Tata Naskah Super Fix
Tata Naskah Super Fix
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARANG SARI
Jl. Poros No.5 Desa Karang Sari Kecamatan Muara Sungkai
Kode Pos 34554,email:puskesmaskarangsari98@gmail.com '082279621443
TENTANG
-1-
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, KlinikPratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
6. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara Nomor 5
Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah
Kabupaten Lampung Utara;
8. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 37 Tahun 2015
tentang Tata Naskah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara;
Memperhatikan : Pedoman penyusunan Dokumentasi Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama, Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan, Direktorat Mutu, dan Akreditasi Pelayanan
Kesehatan, Kementrian Kesehatan, Tahun 2017;
MEMUTUSKAN :
-2-
akreditasi Puskesmas menggunakan susunan sebagai berikut:
kode Puskesmas/nomor urut surat di ketik/ nomor bab
instrumen akreditasi Puskesmas (huruf romawi)/jenis
dokumen/14-LU /tahun penerbitan;
KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
LINDA MEDYAWATI
-3-
NOMOR : P71201/001/I/SK/14-LU/2017
TANGGAL : 15 Desember 2017
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
UPTD PUSKESMAS KARANG SARI
PEDOMAN
TATA NASKAH DINAS UPTD PUSKESMAS KARANG SARI
I. PENDAHULUAN
Akreditasi Puskesmas merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja
pelayanan yang dilakukan melalui membangun sistem manajemen mutu,
penyelenggaraan upaya kesehatan, dan sistem pelayanan klinis untuk
memenuhi standar akreditasi yang ditetapkan dan peraturan perundangan
serta pedoman yang berlaku.
Untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu, sistem
pelayanan, perlu disusun pengaturan-pengaturan (regulasi) internal yang
menjadi dasar dalam pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, baik upaya
kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan. Regulasi
internal tersebut berupa kebijakan, pedoman, standar operasional prosedur
(SOP) dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman eksternal yang berlaku. Untuk memudahkan dalam
mempersiapkan regulasi internal tersbut serta keseragaman tata naskah dinas,
maka perlu disusun pedoman penyusunan naskah dinas Puskesmas.
Pedoman ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Tersedianya pedoman bagi penanggung jawab administrasi manajemen,
penanggung jawab dan pelaksana upaya kesehatan di Puskesmas, dan tim
mutu dalam menyusun dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam
standar akreditasi Puskesmas,
2. Tersusunnya naskah dinas Puskesmas termasuk dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan dalam standar akreditasi Puskesmas dengan benar, sesuai
standar yang ditetapkan.
-4-
1. Dokumen Internal
Sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan upaya
kesehatan perorangan, penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan
masyarakat perlu dibakukan berdasarkan dokumen internal yang
ditetapkan oleh kepala Puskesmas. Dokumen internal tersebut disusun
dan ditetapkan dalam bentuk dokumen yang harus disediakan oleh
Puskesmas untuk memenuhi standar akreditasi.
2. Dokumen Eksternal
Dokumen ekternal yang berupa peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan, dan organisasi profesi yang merupakan acuan bagi
Puskesmas dalam penyelenggaraan administrasi manajemen dan upaya,
upaya kesehatan perorangan, dan penyelenggaraan pelayanan upaya
kesehatan masyarakat.
Dokumen-dokumen eksternal termasuk dokumen yang harus
dikendalikan, oleh karena dokumen eksternal diperlukan sebagai acuan
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas yang harus diikuti
perkembangan kekiniannya dan merupakan dokumen yang
dipersyaratan dalam penilaian akreditasi (khususnya penyelenggaraan
upaya kesehatan masysrakat)
-5-
sampul depan naskah dokumen. Terdaftar dalam Daftar Distribusi
Dokumen Tidak Terkendali. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini
adalah Penanggung Jawab Manajemen Mutu.
