Makalah Ilmu Alquran Kelompok 6 - Dinda - Ade
Makalah Ilmu Alquran Kelompok 6 - Dinda - Ade
Oleh:
60100123121
Ade Maulida
60100123050
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas
berkat, Rahmat, hidayah, dan kuasa-Nya lah sehingga Makalah yang berjudul
“Tulisan Dan Qira’at Al qur’an” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam tetap
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah berhasil membawa
kepada Allah SWT. karena dengan rahmat dan hidayahnya penulis bisa sampai
ketahap penyelesaian makalah ini. Penulis sadar akan segala kekurangan tulisan
makalah ini, oleh karena itu kririkan serta saran dari bapak/ibu sangat
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………...…………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..1
C. Tujuan………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN 3
A.proses standarisasi penulisan Al-Quran terjadi pada masa Khalifah Utsman.3
B. Macam Macam Tulisan Al-Qur’an…………………………………………5
C.Apa Itu Qira’at Al-Qur’an…………………………………………………...6
D.Jenis Jenis Qira’at Al-Qur’an…………………………………..……………8
E.Tujuan Mempelajari Tulisan Al-Qur’an……………………………….…….9
F.Tujuan Mempelajari Qira’at Al-Qur’an…………………………………….11
BAB III PENUTUP 13
A.Kesimpulan…………………………………………………………………13
B.Keritik Dan saran……………………………………………………….…..13
DAFTAR PUSTAKA…...………………………………………………………14
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran adalah kitab suci dalam agama Islam. Ini dianggap sebagai wahyu
Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan merupakan pedoman utama bagi umat
Muslim dalam ajaran, moral, dan praktik keagamaan mereka. Al-Quran ditulis dalam
bahasa Arab dan terdiri dari 114 surah (bab) yang terbagi dalam ayat-ayat. Ini adalah
salah satu karya sastra paling penting dalam sejarah dan merupakan sumber penting
bagi hukum, etika, teologi, dan panduan spiritual dalam Islam. Al-Quran juga
dianggap sebagai mukjizat linguistik karena keindahannya dan keunggulannya dalam
bahasa Arab. Banyak orang Muslim belajar dan membaca Al-Quran dalam bahasa
Arab aslinya, dan terjemahan-terjemahan tersedia dalam berbagai bahasa untuk
memahami pesan-pesannya.
Qira'at al-Quran merujuk pada berbagai cara yang berbeda dalam membaca dan
melafalkan Al-Quran. Ini adalah salah satu aspek penting dalam studi Al-Quran dan
memiliki tradisi yang kaya dalam Islam. Meskipun teks Al-Quran tetap tidak
berubah, pengucapan dan bacaan Al-Quran dapat berbeda dalam beberapa cara
berdasarkan tradisi bacaan yang berbeda. Ada sepuluh bacaan yang diakui secara sah
dalam tradisi Sunni, yang dikenal sebagai "Qira'at Ashara." Dalam tradisi Syiah, ada
sejumlah bacaan tambahan yang diakui.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses standarisasi penulisan Al-Quran terjadi pada masa
Khalifah Utsman?
2. Macam macam tulisan Al-Quran
3. Apa itu qira’at Al-Quran?
4. Jenis jenis Qira’at Al-Quran
5. Tujuan mempelajari tulisan Al-Quran
6. Tujuan mempelajari Qira’at Al-Quran
C. Tujuan
1
Mempelajari berbagai macam tulisan Al-Quran, yang juga dikenal sebagai
"Rasm Al-Quran," memiliki beberapa tujuan yang penting dalam konteks
pemahaman Al-Quran dan studi ilmiahnya, seperti Pemahaman Huruf dan
Kata, Warisan Budaya, Rekonsiliasi Versi Teks, Menyelidiki Varian Teks dan
lain sebagainya. Begitu pun juga dengan qira’at Al-Quran, Mempelajari
Qira'at Al-Quran adalah salah satu aspek penting dalam studi Al-Quran dan
ilmu tajwid. Tujuan mempelajari Qira'at Al-Quran meliputi, Pemahaman
yang Lebih Mendalam, Meningkatkan Tahsin dan Tajwid, Meningkatkan
Tahsin dan Tajwid, Pengembangan Kemampuan Pemahaman Al-Quran dan
lain sebagainya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Proses standarisasi penulisan Al-Quran pada masa Khalifah Utsman bin Affan
adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang memastikan
keseragaman teks Al-Quran di seluruh umat Islam. Proses ini memiliki dampak
signifikan pada penyebaran dan pemahaman Al-Quran. Berikut adalah penjelasan
lebih lanjut tentang bagaimana proses standarisasi penulisan Al-Quran terjadi pada
masa Khalifah Utsman
1.Latar Belakang
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Al-Quran ada dalam bentuk lisan dan
tulisan di berbagai tempat di seluruh Arab. Berbagai kelompok Muslim memiliki
salinan Al-Quran yang mereka hafal atau tulis dengan cara yang berbeda.
