.
menangani permasalahan penerapan
pendidikan kewirausahaan terhadap karakter Dalam rangka mencapai tujuan/
peserta didik baik secara teori maupun Solusi dari kegiatan abdimas ini, maka
praktik. Berdasarkan hal tersebut, para civitas ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
akademik yang menjadi mitra pengabdian 1. Menghubungi Ketua yayasan SMKS
kepada masyarakat ini perlu dibekali dengan Bisnis dan Teknologi Bekasi.
berbagai macam keterampilan 2. Menyelenggarakan pelatihan, dengan
technopreneurship untuk menghadapi tantangan
materi: Pendidikan Karakter Pribadi,
masa depan.
Permasalahan mitra dalam kegiatan
Kewirausahaan (Technopreneurship),
ini adalah : Menemukan Peluang Usaha,
1. Peluang usaha yang relatif terbatas Manajemen usaha, Peningkatan
2. Minimnya pengetahuan yang diperoleh keterampilan, berupa pelatihan
civitas akademik khususnya guru pembuatan produk yang disesuaikan
mengenai kewirausahaan khususnya dengan potensi siswa sekolah seperti
technopreneurship yang baik dan benar. kuliner, kerajinan tangan, Musik,
3. Belum optimalnya terciptanya usaha Fashion, Desain Komunikasi Visual,
ekonomi produktif. Aplikasi dan Game Developer, dan
4. Rendahnya para guru dalam keahlian lainnya.
mengeksploitasi unsur-unsur positif dan
3. Untuk menilai keberhasilan program
lebih cenderung mengakses berbagai
perihal negatif dari perkembangan kegiatan ini adalah 85% peserta yang
teknologi. diundang hadir dalam pelatihan.,
Solusi dari kegiatan abdimas ini Terlaksananya seluruh kegiatan
adalah : pelatihan Kewirausahaan
1. Melalui kegiatan Abdimas ini dapat (Technopreneurship), 50% peserta
merubah pola pikir masyarakat mengenai mampu mengembangkan usaha
alternatif usaha sehingga dapat
119
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2 No 1. Agustus 2019

ekonomi produktif dengan Komunikasi Visual, Aplikasi dan Game


pendampingan dari tim pengabdi Developer, dan keahlian lainnya.
berupa peserta dapat menghasilkan
produk bernilai ekonomis sebagai
sumber penghasilan sehingga peserta
abdimas tidak kembali mencari “rejeki”
dengan bergantung kepada orang tua,
orang lain, dan apat membuka lapangan
kerja bagi diri sendiri dan orang lain di
masa mendatang, Pernyataan kepuasan
dari peserta pelatihan dan segenap civitas
akademik yayasan/sekolah SMKS Bisnis
dan Teknologi Bekasi.
METODE
Gambar 3. Pemateri abdimas Terhadap
Peserta (Hari kedua)
3. Untuk menilai keberhasilan program
kegiatan ini adalah :
a. 85% peserta yang diundang hadir dalam
pelatihan..
b. Terlaksananya seluruh kegiatan pelatihan
Kewirausahaan (Technopreneurship).
c. 50% peserta mampu mengembangkan
usaha ekonomi produktif dengan
pendampingan dari tim pengabdi berupa
Gambar 2. Rekapitulasi Tanggapan Pemateri peserta dapat menghasilkan produk
abdimas Terhadap Peserta (Hari bernilai ekonomis sebagai sumber
Pertama) penghasilan sehingga peserta abdimas
tidak kembali mencari “rejeki” dengan
Dalam rangka mencapai tujuan bergantung kepada orang tua, orang lain,
abdimas, maka ditempuh langkah-langkah dan apat membuka lapangan kerja bagi
kegiatan abdimas sebagai berikut : diri sendiri dan orang lain di masa
1. Menghubungi Ketua yayasan SMKS mendatang.
Bisnis dan Teknologi Bekasi untuk d. Pernyataan kepuasan dari peserta
mendiskusikan topik yang hendak pelatihan dan segenap civitas akademik
diabdikan yaitu pemberdayaan usaha yayasan/sekolah SMKS Bisnis dan
ekonomi produktif khususnya mengenai Teknologi Bekasi.
technopreneurbagi segenap civitas akademik
sekolah SMKS Bisnis dan Teknologi
Bekasi khususnya Guru, siswa kelas XI
dan XII sebagai calon peserta abdimas.
2. Menyelenggarakan pelatihan, dengan
materi:
a. Pendidikan Karakter Pribadi
b. Kewirausahaan (Technopreneurship)
c. Menemukan Peluang Usaha
d. Manajemen usaha
e. Peningkatan keterampilan, berupa
pelatihan pembuatan produk yang
disesuaikan dengan potensi siswa
sekolah seperti kuliner, kerajinan
Gambar 4. Sesi Tanya Jawab Peserta
tangan, Musik, Fashion, Desain
Terhadap Pemateri abdimas
120
Haryono1, Ariwibowo²,, Djuhartono3,. PKM Ekonomi Produktif

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 8. Rekapitu lasi Tanggapan Peserta


Terhadap Materi abdimas (Hari
Kedua)

Berwirausaha berbasis technopreneur


sedangkan instrukturnya sangat berkompoten
Gambar 5. Foto Bersama antara Pemateri terutama secara praktik dari semua teori yang
abdimas dengan Peserta telah diperoleh pada pertemuan pertama.

Selama proses pelatihan hari pertama,


tim pelaksana kegiatan pengabdian
melakukan pemantauan kepada peserta
pelatihan sekaligus melakukan wawancara
terhadap materi, metode dan instruktur dalam
kegiatan ini. Secara umum guru mengatakan
pelatihan ini sangat baik dan materi yang
diberikan merupakan materi yang sangat
dibutuhkan dalam kegiatan berwirausaha
berbasis technopreneur sedangkan
Gambar 7. Rekapitulasi Tanggapan Peserta
instrukturnya sangat berkompoten.
Terhadap Pemateriabdimas (Hari
Kedua)
Tahapan pelaksanaan pengabdian
yang sudah dilakukan sampai saat ini adalah
pada tahapan pelatihan guru/peserta dalam
menciptakan dan mengembangkan potensi
jiwa kewirausahaan yng dimiliki dalam setiap
peserta.

Gambar 6. Rekapitulasi Tanggapan Peserta


Terhadap Pemateri abdimas (Hari
Pertama)
Selama proses pelatihan hari kedua,
tim pelaksana kegiatan pengabdian
melakukan pemantauan kepada peserta
pelatihan sekaligus melakukan wawancara
terhadap materi, metode dan instruktur dalam
kegiatan ini. Secara umum pesertaabdimas
mengatakan pelatihan ini sangat baik dan
materi yang diberikan merupakan materi yang Gambar 9. Foto Bersama antara Pemateri
sangat dibutuhkan dalam kegiatan abdimas dengan Peserta

121
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2 No 1. Agustus 2019

Hasil yang diharapkan pada tahap ini Atmosudiro, Sumijati, dkk. 2001. Jawa
adalah guru/peserta abdimasmampu meng- Tengah : Sebuah Potret Warisan
hasilkan startup-startup usaha baru baik di Budaya. Prambanan, Klaten : Balai
bidang technopreneur maupun non Pelestarian Peninggalan Purbakala
technopreneur. Pada tahapan selanjutnya Jawa Tengah bekerjasama dengan
adalah pendampingan secara periodik 2 Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu
minggu sekali terhadapguru/peserta abdimas Budaya, Universitas Gadjah Mada.
dalam menyusun dan menjalankan business Cetakan Pertama.
plan yang sesuai dengan “soul” masing-
masing peserta selama 3 bulan ke depan. Atmosudiro, Sumijati, dkk. 2008. Jawa
Tengah : Sebuah Potret Warisan
SIMPULAN DAN SARAN Budaya. Prambanan, Klaten : Balai
Pelestarian Peninggalan Purbakala
Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat Jawa Tengah bekerjasama dengan
yang telah dilaksanakan (1) proses pelatihan Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu
hari pertama, secara umum guru mengatakan Budaya, Universitas Gadjah Mada.
pelatihan ini sangat baik dan materi yang Edisi Revisi – Cetakan Ketiga, 244
diberikan merupakan materi yang sangat Halaman.
dibutuhkan dalam kegiatan berwirausaha
berbasis technopreneur sedangkan Brolinh, D.E 1989. Life Centered Education A
instrukturnya sangat berkompeten. (2) Selama Competency Based Approach.Reston
proses pelatihan hari kedua, peserta abdimas VA. The Council for Exeptional
mengatakan pelatihan ini sangat baik dan Children
materi yang diberikan merupakan materi yang
sangat dibutuhkan dalam kegiatan Cassidy, A. 2002. A Partial Guide to Planning
berwirausaha berbasis technopreneur for E-Business Success How to E-Enable
sedangkan instrukturnya sangat berkompoten Your Enterprise. Florida : St. Lucie.
terutama secara praktik dari semua teori yang Chander, S., & Kush, A. (2012). Vulnerability
telah diperoleh pada pertemuan pertama. in Web Page and Web Sites.
Adapun saran dalam PKM ini adalah (1) International Journal of Advanced
Hendaknya pembahasan dilakukan lebih Research in IT and Engineering.
mendalam atau fokus untuk pembahasannya Vol. 1 | No. 2 | August 2012, 47 -
untuk mempermudah bagi pesertaabdimas 57.
(PKM) dalam memahami materi yang akan Garrido, Jose A. Medina.Fierro, Salustiano
dipelajari; (2) Waktu pelaksanaan hendaknya
Martinez. Navarro, Jose Ruiz. 2008.
diperbanyak/ditambah pada periode PKM Cases on Information Technology
berikutnya; (3) Perbanyak mengundang Entrepreneurship. IGI Publishing.
praktisi yang benar-benar ahli di bidangnya;
(4) Peserta PKM hendaknya yang benar-benar Harris, Lisa and Dennis, Charles. 2002.
berniat maupun telah memiliki usaha. Marketing The E-Business. New York :
Routledge, Taylor & Francis Group.
DAFTAR RUJUKAN
Hasley, J., &Gregg, D. 2010. An Exploratory
Anggraini, Nenny. 2008. Industri Kreatif. Study of Website Information Content.
Jurnal ekonomi. Edisi Desember Journal of Theoretical and Applied
2008, Volume XIII No. 3 hal. 144- Electronic Commerce Research, Vol.
151. 5 No. 3, 27-38.

Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup Herwin Mopangga. 2017. Technopreneurship


(Life Skill Education). Bandung : Untuk Pembelajaran Dan
Alfabeta. Pemberdayaan Ekonomi Lokal Di
Provinsi Gorontalo. Seminar Nasional
& Call For Paper, FEB Unikama

122
Haryono1, Ariwibowo²,, Djuhartono3,. PKM Ekonomi Produktif

“Peningkatan Ketahanan Ekonomi Posadas, D. 2007. Rice and Chips :


Nasional Dalam Rangka Technopreneurship and Innovation in
Menghadapi Persaingan Global”. Asia. Singapore : Prentice Hall Inc.
Malang, 17 Mei 2017.
Purwono, Herman. 2014. Pengaruh Handphone
Pavlou, P.A and Gefen.D. 2004. Building dan Tingkat Kedisiplinan Belajar
Effective Online Marketplaces with terhadap Perilaku Menyontek.
Institution-Based Trust. Information Education Vitae Journal Vol.
Systems Research. Vol. 15, No. 1, 1/Tahun 1/2014. Page 39 – 57.
March 2004, pp. 37–59.
Republik Indonesia. 2009. Instruksi Presiden
Pemerintah Republik Indonesia. 1995. No. 6 tahun 2009 tentang
Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 Pengembangan Ekonomi Kreatif.
Tentang Gerakan Nasional Jakarta.Rosdakarya.
Memasyarakatkan dan Membudayakan
Kewirausahaan (GNMMK). Jakarta:
Pemerintah Republik Indonesia.

Pemerintah Republik Indonesia. 2015.


Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun
2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun
2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif.
Jakarta: Pemerintah Republik
Indonesia.

123

Anda mungkin juga menyukai