Anda di halaman 1dari 47

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS

CASE REPORT

SEORANG WANITA BERUSIA 23 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 7


MINGGU 4 HARI DENGAN ABORTUS IMMINENS

PENYUSUN:

Intan Qibgiah, S. Ked J510215234

PEMBIMBING
dr. Andy Hermawan, Sp.OG, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK OBSETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD IR. SOEKARNO SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Kepaniteraan Klinik FK UMS


CASE REPORT
Prodi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul : Seorang Wanita Berusia 23 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu


4 Hari dengan Abortus Imminens

Penyusun : Intan Qibgiah, S. Ked J510215234

Pembimbing : dr. Andy Hermawan, Sp.OG, M.Kes

Sukoharjo, 20 Februari 2022

Penyusun,

Intan Qibgiah, S. Ked

Menyetujui,
Pembimbing

dr. Andy Hermawan, Sp.OG, M.Kes

Mengetahui,
Kepala Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMS

dr. Iin Novita N. M., M. Sc., Sp. PD


PENDAHULUAN
kehamilan serta sering melakukan
Menurut World Health Organization konsultasi kepada petugas kesehatan yang
(WHO), lima penyebab kematian ibu terdekat.(4)
terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan, infeksi, partus lama/macet, dan Untuk mengetahui terjadinya abortus
abortus. Kematian ibu di Indonesia masih di imminens maka perlu dilakukan
dominasi oleh tiga penyebab utama pemeriksaan fisik dan laboratorium seperti,
kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam pemeriksaan panggul, usg, dan test darah
kehamilan, dan infeksi.(1) Penyebab utama untuk mengetahui adanya kelainan yang
kematian pada ibu hamil di Indonesia mempengaruhi perkembangan kehamilan
didominasi oleh tiga penyakit yaitu serta untuk mengetahui ibu yang mengalami
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, kekurangan zat besi. karena kekurangan zat
serta adanya infeksi pada ibu hamil. Abortus besi pada ibu hamil dapat menyebabkan
merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan ataupun hambatan pada
perdarahan pada ibu hamil. Diperkirakan pertumbuhan janin, baik sel tubuh maupun
lebih dari 2,3 juta kasus abortus terjadi sel otak.(5)
setiap tahunnya. Abortus suatu kondisi yang
dimana dapat menjadi ancaman atau LAPORAN KASUS
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan sebelum Ny. A usia 23 tahun G1P0A0 usia
umur 20 minggu atau berat janin kurang dari kehamilan 7 minggu 4 hari datang ke VK
500 gram. abortus dibagi menjadi 2 yaitu IGD RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo pada
abortus spontan dan abortus provokatus. tanggal 10 Februari 2022 pukul 11:00 WIB
abortus spontan dimana akan kehilangan diantar suaminya. Pasien datang dengan
kehamilan pada usia.(2) keluhan utama keluar flek darah kemarin
malam. Pasien mengeluhkan perut terasa
Adapun beberapa faktor yang dapat menjadi kram sejak 3 hari yang lalu di seluruh lapang
penyebab abortus salah satunya adalah perut bawah, muncul hilang timbul, kram
faktor ibu yaitu umur ibu, paritas, usia muncul saat aktivitas dan istirahat. Pasien
kehamilan, tingkat pendidikan, pekerjaan, mengatakan tanggal pertama menstruasi
status perkawinan, status ekonomi, berbagai terakhir 20 Desember 2021 dan hari
penyakit medis, status gizi ibu dan riwayat perkiraan lahir 27 September 2022. Usia
abortus. Komplikasi yang sering kali terjadi kehamilan 7minggu + 5 hari. Riwayat
pada awal kehamilan yaitu abortus penyakit terdahulu asma, alergi udang.
imminens yang ditandai dengan adanya Riwayat menstruasi menarche pada usia 14
perdarahan dari uterus sebelum usia tahun, lama menstruasi 5-7 hari, siklus 28
kehamilan 20 minnggu yang disertai hari. Keluhan selama menstruasi adalah
kontraksi dimana hasil konsepsi masih utuh tidak ada. Riwayat penyakit keluarga asma
didalam uterus dan ostium tertutup.(3) dari nenek. Tidak ada riwayat operasi,
riwayat antenatal belum pernah periksa.
Deteksi dini terjadinya abortus imminens Status gizi berat badan 59 kg, tinggi badan
pada masa kehamilan yaitu dengan 153 cm, BMI 25,2 dan LILA 24 cm. Berat
mengenali tanda dan gejala terjadinya badan sebelum hamil adalah 48 kg.
abortus imminens seperti keluarnya flek Pemeriksaan tanda vital tekanan darah
dari kemaluan yang disertai dengan mulas 110/70 mmHg, nadi 80 kali per menit, nafas
ringan seperti pada saat menstruasi. Adapun 20 kali per menit, suhu badan 36.60C, SpO2
upaya pencegahan terjadinya abortus 98%.
imminens yaitu dengan menjaga pola Pemeriksaan fisik, kesadaran
makan, tidak melakukan aktivitas berlebih,
kompos mentis, keadaan umum tampak
menghindari stress, membuat program
lemas, status lokalis: kepala normocephal, Trombosit 330x 103/uL 150-450
rambut hitam lurus, mata konjungtiva RDW-CV 12,6 11,-14,5
PDW 8,8
anemis -/-, sklera ikterik -/-, hidung tidak
MPV 8,8
ada deformitas, massa, sekret, mulut tidak P-LCR 14,8
ada sianosis, telinga normotia, tidak ada PCT 0,29

