Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ROSSA FITRIANI NATALIA HUTASOIT

KELAS : 7B
NIM : 482011906087
MATA KULIAH : SP FARMKOEKONOMI DAN FARMAKOEPIDEN II

1. Apa yang anda ketahui tentang farmakoekonomi dan sebutkan prinsip-prinsipnya?


Farmakoekonomi adalah studi yang mengukur dan membandingkan antara biaya dan
hasil/konsekuensi dari suatu pengobatan. Tujuan farmakoekonomi adalah untuk
memberikan informasi yang dapat membantu para pembuat kebijakan dalam
menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan yang tersedia agar pelayanan
kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis.
prinsip farmakoekonomi sebagai berikut yaitu menetapkan masalah, identifikasi
alternatif intervensi, menentukan hubungan antara income dan outcome sehingga
dapat diambil kesimpulan yang tepat, identifikasi dan mengukur outcome dari
alternatif intervensi, menilai biaya dan efektifitas.

2. jelaskan manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan farmakoekonomi dalam


meningkatkan kualitas hidup manusia?
1. Memberikan pelayanan maksimal dengan biaya terjangkau
2. Angka kesembuhan meningkat
3. Menghindari tuntuan dari pihak pasien dan asuransi terhadap rumah sakit dan
dokter karena pengobatan yang mahal

3. sebutkan ruang lingkup farmakoenkomi di sector pemerintah,industry, rumah sakit


dan tenaga kesehatan?
Farmakoekonomi tidak hanya penting bagi para pembuat kebijakan di bidang
kesehatan saja, tetapi juga bagi tenaga kesehatan (dokter, apoteker), industri farmasi,
perusahaan asuransi dan bahkan pasien, yang masing-masing mempunyai kebutuhan
dan cara pandang yang berbeda. Bagi pembuat kebijakan, farmakoekonomi dapat
dimanfaatkan untuk: memutuskan apakah suatu obat layak dimasukkan ke dalam
daftar obat yang disubsidi, memilih program pelayanan kesehatan dan membuat
kebijakan-kebijakan strategis lain yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Di tingkat
rumah sakit, data farmakoekonomi dapat dimanfaatkan untuk memutuskan apakah
suatu obat bisa dimasukkan ke dalam formularium rumah sakit, atau sebaliknya, suatu
obat harus dihapus dari formularium rumah sakit karena tidak cost-effective
dibandingkan obat lain. Selain itu juga dapat digunakan sebagai dasar dalam
menyusun pedoman terapi, obat mana yang akan digunakan sebagai obat lini pertama
dan lini berikutnya. Bagi tenaga kesehatan, farmakoekonomi berperan untuk
membantu pengambilan keputusan klinik dalam penggunaan obat yang rasional,
karena penggunaan obat yang rasional tidak hanya mempertimbangkan dimensi
aman-berkhasiat-bermutu saja, tetapi juga harus mempertimbangkan nilai
ekonominya. Sedangkan industri farmasi berkepentingan dengan hasil studi
farmakoekonomi untuk berbagai hal, antara lain: penelitian dan pengembangan obat,
penetapan harga, promosi dan strategi pemasaran. Di Australia dan Kanada, hasil
studi farmakoekonomi menjadi bahan pertimbangan utama dalam mengevaluasi suatu
obat baru yang akan dimasukkan ke dalam daftar obat yang disubsidi pemerintah.
Kebijakan ini juga sudah mulai diikuti oleh negara-negara di Eropa. Di Amerika
Serikat, beberapa perusahaan asuransi melakukan studi farmakoekonomi sendiri dan
tidak tergantung dari hasil studi yang dilakukan industri farmasi.

4. jelaskan apa yang anda ketahui tentang efektivitas,utilitas, benefit danoutcome di


dalam farmako?
Metode yang paling sering dilakukan adalah Cost-effectiveness analysis (CEA).
Metode ini cocok jika terapi yang dibandingkan memiliki hasil terapi (outcome) yang
berbeda. Metode yang digunakan untuk membandingkan obat-obat yang mengukur
hasil terapinya dapat dibandingkan. Sebagai contoh, perbandingan dua obat yang
digunakan untuk indikasi yang sama tetapi biaya dan efektifitasnya berbeda. CEA
mengubah biaya dan efektifitas dalam bentuk rasio.
Metode lain adalah Cost-Utility analysis (CUA). Metode ini dianggap sebagai
subkelompok CEA karena CUA juga menggunakan rasio cost-effectiveness, tetapi
menyesuaikannya dengan skor kualitas hidup.
Metode Cost-Benefit analysis (CBA) mengukur dan membandingkan biaya
penyelenggaraan 2 program kesehatan dimana hasil dari kedua program tersebut
berbeda (contoh: cost-benefit dari program penggunaan vaksin dibandingkan dengan
program penggunaan obat antihiperlipidemia).

5. apa yang dimaksud dengan Quality of life (QOL) dana pa tujuanya?


Quality of life atau kualitas hidup sebagai persepsi individu terhadap posisinya dalam
kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu tinggal dan dalam
hubungannya dengan tujuan, harapan, standar, dan hal lain yang menjadi perhatian
individu.

6. apa saja yang harus disiapkan dalam persiapan analisi farmakoekonomi?


1. Menyiapkan personil atau membentuk Tim Kajian Farmakoekonomi
2. Mengikutsertakan anggota Tim dalam suatu pelatihan/pembekalan pemahaman
tentang Kajian Farmakoekonomi di dalam maupun luar instansi:
3. Menyampaikan secara tertulis tentang rencana pelaksanaan penerapan Kajian
Farmakoekonomi ke Kementerian Kesehatan cq Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan:
4. Mengumpulkan bahan yang dibutuhkan dalam kajian, antara lain:
a. Data tentang pengalaman institusi terkait efektivitas obat yang akan dikaji (bila
ada).
b. Bukti ilmiah terpublikasi mengenal efektivitas-biaya (Cost-effectiveness),
efikasi/efektivitas dari obat yang akan dikaji, dan melakukan telaah kritis (penilaian)
atas bukti ilmiah tersebut. Untuk mengumpulkan bukti ilmiah dari jurnal yang peer-
reviewed ini dapat digunakan mesin pencari. Pada telaah kritis, harus diperhatikan
berbagai faktor, termasuk jenis, dosis, formulasi, dan rute pemberian obat.
c. Data epidemiologis penyakit terkait obat yang akan dikaji.
d. Daftar harga obat dan biaya pengobatan.
5. Melakukan analisis dengan menyajikan hasil AMIB, AEB dan RIEB.

7. apa yang dimaksud dengan metode analisis farmakoekonomi CMA. CEA,CUA, dan
CBA? dan berikan contoh masing masing
- Cost Effectiveness Analysis (CEA) atau analisis efektivitas-biaya adalah metode
manajemen guna menilai efektifitas dari suatu program atau intervensi dengan
membandingkan nilai biaya (cost) dengan outcome yang dihasilkan.
Contoh : antibiotika) atau biaya per tahun kehidupan yang diperoleh (contoh: obat
yang digunakan pada serangan jantung).

- Metode Cost-Benefit analysis (CBA) mengukur dan membandingkan biaya


penyelenggaraan 2 program kesehatan dimana hasil dari kedua program tersebut
berbeda
contoh: cost-benefit dari program penggunaan vaksin dibandingkan dengan program
penggunaan obat antihiperlipidemia

-Cost-minimization analysis (CMA) membandingkan total penggunaan 2 atau lebih


obat yang khasiat dan efek samping obatnya sama (ekuivalen). Karena obat-obat yang
dibandingkan dengan hasil yang sama, maka CMA memberikan penilaian pada obat
mana yang biayanya paling rendah.

- Cost-Utility analysis (CUA). Metode ini dianggap sebagai subkelompok CEA


karena CUA juga menggunakan rasio cost-effectiveness, tetapi menyesuaikannya
dengan skor kualitas hidup. Biasanya diperlukan wawancara dan meminta pasien
untuk memberi skor tentang kualitas hidup mereka. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan kuesioner yang sudah dibakukan
contoh : skala penilaian (0= kematian; 10= kesehatan sempurna). Quality-adjusted life
years (QALYs) merupakan pengukuran yang paling banyak digunakan.

8. jelaskan apa yang dimaksud dengan Cost of Illnes(COI) dan berikan contohnya?
Analisis Cost of Illness (COI) merupakan bentuk evaluasi ekonomi yang paling awal
di sektor pelayanan kesehatan. Tujuan utama COI adalah untuk mngevaluasi beban
ekonomi dari suatu penyakit pada masyarakat, meliputi seluruh sumber daya
pelayanan kesehatan yang dikonsumsi.

9. jelaskan apa yang dimaksud dengan Cos of containment (COC) .


Cost containment atau disebut pengendalian biaya adalah penekanan atau
pengendalian terhadap sebagai sisi bisnis rumah sakit, dari mulai kepegawaian,
infrastruktur, peralatan, obatobatan, bahan habis pakai, dan seluruh aspek bisnis
lainnya di rumah sakit. Pengendalian biaya dilakukan dengan mengubah sistem
pembiayaan, mensetting ulang dan controlling pembiayaan

10. Apa yang anda ketahui tentang farmakoepidemiologi dan penerpanya di dunia
farmasi?
Kata Farmakoepidemiologi berasal dari kata “ Pharmacon” (Obat). “ Epi” (Pada).
“Demos” (Pendudukan) dan “Logos” (Ilmu). Farmakoepidemiologi di definisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dan efek samping nya pada
sejumlah besar manusia serta menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah
tersebut.
Penerapan Farmakoekonomi Di dunia Farmasi
Farmakoepidemiologi dapat di definisikan sebagai studi tentang penggunaan serta
efek obat yang telah di uji pada manusia. Pharmacovigance adalah cabang ilmu
farmakologi yang mempelajari tentang deteksi, penilaian, pemahaman dan
pencegahan efek samping obat

Anda mungkin juga menyukai