4. Dokumen Kadaluarsa
Dokumen kadaluarsa adalah dokumen yang dinyatakan sudah tidak
berlaku oleh karena telah mengalami perubahan/revisi, sehingga tidak
dapat lagi menjadi acuan dalam melaksankan pekerjaan. Dokumen ini
harus ada tanda/stempel “KADALUARSA” di bagian kanan atas halaman
pertama atau sampul depan naskah dokumen.
-6-
Kebijakan adalah peraturan/surat keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang merupakan garis besar dan bersifat mengikat serta wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan
kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan standar operasional
prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah,
Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten.
Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas dapat dituangkan dalam pasal-
pasal dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari
peraturan/keputusan. Format peraturan/keputusan disusun sebagai
berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital, yaitu pada:
a. Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karang
Sari,
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran surat yang berlaku di
UPTD Puskesmas Karang Sari,
c. Judul : ditulis tentang…(sebutkan judul peraturan/keputusan),
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
e. Jabatan pembuat peraturan/keputusan: Kepala UPTD Puskesmas
Karang Sari ditulis simetris, diletakkan di tengah margin diakhiri
dengan tanda baca koma (,).
2. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
peraturan/keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:), dan diletakkan di bagian
kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata bahwa
dengan “b” huruf kecil, diakhiri dengan tanda baca titik koma (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat keputusan tersebut,
-7-
2) Perturan perundangnan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan yaitu peraturan
perundangan tahun awal disebut lebih dulu, diawali dengan
nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca titik koma (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin diakhiri dengan
tanda baca titik dua (:);
b. Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik (.);
c. Nama keputusan sesuai judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
4. Batang Tubuh:
a. Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/keputusan yang
dirumuskandalam diktum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst.
b. Penulisan pada batang tubuh KESATU, KEDUA dst, diawali dengan
huruf balok dan diakhiri dengan tanda baca (;) dan pada akhir
batang tubuh diberi tanda baca (.)
c. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
d. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
peraturan/keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani
oleh pejabat yang menetapkan peraturan/keputusan.
5. Kaki:
-8-
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan peraturan/keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang teridiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan (tanpa titik dua di depan tempat dan
tanggal penetapan),
b. nama jabatan, diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani ditulis tanpa gelar dan
ditulis dengan huruf balok dan cetak tebal.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karang Sari
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas, dituliskan nama
hurufkapitaldan bold tanpa gelar.
7. Lampiran Peraturan/Keputusan:
a. Halaman pertama bagian atas harus dicantumkan kata “lampiran:
kebijakan, nomor, tanggal penetapan, dan judul peraturan/
keputusan” dengan huruf kapital serta digaris bawah.
b. Halam terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas, tanpa
mencantumkan tempat dan tanggal penetapan.
-9-
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARANG SARI
Jl. Poros No.5 Desa Karang Sari Kec. Muara Sungkai
Kode Pos 34554,email:puskesmaskarangsari98@gmail.com '082279621443
TENTANG
…………………………………………………………………………
Menimbang : a. bahwa
………………………………………………………………….
……………………………………………………….................;
b. bahwa
………………………………………………………...................
.............................................................................;
c. dan seterusnya;
Mengingat : 1. Undang-Undang ………………………………………………..;
2. Peraturan Pemerintah ...............................................;
3. Peraturan Menteri Kesehatan ......................................;
4. dan seterusnya;
Memperhatikan :
- 10 -
MEMUTUSKAN :
KEDUA : …………………………………………………………………………...;
KETIGA : …………………………………………………………………….……..;
LINDA MEDYAWATI
- 11 -
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARANG SARI
Jl. Poros No.5 Desa Karang Sari Kec. Muara Sungkai
KodePos 34554,email:puskesmaskarangsari98@gmail.com '082279621443
TENTANG
………………………………………………………………….
4. dan seterusnya;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
- 12 -
BAB II
……………………………….
Pasal …
b. dan seterusnya.
(2) ………………………………………………………………………………… ………………. .
BAB ….