nyeri tragus, nyeri mastoid, benjolan,leher


tidak ada benjolan, pemeriksaan thorax Diif Count
inspeksi iktus cordis tidak tampak, palpasi Neutrofil 56,0 53-75
Limfosit 34,9 25-40
fremitus kanan-kiri simetris, iktus cordis
Monosit 5,50 2-8
tidak kuat angkat, perkusi sonor, batas Eusinofil 2,90 2,00-
jantung dalam batas normal, auskultasi 4,00
suara dasar vasikuler, bunyi jantus I/II Basofil 0,70 0-1
IG 0,30
reguler, bising jantung -, abdomen inspeksi
Rasio N/L 1,6
tidak ada hiperemis, sikatrik, ada striae GDS 89 mg/dL 70-120
gravidarum, linea nigra, auskultasi Golongan O (Positif)
Darah
peristaltik dalam batas normal, palpasi
Pasien (PT) 9.50 (L) 9,90-
tinggi fundus uteri tidak teraba. Vaginal 11,80
toucher tertutup. Pemeriksaan ekstremitas INR (PT) 0,89 0,81-
1,21
akral hangat, edem tidak ada.
PT (Kontrol) 10,40 9,1-12,3
Pemeriksaan laboratorium tanggal Imunologi
Anti HIV Non reaktif Non
10 Februari 2022 pukul 12:07 WIB dari
reaktif
hasil pemeriksaan darah lab Swab Non reaktif Non
normal,Prothrombin Time 9,50 ( rendah ) Antigen reaktif
golongan darah O rhesus (+).

Jenis Hasil Nilai Diagnosis klinis G1P0A0 usia


Pemeriksaan pemeriksaan Normal kehamilan 7 minggu 4 hari dengan abortus
Darah Rutin imminens. Planning RL 20 tpm, Microgest
Leukosit 9,2 x 103/uL 3,6-11,0
2x1, Promavit tab 1x1, folavit 1 x1,
Eritrosit 4,57x 106/uL 3,8-5,2
Hemoglobin 12,9 g/dL 11,7- Histolan 2x1. Pada tanggal 14 Februari
15,5 pasien dinyatakan boleh pulang oleh
Hematokrit 38,4 35-47
dokter.
MCV 84.0 fL 80-100
MCH 28,2 pg 26-34 Tabel 2. Hasil Follow Up Pasien
MCHC 33,6 g/dL 32-37
Hari, tanggal SOAP O/
Kamis, S/ KU: Compos Mentis
10/2/2022 Pasien mengatakan TD: 115/72 mmHg
pukul 11.30 perut terasa kram di RR/20 x/ menit
WIB seluruh lapang perut HR: 79x/menit
bawah, keluar sedikit S: 36.90C
flek darah kemarin SpO2: 98%
malam, sesak saat PPV:+
berjalan VT: tertutup
O/ TFU : belum teraba
KU: Compos Mentis
TD: 110/70 mmHg A/
RR/20 x/ menit G1P0A0 UK 7
HR: 80x/menit minggu+ 4 hari dengan
S: 36.60C Abortus Imminens
SpO2: 98% P/
PPV:+ Observasi KU
VT: tertutup Observasi PPV
TFU : belum teraba Bedrest
Lapor dokter obsgyn
A/ Infus RL 20 tpm
G1P0A0 UK 7 Microgest 2x100
minggu+ 4 hari dengan Promavit 1 x 1
Abortus Imminens Folavit 1 x 1
P/ Histolan 2x1
Observasi KU USG
Observasi PPV
Bedrest
Lapor dokter obsgyn Hari, Tanggal SOAP
Infus RL 20 tpm Jumat, S/
Microgest 2x100 11/2/2022 Pasien mengeluhkan
Promavit 1 x 1 Pukul 05.00 keluar sedikit flek
Folavit 1 x 1 WIB darah
Histolan 2x1 O/
USG KU: Compos Mentis
TD: 110/80 mmHg
RR/20 x/ menit
Hari, Tanggal SOAP HR: 80x/menit
Kamis, S/ S: 36.50C
10/2/2022 Pasien mengeluhkan SpO2: 98%
pukul 17.30 kram perut bagian PPV:+
WIB bawah, keluar sedikit VT: tertutup
flek darah TFU : belum teraba
A/ Infus RL 20 tpm
G1P0A0 UK 7 Microgest 2x100
minggu+ 5 hari dengan Promavit 1 x 1
Abortus Imminens Folavit 1 x 1
P/ Histolan 2x1
Observasi KU
Observasi PPV
Bedrest Hari, Tanggal SOAP
Lapor dokter obsgyn Jumat, S/
Infus RL 20 tpm 11/2/2022 Pasien mengeluhkan
Microgest 2x100 Pukul 17.00 nyeri punggung, keluar
Promavit 1 x 1 WIB sedikit flek hari ini
Folavit 1 x 1 pukul 12.00, sesak
Histolan 2x1 O/
USG KU: Compos Mentis
TD: 99/61 mmHg
RR: 20 x/ menit
HR: 81x/menit
S: 36.70C
Hari, Tanggal SOAP SpO2: 98%
Jumat, S/ PPV:+
11/2/2022 Pasien mengeluhkan VT: tertutup
Pukul 11.40 keluar sedikit flek TFU : belum teraba
darah
O/ A/
KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7
TD: 105/68 mmHg minggu+ 5 hari dengan
RR/20 x/ menit Abortus Imminens
HR: 80x/menit P/
S: 36.20C Observasi KU
SpO2: 98% Observasi PPV
PPV:+ Bedrest
VT: tertutup Lapor dokter obsgyn
TFU : belum teraba Infus RL 20 tpm
Microgest 2x100
A/ Promavit 1 x 1
G1P0A0 UK 7 Folavit 1 x 1
minggu+ 5 hari dengan Histolan 2x1
Abortus Imminens
P/
Observasi KU Hari, Tanggal SOAP
Observasi PPV Sabtu, S/
Bedrest 12/2/2022
Lapor dokter obsgyn
Pukul 05.00 Pasien mengeluhkan TFU : belum teraba
WIB nyeri punggung, keluar
sedikit flek A/
O/ G1P0A0 UK 7
KU: Compos Mentis minggu+ 6 hari dengan
TD: 111/74 mmHg Abortus Imminens
RR: 20 x/ menit P/
HR: 86x/menit Observasi KU
S: 36.20C Observasi PPV
SpO2: 98% Bedrest
PPV:+ Lapor dokter obsgyn
VT: tertutup Infus RL 20 tpm
TFU : belum teraba Microgest 2x100
Promavit 1 x 1
A/ Folavit 1 x 1
G1P0A0 UK 7 Histolan 2x1
minggu+ 6 hari dengan
Abortus Imminens
P/
Observasi KU
Observasi PPV Hari, Tanggal SOAP
Bedrest Sabtu, S/
Lapor dokter obsgyn 12/2/2022 Pasien mengeluhkan
Infus RL 20 tpm Pukul 17.00 nyeri punggung sudah
Microgest 2x100 WIB berkurang, keluar
Promavit 1 x 1 sedikit flek warna
Folavit 1 x 1 coklat pukul 16.00,
Histolan 2x1 perut sebah

