IKATAN KIMIA KLP 4
IKATAN KIMIA KLP 4
DI
S
U
S
U
N
OLEH
-MUHAMMAD SANJAYA
-RAUDHATUL JANNAH
-ISNA ASYARAH MAULIDIA
-AMELIA SARTIKA
-MAULIDIA
-RISNA AYU
DOSEN PENGASUH
Dra.Sri Ismulyati, M.Pd
Ikatan kimia adalah Gaya tarik menarik antara atom-atom sehingga atom-atom tersebut
tetap berada bersama – sama dalam senyawaan .
Ikatan itulah yang akan menjaga atom – atom tetap bersatu dalam senyawa.
Semakin kuat ikatan kimia yang terjadi, maka akan semakin stabil senyawa yang
dihasilkannya. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimia yang terjadi, akan semakin tidak
stabil senyawa yang dihasilkannya, dan dapat mengalami reaksi lain untuk membuatnya lebih
stabil. Dalam pembentukannya, ikatan tersebut dipengaruhi oleh elektron valensi. Apa itu
elektron valensi? Yaitu elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom
Teori Lewis
Teori pertama jelaskan adalah teori Lewis. Dinamakan teori Lewis, karena teori ini datang
dari Profesor Fisika dan Kimia dari Amerika Serikat, yaitu Gilbert. N. Lewis pada tahun 1916
di dalam artikelnya “The Atom and The Molecules”.
Kamu juga akan mengenal yang namanya struktur Lewis, yaitu langkah awal untuk
menentukan bentuk molekul. Kamu bisa lihat pada contoh ikatan yang terjadi antara Litium
(1 elektron), Oksigen (6 elektron), dan Neon (8 elektron) berikut ini:
Simbol titik pada ikatan di atas merupakan jumlah elektron valensi dari masing-masing
atomnya.
Ikatan Ionik
Ikatan ionik terjadi ketika ion positif dan negatif (gaya listrik Coulomb) pada setiap atomnya
membentuk sebuah ikatan kimia. Ikatan ionik ini juga biasa disebut dengan ikatan
elektrovalen. Contoh ikatan ionik adalah Natrium dan Fluorida (NaF).
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi ketika ada pemakaian elektron ikatan secara bersama. Ketika ikatan
kovalen terjadi, maka kedua atom yang berikatan tersebut akan tertarik pada pasangan
elektron yang sama. Contoh ikatan kovalen terjadi pada atom H2.
Ikatan kovalen yang terjadi antara atom H .Berbeda dengan ikatan ionik yang mengalami
serah terima elektron. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, maka kedua atom H
harus menggunakan elektron secara bersama.
Ikatan Kovalen biasa adalah ikatan kovalen yang jumlah pemakaian elektron bersamanya
adalah satu pasang. Contoh:
2. Ikatan Kovalen Rangkap
Ikatan Kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang jumlah pemakaian elektron bersamanya
lebih dari satu pasang. Contoh:
Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen yang pemakaian elektron bersamanya hanya
berasal dari satu atom. Contoh:
Ikatan Logam
Atom logam memiliki elektron valensi yang relatif kosong, hal itu dikarenakan jumlah
atomnya yang sedikit. Sehingga, ada perpindahan elektron antara satu atom ke atom yang
lain. Kemungkinan untuk berpindah tersebut sangat besar, sehingga elektron valensinya
berbaur hingga menyerupai awan elektron yang membungkus ion positif di dalam atom.
Elektron valensi atom logam berbaur membungkus ion positif Ikatan yang terjadi tersebut
membuat logam ketika ditempa hanya akan mengalami pergeseran pada atom-atom
penyusunnya, tapi ikatan nya tetap
Pembentukan Ion
Ikatan ion terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan
ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang
dihasilkan disebut senyawa ion. Salah satu contoh yang sering kita jumpai sehari-hari adalah
garam dapur. Nah, garam dapur itu rumus kimianya adalah NaCl (Natrium klorida). Dalam
NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl- dengan gaya elektrostatik, sehingga
disebut ikatan ion.
Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl-. Satu ion Na+
dikelilingi oleh enam ion Cl- dan satu ion Cl- dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang
diilustrasikan oleh gambar di bawah.
Pembentukan
Setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan
melepaskan elektron ataupun menerima elektron, supaya stabil. Peristiwa serah terima
elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur.
Oke, sekarang kira-kira ke mana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? Hilang? Tidak, di sana
ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron valensi 7 (dia
golongan VIIA). Ya kalau dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl : 2, 8, 7. Jadi kalau Cl
menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini
sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral
berubah menjadi -1 (Cl-). Reaksinya:
Sesuai Hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga
Na+ ini akan berikatan dengan Cl- dengan gaya elektrostatik.