KETENTUAN PENUTUP
Pasal …
LINDA MEDYAWATI
- 13 -
B. Manual Mutu,
Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu
disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Manual mutu disusun
dengan kerangka penulisan sebagai berikut :
- 14 -
f. Manajemen Risiko dan Keselamatan
- 15 -
VII. Penutup (ditandatangani oleh Kepala Puskesmas)
Lampiran (bila ada)
Pedoman/manual mutu ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas dan
dinyatakan berlaku apabila telah ditetapkan tanggal berlaku oleh Kepala
Puskesmas dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Karang Sari.
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
- 16 -
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian Sumber Daya
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Penggerak Pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
- 17 -
indikator kinerja ditentukan berdasarkan prioritas
masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
dimana pencapaiannya dapat didukung oleh
beberapa upaya yang dilaksakan Puskesmas,
sehingga tidak setiap upaya mempunyai indikator
sendiri, mengingat prinsip integrasi program dalam
pendekatan siklus kehidupan.
5. Cara Perhitungan : diisi dengan cara perhitungan masing-masing target
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
6. Target : diisi dengan target pencapaian setiap indikator
pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.
7. Rincian Kegiatan : diisi dengan penjabaran dari masing-masing upaya
yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai
target yang telah ditetapkan. Rincian kegiatan akan
menjadi bahan dalam penyusunan Rencana Tahunan
Puskesmas.
8. Kebutuhan : diisi dengan perkiraan anggaran yang dierlukan
anggaran untuk melaksanakan kegiatan yang telah
dirumuskan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkansumberdaya yang tersedia secara berhasil
guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan
rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara
sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat diwilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan upaya Puskesmas yang
dilakukan di Puskesmas baik dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) tingkat pertama sebagai rencana tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah serta sumber dana
lainnya.
Sistematika penulisan Rencana Kinerja Tahunan Puskesmas disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Pengertian (PTP)
C. Visi, Misi, dan Strtategi Puskesmas
D. Tujuan (penyusunan PTP)
E. Manfaat (PTP)
- 18 -
A. Gambaran Umum (lokasi, geografi, kependudukan, faskes, UKBM,
sarana pendidikan)
B. Analisa Derajat Kesehatan (mortalitas, maorbiditas, gizi, cakupan
program dan hasil survei IKS)
C. Analisa Sumber Daya Kes. (kondisi tenaga kes, sarkes)
- 19 -
3 JKN, atau sumber lain yang sah.
- 20 -
kegiatan.
1 Lokasi : Lokasi pelaksanan kegiatan.
0 Pelaksanaan
1 Biaya : Anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan
1 kegiatan yang telah dirumuskan.
E. Pedoman/Panduan
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falfasah, Nilai, dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
- 21 -
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
BAB V LOGISTIK
BAB IX PENUTUP
BAB I DEFINISI
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat sesuai dengan
materi/isi panduan. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah
pedoman/panduan minimal yang harus ada di Puskesmas yang
dipersyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian.
I. Pendahuluan
- 22 -
Penjelasan dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan.
Lintas
Kegiatan Pelaksana Lintas Program
No. Sektor Ket.
Pokok Program…. Terkait
Terkait
VII. Sasaran
Sasaran program/kegiatan target pertahun bersifat spesifik dari
program/kegiatan tersebut dan dapat diukur untuk mencapai tujuan
upaya/kegiatan. Sasaran dapat berupa jumlah populasi,kelompok
- 23 -
masyarakat tertentu,institusi, atau suatu area di wilayah kerja Puskesmas
yang dicakup dalam kegiatan. Misal: sasaran Program Imunisasi untuk
kegiatan imunisasi bayi adalah jumlah bayi di wilayah kerja Puskesmas
sebesar 90 % (sebutkan juga jumlah bayi dengan angka absolut).