O/
Hari, Tanggal SOAP KU: Compos Mentis
Sabtu, S/ TD: 108/64 mmHg
12/2/2022 Pasien mengeluhkan RR: 20 x/ menit
Pukul 11.30 nyeri punggung, keluar HR: 81x/menit
WIB sedikit flek S: 36.70C
O/ SpO2: 98%
KU: Compos Mentis PPV:+
TD: 117/74 mmHg VT: tertutup
RR: 20 x/ menit TFU : belum teraba
HR: 89x/menit
S: 36.00C A/
SpO2: 98% G1P0A0 UK 7
PPV:+ minggu+ 6 hari dengan
VT: tertutup Abortus Imminens
P/ Histolan 2x1
Observasi KU Opilax syrup 3x1
Observasi PPV USG senin
Bedrest
Lapor dokter obsgyn
Infus RL 20 tpm Hari, Tanggal SOAP
Microgest 2x100
Promavit 1 x 1 Minggu, S/
Folavit 1 x 1 13/2/2022 Pasien keluar sedikit
Histolan 2x1 Pukul 11.30 flek warna coklat
WIB
O/
KU: Compos Mentis
TD: 112/76 mmHg
Hari, Tanggal SOAP RR: 20 x/ menit
HR: 87x/menit
Minggu, S/ S: 36.30C
13/2/2022 Pasien keluar sedikit SpO2: 98%
Pukul 05.00 flek warna coklat PPV:+
WIB VT: tertutup
O/ TFU : belum teraba
KU: Compos Mentis
TD: 110/70 mmHg A/
RR: 20 x/ menit G1P0A0 UK 8 minggu
HR: 80x/menit dengan Abortus
S: 36.20C Imminens
SpO2: 98% P/
PPV:+ Observasi KU
VT: tertutup Observasi PPV
TFU : belum teraba Bedrest
Lapor dokter obsgyn
A/ Infus RL 20 tpm
G1P0A0 UK 8 minggu Microgest 2x100
dengan Abortus Promavit 1 x 1
Imminens Folavit 1 x 1
P/ Histolan 2x1
Observasi KU Opilax syrup 3x1
Observasi PPV USG senin
Bedrest
Lapor dokter obsgyn
Hari, Tanggal SOAP
Infus RL 20 tpm
Microgest 2x100
Promavit 1 x 1 Minggu, S/
Folavit 1 x 1 13/2/2022
Pukul 17.00 Pasien mengeluhkan Pukul 05.00 coklat,belum bisa
WIB sedikit flek warna WIB BAB (sudah diberi
coklat,belum bisa obat),
BAB (sudah diberi
obat), O/
KU: Compos Mentis
O/ TD: 106/70 mmHg
KU: Compos Mentis RR: 20 x/ menit
TD: 108/70 mmHg HR: 81x/menit
RR: 20 x/ menit S: 36.90C
HR: 81x/menit SpO2: 98%
S: 36.60C PPV:+
SpO2: 98% VT: tertutup
PPV:+ TFU : belum teraba
VT: tertutup
TFU : belum teraba A/
G1P0A0 UK 8 minggu
A/ + 1 hari dengan
G1P0A0 UK 8 minggu Abortus Imminens
dengan Abortus P/
Imminens Observasi KU
P/ Observasi PPV
Observasi KU Bedrest
Observasi PPV Lapor dokter obsgyn
Bedrest Infus RL 20 tpm
Lapor dokter obsgyn Microgest 2x100
Infus RL 20 tpm Promavit 1 x 1
Microgest 2x100 Folavit 1 x 1
Promavit 1 x 1 Histolan 2x1
Folavit 1 x 1 BLPL siang
Histolan 2x1
Opilax syrup 3x1
Pembahasan
USG senin
Kasus ini menggambarkan
presentasi klinis pada pasien dengan
abortus imminens. Diagnosis abortus
imminens ditegakkan berdasarkan

Hari, Tanggal SOAP anamnesis, pemeriksaan fisik dan bukti


pemeriksaan penunjang yang akurat.
Senin, S/
14/2/2022 Pasien mengeluhkan Pada kasus ini, pasien merupakan
sedikit flek warna seorang wanita dengan status kehamilan
G1P0A0 berusia 23 tahun. Wanita ini Prinsip tatalaksana
memiliki kriteria klinis abortus imminens
Tatalaksana umum
dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang. a. Pertahahankan kecukupan nutrisi
ibu termasuk suplementasi vitamin
Pasien datang dengan keluhan perut
dan asam folat di awal kehamilan
kram bagian bawah, perdarahansejak
b. Anjurkan istirahat yang cukup dan
semalam. Pemeriksaan VT tertutup.
hindari kelelahan
Abortus iminens adalah dengan adanya
perdarahan dari uterus sebelum usia Tatalaksana khusus

