Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK

PERCOBAAN VI

“GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP”

Disusun Oleh:

Nama : Maria Vania A.


NIM : 24030122120020
Hari, tanggal : Rabu, 27 September 2023
Kelompok : 4
Asisten : Firdaus Shofwan

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Semarang, 27 September 2023


Asisten Laboratorium, Praktikan,

(Firdaus Shofwan) (Maria Vania)


NIM. 24030120130069 NIM. 24030122120020
PERCOBAAN VI
“GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP”

I. TUJUAN
I.1 Menentukan cara mensintesis garam rangkap tembaga (II) ammonium
sulfat dan garam kompleks tetramintembaga (II) sulfat monohidrat.
I.2 Menentukan sifat-sifat garam hasil sintesis
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang minimal
mengandung satu ion kompleks dan terdiri atas satu ion pusat dab
berikatan dengan ligannya. Ion pusat dapat berupa logam transisi
ataupun logam golongan utama (Fajri., 2017).
II.2 Garam Rangkap dan Garam Kompleks
Garam rangkap terbentuk dikarenakan kristalisasi larutan
campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu. Sedangkan
garam kompleks terbentuk dari suatu anion maupun kation kompleks
dan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. (Dzakwan &
Priyanto, 2019).
II.3 Dekantasi
Dekantasi merupakan salah metode pemisahan larutan yang tidak
tercampur paling sederhana dengan cara penuangan secara perlahan
pada batang pengaduk, untuk memisahkan filtrat dari residunya
(Junaidi, 2013).
II.4 Kristalisasi dan Rekristalisasi
Menurut Junaidi (2013), kristalisasi merupakan proses pemurnian
dan pengambilan hasil dalam bentuk padatan, dengan cara
pembentukan kristal di dalam fasa homogen. Rekristalisasi adalah
proses pemurnian suatu zat padat dari campuran ataupun zat pengotor
dengan cara mengkristalkan kembali senyawa setelah dilarutkan
dalam pelarut yang sesuai (Agustin et al., 2013).
II.5 Analisa Bahan
II.5.1 Kupri Sulfat Pentahidrat
a. Fisik : padatan berwarna biru, tak berbau, titik lebur
147oC, desnitas 2,284 g/cm3
b. Kimia : larut, pH 3,5-4,5
(MSDS, 2019)
II.5.2 Ammonium Sulfat
a. Fisik : padatan tak berwarna, tak berbau, densitas 1,77
g/cm3
b. Kimia : larut dalam air, pH 5
(MSDS, 2017)
II.5.3 Etil Alkohol
a. Fisik : cair tak berwarna, bau seperti alkohol, titik didih
78,3oC, densitas 0,079 g/cm3
b. Kimia : larut dalam air, pH 7
(MSDS, 2017)
III. METODE PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Gelas ukur 10mL
3. Gelas beker 100mL
4. Gelas arloji
5. Pompa vakum
6. Spirtus
7. Neraca analitik
8. Corong buchner
9. Erlenmeyer hisap
III.1.2 Bahan
1. Kristal kupri sulfat pentahidrat
2. Kristal ammonium sulfat
3. Etil alkohol
III.2 Gambar Alat

Tabung reaksi Gelas ukur Gelas beker

Gelas arloji Pompa vakum Spirtus

Neraca analitik Corong buchner Erlenmeyer hisap


III.3 Skema Kerja
III.3.1 Pembuatan Garam Rangkap Kupri Ammonium Sulfat

0,02 mol CuSO4.5H2O 4,99gr


Gelas beker

- Pencampuran dengan 2,64gr ammonium


sulfat
- Pelarutan dengan 10ml aquadest
- Pemanasan
- Pendinginan

Terbentuk kristal

- Dekantasi pelarut
- Pengeringan dengan kertas saring
- Penimbangan

Hasil

III.3.2 Pembuatan Garam Tetramintembaga (II) Sulfat Monohidrat

8ml larutan ammonia 15M


Cawan penguap

- Pengenceran dengan 5ml aquadest


- Pencampuran dengan 0,2mol serbuk CuSO4.5H2O
- Penambahan etanol 8ml
- Pendiaman selama semalam dan ditutup dengan gelas
arloji
Kristal garam

- Pengadukan secara perlahan


- Dekantasi pelarut
- Penyaringan dengan kertas saring
- Pembilasan dengan 5ml ammonia 15M dan
etanol 1:1
- Pembilasan dengan 5ml etil alkohol
- Penyaringan dengan pompa vakum
- Penimbangan kristal

Hasil
III.3.3 Perbandingan Beberapa Sifat Garam Tunggal, Rangkap, dan
Kompleks
a. Garam tunggal
CuSO4.5H2O
Tabung reaksi

- Penambahan 2-3ml aquadest


- Penambahan NH3 8M sampai 5ml
- Pengamatan warna
Hasil

b. Garam rangkap dan garam kompleks

Garam rangkap Garam rangkap

Pelarutan dengan 5ml aquadest

Perbandingan warna

Hasil Hasil

Garam rangkap Garam rangkap

Pelarutan dengan 20ml aquadest

Perbandingan warna

Hasil Hasil

Garam rangkap Garam rangkap


Tabung reaksi Tabung reaksi
- Pemanasan
Hasil Hasil
IV. HIPOTESIS
Percobaan 5 dengan judul “Tingkat Kelarutan Zat Padat Dalam
Berbagai Pelarut” bertujuan untuk menentukan secara kualitatif kelarutan
sat di dalam berbagai pelarut. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini
adalah prinsip perbedaan kelarutan dimana senyawa polar akan larut dalam
pelarut polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar seperti
prinsip like dissolve like, sedangkan metodenya yaitu melarutkan zat terlarut
dalam berbagai jenis pelarut dan pengadukan pada rentang waktu tertentu
untuk dilihat perbandingan kelarutan zat nya. Hasil yang akan didapatkan
dalam percobaan ini adalah senyawa polar dapat larut pada akuades, etanol,
HCl, dan NH4OH. Senyawa non polar dapat larut pada pelarut kloroform.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Leokristi, R., Citra, M. T., & Danny, S. (2013). Rekristalisasi garam
rakyat dari daerah Demak untuk mencapai SNI garam industri. Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri, 2(4), 217-225.
Fajri, L. (2017). Analisis Kemampuan Memori Mahasiswa Prodi Pendidikan Sains
Pada Materi Tata Nama Senyawa Kompleks. JEMS: Jurnal Edukasi
Matematika dan Sains, 5(1), 18-24.
Harefa, N. (2019). BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II.
Junaidi, L., Loebis, E. H., & Alamsyah, R. (2013). Pemanfaatan teknik ko-
kristalisasi untuk produksi serbuk ekstrak sirsak. Jurnal Litbang
Industri, 3(2), 67-76.
MSDS. (2017). Lembar Data Keselamatan Kerja:Etanol. Jakarta.
MSDS. (2017). Lembar Data Keselamatan Kerja:Ammonium Sulfat. Jakarta.
MSDS. (2019). Lembar Data Keselamatan Kerja:Kupri Sulfat Pentahidrat.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai