Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR UNIT 2 :

ZAT DAN PERUBAHANNYA

OLEH :
LIA PUJI LESTARI, S.Pd., Gr

SATUAN PENDIDIKAN : SMP Negeri 5 Malang


KELAS : VII
ALOKASI WAKTU : 2 JP X 40 Menit
SUB MATERI : KERAPATAN ZAT
INFORMASI UMUM
A. PENDAHULUAN

Fase D (kelas 7-9 SMP)

Peserta didik dapat merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional


berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam peyeledikan yang
dilakukan, dan juga peserta didik mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya
menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.

Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda
berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat,
membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.

KOMPETENSI AWAL
B. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang ada dalam modul ini meliputi:
1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia.
2. Berkebinekaan Global: Peserta didik mengidentifikasi potensi yang ada disekitarnya
dalam perspektif global.
3. Bergotong Royong: Peserta didik menyelesaikan masalah dalam kelompok melalui
kegiatan kolaborasi, komunikasi dengan efektif baik secara visual maupun oral.
4. Mandiri: Peserta didik mempelajari pengertian materi dengan melihat kehidupan sehari-
hari, memiliki kesadaran atas situasi alam global yang sedang dihadapi.
5. Bernalar Kritis: Peserta didik menyajikan dan menganalisis informasi secara kualitatif
dan kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menyimpukan dan
mengevaluasi eksperimen yang dirancang sendiri.
6. Kreatif: Peserta didik merancang percobaan

C. SARANA DAN PRASARANA


1. SARANA
Sarana dalam materi pembelajaran kali ini adalah laboratorium maya, penggaris, alat
tulis, LD proyektor, laptop, speaker, dan jaringan internet yang memadai.
2. PRASARANA
Prasarana dalam materi pembelajaran kali ini adalah buku ajar IPA siswa kelas 7, KBBI,
lembar kerja peserta didik.

D. TARGET PESERTA DIDIK


Target peserta didik dalam pembelajaran yaitu peserta didik reguler

E. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran ini yaitu Discovery
learning
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
1. Mengenal dan mencintai Tuhan yang Maha Esa, melalui penguatan dari guru selama
proses pembelajaran, terutama pada materi-materi yang mempelajari alam dan
penciptaannya.
2. Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual, melalui penguatan dari guru selama
proses pembelajaran, terutama pada materi-materi yang mempelajari sistem tubuh
manusia.
3. Menjaga lingkungan alam sekitar.
4. Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama, melalui penguatan dari
guru terutama pada aktivitas-aktivitas berkelompok atau saat menentukan kriteria
penilaian atas karya yang akan disajikan.
5. Memahami peran individu dalam demokrasi, melalui penguatan dari guru terutama
pada aktivitas-aktivitas diskusi dan curah gagasan dalam kelas.

Tujuan Khusus

1. Peserta didik mampu menentukan massa jenis suatu benda padat melalui kegiatan
percobaan menggunakan laboratorium maya dengan benar
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan pengaruh perbedaan kerapatan zat pada
peristiwa mengapung dan tenggelam melalui kegiatan diskusi dengan benar

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari modul berikut maka akan ada informasi yang bermanfaat bagi
peserta didik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Pengaruh kerapatan zat (massa jenis) yang menyebabkan peristiwa benda dapat
mengapung, melayang atau tenggelam dalam suatu cairan.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pertanyaan pemantik memandu peserta didik
untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai tujuan pembelajaran.
Pada pembelajaran zat dan perubahannya, guru dapat mendorong pertanyaan
pemantik sebagai berikut.
1. Apa yang terjadi ketika kerupuk yang belum digoreng dan yang sudah di goreng
dimasukkan ke dalam air?
2. Mengapa seseorang bisa terapung ketika berada di laut mati?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: KERAPATAN ZAT (MASSA JENIS)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

Pendahuluan (10 menit)

