Anda di halaman 1dari 1

Dikutip pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam jurnal

Elsa,N.P & Nunuk,H (2019), mengatakan melalui sistem zonasi pemerintah ingin melakukan
reformasi sekolah secara menyeluruh. Pemerintah memiliki target bahwa pemerataan tidak
hanya untuk akses pada pelayanan pendidikan saja, melainkan juga pemerataan kualitas
pendidikan. Muhadjir Effendy juga menambahkan sistem zonasi adalah salah satu strategi
percepatan pemerataan pendidikan yang berkualitas. Diharapkan dengan adanya
implementasi sistem zonasi ini permasalahan dalam pemerataan kualitas pendidikan dalam
terselesaikan. Pendapat Lestari (2018) yang dikutip dalam jurnal Reza, Z.A , Dewanti, &
Siti,M ( 2019) mengungkapkan bahwa sistem zonasi mengarahkan siswa untuk mendaftar di
sekolah yang terdekat dengan domisilinya atau alamat yang tertera pada kartu keluarga.
Dengan demikian dapat meminimalisir siswa pintar terkumpul di satu sekolah yang selama
ini disebut sebagai sekolah favorit. Martitah (2019) yang dikutip dalam jurnal Maurish Sofie,
R.B (2020) berpendapat bahwa ”The zoning system of education implemented in a country as
a strategy to improve service and equalization of education quality throughout the country, is
also an attempt to minimizing the gap and competition between the educational institutions
throughout the country” , yang berarti Sistem zonasi pendidikan yang diterapkan di suatu
negara sebagai strategi untuk meningkatkan pelayanan dan pemerataan mutu pendidikan di
seluruh negeri, juga merupakan upaya untuk memperkecil kesenjangan dan persaingan antar
lembaga pendidikan di seluruh negeri.

Anda mungkin juga menyukai