-Khalifah Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga dalam sejarah Islam yang
memutuskan untuk menyatukan teks Al-Quran agar tidak terjadi perbedaan atau
keraguan dalam memahami teks suci tersebut.
-Beliau memerintahkan pengumpulan semua salinan Al-Quran yang ada pada masa
itu, baik yang berupa lisan atau tulisan.
-Pada saat itu, sebagian besar umat Islam telah menghafal seluruh Al-Quran, jadi
inisiatif ini lebih fokus pada standarisasi penulisan.
3
-Setelah pengumpulan, salinan-salinan tersebut diperbandingkan dengan naskah yang
dijaga oleh Hafsah, istri Nabi Muhammad SAW, yang juga seorang sahabat.
-Kesalahan penulisan yang ditemukan selama proses ini diperbaiki sesuai dengan
dialek khas Quraisy (bahasa Arab dialek Quraisy yang digunakan dalam penulisan
Al-Quran).
-Salinan-salinan ini digunakan sebagai acuan dan dibagikan ke berbagai pusat Islam
sebagai teks resmi Al-Quran.
-Proses standarisasi penulisan Al-Quran oleh Khalifah Utsman sangat penting karena
memastikan bahwa teks Al-Quran yang sama dan autentik diakses oleh seluruh umat
Islam, mencegah terjadinya variasi yang tidak diinginkan dalam penulisan.
-Hal ini juga menguatkan legitimasi pemerintahan Khalifah Utsman dan pemahaman
Islam yang Bersatu.
-Teks Al-Quran yang distandarisasi oleh Khalifah Utsman tetap menjadi teks
Al-Quran yang digunakan oleh umat Islam hingga saat ini, memastikan keseragaman
dan keautentikan teks suci tersebut.
4
Proses standarisasi penulisan Al-Quran pada masa Khalifah Utsman merupakan
salah satu tonggak penting dalam sejarah Islam yang memastikan bahwa Al-Quran
tetap utuh dan tidak berubah hingga saat ini. Ini adalah bukti penting dalam
preservasi teks suci Islam dan memiliki dampak yang sangat signifikan dalam
pemahaman Al-Quran oleh umat Islam di seluruh dunia.
5
Diwani adalah tulisan gaya yang sangat kreatif dan ornamental. Meskipun
kurang umum digunakan dalam mushaf Al-Quran yang digunakan untuk
ibadah sehari-hari, Diwani sering digunakan dalam kaligrafi Islam untuk
tujuan estetika.
6. Tulisan Maghribi
Maghribi adalah jenis tulisan yang digunakan di wilayah Maghribi (Afrika
Utara) dan Spanyol Islam. Ini memiliki karakteristik gaya tulisan yang unik
dan kadang-kadang sulit dibaca oleh mereka yang terbiasa dengan tulisan
Arab standar.
7. Tulisan Indo-Pak
Tulisan Indo-Pak adalah jenis tulisan yang digunakan dalam mushaf
Al-Quran di India, Pakistan, dan sebagian besar Asia Selatan. Ini memiliki
beberapa variasi regional dan telah menjadi populer dalam manuskrip
Al-Quran di wilayah tersebut.
8. Tulisan Modern
Seiring perkembangan teknologi cetak modern, banyak edisi Al-Quran
saat ini menggunakan jenis tulisan yang lebih sederhana dan mudah dibaca
untuk memudahkan pemahaman oleh banyak orang.
C. Apa Itu Qira’at Al-Qur’an
Qira'at Al-Quran adalah konsep penting dalam Islam yang merujuk kepada
beragam cara membaca atau melafalkan Al-Quran. Qira'at adalah suatu ilmu
yang mempelajari variasi dalam pengucapan dan bacaan Al-Quran. Dalam
Islam, ada beberapa cara berbeda untuk membaca Al-Quran yang telah
diwariskan melalui tradisi yang dianggap sah oleh berbagai mazhab atau
aliran keagamaan. Berikut adalah pengertian dan konsep Qira'at Al-Quran
dalam Islam.
1. Definisi Qira’at Al-Qur’an
Qira'at Al-Quran adalah ilmu yang mempelajari berbagai cara
membaca Al-Quran yang berbeda sesuai dengan tradisi yang diakui dalam
Islam. Ini mencakup perbedaan dalam pengucapan, tajwid, dan makna
teks Al-Quran.
6
2. Sejarah Qira’at
Perbedaan dalam cara membaca Al-Quran muncul segera setelah masa
Nabi Muhammad SAW. Para sahabat yang berbeda latar belakang dialek
Arabnya mengucapkan kata-kata Al-Quran secara berbeda. Hal ini
memunculkan variasi dalam bacaan.
3. Peran Ulama Qira’at
Ulama Qira'at adalah para ahli yang mempelajari dan mengajarkan
berbagai cara membaca Al-Quran. Mereka berperan penting dalam
menjaga keaslian dan akurasi dalam pengucapan Al-Quran.
4. Jenis Jenis Qira’at
Terdapat sekitar sepuluh Qira'at utama yang diakui secara luas oleh
umat Islam. Dua Qira'at yang paling terkenal adalah Hafs dan Warsh.
Masing-masing memiliki perbedaan dalam tajwid, pengucapan, dan
kadang-kadang makna.
5. Tujuan Qira’at
Tujuan utama Qira'at adalah untuk menjaga keautentikan dan keaslian
Al-Quran. Ini juga membantu dalam menjaga tradisi lisan dan melindungi
teks suci dari perubahan atau kesalahan dalam pengucapan.
6. Pentingnya Qira’at Dalam Ibadah
Qira'at memainkan peran penting dalam ibadah, terutama dalam salat.
Bacaan Al-Quran dalam salat harus sesuai dengan salah satu Qira'at yang
diakui untuk salat yang sah.
7. Kajian Akademis
Selain tujuan praktis, studi Qira'at juga menjadi subjek kajian
akademis dalam ilmu tafsir dan teks Al-Quran. Ini membantu dalam
pemahaman mendalam terhadap makna-makna teks suci.
8. Kontroversi Dan Perselisihan
Beberapa perbedaan dalam Qira'at telah menjadi subjek perselisihan
dan kontroversi dalam sejarah Islam. Namun, pada umumnya, umat Islam
mengakui keberagaman ini sebagai berkah.
7
Qira'at Al-Quran mencerminkan warisan budaya dan intelektual Islam yang
kaya. Hal ini menunjukkan bagaimana Islam mengakui variasi bahasa dan
dialek Arab tanpa mengubah makna teks suci. Studi Qira'at juga berperan
dalam melindungi integritas dan autentisitas Al-Quran sebagai teks suci.
D. Jenis Jenis Qira’at Al-Qur’an
Ada banyak jenis Qira'at Al-Quran, dengan sekitar sepuluh Qira'at utama
yang diakui secara luas oleh umat Islam. Setiap Qira'at memiliki perbedaan
dalam pengucapan, tajwid, dan kadang-kadang makna. Di bawah ini adalah
beberapa jenis Qira'at yang paling terkenal:
1. Qira’at Hafs’an ‘Asim
Qira'at Hafs 'an 'Asim adalah yang paling umum dan dominan di dunia
Islam. Ini adalah cara membaca Al-Quran yang paling tersebar luas. Hafs
'an 'Asim adalah murid dari Abu 'Amr al-Basri dan dia adalah guru besar
yang memengaruhi banyak murid dalam Qira'at ini.
2. Qira’at Warsh’an Nafi’
Qira'at ini dikenal karena digunakan di berbagai wilayah Afrika Utara
dan beberapa bagian dari Sudan. Qira'at Warsh 'an Nafi' berasal dari
murid Nafi', yaitu Warsh.
3. Qira’at Qalu’an Nafi’
: Qira'at ini juga berasal dari Nafi' dan digunakan di sebagian kecil
wilayah Afrika Utara. Ini merupakan salah satu variasi Qira'at yang lebih
jarang digunakan.
4. Qira’at Ibn Kathir ‘an Abu Amr
Qira'at ini berasal dari Abu 'Amr al-Basri dan diteruskan oleh Ibn
Kathir. Qira'at ini juga dikenal dengan penggunaan huruf yang lebih
sederhana dan mudah dipahami.
5. Qira’at Ibn ‘Amir’an Hamzah
Qira'at ini merupakan salah satu variasi yang lebih jarang digunakan.
Ini juga dikenal sebagai "Al-Qira'at al-Iraqiyyah" karena digunakan di
wilayah Irak.
6. Qira’at Ya’qub’an Khalaf
8
Qira'at ini berasal dari Khalaf, yang merupakan murid dari Ya'qub.
Qira'at ini digunakan di beberapa wilayah di Sudan dan Afrika.
7. Qira’at Abu Ja’far’an Ya’qub
Qira'at ini berasal dari Ya'qub, salah satu murid Abu Ja'far. Qira'at ini
juga lebih jarang digunakan.
8. Qira’at Khalaf’an Hamzah
Qira'at ini juga merupakan salah satu variasi yang kurang umum. Ini
digunakan di beberapa wilayah di Afrika Utara.
9. Qira’at Ibn ‘Amir’an Ya’qub
Qira'at ini juga termasuk dalam variasi yang kurang umum dan
digunakan di wilayah tertentu.
10. Qira’at ‘Asim’an Abu Bakar
Qira'at ini berasal dari Abu Bakr dan dikenal sebagai salah satu yang
paling awal. Meskipun kurang umum, beberapa ulama menghargainya.
9
2. Melestarikan warisan budaya Warisan Budaya
Studi Rasm Al-Quran dapat membantu para sarjana dalam upaya mereka
untuk merekonsiliasi berbagai versi teks Al-Quran yang berbeda dalam tradisi
tulisan Arab yang beragam.
6. Keterampilan Kaligrafi
Studi mengenai Rasm Al-Quran juga relevan dalam pekerjaan konservasi dan
restorasi naskah Al-Quran yang tua. Ini memungkinkan untuk memperbaiki atau
memulihkan teks yang mungkin rusak atau terancam punah.
10
Studi Rasm Al-Quran dapat membantu para mufassir (pemakna Al-Quran)
dalam melakukan analisis dan penafsiran teks dengan lebih baik, terutama ketika
ada perbedaan huruf atau kata dalam berbagai manuskrip.
mempelajari berbagai macam tulisan Al-Quran adalah bagian dari studi ilmiah
yang mendalam dan memerlukan pengetahuan bahasa Arab dan kaligrafi yang kuat.
Hal ini juga dapat memerlukan bimbingan dari para ahli dalam bidang tersebut.
Tujuan akhirnya adalah untuk memahami, menghormati, dan melestarikan teks suci
Al-Quran dengan benar sesuai dengan tradisi tulisan yang ada.
11
berabad-abad, dan mempelajarinya membantu menjaga kekayaan intelektual
tersebut.
4. Menghindari Kesalahan dalam Bacaan: Memahami variasi bacaan dalam
Qira'at membantu mencegah kesalahan dalam membaca Al-Quran. Ini
membantu dalam menjaga integritas teks Al-Quran dan memastikan bahwa
orang membaca dengan benar.
5. Pengembangan Kemampuan Pemahaman Al-Quran: Belajar Qira'at
Al-Quran dapat membantu seseorang dalam pemahaman mendalam terhadap
ayat-ayat Al-Quran. Memahami berbagai nuansa dalam berbagai Qira'at
dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pesan Al-Quran.
6. Ibadah yang Lebih Khusyuk: Dengan memahami Qira'at Al-Quran,
seorang individu dapat membaca dan menghafal Al-Quran dengan lebih
khusyuk. Mempelajari variasi bacaan dapat membantu dalam menciptakan
hubungan yang lebih mendalam dengan teks suci ini.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Quran telah ditulis dalam berbagai macam tulisan (rasm) yang
berbeda. Tulisan-tulisan ini mencerminkan variasi dalam bentuk dan gaya
penulisan yang digunakan dalam berbagai naskah Al-Quran yang ada.
Dan Al-Quran telah disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
dalam berbagai qira'at yang berbeda, yang membantu memfasilitasi
pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan pelafalan teks
Al-Quran.
B. Keritik Dan Saran
Kami menyadari bahwa makalah di atas masih terdapat banyak sekali
kesalahandan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan keritikan dan saran dalam penulisan makalh di kemudian
hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
14