⮚ Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam


⮚ Guru mengkondisikan peserta didik untuk berdo’a, menanyakan kabar
peserta didik dan mengingatkan agar peserta didik tetap menjaga prokes
⮚ Guru meminta peserta didik mengecek kebersihan di sekitar
⮚ Guru melakukan apersepsi dengan cara menunjukkan percobaan
memasukkan beberapa benda ke dalam air. Benda ada yang mengapung
dan tenggelam.
⮚ Guru mengajak pelajar secara bergantian yang memasukkan memasukkan
barang-barang sama namun jenis berbeda atau perlakuan berbeda sehingga
ada yang tenggelam dan terapung. Misalnya, batu biasa dan batu apung
atau kayu biasa dengan kayu eboni. Bisa juga benda yang sama seperti
kerupuk (yang belum digoreng dan yang sudah digoreng), bakso (yang
belum dimasak dengan yang sudah dimasak), busa cuci piring kering dan
yang basah.
⮚ Pelajar diminta untuk mengamati benda yang dimasukkan tersebut. Mereka
mencari perbedaannya sehingga ada benda yang terapung dan tenggelam
padahal bendanya sama/ sejenis.
⮚ Guru bisa terus bertanya sehingga menuntun pelajar untuk melihat
kerapatan partikel yang berbeda pada zat padat, cair dan gas. (Batu apung,
bakso yang sudah matang, kerupuk yang sudah digoreng, busa yang kering
memiliki banyak partikel gas di dalamnya)
⮚ Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti (60 menit)

⮚ Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya masing-masing


⮚ Guru membagikan LKPD

Stimulasi

⮚ Peserta didik membaca cuplikan Fakta Sains tentang Laut Mati dengan
seksama
Identifikasi masalah

⮚ Peserta didik diarahkan untuk menjawab pertanyaan berdasarkan


informasi yang diperoleh dari kegiatan membaca Fakta Sains tentang Laut
Mati,

Pengumpulan data

 Peserta didik mengumpukan data mengenai kerapatan zat (massa jenis)


serta pengaruh kerapata zat terhadap peristiwa terapung, melayangm dan
tenggelam

Pemrosesan data dan verifikasi

⮚ Peserta didik mengolah data dan informasi yang diperoleh pada lembar
kerja

Menarik kesimpulan

⮚ Peserta didik menuliskan kesimpulan hasil pengamatan


⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil
⮚ Peserta didik melakukan tanya jawab atau diskusi kelas

Penutup (10 menit)

⮚ Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran hari ini dan


manfaat mengenai pembelajaran hari ini mengenai kerapatan zat
⮚ Peserta didik melaksanakan quiz
⮚ peserta didik membuat refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
⮚ Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
⮚ Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a
⮚ Guru memberikan salam penutup

E. Assesmen
1. Assesmen Formatif
Penilaian pada saat peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran pada aktivitas 1 dan 2
Tabel Rubrik Penilaian Aktivitas Pembelajaran
LEVEL DESKRIPSI
Sangat Mahir a. bekerja secara mandiri, menggunakan aplikasi laboratorium maya dengan
teliti dan benar.
b. memperhatikan ketertiban diri sendiri dan teman sekelompok percobaan.
c. secara konsisten bekerja sama dengan efektif dengan anggota kelompok,
memimpin percobaan dan menghargai pendapat teman.
Mahir a. dapat menggunakan aplikasi laboratorium maya dengan benar namun
sering membutuhkan bimbingan guru/ pelajar lain.
b. memperhatikan ketertiban diri sendiri dan teman sekelompok percobaan.
c. bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
Sedang a. membutuhkan bimbungan dan pengawasan dalam menggunakan aplikasi
Berkembang laboratorium maya
b. memperhatikan ketertiban diri sendiri namun tidak peduli pada teman
sekelompok atau lingkungan.
c. perlu diingatkan untuk dapat bekerja sama dengan teman sekelompok.

2. Assesmen Sumatif
Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran.
Soal Sumatif : Sub Materi Kerapatan Zat
1. Saat minyak goreng dicampur dengan air akan terbentuk dua lapisan yang terpisah,
air berada di lapisan bawah sementara minyak goreng di lapisan atas. Hal ini
dikarenakan ... .
a. Air tidak dapat melarutkan minyak goreng
b. Air dan minyak goreng memiliki daya hantar panas yang berbeda
c. Massa jenis minyak goreng lebih besar daripada massa jenis air
d. Massa jenis minyak goreng lebih kecil daripada massa jenis air
2. Massa sebuah logam alumunium mencapai 150 gram dengan volume 30 cm³.
Berapakah massa jenis logam alumunium tersebut?
a. 120 g/ cm3
b. 50 g/ cm3
c. 30 g/ cm3
d. 5 g/ cm3
3. Perhatikan gambar berikut.

Empat bola memiliki massa jenis yang sama dimasukkan ke dalam zat cair yang
memiliki massa jenis berbeda. Zat cair yang memiliki massa jenis paling besar adalah
….
a. A
b. B
c. C
d. D

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial

Peserta didik yang perlu bimbingan lanjut atau belum mencapai target, dapat
membuat rangkuman berupa peta konsep atau jaring laba-laba mengenai materi zat
dan perubahannya. Upayakan peta konsep kalian menarik agar dapat terus kalian
gunakan untuk mempelajari kembali topik ini. Kemudian ceritakan peta konsep atau
jaring laba-laba yang telah kalian buat kepada guru atau teman-temanmu dengan
menggunakan bahasa kalian sendiri yang mudah untuk dipahami, jika ada pertanyaan
silahkan catat dan diskusikan dengan guru kalian. Semangat!

Pengayaan

Peserta didik yang sudah mahir atau mencapai target, dapat mencatat informasi dan
mempelajari lebih lanjut mengenai isu lingkungan terkait zat dan perubahannya,
faktor-faktor yang mempengaruhi dan bagaimana dampak bagi bumi dalam jangka
waktu yang lama.

……, …………………..
Kepala SMP Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran

------------------------------------- ---------------------------------
NIP. - NIP.
Rangkuman Materi

Kerapatan atau massa jenis adalah pengukuran massa tiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis
setiap materi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Misalnya es batu dan emas sama-sama
zat padat tetapi memilki kerapatan partikel yang berbeda.
1. Menentukan Massa Jenis Suatu Benda
𝑚
p= 𝑉
Massa Jenis dilambangkan dengan p (dibaca ‘rho’ dari Bahasa Yunani), m adalah massa dan V
adalah volume. Satuan dari massa jenis dapat dinyatakan dalam kg/m3 atau g/cm3.
Dalam menentukan massa jenis di laboratorium, massa benda diperoleh dengan menggunakan
timbangan, volume dihitung secara matematika dengan menggunakan rumus volume. Jika
benda-benda tidak beraturan maka volume dapat diukur dengan menggunakan konsep massa
jenis yang ditemukan Archimedes. Volume benda dapat diukur dengan menggunakan gelas
berpancur atau langsung dengan menggunakan gelas ukur.
Apabila menggunakan gelas berpancur, maka volume air yang keluar setelah benda dimasukkan
ditampung dalam gelas ukur sehingga dapat diukur volume secara langsung. Adapun bila
menggunakan gelas ukur, maka volume benda dapat diperoleh dengan mengurangkan volume
air dan benda terhadap volume air (tanpa benda).
2. Mengapung, Melayang dan Tenggelam
Ketika kita memasukkan benda ke dalam air, maka dimana posisi benda tersebut? Apakah selalu
di bawah atau tenggelam? Tidak semua benda tenggelam di dalam air. Benda yang memiliki
massa jenis kurang dari massa jenis cairan disekelilingnya akan mengapung, sebaliknya apabila
benda tersebut massa jenisnya lebih tinggi dari mediumnya, maka benda akan tenggelam.
Massa jenis benda > massa jenis cairan : benda tenggelam

Massa jenis benda = massa jenis cairan : benda mengapung

Massa jenis benda < massa jenis cairan : benda mengapung

Perbedaan kerapatan atau massa jenis tidak hanya terjadi pada padatan yang dicelupkan ke
dalam cairan, namun dapat juga terjadi pada dua atau beberapa jenis cairan, bahkan juga pada
gas. Ingatlah perbandingan massa jenis menentukan posisi cairan sama seperti padatan.
Cairan yang partikel-partikelnya paling rapat akan berada pada lapisan paling bawah dan cairan
yang paling renggang partikelnya, berada pada lapisan paling atas. Jika demikian coba kalian
urutkanlah cairan dari yang paling rapat ke yang paling renggang.
Perhatikan tabel data massa jenis bermacam-macam materi berikut.

Massa Jenis
No. Nama Zat
Kg/m3 g/cm3
1 Air (40C) 1.000 1
2 Alkohol 790 0,79
3 Air raksa 13.600 13,60
4 Aluminium 2.700 2,70
5 Besi 7.900 7,90
6 Emas 19.300 19,30
7 Kuningan 8.400 8,40
8 Platina 10.500 10,50
9 Seng 7.140 7,14
10 Es 920 0,92
11 Gula 1.600 1,60
12 Garam 2.200 2,20
13 Kaca 2.600 2,60
14 Tembaga 8.900 8,90
15 Minyak Tanah 800 0,80
16 Oksigen 1,3 0,0013

Balon helium bisa terbang lebih tinggi dan lebih lama berada di udara karena partikel-partikel
dalam gas helium kurang rapat dibandingkan partikel-partikel udara. Lama kelamaan gas helium
akan menguap ke udara dan digantikan oleh gas sehingga balon akan jatuh. Pada Bab III nanti
kalian akan mengenal lebih jauh tentang balon udara dan cara kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai