Anda di halaman 1dari 23

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Disusun oleh:
Kelompok 1 :
Masfufa
Nur Hijrah Muthmainnah R.
Nur Ika Akbar

Program Pascasarjana
Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Makassar
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul “Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan”, ini semoga dapat menebar
manfaat dengan baik. Dan juga kami berterima kasih pada seluruhnya yang terlibat
dalam rangka terwujudnya makalah ini.
Makalah ini mengkaji definisi perkembangan, definisi pertumbuhan,
persamaan dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan, teori-teori yang diangkat
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dalam psikologi Pendidikan, juga
membahas tentang gejala pertumbuha maupun perkembangan pada anak menurut
psikologi Pendidikan yang membahas secara sistematis
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya khususnya Dosen dan
Mahasiswa yang mempelajari mata kuliah psikologi pendidikan.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan buku ini di waktu yang akan datang.
Makassar, 01 Oktober 2023
Tim Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI

SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pertumbuhan
B. Definisi Perkembangan
C. Persamaan dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
D. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan
E. Gejala Pertumbuhan dan Perkembangan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi pendidikan merupakan sebuah kajian psikologi yang diaplikasikan

dalam proses pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran termasuk segala yang

terlibat dalam proses pembelajaran, upaya memaksimalkan proses pendidikan sesuai

dengan tujuan pendidikan, baik tujuan pendidikan nasional, pendidikan institusional

maupun instruksional. Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk mempelajari

tingkah laku manusia, bagaimana tingkah laku itu tercipta dan bagaimana tingkah

laku itu diubah melalui proses pendidikan. Tujuan psikologi pendidikan yaitu untuk

menemukan berbagai fakta, generalisasai yang berkaitan dengan pendidikan untuk

digunakan dalam melaksanakan proses pembelajran dan pendidikan yang efektif dan

efisien.

Akan tetapi dengan mempelajari psikologi pendidikan pendidik dapat (a)

memahami karakteristik peserta didik, (b) pemahaman karakteristik proses belajar

mengajar, dan (c) memahami lingkungan sekitar peserta didik untuk dimanfaatkan

dalam peningkatan proses dan hasil belajar, sehingga dapat memberikan prinsip-

prinsip untuk digunakan dalam membuat keputusan dalam proses Pendidikan.

Memahami hakikat anak dalam perspektif fase perkembangannya dan pola

pembinannya merupakan hal penting dalam upaya melahirkan generasi yang sukses.

Dan juga pada fase pertumbuhan yang mepunyai peran penting dalam proses

kehidupan seseorang. Tumbuh-kembang merupakan proses yang dinamik sepanjang


kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi pada satu fase menjadi dasar

perkembangan pada fase berikutnya. Pertumbuhan dan perkembangan yang paling

mencolok terjadi pada masa kanak- kanak dan remaja.

Berdasarkan uraian tentang psikologi yang mencakup tentang pertumbuhan

dan perkembangan anak, maka hal inilah yang menjadi dasar dalam pembuatan

makalah ini. Agar kiranya terdekrip dengan jelas tentag pertumbuhan dan

perkembangan anak dalam psikologi Pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan menurut para ahli?

2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan menurut para ahli?

3. Apakah perbedaan dan persamaan antara pertumbuhan dan perkembangan?

4. Bagaimana teori-teori pertumbuhan dan perkembangan?

5. Apa gejala pertumbuhan dan perkembangan pada anak?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi dari pertumbuhan menurut para ahli

2. Mengetahui definisi dari perkembangan menurut para ahli

3. Mengetahui perbedann antara pertumbuhan dengan perkembangan

4. Menguraikan teori-teori pertumbuhan dan perkembangan

5. Menguraikan gejala pertumbuhan dan perkembangan pada anak


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pertumbuhan

Menurut Soetjiningsih, growth (Pertumbuhan) adalah perubahan besar,

jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur

dengan ukuran berat (gram, kg), ukuran panjang (cm), umur tulang, dan

keseimbangan metabolisme atau retensi kalsium dan nitrogen tubuh. Pertumbuhan

memiliki pengertian perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa

faktor (faktor internal dan faktor ekternal), perubahan kuantitatif sendiri dapat diukur

atau dinyatakan dalam satuan serta dapat diamati secara jelas.

Pertumbuhan menurut A.C Darmawan adalah bertambahnya ukuran dan

jumlah sel, serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur

tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan

berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan

Pertumbuhan oleh Seotjiningsih (growth) adalah perubahan yang bersifat

kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ,

maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga

ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.

Menurut Departemen Kesehatan pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran

fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan

satuan panjang dan berat (Sunarsih, 2018:2). Sehingga pertumbuhan merupakan

bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur seperti berat badan dengan satuan berat
(gram atai kilogram), tinggi badan dengan satuan panjang (centi meter (cm) atau

meter (m)), umur tulang dan keseimbangan metabolic.

Pertumbuhan dapat dibagi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linear dan

pertumbuhan massa jaringan (Supariasa dkk, 2016).

1. Pertumbuhan linear menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa

lampau. Ukuran linear yang rendah biasanya menunjukkan keadaan gizi yang

kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu

lampau.Ukuran linear yang sering digunakan adalah tinggi atau panjang

badan.

2. Pertumbuhan massa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan

pada masa sekarang atau saat pengukuran. Contoh massa jaringan adalah berat

badan, lingkar lengan atas (LILA) dan tebal lemak bawah kulit. Ukuran yang

rendah atau kecil menunjukkan keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi

dan protein yang diderita pada waktu pengukuran dilakukan. Ukuran massa

jaringan yang paling sering digunakan adalah berat badan.

B. Definisi Perkembangan

Development (perkembangan) menurut Sulistyawati Ari adalah

bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di ramalkan, sebagai hasil dari proses

pematangan. Tahap ini menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan

tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,

intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi terhadap lingkungan.

Sedangakn menurut A.C Darmawan perkembangan adalah bertambahnya

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak

halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan

merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang

dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara,

emosi, dan sosialisasi.

Perkembangan menurut Santrock dalam bahasa Inggris disebut development.

Santrock mengartikan development is the pattern of change that begins at conception

and continues through the life span (perkembangan adalah pola perubahan yang

dimulai sejak masa konsepsi dan berlanjut sepanjang kehidupan).

Di dalam istilah perkembangan termasuk istilah perkembangan dan

pertumbuhan. Perkembangan berorientasi proses mental sedangkan pertumbuhan

lebih berorientasi pada peningkatan ukuran dan struktur oleh Masganti. Sehingga

perkembangan menyangkut pada perubahan yang bersifat kualitatif yang mana

perkembangan lebih menekankkan pada aspek kualitas fungsi organ-organ jasmani

seperti halnya sel-sel jaringan,organ dan sistem organ yang berkembang secara

kompleks. Selain itu juga pada hal yang non fisik seperti aspek-aspek kognitif, sikap,

fisik motorik dan lainnya.

Hal yang sama juga dungkapkan encyclopedia international dalam Kayyis,:

psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkan


pembahasan tentang perilaku anak. Secara historis titik berat pembahasannya pada

penganalisisan elemen-elemen prilaku anak yang dimungkinkan akan menjadi sarat

terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks.

Pendapat atau konsepsi yang bermacam-macam tentang perkembangan dapat

digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Aliran Asosiasi

Menurut Aliran Asosiasi berpendapat bahwa perkembangan adalah proses

asosiasi. Bagi para ahli yang mengikuti aliran ini yang primer adalah bagian-bagian.

Bagian-bagian ada yang lebih dulu, sedangkan yang keseluruhan kemudian. Jadi

bagian-bagian itu terikat satu sama lain menjadi satu keseluruhan oleh asosiai.

Misalnya bagaimana bentuk pengenalan lonceng oleh anak-anak, awalnya mereka

hanya mengenali dengan suaranya, kemudian mereka mengenali bentuk dengan

melihatnya, selanjutnya mereka mungkin meraba lonceng tersebut. Jadi gambaran

mengenai lonceng itu makin lama makin lengkap, kesan-kesan secara asosiatif

berhubungan satu sama lain.

John Locke ( tokoh aliran asosiasi ) berpendapat bahwa pada permulaannya

jiwa anak itu adalah bersih semisal selembar kertas putih, yang kemudian sedikit

demi sedikit terisi oleh pengalaman dan empiri. Dan dalam hal ini locke membedakan

adanya dua macam pengalaman, yaitu :

a) Pengalaman luar, yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui

panca indera, yang menimbulkan sensations.


b) Pengalaman dalam, yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan

batin sendiri yang menimbulkan reflexions.