kehamilan 20 minnggu yang disertai a. Tirah baring sampai perdarahan


kontraksi dimana hasil konsepsi masih utuh berhenti
b. Pertahankan kehamilan
didalam uterus dan ostium tertutup.
c. Suporatif: tokolitik,preparate
Sehingga keluhan pasien telah sesuai progesterone dan antiprostaglandin,
dengan diagnosis Abortus iminens. Tidak vitamin
d. Tidak boleh berhubungan seksual
ada faktor yang memperberat dan selama kurang lebih 2 minggu
memperingaan. Keluhan tambahan sesak. e. Tidak boleh melakukan aktivitas
berlebihan
Pemeriksaan tanda vital pasien adalah:
tekanan darah (TD) 110/70 mmHg, suhu
tubuh (T) 36.6C, nadi (HR) 80 x/menit, TINJAUAN PUSTAKA
frekuensi nafas (RR) 20x/menit, dan Definisi Abortus Imminens
saturasi oksigen (SpO2) 98%. Pemeriksaan Abortus Imminens adalah terjadinya
fisik tekanan darah dibawah normal, perdarahan bercak yang menunjukan
ancaman terhadap kelangsungan suatu
Pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan kehamilan. Dalam kondisi seperti ini
laboratorium tanggal 10 Februari 2022 kehamilan masih mungkin berlanjut atau
dipertahankan, ditandai dengan perdarahan
pukul 12:07 WIB angka leukosit 92 x103 ,
bercak hingga sedang, serviks tertutup
hemoglobin 12.9 g/gL, hematokrit 38,4 %, (karena pada saat pemeriksaan dalam
trombosit 330x103 , gula darah sewaktu 106 belum ada pembukaan), uterus sesuai usia
gestasi, kram perut bawah, nyeri memilin
mg/dL, golongan darah O rhesus (+) dalam karena kontraksi tidak ada atau sedikit
batas normal kecuali PT 9,40 yang sekali, tidak ditemukan kelainan pada
serviks.(6)
mengalami penurunan.
Etiologi
Planning dari Sp.OG RL 20 tpm, Microgest
2x100, Histolan 2x1 Promavit tab 1x1, Mekanisme pasti yang bertanggungjawab
atas peristiwa abortus tidak selalu tampak
folavit 1 x1
jelas. Pada beberapa bulan pertama
kehamilan, ekspulsi hasil konsepsi yang Pada awal kehamilan, penyakit-penyakit
terjadi secara spontan hampir selalu kronis yang melemahkan keadaan ibu
didahului kematian embrio atau janin, misalnya penyakit tuberkulosis atau
namun pada kehamilan beberapa bulan karsinomatosis jarang menyebabkan
berikutnya, sering janin sebelum ekspulsi abortus1,6. Hipertensi jarang disertai
masih hidup dalam uterus. Kematian janin dengan abortus pada kehamilan sebelum 20
sering disebabkan oleh abnormalitas pada minggu, tetapi keadaan ini dapat
ovum atau zigot atau oleh penyakit menyebabkan kematian janin dan
sistemik pada ibu, dan kadang-kadang persalinan prematur. Diabetes maternal
mungkin juga disebabkan oleh penyakit pernah ditemukan oleh Sebagian peneliti
dari ayahnya1,6. Perkembangan Zigot sebagai faktor predisposisi abortus spontan,
yang Abnormal Abnormalitas kromosom tetapi kejadian ini tidak ditemukan oleh
merupakan penyebab dari abortus spontan. peneliti lainnya1.
Sebuah penelitian meta-analisis c. Pengaruh Endokrin
menemukan kasus abnormalitas Kenaikan insiden abortus bisa disebabkan
kromosom sekitar 49% oleh hipertiroidisme, diabetes mellitus, dan
dari abortus spontan. Trisomi autosomal defisiensi progesteron. Diabetes tidak
merupakan anomali yang paling sering menyebabkan abortus jika kadar gula dapat
ditemukan (52%), kemudian diikuti oleh dikendalikan dengan baik. Defisiensi
poliploidi (21 %) dan monosomi X progesterone karena kurangnya sekresi
(13%)1,6. Faktor Maternal Biasanya hormon tersebut dari korpus luteum atau
penyakit maternal berkaitan dengan abortus plasenta mempunyai hubungan dengan
euploidi. Peristiwa abortus tersebut kenaikan insiden abortus. Karena
mencapai puncaknya pada kehamilan 13 progesterone berfungsi mempertahankan
minggu, dan karena saat terjadinya abortus desidua, defisiensi hormone tersebut secara
lebih belakangan, pada Sebagian kasus teoritis akan mengganggu nutrisi pada hasil
dapat ditentukan etiologi abortus yang konsepsi dan dengan demikian turut
dapat dikoreksi. Sejumlah penyakit, kondisi berperan dalam peristiwa
kejiwaan dan kelainan perkembangan kematiannya1,5,6.
pernah terlibat dalam peristiwa abortus d. Nutrisi
euploidi1,6. Pada saat ini, hanya malnutrisi umum
a.Infeksi sangat berat yang paling besar
Organisme seperti Treponema pallidum, kemungkinanya menjadi predisposisi
Chlamydia trachomatis, Neisseria meningkatnya kemungkinan abortus.
gonorhoeae, Streptococcus agalactina, Nausea serta vomitus yang lebih sering
virus herpes simplek, cytomegalovirus ditemukan selama awal kehamilan dan
Listeria monocytogenes dicurigai berperan setiap deplesi nutrient yang ditimbulkan,
sebagai penyebab abortus. Toxoplasma jarang diikuti dengan abortus spontan.
juga disebutkan dapat menyebabkan Sebagaian besar mikronutrien pernah
abortus. Isolasi Mycoplasma hominis dan dilaporkan sebagai unsur yang penting
Ureaplasma urealyticum dari traktus untuk mengurangi abortus spontan1,5,6.
genetalia sebagaian wanita yang e. Obat-Obatan dan Toksin Lingkungan
mengalami abortus telah menghasilkan Berbagai macam zat dilaporkan
hipotesis yang menyatakan bahwa infeksi berhubungan dengan kenaikan insiden
mikoplasma yang menyangkut traktus abortus. Namun ternyata tidak semua
genetalia dapat menyebabkan abortus. Dari laporan ini mudah dikonfirmasikan.
kedua organisme tersebut, Ureaplasma f. Faktor-faktor Imunologis
Urealyticum merupakan penyebab utama1. Faktor imunologis yang telah terbukti
b. Penyakit-Penyakit Kronis yang signifikan dapat menyebabkan abortus
Melemahkan spontan yang berulang antara lain : lupus
anticoagulant (LAC) dan anticardiolipin abortus adalah leiomioma dan perlekatan
antibody (ACA) yang mengakibatkan intrauteri. Leiomioma uterus yang besar
destruksi vaskuler, dan majemuk sekalipun tidak selalu disertai
trombosis, abortus serta destruksi plasenta. dengan abortus, bahkan lokasi leiomioma
g. Gamet yang Menua tampaknya lebih penting daripada
Baik umur sperma maupun ovum dapat ukurannya. Mioma submokosa, tapi bukan
mempengaruhi angka insiden abortus mioma intramural atau subserosa, lebih
spontan. Insiden abortus meningkat besar kemungkinannya untuk
terhadap kehamilan yang berhasil bila menyebabkan abortus. Namun demikian,
inseminasi terjadi empat hari sebelum atau leiomyoma dapat dianggap sebagai faktor
tiga hari sesudah peralihan temperatur basal kausatif hanya bila hasil pemeriksaan klinis
tubuh, karenaitu disimpulkan bahwa gamet lainnya ternyata negatif dan histerogram
yang bertambah tua di dalam tractus menunjukkan adanya defek pengisian
genitalis wanita sebelum fertilisasi dapat dalam kavum endometrium. Miomektomi
menaikkan kemungkinan terjadinya sering mengakibatkan jaringan parut uterus
abortus. Beberapa percobaan binatang juga yang dapat mengalami ruptur pada
selaras dengan hasil observasi tersebut1,6. kehamilan berikutnya, sebelum
h. Laparotomi atau selama persalinan. Perlekatan
