Anda di halaman 1dari 2

Perpajakan di Indonesia

Perpajakan di Indonesia didasarkanpadaPasal 23A UUD 1945, dimanapajakadalahkontribusi yang dikenakan


kepada seluruhWarga Negara Indonesia, warga Negara asing dan warga yang tinggal secara kumulatif 120 hari di
wilayah Indonesia dalam jangka waktu dua belas bulan. Indonesia memiliki stratifikasi pajak termasuk pajak
penghasilan, pajak daerah dan pajak pemerintah pusat.

Hukum perpajakan di Indonesia

Delapan hukum dasar perpajakan di Indonesia meliputi:

 "Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan/UUKUTp" Undang-undang No. 6/1983,
diganti dengan Undang-undang no.16/2000;
 "Undang-undang Pajak Penghasilan/UU PPh": Undang-undang No.7/1983, diubah dengan Undang-undang
No. 17/2000;
 "Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah"/UU PPN/PPnBM ): Undang-undang No. 8/1983, diubahdenganUndang-undang No. 18/2000;
 "Undang-undangPajakBumidanBangunan - UU PBB"): Undang-undang No. 12/1985
diubahdenganUndang-undang No. 12/1994;
 "Undang-undangPenagihanPajakdenganSuratPaksa/UU PPSP") Undang-undang No. 19/1997,
diubahdenganUndang-undang No. 19/2000;
 "Undang-undang Bea PerolehanHakatas Tanah danBangunan/UU BPHTB") Undang-undang No. 21/1997
diubahdenganUndang-undang No. 20/2000;
 "Undang-undangPengadilanPajak/UU PP": Undang-undang No. 14/2002;
 "Undang-undang Bea Meterai/UU BM" pendek kata: Undang-undang No. 13 of 1985.

Penyelenggaraanfungsipemerintahandaerahakanterlaksanasecara optimal
apabilapenyelenggaraanurusanpemerintahandiikutidenganpemberiansumber-sumberpenerimaan yang
cukupkepadadaerah, denganmengacukepadaUndang-Undang yang
mengaturPerimbanganKeuanganantaraPemerintahPusatdanPemerintahan Daerah,
dimanabesarnyadisesuaikandandiselaraskandenganpembagiankewenanganantaraPemerintahdan Daerah.
Semuasumberkeuangan yang melekatpadasetiapurusanpemerintah yang
diserahkankepadadaerahmenjadisumberkeuangandaerah.

Daerah diberikanhakuntukmendapatkansumberkeuangan yang antara lain berupa :kepastian tersedianya


pendanaan dari Pemerintah sesuai dengan urusanpemerintah yang diserahkan;
kewenanganmemungutdanmendayagunakanpajakdanretribusidaerahdanhakuntukmendapatkanbagihasildarisumb
er-sumberdayanasional yang berada di daerahdandanaperimbanganlainnya; hakuntukmengelolakekayaan Daerah
danmendapatkansumber-sumberpendapatan lain yang sahsertasumber-sumberpembiayaan.
Denganpengaturantersebut, dalamhalinipadadasarnyaPemerintahmenerapkanprinsipuangmengikutifungsi.

Di dalamUndang-Undang yang mengaturKeuangan Negara, terdapatpenegasan di bidangpengelolaankeuangan,


yaitubahwakekuasaanpengelolaankeuangannegaraadalahsebagaibagiandarikekuasaanpemerintahan;
dankekuasaanpengelolaankeuangannegaradaripresidensebagiandiserahkankepadagubernur/bupati/
walikotaselakukepalapemerintahdaerahuntukmengelolakeuangandaerahdanmewakilipemerintahdaerahdalamkep
emilikankekayaandaerah yang dipisahkan.

Ketentuantersebutberimplikasipadapengaturanpengelolaankeuangandaerah, yaitubahwaKepaladaerah
(gubernur/bupati/walikota)
adalahpemegangkekuasaanpengelolaankeuangandaerahdanbertanggungjawabataspengelolaankeuangandaerahse
bagaibagiandarikekuasaanpemerintahandaerah.Dalammelaksanakankekuasaannya,
Perpajakan di Indonesia

kepaladaerahmelimpahkansebagianatauseluruhkekuasaankeuangandaerahkepadaparapejabatperangkatdaerah.D
engandemikianpengaturanpengelolaandanpertanggungjawabankeuangandaerahmelekatdanmenjadisatudenganpe
ngaturanpemerintahandaerah, yaitudalamUndang-UndangmengenaiPemerintahan Daerah.

Sumberpendapatandaerahterdiriatas:

1. pendapatanaslidaerah ( PAD), yang meliputi: (a) hasilpajakdaerah; (b) hasilretribusidaerah; (c)


hasilpengelolaankekayaandaerah yang dipisahkan; dan (d) lain-lain PAD yang sah;
2. danaperimbangan yang meliputi: (a). Dana BagiHasil; (b). Dana AlokasiUmum; dan (c). Dana
AlokasiKhusus; dan
3. lain-lainpendapatandaerah yang sah.

Pemerintahdaerahdapatmelakukanpinjaman yang
berasaldaripenerusanpinjamanhutangluarnegeridariMenteriKeuanganatasnamaPemerintahpusatsetelahmemperol
ehpertimbanganMenteriDalamNegeri. Pemerintahdaerahdapatmelakukanpenyertaan modal padasuatuBadan
Usaha MilikPemerintahdan/ataumilikswasta.Pemerintahdaerahdapatmemiliki BUMD yang pembentukan,
penggabungan, pelepasankepemilikan, dan/ataupembubarannyaditetapkandenganPerda yang
berpedomanpadaperaturanperundangundangan.

Anggaranpendapatandanbelanjadaerah( APBD) adalahrencanakeuangantahunanpemerintahandaerah yang


ditetapkandenganperaturandaerah. APBD merupakandasarpengelolaankeuangandaerahdalammasa 1 (satu)
tahunanggaranterhitungmulai 1 Januarisampaidengantanggal 31
Desember.KepaladaerahmengajukanrancanganPerdatentang APBD disertaipenjelasandandokumen-
dokumenpendukungnyakepada DPRD untukmemperolehpersetujuanbersama.RancanganPerdaprovinsitentang
APBD yang telahdisetujuibersamadanrancanganPeraturanGubernurtentangpenjabaran APBD
sebelumditetapkanolehGubernur paling lambat 3 (tiga)
haridisampaikankepadaMenteriDalamNegeriuntukdievaluasi.RancanganPerdakabupaten/kotatentang APBD yang
telahdisetujuibersamadanrancanganPeraturanBupati/WalikotatentangPenjabaran APBD
sebelumditetapkanolehBupati/Walikota paling lama 3 (tiga) haridisampaikankepadaGubernuruntukdievaluasi.

Semuapenerimaandanpengeluaranpemerintahandaerahdianggarkandalam APBD
dandilakukanmelaluirekeningkasdaerah yang dikelolaolehBendaharaUmum Daerah.Penyusunan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pengawasandanpertanggungjawabankeuangandaerahdiaturlebihlanjutdenganPerda
yang berpedomanpadaPeraturanPemerintah.

Anda mungkin juga menyukai