Anda di halaman 1dari 92

STRATEGI PEMASARAN WORD OF MOUTH (WOM) DALAM

MENINGKATKAN LOYALITAS ANGGOTA PEMBIAYAAN MUSIMAN


(Studi Kasus KSPPS BMT NU KOTA KEDIRI)

SKRIPSI

Ditulis untuk Memenuhi sebagai persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Disusun Oleh:

Oleh:

RIZAL HARIS MUTA’ALLIM

931.411.116

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2022
HALAMAN PERSETUJUAN

STRATEGI PEMASARAN WORD OF MOUTH (WOM) DALAM


MENINGKATKAN LOYALITAS ANGGOTA PEMBIAYAAN MUSIMAN
(Studi Kasus KSPPS BMT NU KOTA KEDIRI)

RIZAL HARIS MUTA’ALLIM

931.411.116

Disetujui Oleh:

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Rofik Efendi, S.Kom., MM Dr. Muhamad Wildan Fawa’id, MEI


NIP. 19690617 199803 1 002 NIP. 19901020 201903 1 006
NOTA PEMBIMBING
Kediri,.. November 2022

Nomor :
Lampiran : 4 (empat) berkas
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Kediri
Di Jl. Sunan Ampel 07 - Ngronggo
Kediri

As-salamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Memenuhi permintaan Bapak Dekan untuk membimbing


penyusunan skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:

Nama : Rizal Haris Muta’allim


Nim : 9.314.111.16
Judul :STRATEGI PEMASARAN WORD OF MOUTH (WOM)
DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS ANGGOTA
PEMBIAYAAN MUSIMAN (Studi Kasus KSPPS BMT NU
KOTA KEDIRI)

Setelah diperbaiki materi dan susunannya, kami berpendapat bahwa


skripsi tersebut telah memenuhi syarat sebagai kelengkapan ujian akhir
Sarjana Strata Satu (S-I).

Bersama ini kami lampirkan berkas naskah skripsinya, dengan


harapan dapat segera diujikan dalam Sidang Munaqasah.
Demikian agar maklum dan atas kesediaan Bapak kami ucapkan
terima kasih.

Wa’alaikumussalam warahmatullahiwabarakatuh.

PEMBIMBING I
PEMBIMBING II

Rofik Efendi, S.Kom., MM Dr. Muhamad Wildan Fawa’id, MEI


NIP. 19690617 199803 1 002 NIP. 19901020 201903 1 006

3
NOTA DINAS

kediri, Desember 2022

Nomor :
Lampiran : 4 (empat) berkas
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Kediri
Di Jl. Sunan Ampel 07 - Ngronggo
Kediri

As-salamu’alaikum warah}matullahiwabarakatuh.

Bersamaan ini saya kirimkan berkas skripsi mahasiswa:

Nama : RIZAL HARIS MUTA’ALLIM


Nim : 9.314.111.16
Judul :STRATEGI PEMASARAN WORD OF MOUTH (WOM)
DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS ANGGOTA
PEMBIAYAAN MUSIMAN (Studi Kasus BMT NU KOTA
KEDIRI)

Setelah diperbaiki materi dan susunannya, sesuai dengan


beberapa petunjuk dan tuntunan yang telah diberikan dalam Sidang
Munaqasah yang dilaksanakan pada tanggal, kami menerima dan
menyetujui hasil perbaikannya.

Wasslamuallikum waraahmatullahiwabarakatuh.

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Dr. Muhamad Wildan Fawa’id, MEI


Rofik Efendi, S.Kom., MM
NIP. 19901020 201903 1 006
NIP. 19690617 199803 1 002

4
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Dengan kemajuan zaman Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia

mengalami pertumbuhan yang signifikan, banyak bermunculan Lembaga

Keuangan Syariah di Indonesia. Lembaga Keuangan Syariah swasta sejenis yang

berprinsip pada Syariah Islam Seperti: Pegadaian Syariah, Asuransi Syariah,

Lembaga Pembiayaan Syariah, Baitatulmall Wa Tanwil (BMT)1 atau di sebut

juga koperasi Syariah di Indonesia. Dalam praktiknya menggunakan prinsip-

prinsip Syariah dan bebas dari Riba yang di haramkan. Dengan tujuan melakukan

kegiatan bermuamalat lahir batin yang sesuai dengan tuntunan Agama Islam.

Lembaga Keuangan Syariah BMT atau koperasi Syariah memiliki

sasaran yang berbeda dengan Lembaga Keuangan Syariah seperti Perbankan.

BMT atau koperasi Syariah ini lebih berkecimpung pada kalangan usaha kecil

dan menengah kebawah. Lembaga Keuangan BMT atau koperasi Syariah terus

berupaya memaksimalkan kerja perusahaan agar mampu bersaing dengan

perusahaan pesaingnya, dalam hal ini perusahaan harus mempunyai Langkah-

langkah yang tersusun atau dengan kata lain strategi pemasaran yang tepat.

Kegiatan pemasaran sebagai salah satu kegiatan operasional perusahaan

merupakan hal penting guna meningkatkan volume penjualan serta mengenalkan

barang atau jasa yang akan di tawarkan kepada masyarakat. Pemasaran adalah

1
Salman Autsar, Akuntans Pebankan Syariah, (Jakarta: Academia Permata, 2014), 2.

1
2

suatu hal yang paling nyata terlihat dan berada dalam satu fungsi yang dilakukan

dalam bisnis.

Semakin berkembangnya zaman, permintaan pelanggan semakin

bertambah, hal ini membuat perusahaan harus kerja maksimal dengan kebutuhan

pelanggan yang semakin berkembang serta memberikan pelayanan yang baik agar

dapat memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan

kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Banyak manfaat yang diterima

oleh perusahaan dengan terciptannya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi,

yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tetapi juga dapat

mengurangi sentivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan

pemasaran, serta meningkatkan efektivitas reputasi bisnis. Di kediri sendiri

terdapat banyak jenis kspps yang dapat di pilih anggota sesuai kebutuhannya

seperti kpps yang berada di kecamatan Plemahan yang mana dijelaskan table di

bawah ini.

Tabel 1.1 Data KSPPS Kota Kediri

No Nama KSP Alamat


.

1. BMT NU Kota Jl. KH. Wahid Hasyim No. 120 Bandar Lor Kota
Kediri Kediri

2. KSP Al-Hisab Jl. KH. Abd Karim No.34, Lirboyo, Kota Kediri.
Jawa Timur

3. KSP Sakti Jl. Perintis Kemerdekaan No 242, Ngronggo Kota


Kediri

4. BMT Rukun Abadi Jl.Letjend Sutoyo Gg. 1, Burengan Kota Kediri

5. Koperasi Syariah Jl. Banjaran, Gg. Carik No. 229B,Banjaran Kota


ABA Kediri
3

Sumber: Sumber : KSPPS Kota Kediri tahun2021

Berdasarkan tabel 1.1 di atas telah disebutkan beberapa lembaga KSP yang

berada di wilayah Kota Kediri yang mana salah satu Lembaga Keuangan dengan

prinsip Syariah adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS)

BMT NU Kota Kediri

Tabel 1.2
Perbandingan BMT NU Kota Kediri dengan KSP lain
No Nama Koperasi Syariah Anggota

1. BMT NU Kota Kediri 286

2. KSP Al-Hisab 280

3. KSP Sakti 273

Pada tabel 1.2 di ketahui bahwa dari ketiga koperasi yang ada di Kota

Kediri koperasi BMT NU Kota Kediri memiliki jumlah anggota lebih banyak

dibandingkan dengan koperasi lainya, KSPPS BMT NU Kota Kediri merupakan

satu-satunya koperasi yang ada di Kota Kediri yang mana dapat menjdi solusi

bagi masyarakat sekitar yang ingin memperoleh pembiyaan bebas dari riba dan

sesuai dengan syariat Islam. Sehingga peneliti menjadikan Koperasi BMT NU

Kota Kediri sebagai tempat penelitian.

KSPPS BMT NU Kota Kediri, hadir untuk kalangan usaha kecil dan

menengah ke bawah yang sesuai dengan prinsip Syariah Islam, yaitu dengan

sistem bagi hasil atau tanpa bunga. Yang mana menyasar wilayah Kediri Kota dan

sekitarnya. BMT NU Kota Kediri ini dapat memberikan, menyediakan jasa

Simpan Pinjam serta pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah Islam, salah
4

satunnya yaitu melalui pembiayaan Musiman. Lembaga Keuangan Syariah

KSPPS BMT NU Kota Kediri ini memliki Jenis Pembiayaan2 di antaranya.

Tabel 1.3 Produk Pembiyaan BMT NU Kota Kediri

No Jenis Pembiyaan Anggota Keterangan


.

1. Produk Musiman 102 Produk Pembiyaan bagi petani


padi, jagung, dan tebu untuk
mengembangkan usaha
pertaniannnya pembayaran
secara jatuh tempo pada masa
panen

2. Produk Ba’i Bitsalman 64 Produk Pembiyaan Jual Beli


Ajil harga asal dengan tambahan
keuntungan yang di sepakati
dan di bayar secara angsur
dalam jangka waktu yang
sepakati

3. Produk AL Qardhul 47 Pembiayaan dengan tujuan


Hasan kebajikan yang di peruntukan
bagi nasabah dengan
pertimbangan social dan tidak di
ambil keuntungan daripadanya,
namun anggota hanya di minta
ujroh upah sesuai dengan
kesepakatan yang telah di
tentukan

4. Produk Al ijaroh 30 Akad Pemindahan hak guna atas


barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa tanpa di
ikuti dengan kepemilikan
barangitu sendiri

Sumber : KSPPS BMT NU Kota Kediri 2021


2
Diyan P, Wawancara Admin/ CS Kantor Cabang Pembantu KSPPS ( berlamatkan di KSPPS BMT
NU Kota Kediri), 17 Oktober 2022
5

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis produk pembiyaan yang di

miliki anggota BMT NU Kota Kediri adalah mayoritas produk musiman dengan

total 102 anggota. Kemudian pada jenis pembiyaan Ba’i Bitsalman Ajil dengan

jumlah 64 anggota dan usaha AL Qardhul Hasan yang berjumlah 47. Selanjutnya

produk pembiyaan Al ijaroh sebanyak 30 anggota. Berdasarkan penjelasan di atas

diketahui bahwa produk pembiyaan musiman sangat diminati oleh anggota

sehingga menyebabkan peneliti tertarik untuk menelitinya.

Kemudian istilah pemasaran pertama kali muncul sejak istilah barter.

Proses pemasaran dimulai sebelum barang-barang di produksi kemudian berakhir

penjualan.3Menurut Khotler4, marketing (pemasaran) adalah suatu proses sosial

dan manajerial yang didalamnya perseorangan dan kelompok memperoleh apa

yang mereka perlukan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan

pertukaran (exchange).

Berdasarkan hal ini, Penulis ingin meneliti tentang strategi pemasaran worf

of mouth dalam mempertahankan loyalitas anggota pembiayaan musiman melihat

bahwa dari beberapa Ksp yang masih berjalan produk musimannya adalah BMT

NU Kota kediri, sehingga harus dilakukan penelitian bagaimana startegi Lembaga

dalam mempertahankan loyalitas anggota serta apakah sudah sesuai dengan

Syariah islam produk musiman yang ada pada BMT NU Kota Kediri. Selain itu

berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di KSPPS BMT NU

Kota Kediri, dalam meningkatkan loyalitas anggota pembiayaan musiman KSPPS

BMT NU Kota Kediri merupakan Lembaga koperasi yang letaknya sangat

3
Dharmmesta, B.S & Handoko, H., Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen,
(Yogyakarta : PBFE Universitar Gadjah Mada .2013), 10.
4
Kotler, Philips, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : SMTG Desa Putra, 2014), 9.
6

strategis. Hal itu di sebabkan kantor KSPPS BMT NU Kota Kediri terletak di

antara Tengah tengah masyarakat. Dari sini sudah ada peluang bagi KSPPS BMT

NU Kota Kediri. selain itu Lembaga harus memiliki strategi agar anggota yang

ada tetap loyal. Loyalitas adalah keinginan pelanggan untuk terus berlangganan di

di KSPPS BMT NU Kota Kediri dalam jangka waktu yang Panjang, serta

merekomendasikan kepada teman dan keluarganya. Di sekiataran wilayah ada dua

Lembaga keuangan Syariah sejenis yang sama-sama berlandaskan Syariah,

Sedangkan dalam promosi di KSPPS BMT NU Kota Kediri menggunakan

promosi salah satunnya yaitu: dari mulut ke mulut atau wom marketing melalui

kegiatan sosial seperti: cek Kesehatan gratis, sunat massal, event bazar, dan bagi

kalender. Faktor tersebut adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh di

KSPPS BMT NU Kota Kediri.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis Tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI PEMASARAN WORD Of

MOUTH (WOM) DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS ANGGOTA

PEMBIAYAAN MUSIMAN (Studi Kasus KSPPS BMT NU Kota Kediri)”.

B. Fokus penelitian.

Berdasarkan uraian Latar belakang di atas, maka dapat di simpulkan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Strategi Word Of Mouth (WOM) dalam meningkatkan loyalitas

anggota pembiayaan musiman KSPPS BMT NU Kota Kediri?

2. Bagaimana Strategi Word Of Mouth (WOM) dalam meningkatkan loyalitas

anggota pembiayaan musiman pada KSPPS BMT NU Kota Kediri?


7

C. Tujuan Penelitian

Suatu kegiatan yang dilakukan guna untuk mengetahui arah, serta perlu

adanya suatu tujuan. Tujuan dari tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui Bagaimana Strategi Word Of Mouth (WOM) dalam meningkatkan

loyalitas anggota pembiayaan musiman pada KSPPS BMT NU Kota Kediri

2. Mengetahui Bagaimana Word Of Mouth (WOM) dalam meningkatkan

loyalitas anggota pembiayaan musiman pada KSPPS BMT NU Kota Kediri

D. Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditemukan di atas, maka

peneliti mengharapkan bahwa peneliti dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan agar memiliki manfaat dalam segi

keilmuan khususnya dalam bidang strategi pemasaran Word Of Mouth (WOM)

pada koperasi Syariah dan juga dapat dijadikan sumber informasi serta

menmbah wawasan dalam bidang ekonomi islam.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan untuk evaluasi

dalam pengambilan keputusan dan dalam pelaksanaan program dalam bidang

ekonomi. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi

terkait strategi pemasaran pembiayaan musiman.

E. Telaah Pustaka.
8

Pembahasan yang Membantu penelitian ini secara lebih detail seperti yang

telah diuraikan pada latar belakang permasalahan, maka penulis melakukan kajian

awal terhadap pustaka serta karya-karya yang mempunyai relevansi mengenai

topik-topik yang ingin diteliti,ialah :

1. Analisis Strategi (WOM) dalam meningkatkan Volume penjualan menurut

persektif ekonomi islam studi kasus Mebel Karya Mandiri Kabupaten

piringsewu oleh Dedi Irawan (2018) UIN Raden Intan Lampung. Adapun hasil

Strategi WOM yang di lakukan Mebel Karya Mandiri dari segi Produk dan

peralatan tergantung yang di pesan, mendisbrusikanya ke sekolah dan ke

kantor-kantor. Strategi yang di lakukan masih cukup sederhana yaitu dari


5
mulut ke mulut . Persamaan terletak pada konteks pembahasan mengenai

strategi pemasarannya dari mulut ke mulut atau WOM. Adapun dalam

penelitian ini juga memiliki perbedaan terletak pada objek penelitian dan

implementasi penerapan pemasaran.

2. Pengaruh Strategi Pemasaran Word Of Mouth (WOM) Dan Produk

pembiayaan syariah Terhadap Minat dan keputusan Menjadi Anggota

(Nasabah) pada Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Kota Bandar Lampung

oleh Syifa Zakia Nurlatifah (2018) UIN Raden Intan Lampung. Hasil

penelitian dilihat bahwa Word Of Mouth berpengaruh yang signifikan terhadap

minat, dan memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan dengan

pengaruh yang signifikan,Minat terhadap keputusan terbukti tidak berpengaruh

5
Dedi Irawan, 3.Analisis Strategi bauran Pemasaran dalam meningkatkan Volume penjualan
menurut persektif ekonomi islam studi kasus Mebel Karya Mandiri Kabupaten piringsewu, UIN
Raden Intan Lampung. Thn 2018.
9

signifikan antara terhadap keputusan6. persamaan terletak pada fokus

penelitian mengenai strategi pemasaran Word Of Mouth, namun terdapat

perbedaan dengan peneliti terdahulu yaitu objek yang di lakukan berbeda,

peneliti terdahulu berada di Bandar Lampung, peneliti ini berada di Kota

Kediri.

3. Pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian konsumen pada

Media Online shop Shopee Di pekanbaru Survey pada Mahasiswa semester

VII jurusan pendidikan Akutansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau oleh Kiki Joesyiana (2018) Universitas islam Riau 7.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa :Terdapat Pengaruh yang Signifikan

antara word of Mouth terhadap keputusan pembelian konsumen melalui media

Online Shop Shopee di pekanbaru Persamaan terletak pada teori yang di

gunakan mengenai strategi WOM. perbedaanya terletak pada fokus

peneliannya, jika peneliti terdahulu membahas tentang keputusan pembelian

konsumen berbeda halnya dengan penelitian ini yang memfokuskan penelitian

pada strategi pemasaran pembiayaan musiman.

4. Penanganan Pembiayaan Musiman bermasalah di KJKS BMT Binama

Semarang Oleh Mujahidah Meri, UIN Walisongo Semarang tahun 2016 8. Dari

hasil penelitian bahwa factor penyebab terjadinya pembiayaan musiman

6
Syifa Zakia Nurlatifah, Pengaruh Strategi Word Of Mouth(WOM) dan Produk Pembiayaan Syariah
terhadap minat dan keputusan menjadi Nasabah pada Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Kota
Bandar Lampung , UIN Raden Intan Lampung thn 2018

7
Kiki joesyiana, Pengaruh Word Of Mouth(WOM) keputusan pembelian Konsumen Pada Media
Online Shop shopee Pekanbaru , Universitas Islam Riau 2018
8
Mujahidah Meri, Penanganan Pembiayaan Musiman Bermsasalah di SEmarang, UIN Walisongo
2016
10

bermasalah yaitu dapat dilihat dari dua pihak, pertama dari pihak Nasabah

yang di akibatkan pembayaran angsuran mengalami kebangkrutan dan

kerugian, dan pihak BMT yang melakukan Monitiring langsung terhadap

usaha yang di kerjakan kurang maksimal. Persamaan terletak pada fokus

penelitian mengenai strategi pemasaran pembiayaan musiman , namun

perbedaan terletak pada fokus penelitiannya jika peneliti terdhulu berfokus

pada Penanganan Pembiayaan Musiman. Berbeda dengan peneliti ini yang

lebih berfokus pada ke produk yang jual ke anggotanya yaitu Produk

Musiman.

5. Tugas akhir dengan judul “ Strategi Pemasaran Pembiayaan Musiman dengan

akad Rahn di BMT Marhamah Kertek Kantor Cabang Pembantu Wonosobo “

di tulis oleh Muhmmd Arief Yulianto, Universitas Islam Negeri Walisongo

Semarang tahun 2018 dari pembahasan yang telah di uraikan dapat di

simpulkan bahwa Strategi Pemasaran Pembiayaan Musiman dengan akad Rahn

di BMT Marhamah Kertek Kantor Cabang Pembantu Wonosobo di marhamah

Kantor Cabang Pembantu kretek memiliki jangka waktu untuk pembiayaan

musiman dari satu bulan dan maksimal adalah enam bulan, untuk mengajukan

pembiayaan pihak marhamah berhak memberika persyaratan untuk

mengajukan pembiayaan sebagai berikut : a) Anggota Marhamah; b) Sehat

jasmani, rohani dan mempunyai kecakapanmelakukan perbuatan hukum serta

tidak berada di bawah pengampuan; c) Berusia lebi dari 21 tahun atau sudah

menikah; d) Mempunyai penghasilan tetap dan kemampuan mengansur 9.

9
Muhammad Arief Yulianto, Strategi Pemasaran Pembiayaan Musiman dengan akad Rahn di
BMT Marhamah Kertek Kantor Cabang Pembantu Wonosobo , UIN Walisongo Semarang,
Semarang thn 2018
11

Persamaan terletak pada fokus penelitian mengenai strategi pemasaran

pembiayaan musiman, namun terdapat perbedaan dengan peneliti terdahulu

yaitu pada akad yang digunakan dalam bertransaksi, peneliti terdahulu

mengunakan akad rahn dalam bertransaksi, kalo penelitian ini menggunakan

akad Murabahah selain itu objek yang di lakukan juga berbeda, peneliti

terdahulu berada di wonosobo, peneliti ini berada di Kota Kediri.

Dengan memposisikan penelian-peneliatian diatas sebagai referensi,

dimana memberikan peluang bagi penulis untuk meneliti tema yang sama

namun mengambil fokus bahasan yang berbeda yaitu “ Strategi Word Of

Mouth (WOM) Pembiayaan Musiman pada KSPPS BMT NU Kota Kediri.


12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian strategi pemasaran.

Istilah pemasaran muncul pertama kali sejak istilah barter. Awal proses

pemasaran dimulai sebelum barang-barang di produksi dan berakhir

penjualan.1

Menurut Khotler2, marketing (pemasaran) adalah suatu proses sosial

dan manajerial yang didalamnya perseorangan dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka perlukan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan

pertukaran (exchange).

Strategi pemasaran adalah planning yang tersusun secara matang, rapi

serta menyatu dalam bidang pemasaran, yang memberikan arahan terhadap

kegiatan yang akan di jalankan supaya dapat mencapai tujuan pemasaran dari

suatu pemasaran.3

Strategi Pemasaran adalah hasil arahan dari kinerja wirausaha dengan

hasil pengujian serta penelitian pasar sebelumnya untuk mengembangkan

kesuksesan yang diinginkan perusahaan.4

Berdasarkan dari beberapa definisi di atas dapat peneliti pahami bahwa

Strategi Pemasaran adalah rencana yang terarah, tersusun dan menyatu pada
1 1
Dharmmesta, B.S & Handoko, H., Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen,
(Yogyakarta : PBFE Universitar Gadjah Mada, 2014), 17.
2 2
Kotler, Philips, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta : SMTG Desa Putra, 2013 ), 9.
3 3
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar dan Konsep Strategi, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2017), 63.
4 4
Mudjiarto, Membangun Karakter Dan Kepribadian Perusahaan, (Yogyakarta: Graha ilmu, 2017),
129.

12
13

bidang pemasaran yang memberikan panduan pada bidang pemasaran tentang

kegiatan yang akan di jalankan guna mencapai target pemasaran perusahaan.

2. Konsep Pemasaran.

Istilah-istilah dalam pemasaran sebgai berikut:

1) Needs (Kebutuhan)

Keadaan dimana seseorang merasa kesulitan terhadap hakikat biologis.

Contohnya: makanan, minuman, tempat tingggal, Dll. Pada perbankan

Syariah: produk-produk yang ada pada perbankan Syariah itu sendiri.

2) Wants (Keinginan)

Hasrat yang sangat kuat dimana untuk kebutuhan yang sifatnya pemuas.

Contohnya: bakso, KFC, hot drink, dan sebagainya.

Pada bank Syariah: nilai Tambahan yang di peroleh oleh nasabah ketika

melakukan transaksi kepada pihak bank Syariah.

3) Demand (Permintaan)

Keinginan akan suatu produk secara spesifik yang mana di imbangi

dengan kesanggupan dan kesediaan untuk memenuhinnya. Keinginan akan

menjadi permintaan jika berbanding lurus dengan daya beli itu sendiri. Pada

perbankan Syariah: produk yang ada oleh pihak perbankan Syariah.

4) Product (Produk)

Segala sesuatu yang mana bisa di tawarkan guna memuaskan kebutuhan

sekaligus keinginan. Istilah lain mengenai produk yaitu: (offering)

penawaran, (solution) pemecahan. Produk dapat di bedakan menjadi tiga

jenis yaitu:

a) Barang fisik atau berupa barang.


14

b) Gagasan.

c) Jasa

Sedang produk perbankan Syariah : yaitu berbagai produk funding ,

financing dan produk jasa yang sudah di kembangkan oleh perbankan

syari’ah.

5) Nilai (Velue)

Perkiraan dari konsumen atas seluruh kemampun produk yang

digunakan untuk memuaskan kebutuhannya.

6) Biaya (Cost)

Jumlah uang atau sesuatu yang rela dikorbankan guna mendapatkan

atau memuaskan kebutuhannya.

7) Kepuasan (Satisfaction)

Sebuah prasaan kecewa atau senang seseorang yang bersumber dari

perbandingan antara hasil kinerja terhadap suatu produk dan harapan-

harapannya.

8) Pertukaran (Exchange)

Cara individu mendapatkan semua yang mereka butuhkan dan

ringan. Pertukaran juga sering di katakan perdagangan nilai antara dua

pihak atau lebih.

Syarat Exchange (Pertkaran) ada lima, yaitu:

a) Minimal ada 2 pihak;

b) Memiliki sesuatu;
15

c) Dapat berkomunikasi:

d) Bebas menerima dan menolak penawaran yang ada;

e) Menginginkan berurusan dengan orang lain;

9) Pasar (Market)

Semua Customer potensial yang memiliki needs & wans tertentu secara

sukarela dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi needs &

wans.

Jenis-jenis pasar adalah sebagai berikut:

a) Indutrial/producers market;

b) Resseler market;

c) Goverment market;

d) Consumer market;

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

Dalam ilmu marketing kita mengenal konsep klasik Marketing Mix

untuk melakukan penetrasi pasar, yaitu untuk menembus pasar di perlakukan

beberapa strategi terhadap berbagai komponen yan terdiri atas

Product(Produk), Price(Harga),Place (Tempat),Promotio(Promosi), di sebut

Marketing Mix.

Menganalogikan strategi perbankan Syariah berdasarkan konsep

Marketing Mix merupakan hal yang sangat menarik dan merupakan sebuah

keniscayaan untuk mempercepat pengembangan perbankan Syariah di tanah

air ini. Oleh karena itu , marilah kita coba telaah satu per satu elemen

Marketing Mix tersebut:5


5 5
Hery susanto & khaerul umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung : Pustaka Setia,
2013), 37.
16

1) Product (Produk)

Sama halnya dengan perbankan konvensional,produk yang di

hasilkan dalam perbankan Syariah bukan berupa barang, melainkan berupa

jasa.

Jasa yang dihasilkan harus mengacu pada nilai-nilai Syariah atau

yang di perbolehkan dalam Al-Qur’an. Untuk bisa lebih menarik minat

konsumen terhadap jasa perbankan yang di hasilkan, produk tersebut harus

tetap melakukan strategi “diferensiasi” atau “diversifikasi” agar mereka

beralih dan mulai menggunakan jasa perbanakan Syariah.

2) Price (harga)

Merupakan satu-satunnya elemen pendapatan dalam Marketing Mix,

penentuan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam perbankan

Syariah merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat

nasabah.

Pengertian harga dalam perbankan Syariah bisa dianalogikan dengan

melihat seberapa besar pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen untuk

mendapatkan sebuah manfaat dalam bentuk jasa yang setimpal atas

pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh konsumen tersebut.

3) Place (tempat atau saluran distribusi)

Menyalurkan produk supaya sampai ketangan pelanggan. Dalam

memasarkan atau menjualkan sutau produk bank Syariah, tidak akan sukses
17

jika tidak di support oleh lokasi dan saluran distribusi yang bagus dalam

menawarkan produk kepada nasabah.

Selanjutnya, juga bisa melakukan secara bertahap atau juga bisa

dengan melakukan system kerja sama (Patnership) dengan unit pelayanan

serupa supaya jasa yang ditawarkan oleh Lembaga dengan berbasis Syariah

tersebut sampai serta menyebar sampai ke pelosok desa daerah di

Indonesia.

4) Promosi (Promotion)

Bentuk informasi produk yang disampaikan kepada konsumen.

Seperti: mulut ke mulut, periklanan, promosi penjualan, publisitas,

hubungan masyarakat, sponsorship, yang mendasarkan pada berbagai Cara

guna mempromosikan produk, merek, atau perusahaan.

Dalam Marketing efektivitas sebuah iklan sering digunakan untuk

menanamkan “Brand image” atau agar lebih dikenal keberadaannya. Ketika

“Brand image” sudah tertanam dibenak masyarakat umum, menjual sebuah

produk, baik dalam bentuk barang, maupun jasa akan terasa menjadi jauh

lebih mudah.

B. Word Of Mouth

1. Pengertian Word Of Mouth


18

Word Of Mouth atau yang di kenal dengan pertukaran informasi dari

mulut ke mulut dan merupakan sebuah strategi promosi yang di anggap efektif

untuk mempengaruhi pasar, di karenakan yang melakukan penyebaran

informasi itu sendiri ialah konsumen yang sebelumnya telah melakukan

pembelian terhadap suatu produk tersebut dengan suka rela10.

Word Of Mouth adalah suatu bentuk dalam kegiatan pemasaran dengan

menggunakan perantara 2 orang atau lebih yang saling terhubung baik secara

langsung maupun melalui tulisan hingga alat komunikasi yang berdasarkan

pengalaman seorang telah mengonsumsi produk baik barang maupun jasa

Dari kegiatan Word Of Mouth, terdapat beberapa hal yang boleh di

lakukan. Berikut hal yang boleh dilakukan dalam kegiatan Word Of Mouth:

1) Memberikan bantuan kepada konsumen ketika memberikan responya.

2) Word Of mouth terjadi secara alamiah, bukan karena ada scenario dari

perusahaan.

3) Respon pelanggan terjadi secara alamiah, bukan di rencanakan.

4) Jangan mengabaikan dari apa yang di berikan (saran dan kritik) dari

pelanggan kepada perusahaan11.

Sedangkan hal yang tidak boleh di lakukan dalam kegiatan Word Of

mouth, terdiri dari :

1) Membayar Konsumen untuk memberikan respon dari pembelian.

2) Memaksa konsumen untuk memberikan respon/ bersikap terbuka

3) Memaksa Konsumen untuk jujur terhadap penilaian produk.

4) Menjual respon yang di berikan oleh pelanggan.


10
.Onny Fitriana Sitorus, Strategi Promosi pemasaran ( Jakarta: FKIP UHAMKA, 2017), 144
11
Ibid.
19

2. Indikator Word Of Mouth

Menurut Babin J.Barry di dalam Word Of Mouth terdapat 3 Indikator, yaitu:

1) Keinginan dari Konsumen untuk berbicara mengenai pelayanan dan

produk yang memuaskan kepada orang lain.

2) Memberikan saran kepada orang lain terhadap jasa dan produk dari

perusahaan yang telah di gunakanya.

3) Orang diajak berbicara termotivasi untuk mencoba mengonsumsi produk

dan jasa yang di sarankan12.

Sedangkan menurut sernovitz, terdapat indikator lain dari word Of

mouth yang terdiri 5 indikator, di antaranya ialah :

1) Talkers ( pembicara)

Talker atau pembicara merupakan subjek/orang yangbakan membicarakan

suatu merk dengan antusias kepada lawan bicaranya.

2) Topics ( Topik)

Topik adalah suatu inti dari apa yang akan di bicarakan oleh talkers, di

dalam Word Of Mouth, topik menjadi hal yang sangat penting dan harus di

sampaikan dengan sederhana alami, dan menarik.

3) Tools ( alat )

Untuk mendukung kegiatan Word Of Mouth, alat juga di butuhkan untuk

menunjang pembicaraan dan topik agar Word Of Mouth dapat terus

berlangsung.
12
Kiki Joesyiana, ‘pengaruh Word Of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen pada media
online shop shopeedi pekanbaru’, Valuta 4,1,(April, 2018), 74
20

4) Tracking ( pengawasan )

Pengawasan disini di lakukan pihak perusahaan untuk memantau setiap

respon yang di berikan oleh konsumen, baik ositif maupun negative, yang

nantinya dapat di jadikan sebagai masukan bagi perusahaan13.

3. Manfaat Word Of Mouth

Tidak hanya sebagai media promosi dalam kegiatan memasarkan atau

menjual suatu produk, namun kegiatan dari Word Of Mouth juga memiliki

manfaat lain sebagai berikut :

1) Sebagai informasi yang jujur dan independent karena berasal dari

konsumen langsung bukan dari perusahaan.

2) Memberikan manfaat bagi calon konsumen karena dapat mengetahui

penilaian suatu produk dari orang yang dikenal.