Trauma akibat laparotomi kadang-kadang intrauteri (sinekia atau sindrom Ashennan)
dapat mencetuskan terjadinya abortus. Pada paling sering terjadi akibat tindakan
umumnya, semakin dekat tempat kuretase pada abortus yang terinfeksi atau
pembedahan tersebut dengan organ pada missed abortus atau mungkin pula
panggul, semakin besar kemungkinan akibat komplikasi postpartum. Keadaan
terjadinya abortus. Meskipun demikian, tersebut disebabkan oleh destruksi
sering kali kista ovarii dan mioma endometrium yang sangat luas. Selanjutnya
bertangkai dapat diangkat pada waktu keadaan ini mengakibatkan amenore dan
kehamilan apabila mengganggu gestasi. abortus habitualis yang diyakini terjadi
Peritonitis dapat menambah besar akibat endometrium yang kurang memadai
kemungkinan abortus. 1,6 untuk mendukung implatansi hasil
i. Trauma Fisik dan Trauma Emosional pembuahan.
Kebanyakan abortus spontan terjadi k. Inkompetensi serviks
beberapa saat setelah kematian embrio atau Kejadian abortus pada uterus dengan
kematian janin. Jika serviks yang inkompeten biasanya terjadi
abortus disebabkan khususnya oleh trauma, pada trimester kedua. Ekspulsi jaringan
kemungkinan kecelakaan tersebut bukan konsepsi terjadi setelah membrane plasenta
peristiwa yang baru terjadi tetapi lebih mengalami ruptur pada prolaps yang
merupakan kejadian yang terjadi beberapa disertai dengan balloning membran
minggu sebelum abortus. Abortus yang plasenta ke dalam vagina.1,5,6
disebabkan oleh trauma emosional bersifat Faktor Paternal
spekulatif, tidak ada dasar yang mendukung Hanya sedikit yang diketahui tentang
konsep abortus dipengaruhi oleh rasa peranan factor paternal dalam proses
ketakutan marah ataupun cemas.1,6 timbulnya abortus spontan. Yang
j. Kelainan Uterus pasti, translokasi kromosom sperma dapat
Kelainan uterus dapat dibagi menjadi menimbulkan zigot yang mengandung
kelainan akuisita dan kelainan yang timbul bahan kromosom terlalu sedikit atau terlalu
dalam proses perkembangan janin,defek banyak, sehingga terjadi abortus6.
duktus mulleri yang dapat terjadi secara a. Faktor fetal
spontan atau yang ditimbulkan oleh Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat
pemberian dietilstilbestrol (DES)5,6. Cacat menyebabkan kematian janin atau cacat.
uterus akuisita yang berkaitan dengan Kelainan berat
biasanya menyebabkan kematian janin kemudian oleh plasenta yang telah lengkap
pada hamil muda. Faktor-faktor yang terbentuk. Perdarahan tidak banyak jika
menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan plasenta segera terlepas dengan lengkap1,6.
janin antara lain kelainan kromosom,
lingkungan kurang sempurna dan pengaruh Diagnosis
dari luar. Diagnosis abortus iminens ditentukan
Kelainan kromosom merupakan kelainan karena pada wanita hamil terjadi
yang sering ditemukan pada abortus spotan pendarahan melalui ostium uteri eksternum,
seperti trisomi, poliploidi dan kemungkinan disertai mules sedikit atau tidak sama
pula kelainan kromosom seks. Lingkungan sekali, uterus membesar sebesar usia
yang kurang sempurna terjadi bila kehamilan, servik belum membuka, dan tes
lingkungan endometrium di sekitar tempat kehamilan positif, yang biasanya terjadi
implantasi kurang sempurna sehingga paruh pertama dari kehamilan. Sering
pemberian zat-zat makanan pada hasil terjadi pendarahan ringan atau yang lebih
konsepsi terganggu. Pengaruh dari luar berat pada awal gestasi yang menetap
seperti radiasi,virus, obat-obat yang sampai berhari-hari atau berminggu-
sifatnya teratogenik. 1,5,6 minggu. Dari semua itu setengah dari
b. Faktor plasenta kehamilan ini akan mengalami abortus,
Seperti endarteritis dapat terjadi dalam villi walaupun resiko lebih rendah jika denyut
koriales dan menyebabkan oksigenasi jantung janin dapat direkam. Meskipun
plasenta terganggu, sehingga menyebabkan tanpa terjadinya abortus fetus ini akan
gangguan pertumbuhan dan kematian janin. mengalami resiko tinggi untuk terjadinya
Keadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan persalinan preterm, bayi lahir rendah,
muda misalnya karena hipertensi yang kematian perinatal.
menahun.
Diagnosis banding
Patogenesis Diagnosis banding dari abortus dapat
Proses abortus iminens biasanya berupa kehamilan ektopik tertanggu, pada
berlangsung secara spontan maupun wanita yang tidak hamil, abortus mola
sebagai komplikasi dari abortus
hidatidosa, blighted ovum, polip
provokatus kriminalis ataupun medisinalis.
Proses terjadinya berawal dari pendarahan endoserviks, dan karsinoma serviks (1).
pada desidua basalis yang menyebabkan
nekrosis jaringan diatasnya. Pada abortus Penatalaksanaan
iminens nekrosis yang terjadi tidak cukup Pada kasus ini pada saat pasien datang ke
dalam untuk menimbulkan pelepasan hasil rumah sakit keadaan umumnya stabil, dan
konsepsi dari dinding uterus.Namun jika tidak didapatkan tanda-tanda syok. Oleh
tidak segera ditangani, nekrosis dapat karena pada pemeriksaan fisik tidak teraba
meluas dan menimbulkan inkompetensi massa jaringan dan perdarahan berhetnti
desidua dalam menjaga hasil konseptus setelah dilakukan observasi selanjutnya
sehingga dapat berlanjut kepada abortus diberikan medikamentosa berupa tokolitik
inkomplet atau komplet. Pada kehamilan dan vitamin. Sangat penting selama
antara 8 minggu sampai 14 minggu villi kehamilan untuk monitoring vital sign dan
koriales menembus desidua lebih dalam adanya keluhan. Maka dari itu adanya
sehingga umumnya plasenta tidak komplikasi seperti perdarahan ringan
dilepaskan sempurna yang dapat sampai berat, infeksi, dan kelainan fungsi
menyebabkan banyak perdarahan. Pada pembekuan darah dapat dihindari. Keadaan
kehamilan lebih dari 14 minggu umumnya pasien stabil dan diberikan pengobatan
yang mulamula dikeluarkan setelah histolon untuk mempertahankan kondisi
ketuban pecah adalah janin, disusul
uterus yang mana berperan dalam menjaga Streptococci anaerob, Staphylococcus
kandungan. Serta multivitamin. aureus, Streptococcus hemolitikus, dan
Clostridium perfringens (1).
Komplikasi
Komplikasi utama abortus berupa
Prognosis
perdarahan. Perdarahan yang terus menerus Prognosis pada kasus ini adalah mengarah
dapat mengakibatkan anemia dan syok. ke baik, dubius ad bonam karena dengan
Perforasi uterus pada kerokan saat kuretase pemeriksaan penunjang didapatkan kondisi
terutama pada uterus dalam posisi janin yang baik dan setelah observasi tidak
hiperretrofleksi (1). didapatkan keluhan dan keadaan umum
pasien stabil. Selain itu pada pasien ini
Infeksi juga merupakan komplikasi
tidak didapatkan adanya penyulit atau
yang dapat terjadi pada abortus. Organisme komplikasi yang berbahaya misalnya
penyebab infeksi paska abortus adalah E. perdarahan, perforasi, infeksi dan syok.
coli, Streptococcus non hemolitikus, (6)