2. Psikologi Gestalt

Menurut psikologi Gestalt perkembangan itu adalah proses diferensiasi,

dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-

bagian adalah yang sekunder. Bagian-bagian hanya memiliki arti sebagai bagian dari

keseluruhan. Contoh dari proses diferensiasi; misalnya si Jatmiko (anak penulis

berumur dua tahun) menyebut semua mobil dengan nama “memo” (bemo); baru

kemudian dia mengetahui bahwa mobil itu ada namanya bemo, jeep, truck, sedan dan

sebagainya.

Banyak ahli psikologi mempertentangkan aliran asosiasi dan psikologi

gestalt itu sebagai psikologi lama bertentangan dengan psikologi modern. Pada waktu

itu konsep psikologi gestalt dan Neo-gestalt itu diterima oleh sebagian besar para ahli,

walaupun dengan variasi yang sedikit berbeda-beda antar yang satu dengan yang lain.

3. Aliran Sosilogis

Para ahli yang mengikuti aliran sosiologi menganggap bahwa

perkebangan adalah [roses sosialisasi. Anak manusia mula-mula bersifat a-sosiatif

(prasosial) yang semudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit

disosialisasikan. James Mark Baldwin (ahli lapangan biologi, sosiologi, psikologi dan

filsafat) menerangkan perkembangan sebagai proses sosialisasi dalam bentuk imitasi

yang berlangsung dengan adaptasi dan selaksi, yang berlangsung atas dasar hokum

efek (law of effect).


Tingkah laku pribadi diterangkan sebagai imitasi, kebiasaan adalah imitasi

terhadap diri sendiri, sedangkan adaptasi peniru terhadap orang lain. Misalnya dengan

meniri “akuI”-nya orang dewasa anak-anak lamakelamaan akan timbul

kesadaran “aku”-nya. Jadi “aku” si anak adalah pemancaran kembali “aku” yang lain

yang menjadi objek peniruannya. Menurut Baldwin setidak-tidaknya ad dua macam

peniru, yaitu:

a) Nondeliberate Imitation, misalnya jika anak meniru gerakan-gerakan,

sikap orang dewasa,

b) Deliberate Imitation, misalnya jika anak-annak bermain “peran sosial”,

misalnya menjadi ibu, penjual kacang dan sebagainya.

Proses peniruan ini terjadi pada tiga taraf, yaitu:

a) Taraf Proyektif (proyektive stage), pada taraf ini anak memperoleh

kesan mengenai model (objek) yang ditiru,

b) Taraf Subjektif (subjective stage), pada taraf ini anak cenderung untuk

meiru gerakan-gerakan, atau sikap model atau objeknya.

c) Taraf Eyektif (ejective stage), pada taraf ini anak telah menguasain hal

yang ditirunya itu, dia dapat mengerti bagaiman orag merasa,

berangan-angan, berfikir dan sebagainya.


C. Persamaan dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Tabel perbedaan pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan Perkembangan

Pertumbuhan merujuk kepada Perkembangan berkaitan dengan

perubahan khususnya aspek fisik organisma sebagai keseluruhan

Pertumbuhan merujuk kepada Perkembangan merujuk pada

perubahan dalam ukuran yang kematangan struktur dan fungsi

menghasilkan pertumbuhan sel atau

peningkatan hubungan antar sel

Pertumbuhan merujuk kepada Perkembangan merujuk perubahan

perubahan kuantitatif kuantitatif dan kualitatif

Pertumbuhan mungkin membawa atau Perkembangan mungkin terjadi tanpa

tidak membawa perkembangan pertumbuhan

Persamaan dari pertumbuhan hanya sedikit (lebih banyak perbedaannya),

tetapi meskipun demikian, pertumbuhan dan perkembangan saling berintegrasi atau

berhubungan antara satu dengan yang lainnya, saling melengkapi serta berjalan

beriringan.

D. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan

Ada beberapa teori pertumbuhan dan perkembangan diantaranya:

1. Teori pertumbuhan
a) Teori Deprivasi

Pertumbuhan (Konvensional) Teori ini mendeskripsikan bahwa

pertumbuhan menjadi patokan yang pasti, sehingga patokan tersebutlah yang

menjadi acuan pertumbuhan sejak lahir yang bersifat tunggal. Maka

pertumbuhan berada di patokan tersebut selama hidup dan akan terganggu jika

faktor lingkungan tidak mendukung seperti halnya keluarga, gizi yang buruk,

virus dan lain sebagainya.

b) Teori Homeostatik

Pertumbuhan Dalam teori ini faktor genetik berperan dalam

memberikan ruang pertumbuhan potensial. Sehingga patokan dalam

pertumbuhan dibentuk oleh faktor lingkungan pada kawasan tersebut dengan

dikontrol oleh makanisme homeostatic.

c) Teori Potensi

Pertumbuhan Optimal Menjelaskan bahwa faktor genetik

menyediakan batas atas kurva pertumbuhan, pada faktor lingkungan seseorang

anak mendukung pertumbuhan yang akan tercapai. Akan tetapi kelemahanya

lingkungan lah yang menyebabkan kurva tidak tercapai apabila lingkungan tidak

mendukung sepenuhnya.

2. Teori Perkembangan

a) Teori Behaviorisme

Teori ini dipopulerkan oleh Skinner, Watson dan Thorndike. Menurut

para ahli teori behaviorisme lebih lebih terkait dengab bagaimana anak-anak
berkembang secara sosial, emosional, dan intelektual tetapi tidak menjelaskan

tentang pperkembangan fisik karena banyak orang yang menyetujui bahwa

perkembangan fisik berkaitan dengan genetika (keturunan) yang ditentukan

berdasarkan gen dari kedua orang tua, sehingga tidak mempengaruhi perilaku

anak (Yuliani, 2011: 57). Sehingga dalam teori ini lebih kepada perilaku anak

sedangkan fisik lebih pada pertumbuhan yang berkaitan dengan berat badan,

tinggi badan dan yang berhubungan dengan fisik lainya.

b) Teori Konstruktivisme

Teori konstruktivisme meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat

anak berusaha memahami dunia disekeliling, anak membangun pemahaman

tentang dunia sekitar dan menjadikan proses pembelajaran yang interaktif dengan

teman sebaya, orang dewasa dan lingkungan dan setiap anak membangun

pengetahun dari pengalaman yang di dalam dari sekitar.

c) Teori Empirisme

Empiris merupakan pengalaman yang akan menentukan corak dan

bentuk perkembangan jiwa anak. sehingga perkembangan tersebut ditentukan

dari pengalaman yang di dapat dari proses pendidikan dan pembelajaran di

sekitar anak.

d) Teori Nativisme
Teori ini berpendapat bahwa anak lahir dengan bakat alami (kodrat).

Sehingga pembawaan ini yang menentukan kepribadian seseorang sedangkan

pengaruh luar tidak mampu mengubahnya. Sehingga dalam teori ini

perkembangan prilaku dan kepribadian sudah dibawa sejak lahir.

e) Teori Konvergensi

Pada teori ini yang menjadi faktor perkembangan jiwa anak adalah

bakat dan lingkungan. Sehingga kedua faktor tersebut tidak bisa di pisahkan

karena saling berkaitan. Maka dalam perkembangan bakat dan lingkungan sangat

berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak.

f) Teori Rekapitulasi

Rekapitulasi berarti ulangan, maksudnya perkembangan jiwa

seseorang merupakan hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia.

Pernyataan terkenal dari teori ini adalah onogenese recapitulatie philogenesa

(perkembangan suatu jenis makhluk mengulagi perkembangan seluruhnya).

Sehingga dari hasil rekapan atau ulangan dari perkembangan jiwa

seseorang merupakan suatu ulangan dari suatu peristiwa perkembangan yang

nanti akan mengurangi keseluruhan dari perkembangan yang terjadi pada

manusia.

g) Teori Psikodinamika

Perkembanga jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan oleh

komponen dasar yang bersifat sosioafektif, yakni ketegangan yang ada pada diri

seseorang ikut menentukan dinamika di tengahtengah lingkungannya.


Dalam hal ini sosioafektif yang berhubungan dengan emosi dan

perasaan. Sehingga perkembangan jiwa dan kepribadian seseorang yang

menggunakan empsi dan perasaan yang dilakukan secara spontan tanpa

direncanakan.

h) Teori Kemungkinan

Berkembang Menjelaskan bahwa anak merupakan makhluk manusia

yang hidup, waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya, sehingga

membutuhkan perlindungan, dalam perkembangannya anak melakukan kegiatan

yang bersifat pasif (menerima) dan eksplorasi.

Dalam kehidupan seseorang akan selalu berkembang karena akan

melalui fase-fase perkembangan sehingga tertu kemungkinan berkembang pada

anak sangan besar karena anak melakukan kegiatan dan aktivitas yang cendrung

bersifat menerima dan suka mengeksplor diri pada lingkungan karena anak pada

masa perkembangan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

i) Teori Interaksionisme

Perkembangan jiwa dan perilaku anak banyak ditentukan oleh adanya

dialektif dengan lingkungannya. Bahwa, perkembangan kognitif seorang anak

bukan perkembangan yang wajar, melainkan diitentukan oleh interaksiii budaya.

Pengaruh yang datang dari pengalaman dalam berinteraksi budaya, serta dari

penanaman nilai-nilai pendidikan.


E. Gejala Pertumbuhan pada Anak

Menurut Sutterly Donnely terdapat 10 prinsip dasar pertumbuhan yaitu:

1. Pertumbuhan adalah kompleks, semua aspek-aspeknya berhubungan sangat

erat.

2. Pertumbuhan mencakup hal-hal kuntitatif dan kualitatif

3. Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara

teratur

4. Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat keteraturan arah.

5. Tempo pertumbuhan setiap anak tidak sama

6. Aspek-aspek berbeda dari pertumbuhan, perkembangan pada waktu dan

kecepatan yang berbeda.

7. Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat dimodifikasikan oleh faktor intrinsic

dan ekstrinsik.

8. Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat masamasa krisis.

9. Pada suatu organisme kecendrungan mencapai potensi perkembangan yang

maksimum

10. Setiap individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik.

Ciri-ciri pertumbuhan, antara lain:

1. Perubahan ukuran Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang

dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan,tinggi

badan, lingkar kepala, dll.


2. Perubahan proporsi Selain bertambahnya ukuranukuran, tubuh juga

memperlihatkan perubahan proporsi. Tubuh anak memperlihatkan perbedaan

proporsi bila dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Pada bayi baru lahir

titik pusat terdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang

dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis pubis.

Perubahan proporsi tubuh mulai usia kehamilan dua bulan sampai dewasa.

3. Hilangnya ciri-ciri lama selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang

terjadi perlahan–lahan, seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi

susu dengan hilangnya refleks primitif.

4. Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi-fungsi organ.

Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi

tetap dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti rambut pubis dan

aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita dan lain-lain.

F. Gejala Perkembangan Anak

Masa perkembangan anak diperinci menjadi 2 masa yakni:

1. Masa Vital

Pada masa ini, sebagai makhluk biologis yang menggerakkan fungsi-fungsi

tersebut untuk menemukan berbagai hal. Sebagaimana yang di jelaskan oleh Freud

pada teori psikososialnya membagi masa belajar pada anak beberapa tahap pertama

adalah masa oral yang merupakan penanaman belajar pada tahun pertama kehidupan

seorang anak. pada masa ini anak memasukkan apa yang dijumpai ke dalam
mulutnya. Tidaklah karena mulut merupakan sumber kenikmatan utama tetapi pada

masa itu mulut merupakan alat untuk melakukan eksplorasi.

Sedangkan pada tahun kedua anak sudah mulai belajar berjalan dan mulai

belajar menguasai ruangan. Mula-mula ruangan tempatnya saja, kemudian ruang

dekat dan selanjutnya ruangan jauh. Pada tahun kedua ini umumnya terjadi

pembiiasan terhadap kebersihan (kesehatan). Melalui latihan kebersihan anak belajar

mengendalikan implus-implusatau dorongan yang datang dari dalam dirinya

(Umpama buang air kecil dan besar).

2. Masa Estetik

Pada masa ini merupakan masa perkembangan keindahan. Pada masa estetik

ini perkembangan anak terutama berfungsi pada pancainderanya. Karena hal ini

berhubungan dengan apa yang dilihat, dirasakan dan di alami dalam kehidupannya.

Havighurts mengartikan tugas perkembangan adalah suatu tugas yang

muncul pada periode tertentu dalam rentan kehidupan individu. Tugas perkembngan

ini berkaitan dengan sipat, perilaku atau keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh

individu sesuian dengan usia atau fase perkembangannya, seperti tugas yang

berkaitan dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman

beragama dan hal lainnya sebagai persyaratan untuk pemenuhan dan kebahagiaan

hidupnya.

Ciri-ciri perkembangan, antara lain:

1. Perkembangan melibatkan perubahan Perkembangan terjadi bersamaan

dengan pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan


sistem reproduksi misalnya, disertai dengan perubahan pada organ kelamin.

Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum,

perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri

baru sebagai tanda pematangan.

2. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya Seseorang tidak

akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan

sebelumnya. Misalnya, seseorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia

berdiri. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena

akan menentukan perkembangan selanjutnya.

3. Perkembangan mempunyai pola yang tetap Perkembangan fungsi organ

tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu: a.

a) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju

ke arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.

b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan

kasar) lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang

mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut

proksimoldistal.

4. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan Tahap ini dilalui seorang anak

mengikuti pola yang teratur berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi

terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum

mampu membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan dan lain-lain.


5. Perkembangan mempunyai kacepatan yang berbeda Perkembangan

berlangsung dalam kecepatan yang berbeda –beda. Kaki dan tangan

berkembang pesat pada awal masa remaja. Sedangkan bagian tubuh yang lain

mungkin berkembang pesat pada masa lainnya.

6. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan Pada saat pertumbuhan

berlangsung cepat perkembanganpun demikian, terjadi peningkatan mental,

ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.

Menurut Kemenkes, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan

sususnan syaraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan

system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Aspek-aspek

perkembangan yang biasanya dipantau adalah:

1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot-otot besar seperti duduk, berdiri dan sebagainya.

2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu

dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat

seperti mengamati seseuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya.

3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.


4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai

bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi

dengan lingkungannya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yakni:
1. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang
dan berat.
2. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem
neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi, dan sosialisasi.
3. Salah satu perbedaan pertumbuhan dan perkembangan adalah pertumbuhan
merujuk kepada perubahan dalam ukuran yang menghasilkan pertumbuhan
sel atau peningkatan hubungan antar sel, sedangkan perkembangan
merujuk pada kematangan struktur dan fungsi. Sedangkan persamaannya
saling berintegrasi atau berhubungan antara satu dengan yang lainnya,
saling melengkapi serta berjalan beriringan.
4. Teori-teori pertumbuhan dan perkembangan diantaranya adalah Teori
deprivasi, homestatik, dan teori potensi. Sedangkan teori pada perkembangan
adalah teori Behaviorisme, Konstruktivisme, Empirisme, Nativisme,
Konvergensi, Rekapitulasi, Psikodinamika, Kemungkinan, dan teori
Interaksionisme
5. Salah satu gejala pada pertumbuhan adalah pada suatu organisme
kecendrungan mencapai potensi perkembangan yang maksimum. Dan
gejala perkembangan masa vital dan masa estetik
B. Saran
Fenomena yang terjadi sehari-hari tentang macam sifat anak-anak peserta
didik yang beraneka ragam, maka dari itu mengingat petingnya mata kuliah ini
diharapkan para pendidik harus bisa mempelajari sifat-sifat anak didik mereka, dan
memantau perkembangan sejauh mana anak didiknya belajar di dalam kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ajhur, Kayyis Fithri. (2019). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Penebar Media


Pustaka.
Abubakar., Ngalimun. (2019). Psikologi Perkembangan: Konsep Dasar
Pengembangan Kreativitas Anak. Yogyakarta: K-Media.
Azizah, Nadia Nur Azizah., Aan Asef Richval. (2018). Pertumbuhan dan
Perkembangan Dalam Psikologi Perkembangan. Sidoarjo: Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
https://sites.google.com/a/mhs.uinjkt.ac.id/sadewo-aji-guno/pertumbuhan-dan-
perkembangan-dalam-psikologi-pendidikan, diakses pada 01 Oktober 2023.
Sama., Annisa Wahyuni, dkk. (2021). Psikologi Pendidikan. Sigli: Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.

Anda mungkin juga menyukai