- 24 -
KEPALA UPTD PUSKESMAS Penanggung Jawab Program/
KARANG SARI, Kegiatan ..………..,
- 25 -
Standar Operasional Prosedur (SOP)
- 26 -
Format SOP adalah sebagai berikut :
Judul SOP
No. P.71201/001/i/
Dokumen: SOP/14-LU/2017
SOP No. Revisi: 0
Tgl. Terbit: 15 Desember 2017
Halaman : 1/2
UPTD Ditandatangani oleh Ka. Puskesmas
Linda Medyawati,SST,M.Kes
PUSKESMAS NIP. 197705272006042010
KARANG SARI
b. Komponen SOP, berisi:
1.Pengertian Judul SOP adalah
- 27 -
Petujuk Pengisian SOP
a. Kotak Kop/ Heading SOP : merupakan kepala SOP, tercantum pada bagian
atas halaman pertama berupa kotak-kotak yang berisi: logo Pemerintah
Daerah Kabupaten Lampung Utara, logo Puskesmas, nama Puskesmas,
judul SOP, nomor dokumen, nomor revisi, halaman, SOP, tanggal terbit,
tanda tangan dan nama Kepala Puskesmas. Penjelasannya sebagai berikut :
1) Heading SOP dicetak hanya pada halaman pertama
2) Kotak Judul SOP : diberi judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
3) Nomor Dokumen: diisi sesuai ketentuan penomeran yang berlaku di
Puskesmas.
4) Nomor Revisi : diisi dengan status revisi, Angka nol (0) untuk dokumen
baru,angka 1 untuk revisi ke 1, dan seterusnya.
5) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
6) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan total halaman
SOP tersebut. yaitu : nomor halaman /jumlah halaman SOP. Adapun
nomor halaman selanjutnya dibuat footer, diketik pada bagian bawah
tengah misal pada halaman kedua: 2/4 dan halaman terakhir 4/4, diketik
di tengah bawah.
7) Kotak tanda tangan : diisi tanda tangan Kepala Pusksmas.
8) Kotak nama : diisi nama jelas Kepala Pusksmas dan Nomor Induk
Pegawai (NIP).
b. Isi SOP :
1) Pengertian : berisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian atau menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan :berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :
“Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
3) Kebijakan :berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kolom kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas Nomor …..
tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
4) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
5) Prosedur :bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
Cantumkan bahan dan alat yang digunakan serta petugas yang
melaksanakan.
6) Diagram Alir/ bagan alir ( Flow Chart ) :
Diagram alir/bagan alir dibuat untuk memudahkan dalam pemahaman
langkah-langkah prosedur kerja/pelayanan. Diagram alir dicantumkan
dalam SOP sesuai kebutuhan.
Diagram alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram
alir makro dan diagram alir mikro.
- 28 -
b) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap
tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai berikut:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
Ya
o Keputusan :
Tidak
perpindahan aktivitas ke 2
2 halaman berikutnya (ketik
no. halaman pada lambang)
o Dokumen :
o Arsip :
7) Unit terkait : berisi unit-unit pelayanan yang terkait dalam proses kerja dan
unit pelayanan yang menggunakan SOP tersebut dalam pelayanan.
8) Dokumen terkait : berisi dokumen rekam kegiatan/pelayanan terkait
dengan SOP tersebut.
IV.PENUTUP
Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalah “TULIS YANG DIKERJAKAN DAN
KERJAKAN YANG DITULIS, BISA DIBUKTIKAN SERTA DAPAT DITELUSURI
DENGAN BUKTINYA”. Namun pada penerapannya tidaklah semudah itu.
Penyusunan kebijakan, pedoman/ panduan, Standar Operasional Prosedur
dan program selain diperlukan komitmen Kepala Puskesmas, juga diperlukan
staf yang mampu dan mau menyusun dokumen akreditasi tersebut. Dengan
diterbikannya Pedoman Tata Naskah Dinas Puskesmas diharapkan Puskesmas
dapat menyusun dokumen akreditasi Puskesmas dengan bentuk yang seragam
dan standar sesuai dengan pedoman penyusunan dokumen akreditasi
Puskesmas.
- 29 -
Ditetapkan di Karang Sari
pada tanggal 15 Desember 2017
LINDA MEDYAWATI
- 30 -