Daftar Pustaka
1. Rangkuti LF, Sanusi SR, Lutan D. Penyakit Ibu Terhadap Kejadian Abortus Imminens
Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan. J Muara Sains, Teknol Kedokt
dan Ilmu Kesehat. 2019;3(1):29.
2. Dini D, Hamil I. Ibu Hamil Di Praktek Bidan Mandiri Romauli Silalahi Medan
Marelan Tahun 2021. 2021;7(2).
3. Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. 2013;13(1):21–7.
4. Silitonga JM, Sitorus RJ, Yeni. Faktor-faktor penyebab kejadian abortus spontan di
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang. J Ilmu Kesehat Masy
[Internet]. 2017;8(2):100–8. Available from:
http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm
5. Akbar A, Medan U. Faktor Penyebab Abortus di Indonesia Tahun 2010-2019: Studi
Meta Analisis. J Biomedik. 2019;11(3):182–91.
6. Sanjaya Dharma K. Laporan Kasus Abortus Iminens Juni 2015 Faktor Resiko,
Patogenesis, Dan Penatalaksanaan. Intisari Sains Medis. 2015;3(1):44.
TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS
CASE REPORT

Disusun oleh Intan Qibgiah


J510215234

dr. Andy Hermawan, Sp.OG, M.Kes


Menurut World Health Organization (WHO), lima penyebab kematian ibu
terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, partus
lama/macet, dan abortus. Kematian ibu di Indonesia masih di dominasi oleh tiga
penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan
infeksi. Abortus merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan pada ibu
hamil. Diperkirakan lebih dari 2,3 juta kasus abortus terjadi setiap tahunnya.
Abortus yang sering kali terjadi pada awal kehamilan yaitu abortus imminens
yang ditandai dengan adanya perdarahan dari uterus sebelum usia kehamilan 20
minnggu yang disertai kontraksi dimana hasil konsepsi masih utuh didalam uterus
dan ostium tertutup.
Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny.AW Nama Suami : Tn. S