3) Sebagai media informasi informal, perusahaan dapat menghemat biaya

promosi dan iklan, karena produknya sudah di kenalkan secara percuma

oleh konsumenya14

C. Loyalitas Anggota

1. Pengertian Loyalitas Anggota

Loyalitas Anggota adalah komitmen anggota bertahan secara mendalam

untuk berlangganan atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih

13
Ibid.
14
Ibid, 75
21

secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi usaha-

usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perilaku.15

loyalitas berdasarkan perilaku membeli, yaitu pelanggan yang

melakukan pembelian berulang dan secara teratur dan membeli antara lini

produk atau jasa. Pelanggan juga merefrensikan kepada orang lain dan

menunjukkan kekebalan terhadap tawaran menarik dari pesaing.16

Sedangkan Loyalitas menurut Tjiptono adalah situasi dimana nasabah

bersikap positif terhadap produk atau produsen (penyediaan jasa/produk) dan

disertai pola pembelian ulang yang konsisten.17

Parasuraman dalam Akbar dan Parvez bahwa loyalitas nasabah sebagai

kerangka berpikir nasabah yang memegangi sikap yang disukai terhadap

sebuah perusahaan, berkomitmen untuk membeli lagi produk/jasa perusahaan

serta merekomendasikan produk/jasa tersebut.18

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas merupakan suatu

sikap positif nasabah terhadap suatu produk atau jasa maupun pada perusahaan

itu sendiri yang disertai dengan komitmen untuk membeli produk atau jasa

perusahaan tersebut dan merekomendasikannya pada pihak lain.

Loyalitas sering dihubungkan antara nilai dimana pelanggan yang

memiliki loyalitas merasakan adanya ikatan emosional dengan perusahaan.

Ikatan emosional inilah yang membuat pelanggan menjadi loyal dan

mendorong mereka untuk terus melakukan pembelian terhadap produk

15
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2015), 129.
16
Mohhamd Iqbal, Pelayanan Yang Memuaskan, (PT. Elax Media Komputindo: Jakarta 2014), 53.
17
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Andi Offset, Yogyakarta, 2019), 111.
18
Akbar, Muhammad Muzahid dan Noorjahan Parvez,“Impact Of Sevice, Qualit, Trust And Customer
Satisfaction On Customer Loyalty. (ABAC Vol. 29, No. 1,(January-April), pp.24-38, 2019), hal. 27
22

perusahaan serta memberikan rekomendasi. Untuk meningkatkan loyalitas,

perusahaan harus meningkatkan kepuasan setiap pelanggan dan

mempertahankan tingkat kepuasan tersebut dalam jangka panjang. Untuk

meningkatkan kepuasan, perusahaan harus menambah nilai yang dapat

membuat mereka mendapatkan apa yang mereka bayar atau lebih dari mereka

harapkan, sehingga mereka dapat bertahan dan mengarah pada pembelian

ulang, perekomendasian, dan proporsi pembelanjaan yang meningkat.19

Loyalitas konsumen memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan.

Mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan

mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini menjadi alasan

Utama sebuah perusahaan, untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

Terdapat ciri-ciri pelanggan yang loyal terhadap suatu produk atau jasa

yaitu:

1) Melakukan pembelian ulang secara teratur.

2) Melakukan pembelian lini produk yang lainnya dari perusahaan

3) Memberikan referensi kepada orang lain.

4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing atau tidak mudah

terpengaruh oleh bujukan pesaing lain.

Memiliki nasabah yang loyal adalah tujuan akhir dari semua

perusahaan. Tetapi kebanyakan dari perusahaan tidak mengetahui bahwa

loyalitas nasabah dapat dibentuk melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari

calon nasabah potensial sampai dengan yang akan membawa keuntungan bagi

perusahaan. Kehilanggan pelanggan dapat membahayakan pasar yang sudah

19
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2015), 134.
23

stabil dengan susah payah dibangun namun mengalami pertumbuhan yang

lambat dan memberikan pertumbuhan yang tidak signifikan. Oleh karena itu,

loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasan yang murni dan terus-meneruh

merupakan salah satu asset terbesar yang dapat diperoleh dan di pertahankan

oleh pengelola usaha.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila memiliki

pelanggan yang loyal, diantaranya:

1) Dapat mengurangi biaya pemasaran, karena untuk menarik pelanggan yang

baru akan lebih banyak mengeluarkan biaya.

2) Dapat mengurangi biaya transaksi.

3) Dapat menggurangi biaya trun over konsumen karena pengantian konsumen

yang lebih sedikit.

4) Dapat meningkatkan penjualan silang, sehingga akan memperbesar pangsa

pasar perusahaan.

5) Mendorong word of mount yang lebih positif hingga diasumsikan bahwa

pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang merasa puas.

6) Dapat mengurangi biaya kegagalan seperti biaya penggantian.20

Dengan demikian, pelanggan yang loyal sama artinya dengan

memperoleh kepastian meraih pendapat di masa depan, karena pelanggan loyal

diharapkan tetap melakukan transaksi di waktu mendatang.

Loyalitas bukan hanya menyangkut tingkat kesetiaan nasabah terhadap

suatu merk (service loyality) namun juga menyangkut loyalitas dalam hal

pelayanan (service loyality). Dunia usaha selalu mengalami perkembangan dan


20
Jill Griffin, Castemer Loyality: menumbuhkan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan, (Jakarta:
Erlangga, 2015), 31.
24

perubahan yang cepat, sehingga menuntut perusahaan untuk dapat merespon

perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dengan cepat dan tepat. Ketidak

mampuan perusahaan merespon pesaing atau kondisi pasar yang ada secara

tepat dapat menurunkan loyalitas bahkan dapat berakibat pelangan berpindah

merk.

Pemasar tidak dapat berdiri sendiri dalam menghasilkan nilai yang

unggul untuk pelanggan. Meskipun pemasar menjalankan peran Utama,

pemasaran hanya bisa menjadi mitra dalam menarik, mempertahankan, dan

menumbuhkan pelanggan. Selain melengkapi manajemen hubungan

pelanggan, pemasar juga harus mempraktekkan manajemen hubungan

kemitraan.21

Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya

tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan

loyalitas pelanggan tetapi juga dapat mencegah terjadinnya perputaran

pelanggan, menggurangi sensivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi

biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh

meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatnya efektivitas iklan, dan

meningkatnya reputasi bisnis.

Tanpa adanya loyalitas dari pelanggan, perusahaan tidak akan

berkembang dengan baik, bahkan dapat mengalami decline atau penurunan

usaha yang bisa mengancam eksistensi perusahaan tersebut. Sehingga isu

penting yang di hadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah bagaimana

perusahaan terus menaik pelanggan dan mempertahankan loyalitasnya, agar

21
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip pemasaran edisi 12 jilid 1. ( Jakarta: Erlangga )
25

dapat terus bertahan dan berkembang. Konsep dari kualitas pelayanan,

kepuasan dan loyalitas saling berhubungan satu dengan yang lain.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Anggota

Swastha dan Handoko,22menyebutkan lima faktor Utama yang

mempengaruhi loyalitas, sebagai berikut:

1) Kualitas Produk, kualitas produk yang baik secara langsung akan

mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah, dan bila hal tersebut

berlangsung secara terus-menerus akan mengakibatkan nasabah yang

selalu setia membeli atau menggunakan produk tersebut dan disebut

loyalitas nasabah.

2) Kualitas jasa, selain kualitas produk ada hal lain yang mempengaruhi

loyalitas konsumen yaitu kualitas jasa.

3) Emosional, emosional di sini lebih diartikan sebagai keyakinan penjual

itu sendiri agar lebih maju dalam usahanya. Keyakinan tersebut nantinya

akan mendatangkan ide-ide yang dapat meningkatkan usahanya.

4) Harga, sudah pasti orang menginginkan barang yang bagus dengan harga

yang lebih murah atau bersaing. Jadi harga di sini lebih diartikan sebagai

akibat, atau dengan kata lain harga yang tinggi adalah akibat dari kualitas

produk tersebut yang bagus, atau harga yang tinggi sebagi akibat dari

kualitas pelayanan yang bagus.

5) Biaya, orang berpikir bahwa perusahaan yang berani mengeluarkan biaya

yang banyak dalam sebuah promosi atau produksi pasti produk yang

22
Basu Swastha dan Hani Handoko, Perilaku Konsumen, (BPFE, Yogyakarta, 2014), 89.
26

akan dihasilkan akan bagus dan berkualitas, sehingga nasabah lebih loyal

terhadap produk tersebut.


27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian

Pada penelitian jenis ini penulis menggunakan metode kualitatif, dimana

pada metode ini dilandaskan pada filsafat posposifisme, pada metode ini peneliti

berperan sangat penting yaitu sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan secara gabungan dan analisis data bersifat

induktif.1 Melalui pendekatan kualitatif sebagai langkah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif dimana data tersebut berupa kata-kata tulisan atau

lisan dari objek yang di amati.2 Dapat di tarik kesimpulan bahwasanya pendekatan

ini digunakan untuk meneliti kondisi sasarn peneliti.

Oleh karena itu peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang akan

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi dalam pelaksanaan strategi

wom marketing pembiayaan musiman pada KSPPS BMT NU Kota Kediri

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penlitian yang mnggunakan pendekatan Kualitatif kehadiran

peneliti sangat penting dan sangat diperlukan karena peneliti sangat merupakan

instrumen dalam menangkap maksa dan sebagai alat pengumpulan data, analisis

data pebafsiran data dan sebagai pelopor hasil penelitian. 3 Maka dengan demikian

kehadiran peneliti dapat memperoleh segala informasi dari informan.

1 1
Sugiono, Metode penelitian Kualitatif Kuantitatif dan RnD, ( Bandung : Alfabeta, 2018)9,9.
2 2
Lexy, Moleong, metode penelitian Kualitatif ( Bandung : Pt. Remaja Rosda Karya,2013), 30.
3 3
Husain Usman dan Purnomo Setia Adi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi
Aksara, 1998), 90.

27
28

C. Lokasi penelitian

Kantor KSPPS BMT NU Kota Kediri alamat di JL. KH. Wahid Hasyim

No.120 Bandar Lor Kediri

Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena dari KSPPS BMT NU Kota

Kediri masih berjalan pembiayaan musiman dan mayoritas pendapatan

masyarakat sebagian besar dari pertanian. .

D. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yang penulis

pegunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

1. Sumber Data Primer.

Sumber data Primer adalah sumber data yang di dapat dari sumber

pertama seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa

di lakukan oleh peneliti.4 Sumber data primer yang penulis gunakan dalam

penilian ini adalah yang di peroleh dari Pimpinan, karyawan, dan anggota

pembiayaan musiman KSPPS BMT NU Kota Kediri

2. Sumber Data Sekunder.

Sumber data sekuner adalah sumber data yang mana memperkuat data

primer, berupa benda maupun manusia (buku TAM Syariah,

Radio,wawancara). Pada penelitian ini data yang di jadikan data sekunder

adalah dokumen-dokumen dan data-data lain yang berhubungan dengan judul

penlisan.

4 4
Umar Husein, Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis, ( Jakarta : PT. Rajagafindo Persada,
2011), 42.
29

E. Metode Pengumpuan Data yaitu:

Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang penulis gunakan sebagai

penguat data adalah sebagai berikut:

1. Interview.

Interview atau dusebut dengn wawancara atau kuisioner lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti guna memperoleh informasi dari

terwawancara atau narasumber.5 Dalam hal ni penulis melakukan

wawancara secara langsung dengan pimpinan, karyawan, dan Anggota

KSPPS BMT NU Kota Kediri.

2. Observasi

Observasi merupakan metode yang bukan hannya sekedar mencatat,

melainkan juga mengamati dan melakukan pertimbangan kemudian

mengadakap penilaian kedalam suatu skala bertingkat. Penulis mengamati

secara langsung kegiatan yang ada di KSPPS BMT NU Kota Kediri.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang- barang

tertulis. Dalam melaksnakan metode dekumentasi peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, dokumen-dokumen, peraturan-

perturan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data

melalui dokumentasi dari dokumen-dokuemn KSPPS BMT NU Kota Kediri

5 5
Sukardi, Metod penelitian pendidikan kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta : Bumi aksara, 2015),
58.
30

F. Analisis Data.

Analisis data merupakan cara peneliti mencari data menata secara

sistematis dari hasil observasi, interview serta dokumntasi untuk memberikan

pemahaman secara mendalam terkait permasalahan yang diangkat oleh peneliti.

Dalam proses menganalisis data peneliti menggunakan langkah-langkah berikut:

1. Reduksi data, pada tahapan ini peneliti merangkum, memilih hal-hal yang

penting, memfokuskan pada tema dan mencari polannya.

2. Penyajian data, pada tahapan ini peneliti menyusun informasi yang kompleks

dalam bentuk skema yang sederhana dan selektif hal ini dimaksud untuk

menentukan pola dan memberikan kemungkinan adannya penarikan dalam

kesimpulan dan pengambilan tindakannya.

3. Penarikan kesimpulan, pada tahapan ini merupakan tahapan terakhir setelah

peneliti menganlisis masalah dan mengabil kesimpulan data secara rinci dan

mendalam. Jadi penarikan kesimpulan maerupakan hasil dari jawaban dari

fokuspenelitian berdasarkan data yang di peroleh.6

G. Pengecekan Keabsahan Data.

Dalam pengecekan keabsahan data peneliti dientukan dengan

menggunakan kriteria kredibilitas ( derajat Kepercayaan ). Kredibilitas disini

adalah data yang diperoleh peneliti merupakan data nyata dan dapat di uji

kebenarannya. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode, diantarannya:

1. Triangulasi yaitu pemeriksan keabsahan data yang memanfaatkan faktor dari

luar sebagai pembanding data.

6 6
Ahmada Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (yogyakarta : Teras, 2013 ), 69.
31

2. Ketekunan pengamatan yaitu untuk menemuan ciri dan unsur dalam situasi

yang relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian memusatkan

pada hal tersebut secara mendalam. Hal ini dilakukan agar peneliti paham

secara mendalam pada penelitin dan diharapkan mampu menguraikan secara

rinci.

3. Perpanjangan keikut sertaan yaitu merupakan langkah yang dilakukan peneliti

agar mendapatkan data yang valid karena peneliti merupakan instrumen

penting dalam penelitian.7

H. Tahap-Tahap penelitian

1. Tahap Pra lapangan meliputi:

a. Penyusunan proposal penelitian.

b. Konsultasi proposal penelitian.

c. Mengurus perizinan lokasi penelitian.

d. Persiapan perlengkapan penelitian.

e. Melaksanakan seminar proposal.

2. Tahap lapangan.

a. Mengumpulkan data- data berupa informasi.

b. Melakukan pencatatan data yang telah di kumpulakan.

3. Tahap Analisis.

a. Pengorganisasian.

b. Pemindahan dan menjadikan satuan-satuan data.

c. Pengakategorian.

d. Penemuan hal-hal penting dari data penelitian.


7 7
LexyJ Moelong, Metode Penelitian Kualitatif,( Bandung : Remaja Rosada Karya, 2012 ), 85-94.
32

e. Pengecekan kebsahan data.

4. Tahap Penulisan Laporan.

a. Menyusun hasil penelitian.

b. Konsultasi kepada pembimbing.

c. Melakukan revisi.

d. Persiapan kelengkapan persyaratan ujian.


33

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM KSPPS BMT NU KOTA Kediri1

1. Sejarah KSPPS BMT NU Kota Kediri.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kediri

meresmikan pembukaan Baitul Mal Wat Tanwil (BMT) Nahdlatul Ulama

(MWCNU) Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.

Pendirian BMT NU ini kali pertama di Kediri yang di cetuskan

dalam rangka menyongsong 1 abad Nahdlatul Ulama. Peresmian tersebut

juga di buka secara langsung oleh Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Ma’ruf

Syah.

Menurut Ma’ruf Syah, BMT memiliki banyak fungsi karena

merupakan lembaga ekonomi syariah ebagai perantara dalam menyalurkan

pembiayaan ataupun kredit, Namun kredit tersebut mempunyai akad yang

berpedoman pada syariah dalam membantu UMKM dan fasilitasi para

pekerja produktif.

Saat ini ada sekitar 40 kantor cabang BMT NU di Jatim. dan

mentargetkan mengejar 100 cabang dalam rangka menyongsong 1 abad

berdirinya NU23,’’ .

Ketua BMT NU Kediri H. Fahrudin, ST menyampaikan Tujuan

BMT ini untuk membangkitkan kepedulian dan semangat warga demi

1 1
Buku KSPPS BMT NU Kota Kediri, Sejarah Singkat ( Kediri: BMT NU Kota Kediri, 2022 ), .
23
Ma’ruf syah,‟ Pendirian BMT NU Kota Kediri(https://www.koranmemo.com,22 juli,2022).

33
34

mewujudkan kemandirian. Hal tersebut di karenakan, selama ini hanya

mengandalkan dalam bentuk proposal ataupun bantuan.

‟Tentunya kami harus gagah dan kuat bahwa mampu membiayai

semua operasional NU khususnya di PCNU Kabupaten Kediri yang mandiri

secara ekonomi,’’24

2. Visi Dan Misi.2

a. Visi

Menjadi Koperasi teladan tingkat Nasional serta Koperasi yang

Bernuansa Islam.

b. Misi

Sejalan dengan cita-cita serta visi, KSPPS BMT NU Kota Kediri i

mempunyai misi:

1) Memberi pelayanan kepada Anggota secara Prina (Service Excellent).

2) Meningkatkan daya saing Koperasi melalui peningkatan volume

usaha, kemempuan Investasi, Keragaman Produk/jasa dan Efisiensi,

3) Mewujudkan Koperasi yang memiliki kekuatan dan ketahanan hidup

jangka panjang (Viability) sehingg mampumemberikan dampak

berkoperasi (Coorperative effect) yang besar kepada anggota.

4) Mengembangkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia melalui

pengembangan system teknologi nformasi dan komunikasi.

5) Menjadi mitra terbaik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Nilai3

24
H, Fahrudin, ST,‟ Pendirian BMT NU Kota Kediri(https://www.koranmemo.com,22 juli,2022).
2 2
Ibid., 5.
3 3
Ibid., 5.
35

a. Tauhid

Semua ikhtiar dan usaha dalam melayani Anggota didasarkan atas

niat semata-mata karena dan ingin mendapatkan rinda allah SWT.

1) Amanah

Tugas yang diemban oleh pengurus, pengawas, direksi,

manajemen dn karyawan hakkatnya adalah amanah dari anggota

untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggota sehingga

kesejahteraan meningkat.

1) Manfaat

KSPPS BMT NU harus senantiasa memberikan manfaat yang

semakin baik kepada seluruh pihak, khususnya para anggota.


36

Gambar 4.1
Struktur Organisaisi KSPPS BMT NU Kota Kediri

PIMPINAN

Ansori

PPA KASIR/CS ADMIN/CS PENGEMBAGAN SPI

Pandu W Diyan P. Andik Prasetyo


Alfida Nisa
Latifah , SE

Anggun Sasmita

Tito Wahyu W

SECURITY DAN OB
Heri Jayusman

Eka s

Sumber: Buku BMT NU Kota kediri

Deskripsi Tugas Pengelolakan KSPPS BMT NU Kota Kediri

1) Pimpinan

a) Memimpin dan mengarhkan operasional yang ada dalam Lembaga.

b) Mengkoordinasikan staf pusat dan kepala kantor operaional

c) Menandatangani surat-surat dalam batas keenangan pengelolaan lembaga.


37

d) Mengusulkan rancangan anggaran dan rencana kerja lembaga pengurus.

2) Admin

a) Melakukan pengadministrasian manual (komputerisasi) setiap hari terhadp

angsuran maupun tabungan yang masuk melalui saldo harian Lembaga

b) Melakukan verivikasi atas kesesuaiaan antara saldo tabungan anggota dalam

kartu tabungan anggota dengan buku tabungan Lembaga.

c) Memberikan verifikasi berupa kode personal (PC) paraf dan stempel

validasi setiap transaksi yang dilakukan.

d) Membuat serta menghitung bagi hasil tabungan pada setip bulan

e) Melakukan input data bagi hasil kepada setiap anggota penyimpanan

3) Kasir

a) Menerima serta mencocokan jumlah uang dengan nominal dalam slip

b) Mengeluarkan kas bon kepada setiap pengelola maksimal 40% dua kali

setiap bulan

c) Membuat jurnal transaksi melalui slip pencarian, debit, kredit, dan

memorial

d) Menyuun laporan pada awal dan akhir hari setiap kerja

e) Membuat laporan kah kantor setiap ada perubahan transaksi

f) Menyusun laporan cash flow setiap minggu

4) PPA

a) Membina dan mengarahkan anggota

b) Memotivasi anggota

c) Menekan anggota

d) Menjelaskan anggota supaya mencapai target


38

5) Pengembangan

a) Memberdayakan bawahan

b) Menyehatkan resort, membenahi lapangan

c) Mendorong anggota mencapai target

6) SPI

a) Mengamankan aset

b) Mencegah terjadi penyelewengan keuangan

c) Mencegah terjadi penyelewengan SOP

7) Security dan OB

a) Security

1. Melakukan pengamanan asset di tempat dia bekerja.

2. Melakukan Tindakan pencegahan dari hal-hal yang tidak terduga di

lingkungan tugasnya, dengan melakukan pengamanan secara maksimal.

3. Laporan dan pencatatan disetiap aktivitas dan kejadian setiap hari di

buku laporan

4. Melindungi setiap orang yang ada di limgkungan tugasnya, dengan

melakukan pengawasan segala aktivitas orang yang berada di

limgkungan pengamanannya.

5. Mengintrogasi dan melakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang

mengganggu terhadap keamanan yang terjadi di lingkungan tempat ia

bertugas, jika di perlukan berkoordinasi dan membantu pihak kepolisian.

b) OB
39

1. Membebrsihkan dan mengelap meja, kursi, computer, dan perlengkapan

lainnya.

2. Membersihkan/ vacuum karpet/ lantai

3. Menyediakan minuan untuk karyawan

4. Mengirim/ mengambil dokumen antar devisi/ bagian

5. Melayani permintaan fotocopy/ Faksimili

6. Membelikan dan menyiapkan makan siang karyawan

7. Mencuci piring, gelas, dan perlengkapan makanan lainnya.

1) Produk-produk dan Layanan KSPPS BMT NU Kota Kediri Produk

Pembiayaan.6

a) Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan yang bertujuan untuk memenuhi pembelian barang,

maupun modal usaha.

a. Ketentuan umum Murabahah :

1) Anggota KSPPS BMT NU Kota Kediri

2) KSPPS BMT NU Kediri dan anggota melakukan akad Murabahah

yang bebas Riba dan sesuai Syariah.

3) Barang yang jual belikan tidak haram dan sesuai Syariah Islam.

4) KSPPS BMT NU Kediri membeli barang yang akan di butuhkan

oleh anggota atas nama KSPPS BMT NU Kediri sendiri, serta

pembelian ini harus sah dan bebas dari riba dan sesui Syariah.

6 6
Buku KSPPS BMT NU, Standart Operasional Manajemen Koperasi BMT NUi ( Kediri: BMT NU
Kediri, 2016 ).
40

5) KSPPS BMT NU Kediri harus transaparan atau menyampaikan

semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika

pembelian dilakukan secara hutang.

6) KSPPS BMT NU Kediri kemudian menjual barang kepada

anggota dengan harga jual senilai harga beli ditambah

keuntungannya. Dalam hal ini KSPPS BMT NU Kediri harus

memberi tahu secara detail, jujur harga pokok barang kepada

anggota berikut biaya-biaya yang di perlukan.

7) Anggota membayar harga barang di beli dan telah di sepakati pada

jangka waktu yang telah di sepakati bersama.

8) Guna mencegah terjadinnya pennyalahgunaan kerusakan akad

tersebut, pihak BMT NU Kediri dapat mengadakan perjanjian

khsus dengan anggotanya.

b. Ketentuan Murabahah

1) Menjadi anggota KSPPS BMT NU Kediri

2) Anggota yang akan membeli, mengajukan permohonan pembelian

suatu barang atau aset kepada BMT NU Kediri Jika KSPPS

menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu

asset yang dipesannya secara sah dari pihak ketiga,

3) KSPPS BMT NU Kediri kemudian menjual asset tersebut kepada

anggota, anggota harus membelinya sesuai dengan perjanjian yang

telah disepakati bersama, karena secara hukum perjanjian yang di

sepakati, karena secara hukum perjanjian tesebut mengikat, setalah


41

itu kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli (akad

Murabahah)

4) Pada jual beli KSPPS BMT NU Kediri di bolehkan minta anggota

untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan

awal pemesanan sebagai tanda jadi untuk membeli.

5) Jika angggota kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya

riil KSPPS BMT NU Kediri harus di bayar dari uang muka tersbut.

6) Jika nilai ternyata uang muka kurang dari kerugian yang harus di

tanggung oleh KSPPS BMT NU Kediri, maka KSPPS BMT NU

Kediri dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada anggota

tersebut.

7) Jika anggota ingin uang muka memakai kontrak ‘urbun’ sebagai

alteratif dari uang muka maka :

1) Jika anggota yang akan membeli, memutuskan untuk membeli

barang tersebut, dia tinggal membayar sisa harga.

2) Jika ternyata anggota batal membeli, maka uang muka menjadi

milik KSPPS BMT NU Kediri maksimal sebesar kerugian yang

di tanggung oleh KSPPS BMT NU Kediri, akibat dari

pembatalan tersebut, dan apabila uang muka tidak mencukupi

untuk mengurngi, anggota wajib melunasi kekurangnnya.

c. Hutang dalam Murabahah

1) Secara prinsip, penyelesaian hutang anggota dengan Lembaga

dalam transaksi Murabahah, tidak ada kaitannya dengan transaksi

lain yang dilakukan anggota dengan pihak ketiga atas barang , jika
42

anggota menjual kembali barang tersebut, dengan keuntungan atau

kerugian, dia tetap berkeajiban untuk melunasi utangnya kepada

BMT NU Kediri

2) Jika si anggota menjual barang tersebut sebelum masa angsuran

berkhir, dia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.

3) Jika si penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, anggota

tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal. Dia

tidak boleh memperlambat angsuran atau meminta kerugian itu di

perhitungkan.

d. Jaminan pada Murabahah

1) Jaminan pada Murabahah di perbolehkan, agar anggota serius

dengan pesanannya.

2) KSPPS BMT NU Kediri dapat meminta anggota tersebut untuk

menyediakan jaminan yang dapat di pegang oleh lembaga.

b) Modal Usaha7.

Pembiayaan yang bertujuan untuk memenuhi pembelian barang,

maupun modal usaha.

1. Ketentuan Umum Pembiayaan Modal Usaha:

a. Menggunakan prinsip Mudharbah/Musyarakahdi KSPPS BMT NU

Kediri. dimana KSPPS BMT NU Kediri sebagai pemilik dana

(Shahibul Maal) dan anggota sebagai pengelola dana (Mudhorib).

b. Di peruntukan bagi anggota/pengusaha yang memiliki usaha dengan

dengan prospek hasil usaha/laba yang menguntungkan tiap bulannya.


7 7
Ibid.,
43

c. Usaha yang di kelola minimal sudah berjalan miniml 1 tahun.

d. Hasil usaha atau keuntungan usaha di bagikan kepada KSPPS BMT

NU Kediri sebagai pemilik dana (Shohibul Maal) dan anggota sebagai

pengelola dana (Mudharib) seeuai dengan porsi masing-masing yang

sudah di sepakati.

2. Persyartan Umum Pembiyaan

a. Merupakan anggota KSPPS bmt nu Kota Kediri.

b. Sehat jasmani dan rohani dan mempunyai kecakapan melaukan

perbuatan hukum secara tidak berada dibawah pengampunan.

c. Berusia minimal 21 tahun atau telah menikah dan maksimal berusia

60 tahun untuk nasabah baru, dan maksimal 65 tahun untuk angggota

lama.

d. Mempunyai penghasilan dan kemampuan mengansur

e. Memenuhi kelayakan berdasarkan penilaian KSPPS BMT NU Kediri

3. Kelengkapan Dokumen :

a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan KSPPS BMT NU Kediri

b. Foto copy e-KTP suami-istri yang masih berlaku

c. Foto copy Kartu Keluarga dan Surat Nikah (jika sudah nikah)

d. Foto copy jaminan (SPPT/BPKB, STNK)

c) Pembiayaan Musiman.8

Adalah Pembiayaan yang bertujuan memberikan kepastian

tersediaannya dana bagi anggota untuk modal usaha khsusus bagi para

petani dan palawija, dengan system angsuran pokok + margin dibayar pada
8 8
Buku KSPPS BMT NU, Standart Operasional Manajemen Koperasi BMT NU ( Kediri: BMT NU
Kediri , 2016 ).
44

saat panen/hasil panen sesuai jangka waktu yang ditentukan berdasarkan

masa panen dari tanaman yang di biyayai.

1. Ketentuan Umum Pembiayaan Musiman:

a) Memiliki lahan pertanian, baik sewa maupun milik sendiri.

b) jaminan

c) pembiayaan harus sesuai dengan lahan yang ada

2. Persyartan Umum Pembiyaan

a) Menjadi anggota KSPPS BMT NU Kota Kediri.

b) Sehat jasmani serta rohaninya dan mempunyai kecakapan melakukan

perbuatan hukum baik secara tidak berada dibawah pengampunan.

c) Berusia minimal 21 tahun atau telah menikah dan maksimal berusia

60 tahun untuk anggota lama dan maksimal 65 tahun unutk anggoya

yang lama.

d) Mempunyai penghasilan serta kemampuan mengansur

e) Memenuhi kelauyakan baik berdasarkan penilaian KSPPS BMT NU

Kediri

3. Kelengkapan Dokumen :

a) Mengisi formulir permohonan pembiayaan KSPPS BMT NU.

b) Foto copy e-KTP suami-istri yang masih berlaku

c) Foto copy Kartu Keluarga dan Surat Nikah

d) Foto copy jaminan (SPPT/BPKB, STNK)injaman atau Dana Talangan

Haji.9

9 9
Buku KSPPS bmt nu, Standart Operasional Manajemen Koperasi BMT NU ( Kediri: BMT NU
Kediri, 2016 ).
45

Adalah dana Talangan yang diberikan untuk memfasilitasi setoran

awal pendaftaran haji.

1. Ketentuan Umum Dana talangan Haji:

a. Menjadi anggota

b. jaminan

c. mempunyai pendapatan

2. Persyartan Umum Pembiyaan

a. Menjadi anggota KSPPS BMT NU Kediri.

b. Sehat jasmani serta rohani dan mempunyai kecakapan melaukan

perbuatan hukum baik secara tidak berada dibawah pengampunan.

c. Berusia minimal 20 tahun atau telah menikah dan maksimal berusia

60 tahun dan maksimal 65 tahun untuk nasabah yang lama.

d. Mempunyai penghasilan serta kemampuan mengansur

3. Memenuhi kelauyakan baik berdasarkan penilaian KSPPS BMT NU

Kediri

4. Kelengkapan Dokumen :

a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan KSPPS BMT NU.

b. Foto copy e-KTP suami-istri yang masih berlaku

c. Foto copy Kartu Keluarga dan Surat Nikah

d. Foto copy jaminan (SPPT/BPKB, STNK)

B. PAPARA DATA

1. Strategi Pemasaran KSPPS BMT NU Kota Kediri.

Strategi pemasaran merupakan hal pokok dalam berbisnis, dalam hal

ini Lembaga keuangan Syariah Yaitu KSPPS BMT NU Kediri, dimana


46

strategi pemasaran di gunakan untuk menjualkan produk-produk yang ada

di Lembaga, dan juga untuk mengenalkan KSPPS BMT NU Kediri,

Utamannya di wilayah Kediri itu sendiri.

Menurut pernyataan Bapak Ansori selaku pimpinan KSPPS BMT

NU Kediri, yaitu:

“perlu mas kita melakukan stategi pemasaran, gunanya ya untuk


menjual produk itu sendiri, menambah nasabah, dan mengenalkan
KSPPS atau Lembaga itu sendiri, bersaing itu juga mas, kalo tidak
ada strategi bagaimana kita bisa mengetahui semua itu1010 ”
Dari penjelasan di atas, dapat di ketahui bahwasannya sebagai

lemabaga keuangan yang notabennya juga mencari profit perlu adannya

menggunakan strategi pemasaran, dimana dalam hal ini digunakan untuk

menjualkan produk-produk yang ada di Lembaga, menambah nasabah, serta

bersaing dengan Lembaga keuangan sejenis yang Utamannya berada dalam

wilayah KSPPS BMT NU Kediri.

Pada Lembaga keuangan Syariah, seperti KSPPS BMT NU Kediri

meliliki strategi pemasaran tersendiri dalam memasarkan produk, serta

mempertahankan anggota, dengan Lembaga keuangan Syariah sejenis yang

ada di Kediri.

Kemudian beliau menambah pernyataanya:

“strategi pemasaran yang kami gunakan itu mas, 4P (Product :


menjelaskan produk yang ada di lemabaga dengan Bahasa yang
mudah di fahami oleh calon nasabah, kemudian Lembaga juga
memebrikan gambaran terkait produk itu. Price: Lembaga
menjelaskan mengenai bahi hasil yang terapkan oleh Lembaga

10 10
Wawancara dengan pak Ansori selaku pimpinan KSPPS BMT NU Kota Kediri, 17 oktober 2022.
47

guna memberikan referensi kepada calon nasabah, Place: dalam


menejlaskan produk yang akan kami jelaskan kami juga
mempertimbangakan juga tempat yang kami sasar, mudahnya mas,
liat suasana pasar, Promotion: promosi yang kami gunakan ada
banyak mas, doiantarannya: iklan, kegiatan social, sunnat masal,
bagi kalender, brosure, radio, dan yang paling unggul
rekomendasi dari konsumen ke konsumen terkait produk1111”
Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwasannya, penerapan

strategi pemasaran pada Lembaga KSPPS BMT NU Kediri adalah Bauran

Pemasaran atau Marketing Mix yang terdiri dari 4P ( Product, Price, Place,

Promotion).

Pak Tito selaku bagian Marketing menambahkan:

“namun bukan hanya itu mas, di lapangan kita juga harus


bersikap sopan, ramah, dan tegas mas, soalnya masyarakat sini itu
belum begitu faham betul mengenai Syariah, jadi kita sebagai
marketing juga harus berusaha menjelaskan se sederhana
mungkin, mengenai produk dan bagi hasilnya, selain itu mas ya,
kita yo harus mengkoplek kan dulu calon nasabah yang akan kita
tuju itu kategori calon nasbah apa, jadi biar sesui kondisi yang
ada di sana mas saat kita menjelaskan produk1212”
Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwasnnya, dalam

menjalankan strategi pemasaran yang sudah ada dalam Lembaga KSPPS

BMT NU Kediri, pihak marketing juga harus membekali dirinnya dengan

pengetahuan dan ketrampilan yang baik. Sehingga dalam melakukan

penjualan dapat berjalan dengan baik, serta dapat memberikan konsultasi

seputar produk yang sesuai dengan masalah yang di hadapi calon nasabah.

Pak Ansori menambahkan:

11 11
Ibid,. 19 oktober 2022.
12 12
Wawancara dengan pak Tito selaku bagian marketing KSPPS BMT NU Kota Kediri, 19 0ktober
2022.
48

“dalam memasarkan produk, promosi menjadi hal yang penting


mas, dalam hal ini yaitu melalui mulut ke mulut, dimana dalam
prakteknya yaitu nasabah yang sudah ada lalu merekomendasikan
kepada teman dan sanak keluargnya, itu malah yang paling ampuh
mas, karena bukan kita lagi yang berbicara melainkan dari
nasabah ke nasabah itu lebih di percaya oleh nasabah1313”
Dari penjelasan di atas di ketahui bahwasannya, strategi pemasaran

yang sedikit lebih menarik dari pihak Lembaga adalah strategi dari mulut ke

mulut, hal ini dikarena lebih di untungkan Lembaga yang bersangkutan dan

lebih akurat beritannya.

Sementara itu penulis mewawancarai salah satu anggota KSPPS

BMT NU Kediri Pak Kus selaku salah satu anggota KSPPS BMT NU

Kediri, yaitu:

“kalo saya dulu mas datang kelembaga bukan karena marketing


sosialisasi tapi saya di kasih tau tetangga mas, kalo koperasi BMT
NU lo enak, ndak ribet , gitu mas, selain itu prosesnya juga cepat,
terus besonya saya langsung dating ke Lembaga mas1414”
Pak Diyan Toko menyatakan:

“kalo saya dulu berawal dari saya cari survei di daerah sini mas,
aku keliling ke semua Lembaga slain perbankan, soalnya
perbankan rumit persyaratannya trus lama cairnya, terus temu
KSPPS BMT NU Kediri, aku di kasih brosure kemudian ta pelajari
ada yang kurang faham ta tanyakan, selain itu, disini prosesnya
cepet dan mudah,1515 ”
Dari wawancara yang dilakukan oleh penulis di atas dapat di ketahui

bahwa salah satu alasan anggota menggunakan Lembaga BMT NU Kediri

adalah karena prosesnya yang mudah serta tidak rumit. dari situ dapati di

ambil kesimpulan bahwa marketing yang digunakan oleh KSPPS BMT NU

13 13
Wawancara dengan pak Ansori selaku pimpinan KSPPS BMT NU Kota Kediri, 10 oktober 2022.
14 14
Wawancara dengan pak kus selaku nasabah KSPPS BMT NU Kediri, 16 Oktober 2022.
15 15
Wawancara dengan pak Diyan Toko selaku nasabah Anggota BMT NU Kediri , 16 Oktober 2022.
49

Kediri adalah dengan cara memudahkan transaksi yang akan di lakukan

oleh anggota dengan demikian anggota sendiri merasa puas dengan

demikian, anggota bisa merekomendasikan kepada tetangga dengan tanpa

diminta oleh pihak Lembaga atau bisa di sebut juga (dari mulut ke mulut) .

2. PEMBIAYAAN MUSIMAN PADA KSPPS BMT NU Kota Kediri.1616

a. Pengertian

Pembiayaan BMT NU Musiman adalah pembiayaan yang bertujuan

memberikan kepastian tersediaaanya dana bagi anggota untuk modal usaha

dibidang pertanian dan palawija, dengan system angsuran pokok + margin

dibayar pada saat panen sesuai jangka waktu yang ditentukan berdasarkan

masa panen dari tanaman yang dibiyayai.

b. Ciri-ciri Produk

1) Merupakan pembiayaan yang dikhususkan untuk anggota yang usaha

dibidang pertanian.

2) Angsuran di bayar sekaligus pokok + margin pada saat jatuh tempo

pembiyaan terakhir.

3) Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan masa panen dari tanaman

yang di biayaai.

4) Ada periode kelonggaran pembayaran selama masa tanam sampai

menjelang panen.

5) Margin sangat bersahabat.

16 16
Buku KSPPS BMT NU Kediri, Standart Operasional Manajemen Koperasi BMT NUi ( Kediri:
BMT NU Kediri, 2016 )
50

6) Plafon pembiayaan disesuaikan dengan jenis tanaman dan masa panen

tanamannya.

c. Syarat-syarat dan tatacara penggunaan produk

1) Syarat-syarat umum

a) Pembiaayan BMT NU Musiman digunakan BMT NU dengan

memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku pada BMT NU.

b) Usia penerima pembiayaan, minimum 21 (dua puluh satu) tahun dan

maksimal 60 (enam puluh) tahun untuk prmbiayaan baru dan 65

(enam puluh lima) tahun pembiayaan selanjutnya (lanjutan) anggota

terikat dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan umum yang

berlaku pada BMT NU.

c) Apabila terdapat perbedaan saldo pembiayaan pada kartu angsuran

yang dipegang oleh anggota terikat dan untuk kepada syarat-syarat

dan ketentuan umum yang berlaku pada BMT NU, maka yang

digunakan sebagai pedoman adalah saldo yang tercatat pada

pembukuan BMT NU.

d) Segala penyalah gunaan dalam bentuk apapun menjadi tanggung

jawab anggota sepenuhnya.

2) Angusran dan tatacara penyetoran

a) Anggota penerima pembiayaan harus membuka rekening

tabungan/simpanan.

b) Besarnya angsuran sesuai dengan perjanjian awal.


51

c) Penyetoran angsuran berikitnya dapat dilakukan di kantor BMT NU,

pada waktu jam kerja selama kas buka, dan hasil penyetoran akan di

bukukan.

3) Margin pembiayaan

Perhitungan dan besarnya tingkat margin pembiayaan berikut

perubahannya ditetapkan oleh BMT NU berdasarkan perkembangan

pasar. Perubahan margin akan di umumkan BMT NU melalui

penempelan pada kantir BMT NU.

d. Biaya-biaya produk

Biaya-biaya produk dibebankan keanggota penerima pembiayaan:

1) Baiaya pengikatan notaris

2) Biaya-biaya produk

Tabel 4.1
Biaya-biaya Produk
Uraian Tarif

Baiya ta’awun 0,1%

Baiya margin dimuka 1%

Biaya administrasi Rp. 100.000,00/Tahun

Biaya simpanan wajib 0,5%


pembiayaan

Biaya tabbaru’ 0,5%

Sumber: SOP KSPPS BMT NU

Berdasarkan table 4.1 di atas dapat di ketahui bahwa biaya-biaya

yang harus di keluarkan oleh setiap anggota selama menjadi anggota BMT

NU, yaitu 0,1% biaya ta’awun, 1,% biaya margin di muka, 100.000/Thn
52

Biaya Administrasi, 0,5% biaya simpanan wajib pembiayaan, 0,5% Biaya

Tabarru’.

3) Biaya ta’widh/Ta’zir keterlambatan angsuran sebesar:

Tabel 4.2
Biaya Keterlambatan Angsuran
Pembiayaan Ta’widh/Ta’zir

<Rp. 20 Juta Rp. 10.000,00

Rp. 20 Juta-Rp. 50 Juta Rp. 25.000,00

Rp. 50 Juta-Rp.100 Juta Rp. 40.000,00

>Rp. 100 Juta Rp. 50.000,00

Sumber: SOP KSPPS BMT NU

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa ada biaya-biaya

yang harus anggota bayar jika ada keterlamba BMT NU dalam mengangsur

mulai dari yang < 20 juta yaitu Rp. 10.000-<100. Juta yaitu Rp. 50,000.

Sesuai pinjaman anggotannya,

4) Biaya ta’widh/ganti rugi atas keterlambatan pembayaran angsuran akan

dihitung secara riil sesuai dengan kerugian BMT NU sejak keterlambatan

pembayaran angsuran.

5) Pelunasan di percepat sebelum jatuh tempo, pinalti sebesar 2kali margin.

e. Perhitungan margin pokok

Margin di hitung atas dasar saldo awal pembiayaan, selama jangka

waktu pembiayaan, besarnya margin:

Tabel 4.3
Perhitungan Margin
Besar Pembiayaan % Margin
53

Rp. 3 Juta s.d Rp. 20 Juta Setara 2,00% s.d 2,50%

>Rp. 20 Juta s.d 30 Juta Setara 1,75% s.d 2,25%

>Rp. 30 Juta s.d 40 Juta Setara 1, 50% s.d 2,00%

>Rp. 40 Juta s.d 50 Juta Setara 1,25% s.d 1, 75%

Sumber: SOP KSPPS BMT NU

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahi bahwa perhitungan

mergin dari setiap besaran pembiayaan berbeda yaitu semakin besar

pembiayaan maka margin yang di peroleh oleh Lembaga akan semakin

sedikit yaitu paling kecil pembiaayan Rp. 3 juta s.d Rp. 20 Juta dengan

margin 2,%-2,50%, sedang yang paling besar > Rp. 40. Juta s.d 50 Juta

dengan margin 1,25%-1,75%.

f. Jangka waktu berlakunya produk

1) Masa berlakunnya produk BMT NU Musiman tidak dibatasi, sampai

adanya ketentuan lainnya dari direksi BMT NU..

2) Masa periode per masing-masing pembiayaan sesuai dengan masa panen

dari setiap tanaman yang dibiayai.

g. Proses Pengajuan Pembiayaan Musiman pada KSPPS BMT NU Kota

Kediri.

Ada beberapa tahapan dalam pengajuan pembiayaan Musiman yang

ada pada KSPPS BMT NU Kediri bagi nasabah pembiayaan musiman, di

KSPPS BMT NU Kediri sendiri memiliki jangka waktu minimal tiga bulan

dan maksimal enam bulan, untuk mengajukan pembiayaan musiman pihak

KSPPS BMT NU Kediri berhak memberikan beberapa persyaratan untuk

mengajukan sebagai berikut:


54

1) Persyaratan Umum

a) Menjasdi Anggota KSPPS BMT NU Kota Kediri

b) Sehat jasmani serta rohani dan mempunyai kecakapan melakukan

perbuatan hukum baik serta tidak berada di bawah pengampunan.

c) Berusia minimal 21 tahun atau telah menikah dan maksimal 60 tahun

untuk anggota yang baru dan maksimal 65 tahun untuk anggota yang

sudah lama.

d) Mempunyai penghasilan dan kemampuan mengangsur.

e) Memenuhi kelayakan penilaian berdasarkan KSPPS BMT NU Kediri .

2) Anggota mengajukan pembiayaanMusiman kepada bagian admin atau

admistrasi guna menerima permohonan pembiayaan Musiman,

permohonan pembiayaan harus di sertai identitas anggota yang akan

melakukan pembiaayan yang jelas, yaitu :

a) Foto copy e-KTP suami istri yang masih berlaku

b) Foro copy Surat Nikah (jika sudah nikah)

c) Foto copy jaminan yang masih berlaku (SPPT/BPKB, STNK)

d) foto suami istri

e) Foto copy kartu keluarga1717

3) Anggota harus kebagian pembiayaan terlebih dahulu dimana dalam

pemberian pembiayaan harus memperhatikan karakter, usaha dan tingkat

kemampuan bayar anggota, pemberian di prioritaskan pada anggota yang

mempunyai tingkat kemampuan bayar yang memadai, pembiayaan hanya

wajib di berikan kepada anggota yang mampu serta mempunyai


17 17
Wawancara bu Diyan P. selaku bagian admin pada KSPPS BMT NU Kota Kediri 24 Oktober
2022.
55

penghasilan cukup, marketing lantas melakukan survei misalkan plafon

yang di ajukan lebih dari 30 juta maka survei di alihkan kepada kepada

pimpinan, jika pembiayaan di bawah 20 juta maka cukup marketing dari

kantor cabang yang mensurvei.

4) Setelah semua di setujui maka dari pihak KSPPS BMT NU Kediri

memberikan kabar pada anggota yang bersangkutan untuk melanjutkan

proses guna datang melakukan realisasi dan tanda tangaan akad, pada

saat akad marketing yang bersangkutan menyiapkan berkas akad yang

akan di tandatangani setelah itu berkas akad di persiapkan untuk

pengikatan jaminan dan melanjutkan akad dengan pimpinan.

5) Setelah di putuskan dilakukan pengikatan atau pengadakan dan

pencairan. Pencairan hanya dapat di lakukan di kantor atau di tempat

anggota jika kedaan mendesak dan tidak memungkinkan nasabah ke

kantor dan di tempat nasabah harus ada berita acara dan harus ada saksi

lewat marketing yang bersangkutan. Setelah proses pengikatan baik akad

pembiyaan, pengikatan jaminan mupun biaya-biaya yng di sepakati

sudah di laksanakan, baru dilakukan oleh bagian pembiayaan.

1) Proses Pencairan Penyaluran Pembiayaan di KSPPS BMT NU Kediri

2) Anggota yang akan melakukan pembiayaan datang ke kantor melakukan

akad dengan pimpinan mengenai isi perjanjian jika anggota menyetuji

maka akan dilanjutkan dengan tanda tangan (kesepkatan) antar kedua

belah pihak.

3) Jaminan yang digunakan dalam perjanjian akad ini di serahkan kepada

pihak KSPPS BMT NU Kediri untuk selanjutnya dilakukan pengikatan.


56

4) Berkas akan di serahkan ke bagian admin untuk di hitung potongan

administrasinnya yang meliputi biaya notaris, materai dan ta’awun

selanjutnya data akn segera di proses.

5) Setelah menyesuikan input data pembiayaan kemudian kasir akan

memberikan uang pembiayaan yang sudah di potong biaya admistrasi.1818

3. STRATEGI PEMASARAN WOM DALAM MENINGKATKAN

LOYALITAS ANGGOTA PEMBIAYAAN MUSIMAN

Seorang Pelanggan dikatakan setia atau loyal, apabila ia secara tidak

langsung mempunyai komitmen yang kuat untuk membeli atau

menggunakan produk atau jasa pada perusahaan tersebut secara rutin,

loyalitas menjadi factor penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan

loyalitas pelanggan maka secara tidak langsung perusahaan sudah

meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahanan kelangsungan hidup

perusahaan. Dalam membangun atau mempertahankan sebuah pelanggan

atau anggota bukanlah hal yang mudah diperlukan usaha dari semua

manajemen perusahaan untuk mengetahui apa yang menjadi minat nasabah

atau anggota dan bagaimana cara supaya nasabah atau anggota merasa puas.

Menurut Bapak Ansori selaku pimpinan pimpinan KSPPS BMT NU

Kediri yaitu:

“salah satu cara yang kita gunakan untuk mempertahankan

nasabah atau anggota, adalah dengan service yang memuaskan

mas, menurut kami pelayanan yang berkualitas merupakan

18 18
Wawancara bu Alfida nisa bagian kasir KSPPS BMT NU Kota Kediri , 24 Oktober 2022.
57

kunci dalam menjalankan bisnis, tidak hanya kepada pelanggan

setia saja, namun juga pelayanan yang sempurna harus di

berikan kepada pekanggan baru agar mereka mau menjadi

pelanggan yang setia”.1919

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwasannya, sebagai

perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, memberikan service yang

memuaskan merupakan kunci sukses unutk mempertahankan dan dan

mengembangkan perusahaan, dimana pihak KSPPS BMT NU Kediri

mempunyai strategi dalam mempertahankan loyalitas anggota dengan selalu

menjaga loyalitas anggota dengan cara memberikan pelayanan yang

berkualitas sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah.

Kemudian beliau menambahkan pernyataanya:

”selain itu bagian lapangan yang menjalankan transaksi langsung


dengan nasabah, mereka juga membekali diri mereka dengan
pengetahuan dan ketrampilan sehingga dalam melakukan
penjualan bisa memberikan konsultasi terhadap permasahan yang
ada, yang imbasnya dapat memberi produk yang sesuai dengan
kondisi dalam masing-masing anggota. Fungsi bagian lapngan
disini bukan hannya menjualkan produk melainkan juga
memberikan pelayanan kepada anggota dan bagian lapangan juga
berkewajiban untuk melayani dan membantu nasbah yang
bersangkutan yang berkaitan dengan koperasi BMT NU.2020
Pak untung selaku bagian Marketing KSPPS BMT NU Kediri

menambahkan:

“bagian marketing atau lapangan juga harus memonitoring secara


berkala mas, entah monitoring usahannya maupun orangnya,
19 19
Wawancara dengan Bapak Ansori selaku pimpinan KSPPS BMT NU Kota Kediri, pada hari
senin, 19 oktober 2022.
20 20
Ibid., 19 oktober 2022.
58

dengan begitu bagian marketing mengetahi jika anggota


mempuenyai problem sehingga marketing bisa memberikan saran
dan rekomendasi sesuai kondisi anggota tersebut, itu berlaku juga
jika anggota mau mengajukan pembiayaan Tambahan.”2121
Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwasannya pihak KSPPS

BMT NU Kediri dalam menghadapi persaingan yang kompetitif, tidak

hannya mengandalkan kualitas produk yang baik, namun juga kualitas

pelayanan yang diberikan kepada anggota juga harus diperhatikan guna

meningkatkan perkembangan sekaligus mempertahankan anggota yang

sudah ada.

Pada KSPPS BMT NU Kediri, bagian lapangan juga sudah

melengkapi dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan sehingga dalam

melakukan penjualan bisa memberikan saran, rekomendasi dan konsultasi

terkait prombel yang ada pada anggota yang sesuai dengan kondisi yang ada

pada anggota tersebut.

Tugas dari bagian lapangan atau seorang marketing di jelaskan di

atas bukan hannya menjual produk tetapi juga memberikan pelayanan

kepada anggota dan agen berkewajiban untuk melayani dan membantu

anggota yang sersangkutan yang berkaitan dengan berbagai hal yang terkait

dengan Koperasi termasuk ketika anggota mau mengajukan pembiayaan

Tambahan. Selain itu marketing juga harus memonitoring secara berkala

baik usahanya maupaun anggotanya, dengan begitu seorang marketing

dapat memberikan saran, rekomendasi, dan konsultasi sesuai kebutuhan

anggota.
21 21
Wawancara pak Pandu W selaku bagian marketing pada KSPPS BMT NU Kota Kediri, 19
oktober 2022.
59

Kemudian bapak Pendik S. selaku bagian marketing menambahkan:

“sebagai bagian lapangan kita juga harus memberikan informasi


secara berkala kepada anggota, yang dimaksud disini kita sebagai
seorang lapangan harus memberikan informasi yang akurat
kepada nasabah dan menjamin terhadap informasi yang kita
berikan seperti memeberikan laporan kinerja tahunan, memberi
data yang update. Anggota juga bisa menghubungi saya bagian
lapangan jika ada anggota mempunnyai keluhan. Karena system
keterbukaan yang dimana berkewajiban memberikan dan
melindungi informasi rahasia seorang anggota, karena hal itu
sudah tercantum dalam Undang-Undang yang berlaku, jadi
anggota akan tetap merasa dilindungi dan aman maupaun
mendapatkan informasi yang dibutuhkan” 2222
Dari penjelasan diatas dapat di ketahui selain memberikan service

yang memuaskan, memonitoring, KSPPS BMT NU Kediri dalam

mempertahankan anggota juga memberikan informasi secara berkala, yang

di maksut di sini bagian lapangan meberikan informasi terkait laporan

kinerja tahunan serta memberikan data secara update. Selain itu anggota

juga bisa menghubungi bagian marketing biila anggota mempunyai

keluhan. Dalam hal ini KSPPS BMT NU Kediri menekankan prinsip yang

dimana tidak mengurangi kewajiban untuk memberikan dan melindungi

informasi rahasia anggota sesuai undang-undang yang berlaku.

Pak agus sutoko menambahkan:

“selain memberikan kualitas pelayanan maupun meberikan


informasi secara berkala kepada anggota, masih ada lagi yang
perlu di perhatikan oleh bagian lapangan yaitu membangun
kedekatan emosional, dimana dalam bagian lapangan harus
memperkuat hubungan atau relasi dengan nasabah agar
kesinambungan pertanggungan tercapai, seperti halnya apabila
ada anggota yang mengalami kecelakaan pihak Lembaga akan
membantu melalui dana ta’awun, maka dengan demikian
22 22
Wawancara dengan pak Pendik S. selaku bagia Marketing KSPPS BMT NU Kota Kediri,19
oktober 2022.
60

hubungan antar Lembaga dan anggota bisa berjalan dengan baik,


selain itu angggota juga akan membantu lemabaga dengan
mempromosikan Lembaga ke teman , bahkan saudarannya dengan
tanpa kita meminta untuk mempromosikannya” 2323
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa mebangun kedekatan

emosiaonal merupakan strategi yang bagus dalam mempertahankan

loyalitas anggota maupun menjadi media promosi yang sangat

menguntungkan bagi Lembaga tanpa perlu di bayar, dan hal tersebut bisa

membantu bagian lapangan dalam menjualkan produk maupun

nmemperkenalkan prosuk ke public.

Berdasarkan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak KSPPS

BMT NU Kediri dalam mempertahankan loyalitas anggota, ternyata

Lembaga mampu memberikan keloyalitasan terhadap anggotannya. Jumlah

anggota pembiayaan musiman per triwulan pada tahun 2021.

23 23
Wawancara dengan pak Ansori selaku pimpinan KSPPS BMT NU Kota Kediri, 19 oktober 2022.
61

Tabel 4.4
Jumlah Anggota pembiayaan Musiman pada KSPPS BMT NU Kota Kediri per
Tri wulan pada tahun 2021

Triwulan I 26

Triwulan II 35

Triwulan III 45

Triwulan IV 52

Sumber: KSPPS BMT NU Kota Kediri tahun2021

Pada table 4.1 menjelaskan bahwa pertriwulan mulai kuartal pertama

sampai kuartal terakhir menunjukkan bahwa jumlah anggota selalu

meningkat dari setiap kurtal. pada pembiayaan musiman pada KSPPS BMT

NU Kediri sangat baik di buktikan dengan bannyaknya anggota yang

melakukan pembiayaan secara berkala mulai 2X bahkan sampai ada yang

3X .

C. TEMUAN PENELITIAN

Berdasarkan hasil data-data yang diuraikan sebelumnya memperoleh

temuan-temuan penelitian sebagai berikut:

1. Strategi Pemasaran KSPPS BMT NU Kediri.2424

a. Product (Produk)

Menjelaskan produk yang ada di lemabaga dengan Bahasa yang

mudah di fahami oleh calon nasabah, kemudian Lembaga juga memebrikan

gambaran terkait produk itu.

24 24
Hasil wawancara dengan pak Ansori selaku pimpinan KSPPS BMT NU Kota Kediri, 19 oktober
2022.
62

b. Price (harga).

Lembaga menjelaskan mengenai bahi hasil yang terapkan oleh

Lembaga guna memberikan referensi kepada calon nasabah.

c. Place (tempat).

Dalam menejlaskan produk yang akan kami jelaskan kami juga

mempertimbangakan juga tempat yang kami sasar, mudahnya mas, liat

suasana pasar.

d. Promotion (promosi).

promosi yang kami gunakan ada banyak mas, doiantarannya: iklan,

kegiatan social, sunnat masal, bagi kalender, brosure, radio dan yang

menonjol dari mulut ke mulut.

2. Pembiayaan Musiman Pada KSPPS BMT NU Kediri.

Persyaratan dan ketentuan untuk mengajukan pembiayaan musiman

pada BMT NU Kota Kediri adalah sebagai berikut:

a. Anggota KSPPS BMT NU Kota Kediri Sehat jasmani dan rohani

b. Berusia minimal 21 tahun atau telah menikah dan maksimal 60 tahun

untuk anggota yang baru dan maksimal 65 tahun untuk anggota yang

sudah lama.

c. Mempunyai penghasilan serta kemampuan mengangsur.

d. Memenuhi kelayakan penilaian baik berdasarkan KSPPS BMT NU Kota

Kediri.2525

25 25
Buku KSPPS BMT NU, Standart Operasional Manajemen Koperas BMT NUi Kediri: BMT NU
Kediri 2016 )
63

3. Strategi Pemasaran WOM KSPPS BMT NU Kota Kediri dalam meningkatkan

loyalitas anggota Pembiayaan musiaman.

a. Memberikan service yang memuaskan.

Dimana pihak KSPPS BMT NU Kota Kediri mempunyai strategi

dalam mempertahankan anggota dengan cara memberikan kemudahan

dalam mengajukan pembiayaan dan persyaratan serta dengan proses

yang cepat dan sesuai dengan syariah Islam.2626

b. Memberikan informasi secara berkala.

Dalam hal ini bagian marketing memberikan informasi yang

sesuai kondisi Lembaga muali dari kondisi keuangan dan secara jelas dan

mudah untuk di fahami. Dan lambaga juga menekankan pada prinsip

keterbuakaan yang diamana tidak mengurangi kewajiban untuk

memberikan dan melindungi informasi rahasia anggota sesuai dengan

undang-undang yang berlaku.2727

c. Membangun kedekatan emosional

Dalam mempertahankan dan meningkatkan pasar yang sudah ada

bagian marketing akan berupaya untuk selalu berkomunikasi kepada

anggota untuk memperkuat loyalitas anggota, selain itu lembaga juga

mempunyai program yaitu membantu anggota jika ada sesuatu musibah

sepeeri kecelakaan dsb. melalui dana qardul hasannya. Dengan begitu

harapan dari Lembaga adalah mempunyai nama baik yang bagus dimata

26 26
Hasil wawancara dengan Bapak Ansori selaku pimpinan KSPPS BMT NU Kota Kediri, pada hari
senin, 19 oktober 2022.
27 27
Hasil Wawancara dengan pak Pendik S. selaku bagia Marketing KSPPS BMT NU Kota Kediri, 19
oktober 2022.
64

anggota sekaligus warga yang belum menjadi anggota dari lembaga,

selain itu secara tidak langsung saat menawarkan produk bagian

marketing akan berjumpa dengan berbagai anggota yang itu nantinya

prospek atau tidak tetapi secara tidak langsung akan sudah membentuk

tali silaturahmi dan belajar memahami berbagai macam karakter

anggota.2828

28 28
Wawancara dengan pak Ansori selaku pimpinan KSPPS BMT NU Kota Kediri, 19 oktober 2022.
65

BAB V

PEMBAHASAN

A. STARTEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS

ANGGOTA PEMBIAYAAN MUSIMAN PADA KSPPS BMT NU Kota

Kediri.

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh KSPPS BMT NU Kota Kediri

menggunkan beberpa pendekatan diantarannya adalah Bauran Pemasaran

(Marketing Mix). Strategi ini di gunakan oleh KSPPS BMT NU Kota Kediri

Berikut adalah Strategi pemasran (Marketing Mix) yang terdiri dari 4P

(Product, Price, Place, Promotion). Yang dilakukan oleh KSPPS BMT NU

Kota Kediri dalam memasarkan pembiayaan :

1. Produk (Product)

KSPPS BMT NU Kota Kediri dalam aplikasinnya menjelaskan

produk yang akan di tawarkan pada anggota mengenai bagaimana syarat

serta ketentuan-ketentuannya, sepertihalnya kelebihan pada pruduk

pembiayaan musiman dengan akad Murabahah yaitu pihak KSPPS BMT

NU Kota Kediri memberikan pilihan bagi nasabah yang ingin mengajukan

pembiayaan melalui produk ini dengan jangk waktu yang terjngkau yaitu

dari 3 bulan sampai enam bulan, strategi produk yang dilakukan oleh

KSPPS BMT NU Kota Kediri untuk menarik minat nasabah adalah dengn

menampilkan keunggulan dari produk musiman ini, yaitu dengan

memberikan kemudahan dalam mengajukan pembiyaan dan persyaratannya

serta dengan proses yang mudah,cepat dan sesuai dengan syariat Islam.

65
66

Dalam bukunnya Herry Susanto & Khaerul Umam tentang

Managemen Pemasaran Bank Syariah, bahwa produk adalah produk yang

dihasilkan dalam perbankan Syariah bukan berupa barang, melainkan

berupa jasa.

Jasa yang dihasilkan harus mengacu pada nilai-nilai Syariah atau

yang di perbolehkan dalam Al-Qur’an. Untuk bisa menarik minat konsumen

terhadap jasa perbankan yang di hasilkan, produk tersebut harus tetap

melakukan startegi “diferensiasi” atau “diversifikasi” agar mereka beralih

dan mulai menggunakan jasa perbankan Syariah.1

Berdasarkan dari teori serta praktek yang ada pada Lembaga

keuangan, maka antara praktek dan teori sudah sesuai ada keselarasan atau

sudah sejalan antara praktek dan teori. Di buktikan dengan produk yang di

tawarkan berlandaskan pada nilai-nilai Syariah Isalam atau yang di

perbolehkan dalam Al-Qur’an dan Hadist yaitu dalam hal ini pembiayaan

Musiman, selain itu dalam produk musiman.

2. Harga (Price)

Lembaga dalam memberikan Keputusan penentuan harga harus

konsisten dalam strategi pemasaran secara keseluruhan, harga yang di

maksut adalah dalam penentuan Bagi hasil atau jasa untuk barang yang di

jadikan jaminan kepada pihak KSPPS BMT NU Kota Kediri Untuk jasa

yang berada di KSPPS BMT NU Kota Kediri adalah mulai dari 2,00%-

1 1
Harry Susanto & Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, ( Bandung: Pustaka Setia,
2013 ) hlm, 73.
67

1,75% dari jumlah pembiayaan dan di bayarkan sesuai dengan masa panen

dari setiap tanaman yang dibiayai.

Dalam bukunnya Herry Susanto & Khaerul Umam tentang

Managemen Pemasaran Bank Syariah, bahwa harga adalah merupakakan

satu-satunnya elemen pendapatan dalam Marketing Mix. Penentuan harga

jual produk berupa jasa yang di tawarkan dalam perbankan Syariah

merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah.

Peringatan harga dalam perbankan Syariah bisa dianalogikan dengan

melihat beberapa pengorbanan yang dikeluarkan konsumen untuk

mendaoatkan sebuah manfaat dalam bentuk jasa yang setimpal atas

pengorbanan yang telah dikeluarkan konsumen tersebut.2

Berdasarkan teori serta praktek yang ada pada Lembaga seperti yang

telah di jelaskan di atas dapat di ketahui bahwa dalam praaktenya margin di

tentukan di awal sesuai yang sudah ada peraturan yang ada pada Lembaga,

dalam teori mengatakn bahwa harga dalam Lembaga perbankan Syariah

bisa dianalogikan dengan melihat seberapa besar pengorbanan yang di

keluarkan konsumen untuk mendapat sebuah manfaat atau maslahat dalam

bentuk jasa yang setimpal katas pengorbanan yang telah dikeluarkan

konsumen tersebut. Artinyya disini konsumen bisa melihat bahwa dengan

mrgin sekian serta manfaat yang di peroleh oleh konsumen konsumen

sendiri yang akan memutuskan, berlanjut menggunakan produk atau

membatalkan.

2 2
Ibid., hlm. 74
68

3. Tempat (Place)

Saluran distribusi yang mana tujuanny adalah produk bisa sampai ke

tangan konsumen, mengeni saluran distribusi di KSPPS BMT NU Kota

Kediri menggunakan saluran langsung yaitu dengan menggunakan metode

jemput bola kepada tempat tinggal nasabah dengan begitu nasabah tidak

perlu khawatir jika tidak sempat datang langsung datang ke kantor

diharapkan dengan adannya pendistribusian tersebut nasabah tidak lagi

mempermasalahkan jarak jika ingin melakukan pembiayaan.

Dalam bukunnya Herry Susanto & Khaerul Umam tentang

Managemen Pemasaran Bank Syariah, bahwa Tempat atau saluran

distribusi merupakan hal yang tidak kalah penting dengan unsur-unsur “P”

sebagaimana sudah disebutkan di atas. Penetrasi pasar perbankan Syariah

tidak akan berhasil tanpa didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang

baik pula, untuk menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen

Untuk melakukan penetrasi pelayanan perbankan Syariah harus di

sebarkan ke pelosok daerah. Untuk itu, dibutuhkan modal besar jika harus

dilakukan secara serentak atau bersamaan.

Selain itu, bisa juga dilakukan secara bertahap atau bisa juga dengan

melakukan system kerja sama (Partnership) dengan unit-unit pelayana

sejenis agar jasa yang ditawarkan dengan berbasis Syariah tersebut bisa

sampai ke pelosok-pelosok daerah Indonesia.3

Dari penjelasan di atas dapat di fahami bahwa tempat atau saluran

distribusi menjadi salah satu unsur penting dalam konsep Marketing Mix,

3 3
Ibid., hlm. 74.
69

dalam hal ini pihak KSPPS BMT NU Kota Kediri melakukan berbagai cara

guna menyalurkan distribusi kepada anggotanya seperti menggunakan

metode jemput bola ke tempat tinggal anggotanya dengan begitu anggota

tidak perlu khawatir jika berhalangan datang secara langsung ke kantor.

4. Promosi (Promotion)

Promosi yang di lakukan KSPPS BMT NU Kota Kediri yaitu dengan

beberapa kegiatan di antarannya:

a. Iklan

Dalam pengaplikasiannya pihak KSPPS BMT NU MandirI

menggunakan iklan seperti: Brosure, Spanduk, dan media elektronik

(radio).

b. Door to door

Dimana marketing dari pihak KSPPS BMT NU datang kerumah

langsung menemui calon nasabah, dan menawarkan produk, kemudian

menjelaskan tentang persyaratan dan prosedur yang berada pada KSPPS

BMT NU.

c. Jemput Bola

Pihak KSPPS BMT NU juga memberikan kemudahan kepada

nasabahnya melalui jemput bola yaitu mendatangi ke tempat tinggal

anggota guna menarik angsuran jika anggota tersebut tidak bisa atau

sedang berhlangan.
70

d. Mulut ke mulut.

Melalui anggota yang sudah beberapa kali menggunakan jasa

KSPPS BMT NU Kota Kediri, dimana dalam hal ini anggota tersebut

merekomendasikan kepada teaman dan anggota keluargannya.

Sesuai dalam bukunnya, Harry Susanto dan Khaerul Umam,

tentang Managemen Pemasaran Bank Syariah, bahwa dalam ilmu

marketing kita mengenal konsep klasik Marketing Mix untuk melakukan

penetrasi pasar, yaitu untuk menembus pasar di perlukan beberapa

srtategi terhadap berbagai komponen yang terdiri atas Product, Price,

Place , Promotion.4

Berdasarkan pernyataan di atas dan juga teori yang ada bahwa

strategi pemasaran yang benar adannya adalah menggunakan Marketing

Mix dalam melakukan penetrasi pasar. Dimana dengan menggunakan

Marketing Mix Lembaga akan lebih efektif dalam melakukan penetrasi

pasar, seperti yang dilakukan oleh KSPPS BMT NU Kota Kediri

Dalam melakukan penetrasi pasar terutama dalam promosi era

modern seperti sekarang mau tidak mau Lembaga harus menyesuaikan

dengan kondisi skarang, dimana teknologi sekamin canggih seperti,

media promosi melalui WEB, Instagram, dan TIK TOK. Dikarenakan

guna menghadapi persaingan dengan Lembaga sejenis serta menambah

popularitas dari Lembaga itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan orang

desa juga menggunakan media seperti IG tik tok dan WEB untuk

mencari referensi. Pinjaman online atau disebut Pinjol sekarang sudah


4 4
Harry Susanto & Khaerul Umam, Manajemen Pemasarsan Bank Syariah, ( Bandung : Pustaka
Setia, 2013) 73.
71

marak di Indonesia dengan iming-iming tanpa jaminan dengan limit

maksimal 10-20 juta bisa mengajukan pembiayaan, maka dalam hal ini

harus cerdas pula Lembaga dalam melakukan penetrasi pasar.

Pada KSPP BMT NU Kota Kediri bahwa dalam Strategi pemasaran

KSPPS BMT NU Kota Kediri dalam meningkatkan loyalitas anggota pembiayaan

musiman adalah sebagai berikut:

a. Memeberikan Service Excellent ( Pelayanan yang baik / memuaskan )

Dimana pihak KSPPS BMT NU Kota Kediri mempunyai strategi

dalam mempertahankan anggota dengan cara memberikan kemudahan

dalam mengajukan pembiayaan dan persyaratan serta dengan proses

yang cepat dan sesuai dengan Syariah Islam sehingga dapat memberikan

kepuasan dengan nasabah.

Selain itu dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap

salah satu anggota yang ada pada KSPPS Tunas Artha Mandiri Syariah

dalam hal pelayanan memang sudah baik dengan melakukan proses yang

mudah dan cepat serta sesuai dengan syariat agama islam, sehingga

anggota betah untuk terus menjadi bagian KSPPS BMT NU.

Sesuai dalam bukunnya, Ratih Hurriyati, tentang bauran pemasaran

dan loyalitas konsumen, bahwa loyalitas nasabah adalah komitmen nasabah

bertahan secara mendalam untuk berlangganan atau melakukan pembelian

ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan dating

meskipun pengaruh situasi usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi

untuk menyebabkan perilaku.9


9 9
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2014), 129.
72

Dari pernyataan diatas tidak lepas dari peran seorang bagian

lapangan dalam memberikan pelayanan kepada anggota dan berkewajiban

membantu anggota yang bersangkutan terkait dengan koperasi termasuk

Ketika anggota ingin mengajukan pembiayaan Tambahan bagian lapangan

harus siap membantu anggota, dengan lebih baik, serta seorang lapangan

harus selalu memonotoring secara berkala baik dari orangnya maupun dari

finansialnya anggota.

b. Memberikan informasi secara kerkala.

Dalam hal ini bagian marketing harus memberikan informasi yang

sesuai kondisi Lembaga muali dari kondisi keuangan dengan secara jelas

dan mudah untuk di fahami. Dan lambaga juga menekankan pada prinsip

keterbuakaan yang diamana tidak mengurangi kewajiban untuk memberikan

dan melindungi informasi rahasia anggota sesuai dengan undang-undang

yang berlaku.

Dalam salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas anggota

dala bukunya basu swastha Dan hani handoko, perilaku konsumen, bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas anggota adalah salah satunnya

yaitu kualitas jasa yang baik, secara langsung akan mempengaruhi tingkat

kepuasan nasabah, dan bila hal tersebut berlangsung secara terus-menerus

akan mengakibatkan nasabah yang selalu setia membeli atau menggunakan

produk tersebut dan disebut loyalitas nasabah.1010

10 10
Basu Swastha dan Hani Handoko, Perilaku Konsumen, Perilaku Konsumen, (BPFE, Yogyakarta,
2014), 89.
73

Dari penjelasan diatas dapat di artikan bahwa memberikan informasi

secara berkala termasuk memberikan pelayanan yang baik, yaitu kualitas

jasannya. Dimana dalam praktenya pihak Lembaga memberikan informasi

yang sesuai kondisi Lembaga. Dengan begini maka antara teori dan

prakteknya berjalan lurus, dimana dalam teori mengatakan salah satu faktor

yang mempengaruhi loyalitas anngota adalah pelayanan jasa yang baik,

dimana dalam Lembaga di apliksikan dengan memberikan informasi yang

sesuai kondisi Lembaga.

c. Membangun kedekatan emosional

Dalam mempertahankan dan meningkatkan pasar yang sudah ada

bagian marketing akan berupaya untuk selalu berkomunikasi kepada

anggota unutk memperkuat loyalitas anggota,selain itu lembaga juga

mempunyai program yaitu membantu anggota jika ada sesuatu musibah

sepeeri kecelakaan Dsb, melalui dana qardul hasannya. Selain itu juga

ada program lain seperti, santunan anak yatim, bagi takjil di bulan

Ramadhan, cek Kesehatan, sunnat masal. Dengan begitu harapan dari

Lembaga adalah mempunyai nama baik yang bagus dimata anggota

sekaligus warga yang belum menjadi anggota dari lembaga, selain itu

secara tidak langsung saat menawarkan produk bagian marketing akan

berjumpa dengan berbagai anggota yang itu nantinya prospek atau tidak

tetapi secara tidak langsung akan sudah membentuk tali silaturahmi dan

belajar memahami berbagai macam karakter anggota.


74

Dalam hal ini peneliti mengategorikan pendekatan emosional

yang digunakan Lembaga untuk mempertahankan loyalitas anggota

termasuk kualitas jasa yang baik, jadi pada prinsipnya pendekatan

emosional disini Lembaga akan berupaya untuk selalu berkomunikasi

kepada anggota, serta menjalin kebiasaab baik seperti cek Kesehatan gratis,

sunnat masal, serta event saat bulan Ramadhan guna untuk memperkuat

loyalitas anggota. Serta bagian akan lebih tau juga mengenai kondisi

angoota itu sendiri.

B. STRATEGI PEMASARAN WORD OF MOUTH (WOM) DALAM

MENINGKATKAN LOYALITAS ANGGOTA PEMBIAYAAN

MUSIMAN PADA KSPPS BMT NU Kota Kediri.

Strategi pemasaran word of mouth (wom) sendiri adalah salah satu

bagian dari pemasaran yang berada pada bauran promosi, yang mana promosi

termasuk sarana paling ampuh bagi lembaga pembiyaan untuk menarik dan

mempertahankan anggotanya. Promosi adalah salah satu komponen utama

dalam pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen/anggota akan

mengetahui seluruh produk jasa yang di miliki lembaga dan diharapkan

konsumen terdorong untuk menggunakan jasa yang di tawarkan.

Kegiatan promosi memudahkan lembaga koperasi untuk memasarkan

produknya dengan lancar mengingat persaingan yang semakin ketat dan

kebebasan anggota untuk memilih produk yang di tawarkan sehingga

diperlukannya sebuah promosi yang berfungsi untuk mempengaruhi

anggota/konsumen dalam kegiatan penggunaan produk sesuai dengan


75

kebutuhan, keinginan serta mempengaruhi loyalitas anggota terhadap produk

yang di tawarkan25.

Kegiatan pemasaran word of mouth yang dilakukan oleh KSPPS BMT

NU Kota Kediri adalah sebagai berikut:

1. Adapun langkah strategi pemasaran tersebut sebelum langsung terjun ke

lapangan antara lain: Mempersiapakan tujuan dan daerah mana yang

akan dikunjungi, dalam hal ini pemasar biasanya telah membuat:

a. Jadwal setiap hari kemana mereka akan menawarkan produk-produk


yang dimiliki.
b. Menentukan sasaran yaitu dari kalangan pengusaha, pedagang, ibu
rumah tangga dan pelajar.
c. Menentukan produk yang sesuai sasaran yaitu produk yang sesuai
dengan kapasitas calon anggota.
d. Persiapan Sumber Daya Manusia (SDM), karena seorang pemasar
diharuskan mampu menguasai keseluruhan produk yang ada di
KSPPS BMT NU, dengan tujuan calon anggota yang ditawari
produk tersebut paham dan tertarik.

2. Setelah melakukan langkah-langkah diatas, barulah seorang pemasar


terjun langsung ke lapangan. Dalam hal ini seseorang pemasar
mendatangi langsung calon anggota. Hal pertama yang harus dilakukan
dilapangan yaitu pemasar melakukan silaturahmi dengan
memperkenalkan mengenai gambaran KSPPS BMT NU serta produk-
produknya seperti berikut.
a. Hal yang dilakukan oleh pemasar adalah kegiatan penyebaran
brosur, kegiatan ini dilakukan oleh pemasar yang langsung terjun ke
masyarakat Penyebaran brosur yang dilakukan oleh karyawan secara
langsung mendatangi UMKM dan lembaga pendidikan, serta tempat
25
Hasan, word of mouth marketing sebagai bauran komunikasi pemasaran, semarang, jurnal dinamika
ekonomi& bisnis 2020
76

lainnya yang dinilai mempunyai prospek di kediri dan sekitarnya.


Alasan menggunakan media brosur sebagai media utama dalam iklan
karena bahasa brosur bisa lebih terperinci dengan lengkap sehingga
memudahkan calon anggota untuk mengetahui informasi tentang
produk KSPPS itu sendiri. Dan apabila ada yang kurang jelas bisa
langsung ditanyakan kepada karyawan KSPPS karena biasanya
penyebaran brosur ini ditandatangani oleh karyawan sekaligus
sebagai sarana promosi pribadi atau personal selling.

b. Selain membagikan brosur juga membagikan kalender. Kalender


didesain sedemikian rupa sehingga menarik untuk dibaca, untuk
penyebarannya dan sasaranya dilakukan pada awal tahun yaitu
masayarakat yang sudah menjadi anggota baik anggota tabungan
maupun anggota pembiyaan serta tempat-tempat lain yang dianggap
strategis seperti toko-toko, rumah makan, sekolahan dan tempat-
tempat lainnya. Kalender bukan hanya berisi produk pembiyaan
namun berisi produk tabungan serta berisi gambaran umum KSPPS
BMT NU itu sendiri. Kalender dinilai iklan yang efektif karena
merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat, sehingga apabila
mereka melihat kalender yang diberikan KSPPS BMT NU. tersebut
akan menimbulkan pertanyaan penasaran dan akhirnya merasa
tertarik.

c. Langkah berikutnya yang dilakukan adalah melakukan kegiatan


promosi penjualan, yang dilakukan KSPPS BMT NU meberikan
hadiah, kegiatan ini dilakukan saat anggota atau calon anggota
datang langsung ketempat KSPPS dimana anggota yang datang
langsung ketempat akan diberikan kupon kehadiran yang diundi
setiap setahun sekali memberikan hadiah berupa Ricecooking, TV ,
Kipas, Handphone. Sehingga dapat menarik masyarakat dan anggota
untuk terus menambah jumlah nominal tabungannya di KSPPS BMT
NU.
77

d. Selanjutnya setelah melakukan promosi penjualan yaitu Public


realtion, yang digunakan oleh KSPPS BMT NU adalah melalui
Media sosial yaitu media sosial Wabsite (https://www.bmtNU.com)
dan Facebook dengan adanya medsos membantu lembaga keungan
untuk lebih dekat dengan calon anggota dan anggota lembaga
keuangan tersebut dan mempermudah calon anggota atau anggota
untuk mengetahui lebih jelas mengenai tempat lembaga keuangan,
keuntungan yang diberikan, fasilitas, dan bonus-bonus yang
diberikan oleh lembaga keuangan tersebut.

e. Setelah menjelaskan mengenai KSPPS BMT NU kepada anggota


dan calon anggota Marketing mem-follow up (memasarkan) calon
anggota, baik menghubungi lewat telepon atau bahkan datang
kembali untuk menanyakan calon anggota tersebut setuju atau tidak
dengan penawaran yang dilakukan dan diharapkan bisa Closing
(mau menjadi anggota).

Sesuai penjabaran di atas strategi pemasaran Lembaga dengan strategi

wom dalam meningkatkan loyalitas anggota pembiayaan musiman

menggunakan akad Murabahah, yang diterapkan oleh KSPPS BMT NU Kota

Kediri sebagai berikut:

1. Strategi pemasaran pada KSPPS BMT NU Kota Kediri

a. Produk (Product)

KSPPS BMT NU Kota Kediri dalam aplikasinnya menjelaskan

produk yang akan di tawarkan pada anggota mengenai bagaimana syarat

serta ketentuan-ketentuannya, seperti halnya kelebihan pada pruduk

pembiayaan musiman dengan akad Murabahah yaitu pihak KSPPS BMT

NU Kota Kediri memberikan pilihan bagi nasabah yang ingin mengjukan


78

pembiayaan melalui produk ini dengan jangk waktu yang terjngkau yaitu

dari 3 bulan sampai enam bulan, strategi produk yang dilakukan oleh

KSPPS BMT NU Kota Kediri untuk menarik minat nasabah adalah

dengan menampilkan keunggulan dari produk musiman ini, yaitu dengan

memberikan kemudahan dalam mengajukan pembiyaan dan

persyaratannya serta dengan proses yang mudah,cepat dan sesuai dengan

syariat Islam.

Dalam bukunnya Muhammad Syakir Sula, Tentang Amanah Bagi

Bangsa: Konsep dan Sistem Ekonomi Syariah, menyatakan bahwa

“Syariah marketing merupakan bentuk pengajaran untuk pemasar agar

selalu jujur pada setiap pelanggan dan juga orang lain”. 26 Secara

karakteristik marketing Syariah menuut bukunnya Muhammad Syakir

Sula, meyebutkan bahwa “Keyakinan jiwa seseorang Syariah marketer

terhadap hukum islam yang bersifat teistis atau ketuhanan ini merpukan

hukum yang dirasa paling adil, sempurna, selaras dengan bentuk

kebaikan apapun, mampui mencegah kerusakan apapun, mampu

mewujudkan kebenaran, menghilangkan kebatilan serta

menyebarluaskan kemaslahatan karena rasa cukup akan segala

kesempurnaan dan kebaikan”27

Berdasarkan teori serta aplikasi yang ada di Lembaga, produk

yang musiman yang ada pada KSPPS BMT NU Kota Kediri, termasuk

produk halal, yang berguna dan dibutuhkan, bernilai tambah yang tinggi,
26
Muhammad Syakir Sula, Amanah bagi Bangsa: Konsep dan sistem ekonomi syariah,
(Jakarta:Masyarakat Ekonomi Syariah,2013),45.
27
Ibid., 28
79

produk yang memuaskan masyarakat, serta dalam merumuskan produk

memasukan unsur-unsur moral dan elemen-elemen rohaniyah dalam

proses pembuatan keputusan. Hal tersebut sesuai dengan yang di

maksutkan dalam teori teistis Rabbaniyah.

b. Harga (Price)

Lemabaga dalam memberikan Keputusan penentuan harga harus

konsisten dalam strategi pemasaran secara keseluruhan, harga yang di

maksut adalah dalam penentuan Bagi hasil atau jasa untuk barang yang

di jadikan jaminan kepada pihak KSPPS BMT NU Kota Kediri. Untuk

jasa yang berada di KSPPS BMT NU Kota Kediri adalah mulai dari

2,00%-1,75% dari jumlah pembiayaan dan di bayarkan sesuai dengan

masa panen dari setiap tanaman yang dibiayai.

Dalam bukunnya Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula

tentang Syari’ah Marketing, menyatan bahwa “Berlaku adil dalam berbisnis

yaitu satu bentuk akhlak yang harus dimiliki seorang Syariah marketer.

Dalam bisnis modern, sikap adil harus tergambarkan bagi semua

stakeholder, semuanya harus merasakan keadilan. Tidak boleh ada satu

pihak manapun yang hak-haknya terzalimi. Mereka harus selalu

terpuaskan sehingga dengan demikian bisnis bukan hanya tumbuh dan

berkembang, melainkan juga berkah di hadapan Allah SWT”28,

Berdaskan teori yang ada serta aplikasi yang ada pada Lembaga,

harga yang dijadikan patokan dalam produk musiman yang ada paa

28
Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing(Bandung: PT. Mizan Pustaka,
2006),72.
80

KSPPS BMT NU Kota Kediri sesui dengan Syariah marketing yaitu,

mekanismen penentuan harga tanpa intervensi, karena dalam

pengaplikasiannya jika antara anggota serta pihak Lembaga,belum ada

kata sepakat maka tidak bisa berjalan transaksinnya. Dan dalam

karakteristik Syariah marketing termasuk etis Akhlaqiyyah

c. Tempat (Place)

Saluran distribusi yang mana tujuannya adalah produk bisa

sampai ke tangan konsumen, mengeni saluran distribusi di KSPPS BMT

NU Kota Kediri menggunakan saluran langsung yaitu dengan

menggunakan metode jemput bola kepada tempat tinggal nasabah

dengan begitu nasabah tidak perlu khawatir jika tidak sempat datang

langsung datang ke kantor diharapkan dengan adannya pendistribusian

tersebut nasabah tidak lagi mempermasalahkan jarak jika ingin

melakukan pembiayaan.

Dalam bukunnya , Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula ,

mengenai Syari’ah Marketing , mengatakan bahwa “Prinsp-prinsip moral

dan etika juga merujuk kepada fakta bahwa manusia, apapun

agama, warna kulit, atau tempatnya, berasal dari keturunan yang

sama, adam dan hawa. Sekalipun berbeda, sejatinya semua manusia

bersaudara. Persaudaraan adalah ikatan yang melahirkan kasih

sayang. Begitu pula nilai-nilai kemanusiaan. Fakta ini hendaknya

menjadi acuan normatif keputusan bisnis. Persaudaraan, kasih sayang,

dan nilai-nilai kemanusiaan adalah rujukan normatif yang


81

memungkinkan perilaku bisnis yang positif, terhadap pegawai, mitra,

dan bahkan pesaing”.29

Berdasarkan teorinya herman dan Muhammad syakir ula serta

aplikasi yang di terapkan oleh Lembaga maka saluran distribusi yang

dilakukan oleh lehmbaga adalah termasuk karakteristik Syariah

marketing humanis, artinnya antara teori dengan aplikasi ada

kesesuaian , sehingga saluran distribusi yang dilakukan oleh Lembaga

sudah mengunakan strategi dengan marketing Syariah.

d. Promosi (Promotion)

Promosi yang di lakukan KSPPS BMT NU Kota Kediri yaitu

dengan beberapa kegiatan di antarannya:

1) Iklan

Dalam pengaplikasiannya pihak KSPPS BMT NU

menggunakan iklan seperti: Brosure, Spanduk, dan media elektronik

(radio).

2) Door to door

Dimana marketing dari pihak KSPPS BMT NU datang

kerumah langsung menemui calon nasabah, dan menawarkan produk,

kemudian menjelaskan tentang persyaratan dan prosedur yang berada

pada KSPPS BMT NU.

3) Jemput Bola
29
Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing (Bandung: PT. Mizan Pustaka,
2015), 38.
82

Pihak KSPPS BMT NU juga memberikan kemudahan kepada

nasabahnya melalui jemput bola yaitu mendatangi ke tempat tinggal

anggota guna menarik angsuran jika anggota tersebut tidak bisa atau

sedang berhlangan.

4) Mulut ke mulut.

Melalui anggota yang sudah beberapa kali menggunakan jasa

KSPPS BMT NU Kota Kediri, dimana dalam hal ini anggota tersebut

merekomendasikan kepada teaman dan anggota keluargannya.

Berdasarkan bukunya, Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah

Dalam Praktik mengatakan bahwa “Dalam dunia bisnis, kejujuran

ditampilkan dalam bentuk kesungguhan dan ketepatan, baik ketepatan

waktu, janji, pelayanan, pelaporan, mengakui kelemahan dan

kekurangan untuk kemudian diperbaiki secara terus menerus”, selain

itu mnurut Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syari’ah

Marketing mengatakan bahwa “Bersikap melayani dan rendah hati

yaitu sikap melayani merupakan sikap utama dari seorang marketer.

Orang yang beriman di perintahkan untuk bermurah hati, sopan dan

bersahabat saat berelasi dengan mitra bisnisnya. Syariah marketer

juga tidak boleh terbawa dalam gaya hidup yang berlebih-lebihan, dan

harus menunjukkan ikhtikad baik dalam semua transaksi bisnisnya”

Melihat dari beberapa teori dan juga hasil penelitian dari

peneliti, promosi yang digunakan oleh Lembaga yaitu dengan cara

yang sopan, ramah, tegas, serta sesuai kondisi yang ada dan tidak di

buat-buat maka peneliti menggaris bawahi yaitu promosi yang di


83

lakukan oleh Lembaga sudah sesuai dengan promosi yang ada di

marketing Syariah dimana, mencegah periklanan palsu, dan

menyesatkan, menghindari promosi penjualan yang menggunakan

penipuan atau manipulasi.

2. Dalam Mempertahankan Loyalitas Anggota Pembiaayan Musiman.

a. Memberikan Service Excellent ( Pelayanan yang baik / memuaskan )

Dimana pihak KSPPS BMT NU Kota Kediri mempunyai strategi

dalam mempertahankan anggota dengan cara memberikan kemudahan

dalam mengajukan pembiayaan dan persyaratan serta dengan proses

yang cepat dan sesuai dengan Syariah Islam sehingga dapat memberikan

kepuasan dengan nasabah.

Dalam bukunnya Muhammad Syakir Sula tantang “Konsep dan

sistem ekonomi Syariah” yang mengatakan bahwa “ Keyakinan jiwa

seseorang Syariah marketer terhadap hukum islam yang bersifat teistis

atau ketuhanan ini merupakan hukum yang dirasa paling adil, sempurna,

selaras dengan bentuk kebaikan apapun, mampu mencegah kerusakan

apapun, mampu mewujudkan kebenaran, menghilangkan kebatilan serta

menyebarluaskan kemaslahatan karena rasa cukup akan segala

kesempurnaan dan kebaikan”30 karakteristis Syariah Marketing yaitu

teistis (Ketuhanan).

Dalam metode Service Excellent yang dilakukan oleh Lembaga

pelayanan yang cepat dan sesuai Syariah Islam sesuai dengan

karakteristik Marketing Syariah dimana dalam teori tersebut dapat di


30
Muhammad Syakir Sula, Amanah bagi Bangsa: Konsep dan sistem ekonomi syariah,
(Jakarta:Masyarakat Ekonomi Syariah,2014),45.
84

garis bawahi bahwa salah satu ciri khas marketing Syariah yang tidak

dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah

sifatnya yang religious (Rabbaniyyah).

b. Memberikan informasi secara kerkala.

Dalam hal ini bagian marketing harus memberikan informasi

yang sesuai kondisi Lembaga mulai dari kondisi keuangan dengan secara

jelas dan mudah untuk di fahami. Dan lambaga juga menekankan pada

prinsip keterbuakaan yang diamana tidak mengurangi kewajiban untuk

memberikan dan melindungi informasi rahasia anggota sesuai dengan

undang-undang yang berlaku.

Dalam bukunnya Didin Hafidhuddin tentang Manajemen Syariah

Dalam Praktik, yang mengatakan bahwa Ada beberapa etika pemasar yang

menjadi prinsip bagi Syariah marketer dalam menjalankan fungsi

pemasaran, yaitu: Jujur, Berlaku adil dalam berbisnis, Bersikap melayani

dan rendah hati, Dapat dipercaya.31

Dalam aplikasi yang dijalankan oleh Lembaga adalah

memberikan informasi secara yang sesuai kondisi Lembaga mulai dari

kondisi keuangan dengan secara jelas dan mudah untuk di fahami. Dan

lambaga juga menekankan pada prinsip keterbukaan, setara dengan teori

marketing Syariah yang mana mengatakan bahwa dalam karakteristik

marketing Syariah pada Etis (Akhlaqiyah) yang mana ada beberapa etika

dalam pemasaran diantaranya: jujur, berlaku adil, dan dapat di percaya.

31
Didin Hafidhuddin,Manajemen Syariah Dalam Praktik,(Jakarta:Gema Insani,2012), 73.
85

Maka dalam hal ini Lembaga sudah menerapkan dengan sesui marketing

Syariah.

c. Membangun kedekatan emosional

Dalam mempertahankan dan meningkatkan pasar yang sudah ada

bagian marketing akan berupaya untuk selalu berkomunikasi kepada

anggota untuk memperkuat loyalitas anggota,selain itu lembaga juga

mempunyai program yaitu membantu anggota jika ada sesuatu musibah

seperti kecelakaan Dsb, melalui dana qardul hasannya. Selain itu juga

ada program lain seperti, santunan anak yatim, bagi takjil di bulan

Ramadhan, cek Kesehatan, sunnat masal. Dengan begitu harapan dari

Lembaga adalah mempunyai nama baik yang bagus dimata anggota

sekaligus warga yang belum menjadi anggota dari lembaga, selain itu

secara tidak langsung saat menawarkan produk bagian marketing akan

berjumpa dengan berbagai anggota yang itu nantinya prospek atau tidak

tetapi secara tidak langsung akan sudah membentuk tali silaturahmi dan

belajar memahami berbagai macam karakter anggota.

Dalam bukunnya Sanerya Hendrawan, dengan judul “Spiritual

Management” Mengatakan bahwa “Menjaga hubungan kasih sayang

(silaturahim), kemitraan dan saling pengenalan dan pemahaman

serta empati terhadap pihak lain adalah beberapa bentuk orientasi utama

dalam hubungan kemanusiaan. Bisnis hanyalah salah satu dari


86

bentuk hubungan kemanusiaan ini. Karena itu, bisnis tidak bisa

mengesampingkan persoalan silaturahim”.32

Dalam pengapliksiannya menjalin hubungan baik dengan anggota

termasuk Humanistis (al-insaniyyah) serta dalam pengaplikasiannya

lembaga dalam menjalin hubungan dengan anggota juga sudah sesuai

dengan syariat islam seperti: cek up gratis, sunnat masal, santunan anak

yatim, bagi takjil di bulan Ramadhan.

32
Sanerya Hendrawan, Spiritual Management, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009), 215.
87

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukan sebelumnya,

maka kesimpulan penelitian yakni:

1. Dalam pengajuan pembiayaan musiman yang dilakukan di KSPPS BMT

NU Kota Kediri bagi anggota pembiayaan Musiman, jangka waktu untuk

pembiayaan musiman sesuai dengan masa panen dari tanaman yang di

biayai. Untuk mengajukan pembiayaan pihak KSPPS BMT NU berhak

memberikan persyaratan untuk mengajukan pembiayaan sesuai ketentuan

oleh pihak KSPPS BMT NU Kota Kediri.

2. Strategi WOM Dalam Meningkatkan Loyalitas Anggota Pembiayaan

Musiman di KSPPS BMT NU Kota Kediri.

Strategi pemasaran word of mouth (wom) sendiri adalah salah satu

bagian dari pemasaran yang berada pada bauran promosi, yang mana

promosi termasuk sarana paling ampuh bagi lembaga pembiyaan untuk

menarik dan mempertahankan anggotanya. Promosi adalah salah satu

komponen utama dalam pemasaran. Dengan adanya promosi maka

konsumen/anggota akan mengetahui seluruh produk jasa yang di miliki

lembaga dan diharapkan konsumen terdorong untuk menggunakan jasa

yang di tawarkan.

Kegiatan promosi memudahkan lembaga koperasi untuk memasarkan

produknya dengan lancar mengingat persaingan yang semakin ketat dan

kebebasan anggota untuk memilih produk yang di tawarkan sehingga

87
88

diperlukannya sebuah promosi yang berfungsi untuk mempengaruhi

anggota/konsumen dalam kegiatan penggunaan produk sesuai dengan

kebutuhan, keinginan serta mempengaruhi loyalitas anggota terhadap

produk yang di tawarkan.

B. Saran

1. Bagi Pihak Lembaga KSPPS BMT NU: Harus mengikuti perkembangan

teknologi, supaya tidak kalah dengan Lembaga sejenis, atau Lembaga lain

seperti Pinjaman Online.

Anda mungkin juga menyukai