Admin, 7 M Edo Nuryana
Admin, 7 M Edo Nuryana
E-ISSN 2621-7058
Jenis-Jenis
Jenis Peninggalan Megalit di Desa
Tanjung Aro Sebagai Sumber
Pembelajaran Sejarah di Kelas X SMA
Muhammadiyah 3 Palembang Tahun
Ajaran 2017/2018
Lita Sepriani
Kalpataru
Manusia Purba Pada Mata Pelajaran
Sejarah di SMK Negeri 6 Palembang
M. Edo Nuryana
Penanggung Jawab
Dr. Dessy Wardiah, M.Pd.
Penyunting Pelaksana
Muhamad Idris, MPd
Eva Dina Chairunisa, MPd
Jeki Sepriady, SPd
Penyunting Ahli
Dr Tahrun, M.Pd. (Universitas PGRI Palembang)
Drs. Supriyanto, MHum (Universitas Sriwijaya Palembang)
Dra Retno Purwati, MHum (Balai Arkeologi Sumatera Selatan)
Dr. Nor Huda Ali, M.Ag., M.A (Masyarakat Sejarawan Indonesia Sumsel)
Budi Agung Sudarman, S.S, MPd (Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan)
Dr. Purmansyah, MA (Universitas Muhammadiyah Palembang)
Alamat Redaksi
Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang
Telp 0711-510043
Email: jurnalkalpatarusejarah@gmailcom
Website: https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa
Kalpataru DAFTAR ISI
Kajian Tata Ruang Lukisan Dinding Pada Batu Balai di
JURNAL SEJARAH DAN
Desa Tegur Wangi Lama Kota Pagaralam Sebagai
PEMBELAJARAN SEJARAH Sumber Pembelajaran Sejarah
Muhammad Randi Saputra, H. Rudi Asri.......................................... 89-98
M. Edo Nuryana
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang
ABSTRAK
Persepsi adalah suatu proses kegiatan yang didasari dari hasil pengamatan dan penilaian yang berupa
suatu tanggapan disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan serta dapat memengaruhi nilai yang
diamati. Persepsi siswa sangatlah penting untuk dapat diketahui dalam sebuah penilaian. Masalah dalam
penelitiaan ini adalah bagaimanakah persepsi siswa terhadap penggunaan media film dokumenter materi
kehidupan manusia purba pada mata pelajaran sejarah kelas X di SMK Negeri 6 Palembang. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan persepsi siswa terhadap penggunaan media film
dokumenter materi kehidupan manusia purba pada mata pelajaran sejarah. Metode penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket.
Dari hasil penelitian ini didapat data persepsi siswa dengan rata-rata presentase yaitu 85,9 %, dilihat dari
keenam indikator yaitu menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan
memberikan reaksi menunjukan bahwa persepsi siswa memilih setuju dan sangat setuju dengan kategori
sangat baik. Dengan demikian, media film dokumenter materi kehidupan manusia purba pada mata
pelajaran sejarah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih efektif dan mudah diterima siswa
dengan baik.
Kata Kunci: Persepsi Siswa, Media Film Dokumenter Materi Kehidupan Manusia Purba.
dengan cara yang benar (Sugiyono, digali dari pengertian bahwa jika
2012:365). sesuatu itu objek, berarti dapat
Untuk menetapkan keabsahan data dipercaya, faktual, dan dapat
diperlukan teknik pemeriksaan. dipastikan. Subjektif berarti tidak dapat
Pelaksanaan teknik pemeriksaaan dipercaya, atau melenceng. Pengertian
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu terakhir inilah yang dijadikan tumpuan
(Sugiyono, 2012:270-271). Ada empat pengalihan pengertian objektivitas-
kriteria yang digunakan yaitu: subjektivitas menjadi kepastian.
1. Derajat kepercayaan (Credibility) Teknik Analisis Data. Dalam
Pada dasarnya menggantikan konsep penelitian kuantitatif, teknik analisis data
validitas internal dari nonkualitatif. yang digunakan yaitu diarahkan untuk
Kriterium ini berfungsi: pertama, menjawab rumusan masalah atau menguji
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa hipotesis yang telah dirumuskan. Karena
sehingga tingkat kepercayaan data kuantitatif, maka teknik analisis data
penemuannya dapat dicapai; kedua, menggunakan metode statistik yang sudah
mempertunjukkan derajat kepercayaan tersedia (Sugiyono, 2012:243).
hasil-hasil penemuan dengan jalan Menurut Arikunto (2013:274), data
pembuktian oleh peneliti pada kuantitatif yang dikumpulkan dan diolah
kenyataan ganda yang sedang diteliti. dengan rumus-rumus yang sudah
2. Keteralihan (Transferability) disediakan, baik secara manual maupun
Sebagai persoalan yang empiris dengan menggunakan jasa komputer
bergantung pada kesamaan antara (SPSS). Bagi peneliti deskriptif yang
konteks pengirim dan penerima. Untuk datanya telah terkumpul, maka
melakukan pengalihan tersebut diklasifikasikan menjadi dua kelompok data,
seorang peneliti hendaknya hendaknya yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-
mencari dan mengumpulkan kejadian angka dan data kualitatif yang dinyatakan
empiris tentang tentang kesamaan dalam kata-kata atau simbol.
konteks. Dengan demikian peneliti Setelah data dikumpulkan kemudian
bertanggung jawab untuk menyediakan peneliti melakukan analisis secara deskriftif
data deskriptif secukupnya jika ia ingin yang menjelaskan mengenai deskriptif
membuat keputusan tentang responden yang diteliti terhadap pernyataan
pengalihan tersebut. Untuk keperluan yang dilakukan pada kuesioner/angket,
itu peneliti harus melakukan penelitian berkaitan dengan indikator variabel yang
kecil untuk memastikan usaha diteliti yaitu persepsi siswa terhadap
memverifikasi tersebut. penggunaan media film dokumenter materi
3. Kebergantungan (Dependability) kehidupan manusia purba pada mata
Konsep kebergantungan lebih luas dari pelajaran sejarah kelas X di Sekolah
pada realibilitas. Hal tersebut Menengah Kejuruan Negeri 6 Palembang
disebabkan peninjauan yang dari segi yang mana hasil angket menggunakan tabel
bahwa konsep itu diperhitungkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk
segala-galanya yaitu yang ada pada presentase (Sudijono, 2017:43), adapun
realibilitas itu sendiri ditambah faktor- rumusan yang digunakan sebagi berikut:
faktor lainya yang tersangkut. Keterangan, p = x 100%
4. Kriteria Kepastian (Confirmability)
P : Jumlah presentase yang diambil
Objektivitas-subjektivitasnya sesuatu
F : Frekuensi jumlah jawwaban yang di
hal bergantung pada orang. Selain itu
peroleh
masih ada unsur kualitas yang melekat
N : Jumlah responden
pada konsep objektivitas itu. Hal itu
Hasil analisis data yang diperoleh dari terhadap penggunaan media film
kuesioner/angket dikelompokkan dokumenter materi kehidupan manusia
berdasarkan pesentase dengan klasifikasi purba di Sekolah Menengah Kejuruan
sebagai berikut (Riduwan, 2015:89): Negeri 6 Palembang tahun pelajaran
Angka 0 % - 20 % = sangat lemah 2017/2018.
Angka 21 % - 40 % = Lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah
Angka 61 % - 80 % = Kuat Kejuruan Negeri 6 Palembang
Angka 81 % - 100 % = Sangat Kuat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
6 Palembang mempunyai sejarah
Instrumen Penelitian. Menurut perjalanan pada saat berdiri dan dalam
Sugiyono (2014:102), instrumen merupakan perkembangannya.
suatu alat yang digunakan untuk mengukur Asal mula berdirinya Sekolah
suatu fenomena alam maupun sosial yang Menengah Kejuruan Negeri 6 Palembang
diamati. Dalam penelitian ini instrumen yang didirikan pada tanggal 09 Desember 1976
digunakan peneliti adalah pertanyaan- dengan lokasi di tengah kota, tepatnya di
pertanyaan tentang bagaimana persepsi jalan Mayor Ruslan Palembang. Lokasi
siswa terhadap penggunaan media film Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 6
dokumenter materi kehidupan manusia Palembang memang cukup strategis.
purba. Terletak di dekat jalan utama dari simpang
Pernyataan yang dibuat ada 6 dan Rambang ke simpang Jl. Dr. M. Isa,
terdapat kolom komentar butir dari ketiga sehingga memudahkan sarana transportasi
indikator persepsi yaitu menerima, bagi siapa saja yang ingin mengunjungi
memahami, dan respon/evaluasi. Skala Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 6
yang digunakan oleh peneliti dengan Palembang.
kategori, sangat seuju, setuju, netral, tidak Gedung SMKK Negeri Palembang
setuju, sangat tidak setuju kemudian dibangun secara bertahap mulai tahun
terdapat kolom komentar bagi responden. 1984-1990 dengan luas tanah 17.703 m2
serta luas bangunan 6.408 m2. Gedung
Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen SMKK Negeri Palembang mulai dipakai
Kriteria
Butir pada awal tahun pelajaran 1989, diresmikan
Variabel indikator Keterangan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
soal
persepsi
Persepsi Menerima 1 Sangat
R.I. Prof. Dr. Fuad Hassan pada tanggal 30
siswa Menyeleksi 2 setuju,setuj Juni 1990. Kemudian pada tahun 1997
terhadap Mengorganisa 3 u,netral, sampai dengan sekarang SMKK Negeri
pengguna sikan tidak setuju, Palembang namanya berganti menjadi SMK
an media Mengartikan 4 sangat tidak Negeri 6 Palembang. Sebagai sekolah
film Menguji 5 setuju
kejuruan yang tergabung dalam kelompok
dokument Memberikan 6
er materi pariwisata, Sekolah Menegah Kejuruan
reaksi
kehidupa Negeri 6 Palembang ditunjuk oleh Direktur
n Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
manusia Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
purba
Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional sebagai Sekolah
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Bertaraf Internasional (SBI) dengan nomor:
Gambaran Umum Tempat Penelitian 0004/C5.2/Kep/MN/2006 bersama 40
Setelah melakukan pengumpulan sekolah lainnya diseluruh Indonesia.
data, maka selanjutnya data yang akan
dianalisis untuk mengetahaui persepsi siswa
manusia purba yang ditemukan di besar), karena bentuk tubuhnya yang lebih
Indonesia: besar. Diperkirakan hidup pada 2 juta
1. Pithecantropus Erectus sampai satu juta tahun yang lalu.
Jenis manusia ini ditemukan oleh
seorang dokter dari Belanda bernama 3. Homo Soloensis dan Homo Wajakensis
Eugene Dubois pada tahun 1890 di dekat Von Koenigswald dan Wedenreich
Trinil, sebuah desa di pinggir Bengawan menemukan kembali sebelas fosil tengkorak
Solo, tak jauh dari Ngawi (Madiun). pada tahun 1931-1934 di dekat Desa
Pithecanthropus Erectus diambil dari kata Ngandong, lembah Bengawan Solo.
pithekos = kera, anthropus = manusia, Sebagian dari jumlah fosil itu telah hancur,
erectus = berjalan tegak. Jadi tetapi ada beberapa yang dapat
Pithecanthropus Erectus artinya manusia- memberikan informasi bagi penelitiannya.
kera yang berjalan tegak. Jenis manusia ini Von Koeningswald menilai hasil temuannya
menurut para ahli kemampuan berpikirnya ini bahwa mahluk itu lebih tinggi
masih rendah karena volume otaknya 900 tingkatannya dari pada Pithecanthropus
cc, sedangkan volume otak manusia Erectus, bahkan sudah dapat dikatakan
modern lebih dari 1000 cc. Kemudian kalau manusia. Mahluk ini oleh von Koeningswald
dibandingkan dengan kera, volume otak disebut Homo Soloensis (manusia dari
kera tertinggi 600 cc. Jadi, jenis manusia Solo).
purba ini belum mencapai taraf ukuran otak
manusia modern. Diperkirakan jenis Pembahasan
manusia ini hidup antara 1 juta 600.000 Hasil penelitian yang dilakukan oleh
tahun yang lalu atau pada zaman peneliti dengan pengumpulan data melalui
paleolithikum (zaman batu tua). wawancara, observasi, dokumentasi, dan
Fosil sejenis Pithecantropus lainnya angket, maka peneliti dapat menyimpulkan
ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald bahwa persepsi adalah keyakinan
pada tahun 1936 di dekat Mojokerto. Dari seseorang akan suatu objek yang
gigi tengkorak diperkirakan usia fosil ini melahirkan tanggapan atau pandangan
belum melebihi usia 5 tahun. Kemungkinan seseorang dan terungkapkan dengan lisan
tengkorak tersebut anak dari sehingga menjadi suatu bentuk informasi
Pithecanthropus Erectus dan von bagi orang lain. Persepsi setiap orang akan
Koenigswald menyebutnya dengan nama beda satu sama lain terhadap suatu objek
Pithecantropus Mojokertensis. Von yang diamati, hal ini berkaitan dengan pokok
Koenigswald di tempat yang sama penelitian ini yang meneliti persepsi siswa
menemukan fosil yang diberi nama terhadap penggunaan media film
Pithecantropus Robustus. dokumenter materi kehidupan manusia
purba di Sekolah Menengah Kejuruan
2. Meganthropuis Paleojavanicus Negeri 6 Palembang.
Pada tahun 1941, von Koeningwald di Media pembelajaran film dokumenter
daerah menemukan sebagian tulang rahang merupakan media pembelajran
bawah yang jauh lebih besar dan kuat dari menggunakan sebuah film pendek dalam
rahang Pithecanthropus. Geraham- proses belajar mengajarnya baik guru
gerahamnya menunjukkan corak-corak maupun siswa. Dalam penelitian ini materi
kemanusiaan, tetapi banyak pula sifat yang digunakan adalah kehidupan manusia
keranya. Von Koeningwald menganggap purba yang sesuai pada kurikulum 2013
mahluk ini lebih tua dari pada revisi 2016 kelas X Sekolah Menengah
Pithecanthropus. Mahluk ini ia beri nama Kejuruan Negeri 6 Palembang.
Meganthropuis Paleojavanicus (mega =
tidak setuju berjumlah 2 responden atau 2,7 dengan memberikan reaksidengan persepsi
% dan sangat tidak setuju berjumlah 0 sangat setuju dan setuju dapat dilihat dari
responden atau 0 %. table sebagai berikut:
memahami materi yang disampaikan guru, Umar, Hamalik. 2013. Proses Belajar
sekarang mampu untuk memahami materi Mengajar. Jakarta: PT. Bumi
dengan jelas dan lebil luas yang didasari Aksara.
oleh penilaian persepsi melalui angket yang Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian.
telah diisi oleh siswa. Bandung: Alfabeta.
Berdasarkan data hasil angket pada Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
siswa Sekolah Menengah Kejuruan 6 Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Palembang dapat disimpulkan bahwa siswa Sapriya. 2012. Pendidikan IPS. Bandung:
kelas X berpersepsi sangat baik terhadap PT. Remaja Rosdakarya.
media film dokumenter dalam pembelajaran Sudijono. 2017. Pengantar Statistik
sejarah materi kehidupan manusia purba, Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
hal ini dapat dilihat dari hasil persepsi yang Grafindo Persada.
terdiri dari 6 indikator yaitu menerima, Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
menyeleksi, mengorganisasikan, Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
mengartikan, menguji, memberikan reaksi. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Hasil akhir yang peneliti dapatkan bahwa Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
siswa sangat setuju dan setuju dengan Bandung: Alfabeta.
adanya media film dokumenter dalam
pembelajaran sejarah memiliki rata-rata 85,9
% dengan katerogi sangat baik. Jadi secara
keseluruhan persepsi siswa kelas X
terhadap media film dokumenter dalam
pembelajaran sejarah di Sekolah Menengah
Kejuruan 6 Palembang dalam kategori
sangat baik dapat meningkatkan kemauan
belajar dan hasil belajar yang lebih baik.
Setelah melakukan pengolahan data
tentang persepsi siswa terhadap media film
dokumenter materi kehidupan manusia
purba, maka dapat diperoleh hasil bahwa
persepsi siswa kelas X Sekolah Menengah
Kejuruan 6 Palembang tergolong sangat
baik. Dari hasil penelitian yang sudah
diketahui, diharapkan berdampak baik
terutama bagi sekolah dan guru sejarah
agar dapat lebih memperhatikan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran yang
lebih efektif dan mudah diterima oleh siswa
guna untuk pencapaian belajar yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
Aman. 2011. Model Evaliasi Pembelajaran
Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
1. Naskah berbahasa Indonesia yang disempurnakan bertemakan kesejarah yang meliputi hasil
penelitian sejarah, pengajaran sejarah dan penelitian kebudayaan.
2. Naskah harus asli dan belum pernah dimuat dalam media lain. Naskah dapat berupa hasil
penelitian/artikel kajian konseptual yang ditulis oleh perorangan dan atau kelompok.
3. Naskah ditulis dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan penulisan artikel ilmiah menggunakan
bahasa Indonesia yang baku, berupa ketikan, beserta soft file dalam CD-RW atau dengan
mengirimkan email pada redaksi jurnal Kalpataru dengan alamat jurnalkalpatarusejarah@gmail.com,
spasi tunggal, jenis huruf arial narrow ukuran 12, dengan panjang naskah antara 8-15 halaman pada
kertas A4.
6. Referensi sumber dalam teks artikel ditulis dengan menggunakan side note, contoh (Jalaludin,
1991:79); sementara penulisan daftar pustaka disusun dengan ketentuan. Nama pengarang. Tahun
terbit. Judul (dicetak miring). Kota terbit: Nama Penerbit. Contoh: Koentjaraningrat. 2010. Manusia dan
Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. Daftar pustaka hanya memuat pustaka/sumber yang
dirujuk dalam uraian dan disusun menurut abjad tanpa nomor urut.
7. Naskah yang dimuat akan disunting kembali oleh redaksi tanpa mengubah isinya.
8. Naskah yang ditolak (tidak bisa dimuat) akan dikirim kembali ke penulis dengan pemberitahuan tertulis
dari redaksi atau melalui email.
9. Penulis yang naskahnya dimuat akan mendapat 1 (satu) majalah nomor yang bersangkutan.
10. Kontak person: Muhamad Idris (081271498618); Eva Dina Chairunisa (082281267851); Jeki Sepriady
(085269261780).