Umur 23 tahun Umur 26 tahun

Status Perkawinan Kawin (G1P0A0) Pekerjaan Wirausaha

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Alamat Tegalmojo 002/005


Jatirejo,Jumapolo,
Alamat Tegalmojo 002/005 Karanganyar
Jatirejo,Jumapolo,Karanganyar
Jenis Kelamin Perempuan

Suku Bangsa Jawa

Agama Islam

Pendidikan SMA

Masuk RS 10 Februari 2021 Pukul 11.00


Laporan Kasus
RPS

❑ Ny. AW usia 23 tahun G1P0A0 kehamilan 7+4 minggu datang ke VK IGD


RSUD Sukoharjo diantar suaminya
❑ Keluhan perut terasa kram sejak 3 hari yang lalu di seluruh lapang perut
bawah, muncul hilang timbul, kram muncul saat aktivitas dan istirahat,
keluar flek darah kemarin malam, sesak saat berjalan
RPD

Penyakit dahulu = asma, alergi udang


• Penyakit keluarga: Nenek (asma)
• Menstruasi
⚬ Menarche = 12 tahun
⚬ Lama = 7 hari
⚬ Siklus = 28 hari
⚬ Keluhan selama menstruasi = -
⚬ Bentuk perdarahan haid= cair
• Operasi = -
• Antenatal care= Belum pernah
• Riwayat KB = -
Status Gizi

• Tinggi badan= 152 cm


• Berat badan saat ini = 72 kg
• BMI = 31,16 (Obesitas)
• BB sebelum hamil=59kg
Pemeriksaan Tanda Vital dan Fisik
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 84x/mnt
• Suhu : 36.60C
• SpO2: 98%

Status generalis

• Keadaan umum : Baik


• Kesadaran : Compos mentis
• Kepala : Normocephal, rambut hitam panjang lurus
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Hidung : defiasi,massa,sekret -
• Mulut : sianosis -
• Telinga : normotia, nyeri tragus dan mastoid -
Status generalis:

Leher: benjolan -

Thorax Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat ,


pengembangan dada simetris
Palpasi: fremitus kanan kiri simetris, iktus kordis
tidak kuat angkat
Perkusi: sonor, batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: sdv +/+, BJ I/II reguler
Abdomen: Inspeksi: striae gravidarum -, linea ligra -,
peristaltik normal
Genital: DBN

Vaginal toucher: Tertutup

Ekstremitas Akral hangat+, edema-

Status obstetrik Inspeksi : tampak flek darah dari vagina, Palpasi


pemeriksaan luar TFU belum terba
USG

Jumat, 11 Februari 2022


Hasil USG didapatkan Gestasional sac ( Kantung janin ) dengan ukuran 2,16 cm.
USG

Senin, 14 Februari 2022


Hasil USG didapatkan Gestasional sac ( Kantung janin )
Hasil Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai Normal
Darah Rutin
Leukosit 9,2 x 103/uL 3,6-11,0
Eritrosit 4,57x 106/uL 3,8-5,2
Hemoglobin 12,9 g/dL 11,7-15,5
Hematokrit 38,4 35-47
MCV 84.0 fL 80-100
MCH 28,2 pg 26-34
MCHC 33,6 g/dL 32-37
Trombosit 330x 103/uL 150-450
RDW-CV 12,6 11,-14,5
PDW 8,8
MPV 8,8

P-LCR 14,8
Diif Count
Neutrofil 56,0 53-75
Limfosit 34,9 25-40
Monosit 5,50 2-8
Eusinofil 2,90 2,00-4,00
Basofil 0,70 0-1
IG 0,30
Rasio N/L 1,6
GDS 89 mg/dL 70-120
Golongan Darah O (Positif)
Pasien (PT) 9.50 (L) 9,90-11,80
INR (PT) 0,89 0,81-1,21
PT (Kontrol) 10,40 9,1-12,3
Imunologi
Anti HIV Non reaktif Non reaktif
Swab Antigen Non reaktif Non reaktif
• Diagnosis Kerja
• G1P0A0 UK 7+4 minggu dengan
Abortus Imminens

• Penatalaksanaan
• Microgest 2x1
• Promafit 1x1
• Folavit 1x1
• Histolon 2x1
Follow Up
Kamis, 10/2/2022 pukul 11.30 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien G1P0A0 KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7 minggu+ Observasi KU


dengan kehamilan 7+4 TD: 110/70 mmHg 4 hari dengan Abortus Observasi PPV
minggu mengatakan RR/20 x/ menit Imminens Bedrest
perut terasa kram di HR: 80x/menit Infus RL 20 tpm
seluruh lapang perut S: 36.60C Microgest 2x100
bawah, keluar sedikit SpO2: 98% Promavit 1 x 1
flek darah sejak PPV:+ Folavit 1 x 1
kemarin malam VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba USG
Follow Up
Kamis, 10/2/2022 pukul 17.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7 minggu+ Observasi KU


kram perut bagian TD: 115/72 mmHg 4 hari dengan Abortus Observasi PPV
bawah, keluar sedikit RR/20 x/ menit Imminens Bedrest
flek darah HR: 79x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.90C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba USG
Follow Up
Jumat, 11/2/2022 pukul 05.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7 minggu+ Observasi KU


keluar sedikit flek darah TD: 110/80 mmHg 5 hari dengan Abortus Observasi PPV
RR/20 x/ menit Imminens Bedrest
HR: 80x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.50C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba USG
Follow Up
Jumat, 11/2/2022 pukul 11.30 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7 minggu+ Observasi KU


keluar sedikit flek darah TD: 105/68 mmHg 5 hari dengan Abortus Observasi PPV
RR/20 x/ menit Imminens Bedrest
HR: 80x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.20C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba
Follow Up
Jumat, 11/2/2022 pukul 17.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7 minggu+ Observasi KU


nyeri punggung, keluar TD: 99/61 mmHg 5 hari dengan Abortus Observasi PPV
sedikit flek hari ini pukul RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
12.00, sesak HR: 81x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.70C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba
Follow Up
Sabtu, 12/2/2022 pukul 05.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7 minggu+ Observasi KU


nyeri punggung, keluar TD: 111/74 mmHg 6 hari dengan Abortus Observasi PPV
sedikit flek RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
HR: 86x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.20C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba
Follow Up
Sabtu, 12/2/2022 pukul 11.30 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7 minggu+ Observasi KU


nyeri punggung, keluar TD: 117/74 mmHg 6 hari dengan Abortus Observasi PPV
sedikit flek RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
HR: 89x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.00C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba
Follow Up
Sabtu, 12/2/2022 pukul 17.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 7 minggu+ Observasi KU


nyeri punggung, keluar TD: 108/64 mmHg 6 hari dengan Abortus Observasi PPV
sedikit flek warna coklat RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
pukul 16.00, perut HR: 81x/menit Infus RL 20 tpm
sebah S: 36.70C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba
Follow Up
Minggu, 13/2/2022 pukul 05.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 8 minggu Observasi KU


keluar sedikit flek TD: 110/70 mmHg dengan Abortus Observasi PPV
warna coklat, perut RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
sebah HR: 80x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.20C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba Opilax syrup 3x1
USG senin
Follow Up
Minggu, 13/2/2022 pukul 05.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 8 minggu Observasi KU


keluar sedikit flek TD: 110/70 mmHg dengan Abortus Observasi PPV
warna coklat, perut RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
sebah HR: 80x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.20C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba Opilax syrup 3x1
USG senin
Follow Up
Minggu, 13/2/2022 pukul 11.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 8 minggu Observasi KU


keluar sedikit flek TD: 112/76 mmHg dengan Abortus Observasi PPV
warna coklat, perut RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
sebah HR: 87x/menit Infus RL 20 tpm
S: 36.30C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba Opilax syrup 3x1
USG senin
Follow Up
Minggu, 13/2/2022 pukul 17.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 8 minggu Observasi KU


keluar sedikit flek TD: 108/70 mmHg dengan Abortus Observasi PPV
warna coklat, belum RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
bisa BAB (sudah diberi HR: 81x/menit Infus RL 20 tpm
obat) S: 36.60C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba Opilax syrup 3x1
USG senin
Follow Up
Senin, 14/2/2022 pukul 05.00 WIB

Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi

Pasien mengatakan KU: Compos Mentis G1P0A0 UK 8+1 Observasi KU


keluar sedikit flek TD: 106/70 mmHg minggu dengan Abortus Observasi PPV
warna coklat, belum RR: 20 x/ menit Imminens Bedrest
bisa BAB (sudah diberi HR: 81x/menit Infus RL 20 tpm
obat) S: 36.90C Microgest 2x100
SpO2: 98% Promavit 1 x 1
PPV:+ Folavit 1 x 1
VT: tertutup Histolan 2x1
TFU : belum teraba Opilax syrup 3x1
BLPL siang
Abortus Imminens
Abortus Imminens adalah terjadinya perdarahan bercak yang
menunjukan ancaman terhadap kelangsungan suatu
kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin
berlanjut atau dipertahankan, ditandai dengan perdarahan
Definisi bercak hingga sedang, serviks tertutup (karena pada saat
pemeriksaan dalam belum ada pembukaan), uterus sesuai
usia gestasi, kram perut bawah, nyeri memilin karena
kontraksi tidak ada atau sedikit sekali, tidak ditemukan
kelainan pada serviks.

Etiologi 60% : Faktor genetic

1. Faktor janin : Kelainan genetic(Kromosom)


2. Faktor dari ibu : infeksi, kelainan hormonal seperti
Faktor Predisposisi hipertiroidisme, DM, malnutrisi, penggunaan obat-obatan,
merokok, factor imunologis
3. Faktor ayah: Kelainan sperma
Diagnosis
Anamnesis
Gejala dan tanda (perdarahan melalui vagina pada usia kehamilan <20 minggu)
a. Perdarahan pervaginam dari bercak hingga banyak
b. Perut nyeri dan kaku bagian bawah

Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Perdarahan
Keadaan uterus sesuai usia kehamilan
Keadaan serviks tertutup

Pemeriksaan Penunjang
Lab : Darah lengkap
USG (diagnosis di tegakkan)
Diagnosis Banding

Gejala/Tanda Perdarahan Keadaan Uterus Keadaan Serviks

Abortus Iminens Kram perut bawah Flek + Sesuai usia Tertutup


+ Kehamilan

Abortus Insipien Kram perut bawah Fluksus ++ Sesuai usia Terbuka


++ Kehamilan

Abortus Inkomplit Kram perut bawah Fluksus +++ Mengecil dari usia Terbuka dan sisa
++ kehamilan jaringan +
Sisa Jaringan
Abortus Komplit Kram perut bawah Flek + Mengecil dari usia Terbuka > tertutup
+ kehamilan
Tatalaksana

1. Abortus Iminens (tanpa pengeluaran konsepsi)


❑ Tirah baring sampai perdarahan berhenti
❑ Pertahankan kehamilan
❑ Suportif: tokolitik, preparat progesterone, dan antiprostaglandin, vitamin
❑ Tidak boleh berhubungan seksual selama kurang lebih 2 minggu
❑ Tidak boleh aktivitas berlebihan
Komplikasi
Perdarahan yang terus menerus:
❑ Anemia
❑ Syok
Prognosis

Prognosis pada kasus ini adalah mengarah ke baik, dubius ad bonam


karena dengan pemeriksaan penunjang didapatkan kondisi janin yang
baik dan setelah observasi tidak didapatkan keluhan dan keadaan
umum pasien stabil. Selain itu pada pasien ini tidak didapatkan
adanya penyulit atau komplikasi yang berbahaya misalnya
perdarahan, perforasi, infeksi dan syok.
Thanks

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai